3. Tirtasari, S., dan Kodim, N. Prevalensi dan karakteristik hipertensi pada usia dewasa
muda di Indonesia. Tarumanegara Medical Journal. 2019;1(2):395-
402.
International Conference on Primary Health Care Alma Ata. USSR Geneva: WHO.
2013
8. ESH and ESC. 2013. ESH/ESC Guidelines For the Management Of Arterial Hypertension.
Journal Of hypertension 2013, vol 31, 1281-1357.
th
9. Harrison’s Principles of Internal Medicine 16 Edition page 1653. The McGraw – Hill
Companies. 2005
10. Mohammad Yogiantoro. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Hipertensi Esensial.
Perhipunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia.
11. Yonata, A., dan Satria, A. Hipertensi Sebagai Faktor Pencetus Terjadinya
12. Departemen Kesehatan RI. (2007). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
13. Notoatmodjo, S. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineke Cipta. 2011.
14. Peraturan Menteri Kesehatan. Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. 2014.
15. World Health Organization. Primary Health Care. Report of the International
Conference on Primary Health Care Alma Ata. USSR Geneva: WHO. 2013
16. Aru W Sudoyo, dkk. 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi V. Interna Publishing.
Jakarta.
17. Ma’mun, Asmarani. 2016. Manajemen Puskesmas. Palembang : Universitas
Muhammadiyah Palembang.
18. Pradono J. 2010. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Hipertensi Di Daerah Perkotaan
(Analisis Data Riskesdas 2007). Gizi Indon 2010, 33(1):59-66.
19. Rahajeng dan Tuminah. 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di
Indonesia. Maj Kedokt Indon, Volume: 59, Nomor: 12, Desember 2009.
20. Departemen Kesehatan RI. 2016. Buku Monitoring dan Evaluasi PIS-PK.
Diaksesdari:http://www.depkes.go.id/resources/download/lain/Buku%20Monitoring%
20dan%20Evaluasi%20PIS-PK.pdf