NIM : 19508334026
Kelas : D2
UTS Metalurgi
1. Definisi Welding
Definisi welding
Pengelasan (welding) merupakan rangkaian proses metalurgi, melting
(pencairan), solidification (pemadatan), gas metal reaction, heat treatment,
surface phenomena, dan solid state reaction yang terjadi pada saat penggabungan
material. Penggabungan tersebut dilakukan pada dua material atau lebih dan
terjadi fusi.
Pada proses pengelasan, terdapat tiga hal pokok atau dasar antara lain:
• Solidification → sesuai dasar ilmu pengecoran bahan.
• Fusion line → sesuai dasar ilmu paduan bahan.
• Heat-affected zone (HAZ) → sesuai dasar ilmu perlakuan panas (heat
treatment). Solidification adalah proses transformasi dari bentuk cair ke padat.
Fusion line merupakan garis bertemunya material induk dengan material
bahan tambah. Heat- affected zone (HAZ) adalah area material induk yang
tidak meleleh tetapi memiliki perubahan struktur mikro dan sifat akibat
pengelasan.
2. Definisi Soldering
Brazing adalah adalah proses penyambungan dua atau lebih logam dengan
melumerkan dan mengalirkan filler metal (logam pengisi) diantara sendi
sambungan menggunakan capillary action, dimana filler metal memiliki titik
lumer yang lebih rendah dari pada logam yang akan disambung. Proses brazing
biasanya disertai dengan pemberian flux pada sambungan untuk menghindari
oksidasi pada sambungan. Titik lumer filler metal pada brazing berada diatas
temperatur 450°C.
1) Fusion line adalah garis gabungan antara logam lasan dan HAZ, dapat dilihat
dengan mengelas penampang las. Daerah ini adalah batas bagian cair dan
padat dari sambungan las.
2) HAZ adalah daerah pengaruh panas atau daerah dimana logam dasar yang
bersebelahan dengan logam las yang selama pengelasan mengalami siklus
termal atau pemanasan dan pendinginan dengan cepat. Penyebaran panas
pada logam induk dipengaruhi oleh temperatur panas dari logam cair dan
kecepatan dari pengelasan. Pada batas HAZ dan logam cair temperatur naik
sangat cepat sampai batas pencairan logam dan temperatur turun sangat cepat
juga setelah proses pengelasan selesai. Hal ini dapat disebut juga sebagai efek
quenching (pendinginan cepat).
3) Weldment adalah daerah dimana logam las mencair pada titik cair
(pada logam murni) atau diatas garis (liquidus line).
Struktur tersebut sekuat titik terlemahnya. Oleh karena itu, mengenali HAZ dapat
menjadi titik pembeda antara keberhasilan dan kegagalan bagian tertentu. Sebagai hasil
dari penggunaan suhu yang berbeda selama proses produksi, beragam warna hadir di
HAZ. Rona-rona ini berkisar dari kuning muda ke biru tua dengan urutan suhu yang
meningkat.
Faktor-faktor yang lebih lanjut mempengaruhi pembentukan warna panas ini adalah:
Kondisi permukaan –> Permukaan yang lebih kasar mengoksidasi lebih cepat
menghasilkan pewarnaan yang lebih nyata.
• Kontaminasi permukaan –> Kotoran seperti karat, cat dan minyak juga
mempengaruhi warna. Kontaminasi dapat mengubah warna panas tetapi
perpanjangan HAZ tidak terpengaruh.
• Ketersediaan oksigen –> Karena akses yang terbatas ke oksigen mengurangi
oksidasi, penggunaan pelapis elektroda atau gas pelindung untuk pengelasan
dapat mempengaruhi warna panas.
• Kandungan kromium –> kromium meningkatkan resistensi oksidasi. Oleh karena
itu, kandungan kromium yang lebih tinggi mengurangi intensitas warna panas.
Zona yang terpengaruh panas menyebabkan perubahan struktural pada logam yang
melemahkan bagian di daerah ini. Sifat mekanik logam seperti tahanan kelelahan,
distorsi, dan retak permukaan menjadi terpengaruh.
Hal tersebut membuatnya menjadi sangat penting untuk mempelajari tentang efek HAZ.
Hal ini berlaku bahkan jika Anda tidak memotong atau mengelas logam sendiri.
7. Link Video
https://drive.google.com/file/d/1GW_VVcliaSYP65hQc7fKeCQzKaeUFo2e/vie
w?usp=drivesdk