Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TENTANG COVID-19 (ISOLASI DIRI)

DISUSUN OLEH :

NAMA : ABDULLATIF
NIM : 20191440119001
PRODE : D3 KEPERAWATAN
DOSEN PEMBIMBING : DIANA HARDIANTI.,Ns.,M.Kep

YAYASAN BANJAR INSAN PRESTASI STIKES INTAN MARTAPURA


TAHUN AJARAN 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ISOLASI DIRI
DI DESA HAMAYUNG UTARA KECAMATAN DAHA UTARA KABUPATEN
HULU SUNGAI SELATAN PROPENSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Topik : Pencegahan Covid-19


Sub Topik : Isolasi Diri
Sasaran : Warga Desa Hamayung Utara
Hari/Tanggal : Kamis, 9 September 2020
Waktu : 09.30 Wita s/d Selesai
Tempat : Balai Desa
Penyuluh : Abdullatif

I. ANALISIS DATA
Peserta hadir pukul 09.25 WITA, peserta adalah warga desa hamayung utara,
jumlah peserta hadir diperkirakan sekitar 40 orang baik laki ataupun
perempuan dengan batas usia dari 19 tahun keatas

II. TUJUAN UMUM


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan warga dapat mengenal dan mengerti
apa itu covid-19 dan isolasi diri

III. TUJUAN KHUSUS


1. Mengetahui dan memahami pengertian covid-19
2. Mengetahui dan memahami penularan covid-19
3. Mengetahui dan memahami gejala covid-19
4. Mengetahui dan memahami cara pencegahan covid-19
5. Mengetahui dan memahami pentingnya isolasi diri dan jaga jarak
IV. PROSES PENYULUHAN

TAHAP WAKTU PENYULUHAN PESERTA


1. pembukaan
1. memperhatikan
2. Mengucapkan salam
2. Menjawab salam
3. perkenalan
3. memperhatikan
4. Menyampaikan maksud
Pendahuluan 7 menit 4. Mendengarkan dan
dan tujuan
bersedia untuk
5. menayakan terlebih
diberikan penyuluhan
dahulu tentang materi
5. Dapat berpatisipasi
yang dibahas
1. Mengetahui dan 1. Mendengar dan
memahami pengertian memperhatikan
covid-19 penjelasan dari penyuluh
2. Mengetahui dan 2. Menanyakan hal yang
memahami penularan belum dimengerti
covid-19
3. Mengetahui dan
Penyampaian memahami gejala
10 menit
Materi covid-19
4. Mengetahui dan
memahami cara
pencegahan covid-19
5. Mengetahui dan
memahami pentingnya
isolasi diri dan jaga
jarak
Diskusi 15 menit Tanya jawab Bertanya
Menanyakan kembali
Evaluasi 4 menit materi yang telah Menjawab pertanyaan
disampaikan
Menyimpulkan materi
Mendengar dan
Kesimpulan 2 menit penyuluhan yang telah
memperhatikan
disampaikan

V. METODE
1.Penyajian Materi
2.Tanya jawab
3. media sosial (youtube, instagram,facebook dll)

VI. MEDIA
1. LCD/ proyektor
2. Laptop
3. mikrofon

VII. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Balai Desa Hamayung Utara
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
c. Peserta mampu menjawab saat penyuluh menanyakan kembali materi
penyuluhan
d. Peserta menanyakan hal yang belum dimengerti
3. Evaluasi Hasil
a. Masyarakat mengerti tentang covid-19 dan isolasi diri
b. Jumlah peserta hadir dalam penyuluhan diperkirakan sekitar 40 orang

VII. PENGORGANISASIAN
Moderator : Atmita
Penyaji : 1. Abdullatif
2. Monica Melly Setia Jelita
Fasilitator : 1. Muhammad Hafiz Fadhilah
2. Noor Fatwa Afifa
Notulen : Gebrila Carolina

Mengetahi, Mengetahui,
Dosen Pembimbing Kepala Desa Hamayung Utara

Diana Hardianti.,Ns.,M.Kep Bahrudin

MATERI PENYULAHAN
COVID-19 (ISOLASI DIRI)
1. APA ITU COVID-19

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-


2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut
COVID-19. Virus ini bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-
paru yang berat, hingga kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal
dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia.
Walaupun lebih banyak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja,
mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.
Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama
kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan
sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam
waktu beberapa bulan.
Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk
memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia
sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan
penyebaran virus ini.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada
banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun,
virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru
(pneumonia).
Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam
kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus
penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari
kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan
SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.

Tingkat Kematian Akibat Virus Corona (COVID-19)


Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Republik
Indonesia, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga 8 Juni 2020 adalah 31.186 orang dengan
jumlah kematian 1.851 orang.
Dari kedua angka ini dapat disimpulkan bahwa case fatality rate atau tingkat kematian yang
disebabkan oleh COVID-19 di Indonesia adalah sekitar 5,9%. Case fatality rate adalah
presentase jumlah kematian dari seluruh jumlah kasus positif COVID-19 yang sudah
terkonfirmasi dan dilaporkan.
Merujuk pada data tersebut, tingkat kematian (case fatality rate) berdasarkan kelompok usia
adalah sebagai berikut:

 0–5 tahun: 2,3%


 6–17 tahun: 0,6%
 18–30 tahun: 0,8%
 31–45 tahun: 2,4%
 46–59 tahun: 8,7%
 >60 tahun: 17,7%

Dari seluruh penderita COVID-19 yang meninggal dunia, 0,9% berusia 0–5 tahun, 0,6%
berusia 6–17 tahun, 3% berusia 18–30 tahun, 12% berusia 31–45 tahun, 39,9% berusia 46–59
tahun, dan 43,6% berusia 60 tahun ke atas.
Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, 62,2% penderita yang meninggal akibat COVID-19
adalah laki-laki dan 37,8% sisanya adalah perempuan.

2. CARA PENULARAN COVID-19


Benda merupakan media yang bisa menjadi cara penularan yang Pasif. Sebab,
menurut penelitian, virus corona covid-19 dapat bertahan hidup hingga tiga hari dengan
menempel pada permukaan benda. Benda-benda tersebut disinyalir merupakan benda yang
sering terjamah oleh anggota tubuh seperti, yang membawa virus corona covid-19. Dengan
menempelnya virus tersebut di permukaan benda yang sering terjamah, otomatis virus ini
dapat berpindah dan menemukan inang baru.
Cara kedua yang efektif sebagai media penularan virus covid-19 adalah tidak menjaga
kebersihan tangan. Setelah melakukan interaksi dengan orang lain atau benda-benda yang ada
disekitar. Dengan tangan yang tidak diatur kebersihannya, maka virus corona atau covid-19
ini dengan mudah dapat menyebar. Untuk itu, jaga selalu kebersihan tangan agar, Anda tidak
menjadi salah satu media penularan virus corona covid-19. Cuci tangan menggunakan sabun
atau gunakan pembersih tangan lainnya sebelum dan sesudah makan, sebelum dan sesudah
buang air kecil, dan kemudian beraktifitas.

Tidak Menjaga Kebersihan Setelah Bepergian


Beraktivitas adalah hal yang wajar dilakukan oleh manusia. Namun, penularan virus
corona covid-19 dilakukan oleh orang yang melakukan aktivitas di tempat tertentu. Tentu
saja, mengingat tempat yang termasuk virus corona covid-19, maka virus ini dapat
ditempelkan di pakaian dan benda yang Anda gunakan. Untuk menghindari hal tersebut,
selalu jaga kebersihan diri setelah bepergian. Cuci baju dan bersihkan tubuh hingga kering
setelah bepergian.

Tidak Menerapkan Etika Batuk dan Bersin


Dilansir pada Liputan6 , cara yang paling banyak menjadi media penularan virus
corona covid-19 adalah melalui tetesan. Tetesan dapat terjadi ketika seseorang meninggalkan
cairan kompilasi bersin, batuk, atau berbicara di lantai. Cairan yang mengandung virus,
kuman, dan bakteri kemudian dapat menempel pada benda-benda yang dibawa oleh orang
lain. Terkait, virus corona covid-19 ini semakin populer pada orang lain. Maka dari itu,
penting dan menjadi kewajiban setiap individu di tengah-tengah virus pandemi corona covid-
19 untuk menerapkan etika batuk dan bersin dengan baik. Etika batuk dan bersin dapat
dilakukan dengan menutup mulut dan hidung menggunakan siku bagian dalam atau tisu
bersih. Bila menggunakan tisu, buang tisu ke tempat sampah lalu cuci tangan menggunakan
sabun hingga bersih.

Terjadi Interaksi dengan Banyak Orang


Berkumpul atau beraktivitas di tengah kerumunan menjadi salah satu cara penularan
virus corona covid-19. Penyebabnya, virus korona covid-19 dapat menempel pada kasat mata
pada pakaian dan benda yang dibawa orang lain.
Selain itu, risiko penularan virus corona covid-19 juga dapat terjadi melalui tetesan
orang lain kompilasi batuk dan bersin. Pada saat ini, dengan menerapkan jaga jarak dan
melaksanakan kegiatan di luar rumah adalah tindakan bijak yang dapat dilakukan untuk
mengurangi penularan virus corona covid-19.

Kurangnya Pemahaman tentang Virus Corona Covid-19


Kurang memahami resolusi, bahaya, dan penyebaran dari virus corona covid-19
menjadi salah satu hal yang disayangkan. Penyebab, tanya seseorang, mengerti dan
membantah informasi tentang virus corona covid-19 ini, maka sebagian orang ini akan
melakukan tindakan antisipasi untuk menangkal virus.
Maka, edukasi tentang virus corona covid-19 merupakan hal yang bijak untuk
dilakukan bagi masyarakat guna meminimalisir penularan virus.

3.GEJALA VIRUS CORONA (COVID-19)


Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu
demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat
hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami
demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala
tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona,
yaitu:

 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)


 Batuk kering
 Sesak napas

Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus Corona meskipun lebih
jarang, yaitu:

 Diare
 Sakit kepala
 Konjungtivitis
 Hilangnya kemampuan mengecap rasa atau mencium bau
 Ruam di kulit

Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah
penderita terpapar virus Corona.

4. CARA PENCEGAHAN AGAR TERHINDAR DARI VIRUS CORONA

 Sering mencuci tangan Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air yang
mengalir selama 20 detik.  Apabila sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih
tangan atau hand sanitizer yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol.
Dianjurkan untuk menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut Anda dengan
tangan yang belum dicuci.
 Hindari kontak dekat Hindarilah kontak secara dekat dengan orang lain yang
sedang sakit. Beri jarak antara diri Anda dan orang lain jika virus corona telah
menyebar di komunitas Anda. Ini sangat penting bagi orang-orang yang berisiko
lebih tinggi untuk sakit parah.
 Jaga jarak sosial Satu di antara pencegahan penyebaran virus Corona yang efektif
adalah jaga jarak sosial. Hal ini sebenarnya juga telah disuarakan oleh Pemerintah
agar masyarakat jaga jarak fisik atau physical distancing. Dengan menerapkan
physical distancing ketika beraktivitas di luar ruangan atau tempat umum, Anda
sudah melakukan satu langkah mencegah terinfeksi virus Corona. Jaga jarak Anda
dengan orang lain sekitar satu meter.
 Gunakan masker jika sakit Jika sakit, Anda harus mengenakan masker ketika
berada di sekitar orang lain dan sebelum Anda memasuki kantor penyedia layanan
kesehatan.Jika Anda tidak dapat memakai masker (misalnya, karena menyebabkan
kesulitan bernapas), maka Anda harus melakukan yang terbaik untuk menutupi saat
batuk dan bersin Anda.Selain itu, jika Anda sedang dirawat, orang yang merawat
Anda harus memakai masker jika mereka memasuki ruangan Anda.
 Tetap tinggal di rumah.Hal ini juga yang terus digalarkan oleh pemerintah agar
penyebaran virus corona tidak meluas.Sebagai pembawa mikroorganisme, anak muda
sangat mungkin menularkannya pada orang tua atau manusia usia lanjut
(manula).Untuk itu, diimbau agar tetap berada di dalam rumah hingga wabah Covid-
19 menghilang dari Indonesia.
 Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut Tangan menyentuh banyak permukaan
dan dapat mengandung banyak virus pula. Setelah terkontaminasi, tangan dapat
memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut Anda. Dari sana, virus bisa masuk ke
tubuh Anda dan bisa membuat Anda sakit.
 Hindari kerumunan Karena dalam kerumunan, sangat memungkinkan terjadinya
penularan apabila ada salah satu orang yang terinfeksi virus corona.
 Tidak berjabat tangan Dengan tidak melakukan jabat tangan, akan menghindarkan
terjadinya kontak kulit. Hal itu akan sedikit mampu mencegah penyebaran virus
corona. Untuk saat ini menghindari kontak adalah cara terbaik. Tangan dan wajah
bisa menjadi media penyebaran virus corona
 Selalu perbaharui informasi terkait Covid-19 Tetap ikuti informasi tentang
perkembangan terbaru tentang Covid-19. Ikuti saran yang diberikan oleh penyedia
layanan kesehatan Anda, otoritas kesehatan publik nasional dan lokal Anda tentang
cara melindungi diri sendiri dan orang lain dari Covid-19. Otoritas nasional dan lokal
akan memiliki informasi terbaru tentang apakah Covid-19 menyebar di daerah Anda.
Mereka merupakan otoritas paling baik untuk memberi nasihat tentang apa yang
harus dilakukan orang di daerah Anda untuk melindungi diri mereka sendiri.
 Segera ke rumah sakit bila alami gejala Covid-19 Tetap di rumah jika Anda
merasa tidak sehat. Jika Anda mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari
bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu. Ikuti arahan otoritas kesehatan setempat
Anda. Otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di
daerah Anda. Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan
kesehatan Anda dengan cepat mengarahkan Anda ke fasilitas kesehatan yang tepat. Ini
juga akan melindungi Anda dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi
lainnya.

5. PENTINGNYA ISOLASI DIRI

Isolasi diri sendiri adalah cara melindungi orang lain dari penyebaran wabah Covid-
19 dengan cara berdiam diri di rumah setelah kembali dari perjalanan jauh (wilayah pendemi)

Isolasi diri sendiri ini sangat penting dilakukan oleh mereka yang telah atau
kemungkinan terjangkit virus SARS-CoV-2. Ini adalah salah satu cara yang paling efektif
mencegah virus menyebar.

Lamanya isolasi diri sendiri ini bisa dilakukan sesuai rekomendasi karantina Badan
Kesehatan Dunia (WHO) yakni selama 14 hari.

Jika selama 14 hari itu tidak ada gejala yang timbul dan Anda dinyatakan sehat oleh petugas
medis, itu berarti Anda bisa kembali berkumpul bersama keluarga dan orang-orang terdekat.

Lalu bagaimana cara mengisolasi diri sendiri? Wartawan kesehatan BBC News Fergus Walsh
menyebut, jika Anda tinggal sendiri, Anda bisa menggunakan layanan belanja online untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun beri pesan pada kurir untuk meletakkan barang
belanjaan di depan pintu.

Jika Anda tinggal bersama orang lain, pastikan kamar Anda memiliki ventilasi yang baik dan
tetaplah berada di dalam kamar dengan pintu tertutup. Gunakan kamar mandi setelah semua
orang dan jangan berbagi handuk atau peralatan mandi.

Selain itu, pisahkan sampah Anda dan bungkus dua kali.

"Satu hal yang harus diingat, virus corona baru hanya menimbulkan gejala ringan hingga
sedang pada empat dari lima orang," kata Walsh.

"Isolasi diri dalam konteks menjaga kontak fisik. Penyait COVID-19 ini menular melalui
percikan ludah atau droplet yang keluar dari yang sakit saat berbicara, batuk, atau bersin. Itu
menjangkau jarak sekitar 1 hingga 1,5 meter. Lebih gampangnya, minimal harus berjarak 2
meter. jika seseorang mengisolasi diri, maka dia masih boleh berada di tengah keluarga,
namun harus menjaga kontak fisik dan tidak boleh berjarak kurang dari 2 meter dari anggota
keluarga yang lain.

"Harus pakai masker terus supaya percikan ludahnya tertahan di masker," jelasnya.
Isolasi mandiri bertujuan untuk melindungi masyarakat yang sehat agar tidak tertular virus
yang menyerang saluran pernapasan itu. Yuri menjelaskan kontak sosial tetap boleh
dilakukan, namun jarak sosial harus tetap dijaga. Masker yang digunakan pun apa saja.

Isolasi diri tidak harus berkelompok melainkan bisa satu orang di rumah, bersama
anggota keluarga yang lain, asal menggunakan alat makan sendiri, tidak kontak dekat dengan
keluarga, dan menggunakan masker.

"Jika memunginkan, inisiatif daerah boleh mengumpulkan untuk isolasi mandiri. Asalkan
tempatnya nyaman, dibatasi jarak fisik, sarana dasar dan kebutuhan dasar terpenuhi. Selain
itu, perlu juga memastikan individu yang melakukan isolasi mandiri itu tetap gembira, karena
perasaan stres sangat mempengaruhi status imunitas seseorang. Kuncinya, isolasi mandiri
bisa dimana saja tapi harus membawa rasa tenang," imbuhnya

Daftar pustaka

https://www.alodokter.com/virus-corona
https://www.bbc.com/indonesia/media-51703273
https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/26/195000165/simak-ini-10-cara-
pencegahan-agar-terhindar-dari-virus-corona?page=3

Anda mungkin juga menyukai