Anda di halaman 1dari 21

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman

atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis. Zat


tersebut menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
menghilangkan rasa, mengurangi hingga menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiktif). (UU
No. 22 Tahun 1997). WHO sendiri memberikan definisi tentang
narkotika sebagai berikut: "Narkotika merupakan suatu zat
yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh akan memengaruhi
fungsi fisik dan/atau psikologi (kecuali makanan, air, atau
oksigen)." Narkotika secara farmakologik adalah opioida,
Seiring berjalannya waktu keberadaan narkoba bukan hanya
sebagai penyembuh namun justru menghancurkan. Awalnya
narkoba masih digunakan sesekali dalam dosis kecil dan tentu
saja dampaknya tidak terlalu berarti. Namun perubahan
iaman dan mobilitas kehidupan membuat narkoba menjadi
bagian dari gaya hidup, dari yang tadinya hanya sekedar
perangkat medis, Kini narkoba mulai tenar digaungkan
sebagai dewa dunia, penghilang rasa sakit.
Alkohol adalah minuman yang mengandung etanol
yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung
karbohidrat dengan cara fermentasi dan distilasi atau
fermentasi tanpa distilasi, baik dengan cara memberikan
perlakuan terlebih dahulu atau tidak, menambahkan
bahan lain atau tidak, maupun yang diproses dengan cara
mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara
pengenceran minuman yang mengandung etanol.
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku. Zat Adiktif Lainnya adalah bahan lain bukan
narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat
menimbulkan ketergantungan.

4. Jenis-jenis Narkoba
a. Heroin
Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin
(karena itulah namanya adalah diasetilmorfin) dan
disintes iskan darinya melalui asetilasi.. Pertama tama
disintesa dari morfin dalam tahun 1874. Perusahaan Bayer
di Jerman pertama tama memulai produksi komersial
dari obat penawar rasa sakit yang baru ini dalam tahun
1898. Heroin murni adalah serbuk putih dengan rasaa
pahit. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam
hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin terlarang
dapat berbeda warna, dari putih hingga coklat tua,
disebabkan oleh kotoran kotoran yang tertinggal dari
proses pembuatan atau hadirnya zat zat tambahan
seperti pewarna makanan,cacao, atau gula merah.
Heroin dapat menyebabkan kecanduan. Heroin atau
diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.
b. Ganja
Nama lain untuk ganja yaitu Canabis Sativa,
Marihuana atau Mariyuana dikenal di Amerika Utara
dan Selatan. Di Indonesia tanaman ganja dapat tumbuh
dengan subur terutama di daerah Aceh dan Sumatra
Utara. Ganja termasuk tanaman perdu yang mempunyai
ketinggian antara 1,5 m sampai 2,5 m. umumnya
antara 1-2 tahun, dan pada umur 6 bulan sudah mulai
berbunga. Daun ganja mempunyai tangkai dan jumlah
helai daunnya selalu dalam bilangan ganjil antara 5-7,
dan 9. Helai daunnya berbentuk memanjang, pinggirnya
bergerigi, dan ujungnya lancip. Daun ganja mengandung
zat THC yaitu suatu zat sebagai elemen aktif yang oleh
para ahli dianggap sebagai hallucinogenio substance
atau zat faktore penyebab terjadinya halusinansi.Kadar
zat THC tersebut tertinggi terdapat pada bunga ganja
yang mulai mekar. Ganja menjadi simbol budaya hippies
yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini biasanya
dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk
khas. Selain itu ganja dan opium juga didengungkan
sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme
yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara
berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah
dewa Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk
melakukan ritual penyembahan dengan cara menghisap
Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan
meminum Bhang.
Ganja adalah tumbuhan budidaya penghasil serat,
namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika
pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro
Cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang
berkepanjangan tanpa
sebab). Cara penggunaannya dihisap dengan cara
dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan
pipa rokok.
Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
Mulut dan tenggorokan kering.
Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
Sulit mengingat sesuatu kejadian.
Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi,
reaksi yang cepat dan koordinasi.
Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan
sakit kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih/
capek.
Gangguan kebiasaan tidur.
Sensitif dan gelisah.
Berkeringat.
Berfantasi.
Selera makan bertambah.
C. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun
semi sintetis yang menyebabkan pengaruh bagi
pengguannya. Pengaruh tersebut berupa pembiusan,
hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat, halusinasi
atau timbulnya khayalan-khayalan yang menyebabkan
efek ketergantungan bagi pemakainya. Sensasi (t 30-60
detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang
penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati
(euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.
Denyut nadi melambat.
Tekanan darah menurun.
Otot-otot menjadi lemas/ relaks.
Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan
diri.
Membentuk dunia sendiri (dissosial):
tidak
bersahabat.
Penyimpangan perilaku berbohong, menipu,
mencuri, kriminal.
Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari
Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual,
kesulitan membuang hajat besar, jantung berdebar-
debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul
gangguan kebiasaan tidur.
Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah
sedangkan efek euforia semakin ringan atau singkat
d. Opiat atau Opium (candu)
Opium merupakan zat adiktif yang didapat dari
tanaman candu, zat ini kadang digunakan dalam ilmu
kedokteran sebagai analgesicC atau penghilang rasa
sakit.
Opium di bagi 3:
Opium alami => morfin, kodein, tebain
Opium semi sintetis => heroin, hidromorfon
Opium sintetis => meperidin dan propoksifen
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering
digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).
Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
Menimbulkan semangat
Merasa waktu berjalan lambat.
.Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.
Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual
hilang).
Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
e. Morfin
Kata "morfin" berasal dari Morpheus, dewa mimpi
dalam mitologi Yunani. Morfin adalah alkaloid analgesik
yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang
ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada
sistem saraf pusat untuk menghilangkan sakit. Morfin
dapat pula diartikan zat aktif (narkotika) yang diperoleh
dari candu melalui pengolahan secara kimia. Morfin
tidak berbau, rasa pahit dan berwarna gelap semakin
tua. Cara pemakaiannya disuntikkan secara Intra Cutan
(di bawah kulit), Intra Muscular (ke dalam otot) atau
secara Intra Vena (ke dalam pembuluh darah).
Menimbulkan euforia.
Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).
Kebingungan (konfusi).
Berkeringat.
Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-
debar.

Gelisah dan perubahan suasana hati.


Mulut kering dan warna muka berubah.
f. Heroin atau Putaw
Heroin adalah derivative 3.6 dari morfin (karena itu
namanya adalah diasetilmorfin) dan disintesis darinya
melalui asetilasi. Heroin murni berbentuk bubuk putih
sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan
(street heroin). Bentuk kristal putihnya umumnya adalah
garam hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Zat ini
sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih
kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan
dengan cara disuntik atau dihisap.
Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/ rushing
sensastion (+ 30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan
seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau
ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk
menikmatinya.
Denyut nadi melambat.
Tekanan darah menurun.
Otot-otot menjadi lemas/relaks.
Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
.Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan
diri.
Membentuk dunia sendiri (dissosial): tidak ber-
sahabat.
Penyimpangan perilaku: berbohong, menipu, men-
curi, dan kriminal.
Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.
.Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual,
kesulitan membuang hajat besar, jantung berdebar-
debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul
gangguan kebiasaan tidur.
Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan
marah sedangkan efek euforia semakin ringan atau
singkat.
g. LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs
LSD dibuat dari asam lysergic, suatu zat yang dibuat
cendawan ergot yang hidup digandum hitam atau dibuat
dari lysergic acid amid, suatu bahan kimia yang terdapat
dalam benih bunga morning glory, kedua zat yang disebut
dalam Schedule Ill CSA LSD untuk pertama kali disentesa
pada tahun 1943 ketika seorang ahli kimia tanpa sengaja
menggunakan LSD. LSD digunakan sebagai alat riset untuk
mengkaji mekanisme penyakit mental. LSD diterima
untuk pembudidayaan obat bius. Popularitasnya menurun
setelah tahun 1960an. LSD Termasuk sebagai golongan
halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh
dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar 4
perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga
yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya
dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan
bereaksi setelah 30 60 menit kemudian dan berakhir
setelah 8-12 jam.
Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti
halusinasi tempat, warna dan waktu.
Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga
timbul obsesi terhadap yang dirasakan dan ingin
hanyut di dalamnya.
Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan
lama kelamaan membuat perasaan khawatir yang
berlebihan (paranoid).
Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
Diafragma mata melebar dan demam.
Disorientasi.
Depresi.
Pusing
Panik dan rasa takut berlebihan.
Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa
minggu atau bulan kemudian.
Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau
kehilangan berat badan.
h. Kokain
Kokain merupakan alkaloid yang didapat dari
tanaman Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika
Selatan, daun dari tanaman ini biasanya dikunyah
oleh penduduk setempat untuk mendapatkan "efek
stimulan".saat ini kokain masih digunakan sebagai
anestetik local, khususnya untuk pembedahan mata,
hidung, dan tenggorokan, karena efek vasokontriksinya
juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu
narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek
adiktif. Nama jalanan kadang disebut koka, coke, happy
dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan
dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk
kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas
permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan
datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot
atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar bersama
tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup
kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian
dalam.
Menimbulkan keriangan,
kegembiraan yang
berlebihan (ecstasy).
Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan
dorongan seks.
Penggunaan jangka panjang mengurangi berat
badan.
Timbul masalah kulit.
Kejang-kejang, kesulitan bernafas.
Sering mengeluarkan dahak atau lendir.
Merokok kokain merusak paru (emfisema).
Memperlambat pencernaan dan menutupi selera
makan.
Paranoid.
Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit
(cocaine bugs).
Gangguan penglihatan (snow light).
Kebingungan (konfusi).
.Bicara seperti menelan (slurred speech).
i. Amfetamin
Nama generik/ turunan amfetamin adalah D-pseudo
epinefrin yang pertama kali disintesis pada tahun 1887
dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan
hidung (dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan
keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA (metil
dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy.
Nama lain fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja
lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan
efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS,
ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalamn
bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas
alumunium foil dan asapnya dihisap melalui hidung,
atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang
khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan
dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah
(intravena).
Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart
thumps).
Suhu badan naik/demam.
Tidak bisa tidur.
Merasa sangat bergembira (euforia).
Menimbulkan hasutan (agitasi).
Banyak bicara (talkativeness).
Menjadi lebih berani/agresif.
Kehilangan nafsu makan.
Mulut kering dan merasa haus.
Berkeringat.
Tekanan darah meningkat.
Mual dan merasa sakit.
Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar.
Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa
hari.
Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan
kalsium.
j. Sedatif-Hipnotik (Benzodiazepin/BDz)
Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur).
Nama jalanan BDZ antara lain BK, Lexo, MG, Rohip, Dum.
Batas keamanannya lebih besar ketimbang batas obat
obatan penekan lainnya. Delapan kelompok obat ini kini
dipasarkan di Amerika Serikat. Kedelapan itu adalah
Librium, clonazepam (Clonopin), clorazepate (Traxene,
azene), diazepam (valium), flurazepam (Dalmane),
Zarazepan (Aktifan), orazepam (serar), dan prazepam
(verstran). Librium dan Valium adalah obat yang paling
banyak ditetapkan oleh dokter di negara Amerika.
Benzodiazepin dipasarkan sebagai obat-obatan penenang
ringan atau sedikit obat hipnose, atau obat anti kejang.
Cara pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik intravena,
dan melalui dubur. Ada yang minum BDZ mencapai
lebih dari 30 tablet sekaligus. Dosis mematikan/letal
tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ dicampur dengan
zat lain seperti alkohol, putauw dapat berakibat fatal
karena menekan sistem pusat pernafasan. Umumnya
dokter memberi obat ini untuk mengatasi kecemasan
atau panik serta pengaruh tidur sebagai efek utamanya,
misalnya aprazolam/Xanax/Alviz.
Akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan
keputusan.
*Menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan bila
disuntik akan menambah risiko terinfeksi HIV/
AIDS dan hepatitis B& C akibat pemakaian jarum
bersama.
Obat tidur/hipnotikum terutama golongan barbiturat
dapat disalahgunakan misalnya seconal.
Terjadi gangguan konsentrasi dan keterampilan yang
berkepanjangan.
Menghilangkan kekhawatiran dan ketegangan
(tension).
Perilaku aneh atau menunjukkan tanda kebingungan
proses berpikir.
Nampak bahagia dan santai.
Bicara seperti sambil menelan (slurred speech).
Jalan sempoyongan.
Tidak bisa memberi pendapat dengan baik.
k. Alkohol
Merupakan suatu zat yang paling sering disalah
gunakan manusia. Alkohol diperoleh atas peragian/
fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian.
Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai
15% tetapi dengan prOses penyulingan (destilasi) dapat
dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan
mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum
dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol
disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh.
Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang
akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya
orang tersebut menjadi depresi.
Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu
golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar
etanol 5%-20% (minuman anggur/wine) dan golongan C
kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson
House, Johny Walker, Kamput).
Pada umumnya alkohol:
Akan menghilangkan perasaan yang menghambat
atau merintangi.
Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak
menemui masalah).
Merasa senang dan banyak tertawa.
.Menimbulkan kebingungan.
Tidak mampu berjalan.
Inhalansia atau Solven
Adalah uap bahan yang mudah menguap yang
dihirup. Contohnya aerosol, aica aibon, isi korek api gas,
cairan untuk dry cleaning, tinner, uap bensin. Umumnya
digunakan oleh anak di bawah umur atau golongan kurang
mampu/anak jalanan. Penggunaan menahun toluen yang
terdapat pada lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi
kecerdasan otak.
Pada mulanya merasa sedikit terangsang.
Dapat menghilangkan pengendalian diri atau fungsi
hambatan.
Bernafas menjadi lambat dan sulit.
Tidak mampu membuat keputusan.
Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan.
Mual, batuk dan bersin-bersin.
Kehilangan nafsu makan.
Halusinasi.
Perilaku menjadi agresif/berani atau bahkan
kekerasan.
Bisa terjadi henti jantung (cardiac arrest).
Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan
kerusakan syaraf otak menetap, keletihan otot,
gangguanirama jantung, radang selaput mata,
kerusakan hati dan ginjal dan gangguan pada daran

C. Dampak Narkoba dan Psikotropika Secara Umum


Terhadap Kesehatan
Pengaruh narkoba secara umum ada tiga:
1. Depresan
. Menekan atau memperlambat fungsi systemsaraf
pusat sehingga dapat mengurangi aktivitas fungsional
tubuh
Dapat membuat pemakai merasa tenang, memberikan
rasa melambung tinggi, member rasa bahagia dan
bahkanmembuatnya tertidur atau tidak sadarkan
diri
2. Stimulan
Merangsang systemsaraf pusat danmeningkatkan
kegairahan (segar dan bersemangat) dan kesadaran.
Obat ini dapat bekerja mengurangi rasa kantuk karena
lelah, mengurangi nafsu makan, mempercepat detak
jantung, tekanan darah dan pernafasan.
3. Halusinogen
Dapat mengubah rangsangan indera yang jelas serta
merubah perasaan dan pikiran sehingga menimbulkan
kesan palsu atau halusinasi.
Keluhan umum bagi kesehatan badan:
Terganggunya fungsi otak
Daya ingat, menurun
Sulit berkonsentrasi
Suka berkhayal
Intoksikasi (keracunan)
Overdosis
Gejala Putus Zat
Gangguan perilaku/mental-sosial
Keluhan khusus bagi kesehatan badan:
berat badan turun drastis
mata terlihat cekung dan merah
muka pucat
bibir kehitam-hitaman
buang air besar dan kecil kurang lancar
sakit perut tiba-tiba
batuk dan pilek berkepanjangan
sering menguap
mengaluarkan keringat berlebihan
mengalami nyeri kepala.
Narkotika dan obat terlarang serta zat adiktif/
psikotropika dapat menyebabkan efek dan dampak
negatif bagi pemakainya. Danmpak yang negatif itu
sudah pasti merugikan dan sangat buruk efeknya bagi
kesehatan mental dan fisik.
Meskipun demikian terkadang beberapa jenis obat
masih dipakai dalam dunia kedokteran, namun hanya
diberikan bagi pasien-pasien tertentu, bukan untuk
dikonsumsi secara umum dan bebas oleh masyarakat.
Oleh karena itu obat dan narkotik yang disalahgunakan
dapat menimbulkan berbagai akibat yang beraneka
ragam.
a. Dampak Tidak Langsung Narkoba yang disalah-
gunakan
1) Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk
penyembuhan dan perawatan kesehatan pecandu
jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.
2) Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan
orang baik-baik. Selain itu biasanya tukang candu
narkoba akan bersikap anti sosial.
3) Keluarga akan malu besar karena punya anggota
keluarga yang memakai zat terlarang.
4) Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat
dikeluarkan dari sekolah atau perguruan tinggi
alias DO/ drop out.
5) Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena
umumnya pecandu narkoba akan gemar
berbohong dan melakukan tindak kriminal.
6) Dosa akan terus bertambah karena lupa akan
kewajiban Tuhan serta menjalani kehidupan yang
dilarang oleh ajaran agamanya.
7) Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita
penjara yang sangat menyiksa lahir batin.
Biasanya setelah seorang pecandu sembuh dan
sudah sadar dari mimpi-mimpinya maka ia baru akan
menyesali semua perbuatannya yang bodoh dan
banyak waktu serta kesempatan yang hilang tanpa
disadarinya. Terlebih jika sadarnya ketika berada
di penjara. Segala caci-maki dan kutukan akan
dilontarkan kepada benda haram tersebut, namun
semua telah terlambat dan berakhir tanpa bisa
berbuat apa-apa.
b. Dampak Langsung Narkoba Bagi Jasmani/Tubuh
Manusia
1) Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti:
kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran,
kerusakan syaraf tepi.
2) Gangguan pada jantung dan pembuluh darah
(kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot
jantung, gangguan peredaran darah.
3) Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti:
penanahan (abses), alergi, dan eksim.
4) Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti:
penekanan fungsi pernapasan, kesukaran ber.
nafas, pengerasan jaringan paru-paru
5) Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah,
murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan
hati dan sulit tidur
6) Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah
gangguan padaendokrin, seperti: penurunan
fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron,
testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7) Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada
remaja perempuan antara lain perubahan periode
menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan
amenorhoe (tidak haid)
8) Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik,
khususnya pemakaian jarum suntik secara
bergantian, risikonya adalah tertular penyakit
seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat
ini belum ada obatnya.
9) Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal
9)
ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba
melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya.
Over dosis bisa menyebabkan kematian
C. Dampak Langsung Narkoba Bagi Kejiwaan/Mental
Manusia
1) Menyebabkan depresi mental.
2) Menyebabkan gangguan jiwa berat / psikotik.
3) Menyebabkan bunuh diri
4) Menyebabkan melakukan tindak kejehatan, kekerasan dan pengrusakan.
5) Dampak Psikis:
a Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang
dan gelisah
a Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal,
penuh curiga
O Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang
brutal
o Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan
tertekan
Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak
aman, bahkan bunuh diri
6) Dampak Sosial:
Gangguan mental, anti-sosial dan asusila,
dikucilkan oleh lingkungan
Merepotkan dan menjadi beban keluarga
Pendidikan menjadi terganggu, masa depan
Suram
Efek depresi bisa ditimbulkan akibat kecaman
keluarga, teman dan masyarakat atau kegagalan
dalam mencoba berhenti memakai narkoba. Namun
orang normal yang depresi dapat menjadi pemakai
narkoba karena mereka berpikir bahwa narkoba
dapat mengatasi dan melupakan masalah dirinya,
akan tetapi semua itu tidak benar.
Psikotropika adalah obat atau zat yang berasal
dari bahan alami atau sintetis namun bukan narkotik
dan obat terlarang. Psikotropika memiliki khasiat
psikoaktif yang memberikan dampak pada susunan
syaraf pusat secara selektif. Hal ini dapat membuat
mental dan perilaku penggunanya dapat berubah.
Penggunaan kedua zat ini memiliki efek yang mirip,
namun zat adiktif lebih memberikan efek kecanduan
bagi penggunanya. Efek dan sifat yang ditimbulkan
dari penggunaan zat adikitif dan psikotropika adalah
seperti di bawah ini:
Rangsangan yang diberikan oleh zat adiktif dan
psikotropika bisa membuat susunan syaraf pusat
menjadi lebih aktif bekerja. Namun jika dipakai
berlebihan, maka efek ini dapat merusak organ
tubuh karena dipaksa bekerja ketika seharusnya
beristirahat. Organ tubuh yang diserang antara
lain adalah ginjal, hati, paru-paru dan jantung.
Efek lain yang lebih berat dari itu adalah
kemandulan, impotensi bahkan kelumpuhan
sebagian atau keseluruhan organ gerak tubuh.
Tidak hanya meningkatkan keaktifan susunan
syaraf pusat, ada juga zat adiktif dan psikotropika
yang bisa memberikan efek sebaliknya. Zat jenis
ini biasa digunakan dalam keperluan medis.
Misalnya digunakan untuk anastesi atau bius.
Zat adiktif dan psikotropika dapat menimbulkan
gejala halusinasi dan khayalan yang luar biasa bagi
pemakainya. Hal ini dapat menggiring seseorang
kepada kebingungan, kegilaan dan bahkan bisa
berdampak timbulnya bunuh diri.
Seperti yang kita ketahui, segala hal memiliki
kebaikan dan keburukan. Begitu pula psikotropika
dan zat adiktif juga memiliki kegunaan positif dan
negatif, tergantung dari tujuan dan siapa yang
menggunakannya. Penggunaan zat adiktif dan
psikotropika oleh dokter dan diawasi dengan ketat
merupakan hal positif yang bisa digunakan untuk
mendapatkan nilai positif dari zat ini. Namun jika
digunakan dengan salah, zat ini bisa menimbulkan
marabahaya.
1. Dampak Fisik
Adaptasi biologis tubuh kita terhadap penggunaan
narkoba untuk jangka waktu yang lama bisa dibilang
cukup ekstensif, terutama dengan obat-obatan yang
tergolong dalam kelompok downers. Tubuh kita
bahkan dapat berubah begitu banyak hingga sel-sel
dan organ-organ tubuh kita menjadi tergantung pada
obat itu hanya untuk bisa berfungsi normal.
Salah satu contoh adaptasi biologis dapat dilihat
dengan alkohol. Alkohol mengganggu pelepasan
dari beberapa transmisi syaraf di otak. Alkohol juga
meningkatkan cytocell dan mitokondria yang ada di
dalam liver untuk menetralisir zat-zat yang masuk.
Sel-sel tubuh ini menjadi tergantung pada alcohol
untuk menjaga keseimbangan baru ini.
etapl, bila penggunaan narkoba dihentikan, ini
akan mengubah semua susunan dan keseimbangan
kimia tubuh. Mungkin akan ada kelebihan suatu jenis
enzym dan kurangnya transmisi syaraf tertentu.
1ba-tiba saja, tubuh mencoba untuk mengembalikan
hal-hal
Biasanya,
keseimbangan didalamnya.
yang ditekan/tidak dapat dilakukan tubuh saat
menggunakan narkoba, akan dilakukan secara
berlebihan pada masa Gejala Putus Obat (GPO) ini.
Misalnya, bayangkan efek-efek yang menyenang-
kan dari suatu narkoba dengan cepat berubah
menjadi GPO yang sangat tidak mengenakkan
saat seorang pengguna berhenti menggunakan
narkoba seperti heroin/putaw. Contoh: Saat meng-
gunakan seseorang akan mengalami konstipasi,
tetapi GPO yang dialaminya adalah diare, dl.
GPO ini juga merupakan 'momok' tersendiri bagi para
pengguna narkoba. Bagi para pecandu, terutama,
ketakutan terhadap sakit yang akan dirasakan
saat mengalami GPO merupakan salah satu alasan
mengapa mereka sulit untuk berhenti menggunakan
narkoba, terutama jenis putaw/heroin. Mereka tidak
mau meraskan pegal, linu, sakit-sakit pada sekujur
tubuh dan persendian, kram otot, insomnia, mual,
muntah, dll yang merupakan selalu muncul bila
pasokan narkoba kedalam tubuh dihentikan.
Selain ketergantungan sel-sel tubuh, organ-organ
vital dalam tubuh seperti liver, jantung, paru-paru,
ginjal,dan otak juga mengalami kerusakan akibat
penggunaan jangka panjang narkoba. Banyak sekali
pecandu narkoba yang berakhiran dengan katup
jantung yang bocor, paru-paru yang bolong, gagal
ginjal, serta liver yang rusak. Belum lagi kerusakan
fisik yang muncul akibat infeksi virus {Hepatitis C
dan HIV/AIDS} yang sangat umum terjadi di kalangan
pengguna jarum suntik.
2. Dampak Mental
Selain ketergantungan fisik, terjadi juga ke-
tergantungan mental. Ketergantungan mental ini
lebih susah untuk dipulihkan daripada ketergantungan
fisik. Ketergantungan yang dialami secara fisik akan
lewat setelah GPO diatasi, tetapi setelah itu akan
muncut ketergantungan mental, dalam bentuk yang
dikenal dengan istilah 'sugesti'. Orang seringkali
menganggap bahwa sakaw dan sugesti adalah hal
yang sama, ini adalah anggapan yang salah. Sakaw
bersifat fisik, dan merupakan istilah lain untuk Gejala
Putus Obat, sedangkan sugesti adalah ketergantungan
mental, berupa munculnya keinginan untuk kembali
menggunakan narkoba.
Sugesti ini tidak akan hilang saat tubuh sudah
kembali berfungsi secara normal. Sugesti ini bisa
digambarkan sebagai suara-suara yang menggema di
dalam kepala seorang pecandu yang menyuruhnya
untuk menggunakan narkoba. Sugesti seringkali
menyebabkan terjadinya "perang' dalam diri seorang
pecandu, karena di satu sisi ada bagian dirinya yang
sangat ingin menggunakan narkoba, sementara
ada bagian lain dalam dirinya yang mencegahnya.
Feperangan ini sangat melelahkan. Bayangkan saja
bila Anda harus berperang melawan diri Anda sendiri.
dan Anda sama sekali tidak bisa sembunyi dari suara
suara itu karena tidak ada tempat dimana Anda bisa
sembunyi dari diri Anda sendiri... dan tidak jarang
bagian dirinya yang ingin menggunakan narkoba-lah
yang menang dalam peperangan ini. Suara-suara
ini seringkali begitu kencang sehingga ia tidak lagi
menggunakan akal sehat karena pikirannya sudah
terobsesi dengan narkoba dan nikmatnya efek dari
menggunakan narkoba. Sugesti inilah yang seringkali
menyebabkan pecandu relapse. Sugesti ini tidak bisa
hilang dan tidak bisa disembuhkan, karena inilah
yang membedakan seorang pecandu dengan orang
orang yang bukan pecandu. Orang-orang yang bukan
pecandu dapat menghentikan penggunaannya kapan
saja, tanpa ada sugesti, tetapi para pecandu akan
tetap memiliki sugesti bahkan saat hidupnya sudah
bisa dibilang normal kembali. Sugesti memang tidak
bisa disembuhkan, tetapi kita dapat merubah cara
kita bereaksi atau merespon terhadap sugesti itu.
Dampak mental yang lain adalah pikiran dan
perilaku obsesif kompulsif, serta tindakan impulsive.
Pikiran seorang pecandu menjadi terobsesi pada
narkoba dan penggunaan narkoba. Narkoba adalah
satu-satunya hal yang ada didalam pikirannya. la
akan menggunakan semua daya pikirannya untuk
memikirkan cara yang tercepat untuk mendapatkan
uang untuk membeli narkoba. Tetapi ia tidak pernah
memikirkan dampak dari tindakan yang dilakukannya,
seperti mencuri, berbohong, atau sharing needle
karena perilakunya selalu impulsive, tanpa pernah
dipikirkan terlebih dahulu.
la juga selalu berpikir dan berperilaku kompulsif,
dalam artian ia selalu mengulangi kesalahan-
kesalahan yang sama. Misalnya, seorang pecandu
yang sudah keluar dari sebuah tempat pemulihan
sudah mengetahui bahwa ia tidak bisa mengendalikan
penggunaan narkobanya, tetapi saat sugestinya
muncul, ia akan berpikir bahwa mungkin sekarang
ia sudah bisa mengendalikan penggunaannya, dan
akhirnya kembali menggunakan narkoba hanya
untuk menemukan bahwa ia memang tidak bisa
mengendalikan penggunaannya Bisa dikatakan bahwa
dampak mental dari narkoba adalah mematikan
akal sehat para penggunanya, terutama yang sudah
dalam tahap kecanduan. Ini semua membuktikan
bahwa penyakit adiksi adalah penyakit yang licik,
dan sangat berbahaya.
3. Dampak Emosional
Narkoba adalah zat-zat yang mengubah
mood seseorang (mood altering substance). Saat
menggunakan narkoba, mood, perasaan, serta
emosi seseorang ikut terpengaruh. Salah satu efek
yang diciptakan oleh narkoba adalah perubahan
mood. Narkoba dapat mengakibatkan ekstrimnya
perasaan, mood atau emosi penggunanya. Jenis
jenis narkoba tertentu, terutama alkohol dan
jenis-jenis narkoba yang termasuk dalam kelompok
uppers seperti Shabu-shabu, dapat memunculkan
perilaku agresif yang berlebihan dari si pengguna.
seringkali mengakibatkannya
dan
melakukan
perilaku atau tindakan kekerasan. Terutama bila
orang tersebut pada dasarnya memang orang
yang emosionaldan bertemperamen panas.
Ini mengakibatkan tingginya domestic violence dan
perilaku abusive dalam keluarga seorang alkoholik
atau pengguna Shabu-shabu. Karena pikiran yang
terobsesi oleh narkoba dan penggunaan narkoba,
maka ia tidak akan takut untuk melakukan tindakan
kekerasan terhadap orang-orang yang mencoba
menghalaginya untuk menggunakan narkoba.
Emosi seorang pecandu narkoba sangat labil dan
bisa berubah kapan saja. Satu saat tampaknya ia
baik-baik saja, tetapi di bawah pengaruh narkoba
semenit kemudian ia bisa berubah menjadi orang
yang seperti kesetanan, mengamuk, melempar
barang-barang, dan bahkan memukuli siapapun
yang ada di dekatnya. Hal ini sangat umum terjadi
di keluarga seorang alkoholik atau pengguna Shabu-
shabu. Mereka tidak segan-segan memukul istri
atau anak-anak bahkan orangtua mereka sendin.
Karena melakukan semua tindakan kekerasan itu al
bawah pengaruh narkoba, maka terkadang ia tidak
ingat apa yang telah dilakukannya. Saat seseorang
menjadi pecandu, ada suatu kepribadian baru yang
muncul dalam dirinya, yaitu kepribadian pecandu
atau kepribadian si junkie. Kepribadian yang baru ini
tidak peduli terhadap orang lain, satu-satunya hal
yang penting baginya adalah bagaimana cara agar ia
tetap bisa terus menggunakan narkoba. Ini sebabnya
mengapa ada perubahan emosional yang tampak
jelas dalam diri seorang pecandu. Seorang anak
yang tadinya selalu bersikap manis, sopan, riang,
dan jujur berubah total mejadi seorang pecandu
yang brengsek, pemurung, penyendiri, dan jago
berbohong dan mencuri.
Adiksi terhadap narkoba membuat seseorang
kehilangan kendali terhadap emosinya. Seorang
pecandu acapkali bertindak secara impuls, mengikuti
dorongan emosi apapun yang muncul dalam dirinya.
Dan perubahan yang muncul ini bukan perubahan
ringan, karena pecandu adalah orang-orang yang
memiliki perasaan dan emosi yang sangat mendalam.
Para pecandu seringkali diselimuti oleh perasaan
bersalah, perasaan tidak berguna, dan depresi
mendalam yang seringkali membuatnya berpikir
untuk melakukan tindakan bunuh diri.
Perasaan-perasaan ini pulalah yang membuatnya
ingin terus menggunakan, karena salah satu efek
narkoba adalah mematikan perasaan dan emosi kita.
Di bawah pengaruh narkoba, ia dapat merasa senang
dan nyaman, tanpa harus merasakan perasaan-
perasaan yang tidak mengenakkan. Tetapi... perasaan-
perasaan ini tidak hilang begitu saja, melainkan
'terkubur hidup-hidup' di dalam diri kita. Dan saat si
pecandu berhenti menggunakan narkoba, perasaan-
perasaan yang selama ini 'mati' atau 'terkubur
dalam dirinya kembali bangkit, dan di saat-saa+
seperti inilah pecandu membutuhkan suatu propramm
Demulihan, untuk membantunya menghadapi dan
mengatasi perasaan-perasaan sulit itu.
Satu hal juga yang perlu diketahui adalah
bahwa salah satu dampak buruk narkoba adalah
mengakibatkan pecandu memiliki suatu retardasi
mental dan emosional. Contoh seorang pecandu
berusia 16 tahun saat ia pertama kali menggunakan
narkoba, dan saat ia berusia 26 tahun ia berhenti
menggunakan narkoba. Memang secara fisik ia
berusia 26 tahun, tetapi sebenarnya usia mental
dan emosionalnya adalah 16 tahun. Ada 10 tahun
yang 'hilang' saat ia menggunakan narkoba. Ini juga
sebabnya mengapa ia tidak memiliki pola pikir dan
kestabilan emosi seperti layaknya orang-orang lain
seusianya.
4. Dampak Spiritual
Adiksi terhadap narkoba membuat seorang
pecandu menjadikan narkoba sebagai prioritas
utama didalam kehidupannya. Narkoba adalah pusat
kehidupannya, dan semua hal/aspek lain dalam
hidupnya berputar di sekitarnya. Tidak ada hal lain
yang lebih penting daripada narkoba, dan ia menaruh
kepentingannya untuk menggunakan narkoba di atas
segala-galanya. Narkoba menjadi jauh lebih penting
daripada istri, suami, pacar, anak, orangtua, sekolah,
pekerjaan, dl.
la berhenti melakukan aktivitas-aktivitas yang
biasa ia lakukan sebelum ia tenggelam dalam
penggunaan narkobanya. la tidak lagi melakukan hobi-
hobinya, menjalani aktivitas normal seperti sekolah,
kuliah, atau bekerja seperti biasa, bila sebelumnya
ia termasuk rajin beribadah bisa dipastikan ia akan
menjauhi kegiatan yang satu ini, apalagi dengan
khotbah agama yang selalu didengar bahwa orang-
orang yang menggunakan narkoba adalah orang-
orang yang berdosa.
Ini menyebabkan pecandu seringkali hidup
tersolir, ia hidup dalam dunianya sendiri dan
mengisolasi dirinya dari dunia luar, yaitu dunia yang
tidak ada hubungannya dengan narkoba. la menjauhi
keluarga dan teman-teman lamanya, dan mencari
teman-teman baru yang dianggap sama dengannya,
yang dianggap dapat memahaminya dan tidak akan
mengkuliahinya tentang penggunaan narkobanya.
Narkoba dianggap sebagai sahabat yang selalu
setia menemaninya. Orangtua bisa memarahinya,
teman-teman mungkin menjauhinya, pacar mungkin
memutuskannya, bahkan Tuhan mungkin dianggap
tidak ada, tetapi narkoba selalu setia dan selalu
dapat memberikan efek yang diinginkannya
Secara spiritual, Narkoba adalah pusat hidupnya,
dan bisa dikatakan menggantikan posisi Tuhan. Adiksi
terhadap narkoba membuat penggunaan narkoba
menjadi jauh lebih penting daripada keselamatan
dirinya sendiri. la tidak lagi memikirkan soal makan,
tertular penyakit bila sharing needle, tertangkap
polisi, dlu
Adiksi adalah penyakit yang mempengaruhi
semua aspek hidup seorang manusia, dan karenanya
harus disadari bahwa pemulihan bagi seorang pecandu
tidak hanya bersifat fisik saja, tetapi juga harus
mencakup ketiga aspek lainnya sebelum pemulihan
itu dapat dianggap sebagai suatu pemulihan yang9
sebenarnya.
E. Faktor Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan narkoba ada beberapa faktor yaitu:
1. Lingkungan sosial
Motif ingin tahu: di masa remaja seseoraang
lazim mempunyai rasa ingin lalu setelah itu ingin
mencobanya. misalnya dengan mengenal narkotika,
psykotropika maupun minuman keras atau bahan
berbahaya lainnya.
Adanya kesempatan: karena orang tua sibuk dengan
kegiatannya masing-masing, mungkin juga karena
kurangnya rasa kasih saying dari keluarga ataupun
karena akibat dari broken home.
Sarana dan prasarana: karena orang tua berlebihan
memberikan fasilitas dan uang yang berlebihan,
merupakan sebuah pemicu untuk menyalahgunakan
uang tersebut untuk membeli narkotika untuk
memuaskan rasa keingintahuan mereka.
2. Kepribadian
Rendah diri : perasaan rendah diri di dalam pergaulan
di masayarakat ataupun di lingkungan sekolah, kerja
asb, mereka mengatasi masalah tersebut dengan cara
menyalahgunakan narkotik, psykotropika maupun
minuman keras yang dilakukan untuk menutupi
kekurangan mereka tersebut sehingga mereka
memperoleh apa yang diinginkan seperti lebih aktif
dan berani
Emosional dan mental : Pada masa-masa ini biasanya
mereka ingin lepas dari segala aturan-aturan dari
orang tua mereka. Dan akhirnya sebagai tempat
pelarian yaitu dengan menggunakan narkotik,
psikotropika dan minuman keras lainnya. Lemahnya
mental seseorang akan lebih mudah dipengaruhi
oleh perbuatan-perbuatan negatif yang akhirnya
menjurus ke arah penggunaan narkotik, psikotropika
dan minuman keras lainnya.

Anda mungkin juga menyukai