Anda di halaman 1dari 6

Melanjutkan 4 th Konferensi Internasional Ilmu Kesehatan (ICH)

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu


ISBN: 978-602-51528-4-9

PENGARUH DURASI PENGGUNAAN INTERNET TERHADAP FISIK


PERKEMBANGAN PADA REMAJA SELAMA COVID-19
PANDEMIK DI KOTA MALANG

Rosyidah Alfitri 1, Raden Maria Veronika Widiatrilupi 2


Poltekkes RS dr Soepraoen 1,2
Jl.S. Supriadi No. 22 Malang
surel: elfitri.mafaza@gmail.com 1 , mariawidia74@gmail.com 2

ABSTRAK

Dunia saat ini sedang mengalami pandemi Covid-19 termasuk di Indonesia. Pemerintah Indonesia menerapkan Social distancing untuk mencegah penyebaran Covid-19, hal ini

juga berlaku untuk semua individu termasuk remaja, proses pendidikan yang harus dilakukan dari jarak jauh akan membuat remaja menggunakan internet atau teknologi

sebagai sarana. Penggunaan internet secara terus menerus juga akan berdampak pada fisik atau kesehatan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

lama penggunaan internet terhadap perkembangan fisik remaja pada masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan Cross

sectional. Responden terdiri dari 236 remaja di 2 desa yaitu Desa Tanjung Rejo dan Kasin Kota Malang. Pengambilan sampel dengan simple random sampling. Hasil penelitian

menemukan bahwa pada remaja yang menggunakan internet lebih dari 7 jam, dampak perkembangan fisik dinyatakan sesuai atau mengalami dampak kesehatan dari 67

remaja dan dari uji Chi Square nilai ap = 0,000 yang artinya ada mempengaruhi atau mempengaruhi durasi penggunaan internet dengan perkembangan fisik. Sehingga

semakin lama penggunaan internet semakin mempengaruhi perkembangan fisik remaja, oleh karena itu para orang tua remaja hendaknya lebih bijak dan membatasi

penggunaan internet agar tidak terjadi dalam hal perkembangan fisik atau kesehatan. Nilai 000 yang artinya ada pengaruh atau pengaruh lamanya penggunaan internet

dengan perkembangan fisik. Sehingga semakin lama penggunaan internet semakin mempengaruhi perkembangan fisik remaja, oleh karena itu para orang tua remaja

hendaknya lebih bijak dan membatasi penggunaan internet agar tidak terjadi dalam hal perkembangan fisik atau kesehatan. Nilai 000 yang artinya ada pengaruh atau

pengaruh lamanya penggunaan internet dengan perkembangan fisik. Sehingga semakin lama penggunaan internet semakin mempengaruhi perkembangan fisik remaja, oleh

karena itu para orang tua remaja hendaknya lebih bijak dan membatasi penggunaan internet agar tidak terjadi dalam hal perkembangan fisik atau kesehatan.

Kata Kunci: Durasi Penggunaan Internet, Perkembangan Fisik, Remaja, Covid-19.

PENGANTAR
Saat ini dunia sedang dilanda pandemi Covid-19, penyebaran virusnya cukup tinggi di

berbagai negara termasuk Indonesia. Infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2

(SARS-CoV-2) yang secara klinis bermanifestasi pada sistem pernafasan menyebabkan kegagalan

pernafasan dan berujung pada kematian. Oleh karena itu, siapa yang menetapkan status

pandemi untuk infeksi penyakit ini. Beberapa negara di dunia didorong untuk membuat

kebijakan lockdown dalam mencegah penyebaran virus (Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia, 2020). Pandemi Covid-19 di Dunia termasuk di Indonesia berdampak pada berbagai

sektor di Dunia. Dari ekonomi hingga sektor pendidikan. Di bidang pendidikan, Pembelajaran

tatap muka tidak dilakukan dalam pendidikan baik di sekolah maupun kampus karena penularan

penyebaran COVID-19 dapat terjadi melalui keramaian atau gathering, oleh karena itu

pemerintah memberikan kebijakan Social Distancing yang berimplikasi pada masyarakat luas

yaitu bekerja dari rumah. , sekolah dari rumah hingga beribadah di rumah. Sektor pendidikan

juga menyediakan pembelajaran tatap muka dan beralih dengan pembelajaran jarak jauh atau

online yang membutuhkan koneksi internet yang berkelanjutan (Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia, 2020).

Melanjutkan 4 th Konferensi Internasional Ilmu Kesehatan (ICH) Halaman 77


Untuk memaksimalkan penggunaan internet dalam pembelajaran, metode ini dapat menjadi salah

satu alternatif penyampaian materi pembelajaran tatap muka, penggunaan internet juga dapat digunakan

untuk mengevaluasi hasil belajar siswa. Penggunaan internet secara terus menerus akan berdampak pada

penggunanya, dampak positif maupun negatif dimasa yang akan datang (Nugraha, 2013). Pembelajaran

online dilakukan oleh semua siswa, khususnya remaja. Remaja di era digital telah terpapar teknologi digital

sejak awal kehidupannya yang memiliki kecenderungan ke arah internet. Dalam dunia pendidikan, remaja

menggunakan internet semaksimal mungkin, dan penggunaan internet tidak terbatas sebagai solusi

primer yang praktis untuk memenuhi kebutuhan pemecahan masalah akademik, tetapi juga sebagai

sarana rekreasi di tengah beban kognitif sehari-hari yang padat. (Kurniasanti dkk., 2019). Kemajuan

teknologi memudahkan remaja mendapatkan informasi atau pesan melalui media yang tersedia baik

offline maupun online tentang perilaku kesehatan remaja yang terbukti efektif untuk diterima dan diserap

oleh remaja. Secara biologis, emosional, dan mental remaja siap menerima dan terlibat dengan dunia luar

lingkungan keluarga, membuktikan bahwa mereka dapat menggunakan media sosial secara intensif

(Bundy et al, 2017).

Pengguna internet terbesar di Indonesia adalah remaja rentan berusia 15-24 dengan persentase

perolehan sekitar 26,7% - 30%, hampir 80% remaja usia 10-19 di 11 provinsi mengalami saudara

perempuan di internet, akses internet tidak selalu positif dan Beberapa remaja menggunakan internet

untuk berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal yaitu 24%, mengakses pornografi sebanyak 14% dan

sisanya untuk permainan online dan keperluan lainnya (Hapsari & Ariana, 2015; Adiarsi, Stellarosa &

Silaban, 2015).

Penggunaan internet pada remaja memiliki dampak atau risiko baik pada perkembangan remaja.

Beberapa kekhawatiran tersebut adalah meningkatnya perilaku agresif akibat konten media yang kasar, risiko

depresi yang lebih tinggi bagi pengguna yang memiliki tingkat melukai diri sendiri tinggi, harga diri melalui

online, cyberbullying, dan peningkatan perhatian melalui citra tubuh, berbohong di dunia maya. serta penurunan

kualitas tidur yang akan mempengaruhi kesehatan remaja. Sedangkan manfaat yang didapat dari penggunaan

internet adalah remaja memiliki koneksi sosial yang baik, menumbuhkan kreativitas yang baik, memiliki

keterikatan dengan masyarakat, berwawasan luas dan dapat memperoleh informasi yang bermanfaat seperti

tentang kesehatan (Bundy et al; Carson et al, 2017)

DESAIN PENELITIAN DAN METODOLOGI


Penelitian ini menggunakan metode analitik, dengan desain penelitian cross sectional. Subjek dalam

penelitian ini adalah remaja putra dan putri di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Sukun dan Desa Kasin Kecamatan

Klojen Kabupaten Malang yang berjumlah 235 remaja menurut metode simple random sampling. Penelitian

dilakukan mulai Juli hingga Agustus 2020 selama

Melanjutkan 4 th Konferensi Internasional Ilmu Kesehatan (ICH) Halaman 78


pandemi Covid-19 dan datanya diperoleh dengan menyebarkan kuesioner melalui formulir google. Data

dikumpulkan, ditabulasi, diberi kode dan dianalisis menggunakan SPSS dengan uji Chi Square.

TEMUAN DAN PEMBAHASAN


Data penelitian ini merupakan hasil kuisioner yang disebarkan melalui Google
Form kepada remaja putra dan putri. Analisis terdiri dari dua bagian yaitu analisis
deskriptif dan analisis asosiatif. Teknik analisis yang digunakan dalam analisis data
responden dan data penelitian adalah analisis deskriptif. Semua data disajikan ke dalam
tabel melalui perhitungan distribusi frekuensi dan persentasenya. Berikut tabel 1
Distribusi atribut remaja putra dan putri di Kelurahan Tanjung rejo dan Kasin Kota
Malang:
Tabel 1 Distribusi Karakteristik Responden
Ciri N (236) Procent (%)
Seks
Pria 77 32,6
Perempuan 159 67,4
Total 236 100
Usia
14 tahun 97 41,1
15 tahun 48 20,3
16 tahun 21 8,9
17 tahun 44 18,6
18 tahun 22 9,3
19 tahun 4 1,6
Total 236 100
Tahap Pendidikan
SMP 148 62,7
SMA 88 37,3
Total 236 100
Durasi
penggunaan internet
1 - 3 jam 49 20,8
3-7 jam 89 37,7
Lebih dari 7 jam 98 41,5
Total 236 100
Dampak Fisik
Pengembangan
Sangat Tidak Pantas 6 2,5
Tidak pantas 80 34
Sesuai 132 55,9
Sangat Sesuai 18 7,6
Total 236 100
Berdasarkan tabel di atas Jenis Kelamin diperoleh dari remaja yang merupakan
Responden terdiri dari 77 laki-laki dan 159 remaja berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan usia

Melanjutkan 4 th Konferensi Internasional Ilmu Kesehatan (ICH) Halaman 79


Data, hampir separuh dari usia 14 tahun adalah 97 remaja (41,1%) dan sebagian kecil dari usia

19 tahun adalah 4 remaja (1,6%). Berdasarkan data tingkat pendidikan, mayoritas responden

adalah siswa SMP yang berjumlah 148 remaja (62,7%). Dalam durasi penggunaan internet

hampir setengah dari 41,5% remaja melewati lebih dari 7 jam per hari. Data tentang dampak

pembangunan fisik yang diperoleh oleh sebagian besar dari 55,9% remaja dianggap sesuai.

Berikut adalah tabel silang pengaruh penggunaan internet terhadap pembangunan fisik di Kota

Malang:

Tabel 2 Tabel Silang Durasi Penggunaan Internet dengan Perkembangan Fisik


Durasi Perkembangan Fisik Total p
Internet Sangat Tidak Pantas Sangat
pemakaian Tidak pantas makan makan Sesuai
e
1-3 jam 2 25 22 0 49 0,000
3-7 jam 3 35 43 8 89
Lebih dari 7 1 20 67 10 98
jam
Total 6 80 132 18 236
Berdasarkan tabel silang diatas diperoleh remaja yang menggunakan internet dengan a

berdurasi lebih dari 7 jam, dampak perkembangan fisik dinyatakan sesuai dengan
jumlah 67 remaja. Hasil uji statistik Chi-Square antara lama penggunaan internet
dengan perkembangan fisik diperoleh nilai p = 0,000. Jadi ada pengaruh antara lama
penggunaan internet terhadap perkembangan fisik.
Durasi Penggunaan Internet

Berdasarkan hasil penelitian bahwa remaja di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Sukun dan

Desa Kasin Kecamatan Klojen Kota malang didapatkan 236 remaja sebagai responden, durasi

penggunaan internet pada remaja hampir setengahnya yaitu 41,5% lebih dari 7 jam dalam

sehari. Remaja dan dewasa awal merupakan pengguna teknologi terbesar di Indonesia

dibandingkan kelompok umur lainnya. Remaja menempati angka tinggi di Indonesia (Badan

Pusat Statistik, 2018).

Perkembangan Fisik
Berdasarkan hasil penelitian bahwa dampak perkembangan fisik pada remaja yang

menggunakan internet hampir sebesar 41,5% remaja mengalami dampak pembangunan fisik

yang sesuai. Dalam perkembangan fisik remaja yang terpengaruh penggunaan internet

terdapat 4 item yang terdiri dari pertambahan berat badan akibat aktivitas fisik yang rendah,

jam tidur malam, sulit bangun pagi dan mata kabur.

Melanjutkan 4 th Konferensi Internasional Ilmu Kesehatan (ICH) Halaman 80


Penggunaan internet secara terus menerus akan berdampak pada kesehatan fisik termasuk

gangguan makan (bertambah atau berkurang berat badan), gangguan tidur (insomnia), gangguan mata

(mata kering, mata kabur), sakit punggung, cedera otot berulang, dan kelelahan kronis (Rosenberg KP,

2014). Penggunaan internet berdampak pada perkembangan remaja. Dampak terhadap perkembangan

fisik remaja menimbulkan masalah kesehatan yang harus dicegah.

Pengaruh Durasi Penggunaan Internet terhadap Perkembangan Fisik Saat Pandemi


Covid-19
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh selama pandemi Covid-19 di Malang,

penggunaan internet di kalangan remaja semakin meningkat. Hal ini dilatarbelakangi oleh

pembelajaran online untuk mencegah penyebaran Covid-19. Peningkatan penggunaan internet

terlihat dari tingginya durasi lebih dari 7 jam yang dilalui oleh 98 remaja di Desa Tanjung Rejo

dan Kasin Kota Malang. Hasil uji statistik SPSS Chi Square diperoleh nilai p 0,000 yang artinya ada

hubungan atau asosiasi lama penggunaan internet dengan perkembangan jasmani pada remaja

Kota Malang.

Selama pandemi Covid-19, ketakutan akan penularan terhadap dirinya menyebabkan stres dan

kecemasan meningkat. Ini mempengaruhi individu, keluarga dan masyarakat pada umumnya.

Kondisi rentan pada individu yang memiliki kondisi mental dan fisik yang lemah sebelum pandemi ini.

Situasi ini juga berakibat pada keadaan psikologis, finansial dan lainnya. Oleh karena itu, yang

menerbitkan pedoman kesehatan umum untuk masa pandemi tinggal di rumah yang meliputi gaya

hidup sehat termasuk aktivitas fisik, kesehatan mental, pola asuh, pola makan sehat dan berhenti

merokok (Kiraly et al, 2020)

Sesuai dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dan pesat membuat remaja

menggunakan fasilitas internet untuk berbagai kepentigan baik pendidikan maupun hiburan.

Kehadiran internet di tengah masyarakat dimanfaatkan sebagai media sosial, karena dengan media

sosial dapat menjelajahi dunia dan mencari informasi serta dapat berkomunikasi dengan masyarakat

luas tanpa banyak kendala baik dari segi biaya, jarak dan waktu (Soliha, 2015 ). Remaja tidak dapat

menyaring hal-hal baik atau buruk dari internet, sehingga remaja mudah terpengaruh secara negatif

oleh penggunaannya. Ada empat dampak negatif yang ditimbulkan oleh internet yaitu dampak

kesehatan, kepribadian, pendidikan, keluarga dan masyarakat (Rini,

2011). Dampak kesehatan atau perkembangan fisik remaja yaitu insomnia atau sulit tidur,
adanya gangguan kesehatan mata (Hakim & Raj, 2017). Penggunaan internet dengan durasi
yang lebih lama lebih dari 7 jam akan mempengaruhi perkembangan fisik remaja yaitu pada
kesehatan insomnia, gangguan kesehatan mata.

Melanjutkan 4 th Konferensi Internasional Ilmu Kesehatan (ICH) Halaman 81


KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian bahwa durasi penggunaan internet pada remaja di Malang yaitu

di desa Kasin dan Tanjung Rejo menunjukkan bahwa semakin tinggi durasi penggunaan internet

lebih dari 7 jam dan hampir separuh dari seluruh responden akan berdampak atau berpengaruh

pada perkembangan fisik remaja. Dampak perkembangan fisik antara lain insomnia, gangguan

kesehatan mata (terpapar gadget yang memiliki radiasi dan cahaya atau cahaya), sakit punggung dan

tentunya kualitas tidur yang buruk. Durasi bertambah karena juga dipengaruhi oleh kebijakan

pemerintah untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Dari penelitian ini diharapkan orang tua

dapat membatasi penggunaan internet tanpa harus merampas haknya, lebih bijak dalam

menggunakan internet dan memperhatikan dampak penggunaan internet.

REFERENSI
Bundy, Donald AP, Silva, Nilanthi de., Horton, Susan., Jamison, Dean T., Patton, George
C.,. 2017. Kesehatan dan Perkembangan Anak dan Remaja. Grup Bank Dunia. Volume
8, Nomor 4.

Carson, Nicholas J., Gansner, Meredith., Khang, Jeane.,. 2017. Penilaian Media Digital
Gunakan dalam Evaluasi sikiatrik P Remaja. Journal Elsevier: Child Adolesc Psychiatric
Clin N Am, https://doi.org/10.1016/j.chc.2017.11.003 (2017): 1056-4993

Hakim, SN & Raj, AA 2017. Dampak kecanduan internet (kecanduan internet) pada
remaja. PROSIDING TEMU ILMIAH X IKATAN PSIKOLOGI PERKEMBANGAN INDONESIA
Peran Psikologi Perkembangan dalam Penumbuhan Humanitas pada Era Digital 22-24
Agustus 2017, Hotel Grasia, Semarang. ISBN: 978-602-1145-49-4. Hal 280-284.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2020. „Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi


Infeksi Novel Coronavirus (2019-nCov) ', Direkorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, hlm. 0–74.

Kiraly, Orsolya dkk. 2020. Mencegah penggunaan internet yang bermasalah selama COVID-19
pandemi: Panduan konsensus. Journal Elsevier Comprehensive Psychiatry 100
https://doi.org/10.1016/j.comppsych.2020.152180 (2020) 152180

Kurniasanti, KS dkk. 2019. 'Kecanduan internet: Kecanduan baru?', Jurnal Medis


Indonesia, 28 (1), hlm. 82–91. doi: 10.13181 / mji.v28i1.2752

Nugraha, SA & HD 2013. „Perkembangan Media Informasi Dan Teknologi‟,


Perkembangan Media Informasi dan Teknologi Terhadap Anak dalam Era
Globalisasi. [On line].

Rini, A.2011. Menanggulangi Kecanduan Game On-Line Pada Anak. Jakarta. Pustaka Mina

Rosenberg KP, Feder LC. 2014. Kecanduan perilaku: kriteria, bukti, dan
pengobatan. London: Pers akademis Elsevier

Melanjutkan 4 th Konferensi Internasional Ilmu Kesehatan (ICH) Halaman 82

Anda mungkin juga menyukai