Anda di halaman 1dari 7

MATERI PROMKES UKGS

Pengertian Karies
Karies gigi atau gigi berlubang adalah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi dan
menjadi masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi pada semua usia. Karies gigi
disebabkan karena konsumsi gula berlebihan, kurangnya perawatan kesehatan gigi, dan
sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan gigi yang sesuai standar.

Penyebab Gigi berlubang


Gigi berlubang umumnya diawali oleh adanya plak pada mulut. Plak berasal dari sisa
makanan yang mengandung gula, seperti roti, sereal, susu, minuman ringan, buah, kue, atau
permen, yang kemudian diubah oleh bakteri alami dalam mulut menjadi asam. Kombinasi
antara bakteri, asam, sisa makanan yang ada di mulut, dan air liur, akan membentuk plak
yang melekat pada gigi. Asam yang terdapat dalam plak secara perlahan mengikis lapisan-
lapisan gigi, hingga membentuk lubang pada gigi.

Apa saja Makanan Penyebab Karies?


 Makanan tinggi gula
Makanan manis memiliki rasa yang enak namun, makanan manis bisa
mengganggu kesehatan gigi. Ini disebabkan karena kandungan gula yang ada di dalam
makanan manis akan mengikat gusi dan memproduksi asam-yang bilamana asam
bercampur dengan air liur, maka pembentukan plak tidak bisa dihindari lagi. 
Selain mengganggu kesehatan gigi, mengonsumsi makanan manis juga tidak
baik untuk kesehatan tubuh karena dapat memicu timbulnya diabetes. Untuk itu,
kurangi asupan manis harian dan ganti dengan asupan manis alami seperti buah. 
 Makanan asam 
Tidak semua orang suka dengan makanan asam. Namun bagi sebagian orang,
makanan asam merupakan makanan yang digemari karena dianggap menyegarkan.
Beberapa buah seperti jeruk, anggur, lemon, jeruk nipis memang enak untuk disantap
maupun dijadikan jus. Tapi sayangnya, sifat asam yang diberikan oleh buah-buahan
tersebut mampu melemahkan lapisan enamel gigi. 
Ketika enamel pada gigi melemah, gigi akan berubah menjadi lebih sensitif
dan warnanya akan berubah menjadi lebih kuning. Tidak hanya itu, buah sitrus juga
bisa memperparah luka yang ada dalam mulut.
 Es batu 
Saat cuaca panas, mengunyah es batu memang memberikan kenikmatan
tersendiri bagi beberapa orang. Namun sayang, kebiasaan yang mungkin bikin
“nikmat” itu harus segera dihentikan karena mampu merusak gigi.
“Es batu memiliki tekstur yang dingin dan juga keras. Jika sering mengunyah
atau mencamili es batu, gigi juga akan lebih sering untuk berusaha menggigit benda
keras yang pada akhirnya dapat merusak enamel dan buat gigi jadi lebih sensitif.
Bahkan tidak jarang juga gigi menjadi patah karena mengunyah es batu.
 Minuman bersoda 
Minuman bersoda atau minuman berkabonasi juga bisa merusak gigi jika
terlalu sering diminum. Kandungan asam, gula dan soda dalam minuman tersebut
mampu mempercepat pertumbuhan bakteri yang nantinya dapat merusak gigi. 
Tidak hanya itu, minuman bersoda juga bisa mempercepat terjadinya proses
pengikisan pelindung gigi (enamel) yang bilamana terkikis maka akan meningkatkan
risiko gigi berlubang. 
 Karamel 
Karamel merupakan salah satu jenis makanan yang paling bisa merusak gigi
manusia. Selain rasanya sangat manis, karamel juga memiliki tekstur yang lengket
yang bisa menempel pada gigi sehingga sulit untuk dibersihkan. Jika hal ini sering
terjadi, bukan tidak mungkin gigi Anda akan jadi mudah berlubang, sensitif, bahkan
sering nyeri. 
Bukan tidak boleh dikonsumsi, kelima makanan yang menyebabkan gigi rusak di atas tapi
sebaiknya tidak dimakan secara berlebihan. Di lain sisi, jangan lupa menggosok gigi
setidaknya dua kali sehari agar gigi selalu terjaga kesehatannya. Sikat gigi hingga ke seluruh
permukaan dan celah gigi agar kotoran dan sisa makanan yang menempel dapat sepenuhnya
terangkat.
Apa akibat dari tidak menyikat gigi?
1. Bau mulut
Gigi yang terus dibiarkan kotor dan tidak terawat dapat menimbulkan bau mulut.
Aroma tidak sedap yang keluar dari mulut ini bisa menurunkan kepercayaan diri bahkan
memicu rasa cemas yang berlebih. Kalau dibiarkan terus, kondisi ini bisa membuat seseorang
merasa minder dan pada akhirnya menarik diri dari lingkungan sosial.

2. Gigi berlubang
Karies atau gigi berlubang merupakan salah satu penyakit gigi yang paling umum.
Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja di segala kalangan usia. Mulai dari anak-anak,
remaja, orang dewasa, bahkan lansia yang jarang merawat kebersihan giginya dengan baik.
Sisa makanan, plak, dan bakteri yang dibiarkan terus menumpuk dapat menyebabkan
struktur dan lapisan gigi mengalami kerusakan. Kerusakan ini diawali dengan terkikisnya
lapis terluar gigi (enamel) yang kemudian menyebar sampai ke lapisan tengah gigi (dentin)
dan bahkan akar gigi.
Lubang yang semula kecil lama-lama bisa semakin besar dan menyebabkan rasa sakit
tak tertahankan. Dalam kasus yang parah, gigi berlubang juga bisa menyebabkan infeksi
serius yang berujung pada gigi tanggal atau copot.

3. Penyakit gusi
Malas gosok gigi juga da menyebabkan penyakit gingivitis, yaitu peradangan dan
pembengkakan gusi akibat infeksi. Peradangan pada gusi dapat berujung pada infeksi gusi
serius yang dinamai penyakit gusi. Penyakit gusi dalam istilah medis dinamai
dengan periodontitis atau penyakit periodontal. Biasanya orang yang mengalami kondisi ini
akan mengalami gejala khas seperti gusi mudah berdarah, bau mulut yang persisten, gigi
renggang yang membuat sulit makan, hingga abses (gusi bernanah).
Jika tidak segera diobati, infeksi serius ini merusak jaringan lunak dan tulang
penyokong gigi. Hal ini membuat gigi goyang dan lebih mudah untuk tanggal atau lepas.
Kondisi ini pun lama-lama bisa melemahkan sistem imun sehingga membuat penderitanya
lebih sulit untuk melawan infeksi.

4. Penumpukan karang gigi


Saat malas menyikat gigi sebelum tidur, secara perlahan sisa makanan yang
bercampur dengan bakteri Streptococcus mutans di dalam mulut akan membentuk plak pada
gigi. Plak gigi ini umumnya berwarna putih kekuningan yang sering muncul di antara gigi
dan sepanjang batas gigi dan gusi.
Jika plak gigi tersebut dibiarkan terus-menerus, lama kelamaan akan mengeras dan
berubah menjadi karang gigi yang membandel. Lebih lanjut, karang gigi yang telah terbentuk
bisa merusak enamel gigi dan menyebabkan kerusakan gigi.

Bagaimana Upaya Memelihara Kesehatan Gigi dan Mulut?


1. Membiasakan perilaku menjaga gigi dan mulut
- Menyikat gigi 2x sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
- Mengganti sikat gigi tiga bulan sekali, ukuran dan bentuk sikat harus pas dengan
mulut agar dapat menjangkau semua area dengan mudah. Penggantian sikat gigi
dilakukan setiap tiga atau empat bulan, atau lebih cepat jika bulunya sudah usang
2. Mengurangi konsumsi makanan yang manis dan lengket. Makanan yang kita makan
merupakan nutrisi yang penting untuk tubuh kita namun beberapa makanan mungkin
tidak cocok untuk kesehatan gigi dan mulut kita, sebenarnya bukan tidak boleh namun
apabila kita mengkonsumsi makanan manis dan lengket sebaiknya setelah itu
langgung menggosok gigi dengan bersih agar sisa-sisa dari makanan tersebut tidak
menempel pada sela-sela gigi yang akan mempercepat terjadinya proses karies dan
berbagai penyakit mulut lainnya.
3. Membiasakan konsumsi makanan berserat dan menyehatkan gigi. Makanan serat
selain bagus untuk kesehatan tubuh juga bagus untuk kesehatan gigi dan mulut. Bagi
yang suka menggunakan tusuk gigi setelah makan untuk membersihkan sisa-sisa
makanan cobalah untuk mengganti tusuk gigi dengan buah-buahan seperti apel,
melon, pepaya,dll. Buah-buahan ini akan membantu kita untuk membersihkan sia-sia
makanan yang menempel pada sela-sela gigi kita.
4. Memeriksaan Gigi ke dokter gigi setiap 6 bulan

Bagaimana Cara Menyikat Gigi yang baik dan Benar?


Menyikat gigi untuk menghilangkan plak gigi merupakan pembersihan utama secara
mekanis. Menyikat gigi dengan tepat mampu membersihkan sisa makanan dan plak gigi serta
mencegah karies, penyakit periodontal, dan nafas berbau. Beberapa faktor yang harus
diperhatikan saat menyikat gigi antara lain: cara menyikat gigi yang benar, pemilihan sikat
gigi yang benar, frekuensi menyikat gigi yang tepat dan waktu menyikat gigi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menetapkan waktu untuk menyikat gigi
yang benar adalah 2x sehari, pagi hari sebelum atau sesudah sarapan dengan jeda 30 menit,
serta malam hari sebelum tidur.
Cara menyikat gigi yang baik dan benar:
1. Gunakan sikat gigi yang berbulu halus dan pastikan mengganti sikat gigi 3 bulan
sekali
2. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
3. Letakkan sikat gigi membentuk sudut 450 terhadap gigi
4. Untuk permukaan dalam gigi depan, posisi sikat vertikal
5. Gerakkan sikat gigi naik turun, dari arah gusi ke gigi (tidak bolak-balik) untuk
permukaan luar (bukal) dan permukaan dalam (lingual)
6. Bersihkan juga permukaan pengunyahan (oklusal)
7. Sikat juga lidah untuk mengurangi bakteri pada mulut (Kemenkes, 2018).

Anda mungkin juga menyukai