Anda di halaman 1dari 10

1.

Karakteristik Wilayah Perairan

Indonesia terletak di antara 6°LU-11°LS dan 95°BT-141°BT, Indonesia merupakan sebuah


negara kepulauan Indonesia terletak diantara dua benua dan dua samudra yaitu benua Asia dan Benua
Australia serta Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Kepulauan Indonesia dilalui oleh garis khatulistiwa
yang mengakibatkan Indonesia memiliki iklim tropis.

Berikut batas geografis negara Indonesia:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Singapura, Laut Cina Selatan, Malaysia, Selat Malaka dan Samudera
Pasifik
b. Sebelah selatan dan barat berbatasan dengan Samudra Hindia.
c. Sebelah timur berbatasan dengan Papua Nugini.

Kenampakan alam Indonesia :

Wilayah pedalaman Indonesia merupakan wilayah pegunungan dengan gunung berapi aktif hal
ini karen Indonesia di lalui oleh pegunungan Mediterania dan Sirkum Pasifik. Puncak tertinggi Indonesia
terdapat di pegunungan Jayawijaya yang terletak di Papua yaitu dengan ketinggian 4884 m semerntara
sungai terpanjang adalah sungai Kapuas dengan panjang 1143 km di provinsi Kalimantan Barat. Danau
terluasnya adalah Danau Toba yang terletak di provinsi Sumatera Utara. Indonesia memiliki iklim tropis,
iklim musim, dan iklim laut. Iklim di Indonesia terjadi karena pengaruh angin yang bertiup dari arah
benua Asia atau disebut angin muson barat dan angin yang bertiup dari arah Benua Australia yang
disebut dengan angin muson timur. Angin muson barat menimbulkan musim penghujan sementara angin
musim muson timur menyebabkan musim kemarau. Negara Indonesia juga disebut dengan negara agraris
karena sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani Indonesia juga merupakan
negara terbesar di kawasan Asia Tenggara. Kegiatan perekonomian Indonesia adalah petani, nelayan dan
memanfaatkan hasil sumber daya alam yang sangat melimpah.

Karakteristik wilayah perairan di bagi menjadi enam bagian yaitu :

 Danau

Dikutip dari Dinamika Hidrosfer (2018), danau adalah tubuh perairan yang dikelilingi daratan
dan terletak di daerah cekungan Danau memiliki kedalaman yang dangkal. Airnya berasal dari berbagai
sumber seperti mata air, air tanah, air sungai, dan air hujan. Air di danau ada yang berupa air tawar dan
air asin Selain tercipta secara alami, danau juga dibangun oleh manusia dengan cara membendung
sungai. Danau buatan manusia ini biasa disebut setu (situ) atau embung.. Tak hanya bagi manusia, namun
juga makhluk lainnya di bumi. bahkan jauh dari danau Tempat membudidayakan ikan, udang, dan
kepiting Sebagai pencegahan dan pengendalian banjir Sumber energi pembangkit tenaga listrik Sumber
air minum bagi makhluk hidup Sarana transportasi, penghubung antarwilayah Sarana rekreasi bagi
masyarakat sekitar maupun wisatawan dari daerah Sarana penyalur hobi seperti dayung dan memancing
Tempat riset dan penelitian
 Sungai

Sungai (disebut juga sebagai kali atau bengawan; bahasa Inggris: river) adalah aliran air di


permukaan yang besar dan berbentuk memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber)
menuju hilir (muara).[1] Sungai merupakan tempat mengalirnya air secara grafitasi menuju ke tempat
yang lebih rendah, Sungai juga merupakan salah satu wadah tempat berkumpulnya air dari suatu
kawasan. Apabila aktivitas manusia yang berada di sekitar aliran sungai tidak diimbangi dengan
kesadaran melestarikan lingkungan sungai, maka kualitas air sungai akan buruk. Tetapi jika sebaliknya
aktivitas manusia diimbangi oleh kesadaran menjaga lingkungan sungai, maka kualitas air sungai akan
relatif baik.[2] Arah aliran sungai sesuai dengan sifat air mulai dari tempat yang tinggi ke tempat rendah.
Sungai bermula dari gunung atau dataran tinggi menuju ke danau atau lautan.
Ada juga sungai yang terletak di bawah tanah, disebut sebagai "underground river". Misalnya
sungai bawah tanah di Gua Hang Soon Dong di Vietnam, sungai bawah tanah di Yucatan (Meksiko),
sungai bawah tanah di Gua Pindul (Indonesia).
Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum
menemukan badan air lainnya. Melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun
di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari
beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan
bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan saluran dengan dasar
dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Pengujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai
muara sungai.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul
dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu
juga berasal dari lelehan es/salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek
wisata sungai. Di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS).
 Laut

Laut adalah sebuah perairan asin besar yang dikelilingi secara menyeluruh atau sebagian


oleh daratan.[1][2][a] Dalam arti yang lebih luas, "laut" adalah sistem perairan samudra berair asin yang
saling terhubung di Bumi yang dianggap sebagai satu samudra global atau sebagai beberapa samudra
utama. Laut mempengaruhi iklim Bumi dan memiliki peran penting dalam siklus air, siklus karbon,
dan siklus nitrogen. Meskipun laut telah dijelajahi dan diarungi sejak zaman prasejarah, kajian ilmiah
modern terhadap laut yaitu oseanografi baru dimulai pada masa ekspedisi HMS Challenger dari Britania
Raya pada tahun 1870-an.[3] Laut pada umumnya dibagi menjadi lima samudra besar yang meliputi empat
samudra yang diakui Organisasi Hidrografi Internasional[4] (Samudra Atlantik, Pasifik, Hindia,
dan Arktik) dan Samudra Selatan.[5]
Akibat pergeseran benua, saat ini Belahan Bumi Utara memiliki rasio antara luas daratan dan laut
yang lebih seimbang (sekitar 2:3) daripada Belahan Bumi Selatan yang nyaris keseluruhan merupakan
samudra (1:4,7).[6] Kadar salinitas di samudra lepas secara umum bernilai sekitar 3,5%, tetapi variasi
dapat ditemukan di perairan yang lebih dikelilingi daratan, di dekat muara sungai besar, atau di
kedalaman besar. Sekitar 85% dari zat yang terlarut di lautan lepas adalah natrium klorida. Perbedaan
salinitas dan suhu di antara wilayah-wilayah laut menimbulkan arus termohalin. Pengaruh ombak, yang
dihasilkan oleh angin dan oleh pasang surut laut, menimbulkan arus permukaan. Arah aliran arus diatur
oleh daratan di permukaan dan bawah laut serta oleh efek Coriolis akibat rotasi Bumi.
Perubahan ketinggian permukaan laut pada masa lalu meninggalkan landas benua, yaitu wilayah
dangkal di laut yang dekat dengan darat. Wilayah yang kaya akan nutrien ini dihuni oleh kehidupan yang
menjadi sumber makanan bagi manusia seperti ikan, mamalia, krustasea, moluska, dan rumput laut, baik
yang ditangkap dari alam liar maupun yang dikembangkan dalam tambak. Keanekaragaman hayati laut
yang paling beragam berada di wilayah terumbu karang tropis. Dahulu, perburuan paus di laut
lepas umum dilakukan, tetapi jumlah paus yang kian menurun memicu upaya konservasi dari berbagai
negara yang menghasilkan sebuah moratorium terhadap perburuan paus komersial. Kehidupan di laut
juga dapat ditemukan di kedalaman yang jauh dari jangkauan sinar matahari. Ekosistem di laut
dalam didukung oleh keterdapatan nutrien dari celah-celah hidrotermal. Kehidupan di
Bumi kemungkinan bermula dari sana dan mikrob air umumnya dianggap sebagai pemicu peristiwa
peningkatan oksigen zaman dahulu di atmosfer Bumi. Baik tumbuhan maupun hewan mula-
mula berevolusi di laut.
Laut juga merupakan unsur penting bagi aktivitas perdagangan, transportasi,
dan industri manusia serta sebagai sumber tenaga pembangkit listrik. Hal-hal tersebut membuat laut
diperhitungkan dalam strategi peperangan. Di sisi lain, laut juga dapat menjadi sumber ancaman bencana
seperti tsunami dan siklon tropis. Pengaruh-pengaruh tersebut menjadikan laut sebagai aspek penting
dalam kebudayaan manusia. Mulai dari berbagai dewa-dewa laut yang dapat ditemukan di berbagai
kebudayaan, puisi epos karya penulis Yunani Kuno yaitu Homeros, atau penguburan manusia di
laut hingga perubahan yang ditimbulkan oleh Pertukaran Kolumbus, seni kelautan hiperealis, dan musik
yang terinspirasi dari laut seperti "Laut dan Kapal Sinbad" karya Nikolai Rimsky-Korsakov. Laut juga
menjadi tempat kegiatan-kegiatan waktu luang manusia seperti berenang, menyelam, selancar,
dan berlayar. Akan tetapi, pertumbuhan penduduk, industrialisasi, dan pertanian intensif kini
menimbulkan polusi laut. Karbon dioksida di atmosfer yang makin meningkat jumlahnya menurunkan
nilai pH laut melalui proses pengasaman samudra. Pemancingan berlebihan juga menjadi masalah bagi
laut yang merupakan kepemilikan bersama.
 Rawa

Rawa adalah lahan genangan air secara ilmiah yang terjadi terus-menerus atau musiman


akibat drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis. Di
Indonesia, rawa - rawa biasanya terdapat di hutan. Umumnya, rawa dibedakan menjadi dua kelompok
utama; rawa air tawar yang dapat ditemukan di pedalaman hutan, dan rawa air asin yang berada di
sepanjang wilayah pantai.[1]
Definisi yang lain dari rawa adalah semua macam tanah berlumpur yang terbuat secara alami, atau
buatan manusia dengan mencampurkan air tawar dan air laut, secara permanen atau sementara, termasuk
daerah laut yang dalam airnya kurang dari 6 m pada saat air surut yakni rawa dan tanah pasang surut.
Rawa-rawa yang memiliki penuh nutrisi adalah gudang harta ekologis untuk kehidupan berbagai macam
makhluk hidup. Rawa-rawa juga disebut "pembersih alamiah", karena rawa-rawa itu berfungsi untuk
mencegah polusi atau pencemaran lingkungan alam. Dengan alasan itu, rawa-rawa memiliki nilai tinggi
dalam segi ekonomi, budaya, lingkungan hidup dan lain-lain, sehingga lingkungan rawa harus tetap
dijaga kelestariannya.
 Teluk

Teluk adalah tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh daratan pada ketiga
sisinya. Oleh karena letaknya yang strategis, teluk banyak dimanfaatkan sebagai pelabuhan.[1] Teluk
adalah kebalikan dari tanjung, dan biasanya keduanya dapat ditemukan pada suatu garis pantai yang
sama.
Teluk-teluk terkenal di dunia di antaranya adalah Teluk San Francisco di Amerika Serikat, Teluk
Guantanamo di Kuba, dan Teluk Persia di Jazirah Arab.

 Selat

Selat adalah sebuah wilayah perairan yang relatif sempit yang menghubungkan dua bagian perairan
yang lebih besar, dan karenanya pula biasanya terletak di antara dua permukaan daratan.[1] Selat buatan
disebut terusan.[2]
Terbentuknya selat disebabkan oleh aktivitas tektonik, seperti pada Selat Gibraltar. Selat juga dapat
terbentuk karena wilayah perairan yang meluap dari tanah yang telah surut atau terkikis, contohnya pada
pembentukan Selat Bosporus.[2]
2. Karakteristik Wilayah Daratan

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan kekayaan alam yang
melimpah dan letak yang sangat strategis. Dimana, terdapat 17.508 pulau yang tersebar dari
Sabang sampai Merauke dan luas daratan 1.913.578,68 km2 atau sepertiga dari luas wilayah
Indonesia. Tapi, tahukah kamu mana yang termasuk wilayah daratan Indonesia? Dan seperti apa
karaktristiknya?

Wilayah daratan merupakan bagian dari permukaan bumi yang tidak digenangi air dan
berbentuk padat. Wilayah daratan Indonesia memiliki ciri-ciri kenampakan yang berbeda, dimana
bisa terlihat kenampakan daratan yang berupa pegunungan, gunung, dataran tinggi, dataran
rendah, sungai, dan danau.

Karakteristik wilayah Daratan di bagi menjadi enam bagian yaitu :

 Daratan Tinggi

Dataran tinggi (disebut juga plateau atau plato) adalah dataran yang terletak pada ketinggian di atas
700 m dpl.[butuh rujukan] Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi. Beberapa dataran tinggi
antara lain Dataran Tinggi Dekkan, Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi Malang,
dan Dataran Tinggi Alas. Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekas kaldera luas, yang tertimbun
material dari lereng gunung sekitarnya. Dataran tinggi dari kategori terakhir ini antara lain
adalah Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah.
Berlawanan dengan dataran tinggi adalah dataran rendah.
 Gunung

Gunung adalah bagian kerak bumi yang lebih tinggi dari area di sekitarnya. Gunung biasanya
memiliki sisi curam yang secara signifikan menyingkap batuan dasarnya. Gunung berbeda dari dataran
tinggi karena memiliki daerah puncak yang terbatas, gunung lebih besar dari sebuah bukit, biasanya
memiliki ketinggian setidaknya 300 meter (1.000 kaki) di atas tanah sekitarnya. Beberapa gunung adalah
puncak yang berdiri sendiri, tetapi sebagian besar merupakan bagian dari rangkaian pegunungan.[1]
Pegunungan terbentuk melalui kekuatan tektonik, erosi, atau aktivitas vulkanik,[1] yang bekerja pada
skala waktu hingga puluhan juta tahun.[2] Begitu pembentukan gunung berhenti, gunung-gunung
perlahan-lahan akan semakin landai melalui aksi pelapukan, melalui kemerosotan, serta bentuk-
bentuk pemborosan massal lainnya, serta melalui erosi oleh sungai dan gletser.
Ketinggian di pegunungan menghasilkan iklim yang lebih dingin daripada di permukaan laut pada
garis lintang yang sama. Iklim yang lebih dingin ini sangat mempengaruhi ekosistem pegunungan:
ketinggian gunung yang berbeda-beda menjadi habitat tumbuhan dan hewan yang berbeda pula. Karena
medan dan iklim yang kurang ramah, gunung cenderung lebih sedikit digunakan untuk pertanian dan
lebih banyak untuk ekstraksi sumber daya, seperti pertambangan dan penebangan, atau dijadikan tempat
rekreasi, seperti mendaki gunung dan bermain ski.
Gunung tertinggi di Bumi adalah Gunung Everest di Himalaya, Asia, yang puncaknya mencapai
ketinggian 8850 m (29035 ft) di atas permukaan laut rata-rata. Gunung tertinggi di antara
semua planet Tata Surya adalah Olympus Mons di Mars dengan ketinggian 21171 m (69459 ft).
Gunung adalah suatu bentuk permukaan tanah yang letaknya jauh lebih tinggi daripada tanah-tanah
di daerah sekitarnya. Gunung pada umumnya lebih besar dibandingkan dengan bukit, tetapi bukit di suatu
tempat bisa jadi lebih tinggi dibandingkan dengan apa yang disebut gunung di tempat yang lain. Gunung
pada umumnya memiliki lereng yang curam dan tajam atau bisa juga dikelilingi oleh puncak-puncak atau
pegunungan. Pada beberapa ketinggian gunung bisa memiliki dua atau lebih iklim, jenis tumbuh-
tumbuhan, dan kehidupan yang berbeda.
Sebenarnya tidak ada definisi umum untuk gunung. Ketinggian, volume, relief, kecuraman, jarak dan
kontinuitas dapat dijadikan kriteria dalam mendefinisikan gunung. Menurut KBBI, definisi gunung
adalah "Bukit yang sangat besar dan tinggi (biasanya tingginya lebih dari 600 m)" [5]
Terdapat tiga jenis tipe utama dari gunung. Gunung api, gunung lipatan, dan gunung patahan.
[6]
 Ketiga tipe ini terbentuk dari lempeng tektonik ketika bagian dari kerak bumi bergerak, roboh dan
tenggelam. Tenaga endogen, pengangkatan isotasi dan intrusi magma mengangkat lapisan batuan ke atas
dan membentuk sebuah dataran yang lebih tinggi dari dataran sekitar. Ketinggian dari pengangkatan ini
membentuk bukit, jika bukitnya lebih tinggi dan lebih curam maka terbentuklah gunung. Pegunungan
utama cenderung terbentuk dalam garis panjang yang menandakan batas dan aktivitas sebuah lempeng
tektonik.
Iklim di pegunungan menjadi lebih dingin setiap naiknya ketinggian. Hal ini terjadi disebabkan
pemanasan bumi oleh matahari yang terjadi secara radiasi.[7] Matahari memanaskan daratan secara
radiasi. Sementara itu, efek rumah kaca berfungsi bagaikan selimut yang merefleksikan kembali panas ke
bumi. Jika efek rumah kaca ini tidak ada, maka panas tersebut akan kembali ke ruang angkasa. Efek
rumah kaca ini yang menyebabkan udara di dataran rendah terasa hangat. Ketika ketinggian bertambah,
efek rumah kaca berkurang, sehingga temperature sekitar menurun.
 Pegunungan

Pegunungan atau disebut juga Barisan dan Banjaran merupakan suatu area geografis berupa rentetan


dari beberapa gunung-gunung atau bukit yang terkait secara geologis yang membentuk suatu deret atau
bentangan.[1] Pegunungan yang dibatasi oleh dataran tinggi atau terpisah dari pegunungan lain dengan
melewati punggung gunung atau lembah. Di Bumi, pegunungan biasanya terbentuk dari
pergerakan lempeng tektonik melalui sederetan proses. Pegunungan juga ditemukan di Planet selain
Bumi di Tata Surya dan merupakan bentang alam yang umum dijumpai pada Planet kebumian.
Pegunungan ini meskipun terdiri dari beberapa kumpulan gunung, namun tidak bisa disamakan
dengan gunung berapi yang masih aktif. Pegunungan tidak menimbulkan erupsi dan
mengeluarkan magma seperti yang terjadi pada gunung berapi yang masih aktif.
Gunung tunggal dalam pegunungan yang sama, tidak harus memiliki geologi yang sama. Meskipun
mereka berada di tempat yang sama, mereka mungkin memiliki campuran Orogeny berbeda, misalnya
gunung berapi, gunung-gunung terangkat atau pegunungan lipat.
Andes adalah pegunungan terpanjang di dunia berkisar pada permukaan benua; itu adalah 7.000
kilometer (4.300 mil) panjangnya.
Lingkup Himalaya berisi gunung tertinggi di permukaan bumi, yang tertinggi adalah Gunung
Everest.
Cordillera Arktik adalah sistem gunung utara dunia dan berisi titik tertinggi di Amerika Utara bagian
timur. Pegunungan terpanjang di dunia adalah Mid Oceanic Ridge, yang bergerak di dasar laut dari lima
lautan di seluruh dunia; pegunungan itu memiliki panjang 65.000 kilometer (40.400 mil), dan panjang
total sistem adalah 80.000 kilometer (49.700 mil).
 Daratan Rendah

Dataran rendah adalah suatu hamparan tanah lapang yang luas dengan tingkat ketinggian yang di ukur
dari permukaan laut adalah relatif rendah yaitu tidak lebih dari 200 meter di atas permukaan laut. [1] Istilah
ini diterapkan pada kawasan manapun dengan hamparan yang luas dan relatif datar yang berlawanan
dengan dataran tinggi. Sebagai salah satu keragaman bentuk muka bumi, dataran rendah juga dikenal
dengan istilah dataran aluvial.
Suhu udara di dataran rendah, khususnya untuk wilayah Indonesia berkisar antara 23 derajat Celsius
sampai dengan 28 derajat Celsius sepanjang tahun.
Dataran rendah merupakan wilayah yang sering dijadikan tempat tinggal bagi sebagian masyarakat
Indonesia, karena suhu di dataran rendah cukup nyaman karena tidak terlalu dingin seperti di dataran
tinggi, dan tidak terlalu panas seperti di pesisir

 Tanjung

Tanjung adalah daratan yang menjorok ke laut, atau daratan yang dikelilingi oleh laut di ketiga sisinya.
[1]
 Tanjung yang luas disebut semenanjung. Tanjung adalah kebalikan dari teluk, dan biasanya keduanya
dapat ditemukan pada suatu garis pantai yang sama.
Luas tanjung biasanya relatif sempit dibanding dengan dataran di sekitarnya.
 Pantai

Pantai atau pesisir adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat di


daerah pesisir laut. Daerah pantai menjadi batas antara daratan dan perairan laut. [1] Kawasan pantai
berbeda dengan pesisir walaupun antara keduanya saling berkaitan. Panjang garis pantai ini diukur
mengeliling seluruh pantai yang merupakan daerah teritorial suatu negara.
Menurut koreksi PBB tahun 2008, Indonesia merupakan negara dengan garis Pantai terpanjang
keempat di dunia setelah Amerika Serikat (USA), Kanada dan Rusia. Panjang garis pantai
Indonesia tercatat sebesar 95.181 km.
Garis pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan daratan pada saat terjadi air
laut pasang tertinggi. Garis laut dapat berubah karena adanya abrasi, yaitu pengikisan pantai oleh
hantaman gelombang laut yang menyebabkan berkurangnya areal daratan.
Ada beberapa langkah penting yang bisa dilakukan dalam mengamankan garis pantai seperti
pemecah gelombang dan pengembangan vegetasi di pantai.
Untuk mengatasi abrasi/penggerusan garis pantai dari gelombang/ombak dapat
digunakan pemecah gelombang yang berfungsi untuk memantulkan kembali energi gelombang.
Berbagai cara yang ditempuh untuk memecahkan gelombang di antaranya dengan menggunakan
tumpukan tetrapod yang terbuat dari beton pada jarak tertentu dari garis pantai.
Hutan bakau dapat membantu mengatasi gelombang serta sekaligus bermanfaat untuk
kehidupan binatang serta tempat berkembang biak ikan-ikan tertentu. Hutan bakau disebagian
besar pantai Utara sudah hilang karena ulah manusia, yang pada gilirannya akan menggerus
pantai.
Terumbu karang juga merupakan pemecah gelombang alami, sehingga sangat perlu untuk
dilestarikan dan dikembangkan dalam mempertahankan garis pantai.
Menurut suatu penelitian, bahwa setiap pantai di berbagai daerah dunia memiliki jenis dan ciri khas
tersendiri.
Ada sekitar empat jenis pantai menurut bentuknya, yaitu sebagai Berikut:

 Pantai Landai, yaitu Pantai yang memiliki ciri khas yang permukaannya relatif datar. Pantai
jenis ini biasanya adalah Hutan Mangrove, Pantai Bukit Pasir, Pantai Delta, dan Pantai Estuari.
 Pantai Curam, yaitu Pantai yang bergunung gunung. Pantai ini bisa terbentuk disebabkan
peretakan yang memanjang sejajar Pantai yang terkikis oleh ombak besar, sehingga
menciptakan tebing tebing curam dan laut dalam.
 Pantai Bertebing, yaitu Pantai yang curam Di muka tebing karena adanya pegunungan
melintang agak lurus terhadap Pantai.
 Pantai Karang, yaitu Pantai yang disepanjang Dasar lautnya terdapat karang.

Anda mungkin juga menyukai