Anda di halaman 1dari 3

1.

Pada pasien ini diberikan antibiotik ceftriaxon, kenapa diberikan injeksi ceftriaxone pada
pasien?

Jawab: antibiotik ceftriaxone merupakan antibiotik spektrum luas yang termasuk ke dalam
golongan obat Sefalosporin generasi 3. Sefalosporin yang merupakan antibiotik spektrum
luas yang tujuannya diberikan untuk antibiotik profilaksis yang memiliki sensitivitas terhadap
bakteri gram negatif maupun positif

2. pasien ini ada riwayat penyakit asma dan riwayat sc2x. apakah bisa dilakukan persalinan
pervaginam?

jadi pada pasien ini bisa ditolong secara persalianan normal. akan tetapi akan menyebabkan
beberapa resiko komplikasi. apalagi ditambah dengan riwayat sc2x yang kemungkinan besar bisa
menyebabkan komplikasi misalnya terjadi perdarahan terus meneurs atau terjadi robekan tempat
bekas jahitan ketika hendak meneran pada saat persalinan pervaginam. dan penyakit asma ini bisa
menjadi salah satu faktor kesulitan dan ditakutkan akan terjadi eksaserbasi ketika dilakukan
persalinan normal

Persalinan pervaginam dengan bekas seksio sesarea atau Vaginal Birth After Cesarean-
section (VBAC) adalah proses melahirkan normal setelah pernah melakukan seksio sesarea.

SKOR pasien : 0+0+1+0=1 (angka keberhasilan 42-49%)


3. Pada pasien ini dilakukan pemasangan kateter, pemasangan katater itu dilakukan selama
berapa hari dan kapan dilakukan penggantian kateter?

Jawab : pada pasien ini dilakukan pemasangan kateter untuk melihat atau memonitor input output
dari urin. Pemasangan kateter dipasang sampai pasien mampu berkemih dengan tuntas dan spontan
atau selama pengukuran urin akurat, dilakukan pemasangan katater dipasang selama 7-10 hari
setelah itu jika memang masih ingin dipasang kateter harus dilakukan penggantian kateter untuk
mencegah terjadinya infeksi.

4. Apa saja indikasi dan kontraindikasi untuk dilakukan persalinan pervaginam pada bekas sc?

Menurut Cunningham FG (2001) kriteria seleksinya adalah berikut :

1. Riwayat 1 atau 2 kali seksio sesarea dengan insisi segmen bawah rahim.
2. Secara klinis panggul adekuat atau imbang fetopelvik baik
3. Tidak ada bekas ruptur uteri atau bekas operasi lain pada uterus
4. Tersedianya tenaga yang mampu untuk melaksanakan monitoring, persalinan dan seksio
sesarea emergensi.
5. Sarana dan personil anastesi siap untuk menangani seksio sesarea darurat

kontraindikasi untuk melakukan VBAC:

1. Bekas seksio sesarea klasik

2. Bekas seksio sesarea dengan insisi T

3. Bekas ruptur uteri

4. Bekas komplikasi operasi seksio sesarea dengan laserasi serviks yang luas

5. Bekas sayatan uterus lainnya di fundus uteri contohnya miomektomi

6. Disproporsi sefalopelvik yang jelas.

7. Pasien menolak persalinan pervaginam


8. Panggul sempit

Pada pasien ini dilakukan tubektomi, apakah sudah tepat?

Jawab : iya sudah tepat dikarenakan pada pasien ini diketahui usia sudah 42 tahun dan mempunyai 3
orang anak serta riwayat sc yg kedua kali.

Anda mungkin juga menyukai