Anda di halaman 1dari 18

1. Gigi Terlanjur Tertelan, Apa Lagi yang Dapat Dilakukan?

Ada kalanya timbul pertanyaan: ‘Gigi tertelan bahaya tidak?’ saat mengetahui seseorang
kehilangan organ pengunyahnya tetapi tidak benar-benar yakin apa ia menelannya. Dalam
banyak kasus, hal ini sangat mungkin terjadi pada anak kecil.

Karena struktur akar giginya yang tipis dan lebih pendek dari orang dewasa, gigi susu anak-anak
mudah patah atau bahkan tanggal. Ukuran giginya pun cukup kecil, sehingga sangat mungkin
bagi anak-anak menelan organ pengunyahnya tanpa mereka sadari. Saat tidur, makan,
berolahraga, atau cedera adalah waktu-waktu di mana anak-anak bisa kehilangan giginya
dengan tidak disadari.

Nah, masalahnya, gigi yang tertelan dapat menjadi masalah serius bagi anak kecil. Lantas, apa
yang harus dilakukan jika ada kemungkinan anak Anda menelan giginya?

1. Tetap tenang dan minta anak-anak untuk melakukan hal yang sama. Benda-benda yang
tertelan dapat melalui saluran pencernaan dengan lebih cepat ketika seseorang merilekskan
dirinya.
2. Berikan mereka buah, sayur, dan gandum-ganduman untuk membantu memperlancar
proses pencernaan, seperti apel, pepaya, bit, alpukat, kiwi, pisang, polong-polongan, kacang-
kacangan, jagung, dan kentang.
3. Berikan juga minum air putih yang banyak.
4. Jangan berikan minuman bersoda dan susu dahulu agar pencernaan tak terganggu.
5. Tahan diri untuk memberikan mereka larutan pencahar dan biarkan proses pencernaan
berjalan dengan alami, kecuali jika dokter merekomendasikan sebaliknya. Apabila terpaksa
menggunakan obat pencahar, pastikan dosis yang dikonsumsi benar-benar sesuai dengan
saran dokter.
6. Rangsang anak untuk muntah, tetapi hanya lakukan ini jika tertelannya gigi baru saja terjadi
dan dokter turut menyarankannya. Memicu muntah dapat dilakukan dengan memasukkan
jari hingga ke bagian belakang mulut atau dengan mengonsumsi obat emesis.
Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigijakartautara #doktergigispesialis
#doktergigiindonesia #doktergigipremium

2. Tahap Pertumbuhan Gigi Bayi dan Anak


Ada 20 gigi sulung yang tersembunyi di dalam gusi bayi saat ia lahir. Akan tetapi, munculnya gigi-gigi
tersebut ke permukaan bervariasi pada satu anak dan anak lainnya. Tahap pertumbuhan gigi susu
pada anak pun tidak selalu sama. Anda pun tak perlu khawatir jika ternyata si kecil tidak tumbuh gigi
secepat anak-anak lainnya. Sebab, setiap anak memang memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda
dan tidak bisa disamaratakan. Sedangkan secara umum, berikut adalah tahap pertumbuhan gigi si
kecil :
 Peningkatan Air Liur
Bayi akan mulai mengeksplorasi mulut mereka pada sekitar usia 3 bulan. Mereka juga cenderung
lebih sering memasukkan tangan ke mulut pada usia tersebut. Pada tahap ini lah Anda mungkin
mulai menyadari bahwa terjadi peningkatan produksi air liur pada bayi.
 Munculnya Gigi Seri Tengah
Meskipun munculnya gigi pertama tidak selalu sama pada setiap bayi, biasanya pada usia 6
sampai 10 bulan akan mulai terlihat pertumbuhan gigi. Umumnya gigi yang pertama muncul
pada bayi adalah gigi seri tengah bagian bawah. Setelah gigi seri tengah bawah keluar, gigi seri
tengah bagian atas baru akan muncul di sekitar umur 8 sampai 12 bulan.
 Munculnya Gigi Seri Samping dan Taring
Pada sekitar usia 10 sampai 16 bulan, biasanya gigi seri samping baik atas maupun bawah akan
mulai muncul ke permukaan. Diikuti dengan munculnya gigi taring atas dan bawah pada usia
saat bayi menginjak umur 1 tahun atau lebih.
 Munculnya Gigi Geraham Depan
Selanjutnya, gigi geraham kecil yang berada di depan (baik atas maupun bawah) akan muncul
dalam kurun waktu usia 13 sampai 19 bulan tergantung masing-masing anak.
 Munculnya Gigi Geraham Belakang
Gigi yang terakhir keluar saat masa anak-anak adalah gigi geraham belakang atas dan bawah.
Biasanya gigi tersebut akan muncul pada usia 23 sampai 31 bulan. Sebagai orang tua, Anda bisa
membantu proses pertumbuhan gigi tersebut dengan memastikan asupan nutrisi yang anak
peroleh sudah terpenuhi. Untuk membantu pertumbuhan gigi, si kecil membutuhkan asupan
vitamin A, K, D, dan E, serta kalsium yang dapat mempengaruhi pembentukan gigi.
Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigijakartautara #doktergigispesialis
#doktergigiindonesia #doktergigipremium

3. Masalah-masalah yang Rentan Timbul Pada Gigi Anak


Proses tumbuh kembang gigi pada anak bukan tanpa hambatan. Dalam beberapa kasus,
pertumbuhan rahang anak dapat mengalami gangguan karena kebiasaan buruk yang kurang
terpantau oleh orang tua. Jika Anda tak ingin hal ini terjadi, yuk, pahami beberapa masalah gigi dan
mulut yang mungkin timbul pada buah hati Anda selama masa pertumbuhan :
 Seriawan/Sariawan
Bukan hanya terjadi pada orang dewasa saja, seriawan juga bisa terjadi pada balita dan anak-
anak. Bahkan saat anak belum tumbuh gigi, Anda juga sudah disarankan untuk membantu
menjaga kebersihan rongga mulut mereka supaya tidak menjadi sarang jamur dan bakteri yang
menyebabkan seriawan. Jika belum ada sikat khusus untuk anak-anak, Anda bisa menggunakan
kain bersih yang halus untuk membersihkan rongga mulut, lidah, serta gusi anak.
 Gigi Maju atau Tonggos
Penggunaan dot sampai usia lebih dari 3 tahun dan kebiasaan mengisap jari merupakan contoh
faktor pendorong kondisi yang mengakibatkan gigi maju atau tonggos. Saat mengisap tekanan
pada jaringan gigi akan menuju ke langit-langit mulut sehingga mengakibatkan gigi yang tumbuh
menjadi terdorong ke depan. Anda perlu membantu anak untuk menghentikan kebiasaan
tersebut sedini mungkin agar posisi gigi dapat membaik dengan sendirinya saat tumbuh nanti.
 Gigi Berlubang
Anak-anak nyatanya lebih rentan terhadap gigi berlubang dibanding orang dewasa. Bahkan
dengan turunnya sedikit pH pada mulut sudah dapat meningkatkan risiko masalah gigi tersebut.
Agar anak Anda terhindar dari gigi berlubang, pastikan untuk membiasakannya membersihkan
rongga gigi dan mulut secara rutin sejak dini.
 Susunan Gigi yang Berantakan
Masalah gigi yang satu ini bukan hanya terjadi karena faktor keturunan, tetapi bisa juga
disebabkan adanya gigi susu yang tanggal terlebih dahulu. Adanya gigi susu yang tidak mau
tanggal juga menjadi faktor lain yang menyebabkan susunan gigi menjadi berantakan. Sebab,
gigi dewasa akan tetap memaksa keluar dan akhirnya tumbuh ke arah yang tidak semestinya.
Jika hal-hal tersebut terjadi, Anda perlu bantuan dokter untuk mencabut gigi anak yang tidak
mau tanggal atau membuatkan space maintainer untuk gigi yang tanggal terlebih dahulu.
Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigijakartautara #doktergigispesialis
#doktergigiindonesia #doktergigipremium

4. Pentingnya Merawat Gigi Anak Anak Sejak Dini


Anda juga perlu mengajarkan anak untuk menjaga kebiasaan baik yang dapat meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut. Sehingga masalah seperti karies dan penyakit gigi lainnya pun dapat
dicegah seiring bertambahnya usia anak.

Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk merawat kesehatan gigi anak sejak dini.

 Membantu dan mengajari anak menyikat gigi. Contohkan dan lakukan bersama-sama agar
anak termotivasi untuk melakukannya.
 Awasi jenis makanan yang anak konsumsi, terutama camilan. Anda tetap dapat memberikan
makanan manis, seperti cokelat dan permen. Tetapi, pastikan untuk mengajak si kecil
menyikat gigi setelah mengonsumsi jajanan tersebut.
 Saat anak menginjak usia 3 tahun, mulai berikan pasta gigi dengan kandungan fluoride.
Pilihlah pasta gigi khusus anak-anak dengan warna dan rasa yang menarik untuk
memotivasinya rajin menyikat gigi.
 Selain cara-cara di atas, Anda juga perlu meluangkan waktu untuk mengecek dan memeriksa
gigi si kecil secara berkala ke dokter gigi.

Kesimpulannya, perawatan dan pemeriksaan gigi sejak usia anak-anak sangat penting untuk
membantu melindungi gigi serta mencegah terjadinya kerusakan pada gigi anak seiring
bertambahnya usia.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigijakartautara #doktergigispesialis
#doktergigiindonesia #doktergigipremium

5. Apa itu Ulat Gigi dan penyebabnya?


Kepercayaan tentang adanya ulat gigi atau juga disebut cacing gigi sudah muncul sejak ribuan tahun
lalu. Beberapa peradaban masa lampau, seperti bangsa Mesir kuno, Romawi, hingga Jerman di
Eropa, masyarakatnya menilai bahwa ulatlah yang menyebabkan gigi menjadi rusak. Perkembangan
ilmu pengetahuan kemudian mematahkan pandangan masyarakat selama ini. Salah satunya
disampaikan oleh seorang peneliti asal Prancis pada tahun 1728 Pierre Fauchard dapat menjelaskan
secara ilmiah tentang terjadinya proses pembusukan gigi. Dia pun kemudian memperkenalkan
metode penambalan untuk menutup lubang di gigi.  Menurut peneliti dari University of Maryland
Dental School, pada tubulus gigi terdapat sebuah struktur kecil yang berbentuk seperti ulat atau
cacing berongga. Sampai saat ini pengetahuan tentang struktur tersebut masih sangat minim. Ada
kemungkinan bahwa masyarakat pada masa lalu mengidentifikasi struktur tabung pada tubulus
tersebut sebagai ulat gigi atau cacing gigi.

Sementara Gigi berlubang disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor, di antaranya bakteri,
kebersihan yang kurang terjaga, serta pola makan. Bakteri adalah penyebab paling umum.
Organisme tersebut muncul akibat kurangnya kebersihan rongga mulut. Pada saat mengonsumsi
makanan, terutama yang mengandung karbohidrat dan gula tinggi. Biasanya, tidak seluruh makanan
masuk ke organ pencernaan dalam melalui kerongkongan. Sisa-sisa makanan tertinggal dan tidak
dibersihkan akan menumpuk dan menjadi konsumsi bakteri. Bakteri memakan zat-zat gula tersebut
dan menghasilkan zat asam fermentasi dari karbohidrat yang mampu mengikis email, lapisan keras
di bagian luar gigi. Pengikisan yang terjadi terus-menerus akan merusak lapisan dentin di bawah
email, lalu pulpa di bagian tengah gigi. Di sinilah kemudian terjadi infeksi yang memicu nyeri dan
pembengkakan.

Maka dari itu, para praktisi kesehatan gigi selalu menyarankan agar kita selalu menjaga kesehatan
pada gigi. Salah satu caranya dengan menggosok gigi setiap kali selesai makan. Guna menghilangkan
sisa-sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi dan rongga mulut. 

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigijakartautara #doktergigispesialis
#doktergigiindonesia #doktergigipremium

6. Cara Mengatasi Ulat Gigi


Lalu bagaimana cara mengatasi ulat gigi? Satu-satunya cara adalah dengan tidak memercayai mitos
tersebut. Sebaliknya, kalau terlanjur mengalami sakit gigi atau memiliki gigi berlubang, Anda bisa
mengikuti cara-cara berikut :
a) Meredakan nyeri
Saat gigi ngilu atau nyeri secara tiba-tiba, Anda bisa segera mencari obat di apotek. Selain itu
Anda juga bisa menggunakan bahan-bahan dapur sebagai pertolongan pertama, contohnya
sebagai berikut:
 Air garam
Ini merupakan desinfektan alami, berfungsi untuk mengurangi peradangan dan nyeri pada
gigi dan gusi. Larutkan setengah sendok teh garam ke dalam segelas air hangat.
Kemudian berkumurlah dengan air garam tersebut selama sekitar 30 detik.  
 Bawang putih
Bumbu dapur satu ini memiliki zat pelawan bakteri dan peradangan. Saat gigi sakit, ambil
satu siung bawang putih, kupas kulitnya, dan iris menjadi dua. Irisan tersebut bisa
ditempelkan ke bagian gigi yang sakit atau dikunyah sekalian.
 Minyak esensial
Minyak esensial yang digunakan di sini adalah minyak cengkeh dan zaitun. Di dalamnya
mengandung eugenol yang bisa berfungsi sebagai pereda nyeri dan antibakteri. Campurkan
keduanya lalu celupkan cotton bud. Selanjutnya, tempelkan cotton bud yang basah oleh
minyak pada bagian gigi yang sakit, gigit selama beberapa saat.
b) Penanganan medis
Pertolongan pertama kurang berhasil, sehingga sakit gigi tidak segera teratasi. Berarti sudah
saatnya pergi ke dokter gigi untuk memperoleh penanganan yang tepat. Pertama-tama,
umumnya dokter akan menelusuri gejala pasien. Kemudian ia akan memeriksa gigi berikut
gusinya, lalu lidah, sinus, rahang, bahkan hidung, tenggorokan, dan leher.  Beberapa dokter
menerapkan metode pengujian kondisi gigi dengan perangsangan memakai suhu dingin,
percobaan mengunyah, atau menggigit. Pada kondisi-kondisi tertentu, tak jarang pula dilakukan
CT scan dan foto rontgen guna pemeriksaan lebih lanjut. Setelah diketahui penyebabnya,
barulah dokter memberikan penanganan medis yang diperlukan

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigijakartautara #doktergigispesialis
#doktergigiindonesia #doktergigipremium

7. PERINGATAN WAFATNYA ISA AL MASIH


8. Penyebab Utama Bau Mulut dan Nafas Tak Sedap Paling Umum
Bau mulut atau secara medis dikenal sebagai halitosis merupakan kondisi yang diakibatkan
pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri-bakteri di mulut. Karena kondisi tersebut, mulut
dapat mengeluarkan aroma tak sedap saat terbuka atau membuang nafas. Penyebab paling
utama nafas tak sedap adalah kebersihan mulut yang buruk. Jika Anda tidak rajin menggosok gigi
dengan benar serta sering menyepelekan kebiasaan-kebiasaan baik untuk menjaga kesehatan
mulut, bukan tidak mungkin Anda akan mengalami hal serupa. Selain itu, hal-hal umum berikut
ini juga dapat mengakibatkan bau mulut dan nafas tak segar :
 Kebiasaan Merokok
Merokok merupakan salah satu penyebab paling umum dari masalah nafas tak sedap.
Sebab, kebiasaan ini dapat menyebabkan produksi air liur menurun dan mulut menjadi lebih
kering. Keadaan mulut yang kering tersebut kemudian mendorong lebih banyak bakteri
untuk tumbuh subur di dalam mulut Anda. Terlebih lagi, kandungan tembakau pada rokok
juga menjadi faktor pendukung munculnya penyakit gusi.
 Kondisi Mulut Kering
Selain merokok, mulut kering juga dapat dipicu oleh hal lain, seperti penggunaan obat-
obatan yang sedang Anda konsumsi dan dehidrasi. Menjalani radioterapi terutama di sekitar
kepala dan leher juga bisa memicu mulut kering. Sehingga Anda disarankan untuk lebih
banyak minum air putih untuk menjaga agar tidak terkena dehidrasi dan membantu
meningkatkan produksi air liur.
 Mendengkur saat Tidur
Tidur dengan mulut terbuka atau mendengkur juga bisa menyebabkan Anda mengalami bau
mulut. Sebab, keadaan bernafas melalui mulut saat mendengkur cenderung membuat mulut
menjadi lebih kering. Oleh karena itu, mulut pun lebih rentan terhadap bakteri-bakteri yang
menyebabkan bau mulut.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigijakartautara #doktergigispesialis
#doktergigiindonesia #doktergigipremium

9. Kondisi Kesehatan yang dikaitkan dengan Bau Mulut dan Nafas Tak Sedap


Meskipun penyebab utama munculnya bau mulut adalah kebersihan gigi yang buruk, beberapa
kondisi kesehatan tertentu juga bisa memicu nafas tak sedap. Salah satunya adalah akibat penyakit
gusi, seperti gingivitis dan periodontitis. Kedua masalah pada gigi tersebut ditemukan berkaitan
dengan munculnya bau mulut. Pada seseorang dengan masalah gingivitis atau periodontitis, nafas
tak segar tersebut terjadi karena adanya bakteri yang tinggal di dalam mulut mereka. Selain adanya
gangguan pada gusi tersebut, penyakit-penyakit berikut ini juga sering dikaitkan dengan munculnya
bau mulut :
 Kondisi Alergi
Selain mata berair, hidung tersumbat, dan tenggorokan terasa gatal, Anda juga bisa
mengalami bau mulut saat menderita alergi. Hal ini disebabkan oleh lendir dan ingus yang
muncul akibat reaksi alergi menjadi sarang bagi kuman dan bakteri untuk bersarang di
mulut.
 Penyakit Kanker 
Meskipun bukan merupakan pertanda utama, seseorang yang menderita kanker biasanya
akan mengalami bau mulut. nafas tak sedap juga sering kali digunakan untuk mendeteksi
adanya kanker paru-paru pada tahap awal. Perawatan terhadap kanker, seperti terapi
radiasi dan kemoterapi juga menjadi faktor lain yang menyebabkan bau mulut.
 Penyakit Diabetes
Produksi insulin yang tidak memadai pada pasien diabetes biasanya mengakibatkan tubuh
membakar lemak dan berlanjut pada peningkatan keton.Peningkatan keton tersebut
kemudian membuat tubuh mengeluarkannya melalui urine dan paru-paru. Saat kondisi
tersebut terjadi, risiko bau mulut pun akan meningkat karena nafas akan tercium seperti
aseton.
Selain kondisi di atas, beberapa penyakit lain juga disinyalir sebagai penyebab bau mulut
dan nafas tak sedap. Di antaranya adalah penyakit liver, candida albicans, gagal
ginjal, sindrom Sjogren, asam lambung kronis, infeksi Helicobacter pylori,  dan infeksi pada saluran
hidung dan tenggorokan.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigijakartautara #doktergigispesialis
#doktergigiindonesia #doktergigipremium

10. Fakta Unik Gigi Gingsul


Pengertian gigi gingsul adalah sebuah kondisi di mana gigi tumbuh pada posisi tidak tepat, tidak
sejajar, atau bertumpuk pada gigi yang lain. Kondisi macam ini biasanya terjadi pada gigi taring. Oleh
karenanya, ada pula teori yang menyatakan bahwa gingsul adalah gigi taring yang terlambat
tumbuh, sehingga lokasi tumbuhnya terdesak oleh gigi lain yang berdekatan.  Kata orang, wanita
bergigi gingsul memiliki senyuman yang manis dan memikat. Gingsul sering disebut sebagai gigi
pemanis, karena akan sedikit terlihat ketika pemiliknya melemparkan senyum. Selain menjadi
pemanis senyum, ada lagi sejumlah fakta unik gigi gingsul yang tidak banyak diketahui yaitu sebagai
berikut :
 Pemiliknya dinilai penuh percaya diri
Salah satu alasannya adalah karena mereka menerima dengan senang hati kondisi tidak
normal pada giginya. Tanpa berkeinginan untuk mencabut atau memperbaikinya agar
terlihat normal seperti gigi orang kebanyakan. 
 Terjadi pada masa pertumbuhan
Mustahil orang dewasa tiba-tiba mengalami gingsul. Kondisi ini hanya bisa terjadi pada masa
pergantian gigi susu ke gigi permanen, yakni sejak usia 5 – 6 tahun hingga usia belasan ketika
semua gigi susu telah tergantikan. 
 Disebabkan faktor keturunan
Kalau Anda bergigi gingsul, bisa jadi salah satu generasi penerus Anda nanti juga akan
memiliki kondisi serupa. Jenis maloklusi gigi yang satu ini dinilai sering terjadi karena faktor
genetik, seperti dikutip dari National Institutes of Health yang dilansir dari laman Halodoc.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigijakartautara #doktergigispesialis
#doktergigiindonesia #doktergigipremium

11. Penyebab Gigi Gingsul


Sebenarnya bukan hanya gigi taring, semua gigi memiliki risiko yang sama untuk tumbuh bertumpuk.
Namun, karena taring pada umumnya tumbuh paling terakhir, maka risikonya lebih besar. Lokasi
tumbuhnya terlanjur ditempati oleh gigi lain, sehingga menumpuk pada gigi yang berkembang lebih
dulu. Selain karena faktor genetik, seseorang bisa memiliki gigi gingsul karena sebab-sebab yang lain,
di antaranya:
 Ukuran rahang 
Perkembangan industri makanan olahan secara tidak langsung berperan pada perubahan
fisik manusia. Dahulu kala nenek moyang kita terbiasa menyantap makanan yang
membutuhkan waktu mengunyah lebih banyak. Namun, kini makanan olahan serba lunak,
sehingga waktu mengunyah menjadi lebih singkat. Seperti dikutip dari Journal of Evolution,
ternyata hal ini berdampak pada evolusi tulang rahang manusia masa kini yang cenderung
lebih pendek. Ukuran rahang yang menyempit bisa menjadi salah satu penyebab gigi
tumbuh tidak rapi.
 Kebiasaan buruk 
Kebiasaan buruk pada anak-anak yang seringkali menyebabkan gingsul, antara lain
kegemaran mengisap jempol, serta penggunaan dot, empeng atau botol secara berlebihan
dalam waktu lama. Hal itu bisa diperparah dengan kurangnya perhatian terhadap perawatan
gigi. Gigi yang jarang mendapatkan perawatan bukan hanya akan tumbuh tidak rapi, tetapi
juga rentan mengalami kerusakan.
 Malnutrisi
Gigi memerlukan asupan nutrisi yang cukup agar tumbuh dengan baik. Makanan
mengandung kalsium, magnesium, serat, serta vitamin C dan D penting bagi kesehatan gigi.
Asupan gizi yang buruk pada masa kanak-kanak dapat memicu perkembangan gigi. Berisiko
menjadikan pertumbuhannya kurang maksimal, bahkan gingsul dan bengkok.  

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigijakartautara #doktergigispesialis
#doktergigiindonesia #doktergigipremium

12. Gigi gingsul menyebabkan berbagai masalah Kesehatan, yuk simak !


Gigi gingsul memberikan daya tarik tersendiri terhadap penampilan seseorang. Itu adalah pendapat
sebagian orang. Di sisi lain, tidak sedikit pula orang yang merasa terganggu penampilannya karena
memiliki gigi taringnya gingsul. Terlepas dari soal penampilan, praktisi kesehatan lebih menyarankan
kepada para pemilik gingsul agar mencari penanganan yang tepat. Karena kondisi tersebut bisa
menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut: 
 Gingsul pada taring gigi membuat proses menggigit atau mengunyah makanan menjadi tidak
nyaman, bahkan berisiko melukai gusi dan dinding rongga mulut. 
 Masalah kesulitan mengunyah dan menggigit makanan bisa memicu nyeri pada bagian
tubuh yang lain, yakni sendi temporomandibular atau rahang, serta sakit kepala sebelah
atau migrain. 
 Gigi gingsul lebih sulit dibersihkan. Jadi, pemiliknya perlu lebih intensif melakukan
perawatan gigi. Kalau tidak, giginya akan lebih cepat keropos dan mengalami kerusakan. 
 Gigi tumbuh berhimpitan dan saling menekan, sehingga mudah tanggal. 
 Penumpukan gigi berlebihan bisa mengakibatkan sleep apnea, yakni terhentinya napas
selama beberapa saat ketika tidur. 
 Sebagian orang dengan taring gingsul akan mengalami gangguan dalam mengucapkan huruf-
huruf tertentu saat berbicara (cadel). 

Itulah beberapa masalah yang menjadi alasan dunia medis menyarankan agar gigi gingsul segera
ditanggulangi. Apabila Anda mulai merasa tidak nyaman dengan gigi taring gingsul, maka segeralah
berkonsultasi ke klinik gigi terdekat. 

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigijakartautara #doktergigispesialis
#doktergigiindonesia #doktergigipremium

13. Pengobatan pada Gigi Gingsul


Berikut beberapa jenis prosedur dalam penanganan gigi gingsul :
 Operasi Gigi
Merupakan cara paling ringkas untuk mengatasi gingsul. Spesialis ortodonti akan melakukan
operasi kecil untuk mengubah struktur gigi guna menempatkan gingsul sejajar dengan
barisan gigi yang ada. Bisa pula dengan cara mencabut gingsul jika kondisi tidak
memungkinkan untuk menempatkannya dalam barisan. Selain dua metode tersebut, ada
satu lagi jenis operasi yang lebih kompleks, yakni ortognatik atau prosedur merapikan
rahang. Cara ini diperlukan pada pasien yang mengalami gangguan bicara atau kesulitan
mengunyah makanan karena memiliki gingsul.
 Aligner Gigi
Aligner merupakan prosedur merapikan gigi menggunakan alat penyangga berbahan plastik
transparan dan cukup tipis, tetapi kuat untuk mempertahankan struktur gigi rapat dan rapi.
Struktur dan ukuran aligner gigi dibuat berdasarkan susunan gigi pasien, sehingga harus
terus diperbarui secara rutin. 
 Kawat gigi/behel
Prosedur terakhir adalah yang paling populer, yakni pemasangan kawat gigi atau behel.
Metode satu ini memanfaatkan susunan braket dan kawat yang sama-sama terbuat dari
logam untuk merapatkan dan menyejajarkan barisan gigi. Hanya saja, prosedur pemasangan
kawat gigi masih memiliki efek samping yang cukup mengganggu. Salah satunya nyeri pada
mulut akibat tekanan dan tarikan kawat pada gigi. Makin berantakan kondisi gigi, biasanya
rasa sakit yang timbul akan semakin hebat, dan itu berlangsung selama beberapa hari. 
Meski direkomendasikan, Anda bebas menentukan apakah perlu melepas gingsul atau tidak. Kalau
tidak ada masalah dan Anda merasa nyaman dengan kondisi tersebut, silakan saja. Jika yang terjadi
malah sebaliknya, maka silakan pilih metode penanganan gigi gingsul paling tepat buat Anda.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigijakartautara #doktergigispesialis
#doktergigiindonesia #doktergigipremium

14. Apa itu Gigi Kelinci (Kelainan Makrodontia) dan penyebabnya?


Meski disebut tidak normal, nyatanya bentuk gigi seri mirip kelinci sempat menjadi tren kecantikan.
Tidak sedikit kaum hawa yang rela mengubah bentuk gigi depannya  lewat prosedur operasi demi
mendapatkan tampilan gigi depan mirip milik kelinci. Artinya, dia mempunyai gigi seri bagian atas
yang besar, mungkin ukurannya berbeda secara signifikan dari barisan gigi lainnya. Dunia medis
menghubungkan fenomena gigi kelinci dengan istilah makrodontia. Makrodontia merupakan sebuah
kondisi di mana ada sebagian gigi (dua atau lebih) yang berukuran lebih besar daripada
lainnya. Penyebab makrodontia bisa bermacam-macam, yaitu sebagai berikut :

 Faktor Genetik

Ini merupakan penyebab paling umum kondisi makrodontia. Peneliti menyimpulkan bahwa
mutasi genetik memiliki peran penting dalam pertumbuhan gigi. Termasuk apabila terdapat
beberapa gigi yang terus tumbuh melebihi yang lain. Lalu perilaku dan kebiasaan masa kecil
kerap menjadi pemicu pertumbuhan makrodontia. Beberapa kebiasaan tersebut, meliputi
diet, paparan radiasi dan bahan beracun, serta  faktor lingkungan.

 Masalah hormon

Pituitary gland adalah salah satu bagian otak berukuran sebesar biji kacang yang berperan
penting dalam meregulasi fungsi vital tubuh dan kesadaran. Masalah hormon yang
kemudian memengaruhi organ satu ini, bisa menyebabkan pertumbuhan gigi yang
abnormal. 

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigijakartautara #doktergigispesialis
#doktergigiindonesia #doktergigipremium

15. 3D DENTAL SCAN


Pemindaian gigi 3D digunakan di JT Dental Prime untuk mendapatkan pandangan 360
derajat dari gigi dan gusi Anda. Alat ini bahkan dapat mengambil gambar jaringan, saraf, dan struktur
tulang di dalam mulut Anda.Dan semuanya selesai dalam hitungan detik.
Hasilnya adalah gambar 3D yang dapat ditinjau secara digital dan mudah diakses oleh semua
orang di jaringan gigi Anda (dokter bedah mulut, ortodontis, dll.). Mereka setara dengan pemindaian
Cat, memberikan pandangan yang hampir tak terbatas tentang kesehatan mulut Anda.
Dengan alat ini, kita diperlengkapi untuk mengenali keadaan darurat gigi lebih awal. Ini juga
memungkinkan kami di JT Dental Prime untuk memberi Anda rencana perawatan yang lebih akurat,
yang pada akhirnya dapat menghemat banyak uang.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia
#doktergigipremium

16. Jenis-jenis Makrodontia (Gigi Kelinci)


Individu dengan kondisi makrodontia hanya berjumlah 0,3 sampai 1,9 persen dari seluruh penduduk
di dunia. Struktur dan susunannya pun tidak seragam. Ada yang memiliki gigi kelinci dengan dua gigi
seri besar di depan, dua gigi yang tumbuh menyatu, atau satu gigi yang ukurannya besar berlebihan.

Makrodontia sendiri terbagi menjadi tiga jenis, di antaranya:


 True Generalized Macrodontia
Pertumbuhan gigi menjadi lebih besar daripada normal. Kondisi ini biasa terjadi sejak masa
kanak-kanak yang juga diikuti pertumbuhan abnormal pada organ tubuh lain, seperti tangan,
kaki, dan fitur-fitur wajah. Penyebabnya adalah kelebihan hormon pertumbuhan yang
dihasilkan oleh pituitary gland.  
 Isolated Macrodontia
Kondisi isolated macrodontia atau makrodontia lokal teridentifikasi dari pertumbuhan satu
buah gigi saja yang lebih besar dibanding lainnya. Lebih banyak ditemukan terjadi pada
kaum pria daripada perempuan. Penyebab makrodontia lokal bisa bermacam-macam.
Meliputi resistensi insulin, sindrom ortodontik, hemifacial hyperplasia, dan sebagainya.
 Relative Generalized Macrodontia
Ini adalah kebalikan dari isolated macrodontia, sehingga sering pula disebut makrodontia
umum. Kondisi ini terjadi pada seseorang yang memiliki rahang kecil, sehingga giginya
tampak lebih besar dari ukuran normal. Meski sebenarnya memang lebih besar, pada
dasarnya perbedaannya tidak terlalu signifikan. 

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia
#doktergigipremium

17. Komplikasi Akibat Gigi Kelinci


Ada risiko lain yang menghantui individu dengan makrodontia. Ini berhubungan dengan masalah
kesehatan. Berikut komplikasi yang mungkin dialami pemilik gigi kelinci :
 Gangguan pernapasan
Gigi yang berukuran besar tidak mengganggu pernapasan. Namun, jika gigi berukuran besar
berjumlah banyak dan memenuhi mulut, maka ukuran rahang menjadi tidak proporsional,
sehingga akan menghambat jalur udara masuk ke kerongkongan. Efek gangguan pernapasan
umumnya terasa nyata ketika tidur. Gejala paling sederhana adalah kebiasaan mendengkur.
Sementara sleep apnea atau terhentinya napas sesaat menjadi gangguan yang cukup
berbahaya.
 Tidak nyaman mengunyah 
Posisi gigi atas dan bawah yang tidak sinkron akan membuat seseorang tidak nyaman dalam
mengunyah. Risiko tergigit dan muncul rasa sakit cukup tinggi. Sementara mengunyah
merupakan bagian dari proses pencernaan. Proses mengunyah yang buruk bakal
memengaruhi kinerja organ pencernaan lainnya. 
 Memicu masalah gigi lainnya
Bagi sebagian orang, gigi yang menonjol akan susah dibersihkan. Seperti diketahui, kurang
terjaganya kebersihan gigi dapat menyebabkan masalah-masalah lain, terutama
pembusukan yang mengakibatkan kerapuhan, hingga radang gusi.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia
#doktergigipremium

18. Cara Mengatasi Gigi Kelinci, Yuk Simak!


Seseorang yang bermasalah dengan gigi kelinci atau markodontia disarankan mencari penanganan
medis. Tergantung bagaimana kondisinya, berikut pengobatan medis yang umumnya ditawarkan :
 Operasi Ortodontik
Prosedur ini bertujuan untuk merapikan susunan gigi sekaligus memperbaiki fungsinya agar
normal kembali sebagai organ pengunyah. Metode yang digunakan umumnya dengan
pemasangan behel gigi. Apabila perlu, dokter juga akan merekomendasikan prosedur untuk
melebarkan rahang. Tujuannya untuk menyesuaikan dengan susunan gigi, memperbaiki
bentuk wajah, dan meningkatkan estetika.
 Tooth Shaving
Tooth shaving adalah metode mengubah bentuk gigi dengan cara dikikis menggunakan bor
khusus. Lalu dipoles guna mendapatkan hasil potongan yang halus . Prosedur ini hanya bisa
dilakukan pada pasien yang memiliki gigi kuat. Artinya, lapisan kuat terluar gigi tidak tipis,
sehingga jaraknya cukup jauh dari pulpa.  
 Pencabutan
Gigi yang ukurannya besar dicabut guna menghilangkan gangguan-gangguan yang mungkin
timbul karenanya. Kemudian dipasang gigi palsu baru, dengan ukuran dan struktur yang
sesuai dengan barisan gigi yang telah ada.  

Apabila Anda atau kerabat dekat Anda memiliki kondisi makrodontia yang mulai mengganggu. Ada
baiknya segera berkonsultasi ke klinik dental terdekat. Barangkali dokter yang bersangkutan dapat
memberikan rekomendasi terbaik untuk mengatasi masalah gigi kelinci Anda. 

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia
#doktergigipremium

19. INFO LIBUR KLINIK IDUL FITRI


20. Pemicu yang Menyebabkan Gigi Kuning Muncul
Selain penyebab yang berasal dari kebiasaan setiap individu, ada beberapa kondisi pula yang bisa
memicu perubahan warna gigi. Penyebab-penyebab gigi kuning berikut ini berhubungan dengan
masalah kesehatan, di antaranya :
 Penyakit Tertentu
Beberapa jenis penyakit dapat menghambat perkembangan enamel dan dentin gigi. Sebut
saja diabetes, kanker mulut, anemia, dan gangguan pola makan, seperti anoreksia dan
bulimia.  
 Pengobatan
Pengobatan untuk penyakit-penyakit tertentu turut memengaruhi perubahan warna gigi. Di
antaranya radiasi kepala dan leher, serta kemoterapi. Jenis obat-obatan antihistamin,
antipsikosis, dan antihipertensi pun memiliki efek samping serupa. Pada anak-anak,
antibiotik, seperti tetrasilin dan doksisilin juga memengaruhi pertumbuhan enamel gigi
mereka.
 Obat Kumur 
Kandungan obat kumur yang mengandung asam klorida mampu membersihkan mulut dari
kuman. Namun, produk ini juga sekaligus berdampak pada perubahan warna gigi jika
digunakan secara berlebihan. Sama halnya dengan fluoride pada pasta gigi. Zat yang satu ini
bermanfaat untuk merawat kesehatan pada gigi, tetapi justru membuatnya menguning
apabila dosisnya terlalu banyak.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia
#doktergigipremium

21. Cara Mengatasi Warna Kuning pada Gigi


Ada beberapa cara mengatasi warna kuning pada gigi yang bisa dilakukan guna mengembalikan
warna alami gigi yaitu sebagai berikut :

 Campuran garam dan baking soda juga banyak direkomendasikan sebagai pemutih gigi.


Gunakan bahan-bahan tersebut setidaknya satu atau dua kali setiap minggu. 
 Anda bisa memanfaatkan bahan-bahan pemutih alami, seperti  larutan jus lemon untuk
menggantikan pasta gigi sesekali. 
 Berubahnya warna gigi berkaitan erat dengan kebiasaan dan pola konsumsi. Jadi, Anda
pun harus rela mengubah gaya hidup. Jika selama ini gemar menyeruput teh atau kopi
setiap hari, sepertinya rutinitas itu harus berkurang drastis.
 Hindari merokok

Kalau semua kiat di atas sudah dilakukan dan tetap gagal memutihkan gigi, berarti sudah saatnya
Anda menghubungi ahlinya. Dokter gigi bakal menjalankan prosedur pemutihan gigi kuning. Di
antaranya dengan menerapkan cairan pemutih hidrogen peroksida khusus, atau
melakukan bonding, crowning pada gigi, atau pemasangan veneer bila perlu. 

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia
#doktergigipremium
22. HARI RAYA IDUL FITRI 1444 H
23. Apa Itu Karies Pada Gigi?
Karies gigi adalah nama lain dari gigi berlubang. Pengertiannya, yakni kerusakan sebuah area pada
lapisan terkeras dari gigi yang kemudian berkembang menjadi lubang. Karies merupakan salah satu
jenis kerusakan gigi yang kemudian bisa membuatnya berlubang. Meski demikian, karies bukanlah
satu-satunya penyebab gigi bisa berlubang atau mengalami kerusakan. Sementara itu, istilah gigi
berlubang lebih identik dengan penyakit yang menyebabkan rasa ngilu pada gigi. 

Tidak sedikit praktisi kesehatan dental mempersamakan istilah karies dengan gigi berlubang. Jika
karies merupakan istilah medis, maka gigi berlubang adalah sebutan yang lebih dikenal oleh orang
awam atau kalangan non-praktisi kedokteran gigi. 

Karies gigi merupakan gejala yang paling umum dirasakan oleh semua kalangan dari segala rentang
umur. Paling tidak, bisa disimpulkan nyaris semua orang pernah mengalami gangguan ini. Saking
lazimnya, sebagian besar khalayak umum menganggap penyakit ini cukup remeh dan tidak
membahayakan. Meski memang, ada rasa sakit yang muncul akibat karies atau gigi berlubang. 

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia
#doktergigipremium

24. Hal – Hal yang Menyebabkan Terjadi Karies Pada Gigi


Plak merupakan pemicu utama munculnya karies. Ini merupakan lapisan yang menempel pada gigi,
terdiri dari bakteri dan asam hasil fermentasi sisa-sisa makanan dan minuman mengandung gula
yang tertinggal di mulut. Jadi apabila disimpulkan, terdapat dua alasan mengapa plak bisa
menumpuk pada gigi, yaitu:
 Mengkonsumi Makanan dan Minuman Mengandung Gula
Makanan dan minuman tinggi karbohidrat, terutama yang mengandung gula dan cokelat adalah
asupan favorit buat bakteri di dalam mulut. Demikian pula dengan makanan dan minuman yang
cenderung bisa menempel lebih lama pada permukaan gigi. Contohnya seperti susu, madu, biskuit,
soda, permen, sereal dan buah kering, serta keripik. Jenis makanan tersebut tidak mudah tersapu
oleh air liur. Akhirnya akan lebih sering tertinggal di mulut, kecuali dibersihkan dengan cara sikat gigi
yang benar, melakukan flossing yang benar, dan berkumur menggunakan obat kumur. Air liur
memerlukan waktu sekitar 2 – 3 jam untuk bisa menetralkan asam. Jadi, kalau Anda terlalu sering
mengonsumsi makanan dan minuman penghasil asam, maka akan berisiko mempercepat munculnya
karies pada gigi.
 Kurangnya Menjaga Kebersihan Gigi
Tidak sedikit orang lalai menjaga kebersihan giginya. Padahal seperti telah disebutkan, sisa-sisa
makanan dalam mulut merupan bakteri penyebab plak pada gigi, si pemicu karies. Menjaga
kebersihan gigi paling mudah adalah dengan membiasakan diri menggosok gigi dengan cara yang
benar dan sesuai anjuran. Dua kali sehari, setiap usai makan dan sebelum tidur. Menggunakan sikat
gigi yang halus dan lembut, dan memilih pasta gigi ber-fluoride. Fluoride berfungsi untuk melindungi
lapisan luar gigi dari pengikisan asam. Setidaknya, ini bisa memperlambat munculnya karies.
Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia
#doktergigipremium

25. Risiko Karies Gigi Jika Tidak Segera di Tangani!


Meskipun gigi berlubang adalah masalah yang umum terjadi, bukan berarti bisa diremehkan.
Pasalnya, jika dibiarkan tanpa penanganan intensif, kondisi ini dapat mengakibatkan komplikasi yang
cukup membahayakan yaitu sebagai berikut :
 Menyebabkan Rasa Sakit yang Begitu Hebat
Rasa sakit akibat gigi berlubang bisa benar-benar mengganggu, bahkan menghentikan Anda
dari beraktivitas. Biasanya nyeri muncul tiba-tiba atau ketika lubang gigi kemasukan serpihan
makanan, dan bisa saja mendadak reda. Nyeri yang menjalar ke saraf bisa dirasakan hingga
ke telinga, leher, rahang, bahkan memicu sakit kepala sebelah atau migrain. Jika rasa
sakitnya sudah separah itu, alangkah baiknya jika berkonsultasi ke dokter gigi.
 Mengakibatkan Abses Pada Gigi
Abses gigi merupakan kondisi ketika terbentuk benjolan pada gusi atau kantung berisi
nanah. Ini terjadi akibat infeksi bakteri yang terlalu parah, hingga menyebar ke bagian pulpa
atau jaringan lunak di bagian tengah gigi. Ketika benjolan tersebut mulai terbentuk, rasa
nyeri akan muncul. Bila makin parah, biasanya juga disertai bau mulut tak sedap, gusi
bengkak, wajah kemerahan dan bengep, demam, serta pembengkakan kelenjar getah
bening.
 Memicu Terjadinya Radang Pada Gusi
Kondisi peradangan pada gusi secara medis disebut dengan gingivitis. Gejalanya seperti pada
kondisi abses, yakni memerah dan bengkak. Saat menyikat gigi, biasanya gusi akan mudah
berdarah. Peradangan tidak hanya terjadi pada gusi tepat di bawah gigi berlubang, tetapi
juga gusi di sekitarnya. Apabila terlambat ditangani, kemungkinan terburuk pasien akan
mengalami masalah periodontitis. Risiko periodontitis cukup mengerikan, mulai dari gigi
lepas, hingga serangan jantung dan stroke. Gigi yang terlepas dalam jumlah banyak pun
berisiko menyebabkan perubahan pada struktur rahang.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia
#doktergigipremium

26. Bagaimana Cara Mengatasi Karies pada Gigi?


Sebelum makin memburuk, segera periksakan diri ke klinik gigi untuk mengetahui kondisi gigi Anda
secara pasti. Jika ternyata ditemukan adanya karies gigi, dokter akan menyarankan tindakan-
tindakan sesuai dengan tingkat kerusakan yang terjadi yaitu sebagai berikut :
 Mengatasinya dengan Tambal gigi
Layanan tambal gigi dilakukan apabila lubang gigi masih relatif kecil dan belum menyebabkan
kerusakan yang signifikan. Dokter akan menutup rongga atau lubang yang ada, supaya tidak
menjalar lebih luas lagi. Material untuk menambal gigi terdiri dari bermacam jenis, meliputi
komposit, ionomer, porselen, alloy emas, dan amalgam yang sudah jarang dipakai.
 Melakukan Root Canal
Root canal atau perawatan saluran akar gigi dijalankan ketika lubang sudah menjangkau
pulpa. Dokter akan membersihkan gigi dan menemukan pulpa untuk dihilangkan dan diberikan
desinfektan guna melenyapkan bakteri tersisa. Lalu menambalnya dengan getah percah dan
menambahkan mahkota gigi sebagai pelindung.  
 Langkah Terakhir yaitu dengan “Cabut Gigi”
Pencabutan adalah opsi terakhir, jika kondisi gigi sudah tidak memungkinkan lagi ditangani
dengan metode lain. Prosedur ini umumnya mewajibkan pasien untuk berpuasa beberapa jam
sebelum pelaksanaan. Sementara itu, masa pemulihannya juga membutuhkan waktu beberapa
hari.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia
#doktergigipremium
27. Tips Mudah Untuk Menghindari Karies pada Gigi
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut kiat-kiat menjaga kebersihan rongga mulut
dan gigi untuk mencegah karies yang bisa Anda mulai dari sekarang :

 Biasakan disiplin menyikat gigi sesuai anjuran.


 Memilih sikat gigi yang nyaman, berbulu lembut, dengan bentuk kepala sesuai rongga mulut.
 Gunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela yang tidak terjangkau oleh sikat.
 Berkumur setelah sikat gigi. Baik berkumur dengan mouthwash seperti listerine maupun
berkumur menggunakan larutan garam.
 Pola makan seimbang, menghindari konsumsi makanan pemicu timbulnya plak secara
berlebihan.
 Teratur memeriksakan diri ke klinik atau dokter gigi, setidaknya enam bulan sekali.

Sebisa mungkin lakukan kiat-kiat di atas. Setidaknya itu bisa memperlambat karies pada gigi terjadi
pada Anda. Namun, jika suatu saat Anda mengalami gangguan pada gigi hingga terasa nyeri, segera
kunjungi dokter atau klinik gigi terdekat.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia
#doktergigipremium

28. Bahaya Gigi Bungsu Tidak Dicabut 


Gigi bungsu yang dibiarkan tumbuh dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang cukup serius.
Berbeda dengan gigi lainnya yang tumbuh saat masih masa kanak-kanak, gigi bungsu mulai tumbuh
saat Anda menginjak usia remaja atau bahkan dewasa. Salah satu masalah yang paling umum terjadi
pada gigi bungsu adalah berlubang. Karena lokasinya yang berada di bagian belakang mulut, tak
jarang gigi-gigi bungsu sulit terjamah oleh sikat gigi. Oleh karena itu, gigi-gigi bungsu pun lebih
mudah berlubang karena tidak terjaga kesehatannya. Selain itu, berikut adalah beberapa masalah
yang bisa terjadi jadi gigi bungsu tidak dicabut :
 Menjadi Sarang Kuman dan Bakteri
Tumbuhnya gigi bungsu yang tidak sempurna seringkali diikuti dengan munculnya kantung di
antara gusi dan gigi tersebut. Kantung tersebut membuat kuman dan bakteri lebih mudah
terperangkap di area sekitar gigi bungsu. Jika cukup dalam, bukan tidak mungkin kantung
tersebut akan menjadi sarang bagi bakteri-bakteri jahat yang merusak gigi lainnya.
 Meningkatnya Risiko Penyakit Gusi
Gigi bungsu yang bermasalah juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit gusi dan
menekan geraham kedua yang berada di sebelahnya. Sehingga dapat memperburuk enamel dari
gigi geraham tersebut.
 Kesulitan saat Mengunyah
Jika gigi bungsu tumbuh miring atau berada di sudut yang salah, kemungkinan gigi tersebut akan
mengakibatkan kerusakan permanen pada gigi-gigi yang ada di dekatnya. Hal ini dapat
mengakibatkan kesulitan saat mengunyah atau pembengkakan pada pipi bagian dalam karena
seringkali tergigit saat sedang makan.
 Mengakibatkan Tumbuhnya Kista
Gigi bungsu yang tetap terkubur di dalam gusi dan tidak muncul ke permukaan dapat
mengakibatkan tumbuhnya kista di saluran akar. Hal ini dapat merusak baik jaringan lunak
maupun tulang pada gigi Anda. Munculnya kista tersebut umumnya tidak terdeteksi hingga
berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Di beberapa kasus, pasien baru menyadari bahwa
mereka mengalami kista gigi setelah terjadi masalah serius pada rahang yang diakibatkan
pelemahan fungsi tulang gigi.
 Berkurangnya Kualitas Kesehatan 
Bahaya gigi bungsu tidak dicabut yang juga umum terjadi adalah berkurangnya kualitas
kesehatan secara menyeluruh. Jika gigi bungsu bermasalah tidak dicabut, umumnya pasien akan
mengalami sakit kepala berulang karena infeksi mulai merayap ke otak. Hal ini tentu cukup
membahayakan nyawa Anda.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia
#doktergigipremium

29. Perbedaan Tambal Gigi Sementara dan Permanen


Seperti namanya, tambal gigi sementara hanya berguna untuk waktu yang sebentar saja. Sementara
itu, tambal gigi permanen bertujuan sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah gigi
berlubang atau rusak. Perawatan tambal gigi sementara seringkali hanya bertahan beberapa minggu
atau bulan saja, mengingat bahan yang digunakan lebih lunak dan mudah lepas. Sedangkan tambal
gigi permanen biasanya dapat bertahan sampai bertahun-tahun meski sama-sama memiliki risiko
terlepas jika tidak dirawat dengan baik.
Selengkapnya Anda bisa menemukan perbedaan tambal gigi sementara dan permanen di bawah ini :
 Tujuan Penambalan
Berbeda dengan tambal gigi permanen, prosedur tambal gigi sementara umum dilakukan untuk
membantu perawatan saluran akar gigi, sehingga gigi Anda tidak perlu dicabut. Selain itu,
penambalan sementara juga seringkali dilakukan untuk merawat gigi yang rusak sebelum
ditambal secara permanen.
 Hasil Penambalan
Tambalan gigi sementara umumnya sangat mudah larut oleh cairan mulut sehingga sangat
mudah rontok, retak, atau bahkan hilang saat aktivitas mengunyah. Sedangkan hasil tambalan
gigi permanen pada dasarnya sudah cukup bagus untuk merawat gigi dalam waktu yang lama.
 Biaya Penambalan
Biaya tambal gigi sementara dan permanen tentu tidak sama. Tambal gigi permanen
membutuhkan biasa mulai dari ratusan hingga jutaan rupiah. Sementara itu, biaya tambal gigi
sementara umumnya lebih murah. Meskipun begitu, Anda mungkin perlu melakukan perawatan
ini lebih dari satu kali dalam kasus yang parah. Jika gigi sudah berlubang parah, Anda mungkin
tidak bisa langsung melakukan tambal permanen dan perlu menggunakan tambal sementara
terlebih dahulu untuk mengurangi rasa nyeri.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia
#doktergigipremium

30. 3D DENTAL SCAN


Pemindaian gigi 3D digunakan di JT Dental Prime untuk mendapatkan pandangan 360 derajat dari
gigi dan gusi Anda. Alat ini bahkan dapat mengambil gambar jaringan, saraf, dan struktur tulang di
dalam mulut Anda.Dan semuanya selesai dalam hitungan detik.

Hasilnya adalah gambar 3D yang dapat ditinjau secara digital dan mudah diakses oleh semua orang
di jaringan gigi Anda (dokter bedah mulut, ortodontis, dll.). Mereka setara dengan pemindaian Cat,
memberikan pandangan yang hampir tak terbatas tentang kesehatan mulut Anda.

Dengan alat ini, kita diperlengkapi untuk mengenali keadaan darurat gigi lebih awal. Ini juga
memungkinkan kami di JT Dental Prime untuk memberi Anda rencana perawatan yang lebih akurat,
yang pada akhirnya dapat menghemat banyak uang.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia
#doktergigipremium

Anda mungkin juga menyukai