1. Latar Belakang
Program Pamsimas III merupakan kelanjutan dari Program Pamsimas I dan II yang
bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan air minum dan sanitasi,
serta meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat. Program
Pamsimas III direncanakan akan berakhir pada akhir tahun 2020. Berdasarkan data
SIM Pamsimas sejak tahun 2008 sampai dengan bulan Desember 2020 menunjukan
Capaian KPI Pamsimas secara nasional dari 16 KPI terdapat 3 KPI yang belum
tercapai yaitu KPI 1, 3, dan 15. KPI 1, 3 dan 15 perlu mendapatkan perhatian karena
KPI 1 adalah jumlah tambahan orang yang mempunyai akses keberlanjutan
terhadap fasilitas air minum yang berkelanjutan, baru mencapai 20.821.100 dari
target 22.100.000; KPI 3 desa/kelurahan dengan sarana air minum yang layak yang
dikelola dan dibiayai secara efektif, baru mencapai 85,70% dari target 90%, dan KPI
15 target sekolah yang mempunyai fasilitas sanitasi yang layak dan menerapkan
pola hidup bersih dan sehat (PHBS), baru mencapai 90,32% dari target 95%. Untuk
itu dalam tahun 2021 ini sebagai tahun terakhir program adalah waktu yang tersisa
untuk dapat mencapai target KPI tersebut.
Dengan demikian dalam kurun waktu sekitar 10 bulan kedepan masih ada pekerjaan
rumah untuk dapat mencapai target KPI 1 sebanyak 1.278.900 jiwa (6%), target KPI
3 sebanyak – 4,30%, dan target KPI 15 sebanyak - 4,68%.
Pada sisi yang lain berdasarkan data SIM Pamsimas per 25 Januari 2021
menunjukkan bahwa dari 29.816 desa/KPSPAMS terdapat 1.296 tidak memiliki rencana
kerja, 2.968 tidak memiliki pembukuan, 14.753 pembukuan tidak lengkap, 867 tidak punya
daftar asset, 2.751 tidak ada iuran, 8.833 iuran dibawah BOP. Dari 29.816 desa terdapat
Sarana Air Minum tidak berfungsi sebanyak 1.500, berfungsi sebagian sebanyak
2.371, kondisi SAN sekolah tidak berfungsi 623, berfungsi sebagian 947, tidak ada
sarana 13.539.
Data di atas menunjukan bahwa jika seluruh kelembagaan KPSPAMS mempunyai
rencana kerja, memiliki pembukuan lengkap, memiliki daftar asset, memiliki iuran
diatas BOP kemungkinan besar persoalan keberfungsian SPAMS akan teratasi.
Dengan demikian pada gilirannya akan mendukung capaian target KPI.
Pendekatan program Pamsimas di tingkat masyarakat adalah Berbasis Masyarakat,
artinya program Pamsimas menempatkan masyarakat sebagai salah satu pengambil
keputusan utama dan penanggung jawab kegiatan dan pengelolaan sarana air
minum dan sanitasi. Untuk memastikan bahwa seluruh proses implementasi
program di tingkat masyarakat dapat berjalan dengan kualitas baik serta
mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk mendukung keberlanjutan program,
maka ditugaskan tenaga fasilitator di masing-masing kabupaten peserta Program
1
Pamsimas. Oleh sebab itu pada menjelang berakhirnya program Pamsimas III ini
CPMU Pamsimas merasa perlu untuk melakukan peningkatan kapasitas Fasilitator
supaya dapat melaksanakan tugas pendampingan desa tahun 2021 dengan baik dan
mendampingi desa pasca sehingga seluruh SPAMS terbangun dapat berfungsi
dengan baik dan berkelanjutan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka direncanakan pada TA 2021 akan
diselenggarakan kegiatan Lokalatih Fasilitator Untuk Keberlanjutan Program
Pamsimas secara tatap muka di 33 provinsi lokasi program Pamsimas. Rencana
pelaksanaan kegiatan ini secara rinci dijelaskan dalam kerangka acuan kegiatan ini.
2. Tujuan
Tujuan Lokalatih Fasilitator Program Pamsimas III TA 2021 adalah meningkatakan
kapasitas Tim Fasilitator dalam melakukan pendampingan kepada masyarakat
untuk menjamin keberlanjutan SPAMS terbangun.
b. Pemandu
Kegiatan lokalatih ini akan difasilitasi oleh tim pemandu yang berasal dari Tim
ROMS Provinsi yang telah mengikuti TOT Peningkatan Kapasitas Pelaku Program
Untuk Keberlanjutan TA 2021 bersama District Coordinator (DC). Adapun unsur
pemandu dari tim ROMS provinsi adalah Co PC, TA CDCB, TA WSS, TA FMS, dan
TA STBM.
c. Narasumber
Narasumber pelatihan ini adalah terdiri dari unsur :
Direktur Air Minum;
3
Kasubdit Wilayah II, Direktorat Air Minum;
Ketua CPMU Pamsimas;
PPK Pembinaan Manajemen II, Satker Direktorat Air Minum;
Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi;
Satker Pelaksanaan;
PPK Air Minum;
PPMU Provinsi;
Advisor Pamsimas;
Tim National Management Consultant;.
d. Koordinator
Untuk dapat terselenggaranya kegiatan ini maka di setiap provinsi akan
dikoordinasikan oleh seorang Koordinator Pelatihan yang berasal dari unsur TA
CDCB ROMS. Untuk provinsi yang tidak terdapat TA CDCB maka koordinasi
langsung menjadi tanggungjawab PC ROMS Provinsi masing-masing atau TA
ROMS yang ditunjuk oleh PC ROMS. Koordinator Pelatihan selain
bertanggungjawab terhadap seluruh rangkaian penyelenggaraan kegiatan
pelatihan juga mengendalikan pelaksanaanya serta menyusun laporan
penyelenggaraannya. Di tingkat pusat kegiatan ini dikoordinasikan oleh CBTS
Coordinator NMC.
4
NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN JPL PESERTA
Jumlah JPL 27
6. Metode Pelaksanaan
a. Penyelenggaraan
Penyelenggaraan pelatihan akan dilakukan secara berjenjang dengan proses
awal mempersiapkan Tim Pemandu Provinsi melalui TOT Peningkatan Kapasitas
Pelaku Program Untuk Keberlanjutan TA 2021. Berdasarkan hasil TOT tersebut
selanjutnya Tim Pemandu Provinsi akan memberikan pembekalan kepada DC
melalui Technical Meeting di provinsinya masing-masing sebelum pelaksanaan
lokalatih fasilitator. Selanjutnya dilaksanakan lokalatih fasilitator di setiap
provinsi, atau penggabungan 2 provinsi dengan jumlah peserta yang sedikit.
b. Bahan Belajar
Bahan belajar Lokalatih Fasilitator Pamsimas TA 2021 ini menggunakan bahan
belajar yang telah disusun oleh TA NMC sesuai Tema dan Sub Tema yang telah
mendapatkan persetujuan dari CPMU Pamsimas DJCK. Bahan Belajar akan
diunggah di aplikasi CB Online sebelum pelaksanaan lokalatih diselenggarakan.
Seluruh peserta wajib mengunduh Bahan Belajar yang telah diunggah pada
aplikasi CB Online Pamsimas melalui Login supaya terekam bahwa peserta
sudah melakukan belajar mandiri.
c. Metode
Metode pembelajaran dilakukan dengan belajar mandiri dan tatap muka
langsung untuk provinsi yang memungkinkan dengan tetap menerapkan
protocol kesehatan atau secara virtual untuk provinsi yang tidak memungkinkan.
Proses pembelajaran dimulai oleh peserta setelah peserta mengunduh bahan
belajar pada aplikasi CB Online. Berdasarkan bahan belajar yang diunduh
peserta akan membaca dan mempelajari seluruh bahan belajar secara mandiri.
Jika ada hal-hal yang belum dipahami peserta membuat catatan untuk
ditanyakan pada saat pertemuan tatap muka. Proses pembelajaran secara tatap
muka akan menggunakan berbagai metode yaitu ceramah, tanya jawab, studi
kasus, sumbang saran, diskusi kelompok, sharing pengalaman, dan penugasan.
d. Tindakan Pencegahan Penyebaran COVID-19
Selama proses kegiatan peningkatan kapasitas setiap peserta di masing-masing
lokasi tetap memperhatikan tindakan-tindakan pencegahan penyebaran COVID-
19 dengan menerapkan Physical / Social Distancing (jarak antar orang minimal 1
meter), menggunakan masker, pengukuran suhu badan setiap hari sebelum
pelaksanaan kegiatan di kelas dilaksanakan, penyediaan sarana cuci tangan dan
5
hand sanitizer dalam tempat pertemuan. Untuk menjaga jarak dusuk di dalam
ruangan diwajibkan menggunakan ruangan dengan kapasitas peserta maksimum
hanya 50%. Penyemprotan disinfektan juga wajib dilakukan baik di tempat
pertemuan maupun kamar dan seluruh lokasi pertemuan rutin setiap hari
minimal sekali. Seluruh peserta, pemandu, narasumber dan panitia juga wajib
melakukan swab antigen terlebih dahulu dengan menunjukkan hasilnya yang
kepada petugas/panitia minimal sehari sebelumnya. Jika hasil swab antigen
positif maka tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan. Hanya peserta dan
pemandu yang dinyatakan negative hasil swab antigen dan suhu badan dibawah
37,3 derajat yang diperbolehkan mengikuti kegiatan. Demikian pula dengan
pengaturan konsumsi semuanya harus mengikuti protokol kesehatan dengan
tanpa prasmanan.