Anda di halaman 1dari 25

1.

Obat-Obatan yang Bisa Menyebabkan Kerusakan pada Gigi [part I]


Jika ditanya, apakah gigi rusak karena obat bisa terjadi? Jawabannya tentu iya. Hal ini karena
beberapa jenis obat dapat mengurangi aliran air liur. Kondisi itu pada akhirnya akan menyebabkan
keluhan seperti mulut kering. Meski tampaknya sepele, kondisi mulut yang kering dapat
meningkatkan risiko kerusakan gigi secara signifikan. Air liur atau saliva berfungsi mengurangi
populasi bakteri dan menetralkan asam di mulut yang bisa memicu kerusakan gigi. Tidak hanya itu,
fungsi lain dari air liur adalah memperbaiki enamel gigi (lapisan keras yang melindungi permukaan
gigi) yang rusak akibat paparan asam di mulut, yang mana proses ini disebut sebagai remineralisasi.

Nah, berikut adalah beberapa jenis obat yang diketahui bisa meningkatkan risiko kerusakan gigi jika
dikonsumsi dalam jangka Panjang sebagai berikut :
 Antasida
Jenis obat antasida memiliki kandungan gula yang tinggi. Maka, jika Anda sering terpapar jenis
obat ini dan tidak membersihkan gigi dan mulut dengan baik selama mengkonsumsinya, risiko
kerusakan gigi seperti gigi berlubang akan menjadi tinggi.
 Obat Anti Nyeri
Jenis obat lainnya yang bisa memicu masalah di gigi adalah obat anti nyeri atau yang
mengandung NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drugs). Bahkan, konsumsi jangka panjang
akan membuat Anda berisiko mengalami sakit gigi yang serius. Adapun beberapa jenis obat yang
masuk golongan NSAID adalah aspirin, naproxen, ibuprofen, dan asam mefenamat.
 Obat Antihistamin
Obat yang mengandung antihistamin, seperti cetirizine, fexofenadine, loratadine, dan
diphenhydramine, juga dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi. Hal ini karena obat
antihistamin dapat menekan pelepasan air liur sehingga membuat mulut jadi kering. Jenis obat
ini umumnya dipakai untuk mengatasi rhinitis atau jenis alergi lainnya. 

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131

Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime


#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis
#doktergigiindonesia #doktergigipremium

2. Obat-Obatan yang Bisa Menyebabkan Kerusakan pada Gigi [part II]

 Dekongestan
Obat yang mengandung dekongestan, seperti pseudoephedrine, oxymetazoline, ephedrine, dan
phenylephrine misalnya, juga dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi. Dekongestan sendiri
merupakan golongan obat yang dipakai untuk mengatasi masalah hidung tersumbat dan batuk
pilek. Obat ini bisa memicu erosi gigi sebab memiliki kandungan asam yang tinggi. 
 Obat Tekanan Darah Tinggi
Obat yang mengandung beta-blocker juga dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi. Jenis obat
ini dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi kekuatan detak jantung. Sayangnya, jika
dikonsumsi dalam jangka panjang, obat beta-blocker memiliki efek samping seperti
pembengkakan jaringan gusi dan peningkatan perkembangan plak di bawah gusi, yang pada
akhirnya meningkatkan risiko penyakit gusi dan gigi tanggal.
 Obat Antidepresan
Obat yang biasa dipakai untuk mengatasi depresi, terutama jenis obat antidepresan trisiklik, bisa
memicu kekeringan pada mulut dan meningkatkan risiko gigi berlubang. Keluhan lain yang
mungkin timbul akibat konsumsi obat ini termasuk bau mulut, infeksi jamur mulut, dan penyakit
gusi. 
 Obat Kemoterapi
Obat kemoterapi digunakan untuk membunuh sel kanker. Namun sayangnya, efek dari obat ini
juga dapat merusak sel normal di mulut. Alhasil, pasien yang mengonsumsi obat kemo kerap
mengeluhkan masalah seperti sariawan atau luka di mulut. Selain itu, konsumsi obat kemo juga
dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi, seperti misalnya kelainan bentuk gigi atau gigi copot. 
Untuk pencegahan dan informasi lebih lanjut, sebaiknya lakukan kunjungan rutin setiap 6 bulan
sekali ke dokter gigi guna memastikan kesehatan gigi Anda.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131

Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime


#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis
#doktergigiindonesia #doktergigipremium

3. Rekomendasi Warna Karet Behel yang Bagus di Gigi


Pertanyaan tentang apa warna karet behel yang bagus di gigi sangat sering ditanyakan oleh para
pengguna behel, terutama mereka yang baru akan menggunakannya. Sayangnya, tidak ada jawaban
konkret untuk pertanyaan tersebut. Maka, berikut rekomendasi warna karet behel yang disesuaikan
dengan penggunanya diantaranya :

 Warna Karet Behel untuk Perempuan

Untuk karet behel, warna-warna cerah dan lembut seperti biru muda dan hijau sangat cocok
untuk pengguna behel perempuan. Selain itu, warna-warna pastel juga dapat mempercantik
senyuman dari penggunanya. Selanjutnya, sedikit warna yang lebih cocok untuk digunakan
perempuan selain merah muda.

 Warna Karet Behel untuk Laki-Laki

Laki-laki lebih cocok untuk menggunakan warna-warna yang lebih gelap. Pilihan-pilihan warna
gelap yang cocok yaitu hijau tua, biru tua, dan ungu tua. Lalu jika melihat dari warna kulit, laki-
laki dengan kulit lebih terang sangat cocok untuk menggunakan karet behel berwarna jingga,
merah tua, atau abu-abu. Sementara, mereka dengan kulit lebih gelap cenderung lebih cocok
dengan warna terang seperti hijau muda dan biru muda.

 Warna Karet Behel yang Untuk Gigi Tampak Lebih Putih

Selain dapat memberikan warna pada behel, warna karet behel yang tepat juga dapat membuat
gigi pengguna behel terlihat lebih putih dari sebenarnya. Agar kontras dengan warna putih pada
gigi, warna-warna gelap seperti hitam, ungu tua, dan biru tua pada karet behel tentu akan
membuat gigi terlihat lebih putih.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis
#doktergigiindonesia #doktergigipremium

4. Apakah Kandungan Kafein dalam Kopi dapat Merusak Gigi?


Segala sesuatu yang dikonsumsi secara berlebihan akan mengakibatkan efek yang buruk. Hal ini
juga berlaku untuk kopi yang dapat merusak gigi karena kandungan kafein yang dimilikinya.
Namun, kafein bukanlah satu-satunya penyebab kerusakan gigi yang terkandung dalam kopi.
Untuk mengetahui apa dampak kafein dan zat-zat lain pada gigi, mari kita ketahui kerusakan-
kerusakan yang dapat disebabkan karena konsumsi kopi berlebih diantaranya :
 Gigi Menguning
Kerusakan yang paling terlihat yang diakibatkan oleh kopi adalah perubahan warna pada gigi.
Efek satu ini disebabkan oleh senyawa yang disebut tanin. Senyawa ini dapat dengan mudah
menempel di gigi, maka makin banyak tanin yang menempel, gigi akan terlihat makin kuning.
 Terkikisnya Enamel Gigi
Karena enamel adalah lapisan terluar gigi, hal buruk yang dapat terjadi karena terkikisnya
enamel gigi adalah gigi berlubang. Terkikisnya enamel sendiri disebabkan oleh kandungan asam
pada kopi yang dapat melunakkan enamel tersebut.
 Gigi Gemeretak
Kerusakan terakhir ini merupakan kerusakan gigi yang disebabkan oleh kafein dari kopi yang
terlalu banyak. Seperti yang kita ketahui, kafein dapat menghilangkan kantuk, namun jika
dikonsumsi berlebihan, zat ini akan menyebabkan tidur menjadi tidak nyenyak. Salah satu
penyebab tidur tidak nyenyak yaitu gigi yang gemeretak dan stres pada saat tidur yang terjadi
pada peminum kopi. Jika dibiarkan, gigi dan rahang akan terasa nyeri.
Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis
#doktergigiindonesia #doktergigipremium

5. Beginilah Cara Konsumsi Kopi yang Aman untuk Gigi


Karena kopi sudah menjadi bagian dari kehidupan di masa sekarang, kebiasaan minum kopi sangat
sulit untuk dihilangkan. Maka dari itu, cara mengonsumsi kopi yang tepat harus dilakukan untuk
memperkecil kemungkinan kerusakan gigi. Berikut cara konsumsi yang aman untuk gigi diantaranya :
 Menggosok Gigi Setelah Minum Kopi
Seperti yang sudah dijelaskan, zat yang terkandung pada kopi dapat menyebabkan gigi berwarna
kuning. Untuk menghilangkan zat yang menempel pada gigi, hal sederhana yang dapat dilakukan
adalah menggosok gigi setelah meminum kopi.
 Menggunakan Sedotan
Menggunakan sedotan saat minum kopi ternyata merupakan cara yang tepat karena
kemungkinan kopi menyentuh gigi makin kecil, sehingga tidak ada zat yang menempel.
 Tambahkan Susu
Kandungan protein kasein pada susu hewani dapat mencegah noda kopi menempel pada gigi.
Selain bermanfaat, penambahan susu juga akan membuat kopi menjadi makin nikmat.
 Minum Air Putih
Seperti halnya air yang membilas kotoran yang menempel pada bebatuan di sungai, air juga dapat
membersihkan noda kopi pada gigi. Sangat dianjurkan untuk meminum air putih tepat setelah
meneguk setiap tegukan kopi.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis
#doktergigiindonesia #doktergigipremium

6. Cara Mengurangi Bakteri Penyebab Plak Gigi


Sayangnya plak gigi oleh bakteri-bakteri tersebut sulit Anda hindari. Selama Anda masih
mengonsumsi makanan dan minuman untuk kebutuhan tubuh, selama itu pula risiko plak gigi akan
ada.Yang bisa Anda lakukan adalah mengurangi risiko terjadinya akumulasi plak pada gigi agar
terhindar dari berbagai penyakit gigi dan mulut.  Anda bisa melakukan hal-hal di bawah ini untuk
mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi diantaranya :
 Menggunakan Benang Gigi Secara Teratur
Menggunakan benang gigi sekali sehari sangat membantu menghilangkan sisa-sisa makanan
serta plak yang menempel pada gigi Anda. Disarankan untuk menggunakan benang gigi sebelum
menggosok gigi jika Anda ingin terhindar dari plak.
 Menggunakan Obat Kumur
Anda juga bisa menggunakan obat kumur untuk mengurangi risiko penumpukan plak gigi. Gunakan
produk yang tersedia di pasaran atau mintalah obat kumur antiseptik ke dokter untuk
membersihkan plak. Saat tidak bisa menggunakan obat kumur atau menyikat gigi setelah makan,
Anda bisa menggantinya dengan mengunyah permen karet tanpa gula yang direkomendasikan oleh
dokter gigi.
 Pilih Makanan yang Sehat
Mengonsumsi makanan yang sehat juga bisa membantu Anda mengurangi risiko bakteri penyebab
plak gigi. Daripada mengonsumsi minuman atau makanan manis, Anda bisa memilih yogurt tanpa
perasa, keju, atau buah dan sayuran segar sebagai camilan.
 Checkup rutin ke dokter gigi
Selain itu, melakukan checkup rutin ke dokter gigi juga sangat disarankan untuk mengurangi risiko
komplikasi akibat penumpukan plak gigi.
Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis
#doktergigiindonesia #doktergigipremium

7. Penyebab Gigi Retak


Pernahkah saat sedang mengunyah, tiba-tiba merasakan ngilu pada gigi? Seketika itu pula rasa
sakitnya kemudian hilang dan Anda mengabaikannya. Bila iya, jangan-jangan gigi Anda ada yang
retak. Rasa sakit akibat gigi retak biasanya memang tidak berlangsung lama, cenderung datang dan
pergi. Simak yuk apa saja yang jadi penyebab Gigi Retak :
  Anda sering menggigit makanan yang bertekstur keras, misalnya seperti es batu, kacang,
atau permen keras. Apalagi jika Anda tidak hanya menggigit, tetapi juga mengunyah
makanan-makanan bertekstur keras tersebut maka akan berakibat dapat meretakkan gigi
Anda.
 Anda memiliki kebiasaan menggertakkan gigi. Kebiasaan ini dapat mengakibatkan gigi
mendapatkan tekanan yang keras sehingga dapat mengakibatkan retak.
 Konsumsi makanan yang terlalu panas maupun terlalu dingin. Efek dari penyebab gigi retak
ini memang tidak terasa secara instan. Namun, gigi bisa juga retak karena salah satunya
adalah hal ini.
 Melakukan penambalan gigi yang tidak sesuai dengan ukurannya, terutama yang terlalu
besar. Begitu Anda mengunyah, tambalan yang terlalu besar ini dapat menekan gigi di
sekitarnya. Jika berlangsung kontinyu, ini bisa menjadi penyebab gigi retak. 
 Faktor usia. Semakin tua seseorang, risiko gigi retak semakin besar.
 Kecelakaan. Gigi bisa retak karena kecelakaan kendaraan, perkelahian, terjatuh, maupun
pada saat olahraga. 
 Faktor penyakit pada gigi, misalnya gingivitis atau periodontitis. Selain
memperlemah struktur gigi, penyakit gigi ini biasanya akan mengakibatkan akar gigi
patah juga.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis
#doktergigiindonesia #doktergigipremium

8. Cara untuk Mengatasi Gigi Retak 


Sebenarnya, cara untuk mengatasi gigi rusak, seperti retak atau patah, bergantung pada tingkat
keparahannya. Nah, ada beberapa cara untuk mengatasi gigi retak dan gigi patah. Berikut rinciannya:
 Penambalan Gigi 
Sama seperti solusi gigi berlubang, penambalan gigi juga bisa menjadi solusi untuk gigi yang
retak. Penambalan gigi retak bisa dilakukan apabila ukuran retak tidak terlalu besar. Penambalan
gigi dilakukan dengan menyisipkan bahan komposit dengan warna yang sesuai dengan warna
gigi Anda. Selain bermanfaat dalam hal memperbaiki estetika gigi, penambalan gigi dapat
bermanfaat untuk mengembalikan fungsi gigi seperti sedia kala.
 Crowning Gigi
Crowning gigi didefinisikan sebagai metode pemasangan selubung di atas gigi yang rusak. Teknik
ini biasanya dilakukan apabila ukuran retakan gigi tergolong cukup besar. Sama dengan
penambalan gigi, tujuan crowning adalah untuk mengembalikan bentuk, kekuatan, ukuran, serta
tampilan gigi sebagaimana sedia kala. Dibandingkan dengan penambalan gigi, crowning gigi
biasanya ditawarkan dengan harga lebih mahal. Selain karena bahannya yang bisa Anda pilih,
prosedur pembuatan crown membutuhkan waktu selama beberapa minggu.
 Perawatan Saluran Akar Gigi 
Prosedur Perawatan Saluran Akar (PSA) merupakan prosedur yang digunakan apabila keretakan
gigi mencapai pulpa gigi. Prosedur ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki pulpa gigi
yang rusak agar tidak semakin lemah dan mengalami infeksi. Harapannya, gigi masih bisa
dikembalikan kekuatannya meski sudah pernah retak.
 Cabut Gigi 
Jika dokter gigi menilai bahwa gigi Anda yang retak sudah tidak bisa diselamatkan, maka
solusinya adalah dengan melakukan pencabutan gigi. Biasanya, prosedur ini dilakukan apabila
gigi retak secara vertikal dan keretakan mencapai akar gigi. Anda bisa memasang gigi palsu
sebagai opsi untuk kembali membuat gigi Anda komplet. Ada beberapa ragam gigi palsu yang
bisa Anda pilih mulai yang bisa dilepas sampai dengan implan permanen. Untuk memilih gigi
palsu terbaik dan sesuai untuk Anda, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter gigi Anda. 

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia
#doktergigipremium
9. Mencegah Gigi Retak 
Anda pun bisa melakukan tindakan pencegahan dari masalah keretakan gigi dengan melakukan
hal hal berikut ini :

 Hindari kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik untuk kesehatan gigi, seperti mengunyah


makanan yang keras. Bagi sebagian orang, menggigit makanan keras mungkin merupakan
kegemaran tersendiri. Namun, Anda perlu pikirkan kemungkinan hal ini menyebabkan gigi
Anda retak.
 Kurangi frekuensi konsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin.
 Apabila Anda terbiasa menggertakkan gigi, gunakan teeth night guard. Pelindung ini dapat
melindungi gigi Anda dari tekanan karena kebiasaan menggertakkan gigi.
 Konsumsi makanan yang mengandung kalsium dan mineral penguat gigi.
 Pastikan Anda merawat kesehatan gigi dengan baik dan pastikan kebersihan gigi Anda
terjaga. Selain itu, ikuti anjuran untuk memeriksakan diri ke dokter gigi paling tidak enam
bulan sekali. Tujuan melakukan tindakan preventif ini adalah untuk mengurangi risiko
terjadinya gingivitis maupun periodontitis karena adanya plak gigi.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia
#doktergigipremium

10. Penyebab Gigi menjadi Hitam 


Gigi hitam adalah kondisi yang terjadi ketika warna gigi berubah menjadi gelap dan menghitam.
Kondisi ini merupakan dampak dari kebersihan dan kesehatan gigi yang tidak terjaga dengan baik.
Normalnya, gigi yang terawat dengan baik akan berwarna putih gading. Warna gigi biasanya akan
memudar seiring menipisnya enamel (lapisan terluar gigi). Ketika warna gigi mulai menghitam,
kondisi tersebut dapat menandakan adanya penyakit gigi. Jika tidak segera ditangani, Anda berisiko
mengalami komplikasi serius. Maka dari itu, diperlukan informasi terkait faktor yang dapat
menyebabkan gigi hitam. Beberapa faktor tersebut adalah sebagai berikut:

 Gigi berlubang
Gigi berlubang, apalagi dengan lubang yang sudah besar, akan mudah dikenali dengan adanya
warna kehitaman pada permukaannya. Lubang pada gigi ini disebabkan karena kerusakan
enamel karena infeksi bakteri gigi, sehingga bagian gigi di bawahnya pun jadi terkuak. Adanya
penumpukan sisa makanan yang membusuk pada lubang gigi dapat mengakibatkan warna gigi
berubah menjadi kehitaman.

 Kebiasaan merokok

Sebagaimana diketahui, rokok mengandung senyawa yang disebut sebagai tar. Tar inilah yang
dapat mengakibatkan warna gigi berubah warna menjadi kehitaman. 

 Karang gigi

Pada awal terbentuk, karang gigi berwarna kekuningan. Apabila dibiarkan, warna karang gigi
dapat berubah karena adanya pengaruh dari rokok ataupun penambahan tumpukan plak sisa
makanan.

 Pengaruh obat-obatan tertentu

Konsumsi obat tetracyclin dalam jangka waktu panjang dapat mengakibatkan discoloration atau


perubahan warna asli pada gigi menjadi kehitaman. Jika dipadukan dengan penyebab lainnya,
bukan tidak mungkin warna kehitaman yang tampak pada gigi jadi semakin terlihat jelas. 

Jika Anda mengalami kehitaman pada gigi namun bingung ingin berobat ke mana? pastikan memilih
JT Dental Prime sebagai klinik pilihan Anda. Ditangani langsung oleh dokter-dokter gigi terbaik dan
berpengalaman, Anda tak perlu khawatir akan kualitas pelayanan gigi di klinik kami. Yuk, segera
booking melalui :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia
#doktergigipremium

11. Cara Menghilangkan Gigi Hitam yang Mengganggu Penampilan 


Sebelum menjalani prosedur medis untuk mengatasi gigi yang menghitam, penting bagi Anda untuk
mengetahui penyebabnya terlebih dahulu dengan periksa ke dokter. Berikut sejumlah cara
menghilangkan gigi hitam, diantaranya :
 Penambalan Gigi
Penambalan gigi biasanya dilakukan jika faktor penyebab gigi hitam yang dialami seseorang adalah
karena lubang gigi. Dokter akan mengisi lubang tersebut dengan suatu bahan penambal yang
memiliki warna yang sama dengan gigi Anda. Sebelum penambalan, biasanya Anda akan menjalani
prosedur perawatan saluran akar gigi (PSA) terlebih dahulu agar kondisi pulpa dapat terhindar dari
infeksi dan radang.
 Crowning Gigi
Crowning gigi merupakan suatu prosedur untuk memasangkan crown pada gigi yang kondisinya
sudah rusak cukup parah. Biasanya opsi ini diberikan apabila tambal gigi tidak bisa lagi digunakan
karena dinilai tidak efektif dalam mengatasi kerusakan gigi. Secara estetis, crowning gigi merupakan
opsi yang lebih baik daripada tambal gigi. Hanya saja, Anda perlu siapkan biaya yang lebih banyak
untuk memilih cara menghilangkan gigi hitam yang satu ini
 Pembersihan Karang Gigi
Jika gigi Anda menghitam karena terdapat karang gigi, maka prosedur pembersihan karang gigi
(scaling) bisa menjadi solusinya. Apabila dibiarkan, karang gigi yang menumpuk bisa mengakibatkan
gusi meradang. Peradangan pada gusi ini bahkan bisa berkembang jadi penyakit pada jaringan
penyokong gigi yang disebut periodontitis. Penyakit ini bahkan bisa mengakibatkan gigi Anda goyang
dan tanggal.
 Bleaching Gigi
Prosedur bleaching gigi biasanya dilakukan jika perubahan warna gigi disebabkan karena konsumsi
obat-obatan tertentu tanpa adanya kerusakan struktur pada gigi. Proses ini dilakukan dengan
menggunakan bahan kimia berupa hidrogen peroksida dan karbamid peroksida dalam dosis tertentu.
 Veneer Gigi
Veneer gigi merupakan prosedur medis yang bertujuan untuk melapisi gigi dengan bahan pelapis
(veneer). Pada penerapannya, enamel gigi asli Anda akan dikikis sedikit sebagai persiapan untuk
melekatkan bahan veneer pada gigi Anda. Menariknya, tingkat kecerahan veneer gigi bisa Anda pilih
juga agar warnanya cocok dengan gusi, bibir, wajah, hingga mata Anda. Biasanya, Anda disarankan
untuk memilih warna yang tidak terlalu mencolok karena dapat terlihat aneh.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131
Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime
#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia
#doktergigipremium

12. Cara Mencegah agar Gigi tidak menghitam 


Cara mencegah gigi hitam sebenarnya tak sulit. Anda cukup menjaga kesehatan gigi dan mulut serta
menjauhi faktor-faktor risikonya. Berikut cara menjaga kesehatan gigi agar tidak mengalami
perubahan warna :

 Pastikan kebersihan gigi Anda terjaga. Maka dari itu, pastikan Anda rutin membersihkan gigi.
Misalnya dengan cara menyikat gigi dua kali sehari dan menggunakan cairan kumur
antiseptik untuk membasmi kuman. 
 Hindari merokok. Bukan saja buruk bagi kesehatan, rokok juga dapat mengurangi kualitas
tampilan gigi karena kandungan tar yang dimilikinya. 
 Atur intake  makanan/minuman manis Anda. Makanan dan minuman manis dapat
meningkatkan ‘kesempatan’ bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang lebih banyak
karena adanya sumber gula berlebih. Apabila tidak diikuti dengan upaya menjaga kebersihan
gigi yang benar, maka hal ini dapat berakibat buruk untuk kesehatan gigi Anda.
 Rutin memeriksakan kesehatan gigi Anda ke dokter gigi. Periksakan gigi Anda ke dokter gigi
paling tidak enam bulan sekali. Apabila ada kondisi gigi yang membutuhkan penanganan,
maka kondisi tersebut bisa segera ditangani tanpa harus menunggu kondisinya parah.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131

Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime

#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia


#doktergigipremium
13. Ini Dampak jika Malas Menggosok Gigi [Part I]
Saat kecil, anjuran untuk menggosok gigi secara rutin begitu sering kita dengar. Tak heran, saat kecil
mungkin Anda merupakan anak yang rajin menggosok gigi. Semakin dewasa, entah karena kelelahan
atau memang karena lupa kita jadi sering malas menggosok gigi. Padahal, dampak tidak menggosok
gigi bisa ‘menjalar’ ke organ lain, lho. Bahkan organ yang terdampak adalah organ-organ vital,
seperti jantung dan paru-paru. Nah, maka dari itu Anda perlu tahu apa saja yang menjadi dampak
tidak menggosok gigi yaitu sebagai berikut :
 Bau Mulut 
Masalah pertama yang dapat timbul sebagai dampak tidak menggosok gigi adalah bau mulut
(halitosis). Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kurangnya kebersihan rongga mulut. Akibatnya,
banyak bakteri yang terdapat di dalam rongga mulut Anda dan inilah yang mengakibatkan bau
tidak sedap itu. Kondisi lain yang juga menyebabkan bau mulut adalah bekas sisa makanan
terutama makanan yang memiliki aroma kuat. Tentu Anda tidak ingin bau mulut maka dari itu,
yuk, rajin gosok gigi!
 Gingivitis 
Gingivitis berarti peradangan yang terjadi pada gusi (gingiva). Biasanya, gejala yang mudah
terlihat adalah gusi Anda menjadi bengkak dan lebih merah atau bahkan menghitam dibanding
biasanya. Gejala lain adalah gusi berdarah ketika Anda sedang menyikat gigi ataupun flossing,
timbulnya bau mulut (halitosis), dan nyeri saat mengunyah makanan. gingivitis dipicu oleh
kebersihan oral yang buruk. Hal ini mendorong timbulnya plak yang jika berlangsung dalam
waktu lama dapat mengakibatkan radang pada gusi. Kondisi ini masih bisa makin parah dan
mengakibatkan gigi Anda goyang atau tanggal dengan sendirinya.
 Gigi Berlubang
Dampak tidak menggosok gigi selanjutnya adalah gigi berlubang. Bukan rahasia lagi memang jika
gigi berlubang disebabkan karena kebersihan gigi yang tidak terjaga. Hal ini makin diperparah
dengan adanya infeksi bakteri yang makin mempercepat pembentukan lubang pada gigi.
Pembentukan lubang pada gigi berawal dari sisa makanan yang tidak segera dibersihkan.
Ditambah dengan adanya bakteri, sisa makanan ini akan mengalami proses fermentasi dan akan
mengakibatkan adanya produksi asam. Asam inilah yang dapat mengikis lapisan mineral
penyusun gigi dan mengakibatkan demineralisasi (berkurangnya lapisan mineral penyusun gigi).
Jika mineral penyusun gigi sudah terkikis, tentu gigi jadi lebih mudah berlubang.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131

Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime

#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia


#doktergigipremium

14. Ini Dampak jika Malas Menggosok Gigi [Part II]


 Karang Gigi
Setelah gigi berlubang, dampak tidak menggosok gigi lainnya adalah timbulnya karang gigi. Kondisi
ini tidak hanya mengakibatkan gigi Anda tampak kotor saja. Karang gigi juga bisa menjadi akar
dari berbagai masalah gigi anak dan dewasa. Misalnya seperti bau mulut, radang pada gusi, bahkan
hingga periodontitis. Maka dari itu, Anda sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi
untuk mengetahui apakah Anda memerlukan scaling gigi. Jika plak gigi terdeteksi lebih awal, maka
prosedur pembersihan bisa dilakukan lebih awal. Tentunya hal ini dapat membantu Anda terhindar
dari permasalahan gigi dan mulut yang lebih parah.
 Penyakit Gusi
Penyakit gusi yang dimaksud adalah kerusakan gusi serius yaitu periodontitis. Periodontitis dapat
diartikan sebagai infeksi pada jaringan periodontal, yaitu jaringan penyokong gigi. Selain gusi,
jaringan periodontal ini meliputi tulang penyangga gigi serta jaringan lunak yang berada di sekitar
gigi. Penyakit ini bisa dikatakan sebagai bentuk komplikasi dari radang gingiva (gusi)
Tak hanya menyebabkan gusi Anda jadi rusak periodontitis dapat mengakibatkan timbulnya abses,
gigi longgar, atau bahkan gigi tanggal. Awalnya, memang penyakit ini sering tidak bergejala. Akan
tetapi, jika kondisinya makin parah, penderita bisa merasakan nyeri berkelanjutan. Maka dari itu,
amat disarankan untuk rajin menggosok gigi dan rajin memeriksakan kesehatan gigi Anda. Sebagai
anjuran, lakukan pemeriksaan ke dokter gigi paling tidak enam bulan sekali.
 Penyakit Jantung 
Penyakit periodontitis ini bisa mengakibatkan penderitanya memiliki kemungkinan terkena stroke
maupun penyakit kardiovaskular lainnya. Kondisi tersebut disebabkan karena bakteri penyebab
periodontitis dapat masuk ke pembuluh darah. Ujung-ujungnya, bakteri ini dapat menyebabkan
peradangan serta kerusakan pada pembuluh darah. Dari sinilah risiko stroke, serangan jantung,
maupun penyakit kardiovaskular lainnya berakar.
 Infeksi Paru-Paru 
Menurut Dental Health Foundation, risiko ini bisa saja terjadi jika seseorang mengalami infeksi pada
gusi terutama yang sudah kronis dan parah seperti periodontitis. Bakteri yang sudah berada dalam
mulut mungkin saja terhirup pada saat seseorang bernapas melalui mulut. Sehingga, secara tidak
langsung orang tersebut ‘memasukkan’ bakteri ke dalam paru-parunya. Apalagi jika bakteri yang
masuk adalah bakteri penyebab pneumonia yang juga sering dijumpai di gigi berlubang
seperti Klebsiella pneumoniae.
Setelah mengenal dampak tidak menggosok gigi di atas. Yuk, mulai peduli dengan kesehatan gigi
Anda dengan rajin menggosok gigi dan periksa ke dokter gigi secara rutin. Dengan demikian, tubuh
sehat dan senyum cerah pun bisa Anda dapatkan!

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :
Whatsapp : 0813 9887 3486
Telepon : 021 2267 2131

Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime

#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia


#doktergigipremium

15. 3D DENTAL SCAN


Pemindaian gigi 3D digunakan di JT Dental Prime untuk mendapatkan pandangan 360 derajat dari
gigi dan gusi Anda. Alat ini bahkan dapat mengambil gambar jaringan, saraf, dan struktur tulang di
dalam mulut Anda.
Dan semuanya selesai dalam hitungan detik.
Hasilnya adalah gambar 3D yang dapat ditinjau secara digital dan mudah diakses oleh semua orang
di jaringan gigi Anda (dokter bedah mulut, ortodontis, dll.). Mereka setara dengan pemindaian Cat,
memberikan pandangan yang hampir tak terbatas tentang kesehatan mulut Anda.
Dengan alat ini, kita diperlengkapi untuk mengenali keadaan darurat gigi lebih awal. Ini juga
memungkinkan kami di JT Dental Prime untuk memberi Anda rencana perawatan yang lebih akurat,
yang pada akhirnya dapat menghemat banyak uang.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :

Whatsapp : 0813 9887 3486

Telepon : 021 2267 2131

Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime

#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia


#doktergigipremium

16. Kapan Harus Mengganti Sikat Gigi?


Idealnya kita harus mengganti sikat gigi sebulan sekali. Mengapa sebulan? Karena pada saat itu
kualitas sikat biasanya sudah menurun. Selain itu, menyimpan sikat gigi di ruangan terbuka dan
hanya dibersihkan sebelum dan sesudah dipakai akan membuat sikat terpapar oleh bakteri dan virus
yang ada. Meskipun idealnya sebulan sekali, tetapi ada beberapa hal yang mengharuskan kita segera
mengganti sikat agar rutinitas membersihkan gigi tidak sia-sia, di antaranya:
 Bulu Sikat Gigi Renggang
Setiap merek sikat gigi pasti memiliki kualitas berbeda. Beberapa ada yang sikatnya mudah
renggang, beberapa tidak. Apapun mereknya, begitu bulu sikat mulai renggang atau bentuk dan
warnanya berubah berarti masa pakai sikat gigi sudah berakhir.
 Sikat Gigi Terjatuh
Hal yang kelihatannya sepele ini ternyata tidak bisa kita abaikan. Meskipun hanya terjatuh sebentar,
bukan berarti tidak ada bakteri menempel di sikat gigi. Jadi begitu sikat terjatuh baik sengaja
maupun tidak, segera ganti dengan yang baru. Bahkan ketika jatuhnya di tempat yang dianggap
bersih, Kita tetap harus menggantinya.
 Sikat Gigi Anda Menempel dengan Sikat Gigi Orang Lain
Ternyata meletakkan sikat pun tidak bisa sembarangan. Sebaiknya hindari meletakkan sikat gigi di
tempat yang mudah membuat alat ini menempel dengan sikat  gigi lain. Meskipun kemungkinannya
kecil, ada kemungkinan bakteri dari sikat lain pindah ke sikat kita jika tertempel. Hal ini tentu bisa
jadi penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi. Letakkan sikat di tempat yang aman dan sekiranya
tidak akan menempel dengan sikat gigi lain.
 Sikat Gigi Tersimpan di Wadah Tertutup Lebih dari Sehari
Saat bepergian, kita biasanya menggunakan wadah khusus untuk membawa alat mandi. Jika
sekiranya sikat gigi tersimpan di dalam wadah lebih dari sehari, sebaiknya segera lakukan
penggantian. Dalam sehari, bakteri bisa tumbuh di sikat gigi yang lembab dan disimpan di ruang
tertutup.
 Sikat Gigi Sudah Dipakai Lebih dari 3 Bulan
Sebaiknya ganti sikat jika penggunaannya sudah lebih dari 3 bulan sejak dipakai pertama kali.
Sebulan saja sudah banyak bakteri yang bersarang, apalagi 3 bulan. Selain itu, penggunaan selama 3
bulan tentu akan membuat bulu sikat renggang dan kualitasnya menurun. Jadi sikat yang digunakan
lebih dari 3 bulan bisa dipastikan tidak efektif lagi.
Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :

Whatsapp : 0813 9887 3486


Telepon : 021 2267 2131

Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime

#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia


#doktergigipremium

17. Tips Mudah Menggunakan Sikat Gigi Elektrik


Pastikan aktivitas menyikat gigimu menggunakan sikat gigi elektrik lebih efektif dengan menerapkan
langkah-langkah berikut:
 Sikatlah Gigi secara Seksama
Mulailah dengan menyikat gigi bagian belakang, dan berlanjut ke depan. Sentuh semua permukaan
gigi dengan kepala sikat selama 30 detik, lalu lanjut ke gigi berikutnya hingga ke depan. Ulangi di sisi
satunya hingga semua gigimu bersih.
 Hindari Menyikat secara “Memaksa”
Getaran sikat gigimu bisa mencederai bagian dalam mulut dan bahkan mengikis enamel jika kamu
terlalu memaksa. Cukup beri tekanan lembut agar getaran kepala sikat efektif.
 Gantilah Kepala Sikat secara Teratur
Idealnya, gantilah kepala sikat setiap tiga atau empat bulan sekali, atau kapan saja ketika kamu
merasa kepala sikat sudah rusak atau tidak nyaman di mulut.
 Penting! Rajinlah Cuci Sikat Gigi Anda
Selain kepala sikat, kamu harus memperhatikan kebersihan leher dan pegangan sikat gigi. Cucilah
bagian ini dengan sabun lembut antibakteri untuk mengikis tumpukan bakteri.
 Jagalah Kepala Sikat Tetap Bersih
Sama seperti sikat manual, sikat elektrik harus dijaga dari bakteri dan kuman. Hindari bertukar sikat
gigi dengan orang lain. Letakkan sikat gigi di area yang kering dan jauh dari posisi toiletmu. Jika
bepergian, masukkan sikat gigi ke dalam tas atau wadah khusus yang terpisah dari barang lainnya.
Sikat gigi elektrik bisa jadi alternatif jika kamu kesulitan membersihkan gigi dengan produk manual.
Pastikan menggunakannya sesuai panduan agar gigimu bersih dan sehat.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :

Whatsapp : 0813 9887 3486

Telepon : 021 2267 2131

Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime

#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia


#doktergigipremium

18. Hari Waisak


19. Ini Dia Macam-macam Alat Pembersih Gigi
Menjaga kesehatan serta kebersihan gigi dan mulut adalah hal yang penting. Agar proses
pembersihan gigi dapat dilakukan dengan optimal, penting untuk memilih alat pembersih gigi yang
sesuai dengan kondisi gigi Anda. Macam-macam alat pembersih gigi bisa Anda temukan di swalayan
maupun di apotek. Yuk simak macam-macam alat pembersih gigi berikut ini :

 Sikat Gigi
Di antara macam-macam alat pembersih gigi yang ada, sikat gigi adalah paling umum dan mudah
didapat. Saat membeli sikat gigi, Anda akan menemukan sikat gigi dengan bulu yang keras,
sedang hingga lembut. Pastikan Anda hanya menggunakan sikat gigi dengan bulu lembut karena
bulu yang keras bahkan sedang terlalu abrasif dan bisa merusak gigi. Anda juga perlu
mempertimbangkan penggunaan sikat gigi elektrik. Penggunaan sikat gigi elektrik yang berputar
secara manual dapat menghindari Anda melakukan penggosokan keras yang kasar sehingga gigi
akan lebih mudah bersih dan tidak sakit.
 Pasta Gigi
Pilihlah pasta gigi dengan kandungan fluoride yang bisa membantu memperkuat email sekaligus
mencegah kerusakan gigi. Beberapa produk pasta gigi ada juga yang memiliki bahan untuk
melawan sensitivitas gigi seperti gingivitis gigi (penyakit gigi stadium awal), mengatasi bau mulut
hingga menyingkirkan plak yang mengeras (karang gigi). Hindari pasta gigi dengan kandungan
bahan aditif seperti zat pemutih karena bisa merusak email gigi.
 Mouthwash
Mouthwash atau obat kumur tersedia dengan berbagai merek dan kandungan bahan yang
berbeda. Masing-masing juga memiliki kemampuan mengatasi masalah gigi yang berbeda. Ada
produk mouthwash yang dapat membantu mengurangi plak dan radang gusi. Sebagian yang lain
mengandung fluoride untuk membantu melawan gigi berlubang serta mengontrol dan menutupi
bau mulut.
 Sikat Lidah
Sikat lidah atau pengikis lidah (tongue scraper) adalah salah satu dari macam-macam alat
pembersih gigi yang penting. Alat ini bisa membantu mengurangi bau mulut dengan mengurangi
jumlah bakteri penyebabnya. Menyikat gigi pada dasarnya cukup ampuh membantu Anda
mengatasi masalah bau mulut. Tapi penelitian menunjukkan bahwa dengan menyikat lidah, bau
mulut bisa berkurang sampai 70%.
 Benang Gigi
Benang gigi atau dental floss adalah item yang wajib dimiliki jika Anda menginginkan gigi yang
sehat. Untuk mendapatkan gigi yang sehat, pakar kesehatan gigi menyarankan untuk melakukan
flossing dengan menggunakan benang gigi sebanyak setidaknya 1 sampai 2 kali sehari. Flossing
bisa membantu menghilangkan partikel makanan yang terperangkap di antara gigi yang terlewat
saat Anda menyikat gigi. Ini juga akan membantu mengurangi plak serta kemungkinan kerusakan
gigi dan penyakit gusi.
 Sikat Interdental
Sikat interdental adalah sikat gigi yang berukuran kecil ini bila dipadukan dengan menyikat gigi
secara rutin ternyata secara efektif dapat membantu menghilangkan plak. Anda bisa mencoba
menggunakan flossing terlebih dahulu. Namun jika penggunaan sikat interdental dirasa lebih
memudahkan, Anda tentu dapat memilihnya sebagai pengganti benang gigi.
 Tusuk Gigi
Selain membantu menyingkirkan karang gigi dan membersihkan celah-celah gigi, tusuk gigi atau
dental picks ini dapat membantu Anda membersihkan bagian rongga-rongga gigi, terutama jika
ada bagian yang berlubang dan kerap menjadi tempat terjebaknya sisa makanan.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :

Whatsapp : 0813 9887 3486

Telepon : 021 2267 2131


Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime

#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia


#doktergigipremium

20. Tips Cara Merawat Gigi Palsu


Menggunakan gigi palsu bisa menjadi solusi andal bagi Anda yang kehilangan gigi karena berbagai
alasan. Menggunakan gigi palsu bisa mengembalikan lagi fungsi oral yang optimal sekaligus
meningkatkan kepercayaan diri. Namun agar hasilnya baik, gigi palsu juga membutuhkan perawatan
khusus agar tidak mudah rusak. Gigi palsu yang terawat juga bisa menghindarkan bau serta
mencegah masalah mulut lain muncul termasuk sariawan dan sakit gusi. Berikut penjelasan
lengkapnya :
 Rendam Gigi Palsu Saat Tidak Dipakai
Ada beberapa jenis gigi palsu yang harus direndam agar tetap lembap. Kelembapan ini dapat
mencegah gigi palsu berubah bentuk sehingga tetap nyaman digunakan. Anda bisa merendam
gigi palsu lepasan menggunakan cairan khusus perawatan gigi palsu atau dengan memakai air
bersuhu ruang. Apabila terdapat karang yang mengganggu dan berbau pada gigi palsu Anda,
rendam gigi palsu menggunakan larutan cuka dengan perbandingan 1 bagian cuka dengan 4
bagian air. Apabila cara ini tidak bisa menghilangkan karang, cara satu-satunya yang bisa Anda
tempuh adalah membersihkannya ke dokter gigi dengan teknik scaling gigi.
 Rajin Menyikat Gigi Palsu
Cara merawat gigi palsu yang kedua adalah dengan rajin menyikatnya. Seperti gigi asli, gigi palsu
juga perlu disikat setidaknya 2 kali dalam sehari agar kotoran tidak menumpuk dan
menyebabkan rusak serta bau tak sedap. Agar seluruh bagian gigi palsu bersih dari kotoran, plak
dan sisa makanan, sikat dengan menggunakan sikat gigi yang bulunya lembut dengan saksama.
Setelah selesai disikat, jangan lupa bilas gigi palsu dengan menggunakan air hangat. Hindari
menggunakan pasta gigi karena itu tidak cocok dengan gigi palsu.
 Bersihkan Gigi Palsu Setelah Makan
Setelah makan, kotoran dan sisa makanan bisa menempel atau terselip di celah-celah gigi palsu
Anda. Jika dibiarkan, ini akan menimbulkan bau dan membuat gigi palsu mudah rusak. Oleh
sebab itu, pastikan Anda segera membersihkan gigi palsu setelah makan. Caranya, cukup
lepaskan gigi palsu kemudian bilas menggunakan air. Apabila semua kotoran sudah hilang,
keringkan gigi palsu menggunakan kain yang lembut sebelum digunakan lagi.
 Hati-hati Saat Melepas Gigi Palsu
Kerusakan pada gigi palsu juga bisa disebabkan oleh benturan atau jatuh ketika proses
pelepasan. Agar hal ini tidak terjadi, pastikan Anda melepas gigi dengan hati-hati. Untuk
menghindari benturan, lapisi bagian wastafel dengan handuk.
 Rajin Membersihkan Gigi dan Mulut
Cara merawat gigi palsu tidak bisa dilakukan hanya dengan fokus pada gigi palsunya. Kesehatan
dan kebersihan mulut juga perlu diperhatikan. Pasalnya, jika mulut dan gigi asli dalam kondisi
tidak bersih, gigi palsu juga turut berpengaruh. Efeknya, penggunaan gigi palsu jadi tidak
optimal. Perawatan gigi dan mulut yang bisa dilakukan sangat beragam. Jika masih ada gigi asli
yang tersisa, sikat gigi sebanyak 2 kali dalam sehari. Jika tidak, Anda bisa menggunakan
mouthwash atau cairan kumur sebagai gantinya.
 Ketahui Cara Membersihkan Gigi Palsu yang Benar
Secara umum terdapat 2 jenis gigi palsu yang umum digunakan yakni gigi palsu lepasan yang bisa
dipasang dan dilepas kembali serta gigi palsu permanen. Karena cara pemasangannya berbeda,
cara membersihkannya pun berbeda. Untuk membersihkan gigi palsu permanen, Anda bisa
melakukannya seperti saat membersihkan gigi asli yakni dengan menggosoknya menggunakan
sikat gigi dan flossing secara rutin. Hindari makanan dan minuman yang dapat merusak gigi
 Rajin Melakukan Pengecekan ke Dokter Gigi
Hal lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan dalam perawatan gigi palsu adalah
memeriksakan diri ke dokter secara berkala. Temui dokter setidaknya 6 bulan sekali untuk
memeriksa kondisi gigi palsu serta rongga mulut Anda. Jangan tunggu sampai 6 bulan jika Anda
merasa gigi palsu tidak nyaman digunakan lagi atau menyebabkan rasa sakit yang mengganggu.
Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :

Whatsapp : 0813 9887 3486

Telepon : 021 2267 2131

Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime

#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia


#doktergigipremium

21. Apa itu Erosi Gigi dan apa penyebabnya?


Erosi pada gigi terjadi ketika lapisan luar gigi yang disebut enamel mengalami proses pengikisan
terus-menerus. Enamel merupakan lapisan bertekstur keras dan transparan yang berguna
melindungi gigi dari kerusakan. Sayangnya, lapisan enamel ini sangat rentan mengalami
kerusakan akibat proses pengikisan. Jika erosi terjadi secara terus-menerus, lapisan enamel akan
habis dan memicu berbagai masalah pada gigi, misalnya nyeri.

Secara umum, beberapa faktor resiko terjadinya pengikisan gigi, antara lain:
 Kebiasaan buruk mengonsumsi minuman berkarbonasi secara terus-menerus bisa
mengakibatkan terkikisnya lapisan enamel gigi. Minuman soda dikenal tinggi kandungan
fosfor dan asam sitrat yang merupakan pemicu erosi pada enamel. 
 Kebiasaan jarang membilas mulut usai menikmati berbagai minuman jus buah, seperti jeruk
dan lemon. Dua jenis buah ini mengandung asam yang bisa merusak lapisan luar gigi.
 Sering mengonsumsi berbagai makanan yang tinggi kandungan gula dan pati (starch).
 Selain dipicu kebiasaan buruk mengonsumsi makanan dan minuman, pengikisan gigi juga
bisa dipicu kondisi medis seperti produksi air liur yang sedikit, atau biasanya
disebut xerostomia. Mulut yang kering sangat rentan memicu terkikisnya enamel gigi, karena
asam dari makanan dan minuman tidak bisa dinetralkan secara maksimal oleh air liur.
 Sering mengonsumsi obat tertentu, misalnya antihistamin dan aspirin juga memicu
terkikisnya enamel gigi.
 Faktor genetik juga menjadi faktor pemicu terjadinya erosi pada gigi. Orangtua yang
memiliki masalah gigi ini sangat mudah mewariskan masalah yang sama kepada anak.
 Kebiasaan menggesek gigi dengan keras juga sangat mudah memicu terjadinya erosi pada
gigi.
 Stres yang memicu penyakit lambung seperti gastroesophageal reflux disease (GERD) sangat
mudah memicu rusaknya lapisan luar gigi. Asam lambung yang naik ke kerongkongan hingga
mencapai mulut secara langsung akan mengikis kandungan mineral pada enamel gigi.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :

Whatsapp : 0813 9887 3486


Telepon : 021 2267 2131

Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime

#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia


#doktergigipremium

22. Cara Mengatasi Erosi Gigi


Jika anda yang sudah terlanjur mengalami erosi pada gigi, berikut ini ada beberapa metode yang bisa
dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut :
 Berkumur Air Hangat
Jika pengikisan gigi terjadi belum terlalu parah, metode berkumur dengan air hangat bisa dilakukan
untuk mengatasi masalah tersebut. Air hangat bisa membantu mengeluarkan sisa-sisa makanan yang
terselip di antara gigi. Lakukan cara ini usai mengonsumsi makanan apapun. Sisa makanan yang
dibiarkan terselip di sela gigi dalam waktu lama bisa menghasilkan asam yang bisa merusak lapisan
gigi.
 Gunakan Dental Floss
Metode kedua yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi masalah erosi pada gigi, yaitu dengan
menggunakan alat pembersih gigi dental floss atau biasa disebut benang gigi. Dental floss berguna
untuk menjangkau sisa makanan yang terselip di sudut-sudut sulit terjangkau pada gigi. Metode ini
bisa dilakukan jika berkumur dengan air hangat, atau menyikat gigi belum sempurna mengeluarkan
berbagai sisa makanan yang masih terselip di antara gigi. Lakukan cara ini secara rutin untuk
memastikan sisa makanan yang memicu asam merusak bisa sepenuhnya dibersihkan.
 Veneer Gigi 
Veneer gigi merupakan metode yang disarankan untuk Anda yang mengalami kondisi erosi gigi
cukup parah. Mencegah kerusakan berlanjut, biasanya dokter gigi akan menyarankan untuk
dilakukan venner atau perbaikan pada struktur gigi. Veneer dilakukan dengan cara melapisi gigi
dengan teknik khusus. Selain berguna mempercantik tampilan gigi, veneer juga berfungsi melakukan
perbaikan terhadap beberapa masalah gigi, seperti gigi terkelupas, tipis karena erosi, serta masalah
gigi tidak rata.
 Crown Gigi
Crown gigi bisa menjadi metode perbaikan pada gigi yang rusak akibat erosi atau pengikisan.
Caranya dengan memasang lapisan gigi buatan di bagian mahkota gigi yang mengalami kerusakan,
pengikisan, atau patah. Metode crown ini sangat berguna untuk memperindah tampilan gigi, serta
mencegah kerusakan berlanjut menjadi lebih parah pada gigi yang sudah rusak sebelumnya.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :

Whatsapp : 0813 9887 3486

Telepon : 021 2267 2131

Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime

#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia


#doktergigipremium

23. Pencegahan Erosi Gigi


Agar terhindar dari erosi atau pengikisan lapisan luar gigi, berikut ini beberapa tindakan pencegahan
yang bisa Anda lakukan:
 Rutinlah menyikat gigi Anda minimal dua kali sehari, yaitu setelah sarapan dan sebelum
Anda tidur. Pilihlah pasta gigi yang mengandung senyawa fluoride yang berfungsi
menguatkan struktur gigi, sehingga terhindar dari kemungkinan mengalami pengikisan. 
 Bersihkan sisa makanan yang terselip di sela gigi menggunakan benang gigi (dental floss).
 Usai membersihkan gigi, jangan lupa berkumur menggunakan obat kumur yang
mengandung antiseptik untuk membunuh kuman dan bakteri pemicu kerusakan gigi
misalnya listerine.
 Minimal enam bulan sekali, periksakan kesehatan gigi Anda ke dokter gigi terpercaya.
 Usahakan untuk menghindari berbagai makanan dan minuman yang mengandung asam,
seperti minuman soda, minuman jeruk atau lemon. Jika memang terbiasa menikmatinya,
usahakan untuk langsung berkumur dengan air hangat setelah selesai makan atau minum.
 Jangan sering mengonsumsi berbagai jenis makanan ringan dengan kadar gula tinggi. Proses
kimiawi yang berlangsung di mulut bisa mengubah gula dari makanan tersebut menjadi
asam yang bisa merusak gigi.
 Mengunyah permen karet  mengandung xylitol juga baik untuk menstimulasi produksi air
liur yang sangat berguna membersihkan mulut. Xylitol juga efektif mengurangi kandungan
asam yang berasal dari minuman dan makanan yang dikonsumsi.
 Jangan lupa untuk minum banyak air putih, terlebih untuk Anda yang bermasalah dengan
mulut kering.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :

Whatsapp : 0813 9887 3486

Telepon : 021 2267 2131

Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime

#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia


#doktergigipremium

24. Penyebab Mulut Terasa Pahit 


Mulut pahit sebenarnya bisa jadi merupakan hal alami, tetapi kamu harus mewaspadai rasa pahit
berkepanjangan. Rasa pahit yang tidak kunjung hilang, terutama jika disertai sensasi sedikit asin atau
bahkan “busuk”, mungkin tanda masalah serius bahkan saat kamu tidak merasa sakit. Inilah
beberapa penyebab mulut terasa pahit :
 Sakit atau Infeksi
Ketika kamu sakit atau mengalami infeksi dan peradangan, tubuhmu akan melepas semacam
protein untuk melawan “serangan” terhadap tubuh dan mempercepat proses pemulihan.
Protein ini bisa memengaruhi reseptor perasa di lidah sehingga membuatnya sensitif terhadap
rasa pahit.
 Asam Lambung
Asam lambung (GERD) ternyata bisa mempengaruhi kondisi mulut dan lidah. Hal ini terjadi
ketika asam lambung yang berfungsi mencerna makanan naik ke arah esofagus dan mulut.
Kandungan asam lambung yang berpadu dengan enzim pencernaan ini menimbulkan rasa pahit
di mulut.
 Mulut Kering
Mulut kering (xerostomia) mungkin salah satu penyebab sensasi pahit yang paling umum. Kamu
bisa merasakannya setelah bangun tidur, misalnya. Ketika mulut kering, sisa ludah dan bakteri
yang menumpuk bisa mempengaruhi kondisi mulut serta lidah. Akan tetapi, jika kamu sehat,
rasa pahit ini bisa hilang setelah minum air putih dan menyikat gigi.
 Masalah Pada Gigi dan Mulut 
Kebiasaan buruk seperti jarang menyikat gigi bisa menciptakan sensasi pahit. Akan tetapi,
masalah lebih serius pada gigi dan mulut membutuhkan penanganan lebih lanjut agar rasa pahit
ikut hilang. Contoh masalah gigi dan mulut yang menyebabkan sensasi pahit adalah abses pada
gigi, penyakit radang gusi, hingga infeksi jamur pada mulut (oral thrush).
 Kehamilan
Dysgeusia, atau perubahan terhadap kemampuan merasa, sering terjadi pada masa kehamilan.
Hal ini biasanya terjadi pada trimester pertama akibat perubahan hormon. Salah satu efeknya
adalah mulut pahit atau rasa mirip logam sehingga memengaruhi nafsu makan. Sensasi pahit ini
biasanya berlalu setelah beberapa hari atau minggu.
 Penyakit Lainnya 
Beberapa jenis penyakit bisa menimbulkan sensasi mulut pahit sebagai salah satu efeknya.
Contohnya adalah penyakit atau kondisi yang menyerang saraf seperti epilepsi, tumor otak,
trauma pada kepala (misalnya setelah kecelakaan), dan demensia. Hal ini karena pengecap pada
lidah merupakan kumpulan sistem saraf. Mulut pun rentan mengalami berbagai kondisi, mulai
dari sensasi pahit hingga kondisi gigi berlubang.
 Obat-obatan Tertentu
Beberapa jenis obat dan perawatan medis tertentu bisa menyebabkan mulut kering dan pahit
sebagai efek sampingnya. Contohnya adalah berbagai obat untuk jantung, suplemen atau
vitamin yang mengandung seng dan tembaga, antibiotik seperti tetrasiklin, hingga obat yang
diresepkan untuk penderita bipolar seperti lithium. Mulut pahit juga bisa terjadi pada penderita
kanker yang menjalani kemoterapi dan perawatan radiasi. Hal ini karena kedua perawatan
tersebut menimbulkan iritasi pada kuncup perasa lidah dan membuat makanan bahkan air
terasa pahit.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :

Whatsapp : 0813 9887 3486

Telepon : 021 2267 2131

Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime

#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia


#doktergigipremium

25. Cara Mengatasi Mulut yang terasa Pahit


Cara mengatasi mulut pahit yang disebabkan kasus khusus adalah dengan membidik sumbernya.
Misalnya, jika penyebabnya adalah obat atau suplemen, berkonsultasilah dengan dokter untuk
mempertimbangkan alternatif obat lain. Jika mulut pahit diakibatkan GERD, pastikan makan secara
teratur tetapi dalam porsi kecil, dan hindari makanan yang dapat merangsang asam lambung. Kamu
juga bisa menghilangkan sensasi pahit di mulut secara langsung agar makan dan minum kembali
terasa nyaman. Inilah beberapa cara mengatasi mulut pahit atau menghilangkan sensasinya saat hal
tersebut terjadi :

 Menjaga Kebersihan Mulut 

Mulut bersih adalah kunci mengurangi sensasi pahit akibat bakteri. Membersihkan mulut secara
teratur juga membantu mengurangi risiko penyakit yang efek sampingnya adalah rasa
pahit. Sikat gigimu dengan cara yang benar minimal dua kali sehari setelah makan, ganti
minuman bergula dengan air putih, dan hindari tidur tanpa menyikat gigi. 

 Minum Air Putih yang Cukup 

Minum air putih yang cukup membantu “menghanyutkan” bakteri, bekas ludah, serta sisa
makanan. Minum teratur juga mengurangi risiko dehidrasi yang menyebabkan mulut kering dan
pahit. Pastikan minum segelas air sebelum dan sesudah makan (pagi, siang, malam), sesudah
bangun, dan sebelum tidur

 Berhenti Merokok

Merokok bisa menyebabkan mulutmu kering dan menyebabkan rasa pahit. Merokok juga
meningkatkan faktor risiko penyakit kardiovaskular dan paru-paru, dan obat yang harus kamu
konsumsi akibat kedua penyakit ini bisa menimbulkan efek samping berupa mulut pahit.

 Menyikat Lidah 

Ketika menyikat gigi, kamu mungkin melupakan permukaan lidah. Padahal, lidah bisa menjadi
tempat berkumpulnya bakteri dan partikel sisa makanan yang menyebabkan mulut pahit.
Pastikan kamu menyikat lidah pada tahap akhir menyikat gigi sebelum berkumur. Tidak perlu
alat aneh-aneh, cukup gunakan sikat gigimu.

 Konsumsi Makanan atau Buah Tertentu

Beberapa jenis makanan dan buah bisa membantu mengurangi sensasi pahit di mulut, terutama
jika kamu ingin mengembalikan nafsu makan saat sakit. Buah segar berair seperti semangka,
melon, dan jeruk manis bisa menyegarkan tubuh dan mulut sekaligus memberi asupan vitamin
dan serat. Kamu juga bisa menikmati makanan gurih bergizi dengan tambahan rempah, misalnya
yang berkaldu.

 Mengunyah Permen Karet 

Permen karet bisa menjadi cara mengatasi mulut pahit sementara. Agar lebih nyaman di mulut
sekaligus menyegarkan, pilih permen karet rasa mint atau buah. Kamu bisa memilih permen
karet rendah gula jika khawatir dengan kandungan gulanya. Jangan lupa untuk menyikat gigi
setelah makan permen.

Penyebab mulut pahit bisa dari sesuatu yang sederhana hingga penyakit atau gangguan tertentu.
Pastikan kamu mengetahui sebabnya sebelum memilih cara mengatasi mulut pahit yang paling
efektif.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :

Whatsapp : 0813 9887 3486

Telepon : 021 2267 2131

Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime

#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia


#doktergigipremium

26. Apa itu Abrasi Gigi dan apa penyebabnya?


Abrasi gigi adalah suatu kondisi terkikisnya lapisan pelindung gigi atau enamel secara mekanis,
akibat gesekan pada gigi yang terlalu keras dan dalam jangka waktu panjang. Abrasi gigi ini seringkali
dianggap sama dengan erosi gigi. Padahal, meski sama-sama mengalami kerusakan enamel gigi,
penyebab keduanya berbeda. Pada abrasi, lapisan pelindung gigi terkikis karena adanya interaksi
dengan instrumen yang digunakan, misalnya sikat gigi. 

Berikut merupakan penyebab dari Abrasi Gigi :

 peningkatan sensitivitas gigi ke panas dan dingin ini merupakan salah satu efek buruk abrasi.
Jadi, penggunaan pasta gigi sensitif tidak akan membantu mengatasi rasa nyeri.
 Abrasi gigi juga membuat penampilan jadi kurang baik. Bagian leher gigi pada gigi abrasi
akan terbentuk potongan tajam seperti siku dan warnanya jadi lebih kuning dibanding
aslinya.
 Selain itu gigi yang mengalami abrasi bisa menyebabkan retensi makanan dan plak mudah
terjebak di dalamnya. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan karies pada
gigi dan penyakit periodontal yang meluas hingga mengenai saraf.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :

Whatsapp : 0813 9887 3486

Telepon : 021 2267 2131

Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime

#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia


#doktergigipremium

27. Kebiasaan Buruk Ini Menyebabkan Terjadinya Abrasi Gigi


Terkikisnya lapisan pelindung gigi atau enamel pada gigi abrasi, biasanya dipicu oleh kebiasaan-
kebiasaan berikut:
 Cara Sikat Gigi yang Tidak Benar
Cara menggosok gigi yang salah dapat menyebabkan jaringan gigi jadi rusak dan mengikis lapisan
email gigi. Cara gosok gigi yang salah tersebut, antara lain gosok gigi dengan sikat berbulu kasar, 
menggosok dengan gerakan yang salah, penggunaan sikat gigi secara horizontal yang signifikan
dan menekannya dengan terlalu keras, serta penggunaan pasta gigi yang mengandung bahan
abrasif.
 Menggunakan Tusuk Gigi Usai Makan
Menggunakan tusuk gigi setelah makan akan membuat gigi mudah rusak. Terlebih, jika tusuk gigi
tersebut tidak steril dan mengandung bakteri penyakit. Bakteri-bakteri ini dapat menginfeksi
mulut dan menyebabkan abrasi.
 Suka Konsumsi Makanan yang Bertekstur Keras
Suka konsumsi daging atau makanan lain yang bertekstur keras, sering menggigit pulpen, kuku,
atau membuka kemasan menggunakan gigi, dapat menyebabkan rusaknya lapisan pelindung
atau email gigi.
 Menggunakan Kawat atau Retainer Gigi
Kawat gigi dapat memicu terjadinya gigi abrasi. Hal ini karena, rusaknya struktur dan jaringan
lunak gigi akibat daya cengkeram kawat yang terlalu kuat atau tidak sesuai bentuk rahang. Oleh
karena itu, seseorang yang baru pertama kali menggunakan kawat gigi disarankan untuk rutin
berkonsultasi dengan dokter gigi. Selain itu, sebaiknya pasang kawat gigi di dokter atau klinik gigi
yang berkompeten dalam bidang tersebut. Hindari melakukan pemasangan kawat gigi di
sembarang tempat.
 Suka Konsumsi Makanan dan Minuman Mengandung Zat Asam
Jika Anda menyukai makanan dan minuman dengan rasa asam, sebaiknya mulai menguranginya.
Gigi yang terlalu sering terpapar zat asam dari makanan dan minuman, akan mudah rusak dan
mengalami abrasi. Jika kebiasaan ini terus dilakukan, gigi Anda bisa mengalami kerusakan
permanen.
 Kebiasaan Buruk
Kebiasaan buruk, seperti mengunyah tembakau atau bruxism (menggesekkan gigi atas dan
bawah secara tidak sadar saat tidur), dapat merusak enamel gigi.
Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :

Whatsapp : 0813 9887 3486

Telepon : 021 2267 2131

Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime

#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia


#doktergigipremium

28. Cara Ampuh Mengatasi Abrasi Gigi


Berikut beberapa cara ampuh yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi gigi abrasi :
 Ganti Sikat dan Pasta Gigi Anda
Salah satu penyebab abrasi adalah bulu sikat gigi yang kasar. Oleh karena itu, Anda
perlu memilih sikat gigi dengan bulu sikat yang lebih lembut. Selain itu, pilih pasta gigi Anda
dengan pasta gigi berfluor. Kerusakan struktur gigi dapat dikurangi dengan mengoleskan fluor
pada gigi yang mengalami abrasi. Pasta gigi fluor juga dapat menghentikan proses terjadinya gigi
menjadi berlubang dan karies gigi.
 Hilangkan Kebiasaan-Kebiasaan Buruk yang Anda Lakukan
Untuk mencegah atau menghentikan kerusakan lapisan gigi yang lebih parah, segera hentikan
kebiasaan buruk, seperti: Tidak menggigit benda atau makanan yang keras, hindari konsumsi
makanan atau minuman yang terlalu panas, dingin, dan asam, Tinggalkan kebiasaan mengunyah
tembakau, Ganti tusuk gigi dengan benang gigi, Lakukan terapi untuk mengatasi bruxism.
 Mengganti Lapisan Pelindung Gigi yang Rusak
Mengganti lapisan pelindung gigi ini bisa dilakukan dengan layanan penambalan
gigi menggunakan bahan resin komposit sesuai warna asli gigi. Tindakan ini bisa dilakukan ketika
kerusakan struktur anatomi gigi sudah mencapai bagian dentin (tulang gigi). Fungsinya, untuk
menggantikan enamel atau email gigi yang rusak.

Ayo periksakan kondisi Kesehatan gigi dan mulut mu, booking sekarang :

Whatsapp : 0813 9887 3486

Telepon : 021 2267 2131

Kami tunggu kedatangan Anda di JT Dental Prime

#JTdentalprime #doktergigi #dentist #doktergigijakarta #doktergigispesialis #doktergigiindonesia


#doktergigipremium

Anda mungkin juga menyukai