LP Analisis (Dicky Firmansyah 3B S1 Keperawatan C1814201049)
LP Analisis (Dicky Firmansyah 3B S1 Keperawatan C1814201049)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek PBL Keperawatan Anak
Disusun Oleh :
2020
Pengertian PJB
Penyakit jantung bawaan merupakan istiah umum dalam kedokteran yang digunakan
untuk menggambarkan berbagai macam penyakit jantung yang berkembang sebelum
kelahiran yang sebagian besar disebabkan oleh kelainan pada struktur kardiovaskuler
seperti jantung dan pembuluh darah di sekitarnya. Menyerang satu dari setiap 100
anak, kecacatan pada struktur tersebut diyakini disebabkan oleh infeksi virus
maternal, kelainan genetk atau kromosom, dan konsumsi obat tertentu selama
kehamilan, tergantung pada jenisnya, penyakit jantung bawaan dapat menghambat
aliran darah pada jantung dan mempengaruhi ritme detak jantung, sehingga
membuatnya mejadi penyakit yang mengancam jiwa. PJB lebih banyak memakan
korban pada umur satu tahun ketimbang cacat lahi lainya. Kematian pada tahun1990.
Namun, karena adanya kemajuan dalam bidang medis, anga kematian telah turun
hingga 323.000 pada tahun 2013.
Sianisis adalah manifestasi klinis tersering dari PJB simtomatik pada neonatus.
Sianosis tanpa disertai gejala dstres nafas yang jelas hampir selalu akibat PJB. Sebab
pada kelainan parenkhim paru yang sudah sangat berat saja yang baru bisa
memberikan gejala sianosis dengan demikian selalu disertai gejala distres nafas yang
berat.
Pada neonatus normal, pelepasan oksigen kejanringan harus sesuai dengan kebutuhan
metabolismenya. Jumlah oksigen yang dilepaskan kejaringan bergantung kepafa
aliran darah sistematk. Pada saat lahir, kenutuhan oksign meningkat sebanyak 3 kali
lipat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme agar menghasilkan energi untuk
bernafas dan teroregulasi.
Pada neonatus dengan PJB sianosis, tidak mampu meningkatkan saturasi oksigen
arteri sistemik, justru sangat menurun drastis sat lahir, sehingga pekepasan dan
pengikat oksigen di jaringan menurun. Kondisi ini bila tidak segera diatasi
mengakibatkan metanolisme anaeroberik dengan akibat selanjutnya berupa asidosis
metabolik, hipoglikemi dan kematian.
Beberapa kondisi klinis yang mememberikan dugaan cardiac cynisis pada neonatus
dan sudah merupakan alasan yang cukup untuk merujuk ke rumah sakit yang lebih
lengkap, didasari beberapa alasai tambahan sebagai berikut :
Pada neonatus normal, saat lahir masih disertai tahanan arteri pulmonalis sampai
menuju niai normal. Setela 4-12 minggu terjadi penurunan tahanan arteri pulmonalis
sampai menuju nilai nirmal. Pada neonatus dengan PJB non sianotik, selama tahanan
arteri pulmonalis masih tinggi, defak jantung yang ada belum menimbulkan
perubahan aliran darah dari sistemik ke paru. Setelah 4-12 minggu postonal, pada saat
terjadi penurunan tahanan arteri pulmonalis sampai pada nilai normal defal jantung
yang ada akan menimbulkan perubahan aliran darah yaitu yang seharusnya ke
sistemik berubah menuju paru. Pada saat inilah baru terjadi paru kiri ke kanan disertai
gejala klinis berupa mulai terdengar bising sampai pada gagal jantung dengan gejala
utama tekipnea.
Harus dibedakan takipnea akibat PJB dan akibat kelainan parenkhim paru, takinea
akibat PJB nin sianosis pada neonatus baru timbul bila peningkatan aliran darah ke
paru sampai lebih dari 2,5 kali aliran normal. Takipnea akibat penyakit paru pada
neonatus sudah timbul walaupun peningkatan aliran darah ke paru masih ringan-
ringan saja. Adanya penyakit pada paru akan memperjelas gejala takipnea pada PJB
usua neonatus.
ANALISI JURNAL
P : Penelitian quasy eksperimen ini menggunakan rancangan one group pretest and
posttest dengan melibatkan 30 pasien gagal jantung yang diambli secara consecutive
sampling.
I : Intervensi dilakukan pada pagi hari selama 15 menit dengan interval 24 jam selama
3 har. Pengukuran dilakukan 5 menit pasca intervensi.
O : Hasil uji statistik menununjukan adanya hubungan antara skor kecemasan dengan
skor kelelahan. Hasil uji juga menunjukan adanya pengaruh yang bermakna antara
pijat punggung terhadap skor kecemasan (p<0,05). Oleh karena itu, salah satu aspek
yang menurunkan skor kelelahan adalah penurunan skor kecemasan setelah dilakukan
pijat punggung
KESIMPULAN
Terdapat pengaruh pijat punggung terhadap penurunan skor kelelahan pada pasien
gagal jantung di RSUD Dr. Slamet Garut.
DAFTAR PUSTAKA