0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan2 halaman
Kasus pasien wanita berusia 14 tahun dengan keluhan diare berulang hingga 6 kali sehari dan feses cair. Berdasarkan pemeriksaan ditemukan tanda-tanda hipovolemia seperti mukosa mulut kering, lemah, dan feses cair. Diagnosis kemungkinan hipovolemia akibat kekurangan cairan dikarenakan diare berulang. Manajemennya dengan pemberian cairan oral, IV, dan suplemen zink serta antibiotik.
Kasus pasien wanita berusia 14 tahun dengan keluhan diare berulang hingga 6 kali sehari dan feses cair. Berdasarkan pemeriksaan ditemukan tanda-tanda hipovolemia seperti mukosa mulut kering, lemah, dan feses cair. Diagnosis kemungkinan hipovolemia akibat kekurangan cairan dikarenakan diare berulang. Manajemennya dengan pemberian cairan oral, IV, dan suplemen zink serta antibiotik.
Kasus pasien wanita berusia 14 tahun dengan keluhan diare berulang hingga 6 kali sehari dan feses cair. Berdasarkan pemeriksaan ditemukan tanda-tanda hipovolemia seperti mukosa mulut kering, lemah, dan feses cair. Diagnosis kemungkinan hipovolemia akibat kekurangan cairan dikarenakan diare berulang. Manajemennya dengan pemberian cairan oral, IV, dan suplemen zink serta antibiotik.
Nama Pasien : An. B NIM : 20214663055 Jenis Kelamin : Perempuan Bagian :- Umur : 14 tahun Preceptor : Gita Marini, S.Kep.NS.,M.Kep Alamat :-
Learning Problem Solving
Problem Hypothesis Mechanism More Info Don’t Know Isues DS: hipovolemia Makanan dan Labarotorium : Pengaruh Penggunaan Decision Making: Klien (D.0023) b.d minuman yang Tgl 28/10/2021 prebiotik sebagai probiotik efektif penggunaan mengatakan kekurangan intake terkontaminasi WBC : 11,84 terapi diare sebagai prebiotik sering bolak balik cairan d.d tekanan oleh bakteri ( 10 3 /uL ) pencegahan dan kamar mandi darah RBC: 4,16 (10- pengobatan diare. Nursing Diagnosis: untuk BAB 3-6 menurun,membran Dikonsumsi oleh 6 /uL) hipovolemia kali sehari, feses mukosa kering, anak HGB: 12,00 (g/ (D.0023) b.d cair, klien merasa lemah dL) kekurangan intake mengatakan tidak mengiritasi usus ACT : 36,20 (%) cairan d.d tekanan nafsu makan dan halus, produksi MCV: 87,00 (fL) darah saat dimasukin enterotoksin di MCH: 28,8 (Pg) menurun,membran makanan terasa usus halus MCHC: 33,1 mukosa kering, mual dan muntah (g/dL) merasa lemah > 7 kali Dalam motilitas PLT: 464 (10 3 Manajemen sehari kerusakan sel sel /uL) Hipovolemia . epitel di vilus RNW-CV: 12,8 (l.03116) (%) Periksa tanda DO: penurunan RDW-SD: 39,3 dan gejala - Mukosa absorpsi air & hipovolemia mulut dan elektrolit ke tubuh Monitor intake bibir kering (fL) dan output - keadaan klien peningkatan PDW: 7,4 (fL) cairan lemah, mata jumlah, keenceran MPV: 8,0 (%) Hitung cekung konten air dan P-LCR: 8,20 (%) kebutuhan - feses cair usus halus PCT: 0,37 (%) cairan sedikit ampas Berikan posisi TTV : Diare Terapi dan Diet. modified Suhu : 37,5oC Zinkid 20 gram trendelenburg TD: 90/60 mmHg Merasa lemah, (1x2) Berikan asupan RR: 20 x/ menit tekanan darah Pct 170 mg (3x1) cairan oral HR: 90X/menit menurun, Metronidazol Anjurkan membran mukosa (3x1) memperbanyak kering IVFD Rl (IVFD asupan cairan Rl ) oral Hipovolemia Kolaborasu pemberian cairan IV isotonis