Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
“PENGARUH PEMOTONGAN SUDUT () TERHADAP LENTUR BAJA CASTELA“
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :

Maulana Erlangga (30201900109)


Ferdiano Yogi Pradana (30201900087)
Rikzan Dimas Erlangga (30202000170)

UNIVERSITAS ISLA

M SULTAN AGUNG
SEMARANG
2019

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal dengan judul “PENGARUH PEMOTONGAN SUDUT () TERHADAP LENTUR BAJA CASTELA”
telah di setujui
pembimbing untuk diajukan ke program kreativitas mahasiswa pada :

Hari :

Tanggal :

Menyetujui,
Wakil Dekan I Ketua Pelaksana

Dr. Abdul Rochim,ST.,MT Maulana Erlangga


NIP/NIK. 0608067601 NIM. 30201900109

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dosen Pembimbing

M.Qomaruddin,ST.,M.Sc.,Ph.D. Muhammad Rusli Ahyar.,ST.,M.Eng


NIDN. 0631057101 NIDN. 00625059102
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya sehingga penyusun berhasil
menyelesaikan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa yang berjudul
“PENGARUH PEMOTONGAN SUDUT ( TERHADAP LENTUR BAJA
CASTELA”. Proposal ini merupkan persyaratan untuk mengajukan penelitian pada
tingkat pkm championship, dimana pkm championship ini merupakan program
dari universitas untuk mahasiswa yang ingin melakukan suatu penelitian.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang tidak
bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu menyelesaikan proposal ini
baik secara material maupun Spritual dan yang memberikan motivasi sehingga
penyusunan proposal ini dapat berjalan dengan baik.
Akhir kata, penyusun menyadari bahwa dalam proposal ini terdapat
banyak kekurangan, untuk itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
sangat saya harapkan. Sekian dan terima kasih

Semarang .............Januari 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Permasalahan

Pada era pembangunan di Indonesia saat ini banyak pekerjaan konstruksi


bangunan menggunakan konstruksi baja sebagai struktur utama. Di samping
kemampuan baja yang cukup besar untuk menahan kekuatan tarik dan tekan
walaupun dari bahan baja dengan jenis yang paling rendah kekuatannya, juga
mempunyai perbandingan kekuatan pervolume yang lebih tinggi dibandingkan
dengan bahan–bahan bangunan lainnya yang umum dipakai.
Batang-batang struktur baik kolom maupun balok harus memiliki kekuatan,
kekakuan, dan ketahanan yang cukup sehingga dapat berfungsi selama umur
layanan struktur tersebut. Dalam mendesain batang tarik yaitu balok baja harus
memberikan keamanan dan menyediakan cadangan kekuatan yang diperlukan
untuk menanggung beban layanan, yakni balok harus memiliki kemampuan
terhadap kemungkinan kelebihan beban (overload) atau kekurangan kekuatan
(understrength). Kelebihan beban dapat terjadi akibat perubahan fungsi balok,
terlalu rendahnya taksiran atas efek-efek beban karena penyederhanaan yang
berlebihan dalam analisis strukturalnya dan akibat variasi- variasi dalam prosedur
konstruksinya.
Dengan harga bahan bangunan khususnya bahan baja yang relatif harganya
semakin meningkat, maka dengan menggunakan balok kastela (castellated beam)
dalam pelaksanaan konstruksi akan diperoleh suatu penghematan biaya yang
cukup berarti dari segi penggunaan material baja disamping itu juga lebih bersifat
padat karya.

B. Rumusahan Masalah

Berdasarkan uraian dari sub latar belakang di atas maka permasalahan dapat
dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana pengaruh pemotongan sudut (),
terhadap lentur pada balok baja kastela (castellated beam) ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh besar sudut pemotongan
profil (Ø) terhadap perilaku lentur pada balok baja kastela dengan menerapkan
model castellated beam zig-zag horisontal dengan benda uji profil WF
200.100.5,5.8. Besar sudut pemotongan profil (Ø) yang digunakan untuk benda uji
yaitu Ø1= 0˚ (WF utuh), Ø2= 45˚, Ø3= 50˚, Ø4= 60˚, Ø5= 65˚, Ø6= 70˚dan Ø7=
75˚. Sistem pengujian balok baja kastela yang dilakukan di laboratorium adalah
dengan memberi beban terpusat di tengah bentang. Hasil pengujian mencakup
besarnya P (beban), ∆ (lendutan), grafik hubungan waktu beban, grafik hubungan
tegangan-regangan, grafik hubungan beban-lendutan, grafik hubungan lendutan
tegangan.

D. Manfaat Hasil Penelitian


Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah:
• Mengetahui pengaruh pemotongan sudut (Ø), terhadap perilaku lentur
pada balok baja kastela (castellated beam)
• Memberikan sumbangan pemikiran terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan dalam teknik sipil utamanya untuk perencanaan struktur baja
castellated beam.
• Membuktikan secara praktik tentang kebenaran ketentuan tabel baja
catellated beam, bukan hanya sekedar secara teori saja.
• Tambahan referensi bagi kalangan akademis khususnya Jurusan Teknik
Sipil.

E. Batasan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka analisa ini peneliti batasi pada:
• Perencanaan hanya terbatas pada tinggi pemotongan profil. Pada
penelitian ini di rencanakan tinggi pemotongan profil adalah h1= 0mm
(utuh), h2= 26mm, h3= 50mm, h4= 76mm, h5= 102,5mm, dan h6= 150mm.
• Sudut  yang digunakan untuk benda uji adalah sudut 600.
• Benda uji yang dipakai adalah profil WF 200.100.5,5.8.
• Penelitian hanya terbatas pada balok untuk struktur bangunan gudang.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Balok Baja Kastela ( Castelleted Beam)


Balok kastela (castellated beam) adalah balok yang dipakai untuk konstruksi bentang
panjang (lebih dari 10 meter), yang berupa 2 profil baja yang disatukan menjadi 1 untuk
mendapatkan tinggi profil yang sesuai.
B. Keuntungan dan Kekurangan Profil Baja Casstela Beam
o Keuntungan Profil Castellated Beam
Menurut Jihad Dokali Megharief (1997) dan Johann Griinbauer (2001), beberapa
keuntungan dari profil castellated beam:
➢ Dengan lebar profil yang lebih tinggi (dg), menghasilkan momen
inersia dan modulus section yang lebih besar sehingga lebih kuat
dan kaku bila dibandingkan dengan profil asalnya.
➢ Mampu memikul momen lebih besar dengan tegangan ijin yang
lebih kecil.
➢ Bahannya ringan, kuat, serta mudah dipasang.
o Kekurangan Profil Castellated Beam
Menurut Johann Griinbauer (2001), Profil castellated beam
memiliki beberapa kekurangan antara lain:
➢ Castellated beam kurang tahan api. Sehingga harus ditambah
lapisan tahan api 20% lebih tebal agar
➢ mencapai ketahanan yang sama dengan profil awalnya.
o Kurang kuat menerima gaya lateral, sehingga perlu diberi satu atau lebih plat
pada ujung–ujung (dekat dengan pertemuan balok-kolom).

C. Perhitungan Castellated Beam


1. Menentukan dimensi castellated beam
2. Kontrol penampang
3. Bottom dan top tee

4. Pembebanan
5. Kontrol lendutan Momen
D. Dimensi Castellated Beam
Menurut L. Amayreh dan M.P. Saka (2005), dimensi geometri penampang
castellated beam dibagi menjadi tiga parameter, yaitu:
a. Sudut Pemotongan (Ø)
b. Expansion Ratio/Tinggi Pemotongan (h)
c. Welding Length/Lebar Pemotongan(e)
E. Tegangan
Tegangan adalah gaya yang bekerja pada baja per satuan luas penampang baja.
Regangan merupakan respon dari tegangan, regangan yaitu perbandingan antara
pertambahan panjang yang terjadi akibat tegangan dengan panjang baja mula-mula.
Tegangan dasar adalah tegangan leleh yang dibagi dengan faktor keamanan. Hal ini
dharapkan tegangan yang terjadi pada struktur tidak akan melampaui tegangan batas
elastis, sehingga batang struktur selalu kembali ke bentuk semula pada saat tidak ada
pembebanan. Jenis tegangan adalah sebagai berikut:
❖ Tegangan Leleh
Tegangan leleh untuk perencanaan (fy) tidak boleh diambil melebihi
nilai yang diberikan pada tabel sifat mekanisme baja struktural.
❖ Tegangan Putus/Runtuh
Tegangan putus untuk perencanaan (fu) tidak boleh diambil melebihi
nilai yang diberikan pada tabel sifat mekanisme baja struktural.
F. Gaya Tekuk Lateral (Buckling)
Gaya tekuk lateral terjadi apabila elemen penampang pada sumbu Y
tidak bisa menahan gaya aksial yang terjadi, sehingga terjadi pembengkokan
pada bagian badan profil seperti pada gambar berikut. Faktor yang
mempengaruhi gaya tekuk antara lain, karakteristik kekakuan, bentuk
penampang, kelangsingan profil, dan penjang profil.

Gambar 1. Tekuk lateral (buckling)


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, penelitian yang menggunakan


profil baja sebagai bahan utama dalam penelitian. Dalam penelitian ini profil baja
yang digunakan adalah profil baja berukuran WF 200.100.5,5.8. Pada eksperimen
ini akan dibuat 6 benda uji baja castellated beam dengan ukuran panjang masing-
masing benda uji ±1,5 meter dengan lubang yang berbeda-beda, untuk melihat
kecenderungannya. Ukuran yang dibuat berbeda pada masing-masing benda uji
adalah tinggi pemotongan profil (h) yaitu, h1= 0mm (utuh), h2= 26mm, h3=
50mm, h4= 76mm, h5= 102,5mm, dan h6= 150mm yang kemudian akan diuji
dengan menggunakan alat Loading frame, Tumpuan benda uji, Silinder jack,
Kontroler, Pc / software, Dial gauge.

B. Metode Pengumpulan Data


Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Metode Primer
Merupakan data yang secara langsung bersumber dari observasi lapangan,
pengukuran dan hasil uji suatu benda yang diamati secara langsung di
lapangan.
2. Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode untuk mencari dokumen atau data-data
yang dianggap penting melalui artikel koran/majalah, jurnal, pustaka, brosur,
buku dokumentasi serta melalui media elektronik yaitu internet, yang ada
kaitannya dengan diterapkannya penelitian ini
3. Metode Literatur atau Metode Sekunder
Study literature yaitu cara pengumpulan data dengan cara membaca /
mempelajari buku - buku literatur atau catatan kuliah yang ada
hubungannya dengan segala sesuatu yang diperlukan penulis
menyelesaikan penyusunan ini, metode ini digunakan sebagai
pembanding dan rujukan dalam menganalisa hal - hal yang timbul
dalam pelaksanaan penelitian.
C. Tahap-Tahap Penelitian Masa Persiapan
➢ Mulai Study
➢ Rancangan atau Prediksi Benda Uji
Merencanakan dimensi balok dan profil yang akan digunakan dan
mengubah profil baja WF menjadi profil castella beam.
➢ Tahap Persiapan
Pada tahap penelitian ini akan dilakukan pengujian mutu dari profil
baja yang akan digunakan sebagai benda uji castellated beam.
➢ Pembuatan Benda Uji
➢ Pengujian Benda Uji
a) Pengujian Mutu Baja Tegangan mutu baja adalah tegangan
yang terjadi pada saat sebelum mulai leleh. Untuk mengetahui
mutu baja (fy) maka akan dilakukan tes uji tarik, yaitu dengan
cara mengambil sampel dari profil baja yang akan diuji mutu
bajanya. Rumus tegangan dan regangan: σ = P/A dan ε = ΔL/L
Hubungan antara σ dan ε dirumuskan: E = σ / ε Keterangan: P
= gaya tarikan A = luas penampang ΔL = pertambahan
panjang L = panjang awal.

Gambar 2. Set-up pengujian uji tarik

b) Uji Kuat Lentur Sistem pengujian baja castellated beam yang


dilakukan di laboratorium adalah dengan memberi beban
terpusat di sekitar tengah bentang balok baja,
DAFTAR PUSTAKA

Amon, Rene dan Knobloch Atanu Mazumder, Bruce.1999.Perencanaan Konstruksi Baja


Untuk Insinyur Dan Arsitek 2. Jakarta:PT. AKA

Dougherty, B.K. Castellated beams: Astate of the art report. Journal of the South African
lnstitution of Civil Engineers, 35:2, 2nd Quarter, pp 12-20. 1993.

Hosain.. M.U., and Spiers. W.G. Experiments on castellated steel beams. J. American
Welding Society, Welding Research Supplement, 52:8, 329S- 342S. 1971.

Knowles, P.R. Castellated beams. Proc. Institution of Civil Engineers, Part l, Vol. 90, pp
521-536. 1991

L. Amayreh and M. P. Saka Department of


Civil Engineering, University of Bahrain. Failure load prediction of
castellated beams Using artificial neural networks. 2005.
Nethercot. D.A., and Kerdal.. O. Laterai- torsional buckling of castellated beams Struct.
Engr~ 60B:3, 53-61 . 1982

Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Dieter, G. E., 1987, Metalurgi Mekanik, Jilid 1 Erlangga, Jakarta.

Megharief, Jihad Dokali. 1997. Behavior of Composite Castellated Beam. McGILL


UNIVERSITY Montreal, CANADA.

Anda mungkin juga menyukai