1. Gigi
2. Langit2
3. Lidah
4. Bibir
Gigi sehat adalah gigi yang tidak berlubang, tidak gigis atau gripis, gusi berwarna kemerahan tidak
mudah berdarah dan tidak ada karang gigi.
Gigi susu anak baru mulai akan lepas di usia 6 tahun dan selesai lepas semua pada usia 11 - 13
tahun. Jadi sampai anak usia 11 sampai dengan 13 tahun anak masih membutuhkan gigi susunya
untuk tetap sehat dna kuat. Karena gigi susu juga akan mempengaruhi kualitas gigi tetap yang
tumbuh setelahnya. Jadi walaupun hanya sementara tinggal didalam mulut, gigi susu harus tetap
dirawat, karena gigi susu adalah awalan yang penting untuk menentukan kualitas kesehatam gigi
tetap. Gigi susu yang sehat juga akan mendukung anak bisa mendapatkan tumbuh kembang yang
optimal karena tercukupinya asupan nutrisi yang diterima oleh anak. Gigi susu sehat, nutrisi oke,
tumbuh kembang anak baik.
Gigi susu sama dengan gigi dewasa struktur sama jadi kalo sampai berlubang rasa
sakitnya sama dengan orang dewasa,
Gigi susu akan muncul saat bayi berusia 6-12 bulan. Gigi susu tumbuh secara bertahap dan
akan lengkap saat anak berusia 3 tahun.
Jumlah total gigi susu anak adalah 20 buah, terdiri dari 8 gigi depan (gigi seri), 4 gigi taring,
dan 8 gigi geraham. Berikut adalah urutan tumbuhnya gigi susu:
1. Gigi seri/ gigi depan tengah rahang bawah (tumbuh pada usia 6-10 bulan)
2. Gigi seri/gigi depan tengah rahang atas (usia 8-12 bulan)
3. Gigi seri samping depan rahang atas (usia 9-13 bulan)
4. Gigi seri samping depan rahang bawah (usia 10-16 bulan)
5. Gigi geraham pertama rahang atas (usia 13-19 bulan)
6. Gigi geraham pertama rahang bawah (usia 14-18 bulan)
7. Gigi taring rahang atas (usia 16-22 bulan)
8. Gigi taring rahang bawah (usia (17-23 bulan)
9. Gigi geraham kedua rahang bawah (usia 23-31 bulan)
10. Gigi geraham kedua rahang atas (usia 25-33 bulan)
Gigi susu dikatakan terlambat tumbuh diatas usia tersebut. Waktu kemunculan gigi susu
pada anak berbeda-beda dan tidak bisa disamakan untuk setiap anak. Faktor penyebab
keterlambatan gigi anak antara lain adalah genetik/ keturunan, kekurangan asupan gizi, bayi
lahir premature, dan faktor lainnya. Sejak ibu hamil, menyusui, sampai pemberian Makanan
Pendamping ASI (MPASI) pada bayi pastikan terdapat kandungan kalsium dan vitamin D yang cukup
untuk memnunjang pertumbuhan pada bayi gigi yang baik,” ujar Dokter Spesialis Anak tersebut.
Sumber kalsium utama adalah produk dairy (susu, keju, yoghurt). Selain itu juga terdapat dari
makanan lain seperti ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran berdaun hijau seperti bayam, dan
tahu. Sumber makanan yang mengandung vitamin D, antara lain ikan laut, kuning telur, jamur, dan
susu.
Saat bayi sudah mendapat MPASI, tekstur makanan sebaiknya meningkat sesuai perkembangan
usianya. Pemberian makanan yang lebih padat seperti biskuit bayi , potongan buah dan finger food
(biasanya dapat diberikan pada usia 9 bulan) juga dapat menstimulasi pertumbuhan gigi bayi.
Teether atau mainan gigit juga dapat dipakai untuk merangsang keluarnya gigi. Teether juga dapat
dipakai untuk mengurangi nyeri bila gigi sudah mulai erupsi. Dan juga “Kebersihan mulut harus
diperhatikan untuk menunjang pertumbuhan gigi yang baik. Membersihkan mulut dan gigi
sebaiknaya dilakukan sejak dini bahkan sebelum gigi itu muncul, pada anak usia 0 – 6 bulan gusi
dapat dibersihkan dengan menggunakan kain lembut yg dicelupkan kedalam air matang. Selain
untuk menunjang pertumbuhan gigi, membersihkan mulut pada bayi juga untuk mengajarkan
kepada anak bahwa nantinya akan ada benda asing masuk kedalam mulut karena menyikat gigi itu
suatu proses yang bahkan dimulai sebelum gigi itu tumbuh.
Seperti kemunculannya yang bertahap kemunculan gigi susu ke gigi tetap juga terjadi secara
bertahap.
Pada Sebagian kondisi gigi susu bisa lepas dengan sendirinya Ketika gigi permanennya
akan tumbuh, tetapi bisa juga terjadi gigi susu tidka bisa lepas sendiri, sehingga perlu
dibantu untuk di cabut oleh tenaga Kesehatan.
1. Karang gigi: adanya sisa makanan yang menempel di gigi kemudian menumpuk
menjadi plak. Dengan adanya air liur yang mengandung mineral plak akan
mengeras membentuk karang. Karang gigi yang dibiarkan akan menyebabkan
gusi mudah berdarah, bau mulut, gigi goyang.
2. Gigi berlubang: adanya sisa makanan yang menempel pada gigi dan diolah oleh
bakteri. Hasil proses pengolahan bakteri menghasilkan asam. Asam akan mudah
melarutkan gigi sehingga gigi keropos dna berlubang. Gigi berlubang yang
dibiarkan akan semakin dalam lubangnya dan apabila sudah mengenai saraf
gigi akan terasa sakit. Sehingga bisa menganggu aktivitas anak. Tidak bisa
tidur, tidak mau makan, tidak bisa belajar, asupan nutrisi berkurang.
3. Gigi berjejal penyebabnya adalah gigi susu kesundulan/ tumbuh menumpuk,
gigi susu yang lepas sebelum waktunya,
4. Sariawan: trauma, infeksi virus, kekurangan vitamin
Cara untuk menjaga gigi anak agar tidak berlubang dan sehat:
1. Sikat gigi anak dengan menggunakan pasta gigi anak saat gigi pertama muncul
di usia 6 bulan
2. Saat anak usia 3 tahun tambah takaran pasta gigi sebesar biji jagung
3. Gunakan pasta gigi dewasa saat gigi tetap tumbuh usia 6 tahun.
4. Temani anak menyikat gigi sampe anak umur 8 tahun.
Anak tidak dianjurkan menyikat gigi sendiri karena pada dasarnya belum memiliki
keterampilan motoric halus yang cukup untuk bisa menikat gigi dengan baik, skill ini
berhubungan dengan koordinasi tangan. Anak2 sudah dianggap mampu untuk
menyikat gigi sendiri menurut AAPD / American academy of pediatric dentistry pada
usia 8 tahun. Amak dibawah usia 7 tahun masih di awasi oleh ortu untuk menyikat gigi.
Diawasi artinya luas, masih disikati, di cek , ditemani, ditungguin, pagi disikat ortu
malam sikat sendiri.
Takaran pasta gigi berfluoride untuk anak : mudah murah bermanfaat dan aman. bisa
meningkatkan kualitas gigi anak apabila dipakai sesuai takarannya. (berbahaya jika
melebihi dosis toksik yang diijinkan) yaitu 5 mg/ kg bb. BPOM membatasi kandungan
maksimal fluoride dlm pasta gigi sebanyak 0,15 %.
Manfaat fluoride pada pasta gigi karena dalam jumlah yang cukup terbukti bisa
mencegah gigi berlubang.