Anda di halaman 1dari 15

Nama : Farah Adibah

NIM : 2070118033

Kelas : PMTK-A

FINAL STATISTIKA MULTIVARIAT

1. Uraikan kapan suatu data dapat dianalisis menggunakan Analisis of Variance dan
Multivariat Analisis of Variance baik untuk satu jalur maupun untuk dua jalur. Berikan
suatu contoh kasus penggunaan kedua analisis tersebut.
Jawaban:
 Analisis of Variance adalah jenis uji statistik yang digunakan dalam penelitian apabila
suatu data memiliki 1 (satu) variabel dependen baik untuk satu jalur (One-Way
Anova) maupun dua jalur (Two-Way Anova).
Analisis of Variance satu jalur (One-Way Anova) digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif atau perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang melibatkan satu
variabel dependen (variabel terikat) berdasarkan kategori pada suatu variabel bebas,
dimana kategori atau kelompok pada variabel bebas berjumlah tiga kelompok atau
lebih. Sedangkan Analisis of Variance dua jalur (Two-Way Anova) digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif atau perbedaan rata-rata dari suatu variabel terikat
berdasarkan kelompok-kelompok pada dua variabel bebas, dimana kelompok pada
variabel berjumlah tiga atau lebih kelompok.
Untuk menggunakan uji ini maka data harus memenuhi asumsi-asumsi yaitu :
1) Data variabel terikat bersifat interval atau rasio
2) Populasi variabel terikat berdistribusi normal untuk setiap kategori variabel bebas
3) Variansi-variansi populasi harus sama (sifat homogenitas variansi).
4) Tidak ada hubungan antara observasi disetiap kelompok atau antar kelompok

Contoh kasus one-way anova:


Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan rata-rata atau perbandingan
hasil belajar pada mata kuliah Statistika berdasarkan model pembelajaran. Dimana
model pembelajaran terdiri dari 3 kategori yaitu model pembelajaran A, B dan C.
Contoh kasus two-way anova:
Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa
berdasarkan jenis kelamin dan kemampuan membaca. Jenis kelamin dengan kategori
perempuan dan laki-laki. Sedangkan kategori kemampuan membaca rendah, sedang,
dan cepat.

 Analisis Multivariat of Variance adalah jenis uji statistik yang digunakan dalam
penelitian apabila suatu data memiliki lebih dari satu variabel (2 atau lebih)
variabel dependen baik untuk satu jalur maupun dua jalur.
Analisis Multivariat of Variance satu jalur itu sendiri digunakan ketika suatu data atau
ingin dikaji perbedaan rerata antara dua kelompok sampel yang melibatkan satu
variabel independen (variabel bebas) dan lebih dari satu variabel dependen
(variabel terikat). Sedangkan Analisis Multivariat of Variance dua jalur itu sendiri
digunakan ketika suatu data atau ingin dikaji perbedaan rerata antara dua kelompok
sampel yang melibatkan lebih dari satu variabel independen (variabel bebas) dan
lebih dari satu variabel dependen (variabel terikat).Dan memenuhi asumsi-asumsi
yakni:
1) Variabel terikat bersifat metrik (interval atau rasio)
2) Populasi-populasi berdistribusi normal mutlivariat,
3) Matriks variansi-dan-konvariansi populasi-populasi sama.

Contoh kasus one-way manova


Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui perbandingan atau perbedaan rata-rata
kemampuan visualisasi dan literasi matematika siswa berdasarkan model pembelajaran.
Model pembelajaran yang digunakan adalah PBL, Discovery Learning, dan
Cooperative Learning.

Contoh kasus two-way manova


Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui perbandingan atau perbedaan rata-rata
kemampuan matematika dan literasi matematika berdasarkan model belajar dan gaya
belajar siswa. Model belajar dikategorikan menjadi konvensional, kontruksivisme, dan
berbasis modul, sedangkan gaya belajar dikategorikan menjadi auditory, visual, dan
kinestetik.
2. Rancanglah sebuah penelitian dengan teknik analisis multivariat dua jalur. Ukuran sampel
minimal 15. Kemudian data dibuat sendiri. Jika asumsikan bahwa data Anda sudah
memenuhi normal multivariate. Ujilah data yang Anda buat tersebut kemudian tuliskan
kesimpulan yang Anda peroleh (taraf signifikansi 0,05).

Jawaban:

Dilakukan penelitian kemampuan membaca siswa terhadap 20 orang siswa. Pada


kemampuan membaca siswa (yang terbentuk dari pemahaman bacaan dan kecepatan
membaca), ingin dilihat manakah yang lebih cocok, teknik skimming atau teknik
scanning. Kelompok secara acak ditugaskan untuk dua kondisi perlakuan (kelas kontrak
dan kelas nonkontrak). Data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Kelas
Teknik Kontrak (B1) Nonkontrak (B2)
NS P. Bacaan (X1) K. Membaca (X2) NS P. Bacaan (X1) K. Membaca (X2)
1 10 21 11 9 14
2 12 22 12 8 15
Skimming
3 9 19 13 11 16
(A1)
4 10 21 14 9 17
5 14 23 15 9 17
6 11 23 16 11 15
7 14 27 17 12 18
Scanning
8 13 24 18 10 16
(A2)
9 15 26 19 9 17
10 14 24 20 9 18

Dengan taraf signifikan 𝛼 = 0.05, analisis data tersebut dengan menggunakan analisis
multivariat dua jalur, bagaimanakah kesimpulan penelitian tersebut?

Penyelesaian:

Misalnya faktor teknik dilambangi dengan A (terdiri dari dua klasifikasi A1 dan A2).
Faktor kelas dilambangi dengan B (yang terdiri dari dua klasifikasi B1 dan B2), maka
hipotesis yang diuji adalah hipotesis antarbaris (antarteknik), hipotesis antarkolom (antar
kelas), dan hipotesis interaksi (antara teknik dan kelas).

Hipotesis perbedaan efek antar baris :


H 0− A ∶ μ11 ∙ = μ12∙
( )( )
μ21 ∙ μ22 ∙

Hipotesis perbedaan efek antar kolom :

H 0−B ∶ μ1 ∙1 = μ1 ∙2
( )( )
μ2 ∙ 1 μ2 ∙2

Hipotesis interaksi :

H 0− AB ∶ Tidak ada interaksi antara teknik membaca dan kelas pada pemahaman
bacaan dan kecepatan membaca.

Hipotesis pertama dan kedua di atas mungkin lebih jelas jika dinyatakan dalam bentuk
berikut:

H 0−Teknik ∶ μ p .bacaan− A = μ p . bacaan− A


(
μk . membaca−A
1

)(
μ k .membaca− A
1
2

2
)
H 0− Kelas ∶ μ p . bacaan−kelas = μ p . bacaan−kelas
(
μ k .membaca−kelas
kontrak

kontrak
)(μ k .membaca−kelas
nonkontrak

nonkontrak
)
Kelas
Kontrak (B1) Nonkontrak (B2)
Teknik P. Bacaan K. Membaca P. Bacaan K. Membaca
NS NS
(X1) (X2) (X1) (X2)

1 10 21 11 9 14
2 12 X́ 111 22 X́ 211 12 8 X́ 112 15 X́ 212 X́ 11 ∙=10,1
(A1) 3 9 = 19 = 13 11 = 16 =
4 10 11 21 21,2 14 9 9,2 17 15,8 X́ 21 ∙ =18,5
5 14 23 15 9 17

(A2) 6 11 23 16 11 15 X́ 12 ∙ =11,8
7 14 27 17 12 18
8 13 X́ 121 24 X́ 221 18 10 X́ 122 16 X́ 222 X́ 22 ∙ =20,8
9 15 = 26 = 19 9 = 17 =
10 14 13,4 24 24,8 20 9 10,2 18 16,8
X́ 1 = 10,95
X́ 1 ∙ 1 = 12,2 X́ 2 ∙ 1 = 23 X́ 1 ∙ 2 = 9,7 X́ 2 ∙ 2 = 16,3
X́ 2 = 19,65

Matriks SSCP yang bersesuaian dihitung sebagai berikut:

a
'
SSCP A =∑ nb ( X́ i ⋅ − X́ )( X́ i⋅ − X́ )
i=1

2
'
¿ ∑ ( 4)(2) ( X́ i ⋅ − X́ )( X́ i ⋅− X́ )
i=1

' '
¿ 8 ( X́ 1⋅ − X́ )( X́ 1 ⋅− X́ ) +8 ( X́ 2⋅ − X́ )( X́ 2 ⋅− X́ )

' '
¿ 8 10,1 − 10,95 10,1 − 10,95 +8 11,8 − 10,95 11,8 − 10,95
([ ] [ ])([ ] [ ]) ([ ] [ ])([ ] [ ])
18,5 19,65 18,5 19,65 20,8 19,65 20,8 19,65

¿8 [−0,85
−1,15 ]
[−0,85 −1,15 ] +8 [0,85
1,15 ]
[ 0,85 1,15 ]

¿ 8 0,7225 0,9775 +8 0,7225 0,9775


[
0,9775 1,3225 ] [
0,9775 1,3225 ]
11,56 15,64
¿ [15,64 21,16 ]
b
'
SSCP B=∑ na ( X́ ⋅ j− X́ )( X́ ⋅ j− X́ )
i=1

2
'
¿ ∑ ( 4)(2) ( X́ ⋅ j− X́ )( X́ ⋅ j− X́ )
i=1

' '
¿ 8 ( X́ 1⋅ − X́ )( X́ 1 ⋅− X́ ) +8 ( X́ 2⋅ − X́ )( X́ 2 ⋅− X́ )

' '
¿ 8 12,2 − 10,95 12,2 − 10,95 +8 9,7 − 10,95 9,7 − 10,95
([ ] [ ])([ ] [ ]) ([ ] [ ])([ ] [ ])
23 19,65 23 19,65 16,3 19,65 16,3 19,65

¿ 8 1,25 [ 1,25 3,35 ] +8 −1,25 [−1,25 −3,35 ]


[ ]
3,35 −3,35 [ ]
¿8 [1,5625
4,1875
4,1875
] [
11,2225
+8
1,5625 4,1875
4,1875 11,2225 ]
¿ 25 67
[
67 179,56 ]
a b
'
SSCP AB =∑ ∑ n ( X́ ij − X́ i ⋅− X́ ⋅ j+ X́ )( X́ ij− X́ i ⋅− X́ ⋅ j+ X́ )
i=1 k=1

2 2
'
¿ ∑ ∑ 4 ( X́ ij− X́ i ⋅− X́ ⋅ j+ X́ )( X́ ij − X́ i ⋅− X́ ⋅ j + X́ )
i=1 k=1

' '
¿ 4 ( X́ 11 − X́ 1 ⋅ − X́ ⋅1 + X́ )( X́ 11 − X́ 1 ⋅ − X́ ⋅1 + X́ ) + 4 ( X́ 12− X́ 1 ⋅ − X́ ⋅2 + X́ )( X́ 12− X́ 1⋅ − X́ ⋅ 2+ X́ )

' '
+ 4 ( X́ 21− X́ 2 ⋅− X́ ⋅1 + X́ )( X́ 21− X́ 2 ⋅ − X́ ⋅1 + X́ ) + 4 ( X́ 22− X́ 2 ⋅ − X́ ⋅ 2+ X́ )( X́ 22− X́ 2 ⋅− X́ ⋅2+ X́ )

'
11 10,1 12,2 10,95 11 10,1 12,2 10,95
¿4
([ ] [ ] [[ ] ] [ ])([ ] [ ] [[ ]] [ ])

21,2 18,5

23
+
19,65

21,2 18,5

23
+
19,65

'
9,2 10,1 9,7 10,95 9,2 10,1 9,7 10,95
+4
15,8

([ ] [ ] [[ ]] [ ])([ ] [ ] [[ ]] [ ])
18,5

16,3
+
19,65 15,8

18,5

16,3
+
19,65

'
13,4 11,8 12,2 10,95 13,4 11,8 12,2 10,95
+4
24,8

([ ] [ ] [[ ] ] [ ])([ ] [ ] [[ ]] [ ])
20,8

23
+
19,65 24,8

20,8

23
+
19,65

'
10,2 11,8 9,7 10,95 10,2 11,8 9,7 10,95
+4
([ ] [ ] [[ ]] [ ])([ ] [ ] [[ ]] [ ])
16,8

20,8

16,3
+
19,65 615,8

20,8

16,3
+
19,65

¿4 [−0,35
−0,65 ]
[ −0,35 −0,65 ] +4 [ 0,35
0,65 ]
[ 0,35 0,65 ] + 4 [0,35
0,65 ]
[ 0,35 0,65 ]

+ 4 −0,35 [−0,35 −0,65 ]


−0,65[ ]
¿4 [ 0,1225
0,2275
0,2275
0,4225] [
+4
0,1225 0,2275
0,2275 0,4225
+4
0,1225 0,2275
] [
0,2275 0,4225
+4
0,1225 0,2275
0,2275 0,4225 ] [ ]
¿ 4 0,1225 0,2275 + 0,1225 0,2275 + 0,1225 0,2275 + 0,1225 0,2275
([ ][
0,2275 0,4225 0,2275 0,4225 0,2275 0,4225 0,2275 0,4225 ][ ][ ])
¿4 [ 0,49
0,91
0,91
1,69 ]
¿ 1,96 3,64
[
3,64 6,76 ]
a b n
'
SSCPG =∑ ∑ ∑ ( X́ ijk − X́ )( X́ ijk − X́ )
i=1 j=1 k=1

2 2 4
'
¿ ∑ ∑ ∑ ( X́ ijk − X́ )( X́ ijk − X́ )
i=1 j=1 k=1

−1 −0,2 −0,2 −1,8

[
¿ −1 1 −2 −1 3
−0,2 0,8 −2,8 0,2 1,8
1 0,8
−2 −2,8 +
−1 0,2
3 1,8
−0,2 −1,2 1,8 −0,2 −0,2
−1,8 −0,8 0,2 1,2 ]
1,2
[ ]
−1,2 −0,8
1,8 0,2
−0,2 1,2
−0,2 1,2
[ ] [ ]
−2,4 −1,8 0,8 −1,8

[
−1,8 2,2 −0,8 1,2 −0,8
0,6

1,6
2,2

1,2
0,6 −0,8
−1,8 1,2 −0,8 0,2 1,2 ][ ]
1,8 1,2
+ −2,4 0,6 −0,4 1,6 0,6 −0,4 −0,8 + 0,8 1,8 −0,2 −1,2 −1,2 −0,2 −0,8
−1,2 0,2
−1,2 1,2
[ ][ ]
¿ [11,88 11,8 4,8 1,2 9,2 7,4
+ ][ + +
6,8 −0,8
][
11,8 1,2 6,8 7,4 10,8 −0,8 6,8 ][ ]
¿ 28,8 19,6
[
19,6 36,2 ]
Pengaruh Faktor Teknik Membaca

Untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh faktor teknik membaca pada pemahaman
bacaan dan kecepatan membaca, dihitung nilai lambda yang bersesuaian, kemudian
digunakan statistik uji berikut:

|SSCP G|
ΛA=
|SSCP A + SSCP G|

28,8 19,6

¿
|[ 19,6 36,2 ]|
11,56 15,64 + 28,8 19,6
|[ ][
15,64 21,16 19,6 36,2 ]|
28,8 19,6

¿
|[ 19,6 36,2 ]|
40,36 35,24
|[ 35,24 57,36 ]|

|658,4|
¿ =0,6135
|1.073,192|

1− Λ A ( ab ( n−1 )− p+1 ) /2
FA =obs ( ΛA )( (|a−1− p|+1 ) /2 )
1−0,6135 ( 2.2 ( 4−1 )−5+1 ) /2
¿ ( 0,6135 )( (|2−1−5|+1 ) /2 )
¿ ( 0,3865 )( 8/2
0,6135 5 /2 )
=1,00798696=1,01

v1 =|( a−1 )− p|+1=|( 2−1 ) −5|+1=5

v 2=ab ( n−1 )− p+1=2.2 ( 4−1 ) −5+1=8

F 0,05; 5,8=3,69

μ11 ∙ = μ12∙
Diperoleh F A =1,01 < F 0,05; 5,8=3,69 sehingga H 0− A ∶
obs
μ21 ∙ μ22 ∙ ( )( )
diterima.

Pengaruh Faktor Kelas

Untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh faktor kelas pada pemahaman bacaan dan
kecepatan membaca, dihitung nilai lambda yang bersesuaian, kemudian digunakan
statistik uji berikut:

|SSCP G|
Λ B=
|SSCP B +SSCP G|

28,8 19,6

¿
|[ 19,6 36,2 ]|
25 67 + 28,8 19,6
|[ 67 179,56 19,6 36,2 ][ ]|
28,8 19,6

¿
|[ 19,6 36,2 ]|
53,8 86,6
|[ 86,6 215,76 ]|

|658,4|
¿ =0,1603
|4.108,328|

1− Λ B ( ab ( n−1 )− p+1 ) /2
FB =
obs ( ΛB )( (|b−1− p|+1 ) /2 )
1−0,1603 ( 2.2 ( 4−1 )−5+1 ) /2
¿ ( 0,1603 )( (|2−1−5|+1 ) /2 )
¿ ( 0,8397 )( 8/2
0,1603 5/2 )
=8,3812850904=8,38

v1 =|( b−1 )− p|+1=|( 2−1 ) −5|+1=5

v 2=ab ( n−1 )− p+1=2.2 ( 4−1 ) −5+1=8

F 0,05; 5,8=3,69

μ1 ∙1 = μ1 ∙2
Diperoleh F AB =8,38 > F 0,05; 5,8=3,69 sehingga H 0−B ∶
obs
μ2 ∙ 1 ( )( )
μ2 ∙2
ditolak

Pengaruh Faktor Teknik Membaca dan Faktor Kelas

Untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh faktor teknik membaca dan faktor kelas pada
pemahaman bacaan dan kecepatan membaca, dihitung nilai lambda yang bersesuaian,
kemudian digunakan statistik uji berikut:

|SSCPG|
Λ AB =
|SSCP AB +SSCP G|

28,8 19,6

¿
|[ 19,6 36,2 ]|
1,96 3,64 + 28,8 19,6
|[ ][
3,64 6,76 19,6 36,2 ]|
28,8 19,6

¿
|[ 19,6 36,2 ]|
30,76 23,24
|[ 23,24 42,96 ]|

|658,4|
¿ =0,8426
|781,352|

1− ΛB ( ab ( n−1 )− p+1 ) /2
F AB =
obs ( ΛB )( (|b−1− p|+1 ) /2 )
1−0,8426 ( 2.2 ( 4−1 )−5+ 1 ) /2
¿ ( 0,8426 )( (|2−1−5|+ 1 ) /2 )
¿ ( 0,1574 )( 8/2
0,8426 5/2 )
=0,1868027534=0,19

v1 =|( b−1 )− p|+1=|( 2−1 ) −5|+1=5

v 2=ab ( n−1 )− p+1=2.2 ( 4−1 ) −5+1=8

F 0,05; 5,8=3,69

Diperoleh F AB =0,19 < F 0,05; 5,8=3,69, sehingga H 0− AB diterima yang menyatakan


obs

bahwa tidak ada interaksi antara teknik membaca dan kelas pada pemahaman bacaan dan
kecepatan membaca.

Jadi, diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada interaksi antara teknik membaca dan
kelas pada pemahaman bacaan dan kecepatan membaca.

3. Misalkan seorang peneliti ingin meneliti apakah jumlah jam belajar dalam sehari dan
intelligence quotient (IQ) dapat membedakan atau mengelompokkan mahasiswa untuk
masuk ke dalam kelompok mahasiswa dengan indeks prestasi kumulatif (IPK)≥ 3 atau
IPK ¿ 3. Jumlah mahasiswa yang diteliti sebanyak 30 mahasiswa. Berikut data yang telah
dikumpulkan oleh peneliti tersebut.

Kelompok 1 (IPK≥ 3) Kelompok 2 (IPK¿ 3)


NS Jam ( X 1) IQ ( X 2) NS Jam ( X 1) IQ ( X 2)
1 12 103 1 7 95
2 14 104 2 8 96
3 15 105 3 7 97
4 13 106 4 5 98
5 15 103 5 4 95
6 12 104 6 6 96
7 17 105 7 8 97
8 13 106 8 8 98
9 15 107 9 6 95
10 12 104 10 5 96
11 12 103 11 7 97
12 14 105 12 3 98
13 16 107 13 7 96
14 12 107 14 4 97
15 13 107 15 3 98

Jawab:

 Hipotesis

H 0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari variable masing-masing kelompok


responden yang memiliki IPK≥ 3 dengan kelompok yang memiliki IPK¿ 3

H 1 : Terdapat perbedaan yang signifikan dari variable masing-masing kelompok responden


yang memiliki IPK≥ 3 dengan kelompok yang memiliki IPK¿ 3

 Taraf siginifikan = 5% = 0,05


 Komputasi

Kelompok 1 (IPK≥ 3)
NS Jam ( X 1) IQ ( X 2) X 12 X 22 X1 X2
1 12 103 144 10609 1236
2 14 104 196 10816 1456
3 15 105 225 11025 1575
4 13 106 169 11236 1378
5 15 103 225 10609 1545
6 12 104 144 10816 1248
7 17 105 289 11025 1785
8 13 106 169 11236 1378
9 15 107 225 11449 1605
10 12 104 144 10816 1248
11 12 103 144 10609 1236
12 14 105 196 11025 1470
13 16 107 256 11449 1712
14 12 107 144 11449 1284
15 13 107 169 11449 1391
Jumlah 205 1576 2839 165618 21547

2
2 (∑ X1) ( 205 )2
SS1=∑ X 1 − =2839− =2839−2801,667=37,33
n 15
2
2 (∑ X2) (1576 )2
SS2=∑ X 2 − =165618− =165618−165585,0667=32,93
n 15
( ∑ X 1 )( ∑ X 2 ) ( 205 )( 1576 )
SS12=SS21=∑ X 1 X 2− =21547− =21547−21538,66
15 15
¿ 8,33

SS1 SS 12 37,33 8,33


W 1=
[ SS 21 SS2 ][
=
8,33 32,93 ]
Kelompok 2 (IPK¿ 3)
NS Jam ( X 1) IQ ( X 2) X 12 X 22 X1 X2
1 7 95 49 9025 665
2 8 96 64 9216 768
3 7 97 49 9409 679
4 5 98 25 9604 490
5 4 95 16 9025 380
6 6 96 36 9216 576
7 8 97 64 9409 776
8 8 98 64 9604 784
9 6 95 36 9025 570
10 5 96 25 9216 480
11 7 97 49 9409 679
12 3 98 9 9604 294
13 7 96 49 9216 672
14 4 97 16 9409 388
15 3 98 9 9604 294
Jumlah 88 1449 560 139991 8495

2
2 (∑ X1) ( 88 )2
SS1=∑ X 1 − =560− =560−516,2667=43,733
n 15
2
2 (∑ X2) ( 1449 )2
SS2=∑ X 2 − =139991− =139991−139973,4=17,6
n 15
( ∑ X 1 )( ∑ X 2 ) ( 88 )( 1449 )
SS12=SS21=∑ X 1 X 2− =8495− =8495−8500,8=−5,8
15 15
¿ 8,33

SS1 SS12 43,733 −5,8


W 2=
[ SS 21 SS2
=
][
−5,8 17,6 ]
Dari W 1 dan W 2 diperoleh :

W W 1+W 2 1 81,063 2,53 2,895 0,09


S= = =
n 1+n 2−2 n1+ n2−2 28 2,53 50,53 [ =
0,09 1,804 ][
dan ]
1 1,804 −0,09 = 0,345 −0,017
S−1 = [
5,214 −0,09 2,895 ][
−0,017 0,556 ]
205
Rerata variable pada kelompok 1 adalah X́ 11 = =13,667 dan
15

1576
X́ 21= =105,0667
15
88 1449
Dan rerata pada kelompok 2 adalah X́ 12= =5,8667 dan X́ 22= =96,6 ,
15 15
sehingga diperoleh

X́ 1 − X́ 2= 13,667 − 5,8667 = 7,8003


[
105,0667 ][
96,6 8,4667 ][ ]
Nilai b dihitung sebagai berikut :

b=S
−1
[ 0,345
( X́ 1 − X́ 2 )= −0,017
−0,017 7,8003
][
0,556 8,4667
=
2,547
][
4,574 ]
Dengan demikian diperoleh fungsi diskriminan Y =2,547 X 1+ 4,574 X 2
Untuk kelompok 1 diperoleh Ý 1=( 2,547 )( 13,667 ) + ( 4,754 ) ( 105,0667 )=534,296,

sedangkan untuk kelompok 2 diperoleh Ý 2=( 2,547 )( 5,8667 )+ ( 4,754 ) ( 8,4667 ) =55,193
.

Perhatikan bahwa Ý 1 dan Ý 2 dapat dicari dari perkalian matriks berikut:


13,66 5,8667
'
Ý =b X́=[ 2,547 4,574 ] [105,0667 96,6 ]
=[ 534,279 474,178 ]

Untuk menguji signifikansi fungsi diskriminan, dilakukan hal berikut:

D2=Ý 1 −Ý 2=534,279−474,178=60,101

n1 n2 n1 +n 2− p−1 2
F obs = . D
n 1+ n2 (n1 +n2 −2)2

225 27
F obs = . ( 60,101 )=217,329
30 56

Karena F(0,05 ;2,5) =3,354, yang berarti F obs ∈ DK , maka H 0 ditolak, yang berarti fungsi
diskriminan Y =2,547 X 1+ 4,574 X 2 signifikan. Sehingga terdapat perbedaan yang signifikan
dari variable masing-masing kelompok responden yang memiliki IPK≥ 3 dengan kelompok
yang memiliki IPK¿ 3

4. Pengaruh Service Quality Terhadap Customer Loyalty Melalui Shariah Perceived Value
Dan Customer Satisfaction Sebagai Variabel Intervening

Service Quality
(X)

Customer Customer
Sstisfaction Loyalty
(Y2) (Y3)
Shariah Perceived
Value
(Y1)

Variabel laten eksogen : Service Quality

Variabel laten endogen : Shariah Perceived Value, Customer Satisfaction dan Customer
Loyalty

Anda mungkin juga menyukai