BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kinerja
(2008), performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai
yang diberikankepadanya.
kinerja yang baik dari seorang pegawai pada sebuah organisasi harus
atau instansi.
pegawai yang baik adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam
mengerjakan tugasnya.
a. Kuantitas Pengukuran
yang diselesaikan
b. Kualitas
c. Ketepatan Waktu
lainnya.
11
ditentukan
d. Kehadiran
tentukan.
oleh dua orang pegawai atau lebih. Kinerja pegawai dapat dinilai
efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih
baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian
b. Kedisiplinan
c. Tanggungjawab
g. Kecekatan
strategi melalui alat ukur finansial dan non finansial (Bambang dan
pelanggan.
14
atau taraftentang baik buruknya suatu produk barang atau jasa. Mutu
juga bisa dilihat dari segi fungsinya sertasegi estetisnya. Dening dalam
ukuran yang dibuat oleh konsumen terhadap produk atau jasa yang
(SERVQUAL)(Bustami, 2011) :
pelanggan.
harapan tersebut.
pelayanan.
(tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara
b. Pelayanan kedokteran
keluarga.
20
tingkat rujukan.
Sakit atau Puskesmas secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan
secara aman dan memuaskan sesuai norma, etika, hukum, dan sosial
penduduk tapi tetapi juga sesuai dengan standar dan kode etik profesi
pegawai dan proses, serta kolaborasi dan kerja sama antara penyedia.
23
lanjut dari keluaran yang ada, sehingga perlu ada indikator (tolak
2009) :
rumah sakit
4) BOR 70-80%.
6) Bed Turn Over (BTO) 5-45 hari atau 40-50 kali/1 TT/
tahun.
2) Surat pembaca
b. Pendidikan.
kepuasan itu sangat bervariasi dan luas. Oleh karenanya Azwar (1996)
etik profesi.
pasien mengenai:
dibangun
rapi juga,
kesehatan.
pelayanan kesehatan.
rawat jalan dan mereka diminta untuk mengisi kuesioner yang berisi
tunggu lebih untuk perawatan seperti RCT, Crowndan lain lain, para
meliputi:
a. Kenyamanan
d. Biaya
kesembuhan belaka.
tetangga.
31
d. Analisa kuantitatif
Rawat Inap
2011).
Rawat Inap
pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas diri setiap pasien, makin
(Pohan, 2011).
responsiveness.
tingkat kualitas sangat berarti bagi konsumen dalam memilih produk atau
jasa.
komunikasi.
33
harapanpasien.
pelayanan.
administrasi, kepuasan
pelayanan dokter, pasien, ada
perawat, pelayanan koefisiensi
obat, dan biaya korelasi lemah
pada hubungan
antara status
ekonomi,
sarana fisik,
dan biaya
dengan
kepuasan
pasien
3 Hubungan mutu Penelitian Dalam penelitian Semakin
pelayanan kesehatan observasional ini, Variabel rendah mutu
dengan tingkat dengan dependen pelayanan
kepuasan pasien menggunakan merupakan kesehatan
jamkesmas di
desain studi cross kepuasan pasien. maka semakin
Instalasi Rawat Inap
sectional, analisis Variabel rendah pula
RSUD
dr.RasidinKota bivariat independen tingkat
Padang Oleh Rizki merupakan kepuasan
Ari Andi (2011) Tingkat kehadiran pasien
petugas, daya
tanggap petugas,
jaminan petugas,
empati petugas,
dan bukti fisik
4 Hubungan Kinerja Penelitian ini Dalam penelitian Hubungan
Peawat merupakan ini, Variabel antara
Dengan kepuasan jenis dependen kepuasan
pasien penelitian survey merupakan pasien dengan
Di Ruang dengan kepuasan pasien kinerja
Rawat Inap menggunakan Variabel positif, artinya
Rumah kuesioner atau independen untuk
Sakit Umum angket yang merupakan kinerja meningkatkan
Daerah disebarkan kepada perawat kepuasan
Kabupaten Bekasi responden dengan pasien maka
menggunakan perlu
Oleh Yanidrawati, metode ditingkatkan
Susilaningsih, penelitian juga
Somantri (2011) deskriptif mengenai
35