Kelas Xi
Kelas Xi
KELAS XI SMK
Tahun Ajaran 2011 / 2012
MATERI 9
PROGRAM LINEAR
Program Linear adalah suatu cara untuk memecahkan kasalah tertentu dengan
menggunakan model matematika yang terdiri atas pertidakasamaan linear dengan
banyak penyelesaian.
HP
x
4 8
Jika diketahui daerah HP, tentukan persamaan garisnya terlebih dahulu.
Cara menentukan persamaan garis :
1. Persamaan garis melalui titik P(x1,y1) dan titik Q(x2,y2)
=
2. Persamaan garis melalui titik P(x1,y1) dan gradien m
y-y1 = m(x-x1)
3. Persamaan garis melalui titik P(a,0) dan titik Q(0,b)
bx+ay = a∙b
Contoh soal :
(0,5) 5
(0,4) 4
HP
(-2,0) (3,0) (7,0) x
-2 3 7
-4 (0,-4)
-6 (0,-6)
Ambil titik (0,y) dan (x,0) pada masing-masing garis.
(0,5),(7,0) -1 ≥ -12
5x+7y = 35 bx+ay = a∙b -4x+3y ≥ -12
Ambil titik uji yg terdapat didalam arsiran
(1,1) 5(1)+7(1) ...35 (0,-6),(-2,0)
12 ≤ 35 -6x-2y = 12
5x+7y ≤ 35 (1,1) -6(1)-2(1) ... 12
-8 ≥ 12
(0,-4),(3,0) -6x-2y ≥ 12
-4x+3y = -12 (0,4)
(1,1) -4(1)+3(1) ...-12 Y=4 konstan
Langkah-langkahnya :
90
72
HP
9
x
0 45 72 90
9
b. Banyak penumpang kelas utama dan ekonomi agar diperoleh keuntungan
maksimum, bila harga tiket kelas utama Rp 750.000,00 dan kelas ekonomi Rp
500.000,00 :
Jawab :
Uji titik pojok f(x,y) = 750.000x+500.000y
f(0,72) 750.000(0) + 500.000(72) = 36.000.000
f(18,54) 750.000(18) + 500.000(54) = 40.500.000
f(45,0) 750.000(45) + 500.000(0) = 33.750.000
jadi, keuntungannya akan maksimum pada titik (18,54), maka penumpang kelas
utam 18 orang dan ekonomi 45 orang
Langkah-langkah :
f(x,y) = 4x+y
(1,1) 4x+y = 4(1)+(1) = 5
4x+y = 8
x=0 y=8 (0,8)
y=0 x=2 (2,0)
3
HP
x
1 2 4 6
4x+y=18
4x+y=8
4x+y=5
MATERI 10
FUNGSI
Produk Kartesius
Pasangan bilangan (x,y) dengan x=urutan dan pertama y=urutan kedua
disebut pasangan terurut.
Jika A dan B merupakan 2 himpunan yg tidak kosong, maka produk kartesius
himpunan A dan B adalah himpunan semua pasangan terurut (x,y) dengan x∈A
dan y∈B, dengan notasi :
AxB = {(x,y)|x∈A dan y∈B}
Contoh soal :
Misal A={1,2,3} dan B={a,b}, tentukan AxB, BxB dan banyaknya himpunan
masing-masing !
Jawab :
AxB = {(1,a),(1,b),(2,a),(2,b),(3,a),(3,b)}
n(AxB) = 3x2 = 6
BxB = {(a,a),(a,b),(b,a),(b,b)}
n(BxB) = 2x2 = 4
Relasi
Misalkan AxB adalah produk kartesius himpunan A dan B, maka relasi atau
hubungan R dari A ke B adalah sembarang himpunan bagian dari produk
kartesius AxB, dengan notasi :
R = {(x,y)|x∈A dan y∈B}
Contoh soal :
Relasi dari himpunan A={1,2,3,4} ke himpunan B {0,1,2,3,4} yang ditentukan
oleh F={(1,0),(2,1),(3,2),(4,3)} dapat ditulis sebagai berikut :
F={(x,y)|y=x-1, x∈A dan y∈B}
0 2
1 1 1
2 2 0
3 3 1 2 3 4
-1
4 4
-2
f : x [x]
Contoh soal : f : A B, disebut fungsi into (ke
Gambarlah grafik dari dalam) jika dan hanya jika hasil f
pertidaksamaan berikut : merupakan himpunan bagian dari
-2 ≤ x < -1 [x] = -2 B.
A B
-1 ≤ x < 0 [x] = -1
0 ≤x < 1 [x] = 0 1 p himpunan B tidak
1 ≤x < 2 [x] = 1 2 q
terpakai
2 ≤x < 3 [x] = 2, dst. 3 r
seluruhnya
4
2
1 Contoh soal :
0 Ditentukan A={1,2,3,4,5} dan
-2 -1 1 2 3
-1 B={a,b,c,d}. Tentukan relasi
-2 berikut termasuk fungsi onto atau
into !
6. Fungsi Modulus (Harga Jawab :
Mutlak) - {(1,a),(2,a),(3,b),(4,c),(5,d)}
Fungsi yang memasangkan setiap fungsi onto, karena kodomain
bilangan real dari daaerah asal ke terpakai seluruhnya
unsur harga mutlaknya. - {(1,a),(2,a),(3,a),(4,b),(5,c)}
≥ fungsi into, karena tidak
{
seluruh kodomain terpakai
f : x |x|
8. Fungsi Injektif (Fungsi Satu-
Contoh soal :
satu)
Jika diketahui f(x)=|3-2x|+5=10,
B Setiap domain
x∈R. Tentukanlah nilai p agar A
yg berbeda
f(p)=10!
1 p memiliki hasil
Jawab : 2 q yg berbeda
f(p) = |3 – 2p|+5 = 10 3 r
pula.
-2p =2 4 s
p = -1 t
f : A B , jika dan hanya jika x1, 9. Fungsi Bijektif
x2 ∈A dan x1≠x2 berlaku Gabungan fungsi surjektif dan
f(x1)≠f(x2) injektif atau korespondensi satu-
satu. Jadi, seluruh kodomain terpakai
dan masing-masing domain dipasangkan
tepat satu anggota pada kodomain.
A B
1 p
2 q
3 r
4 s
Fungsi Linear
persamaan garis lurus
Bentuk umum :
y
l f:x ax+b
f(x) ax+b
y ax+b
f:x mx+c
α f(x) mx+c
0 x y mx+c
Contoh soal :
Buatlah persamaan garis lurus melalui titik P(2,2) dan Q(6,8)!
Jawab :
=
=
=
4y – 8 = 6x – 12
6x – 4y – 4 =0
3x – 2y – 2 = 0
PGL melalui titik potong sumbu x(a,0) dan sumbu y(0,b)
bx+ay=a∙b
Contoh soal :
Buatlah persamaan garis lurus melalui titik x(-5,0) dan y(0,2) !
Jawab :
bx+ay = a∙b a b
2x+(-5)y = -5 ∙ 2
2x-5y = -10
2x – 5y+10 = 0
m2 = - =- = -2
x x
Jika m>0 maka grafik condong Jika m=∞ maka grafik sejajar
ke kanan sumbu y
y y
x x
=y
3x+5 = 2xy – 4y
4y +5 = x(2y – 3)
Fungsi Kuadrat
y f:x ax2+bx+c
y=f(x) f(x) = ax2+bx+c
y = ax2+bx+c
Contoh soal :
Tentukan titik pembuat nol dan titik puncak dari fungsi f(x) = 2x2 – 6x+4, x∈R
dengan domain {x|-3≤x≤3, x∈R} !
Jawab :
sumbu simetri : x = - - = =1
D<0
a>0
D>0 D=0
a>0 a>0
D>0
a<0 D=0 D<0
a<0 a<0
Contoh soal :
Jika diketahui persamaan kuadrat y = px2+(p – 2)x+p adalah definit positif, maka
tentukan interval p !
Jawab :
-3p+2 =0 V p+2 =0
-3p =2 p = -2
p =- jadi, intervalnya -2<p<-
Penyebab ekstrim x = -
–
Nilai ekstrim : y = -
Contoh soal :
Tinggi (s) dari sebuah bola yang dilempar vertikal ke atas setelah t(s) diberikan
persamaan gerak s = 19,6t – 4,9t2. Tentukan ketinggian maksimumnya !
Jawab :
Parabola vertikal, berarti a<0
Fungsi Eksponen
fungsi yang memetakan x terhadap a
f(x) = ax a≠0, a>1 , a∈R
dengan, 0<a<1 monoton turun
a>1 monoton naik
Contoh soal :
Gambarlah dalam satu grafik fungsi f(x) = 2x dan g(x) = x
!
tabel koordinat f(x) tabel koordinat g(x)
x f(x) = 2x x f(x) = x
-1 -1 2
0 1
0 1
1 2 1
2 4 y
2
1 x
-1 0 1 2
Penerapan fungsi eksponen :
Peluruhan y = f(x) = k ∙ a-x
Pertumbuhan y = f(x) = k ∙ ax
Contoh soal :
Di laboratorium terdapat 25 bakteri. Setelah 2 jam jumlahnya bertambah
menjadi 100 bakteri. Jika bakteri tersebut terus bertambah secara eksponensial
yang dirumuskan B(x) = kax, berapakah jumlah bakteri setelah 4 jam ?
Jawab :
pertambahan B(x) = kax menentukan nilai a
jumlah mula-mula = 25 B(x) = kax setelah 2 jam
menentukan nilai k B(2) = 25 ∙ a2 = 100
B(0) = 25 a2 =4
0
ka = 25 a =2
k∙1 = 25
k = 25
Fungsi Logaritma
merupakan invers dari fungsi eksponen
f(x) = alog x
ket :
1. 1/a log x = dicerminkan terhadap sumbu x
2. alog (x+b) = bergeser ke kanan
3. alog (x-b) = bergeser ke kiri
4. (alog x) + b = bergeser ke atas
5. (alog x) – b = bergeser kebawah
6. - alog x = dicerminkan terhadap sumbu y
Contoh soal :
Gambarlah grafik fungsi logaritma dari f(x) = 4 log x pada intrval 1≤x≤16 !
Jawab :
X 1 4 16
f(x) = 4 log x 0 1 2
f(x)
2
x
0 4 8 12 16
Penerapan Fungsi Logaritma
Contoh soal :
Dalam waktu penelitian intensitas I dari sumber sinar semakin berkurang
menjadi I setelah melalui jarak d meter dalam kabut dapat dapat ditentukan
oleh rumus I=Io e0,14d. Pada jarak berapakah intensitas tersebut berkurang
menjadi 0,01 dari intensitas semula ?
jawab :
I = Io ∙ e-0,14d
Io ∙ 0,01 = Io ∙ e-0,14d
log 0,01 = log e-0,14d
log 10-2 = log e-0,14d
-2 = -0,14d ∙ log e e=2,71283...
-2 = -0,14d ∙ log 2,71283
-2 = -0,14d ∙ 0,43 daftar 1
-2 = -0,0602d
d = 33,2 meter
jadi, agar berkurang menjadi 0,01 jarak intensitas adalah 33,2 meter
1. Fungsi Sinus
Bentuk umum
f(x) = a sin bx
f(x) = a sin bx + k
Contoh soal :
Tentukan nilai maksimum, minimum, periode, dan amplitudo fungsi
trigonometri sin 2x + 5 !
jawab :
a=1, b=2, k=5
nilai maksimum = a+k = 1+5 = 6
nilai minimum = -a+k = -1+5 = 4
periode = = = 180o
amplitudo = 1
= sin (2x + π) – 1
Contoh soal :
Tentukan nilai maksimum, minimum, periode, dan amplitudo fungsi
trigonometri f(x)=cos x – 4 !
jawab :
a=1, b=1, k=-4
nilai maksimum = a+k = 1-4 = -3
nilai minimum = -a+k = -1-4 = -5
periode = = = 360o
amplitudo = 1
= 3 cos x –3
periode =| |=| |
fungsi baku adalah berbentuk f(x) = tanx dengan interval -~ < x < ~
tan tdk memiliki nilai maksimum dan minimum, karena intervalnya -~ < x < ~
gambar grafik baku f(x) = sinx untuk 0o ≤ x ≤ 360o
Contoh soal :
Tentukan nilai maksimum, minimum, periode, dan amplitudo fungsi
trigonometri f(x)=3 tan x – 4 !
jawab :
a=3, b=1, k=-4
nilai maksimum dan minimum = ~
periode = = = 180o
amplitudo = ~
PELUANG
Kaidah Pencacahan
1. Kaidah Penjumlahan
adalah menjumlahkan banyaknya kemungkinan (cara) yang dapat dilakukan.
Banyak cara yang dapat dilakukan adalah
n1+ n2+ n3+...+nk
Contoh soal :
Pejalan kaki menuju ke suatu tempat. Dihadapannya ada 2 jalan beraspal, 1 jalan
berbatu, dan 2 jembatan gantung. Berapa banyak jalurkah yang dapat dipilih
pejalan tersebut?
Jawab:
2 (jalan beraspal) + 1 (jalan berbatu) + 2 (jembatan gantung) = 5 jalur
2. Kaidah Perkalian
Aturan pengisian tempat yang tersedia. Secara umum, pengisian tempat yang
tersedia adalah
k1 xk2xk3x...xkn
Dengan : k1 : banyak cara mengisi tempat pertama
k2 : banyak cara mengisi tempat kedua
kn : banyak cara mengisi tempat ke-n
contoh soal :
Berapa banyak susunan yang dapat dibentuk dari huruf P,E,L,A,N,G,I jika:
a. Huruf pertama vokal
Banyaknya huruf vokal : 3
3 6 5 4 3 2 1 Jumlah kolom ada 7 sesuai dengan jumlah total huruf soal
b. = = n(n-1) = n2-n
Nyatakan dalam notasi faktorial!
c. =
d. (n+2)(n+1)n(n-1) =
e. Tentukan harga n yang memenuhi persamaan :
4!(n+2)! = 3!(n+3)!
4∙3!(n+2)! = 3!(n+3)(n+2)!
4 = n+3
n =1
Permutasi
Adalah penyusunan unsur-unsur dengan memperhatikan urutannya.
1. Permutasi dari unsur-unsur yang berbeda
Banyaknya permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia adalah
nPr = dimana r≤n
dan banyaknya permutasi n unsur adalah
nPn = n!
Contoh soal :
Tersedia 3 huruf yang disusun 2 huruf, maka permutasi 2 unsur dari 3 unsur
adalah...
3P2 = = =6
Contoh soal :
1. Berapa huruf yang dapat dibentuk dari huruf T,E,R,C,E,C,E,R ?
n (jumlah semua huruf) =8, T=1, E=3, R=2, C=2
= = = 8x7x6x5 = 1680
2. Ada 6 bendera berwarna, keenam bendera itu akan disusun secara
berdampingan. Berapa banyaknya urutan warna yang dapat terbentuk, jika
6 bendera itu terdiri dari 3 berwarna hijau, 2 berwarna merah dan 1
berwarna biru.
Kombinasi
Adalah pemilihan satu atau lebih elemen-elemen dari suatu himpunan yang
diberikan tanpa memperhatikan urutannya. Banyaknya kombinasi r unsur yang
diambil dari n unsur yang tersedia ditentukan dengan
nCr = dimana r≤n
Contoh soal :
1. Dalam pelatnas bulu tangkis terdapat 10 orang pemain putra dan 8 pemain
putri. Berapa banyak pasangan ganda yang dapat dipilih untuk :
- Ganda putra
10C2 = = = 45
- Ganda putri
8C2 = = = 28
- Ganda campuran
10C1 ∙ 8C1 = ∙
= ∙
= ∙
= 80
2. n+1C4 = nC3
=
Peluang
- Peluang Suatu Kejadian
Titik sampel : hasil dari melakukan percobaan n(A)
Ruang sampel : semua kejadian yang mungkin terjadi dalam percobaan n(S)
Jika A adalah suatu kejadian dengan A ⊂ S, maka peluang kejadian A adalah
P(A) =
n(S) = (1,1)(1,2)...(6,6) = 36
n(A) = (1,6),(2,5),(3,4),(4,3),(5,2),(6,1) = 6
P(A) = = = x 100% = 67%
jadi, peluang munculnya dadu sama dengan 67%
Sebuah kotak berisi 4 kuning dan 5 biru. Tentukan peluang terambil 2 biru dan
1 kuning jika diambil 3!
A = kejadian terambil 2 biru dan 1 kuning
n(S) = 9C3 n(A) = 5C2 ∙ 4C1
= = ∙
= = ∙
= = 84 = 10 ∙ 4 = 40
P(A) = = =
Bidang yg sejajar
s ABCD // EFGH ; ABFE // CDHG ; BCFG // ADHE
s
L tertutup = 6 ∙ s2
Volume = s3
l Diagonal Ruang
p bh = √
3. Prisma
jika L alas ∆ :
1. L ∆ =
2. L ∆ = ∙ a ∙ b ∙ sin C
= ∙ a ∙ c ∙ sin B
= ∙ b∙ c ∙ sin A
3. L ∆ =√
4. L ∆ = 2R2 ∙ sin A ∙ sinB ∙ sinC
ket.
a = alas ∆
t = tinggi ∆
s= ∙ kell ∆
L selimut = kell alas ∙ t prisma
4. Tabung
L O = π ∙ r2
L selimut = kell O ∙ t
=2∙πr∙t
r = jari-jari tabung dan t = tinggi tabung
t
L tertutup = 2 L O + L selimut
= 2 (π ∙ r2) + (2 ∙ π r ∙ t)
Volume = LO∙t
= π ∙ r2 ∙ t
L tertutup = L O + L selimut
= (π ∙ r2 )+ (π ∙ r ∙ a)
Volume = ∙LO∙t
= ∙ π ∙ r2 ∙ t
Kerucut terpancung
L selimut = π ∙ a (r1+r2)
r1
a =√
a L alas = D = π ∙ r22
t
L tutup = A = π ∙ r12
r2 r1 = jari-jari O atas
r2 = jari-jari O bawah
L tertutup = L alas + L tutup + L selimut
2 2
Volume = ∙ π ∙ t ∙ (r1 + r2 + r1 r2)
6. Limas
L alas = jika =p∙l
= jika = s2
= jika ∆ =
Limas terpancung
L dasar = D
A L atas = A
L selimut = jml L sisi tegak
D L tertutup = D + A + L selimut
Volume = ∙ t (D+A+√ )
7. Bola
r = jari-jari bola
L bola pejal/padat = 4 π r2
Volume = π r2
Contoh soal :
1. Perbandingan panjang rusuk ABCD.EFGH dengan kubus KLMN.PQRS adalah
1:3, jumlah luas permukaan kedua kubus adalah 240 cm2 . Hitunglah
perbandingan panjang diagonal ruang dan perbandingan volumenya!
jawab :
=
diagonal ruang1 = s1√
s2 = 3s1
= 2√ cm
L1 + L2 = 6 ∙ s12 + 6 ∙ s22 diagonal ruang2 = s2√
240 = 6 ∙ s12 + 6 ∙ (3s1)2 = 6√ cm
240 = 6s12 + 54s12 d 1 : d2 = 2√ : 6√
240 = 60s12 =1:3
s12 = 4
s1 = √ v1 = s13 = 23 = 8 cm3
= 2 cm v2 = s23 = 63 = 216 cm3
s2 = 3s1 v1 : v2 = 8 : 216
= 3∙2cm = 1 : 27
= 6cm
2. Luas bidang diagonal sebuah balok yg memuat 2 buah rusuk tegak = √ cm3,
jika panjang balok 5cm dan tingginya 3 cm, tentukan lebar, luas, dan volume
balok !
jawab :
L bidang = t √
t (√ )2 = (3 √ )2
369 = 9 (52 + l2) :9
l 25 + l2 =41
p l2 = 16
l =√
= 4 cm
Luas balok = 2 (pl+pt+tl)
= 2 (5∙4 + 5∙3 + 3∙4)
= 2 (20+15+12)
= 2 ∙ 47
= 94 cm2
volume balok = p∙l∙t
= 5∙4∙3
= 60 cm3
3. Prisma segi-6 beraturan seperti gambar dengan rusuk alas 3 m dan rusuk
tegak 4 m. Tentukan :
a. Panjang diagonal sisi alas yg melalui pusat alas
8 = ∙6∙6
= 18 cm2
B TB =√
C
6 E =√
A =√
=√
= 2√
L ∆TAB = ∙ AB ∙ TB
= ∙ 6 ∙ 2√
= 6√ cm2
AC =√
=√
= 6√
AE = EC = 3√
=√ √
=√
=√
L ∆TAC = ∙ AC ∙ TE
= ∙ 6√ ∙ √
=3∙√ ∙√ ∙√
= 6√ cm2
L limas = L ∆ABC + L ∆TAC + 2 ∙ L ∆TAB
= 18 cm2 + 6√ cm2 + 2 ∙ 6√ cm2
= (12√ +6√ +18) cm2
HL =√ √
=√
=√
=√
= a√
√ √
=a x
√ √
√
=
= a√
Jarak K ke ADHE = a
u
4. Jarak antara 2 garis
contoh (perhatikan kubus) :
Garis k ┴ g dan k ┴ l, garis k
Jarak AB ke EFGH = AE = BF
memotong g di A dan memotong l
=a
di B maka jarak antara garis g
Jarak EG ke ABCD = AE = CG
dan l adalah panjang AB
= OL = a
g
A
B l
Contoh soal :
Diketahui bidang 4 beraturan dengan rusuk 4 satuan, tentukan tinggi bidang 4 tsb !
jawab :
CD2 = BC2 – BD2
T
CD2 = a2 – ( a) 2
a CD = √
C E =√
a D B
a
A =√
TE2 = CD2 – DT2
2
TE = CD2 – CD2
TE2 = (√ )2 – ( √ )2
TE2 = a2 - ∙ a2
TE2 = a2 - a2
TE2 = a2
TE =√
= a
f. sin Q = = = √
√
A B √
g. tan ∠ DHB = = =√
h. tan ∠ ECA = = = √
√
√ √ √
i. sin ∠ DHB = = = x = √
√ √ √
j. sin ∠ (HF,CD) = = = √
√
VEKTOR
Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Seperti : kecepatan, gaya,
geseran, dsb.
B
a A titik pangkal
a a
2. Vektor yang berlawanan jika kedua vektor memiliki besar sama, tapi
berbeda arah.
a
-a
3. Vektor nol vektor yang besarnya nol dan arahnya boleh kemana saja dan
dilambangkan 0.
Contoh soal :
Tentukan vektor manakah yang keduanya sama !
a. p
q
b. a a. Vektor p ≠ q (tidak sama)
b b. Vektor a = b (sama)
c. Vektor r = -s (berlawanan)
c. r
s
b
2. Metode Segitiga
Cara = satukan kedua ujung vektor, buat vektor dengan pangkalnya di A
dan ujungnya di ujung B. Hasil penjumlahan adalah vektor yang baru
dibuat tsb.
Contoh soal :
Sederhanakan bentuk berikut :
f e c a. a + c + b = f
b. k + d + (-a) = 0
k d c. d + b + c = e
a b d. k + e =f
2. Metode Analitis
√
|s| =
contoh soal :
1. Diketahui r = ( ), s = ( ), u = ( ), dan v = ( ). Hitunglah 3(r-s)+2(u-v)!
Jawab :
3(r-s)+2(u-v) = 3[( )-( )]+2[( )-( )]
= 3( ) + 2( )
=( )+( )
=( )
=( )
2. Besar Vektor
Besar vektor a dilambangkan |a|
|a| =√
|b| =√
|⃗⃗⃗⃗⃗⃗ | =√
3. Vektor Satuan
Vektor satuan dilambangkan e. Vektor satuan dari vektor a adalah ea
( )
ea = =
√ ( )
⃗⃗⃗⃗⃗ ( )
⃗⃗⃗⃗⃗ =
⃗⃗⃗⃗⃗
=
√ ( )
Contoh soal :
Dikethui titik A(2,-1) dan B(5,3), tentukanlah :
1. Vektor posisi ⃗⃗⃗⃗⃗ dan ⃗⃗⃗⃗⃗ yang diwakili a dan b!
2. Vektor ⃗⃗⃗⃗⃗ dan ⃗⃗⃗⃗⃗ !
3. |⃗⃗⃗⃗⃗ | dan |⃗⃗⃗⃗⃗ |
4. ea > eb dan ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ !
jawab :
1. ⃗⃗⃗⃗⃗ =a=( ) 4. ea =
⃗⃗⃗⃗⃗ =b=( ) ( )
=
2. ⃗⃗⃗⃗⃗ =b–a √
( )
=( )-( ) =
√
=( )
⃗⃗⃗⃗⃗ = (√ )
=a–b
√
=( ) ( )-
√
=( ) = ( )
√
3. |⃗⃗⃗⃗⃗ | =√
=√ eb =
=√
( )
=√ =
√
=5
( )
|⃗⃗⃗⃗⃗ | =√ =
√
=√
=√ = (√ )
=√
√
=5
z
-x Vektor a di R3 dinyatakan dengan
k
a = (x1, y1, z1) i=( )
j
-y y
=( ) = ( ) (bentuk komponen) j=( )
ix
-z = x1i + y1j + z1k (bentuk linear) k=( )
a+b+c = ( )
berlaku sifat :
komutatif a+b=b+a
assosiatif (a+b)+c = a+(b+c)
unsur identitas dari vektor 0 a+0=0+a=a
invers tambah a+b=0
contoh soal :
a1+4 = 0
Misalkan a=( ) a1 = -4
a+b =0
a2-5 = 0
a2 = 5
=( )+( )=( ) a3+6 = 0
a3 = -6
=( ) =( )
a-b = a+(-b) = ( )
Perkalian Vektor di R3
=( )
( )
ea = =
√ ( )
( )
⃗⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗⃗ =
⃗⃗⃗⃗⃗
=
√ ( )
Contoh soal :
1. Diketahui koordinat A(5, -2, 3), B(-2, 1, 5) dan C(0, 6, -3). Tentukan vektor
posisi dan vektor linear dari ⃗⃗⃗⃗⃗ , ⃗⃗⃗⃗⃗ , ⃗⃗⃗⃗⃗ !
Jawab :
Ubah koordinat ke vektor
Vektor posisi
|⃗⃗⃗⃗⃗ | =√
=√
= 2√
|⃗⃗⃗⃗⃗ | =√
=√
|⃗⃗⃗⃗⃗ | =√
=√
Kell ∆ = |⃗⃗⃗⃗⃗ | + |⃗⃗⃗⃗⃗ | + |⃗⃗⃗⃗⃗ |
= 2√ + √ + √
Pembagian Ruas Garis di R3 Dalam Vektor
1.
𝐧𝐚 𝐦𝐛 𝒎
c=
m n 𝐦 𝐧 𝒏
A C B
2.
𝐧𝐚 𝐦𝐛 𝒎
c= -
n 𝐧 𝐦 𝒏
m
C B
A
3.
𝐦𝐛 𝐧𝐚 𝒎
m c= -
n 𝐦 𝐧 𝒏
A B C
Contoh soal :
1. Diketahui titik A(3, 0, 6) dan B(0, 3, -3). Titik P membagi AB di dalam
dengan perbandingan AP:AB=1:2. Tentukan koordinat titik P!
Jawab :
A( ) dan B( ) =
P =
( ) ( )
=
( ) ( )
=
( )
=
2. Diketahui titik P (1, -2, -8) dan Q(3, -4, 0). Titik R membagi PQ di luar
dengan perbandingan 3:1. Jika r adalah vektorposisi dari titik R, tentukanlah
koordinat R!
P( ) dan Q( ) =
( ) ( )
=
( ) ( )
=
( )
=
3. Titik A(2, 3, 4), B(9, -11, 18) dan C(x, y, -10) segaris. Tentukanlah nilai x
dan y!
Jawab :
( )-( ) = k ∙ [( ) ( )]
( ) =k∙( )
menentukan nilai k
14 = -28 ∙ k
k =-
menentukan nilai x
7 = k (x-9)
7 =- (x-9)
7 =- +
=
X = -5
menentukan nilai y
-14 = k (y+11)
-14 =- (y+11)
-14 =- -
=
Y = 17 jadi nilai x adalah -5 dan y adalah 17
α
b b=( ) = b1i + b2j + b3k
=
| || |
Contoh soal :
Tentukan nilai p agar vektor a=i+2j dan b=4i-pj+k saling tegak lurus !
Jawab :
a∙b = a1∙b1 + a2∙b2 + a3∙b3 4-2p = 0
= 1∙4 + 2(-p) + 0∙1 -2p =4
= 4-2p p = -2
a ┴ b pada a∙b = 0 jadi yang memenuhi adalah p=-2
a∙b =0
Jika A(4, 3, 5), B(1, 1, 1), dan C(-1, 10, -2), tunjukan bahwa ∆ABC segitiga
siku-siku!
C
a=( ), b=( ) , c=( )
Cos α =
Cos α = 0
α = arc cos 0
α = 90° jadi ∆ABC adalah siku-siku
Diketahui jajaran genjang ABCD dengan |AB|=8, |AD|=6 dan ∠ABC=120°.
Jika u adalah vektor AB dan v adalah vektor AD, berapakah nilai u∙(u-v)?
|AB| = |u| = 8
D C |AD| = |v| = 6
6
60° 8
A B
u∙(u-v)= u∙u – u∙v
= |u| |u| cos 120° - |u| |v| cos 60°
= 8∙8∙- – 8∙6∙
= -32 – 24
= -56
Perkalian Vektor 2 Vektor
a= a1i + a2j + a3k
b= b1i + b2j + b3k
s s= vektor satuan yg tegak lurus dengan vektor a & b
a
α b
axb = |a||b| sin α ∙ s
=| |
axb =| | i| | , j| | , k| |
= i| | - j| | + k| |
= (2∙2 – 0∙4)i – (1∙2 – (-1)∙4)j + (1∙0 – (-1)∙2)k
= (4-0)i – (2+4)j + (0+2)k
= 4i – 6j + 2k
bxa = -4i + 6j - 2k dibalik (+) dan (-)
Bilangan Kompleks
Bilangan kompleks merupakan gabungan bilangan real (nyata) dan imajiner
(khayal) yang dihubungkan dengan tanda penjumlahan atau pengurangan.
Notasinya : z = a+bi dengan
a, b ∈ R dan i= bilangan imajiner, dengan i=-1 i2 = -1
Bentuk bilangan kompleks ada 2 :
1. Bentuk Siku
Z = a+bi , dengan
I Sumbu imajiner
a = r ∙ cos θ
Z=a+bi b = r ∙ sin θ
b
2. Bentuk Polar
r Z = a+bi
b
=r
θ Z = r ∠ θ , dengan
R r =√
0 a Sumbu nyata
a
θ = arc tan
contoh soal :
Ubah z = 3 – 3i ke bentuk polar
a = 3 dan b = -3 θ = arc tan
= arc tan
r =√
= arc tan -1
=√
= 45°
=√
= (360° - 45°) kuadran IV karna a
= 3√ dan -b
= 315°
Jadi, z = 3√ ∠ 315°
Ubah z = 4 ∠ 135° ke bentuk siku
r = 4 dan θ = 135° = 4 ∙ -cos 45°
a = r ∙ cos θ =4∙- √
= 4 ∙ cos 135°
= -2√
= x perkalian sekawan
=
Contoh soal :
= x
=
=
=
=
=1-i
- Jika keduanya bentuk polar
∠
= ∠ (θ1- θ2)
∠
Contoh soal :
∠
= ∠ (90° - 60°)
∠
= 3 ∠ 30°
- Jika 1 bentuk polar dan 1 bentuk siku
Bentuk polar diubah dahulu ke bentuk siku, baru dihitung menggunakan operasi
hitung bilangan kompleks atau sebaliknya.
Phasor
Phasor adalah kedudukan sesaat vektor yang berputar pada pangkalnya.
Notasi phasor P=r ∠ θ, dengan r = panjang phasor dan θ = sudut yang
dibentuk phasor dengan sumbu R positif.
Bentuk penulisan phasor ada 2, seperti
bilangan kompleks :
r ∠θ
r 1. Bentuk Polar
I
P = r ∠ θ , dengan
θ r =√ θ = arc tan
R
2. Bentuk Siku
P = a+bi , dengan
a = r ∙ cos θ b = r ∙ sin θ
contoh soal :
Nyatakan phasor P=4 ∠ 60° ke bentuk siku!
r=4 dan θ=60° b = r ∙ sin θ
a = r ∙ cos θ = 4 ∙ sin 60°
= 4 ∙ cos 60° =4∙ √
=4∙ = 2√
=2 Jadi, P=2+2√ i
b = r ∙ sin θ
= 5,2 ∙ sin -30°
= 5,2 ∙ -sin 30°
= 5,2 ∙ -0,5
= -2,6
P2 = 4,5-2,6i
P1+P2 = -9-9i+4,5-2,6i
Perkalian dan Pembagian Phasor
- Jika keduanya bentuk siku
Perkalian (a1+b1i)(a2+b2i) = a1a2 + (a1a2 + b1b2)i + (b1b2)2
Pembagian = x perkalian sekawan
IRISAN KERUCUT
Lingkaran
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang memiliki jarak sama
terhadap titik tertentu.
Bagian-Bagian Lingkaran
OA = OB = OC = jari-jari (r)
I AB = diameter (d) = 2r
P Q
T PQ = tali busur ∩ PQ (garis lengkung)
A O B Daerah I = tembereng
Daerah II = juring
II
OT = apotema (garis tinggi)
Berlaku : C
∠ ∩
= =
∠ ∩
Contoh soal :
1. Sebuah busur lingkaran panjangnya 121 cm, jika jari-jari lingkaran 35 cm,
tentukan besar sudut pusat busur tsb!
Jawab :
∩=121 cm dan r=35 cm
∠ ∩
=
∠
∠
=
∠
=
220∙∠pusat = 242π
∠ pusat = 1,1 ∙ 180°
= 198°
2. Tentukan keliling plat tsb !
r=14 cm ∠ ∩
=
∠
∩
=
60° 60°
∩
=
r=14 cm 6 ∙ ∩AB = 88
∩ AB =
= 14
∩ CD = ∩ AB = 14
Kell plat = AD + CD + BC + AB
= 15+14 +15+14
= 59 cm
y
P(x,y)
r
x
(0,0) x 2 + y2 = r 2
Contoh soal :
1. Diketahui persamaan lingkaran 2x2+2y2-32=0, tentukan pusat dan jari-jarinya!
Jawab :
2x2+2y2 = 32 : 2 r2 = x2+y2
x2+y2 = 16 r2 = 16
r =√
Jadi, lingkaran di pusat (0,0) dan =4
jari-jari 4
2. Tentukan persamaan lingkaran dengan pusat (0,0) yang melalui titk (0,-5) !
Jawab :
(0,-5) x2 + y2 = r2
2 2
0 + (-5) = r2
r =√
=5 jadi, persamaan garis x2 + y2=5
P(a,b) r
b
(x-a)2 + (y-b)2 = r2
x
a
Contoh soal :
1. Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran (x+2)2 + (y-1)2 – 9 =0 !
Jawab :
(x+2)2 + (y-1)2 = 9 Pusat (a,b) (-2,1)
x3 r2 = 27
(x+2)2 + (y-1)2 = 27
2 2
[x-(-2)] + [y-1] = 27 r =√
a b = 3√
2. Tentukan persamaan lingkaran dengan pusat (1,-2) melalui titik (4,0) !
Jawab :
(a,b) (1,-2)
(x-a)2 + (y-b)2 = r2
(x-1) + (y-(-2)) = r2
2 2
Pusat (a,b) (- A, - B)
r =√
Contoh soal :
Diketahui persamaan lingkaran x2+y2-4x+8y-29=0. Tentukan pusat dan jari-
jarinya!
Jawab :
x2+y2-4x+8y-29=0
r =√
A = -4 , B=8, C=-29
Pusat (a,b) (- A, - B) =√
(- ∙ -4, - ∙ 8)
=√
(2, -4)
=√
=√
=7
Garis Singgung Lingkaran
y
P(x,y)
r l
x Dari persamaan x2 + y2 = r2 menjadi
(0,0) x 1 ∙ x + y1 ∙ y = r 2
Contoh soal :
Tentukan persamaan garis singgung lingkaran dari x2+y2=20 dititik (4,2)!
Jawab :
(4,2) x1∙x + y1∙y = r2
4x + 2y = 20
Contoh soal :
Dua lingkaran berjari-jari 5 cm dan 3 cm. Jarak kedua kedua pusat lingkaran
adalah 17 cm. Tentukan garis singgung persekutuan luar !
Jawab :
GSPL =√ r r
=√
=√
=√
7. Garis Singgung Persekutuan Dalam
|AB| = √
P Q
B
Contoh soal :
Dua lingkaran berjari-jari 5 cm dan 3 cm. Jarak kedua kedua pusat lingkaran
adalah 17 cm. Tentukan garis singgung persekutuan luar !
Jawab :
GSPL =√ r r
=√
=√
=√
= 15
Parabola
Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik yang jaraknya ke suatu titik
tertentu (fokus) sama dengan jaraknya ke garis tertentu.
Contoh soal :
1. Tentukan titik fokus, persamaan sumbu simetri, garis direktrik, dan latus rectum
dari :
- y2 = 12x membuka kanan Sumbu simetris sumbu x atau y=0
2
y = 4px Fokus (3,0) y2 = 12x
4p = 12 y2 = 12 ∙ 3
p =3 y =√
Puncak (0,0) =6
Fokus (p,0) (3,0) Latus Rectum = 2 ∙ y =2∙6=
Garis Direktrik x=-p x=3 12 satuan
(x-a)2 = 4p(y-b)
Komponen parabola :
Puncak (a,b) Kurva membuka ke atas/bawah
Fokus (a, b+p) - (x-a)2 = 4p(y-b) atas
2
Garis Direktris y = b-p - (x-a) = -4p(y-b) bawah
Sumbu simetris x=a Latus Rectum = antara x1 hingga x2
Contoh soal :
1. Tentukan titik puncak, titik fokus, persamaan sumbu simetri, garis direktrik, dan
latus rectum dari :
- y2 + 6y – 6x – 9 = 0
y2 + 6y + 32 = 6x +9 + 32 ditambah bilangan kuadrat untuk mengetahui faktornya
2
(y+3) = 6x+18
2
(y+3) = 6(x+3)
(y-b)2 = 4p(x-a)
a =-3 titik puncak (a,b)(-3,-3)
b =-3
4p = 6
p =
= titik fokus (a+p, b) (-3+ , -3)
(- , -3)
Persamaan sumbu simetri y=b y=-3
Garis direktrik x = a-p = -3 - =-
Fokus (- , -3) (y+3)2 = 6(x+3)
(y+3)2 = 6(- +3) cuma pake x-nya
2
(y+3) = -9+18
y+3 = ±√
y = ±3 – 3 y1 = 0 V y2 = -6
Latus rectum = 6 satuan
Ellips
Ellips adalah himpunan titik yang jumlah jaraknya terhadap titik tertentu
(fokus) adalah tetap.
Bagian-Bagian Ellips
y F1(c,0) dan F2(-c,0) adalah fokus ellips
dengan pusat (0,0)
(0,b)
2a = panjang sumbu mayor (panjang)
F2(-c,0) F1(c,0) x 2b = panjang sumbu minor (pendek)
(-a,0) 0 (a,0) 2c = jarak fokus
(0,-b)
Persamaan Ellips
1. Di pusat (0,0)
+ = 1 , dengan a>b
Komponen ellips
Pusat ellips (0,0)
Fokus ellips F1(-c,0) dan F2(c,0) dengan b2=a2 – c2
2a = panjang sumbu mayor
2b = panjang sumbu minor
Puncak ellips (a,0), (-a,0), (0,b), dan (0,-b)
Sumbu simetri = sumbu x dan y
Nilai eksentrisitet e =
Komponen ellips
Pusat ellips (0,0)
Fokus ellips F1(0,-c) dan F2(0,c) dengan b2=a2 – c2
2a = sumbu mayor
2b = sumbu minor
Puncak ellips (0,a), (0,-a), (b,0), dan (-b,0)
Sumbu simetri = sumbu x dan y
Nilai eksentrisitet e =
Jawab :
a2 =25
a =√
=5
b2 = 16
b =√
=4
c2 = a2 – b 2
c2 = 25 – 16
c2 = 9
c = √
= 3
x=- dan x =
X=- dan x =
+ = 1 , dengan a>b
Komponen ellips
Pusat ellips (p,q)
2a = sumbu mayor
2b = sumbu minor
Fokus ellips F1(p+c,q) dan F2(p-c,q)
Puncak ellips (p+a, q), (p-a, q), (p, q+b), dan (p, q-b)
Persamaan Direktrik x = p±
Nilai eksentrisitet e =
+ = 1 , dengan a>b
Komponen ellips
Pusat ellips (p,q)
2a = sumbu mayor
2b = sumbu minor
Fokus ellips F1(p, q+c) dan F2(p, q-c)
Puncak ellips (p, q+a), (p, q-a), (p+b, q), dan (p-b, q)
Persamaan Direktrik x = q±
Nilai eksentrisitet e =
Contoh soal :
Diketahui ellips dengan persamaan + = 1, tentukanlah :
a. Titik pusat, titik puncak, dan titik fokus ellips
b. Panjang sumbu mayor dan minor
c. Nilai eksentrisitet
d. Persamaan direktrik
Jawab :
Bentuk ellips + = 1 , dengan a>b 36>25
P=2 dan q=-1
a2 = 36 b2 = 25 c2 = a2-b2
a =6 b =5 c =√
=√
a. Titik pusat (p,q)
(2,-1)
Titik fokus F1(p+c,q) dan F2(p-c,q)
F1(2+√ , -1) dan F2(2-√ , -1)
Titik puncak (p+a, q), (p-a, q), (p, q+b), dan (p, q-b)
(2+6, -1), (2-6, -1), (2, -1+5), dan (2, -1-5)
(8, -1), (-4, -1), (2, 4), (2,-6)
b. Sumbu mayor 2a = 2 ∙ 6 = 12
Sumbu minor 2b = 2 ∙ 5 = 10
√
c. Nilai eksentriset e = e= = √
d. Persamaan direktrik x = p±
x=2+ =2+ √
√
x = 2– =2- √
√
+ =1
Contoh soal :
Tentukan persamaan garis singgung ellips pada ellips + = 1 di titik (2,1)!
Jawab :
a2 = 8, b2 = 2
+ =1 (2,1)
+ =1
2x+4y =8
x+2y-4 =0
2. Di pusat (p,q)
Dari + = 1 di titik (x1,y1) menjadi
+ =1
Contoh soal :
Tentukan persamaan garis singgung pada ellips + = 1 dititik (-3,1) !
Jawab :
a2 = 6, b2 = 3, p = -1, q=2
+ =1 (-3,1)
+ =1
+ =1
+ =1
-2x-2-2y+4 =6
2x+2y+4 =0
X+y+2 =0
y = ∙x±√ ( )
y = x±√
y = x±√
y = x±5
5y = 3x ± 5
3x-5y±5 = 0
Jadi, persamaan garis singgung 3x-5y+5=0 dan 3x-5y-5=0
Hiperbola
Hiperbola adalah tempat kedudukan titik-titik yang selisih jaraknya terhadap dua
titik tertentu (fokus) adalah tetap.
Persamaan Hiperbola
y
B1(0,b)
B2(0,-b)
- = 1, dengan a>b
Komponen hiperbola :
Pusat O(0,0)
Puncak (a,0) dan (-a,0)
Fokus (c,0) dan (-c,0) dengan b2 = c2 – a2
Eksentrisitet e =
Persamaan direktrik x = ±
Asimtot y = ± x
Sumbu utama (nyata) = sumbu x
Sumbu sekawan (imaginer) = sumbu y
- = 1, dengan a>b
Komponen hiperbola :
Pusat O(0,0)
Puncak (0,a) dan (0,-a)
Fokus (0,c) dan (0,-c) dengan b2 = c2 – a2
Eksentrisitet e =
Persamaan direktrik y = ±
Asimtot y = ± x
Sumbu utama (nyata) = sumbu x
Sumbu sekawan (imaginer) = sumbu y
Contoh soal :
Diketahui hiperbola dengan persamaan - = 1, tentukan koordinat titik
puncak, titik fokus, persamaan direktrik, dan persamaan asimtotnya !
Jawab :
Bentuk - = 1 dengan a>b 16>9
2 2
a = 16 b c2 = b2+a2
=9
2
a =4 b c =3
= 16+9
c =5
koordinat titik puncak (a,0) dan (-a,0)
(4,0) dan (-4,0)
Titik fokus (c,0) dan (-c,0)
(5,0) dan (-5,0)
Persamaan direktrik x = ± x= dan x = -
2. Di pusat (p,q)
- = 1, dengan a>b
Komponen hiperbola :
Persamaan direktrik x = p±
- = 1, dengan a>b
Komponen hiperbola :
Pusat O(0p,q)
Puncak (p, q+a) dan (p, q-a)
Fokus (p, q+c) dan (p, q-c) dengan b2 = c2 – a2
Eksentrisitet e =
Persamaan direktrik y = p±
Contoh soal :
- =1
- =1
3x – 2y =8
3x – 2y – 8=0
=1
Contoh soal :
Tentukan persamaan garis singgung hiperbola - = 1 di titik (2,-3) !
Jawab :
a2 = 12, b2 = 48, p=-2, dan q=1
=1 (2,-3)
=1
=1
16x+32-(-4y+4) = 48
16x+32+4y-4 = 48
16x + 4y-20 = 0
4x + y – 5 = 0
3. Dengan gradien
Dari - = 1 dan gradien m
y = mx ± √
Dari - = 1 dan gradien m
y = mx ± √
Contoh soal :
Tentukan persamaan garis isnggung hiperbola - = 1 yang bergradien 4 !
Jawab :
Bentuk - =1
2 2
a = 16, b = 6, dan m=4
y = mx ± √
y = 4x ± √
= 4x ± √
= 4x ± √
= 4x ± 5√
Jadi, persamaan garis singgungnya 4x-y+5√ dan 4x-y-5√