Jurnal MIPA
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JM
Activation using a strong acid in zeolite synthesis is known can enhance the ability of
Abstrak zeolite as adsorbent. This study aims to utilize rice husk ash as a source of silica, which is
_____________________ activated with 2 M HCl in zeolite synthesis hydrothermally and apply the zeolite to reduce
the level of hardness in well water. The activation process is performed by using HCl 2 M
_____________________ solution. Zeolite product is analyzed qualitatively using infrared spectrometer (FTIR) and
_____________________ X-ray Diffraction (XRD) and then used to reduce the levels of metal ions Ca 2+ and Mg2+
_____________________ which cause water hardness, with variation of contact time (0, 20, 30, 40, 50, 60, 90, and
______ 120 minutes) followed by variation of zeolite mass (0.05; 0.1; 0.125; 0.25; and 0.5 gram per
well water 25 ml). The chemical composition analysis by fluorescence X-rays showed that
Aktivasi menggunakan
rice husk ash has been activated had higher levels of silica (SiO 2), reaching 95.83%. The
asam kuat dalam
sintesis zeolit dikenal results showed that the synthetic zeolites product is an NaY-type zeolite (zeolite like) with
dapat meningkatkan crystal cancrinite as dominant phase. The optimum adsorption of metal ions Ca 2+ and Mg2+
kemampuan zeolit in the well water by zeolite occurs at 60 minutes as optimum contact time with adsorption
sebagai adsorben. of 94.71% Ca2+ and 84.55% Mg2+ as well as 0,125 grams as optumum adsorbent mass with
Penelitian ini bertujuan absorption of 93 , 02% Ca2+ and 83.78% Mg2+.
untuk memanfaatkan
© 2015 Universitas Negeri Semarang
abu sekam padi sebagai
Alamat korespondensi: ISSN 0215-9945
Gedung D6 Lantai 2, Kampus Sekaran Gunungpati,
Semarang 50229 E-mail: verdilahuda@gmail.com
150
VH Putranto, E Kusumastuti, Jumaeri / Jurnal MIPA 38 (2) (2015): 150-159
151
VH Putranto, E Kusumastuti, Jumaeri / Jurnal MIPA 38 (2) (2015): 150-159
liter lalu diukur kadar ion logam Ca 2+ dan Mg2+ terlihat pada Tabel 1. Penggunaan HCl 2 M dalam
sebelum serta setelah adsorpsi menggunakan AAS aktivasi abu sekam berfungsi untuk melepaskan
model Analyst 100 Perkin Elmer. Zeolit sintetis senyawa-senyawa logam pengotor sehingga
ditimbang 0,125 gr kemudian dimasukkan ke dalam meningkatkan kemurnian kandungan silikanya dan
25 ml sampel air sumur dan diaduk dengan shaker membuat karakteristiknya menjadi lebih baik lagi.
dengan variasi waktu kontak adsorpsi selama 0, 20, Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
30, 40, 50, 60, 90, dan 120 menit. Campuran larutan oleh Daffalla et al. (2012).
didiamkan selama 45 menit dan filtratnya diukur yang sebelumnya
kandungan ion logam Ca2+ dan Mg2+ menggunakan Prinsip aktivasi menempel pada padatan
AAS. Masing-masing zeolit dengan variasi massa dengan asam kuat pada amorf abu sekam padi
0,05; 0,1; 0,125; 0,25; dan 0,5 gram dimasukkan ke abu sekam padi setelah diaktivasi
dalam 5 buah Erlenmeyer dan ditambahakan 25 ml mengacu hasil dengan asam kuat akan
sampel air sumur. Campuran larutan di diaduk penelitian Tao et al. terlepas dari padatan
dengan shaker selama 60 menit lalu didiamkan (2006). Aktivasi amorf tersebut dan
selama 45 menit dan filtratnya diukur kandungan berpengaruh pada meninggalkan rongga
ion logam Ca2+ dan Mg2+ kristalinitas dan ukuran bekas tempat ikatannya
menggunakan AAS pori material amorf sebelumnya. Adanya
(Kristiyani et al. 2012). karena pelepasan beberapa rongga
oksida-oksida logam tersebut menyebabkan
HASIL DAN PEMBAHASAN seperti Al2O3, K2O, Fe2O3, padatan amorf memiliki
dan sebagainya pada luas permukaan yang
Hasil analisis dengan XRF menunjukkan permukaan partikel abu semakin besar dan
bahwa kadar SiO2 awal pada abu sekam padi sekam padi. Gambar 1 semakin tidak stabil
sebelum diaktivasi sebesar 88,57% dan setelah memperlihatkan bahwa sehingga menjadi lebih
diaktivasi meningkat menjadi 95,83% seperti yang oksidaoksida logam reaktif.
Tabel 1. Analisis kandungan kimia abu sekam padi menggunakan XRF
No. Komponen Abu Sekam Padi (%) Abu Sekam Padi
Aktivasi HCl (%)
1. SiO2 88,57 95,83
6. P 2O 5 1,60 0,58
8. Cl 0,45 0,40
15. Nd2O3 - -
VH Putranto, E Kusumastuti, Jumaeri / Jurnal MIPA 38 (2) (2015): 150-159
Gambar 1. Aktivasi dengan asam kuat pada abu sekam padi (Sumber: Tao et al. 2006)
sintesis zeolit dari abu (Ojha 2004). digunakan untuk
Abu sekam padi sekam padi dapat Penambahan NaOH menentukan gugus
yang telah diaktivasi dituliskan sebagai sebagai mineralizer fungsi dari abu sekam
digunakan dalam berikut (Nur 2001): dalam sintesis zeolit padi dan zeolit hasil
sintesis zeolit tersebut dikarenakan sintesis. Karakterisasi
direkasikan dengan kapasitas air sebagai dilakukan pada bilangan
NaOH untuk pelarut pada suhu yang gelombang antara 400-
membentuk natirum tinggi seringkali tidak 4000 cm-1 yang disajikan
silikat dan selanjutnya mampu untuk pada Gambar 2.
direaksikan dengan melarutkan zat dalam
natrium aluminat dalam Fungsi NaOH
proses pengkristalan.
kondisi hidrotermal. yang ditambahkan
Oleh karena itu perlu
Mekanisme yang terjadi dalam sintesis zeolit
ditambahkan
pada saat kedua larutan tidak hanya bekerja
mineralizer berupa
tersebut direaksikan sebagai reagen saja
NaOH. Mineralizer yaitu
adalah terlarutnya tetapi juga sebagai
suatu senyawa yang
sedikit padatan dalam metalizer (materi
ditambahkan pada
air, difusi zat terlarut, pendukung) dan sebagai
larutan yang encer
dan timbulnya senyawa mineralizer. Dalam
untuk mempercepat
yang berbeda dari sintesis zeolit tersebut
proses pengkristalan
padatan terlarut. Proses penambahan NaOH yang
dengan cara
ini meliputi modifikasi berfungsi sebagai
meningkatkan
tekstur atau struktur metalizer dikarenakan
kemampuan melarutnya,
pada suatu padatan dan pada struktur zeolit
sehingga yang biasanya
akan mengurangi energi terbentuk muatan
tidak dapat larut dalam
bebas dalam sistem. negatif berlebih pada ion
air dengan
Perubahan tekstur aluminium sehingga
ditambahkannya
tersebut akan dibutuhkan kation-
mineralizer dapat
menyebabkan reduksi kation pendukung di
menjadi larut (Jumaeri
pada luas permukaan luar rangka untuk
et al. 2007).
dan meninggkatkan menetralkannya. Kation
ukuran partikel serta Karakterisasi
Na+ juga berperan
pori (Jumaeri et al. menggunakan metode
penting dalam
2007). Adapun reaksi spektroskopi FTIR
pembentukan zeolit
153
VH Putranto, E Kusumastuti, Jumaeri / Jurnal MIPA 38 (2) (2015): 150-159
Gambar 2. Spektrum infra merah (a) Abu sekam padi sebelum aktivasi dan (b) Zeolit sintetis aktivasi dengan
HCl 2 M merupakan vibrasi OH cm-1, 1635,64 cm-1, (T=Si atau Al). Zeolit
-1
tekukan. Hal ini 1103,28 cm , dan hasil sintesis
-1
Hasil analisis menunjukkan adanya 432,05 cm . Adanya hidrotermal
FTIR yang disajikan ikatan hidrogen dalam vibrasi rentang –OH menunjukkan adanya
pada Gambar 2 molekul H2O yang ada pada kedua zeolit pembukaan pori yaitu
menunjukkan adanya dalam abu sekam padi. sintetis ditunjukkan pada pita serapan
beberapa gugus Adanya gugus yang oleh pita serapan 331,76 cm-1yang
-1
pembentuk zeolit mengandung vibrasi T- 3433,29cm . Sedangkan disebabkan oleh
seperti silika dan O-T (T=Si atau Al) keberadaan molekul melemahnya ikatan Si-O
alumina pada abu ditunjukkan oleh pita H2O pada zeolit ditandai sehingga menyebabkan
-1
sekam padi maupun serapan 1103,28 cm dengan pita serapan zat pengotor yang
zeolit sintetis yaitu dan merupakan daerah 1635,64 cm-1. Pada pita berada pada pori lepas
dengan munculnya pita sidik jari gugus SiO dan serapan 1103,28 cm-1 dan pori semakin bersih
serapan pada daerah AlOH. Pita serapan menunjukkan adanya (Ghofur et al. 2014).
-1 -1
3433,29 cm , 1627,92 470,63 cm gugus yang Adanya pembukaan pori
cm-1, 1103,28 cm-1, dan menunjukkan adanya mengandung vibrasi T- tersebut pada zeolit
-1
470,63 cm untuk abu vibrasi tekuk ikatan T-O O-T (T=Si atau Al) dari hasil sintesis
sekam padi. Pita (T=Si atau Al). zeolit hasil sintesis dan menunjukkan bahwa
-1
serapan 3433,29 cm Pita serapan pita merupakan daerah sidik produk hidrotermal
menunjukkan adanya serapan yang muncul jari gugus SiO dan AlOH. sintesis zeolit lebih
-1
vibrasi rentang –OH dan dari zeolit hasil sintesis Pita serapan 432,05 cm efektif kemampuan
pada pita serapan pita secara hidrotermal yaitu menunjukkan adanya adsorpsinya dalam
serapan 1627,92 cm-1 pada daerah 3433,29 vibrasi tekuk ikatan T-O menurunkan ion logam
154
VH Putranto, E Kusumastuti, Jumaeri / Jurnal MIPA 38 (2) (2015): 150-159
155
VH Putranto, E Kusumastuti, Jumaeri / Jurnal MIPA 38 (2) (2015): 150-159
35
30
25
20
15
10
5
0
0 20 40 60 80 100 120
Waktu Kontak (menit)
Gambar 5. Grafik berat Ca2+ terserap terhadap pengaruh waktu kontak adsorpsi zeolit
Berat Mg Terserap (mg/g)
6
5
4
3
2
1
0 156
0 20 40 60 80 100 120
Waktu Kontak (menit)
Gambar 6. Grafik berat Mg2+ terserap terhadap pengaruh waktu kontak adsorpsi zeolit
VH Putranto, E Kusumastuti, Jumaeri / Jurnal MIPA 38 (2) (2015): 150-159
20 menit, zeolit hingga 120 menit dari dimana ion logam Ca2+ menyebabkan pori-pori
menunjukkan adanya kedua zeolit tersebut dan Mg2+ yang adsorben mengalami
peningkatan sama-sama mengalami teradsorpsi oleh zeolit penyusutan kembali
kemampuan adsorpsi penurunan kemampuan yang diaktivasi dengan yang juga
yang sangat cepat. Hal adsorpsi yang ditandai HCl terlalu lama memungkinkan
ini disebabkan karena dengan berat Ca2+ dan sehingga menyebabkan adsorbat yang
pada awal adsorpsi Mg2+ yang terserap proses adsorpsi teradsorpsi dilepaskan
hingga mencapai waktu semakin sedikit pada terhenti. Interaksi kembali dalam larutan
20 menit kondisi waktu kontak 120 tersebut mengakibatkan (Yulianto 2011).
permukaan adsorben menit. terjadinya tumbukan Hasil uji zeolit
yang masih bersih Namun pada saat antara partikel sebagai adsorben
sehingga menyebabkan setelah mencapai waktu adsorben dengan dengan varisasi massa
proses adsorpsi kontak optimum (60 partikel adsorbat secara zeolit per volume air
berlangsung sangat menit) terjadi cepat dan kontinyu, sumur dapat dilihat
cepat dan selanjutnya penurunan penyerapan sehingga ada pada Gambar 7 (untuk
meningkat perlahan. ion logam Ca2+ dan Mg2+ kemungkinan adsorbat Ca2+) dan pada Gambar
Proses adsorpsi setelah yang disebabkan akan dilepas kembali 8 (untuk Mg2+). Pada
mencapai waktu kontak interaksi antara ion oleh adsorben. Selain itu Gambar 7 dan Gambar 8
60 menit yaitu pada logam dengan zeolit pada proses adsorpsi menunjukkan bahwa
waktu kontak 90 menit telah lewat jenuh yang relatif lama pada zeolit memiliki
157
VH Putranto, E Kusumastuti, Jumaeri / Jurnal MIPA 38 (2) (2015): 150-159
kemampuan menyerap optimum 0,25 gram sisi aktif pada patikel saat adsorpsi tidak
ion logam Ca2+ dan Mg2+ adsorben yaitu sebesar adsorben yang berlangsung dengan
yang hampir sama dan 160,6887 mg/L atau menyerap ion logam efektif dan
massa zeolit optimum (93,02%) dan sehingga semakin memungkinkan adanya
saat adsorpsi yaitu pada penurunan konsentrasi banyak pula adsorbat adsorbat yang telah
0,125 gram. Adsorpsi ion logam yang terjerap pada diserap akan dilepaskan
oleh zeolit sintetis Mg2+ saat mencapai permukaan partikel kembali oleh adsorben
menunjukkan massa optimum yaitu adsorben. kemudian menyebabkan
penurunan konsentrasi sebesar 24,6561 mg/L Variasi massa berat ion logam Ca2+ dan
ion logam Ca2+ saat atau (83,78%). zeolit per volume air Mg2+ yang terserap oleh
mencapai massa sumur ini menunjukkan zeolit menjadi menurun
penurunan kapasitas bahwa jumlah massa seiring bertambahnya
Jumlah ion logam adsorpsi pada titik 0,25 zeolit yang melebihi massa zeolit.
2+
Ca dan Mg2+ yang dan 0,5 gram adsorben. massa optimum (0,25
terserap oleh zeolit Semakin besar rasio dan 0,5 gram adsorben) PENUTUP
meningkat seiring massa zeolit terhadap tidak sebanding dengan
bertambahnya massa larutan artinya semakin jumlah volume sampel Pengaruh aktivasi
zeolit hingga mencapai banyak partikel air sumur yang hanya menggunakan asam
jumlah optimum 0,125 adsorben yang 25 ml sehingga kuat HCl 2 M pada
gram dalam 25 mL air digunakan, maka menyebabkan proses sintesis zeolit
sumur dan mengalami semakin banyak pula tumbukan yang terjadi abu sekam padi dapat
Berat Ca Terserap (mg/g)
40
35
30
25
20
15
10
5
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Massa Adsorben (gram)
Gambar 7. Grafik Berat Ca2+ Terserap Terhadap Pengaruh Massa Zeolit Per Volume Air Sumur
Berat Mg Terserap (mg/g)
5.5
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5 158
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Massa Adsorben (gram)
Gambar 8. Grafik Berat Mg2+ Terserap Terhadap Pengaruh Waktu Kontak Adsorpsi
VH Putranto, E Kusumastuti, Jumaeri / Jurnal MIPA 38 (2) (2015): 150-159
meningkatkan kadar Effect of organic and Sekam Padi dengan S. 2008. synthesis
SiO2 abu sekam padi inorganic acid Asam Sitrat dan and
mencapai 95,83%. Zeolit pretreatment on Asam Klorida, characterization of
structural Seminar Nasional zeolite nay from
yang dihasilkan
properties of rice Kimia dan rice husk ash.
merupakan zeolit tipe
husk and Pendidikan Kimia, Korean J Chem Eng
NaY (zeolite like) dengan adsorption Semarang, Jurusan 25(4): 861-864.
kristal cancrinite mechanism of Kimia FMIPA Yunita I. 2008. Pengaruh
(Na6Ca2[(CO3)2Al6Si6O24]. phenol. Int J Chem UNNES. Waktu Reaksi Pada
2H2O) sebagai fasa and Environ Eng Ojha K, Pradhan NC, & Sintesis Zeolit Dari
dominan. Penggunaan 3(3): 192-200. Samanta AN. 2004. Abu Sekam Padi
HCl 2 M untuk Ghofur A, Atikah, Zeolite from fly ash: Serta Aplikasinya
mengaktivasi abu sekam Soemarmo, & Hadi synthesis and Sebagai Penukar
A. 2014. characterisation, Ion. Skripsi tidak
padi yang digunakan
Karakterisasi Fly Indian Acad Sci dipublikasikan.
sebagai bahan utama
Ash Batubara 27(6): 555-564. Semarang, Jurusan
dalam sintesis zeolit Sebagai Bahan Silalahi IH, Sianipar A, & Kimia FMIPA
dapat meningkatkan Katalitik Konverter Sayekti E. 2011. UNNES.
tingkat kristalinitasnya. Dalam Mereduksi Modifikasi zeolit
Selain itu kemampuan Gas Buang HC dan alam menjadi
menurunkan kadar ion CO Kendaraan material katalis
logam Ca2+ dan Mg2+ Bermotor. Prosiding perengkah. Jurnal
pada air sumur sangat SNST 5: 33-37. Kimia Mulawarman
Jumaeri, Astuti W, & Lestari 8(2): 89-93.
baik dengan
WTP. 2007. Suardana IN. 2008.
penurunannya sebesar
Preparasi dan Optimalisasi daya
166,3338 mg/L atau karakterisasi zeolit adsorpsi zeolit
(94,71%) dan 26,1269 dari abu layang terhadap ion
mg/L (84,55%) untuk batubara secara kromium(III).
waktu kontak adsorpsi alkali hidrotermal. Jurnal Penelitian
optimum 60 menit serta Reaktor 11(1): 38- dan Pengembangan
untuk massa optimum 44. Sains & Humaniora
0,125 gram sebesar Kristiyani D, Susatyo EB, & 2(1): 17-33.
Prasetya AT. 2012. Tao Y, Kanoh H, Abrams L,
160,6887 mg/L atau
Pemanfaatan zeolit & Kaneko K. 2006.
(93,02%) dan 24,6561
abu sekam padi Mesoporemodified
mg/L atau (83,78%). untuk menurunkan zeolites:
kadar ion Pb2+ pada preparation,
DAFTAR PUSTAKA air sumur, Indo J characterization,
Chem Sci 1(1): 13- and applications.
Azizi SN & Yousefpour M. 19. Chem Rev 106(3):
2010. Synsthesis of Nur H. 2001. Direct 896-910.
zeolites NaA and synthesis of NaA Widayat W. 2002.
analcime using rice zeolite from rice Teknologi
husk ash as silica husk ash and pengolahan air
source without carbonaceous rice sadah. Jurnal
using organic husk ash, Indo J Agri Teknologi
template. J Mater Sci 1: 40-45. Lingkungan. 3(3):
Sci 45: 5692-5697. Nuryono. 2006. Pembuatan 256-266.
Daffalla SB, Mukhtar H, & dan Karakteristik Wittayakun J, Khemthong P,
Shaharun MS. 2012. Silika Gel Dari Abu & Prayoonpokarach
159