LP Keluarga Agam
LP Keluarga Agam
DENGAN HIPERTENSI
Disusun oleh:
J.0105.18.042
TAHAP PROFESI
2021
I. KONSEP KELUARGA
A. Definisi
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan
tertentu untuk saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan
emosional, serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.
(Friedman, 1998)
B. Tipe Keluarga
A. Definisi
B. Klasifikasi hipertensi
Klasifikasi hipertensi pada klien berusia ≥18 tahun oleh the joint
National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High
blood Preasure(1998)
Batasan tekanan darah (mmHg) Kategori
Diastolic
<85 Tekanan darah normal
85-89 Tekanan darah normal-tinggi
90-104 Hipertensi ringan
105-114 Hipertensi sedang
≥115 Hipertensi berat
Systolic,saat diastolic < 90 mmHg
<140 Tekanan darah normal
140-159 Garis batas hipertensi sistolik terisolasi
≥160 Hipertensi sistolik terisolasi
Sumber: ignatavicius D,1994
C. Etiologi
D. Patofisiologi
E. Manifestasi Klinis
1) Tidak Bergejala
F. Pemeriksaan Diagnostik
1) Pemeriksaan Laboratorium
1) Penatalaksanaan Keperawatan
2) Penatalaksanaan Farmakologis
A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga
b. Alamat
c. Telpon
d. Pekerjaan
e. Pendidikan
f. Komposisi
Nama J Hub U Pendid Status Imunisasi Ke
K . mu ikan t
Dng r BC Polio DPT Hepatiti Cam
s pak
G
KK 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
2. Genogram
3. Tipe Keluarga
4. Suku Bangsa
5. Agama
6. Status Sosial Ekonomi Keluarga
7. Aktivitas rekreasi keluarga
8. Riwayat Dan Tehap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
c. Riwayat keluarga inti
d. Riwayat keluarga sebelumnya
A. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3. Mobilitas geografis keluarga
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
5. Sistem pendukung keluarga
B. STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi keluarga
2. Struktur kekuatan keluarga
3. Struktur peran
4. Norma keluarga
C. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi perawatan kesehatan
4. Fungsi reproduksi
5. Fungsi ekonomi
D. TUGAS PERAWATAN KELUARGA
1. Mengenal masalah keluarga
2. Mengambil keputusan
3. Merawat anggota keluarga yang sakit
4. Memelihara lingkungan
5. Menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan
9. Pemeriksaan fisik
a. TTV
b. Aktivitas/istirahat
1) Gejala : Kelemahan, letih, napas pendek, gaya hidup monoton
2) Tanda : Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, dan
takipnea.
c. Pernapasan
Secara umum, gangguan ini berhubungan dengan efek
kardiopulmonal, tahap lanjut dari hipertensi menetap/berat.
d. Sirkulasi
1) Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklorosis, penyakit jantung coroner,
dan penyakit serebrovaskuler. Dijumpai pula episode palpitasi serta
perspirasi.
2) Tanda :Kenaikan tekanan darah (pengukuran serial dari kenaikan
darah) diperlukan untuk menegakkan diagnosis. Hipotensi postural
mungkin berhubungan dengan regimen obat.
3) Nadi :Denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis,Perbedaan denyut
femoral melambat sebagai kompensasi denyutan radialis/brakhialis ;
denyut (popliteal, tibialis posterior,dan pedalis) tidak terba atau lemah
4) Denyut apical : PMI kemungkinan bergeser atau sangat kuat.
5) Frekuensi / irama : Takikardi, berbagai disritmia
6) Bunyi jantung :Terdengar S2 pada dasr, S3 (CHF dini), dan S4
(pengerasan ventrikel kiri/hipertropi ventrikel kiri)
7) Murmur stenosis valvular
8) Desiran vascular terdengar diatas karotis, vemoralis, atau epigastrum
(stenosis arteri)
9) DVJ (distensi vena jugularis dan kongesti vena).
10) Ekstremitas : Perubahan warna kulit, suhu dingin ( vasokontriksi
periver); pengisian kapiler mungkin lambat/tertunda (vasokontriksi)
11) Kulit pucat, sianosis, dan diaphoresis (kongesti, hipoksemia). Bisa juga
kulit berwarna kemerahan (feokromositoma).
e. Eliminasi
Gejala : Adanya gangguan ginjal saat ini atau yang telah lalu,
seperti infeksi/obsturksi atau riwayat penyakit ginjal masa lalu.
f. Neurosensori
Gejala : Keluhan pening/pusing, berdenyut, sakit kepala
suboksipital (terjadi saat bangun dan menghilang secara spontan setelah
beberapa jam)
B. SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA
(BAILON DAN MAGLAYA, 1978)
1. Sifat Masalah
Skala :
Tidak/kurang sehat 3 1
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera
1
Skala :
2
Mudah
1
Sebagian
0
Tidak dapat
3. Potensial masalah untuk dicegah
Skala :
Tinggi 3
1
Cukup 2
Rendah
1
4. Menonjolnya masalah
Skala :
0
JUMLAH
Skoring :
Skor
Skor Aktual = x Bobot
Angka Tertinggi
No Data Masalah
1 1. Kurang menunjukkan perilaku Ketidakefektifan
adaftif terhadap lingkungan pemeliharaan
2. Kurang menunjukkan pemahaman kesehatan
tentang prilaku sehat
3. Tidak mampu menjalankan perilaku
sehat
4. Memiliki riwayat perilaku mencari
bantuan kesehatan yang kurang
5. Kurang menunjukkan minat untuk
meningkatkan perilaku sehat
6. Tidak memiliki system pendukung
(support system)
2 1. Keluhan pusing. Perilaku kesehatan
2. Berdenyut, sakit kepala subokspital cenderung beresiko
(terjadi saat bangun dan menghilang
secara spontan setelah beberapa
jam).
3. Riwayat keluarga
4. TD : >140/90 mmhg
5. BB diatas batas normal
Diagnosa keperawatan
No Kode Diagnosa
1 00080 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
2 00099 Perilaku kesehatan cenderung beresiko
3 00063 Kurangnya pengetahuan tentang penyakit
Intervensi
Diagnosa Keperawatan
Data Intervensi Keperawatan
Kode Diagnosa
1. Kurang menunjukkan 00080 Ketidakefektifan Edukasi Kesehatan Mengenai perilaku
perilaku adaftif terhadap pemeliharaan kesehatan hidup sehat
lingkungan 1. Idenifikasi kesiapan dan
2. Kurang menunjukkan kemampuan menerima informasi
pemahaman tentang 2. Identifikasi factor-faktor yang
prilaku sehat dapat meningkat dan menurunkan
3. Tidak mampu motivasi perilaku hidup bersih dan
menjalankan perilaku sehat
sehat 3. Sediakan maeri dan media
4. Memiliki riwayat pendidikan kesehatan
perilaku mencari bantuan 4. Jadwalkan pendidikan kesehatan
kesehatan yang kurang sesuai kesepakatan
5. Kurang menunjukkan 5. Berikan kesempatan klien untuk
minat untuk bertanya
meningkatkan perilaku 6. Jelaskan factor resiko yang dapat
sehat mempengaruhi kesehatan
6. Tidak memiliki system 7. Ajarkan perilaku hidup bersih dan
pendukung (support sehat
system) 8. Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
Edukasi program Pengobatan
1. Identifikasi penggunaan
pengobatab tradisional dan
kemungkinan efek terhadap
kesehatan
2. Fasilitasi informasi tertulis atau
gambar untuk meningkatkan
pemahaman
3. Berikan dukungan untuk menjalani
program pengobatan dengan baik
dan benar
4. Libatkan keluarga untuk
memberikan dukungan pada pasien
selama pengobatan
5. Informasikan fasilitas kesehatan
yang dapat digunakan selama
pengobatan
6. Ajarkan kemampuan melakukan
pengobatan mandiri (self
medication )
1. Keluhan pusing. 00099 Perilaku kesehatan Dukungan Kepatuhan program
cenderung beresiko pengobatan
2. Berdenyut, sakit kepala
1. Identifikasi keptuhan menjalani
subokspital (terjadi saat program pengobatan
2. Buat komitmen menjalani program
bangun dan menghilang
pengobatan dengan baik
secara spontan setelah 3. Dokumentasikan aktivitas selama
proses pengobatan
beberapa jam).
4. Diskusikan hal-hal yang dapat
3. Riwayat keluarga mendukung atau menghambat
berjalannya program pengobatan
4. TD : >140/90 mmhg
5. Libatkan keluarga untuk
5. BB diatas batas normal mendukung program pengobatan
yang dijalani
6. Informasikan program pengobatan
yang harus dijalani
7. Informasikan manfaat yang akan
diperoleh jika teratur menjalani
program pengobatan
8. Anjurkan pasen dan keluarga
melakukan konsultasi ke
pelayanan kesehatan terdekat
Edukasi program Pengobatan
7. Identifikasi penggunaan
pengobatab tradisional dan
kemungkinan efek terhadap
kesehatan
8. Fasilitasi informasi tertulis atau
gambar untuk meningkatkan
pemahaman
9. Berikan dukungan untuk menjalani
program pengobatan dengan baik
dan benar
10. Libatkan keluarga untuk
memberikan dukungan pada pasien
selama pengobatan
11. Informasikan fasilitas kesehatan
yang dapat digunakan selama
pengobatan
Ajarkan kemampuan melakukan
pengobatan mandiri (self
medication )
1. Menanyakan mengenai 00063 Kurangnya pengetahuan Edukasi Kesehatan mengenai hipertensi
hipertensi tentang penyakit 1. Idenifikasi kesiapan dan
2. Menunjukkan perilaku kemampuan menerima informasi
tidak sesuai anjuran 2. Identifikasi factor-faktor yang
3. Menunjukkan persepsi dapat meningkat dan menurunkan
yang keliru terhadap motivasi perilaku hidup bersih dan
masalah sehat
4. Menjelani pemeriksaan 3. Sediakan maeri dan media
yang tidak tepat pendidikan kesehatan
4. Jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
5. Berikan kesempatan klien untuk
bertanya
6. Jelaskan factor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
7. Ajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat
8. Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Edisi 1 Cetaka II. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Edisi 1 Cetaka II. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi
1 Cetakan II. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indones
Gunawan, Lany. (2001). Hipertensi: Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Sobel, Barry J, et all. (1999). Hipertensi: Pedoman Klinis Diagnosis dan Terapi.
Jakarta: Penerbit Hipokrates.