Anda di halaman 1dari 7

[ARTIKEL REVIEW]

Diet Detox – Apakah sudah terbukti secara klinis?


Zulfa Labibah1, Dian Isti Angraini2
1 Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Sebanyak 39% penduduk dunia yang berusia 18 tahun ke atas mengalami kelebihan berat badan. Di Indonesia, penduduk
dewasa dengan obesitas derajat I dan II mencapai 13,5% dan 15,4%. Kelebihan berat badan dan obesitas merupakan
masalah kesehatan yang meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung iskemik, penyakit kardiovaskular dan
penyakit metabolik. Selain itu, kelebihan berat badan dan obesitas juga mempengaruhi psikologis seseorang, terutama
remaja wanita yang menginginkan tubuh ideal. Hal ini mendorong wanita untuk melakukan diet. Diet yang sedang populer
belakangan ini adalah diet detox. Diet detox dilakukan dengan cara pembatasan kalori, puasa intermiten, dan hanya
mengkonsumsi jus sebagai asupan harian. Puasa intermitten mempengaruhi tubuh manusia dengan memprogram ulang
irama sirkadian sehingga dapat menurunkan berat badan dan dapat menurunkan risiko penyakit kronis. Diet dengan jus
lemon terbukti secara klinis dapat menurunkan lemak tubuh. Pembatasan kalori pada diet detox baik dengan jus lemon
atau dengan puasa intermitten, dapat menyebabkan tubuh dalam keadaan kelaparan sehingga akan menimbulkan proses
fisiologis tubuh untuk bertahan. Dampaknya adalah ketoasidosis dan atrofi otot akibat massa protein yang terus berkurang.
Oleh karena itu, diet ini hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu pendek. Penelitian masih diperlukan untuk
membuktikan manfaat diet detox dan mekanisme detoksifikasi program diet ini.

Kata kunci: diet detox, diet jus lemon, pembatasan kalori, puasa intermitten

Detox Diet – Is it clinically proven?


Abstrack
As many as 39% of the world's population aged 18 years are overweight. In Indonesia, the adult population that have first
and second degree of obese reached 13.5% and 15.4%. Overweight and obese increase the risk of chronic health problems,
such as ischemic heart disease, cardiovascular disease and metabolic diseases. In addition, being overweight and obese also
affects a psychology, especially the female teenager who want an ideal body image. It leads women to do a diet.Nowadays,
the popular dietis detox diet. Detox diet means calories restriction, intermittent fasting, and juice only as a daily intake.
Intermittent fasting affects the human body by reprogramming circadian rhythms so that it can lower body weight and
reduce the risk of chronic disease. A diet with lemon juice is clinically proven to reduce body fat.Calories restriction in detox
diet, either with lemon juice or intermitten fasting, lead the body to starvation state then it will provoke the physiological
process of the body to survive. As the result, the body will be in ketoacidosis condition and muscle atrophy due to reduce of
the mass protein. Therefore, this diet cannot be used in a long term. Research is still needed to prove the detox diet and
detoxification mechanism for this diet program.

Keywords: calorie restriction, detox diet, intermitten fasting, lemon juice diet

Korespondensi: Zulfa Labibah | Jl. Soemantri Brodjonegoro| 082220299596 | zlabibah@yahoo.co.id

Pendahuluan Selain meningkatkan risiko penyakit


Kelebihan berat badan dan obesitas kronis, kegemukan dan obesitas juga
merupakan permasalahan global. Persentase merupakan faktor risiko penyakit metabolik
kelebihan berat badan dan obesitas pada terutama diabetes melitus (DM). Penelitian
penduduk yang berusia 18 tahun ke atas di menduga sel lemak mengeluarkan leptin yang
dunia adalah 39% dan 13%.1 Di Indonesia, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular
jumlah penduduk dewasa yang termasuk dan mengeluarkan resistin yang menyebabkan
kategori berat badan lebih atau gemuk dengan DM tipe 2.4 Salah satu penyakit kardiovaskular
Indeks Massa Tubuh (IMT) 25kg/m2 atau lebih yang sering ditemui adalah hipertensi dengan
terdapat 13,5% sedangkan penduduk yang prevalensi di Indonesia sebesar 25,8% pada
obesitas dengan IMT 27kg/m2 atau lebih penduduk dengan usia 18 tahun atau lebih,
terdapat 15,4%.2 Kedua status gizi ini sedangkan prevalensi DM sebesar 1,5%.2
meningkatkan risiko penyakit kronis terutama Pengaruh kegemukan dan obesitas
penyakit jantung iskemik, penyakit bukan hanya terhadap risiko penyakit tetapi
kardiovaskular dan stroke.3 juga terhadap psikologis seseorang. Sebagian

J Agromedicine |Volume 6|Nomor 2| Oktober 2019| 357


Zulfa Labibah| Diet Detox – Apakah terbukti secara klinis?

besar wanita terutama remaja yang ingin beberapa metode seperti puasa, terapi jus,
memiliki tubuh ideal untuk meningkatkan food detox, dan latihan fisik.9
kepercayaan diri. Media massa berperan dalam Detoksifikasi puasa yang populer adalah
membentuk kepercayaan diri dan harga diri berpuasa secara intermiten.10,11 Pada awalnya,
yang akan menciptakan suatu siklus negatif diet dengan puasa ini dilakukan untuk
yang berkelanjutan tentang penampilan yang mengobati obesitas atau menurunkan risiko
ideal sehingga membuat wanita merasa resah, penyakit kardiovaskuler. Puasa intermitten
malu, dan depresi. Hal ini membuat wanita merupakan bagian dari beberapa agama
sangat memperhatikan berat badan dan seperti puasa Ramadhan dan Kristen ortodok
makanan mereka.5 Yunani. Puasa intermitten dilakukan dengan
Pembatasan makanan dengan mengurangi frekuensi makan sehingga asupan
melakukan diet merupakan salah satu cara kalori harian rendah.11 Beberapa modifikasi
yang dilakukan untuk mencapai berat badan puasa intermitten yang populer adalah
ideal. Diet yang berkembang saat ini sangat Alternate Day Fasting (ADF), Modified Fasting
banyak dan salah satu diet yang populer Regimens, dan Time-Restricted Feeding
dengan istilah detox atau megeluarkan racun (TRF).10

tubuh adalah diet detox6. Alternate Day Fasting merupakan hari


puasa dengan cara konsumsi makanan atau
Isi minuman yang tidak mengandung energi
Detox berasal dari kata detoxification secara bergantian dengan beberapa hari
yang memiliki arti mengeliminasi racun dalam mengonsumsi makanan atau minuman yang
tubuh secara periodik untuk menjaga sesuai selera (ad libitum). Modified Fasting
kesehatan.7 Dalam kamus Cambridge detox Regimens merupakan modifikasi puasa dengan
berarti sebuah periode dimana seseorang tidak mengonsumsi 20-25% dari kebutuhan total
mengkonsumsi makanan, minuman, atau obat energi satu hari dengan jadwal yang reguler.
yang berbahaya atau tidak sehat dalam jangka Diet ini lebih populer dengan istilah diet 5:2,
waktu tertentu, untuk meningkatkan yang berarti 5 hari konsumsi makanan seperti
kesehatan. Detox juga digunakan sebagai biasa dan 2 hari pembatasan konsumsi energi
terapi medis untuk peminum atau pengguna dalam seminggu. Hari pembatasan konsumsi
obat-obatan terlarang.8 energi tidak dilakukan secara berturut-turut.
Diet detox adalah intervensi pola makan Time-Restricted Feeding merupakan puasa
jangka pendek dengan cara detoksifikasi yang dengan interval puasa harian ≥ 11 jam. Ketiga
bertujuan bukan hanya untuk meningkatkan metode puasa intermiten diatas dinilai
kesehatan tetapi juga untuk menurunkan berat memiliki manfaat terhadap kesehatan. Puasa
badan. Diet detox diartikan sebagai modifikasi intermiten dihipotesiskan mempengaruhi
pola makan dengan berpuasa atau minum jus regulasi metabolik melalui irama sirkadian.10
dan sering diikuti dengan konsumsi laksatif, Pada mamalia, termasuk manusia, irama
diuretik, vitamin, mineral atau ‘cleansing sirkadian dikendalikan oleh osilator pusat.
foods’.6 Osilator pusat berada di nukleus suprakiasma
Diet detox yang populer di masyarakat (suprachiasmatic nucleus/ SCN) di hipotalamus
Indonesia dilakukan dengan hanya anterior yang disinkronkan terhadap siklus 24
mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, dan air jam terang-gelap. Osilator jam serupa telah
saja sebagai asupan makanan setiap harinya ditemukan di jaringan perifer,seperti hati,
yang dimaksudkan untuk detoksifikasi dan dengan isyarat waktu yang dominan adalah
menurunkan berat badan secara cepat. Tetapi makan. Kedua osilator, baik sentral maupun
diet rendah kalori seperti ini dalam jangka perifer bekerja dengan mengekspresikan gen
panjang akan menimbulkan defisiensi protein tertentu.11
yang akhirnya menyebabkan penurunan massa Irama sirkadian dipengaruhi siklus 24
otot. Sebenarnya, tujuan utama diet detox jam terang-gelap dan perubahan biologi serta
adalah detoksifikasi, bukan penurunan berat perilaku. Pada era modern ini, pola harian
badan, untuk itu hanya dilakukan dalam waktu manusia tidak lagi dibatasi oleh siklus
pendek. Detoksifikasi dapat dilakukan dengan siang/malam. Penggunaan cahaya buatan
memungkinkan bekerja pada malam hari

J Agromedicine |Volume 6|Nomor 2| Oktober 2019| 358


Zulfa Labibah| Diet Detox – Apakah terbukti secara klinis?

seperti pada industri produksi, layanan sirkadian, dihipotesiskan bahwa metode


kesehatan, transportasi, industri makanan, dan makan-puasa dan TRF yang secara aktif
entertainment. Pelayanan dan industri ini memaksakan ritme diurnal asupan makanan
membuat lebih banyak masyarakat untuk selaras dengan siklus cahaya-gelap 24 jam
terjaga, aktif, dan lapar kapan saja dalam satu menyebabkan peningkatan osilasi dalam
hari. Gaya hidup seperti ini dapat ekspresi gen jam sirkadian, pemrograman
menyebabkan gangguan kronik sistem ulang mekanisme molekuler darimetabolisme
sirkadian tubuh.11 Terganggunya irama energi, dan peningkatan regulasi berat badan12.
sirkadian dapat menyebabkan Manfaat siklus makan-puasa terhadap
ketidakseimbangan energi tubuh dan penyakit metabolik melibatkan beberapa
meningkatkan risiko penyakit kronik seperti metabolisme pada organ yang berbeda. Di hati,
obesitas, diabetes, penyakit kardiovaskular, puasa intermiten memprogram ulang
dan kanker (khususnya kanker payudara). gelombang (flux) metabolik melalui
Puasa intermitten dengan modifikasinya glukoneogenesis dengan mengarahkan kembali
termasuk TRF memaksakan ritme diurnal metabolisme piruvat ke siklus TCA(tricarboxylic
dalam asupan makanan, yang akan acid cycle) dan metabolisme glukosa-6P
menyebabkan peningkatan osilasi dalam melalui jalur pentosa fosfat. Kedua jalur ini
ekspresi gen jam sirkadian dengan berkontribusi pada peningkatan produksi
memprogram ulang mekanisme molekuler nukleotida. Puasa intermiten juga
metabolisme energi dan pengaturan berat meningkatkan ekspresi Cyp7A, yang
badan.10 mengalihkan kolesterol ke produksi asam
Ritme sirkadian memiliki dampak pada empedu. Puasa intermiten juga meningkatkan
metabolisme sepanjang hari pada manusia, aktivitas jaringan adiposa coklat sehingga
dan efek ini dapat dimodifikasi dengan meningkatkan laju metabolisme, meningkatkan
intervensi perilaku. Sensitivitas insulin asam lemak β-oksidasi, dan mengurangi
menurun sepanjang hari dan hingga malam produksi glukosa hepatik.11
hari. Hal ini diakibatkan ritme sirkadian sekresi Puasa intermiten juga dinilai dapat
insulin dan aksi growth hormon (GH) yang memperlambat proses penuaan dan penyakit
menghalangi kerja insulin, karena GH terkait. Faktor-faktor utama dalam penuaan
meningkat pada malam hari. Insulin dipercepat oleh gaya hidup rakus dan
postprandial dan respons glukosa terhadap diperlambat oleh pembatasan energi pada
makanan meningkat sepanjang hari hingga manusia. Faktor-faktor tersebut adalah
malam hari. Dengan demikian, makanan yang kerusakan oksidatif terhadap protein, DNA dan
dikonsumsi pada malam hari berhubungan lipid, peradangan, akumulasi protein dan
dengan paparan glukosa dan insulin organel yang disfungsional, dan peningkatan
postprandial yang lebih besar daripada glukosa, insulin dan IGF-1. Penanda serum
makanan yang dikonsumsi pada siang hari, kerusakan oksidatif dan peradangan serta
yang menyebabkan peningkatan kadar HbA1c gejala klinis berkurang selama 2-4 minggu pada
dan risiko diabetes tipe 2 dari waktu ke pasien asma yang melakukan ADF. Penelitian
waktu.12 lain juga menunjukkan berkurangnya stres
Studi intervensi jangka pendek yang oksidatif dan peradangan pada wanita
dirancang untuk mengganggu ritme sirkadian kelebihan berat badan yang berisiko kanker
pada peserta manusia memiliki konsekuensi payudara diet dengan puasa 2 hari/minggu.
metabolisme. Sebagai contoh, menginduksi Selain itu, penurunan berat badan dan lemak
misalignment sirkadian pada manusia dengan tubuh, dan peningkatan mood juga terjadi
memperpanjang hari dari siklus 24 jam hingga pada pria lanjut usia yang puasa intermiten.
28 jam menyebabkan resistensi insulin hanya Efek tambahan dari puasa dalam sel manusia
setelah 3 siklus. Regimen puasa yang secara yang dapat dianggap berpotensi 'anti-penuaan'
dramatis mengurangi asupan energi di sore adalah menghambat jalur mTOR, stimulasi
hari dan mengecualikan asupan energi selama autofagi dan ketogenesis.13
malam hari menyinkronkan konsumsi makanan Kelayakan manusia mengadopsi TRF
dengan waktu respons optimal hormon telah menunjukkan beberapa harapan. Suatu
postprandial. Sebagai penyinkronkan ritme studi menguji apakah mengubah durasi makan

J Agromedicine |Volume 6|Nomor 2| Oktober 2019| 359


Zulfa Labibah| Diet Detox – Apakah terbukti secara klinis?

harian dengan memungkinkan peserta untuk awalmenunjukkan bahwa katabolisme protein


makan asupan kalori harian mereka dalam tidak mulai meningkat sampai hari ketiga
periode 10-11 jam yang dipilih sendiri akan puasa, dan bahwa energi yang digunakan oleh
memberikan manfaat kesehatan bagi individu tubuh selama 2 sampai 3 hari pertama
yang kelebihan berat badan. Delapan peserta puasasebagian besar berasal dari metabolisme
yang kelebihan berat badan makan seluruh pemecahan glikogen dan lemak.14
asupan kalori harian dalam jendela 10-11 jam Individu yang mengikuti program puasa
yang dipilih sendiri. Setengah dari mereka, intermiten kemungkinan akan mengalami
jendela makan berakhir pukul 8 malam berbagai tingkat pembatasan energi,
sehingga mereka bisa makan malam bersama tergantung pada implementasi individual dari
keluarga. Namun, tidak seperti tikus yang program tersebut. Ada risiko kesehatan dari
mengonsumsi jumlah kalori yang sama ketika diet yang membatasi energi terlalu parah,
TRF 8-15 jam diberlakukan, mengurangi durasi seperti semistarvasi (kelaparan) dan diet yang
makan pada manusia juga mengurangi asupan sangat rendah kalori. Periode semistarvasi
kalori harian hingga 20% (beberapa di dapat menyebabkan respons hiperfagik (makan
antaranya diakibatkan pengurangan alkohol berlebihan) dan peningkatan massa lemak di
larut malam dan makanan ringan). Mereka luar level awal. Masalah keamanan terkait
kehilangan hingga 4% berat badan dalam 16 dengan diet sangat rendah kalori (<800
minggu dan mempertahankan penurunan kkal/hari) dan peningkatan risiko defisiensi
berat badan ini hingga 1 tahun. Mereka juga nutrisi dan kelainan elektrolit, serta diet tanpa
melaporkan peningkatkan kualitas tidur di pengawasan medis dapat menyebabkan risiko
malam hari dan peningkatkan kewaspadaan di yang bahkan lebih parah. Diet sangat rendah
siang hari.11 Percobaan ADF selama 3 hingga 12 kalori tidak menghasilkan penurunan berat
minggu tampaknya efektif dalam mengurangi badan jangka panjang yang lebih besar
berat badan (3% - 7%), lemak tubuh (3 - 5,5 daripada diet dengan pembatasan yang tidak
kg), kolesterol total (10% - 21%), dan terlalu parah. Diet kalori yang sangat rendah
trigliserida (14% - 42%) pada manusia dengan berpotensi menyebabkan asupan protein
berat badan normal, kelebihan berat badan, suboptimal sehingga terjadi defisiensi protein,
dan obesitas. Selain ADF terdapat puasa tergantung pada komposisi makronutrien dari
intermiten hanya melibatkan 1 hingga 2 hari makanan. Selain itu, pengurangan asupan
per minggu baik pantang makanan lengkap energi dapat memicu berbagai adaptasi
atau pembatasan kalori yang parah alih-alih biologis yang dapat meningkatkan berat badan
bergantian antara asupan makanan yang lebih setelah penurunan berat badan, dan
tinggi dan lebih rendah setiap hari.14 kebanyakan orang tidak mempertahankan
Perhatian khusus selama puasa jangka penurunan berat badan setelah berdiet.14
pendek adalah protein tubuh bisa hilang. Penjelasan yang mungkin untuk
Padahal sudah diketahui manusia beradaptasi kurangnya keberhasilan ini adalah bahwa
dengan kelaparan yang berkepanjangan hewan dan manusia telah mengembangkan
dengan peningkatan proteolisis telah mekanisme untuk bertahan melawan
terlihatselama puasa jangka pendek. penurunan berat badan karena kelaparan.
Peningkatan asam amino dari otot secara Pembatasan energi diketahui mengubah
konsisten terlihat, tetapi sebagian besar studi ekspresi neuropeptida tertentu, terutama di
membuat perbandingan antara puasa semalam hipotalamus. Perubahan-perubahan ini
dan periode 60 jam kemudian. Karena durasi merangsang nafsu makan dan mengurangi laju
puasa puasa intermiten yang populer kurang metabolisme dan pengeluaran energi, yang
dari 60 jam. Suatu studi menunjukkan bahwa mengarah ke penurunan berat badan yang
nitrogen urea, yang mencerminkan proteolisis sering diamati selama diet. Selain itu,
otot, tidak meningkat pada 36 jam puasa, penelitian pada tikus menunjukkan bahwa
tetapi meningkat 60 jam. Studi lain stres akibat pembatasan energi dapat
menemukan bahwa ADF jangka pendek menghasilkan perubahan jangka panjang
(bergantian antara 20 jam puasadan 28 jam dalam neurocircuitry stres, yang mengarah ke
makan) tidak mengubah metabolisme protein pesta makan di kemudian hari, meskipun hal
seluruh tubuh pada pria sehat. Literatur puasa ini belum ditetapkan pada manusia. Penelitian

J Agromedicine |Volume 6|Nomor 2| Oktober 2019| 360


Zulfa Labibah| Diet Detox – Apakah terbukti secara klinis?

lain menunjukkan bahwa puasa selama 48 jam Positive-C. Makanan untuk periode transisi
meningkatkan kadar kortisol pada wanita mengandung paket formula nutrisi, cairan
muda yang sehat, sedangkan penelitian lainnya nutrisi, dan susu kedelai yang disediakan untuk
telah melaporkan bahwa membatasi asupan kelompol Lemon-D dan Positive-C.16
energi hingga 1200 kkal per hari selama 3 Setelah periode uji klinis, didapatkan
minggu juga meningkatkan kadar hormon stres perubahan pada berat badan, persentasi lemak
ini pada wanita sehingga merangsang nafsu tubuh, dan rasio pinggang-pinggul yang
makan dan penambahan berat badan melalui signifikan pada kelompok jus lemon dan
peningkatan kortisol.6 plasebo. Pada dua kelompok ini juga terdpat
Detoksifikasi lain yang populer adalah penurunan level insulin darah, skor penilaian
dengan mengkonsumsi jus. Ada beberapa resistensi insulin, leptin dan adiponektin. Dan
program diet jus, yaitu The Weekend Juice Blitz, didapatkan penurunan level high-sensitive C-
The Juice Week, dan Juice for Life. The reactive protein (hs-CRP) darah. Hemoglobin
Weekend Juice Blitz merupakan diet meminum dan hematokrit pada kelompok jus lemon
jus selama 2 hari dengan kombinasi empat jus tetap stabil, sementara pada kelompok plasebo
setiap harinya disertai dengan mengkonsumsi dan kontrol terdapat penurunan.16
makanan mentah untuk menjaga metabolisme Uji klinis yang dilakukan pada diet lemon
tubuh. The Juice Week merupakan diet tersebut membatasi asupan kalori harian yang
semiggu meminum jus dengan frekuensi 3-4 rendah. Dalam keadaan asupan kalori
jus setiap harinya disertai makanan ringan. rendahatau berpuasa, tubuh kekurangan
Juice for Life merupakan diet dengan glukosa sehingga glikogen di hepar dipecah
mengkonsumsi jus setiap harinya secara rutin menjadi glukosa dan diedarkan melalui
untuk melengkapi sarapan atau makan siang. pembuluh darah. Ketika cadangan glikogen di
Diet jus ini memiliki dua tujuan utama, yaitu hepar sudah habis, tubuh akan
menurunkan berat badan dan mengeluarkan mengkompensasi kebutuhan glukosa dengan
racun tubuh. Diet ini dipercaya akan membentuk glukosa melalui proses
meningkatkan kesehatan kulit, kuku, dan glukogenesis. Glukosa akan dibentuk dari
rambut, meningkatakan energi dan vitalitas, lemak dan protein. Lemak, dalam hal ini
serta meningkatkan sistem imun tubuh.15 trigliserida, akan dipecah menjadi asam lemak
Diet jus yang sudah terbukti dan populer dan gliserol. Gliserol selanjutnya akan diproses
adalah diet detox dengan jus lemon. Penelitian untuk membentuk glukosa, sedangkan asam
dilakukan pada 84 wanita premenopause lemak akan membentuk badan keton. Badan
dengan indeks massa tubuh (BMI) ≥ 23 kg/m2, keton dalam darah dapat menurunkan ion
sehat tanpa diabetes atau kondisi medis utama bikarbonat dan menyebabkan pH darah turun
lainnya. Subjek dibagi menjadi tiga kelompok, sehingga menimbulkan keadaan ketoasidosis.
yaitu kelompok kontrol normal yang terdiri dari Akibatnya, dapat menyebabkan disorientasi,
wanita yang tidak diet (Normal-C), kelompok koma, bahkan kematian jika tidak ditangani.
diet yang diberi jus plasebo yang memiliki Selain lemak, glukosa juga dibentuk melalui
pembatasan kalori mirip dengan kelompok proses pemecahan protein. Protein di otot
lemon detoks tetapi tidak mengandung jus skeletal atau jaringan lain akan dipecah
lemon (Positive-C), dan kelompok diet lemon menjadi asam amino yang kemudian akan
detox (Lemon-D) yang diberi jus lemon detox. dimetabolisme di hati untuk membentuk
Uji klinis dilakukan selama 11 hari (7 hari glukosa. Pemecahan protein ini dapat
dengan jus lemon atau jus plasebo, dan mengurangi massa otot hingga 70 gram per
kemudian 4 hari dengan makanan transisi). hari pada beberapa hari pertama. Keadaan ini
Diet tersebut terdiri dari 2 L jus lemon detox dapat menyebabkan atrofi otot.17
mengandung 140 g sirup Neera, 140 g jus Lemak dan protein memiliki fungsi yang
lemon, dan air per hari untuk kelompok esensial bagi tubuh. Kurangnya asupan lemak
Lemon-D, dan jumlah jus plasebo yang sama dan protein dapat mengganggu fisiologis
yang mengandung sirup maple 110 g, jus rasa tubuh. Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai
lemon, dan air untuk kelompok Positive-C. sturktural tubuh dan untuk mensintensis
Asupan kalori harian adalah 409,3 kkal pada substansi esensial lain, misalnya fosfolipid
Lemon-D dan 403,3 kkal pada kelompok membentuk membran sel; lipoprotein sebagai

J Agromedicine |Volume 6|Nomor 2| Oktober 2019| 361


Zulfa Labibah| Diet Detox – Apakah terbukti secara klinis?

transportasi kolesterol; tromboplastin yang wanita untuk menurunkan berat badan secara
dibutuhkan darah untuk proses pembekuan; cepat. Pembatasan kalori, puasa intermitten,
selubung mielin yang dapat mempercepat dan hanya mengkonsumsi jus sebagai asupan
impuls saraf. Dan protein banyak digunakan harian merupakan program diet detox.
sebagai enzim, fungsi lainnya termasuk dalam Pembatasan kalori yang sangat rendah memicu
transportasi (hemoglobin), atau sebagai rasa lapar sehingga sering menggagalkan diet.
antibodi, senyawa proses pembekuan Selain itu, pembatasan kalori dapat
(fibrinogen), hormon (insulin), atau elemen menyebabkan individu kekurangan nutrisi,
kontraksi otot (aktin dan miosin). Beberapa termasuk protein, mengganggu keseimbangan
protein membentuk struktur tubuh, seperti elektrolit, dan efek jangka panjang dapat
kolagen, elastin, dan keratin.17 menyebabkan atrofi otot serta keadaan
Empat pilar yang perlu diperhatikan ketoasidosis. Diet detox dengan puasa
dalam mengkonsumsi makanan adalah intermitten populer dengan beberapa
keanekaragaman jenis makanan, perilaku modifikasi, yaitu ADF, Modified Fasting
hidup bersih, aktivitas fisik dan kestabilan berat Regimens, dan TRF. Puasa intermitten terbukti
badan normal.14 Diet yang adekuat harus dapat menurunkan berat badan dan
memenuhi kebutuhan energi harian dan menurunkan risiko penyakit kronis. Pengaruh
minimal harus mengandung karbohidrat, puasa intermitten terhadap tubuh manusia
protein, lemak, mineral, vitamin dan air. adalah dengan mensinkronkan irama sirkadian
Karbohidrat, protein dan lemak dibutuhkan sentral dan perifer. Selain itu, puasa
tubuh untuk reaksi metabolisme dan sebagai intermitten juga dapat mencegah penuaan dan
pembentuk struktur tubuh seperti membran membuat kualitas tidur individu lebih baik. Diet
sel. Air dibutuhkan tubuh sebagai media detox dengan jus lemon yang dikonsumsi
berbagai reaksi metabolisme seperti reaksi selama 7 hari teruji secara klinis bahwa diet
hidrolisis. Jumlah air yang dibutuhkan adalah 2- detox dengan jus lemon menurunkan lemak
3 liter per hari. Mineral dan vitamin merupakan tubuh yang cukup signifikan dengan
komponen dari sistem enzim yang dibutuhkan pembatasan kalori tanpa ada perubahan dalam
untuk reaksi metabolisme.17 hematokrit dan hemoglobin. Namun, ketiga
Setiap 1 gram karbohidrat dan protein metode diet detox ini tidak diperuntukkan diet
mengandung 4 kalori, sedangkan setiap 1 gram jangka panjang. Hal ini karena efek yang akan
lemak mengandung 9 kalori. Kebutuhan harian timbul akibat pembatasan kalori yang sangat
yang direkomendasikan para ahli adalah 50- rendah dan memicu rasa kelaparan sehingga
60% karbohidrat, dengan kurang dari 15% yang meningkatkan berat badan yang sudah
berasal dari gula sederhana; kurang dari 30% diturunkan selama periode diet. Oleh karena
lemak, dengan kurang dari 10% berasal dari itu, diet ini tidak dapat dilakukan dalam jangka
lemak tersaturasi; dan 10-15% protein. waktu panjang. Penelitian masih diperlukan
Karbohidrat merupakan sumber energi utama untuk membuktikan manfaat diet detox dan
dalam tubuh. Asupan karbohidrat akan diubah mekanisme detoksifikasi program diet ini.
menjadi glukosa dalam sistem pencernaan dan
diedarkan melalui pembuluh darah ke sel Simpulan
untuk dimetabolisme menjadi energi dan Diet detox yang dilakukan dengan
sebagian disimpan di hepar dalam bentuk tujuan mengeluarkan racun dalam tubuh hanya
glikogen. Glikogen akan dipecah jika tidak ada dapat dilakukan dalam jangka pendek. Bukti
asupan makanan.17 klinis terkait manfaat diet detox sangat
terbatas sehingga diperlukan penelitian lain.
Ringkasan
Diet detox adalah intervensi pola makan Daftar Pustaka
yang menekankan pada detoksifikasi atau 1. WHO, global health observatory (GHO)
membuang racun dalam tubuh. Diet ini data overweight and obesity [Internet].
bertujuan untuk menjaga kesehatan dan Geneva: WHO; 2014 [disitasi tanggal 8 Juli
menurunkan berat badan. Diet detox populer 2016]. Tersedia dari:
di beberapa negara termasuk Indonesia. Di http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors
Indonesia, diet ini digunakan oleh kalangan /overweight/en/

J Agromedicine |Volume 6|Nomor 2| Oktober 2019| 362


Zulfa Labibah| Diet Detox – Apakah terbukti secara klinis?

2. Kemenkes RI. Riset kesehatan dasar. In:


Riskesdas 2013. Jakarta: Kemenkes RI;
2013. 10. Patterson RE, Laughlin GA, Sears DD,
3. WHO. Cardiovascular diseases (CVDs) LaCroix AZ, Marinac C. Intermittent fasting
[Internet]. Geneva: WHO; 2015 [disitasi and human metabolic health. J Acad Nutr
tanggal 8 Juli 2016]. Tersedia dari: Diet. 2015; 115(8): 1203–1212.
http://www.who.int/mediacentre/factshe 11. Longo VD, Panda S. Fasting, circadian
ets/fs317/en/ rhythms, and time restricted feeding in
4. Cawley J, Meyerhoefer C, Biener A, healthy lifespan. J Cell Metab. 2016 ;
Hammer M, Wintfeld N. Savings in medical 23(6): 1048–1059.
expenditures associated with reductions 12. Patterson RE, Sears DD. Metabolic effects
in body mass index among us adults with of intermitten fasting. J Annu Rev Nutr.
obesity, by diabetes status. J 2017; 37(8):371-93.
Pharmacoeconomics. 2015; 33(7):707–22. 13. Longo VD, Mattson MP. Fasting: molecular
5. Mclean LL, Laguardia AC. Perceptions of mechanisms and clinical applications.J Cell
being a woman and strategies for Metab. 2014; 19(2): 181–192.
women’s body image resilience 14. Tinsley GM, La Bounty PM. Effects of
perceptions of being a woman and intermittent fasting on body composition
strategies for women ’ s body image. J and clinical health markers in humans.
Qual Rep. 2016; 21(6):1118–31. Nutrition Review.2015; 73 (10):661-74.
6. Klein A V, Kiat H. Detox diets for toxin 15. Bailey C. The juice diet: lose weight, detox,
elimination and weight management: A tone up, stay slim and helathy. Wattkins:
critical review of the evidence. J Hum Nutr Media Limited; 2011.
Diet. 2015;28(6):675–86. 16. Kim JH, Na HB, Kim MJ. Effects of the
7. The British Dietic Association. Thetruth lemon detox program on body fat
about detox diets. BDA: Food Fact; 2006. reduction and detoxification in Korean
8. Cambridge University. Detox [Internet]. overweight women. Faseb J.
Cambridge Dictionary: Cambridge 2014;28(1):354.
University Press; 2016 [disitasi tanggal 7 17. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of
Juli 2016]. Tersedia dari: anatomy and physiology. 12th edition.
http://dictionary.cambridge.org/dictionar John Wiley & Sons, Inc: United States of
y/english/detox America; 2009: 1006-1012.
9. Ramayulis R. Rahasia diet. Jakarta: Niaga
Swadaya; 2014.

J Agromedicine |Volume 6|Nomor 2| Oktober 2019| 363

Anda mungkin juga menyukai