Anda di halaman 1dari 2

Bunda…. Jaga Kesehatan Gigi Buah Hati Sejak Dini Yuk!!!

Published by :
1. Departemen Kedokteran Gigi Anak FKG Unissula Semarang: Dr. drg.
Sandy C, Sp.KGA, drg. Prima A, Sp.KGA, drg. Welly A, Sp.KGA
2. Mahasiswa Profesi Dokter Gigi FKG Unissula Semarang: Anissa A.A,
S.KG, Clarissa B S, S.KG, Fina Akmalia, S.KG.

Kesehatan gigi menjadi bagian penting dari kondisi kesehatan secara menyeluruh.
Karies dan penyakit periodontal (tulang dan gusi) umum ditemui pada anak-anak
dan jika dibiarkan akan semakin parah hingga mempengaruhi kualitas hidup anak
dan mempersulit pengobatannya. Oleh karena itu Bunda, lakukan pencegahan
sebelum terlambat.
Nah apa saja sih yang bisa kita upayakan untuk mencegah karies atau penyakit
periodontal lainnya pada anak-anak kita, terutama yang masih batita ni ya..
Anak biasanya muncul ada gigi pada usia 6-8 bulan dan gigi tersebut akan terus
tumbuh sampai ia berusia 3 tahun hingga berjumlah sebanyak 20 buah atau yang
dikenal sebagai gigi susu.
Beberapa fungsi dari gigi susu yaitu:
1. Memberikan ruang untuk pertumbuhan gigi permanen
2. Membantu proses pengunyahan
3. Mendukung perkembangan wajah dan otot rahang
4. Memberikan rasa percaya diri pada anak

Nah.. dengan fungsi-fungsi yang sangat penting tersebut maka menjaga kesehatan
gigi anak sejak dini sangat dibutuhkan. Gimana ni caranya?
Seperti ini ya Bun:
1. Bersihkan gigi dan gusi saat gigi pertama anak tumbuh.
2. Bersihkan gigi dan gusi pada pagi dan malam hari menggunakan kassa basah
(jika gigi anak masih ada satu) biasanya pada anak umur 6 bulanan atau
sikat gigi khusus anak dengan bulu yang lembut (jika gigi anak sudah mulai
tumbuh lebih banyak).
3. Pada saat anak berumur 18-24 bulan, beri kesempatan mereka memegang
sikat gigi. Ajari anak untuk membersihkan setiap bagian giginya.
4. Biarkan anak memilih sikat dan pasta gigi sesuai kesenangan mereka agar
kegiatan menyikat gigi lebih menyenangkan bagi mereka.
 Gunakan pasta gigi cukup sebesar biji beras pada permukaan sikat,
untuk masa awal sikat gigi.
 Saat menyikat giginya, fokus pada bagian gigi dan gusi bertemu.
Ingat, lakukan secara lembut.
 Minta Si Kecil untuk meludahkan pasta gigi berlebih dan buih pasta
dari dalam mulutnya. Kemudian minta ia berkumur dengan air
bersih.
5. Hindari kebiasaan memberikan susu atau minuman manis menggunakan dot
saat anak menjelang tidur, agar sisa-sisa susu tidak tertinggal di gigi atau
gusi serta bentuk gigi terjaga tidak terpengaruh oleh efek sedotan yang
terlalu kuat.
6. Biasakan anak meminum air putih setelah minum susu
7. Hindarkan anak dari kebiasaan menghisap jari, agar terhindar dari
maloklusi
8. Berikan asupan sayuran dan buah-buahan untuk memperkuat gigi susu anak
9. Dan jangan lupa, ajak anak periksa rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.

Namun faktanya, kadang anak tidak kooperatif dan menolak menyikat atau
dibersihkan giginya, bagaimana cara mengatasinya?
1. Berikan penjelasan kepada anak mengapa perlu menyikat gigi dengan cara
yang menyenangkan, bisa lewat cerita atau bermain.
2. Buat suasana menyenangkan saat anak akan menyikat gigi, misalnya dengan
bernyayi bersama, bercanda, menggelitiki, dan lain-lain atau saling
menyikatkan gigi antara orang tua dan anak.
3. Jadi contoh yang baik buat anak. Contohkan bahwa kita orang tua juga rutin
menyikat gigi.
4. Konsisten mengajak anak menyikat gigi.
Mungkin awalnya anak merespon dengan menangis, teriak histeris dll,
namun asalkan orang tua terus persisten, konsisten, dan disiplin maka lama
kelamaan anak akan terbiasa dengan rutinitas menyikat gigi. Selalu apresiasi
setelah anak mau disikatkan giginya. "Wah, mama senang kamu sudah pintar
mau disikatkan giginya, nanti sebelum tidur kita sikat gigi lagi ya". Dengan
konsistensi dan kesabaran orangtua lama kelamaan anak akan mau dan
nyaman disikat giginya.
5. Sikat gigi anak dengan posisi knee to knee atau anak berada di pangkuan
orang tua
 Sikat pada bagian gigi yang mudah terlebih dahulu, dari satu sisi ke
sisi yang lain.
 Sikat seluruh permukaan gigi anak.
 Bila gigi anak sudah banyak, gunakan dental floss untuk
membersihkan di antara celah gigi.
 Jangan lupa sikat perbatasan gusi dan gigi anak.
 Alihkan anak dengan mainan dan beri penghargaan kepada anak
setelah mereka bersedia disikatkan giginya.

Anda mungkin juga menyukai