Anda di halaman 1dari 5

Membiasakan anak menyikat gigi

Menjaga kebersihan gigi dan mulut dan merupakan bagian dari menjaga
kesehatan tubuh. Hal terpenting dan utama dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut
adalah menyikat gigi. Supaya kebersihan gigi dan mulut selalu terjaga, sejak dini anak
sudah harus dibiasakan untuk menyikat gigi.
Gigi yang kotor akan membuat gigi mejadi rusak dan berlubang, Selain itu gusi
pun bisa menjadi rusak. Apabila gigi dan gusi rusak dan sakit maka aktifitas pun akan
mejadi terganggu. Anak jadi rewel, tidak bisa bermain dan tidak bisa bersekolah.

Gigi yang kotor menjadi rusak dan berlubang karena email gigi rusak akibat
terkikis oleh sisa-sisa makanan atau kotoran yang menempel pada gigi. Kotoran pada gigi
merupakan tempat yang sangat disenangi oleh kuman, karena kotoran tersebut
merupakan makanan yang lezat bagi kuman. Berkumpulnya kuman pada permukaan gigi
yang kotor mengakibatkan derajat keasaaman di permukaan gigi tersebut meningkat.
Dengan meningkatnya derajat keasaman membuat permukaan email gigi terkikis.
Apabila kotoran yang menempel pada gigi tidak segera dibersihkan, lama kelamaan email
gigi yang terkikis semakain banyak sehingga gigi pun jadi berlubang.
Cara yang terbaik agar gigi tidak rusak dan berlubang adalah dengan selalu
menjaga kebersihan gigi dan mulut. Untuk itu menyikat gigi adalah cara yang paling
mudah untuk supaya kebersihan gigi dan mulut tetap terjaga. Menyikat gigi merupakan
kebiasaan yang sebaiknya mulai ditanamkan sejak dini pada anak. Sehingga kebiasaan
menyikat gigi menjadi bagian dari pola hidup yang baik bagi si anak di kemudian hari.
Sikat gigi secara teratur.
Menyikat gigi sebaiknya dilakukan secara teratur. Sebaiknya menyikat gigi pagi setelah
makan pagi dan malam ketika hendak tidur. Menyikat gigi bisa menggunakan pasta gigi
yang cocok dan disenangi. Diutamakan pasta gigi yang mengandung fluor, karena fluor
bisa membantu memperkuat email gigi.

Sikat gigi dengan lembut.


Menyikat gigi sebaiknya dengan lembut dan perlahan-lahan. Jangan terlalu keras karena
bisa merusak lapisan email gigi dan merusak kesehatan gusi. Menyikat gigi dengan
lembut dan perlahan-lahan akan lebih bersih daripada menyikat gigi dengan keras dan
terburu-buru.

Sikat gigi pada semua bagian.


Menyikat gigi sebaiknya dilakukan dengan merata pada semua bagian gigi. Bagian luar,
bagian dalam, bagian atas dan bagian bawah. Semua bagian sebaiknya terkena bulu sikat
supaya bisa bersih, termasuk gusi supaya gusi pun bisa jadi sehat. Selain itu lidah juga
perlu untuk disikat perlahan-lahan, agar lidah bersih dari sisa-sisa makanan ataupun
kotoran lainnya yang menempel pada permukaan lidah.
Membiasakan anak untuk menyikat gigi bisa dilakukan sejak anak masih bayi.
Saat masih bayi dan belum tumbuh giginya, gusi dan lidah bayi bisa dibersihkan
menggunakan jari si ibu saat bayi dimandikan. Akan lebih baik menggunakan kain kassa
steril yang dililitkan di jari telunjuk si ibu yang sebelumnya dibasahi dengan air hangat.
Gusi dan lidah bayi bisa dielus perlahan-perlahan dengan ibu jari yang sudah terlilit kain
kassa steril yang basah. Kegiatan ini pun bisa memacu pertumbuhan dan berkembangan
gigi sang bayi.
Ketika anak mulai mengerti dan sudah bisa memegang sikat gigi, anak bisa mulai
diajarkan cara menyikat gigi. Orang tua harus memberikan contoh dan membimbing anak
supaya anak bisa melakukannya dengan baik. Yang biasanya mudah untuk dilakukan
adalah mengajak anak untuk sikat gigi bersama pada malam hari sebelum tidur.

Saat anak sudah masuk berusia 3 tahun, kebiasaan anak untuk menyikat gigi harus
lebih diperhatikan. Karena pada usia tersebut biasanya pola makan si anak akan sangat
bervariasi. Apalagi ketika anak sudah mulai bersekolah. Makanan atau jajanan yang
banyak mengandung gula akan sangat sering dikonsumsi. Padahal makan yang banyak
mengandung gula biasanya lebih mudah menempel di permukaan gigi.

Kebersihan gigi dan mulut setelah menyikat gigi sebaiknya dievaluasi oleh orang
tua di rumah ataupun oleh guru di sekolah. Caranya adalah dengan melihat cara anak saat
menyikat gigi. Dalam hal ini cara yang dipakai untuk menyikat gigi bisa bermacam-
macam. Bisa dengan gerakan horisontal (depan belakang), gerakan vertikal (atas bawah),
ataupun gerakan memutar. Semua gerakan bisa dipakai, asalkan dilakukan dengan lembut
dan perlahan-lahan. Setelah anak menyikat gigi, hasilnya bisa dilihat. Jangan hanya
mencium bau yang segar dari mulut si anak, tapi perhatikan juga kebersihan dari setiap
permukaan gigi, gusi dan lidah anak. Sebaiknya proses menyikat gigi diulang bila masih
tampak adanya kotoran atau sisa makanan yang menempel.

Hal-hal yang bisa diperhatikan dalam membiasakan anak menyikat gigi, antara
lain:

Dilakukan
No. Kegiatan anak
Ya Tidak
1. Menyikat gigi saat mandi pagi
2. Menyikat gigi setelah sarapan pagi
3. Membawa bekal makanan atau minuman ke sekolah
4. Jajan di sekolah
5. Menyikat gigi saat mandi sore
6. Menyikat gigi malam sebelum tidur

Anak yang menyikat gigi saat mandi pagi maupun sore hari, berarti anak tersebut
hanya melakukan kegiatan rutin saat mandi, yaitu membersihkan seluruh bagian tubuh.
Sementara anak yang menyikat gigi pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari
sebelum tidur, berarti anak tersebut telah melakukan kebiasaan yang benar dalam
menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut. Hal inilah yang lebih diharapkan.
Sementara itu, anak yang membawa bekal dari rumah ke sekolah berarti pola
makan si anak cenderung akan terpantau dengan baik. Sebaliknya bila anak jajan di
sekolah maka pola makan si anak tidak akan terpantau dengan baik. Padahal pola makan
mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut, yang apabila anak tersebut tidak menyikat gigi
dengan cara dan kebiasaan yang baik dan benar maka kemungkinan besar giginya bisa
bermasalah.

Apabila anak mulai terbiasa menyikat gigi pagi setelah sarapan pagi dan malam
sebelum tidur, ada beberapa hal yang perlu juga untuk diperhatikan agar mendapatkan
kebersihan gigi dan mulut yang optimal dan maksimal pada anak. Antara lain:

Pengamatan
No. Hal yang perlu diperhatikan
Baik Cukup Kurang
1. Berapa lama waktu yang diperlukan si anak
3-4 mnt 1-2 mnt <1 mnt
untuk menyikat gigi?
2. Bagaimana cara anak menyikat giginya? >2 cara 2 cara 1 cara
3. Bagaimana hasil anak dalam menyikat giginya? Tidak ada Sedikit Masih
kotoran kotoran banyak
tersisa tersisa kotoran
tersisa
4. Saat anak pulang dari sekolah bagaimana Tidak ada Sedikit Banyak
kebersihan gigi dan mulutnya? kotoran kotoran kotoran
yang yang yang
menempel menempel menempel
di gigi di gigi di gigi
5. Apakah anak harus diingatkan untuk menyikat Tidak Kadang- Ya
giginya? kadang
6. Bila jawaban no.5 adalah Ya. Apakah anak akan Ya Kadang- Tidak
segera menyikat giginya setelah diingatkan kadang
bahwa dia belum menyikat gigi?
7. Apakah anak masih makan setelah menyikat gigi Tidak Kadang- Ya
pada malam hari? kadang

Lamanya anak dalam menyikat gigi mempengaruhi tingkat keefektifan serta


kebersihan yang diperoleh. Pada umumnya semakin lama waktu yang digunakan untuk
menyikat gigi, maka kebersihan yang dihasilkan semakin baik. Tapi hal ini pun
dipengaruhi oleh cara anak dalam menyikat gigi. Karena semakin banyak cara yang
dipakai maka keefektifan pembersihan pun semakin baik, artinya permukaan gigi yang
bisa dibersihkan semakin banyak. Jadi bisa disimpulkan bahwa hasil penyikatan gigi
dipengaruhi oleh lamanya waktu menyikat gigi dan cara yang dipakai, sehingga kedua
hal ini perlu diperhatikan.
Kebiasaan anak jajan di rumah ataupun di sekolah harus diperhatikan pula.
Karena kotoran yang menempel di sela-sela antara waktu menyikat gigi bisa menjadi
tempat menempel kuman. Untuk itu pola makan anak di antara waktu menyikat gigi pun
perlu untuk diperhatikan. Apabila anak makan makanan yang mudah menempel di gigi
dan banyak mengandung gula maka pada saat menyikat gigi perlu diusahakan agar
mendapat hasil yang betul-betul bersih.

Anda mungkin juga menyukai