WANITA MENOPAUSE
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Budi Luhur
Cimahi
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Budi Luhur
Cimahi
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi Penelitian
Oleh
Pembimbing I Pembimbing II
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh
Mengetahui
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.Wr.Wb
Puj syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya serta shalawat dan salam kami curahkan kepada Nabi Muhammad
memberi bantuan, yang selalu memberikan semangat dan untaian do’a untuk
menulis skripsi penelitian ini. Penulis tidak akan mampu membalas jasa-jasa
menghantarkan kesyurga-Nya.
Terkhusus Kepada :
1. Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D selaku Ketua STIkes Budi Luhur
Cimahi
2. Yosi Oktri, AMK., S.Pd., SST., MM, selaku Wakil Ketua I Bidang
iv
4. Ns. Wulan Novika., MAN, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
penelitian ini.
8. Kedua orang tuaku, Ayahanda Asep Hernawan dan Ibunda Kartini serta
Kakak dan Adik-adiku yang terkasih terimakasih atas do’a dan dukungan
berharga serta do’a yang sangat tulus semoga kita semua selalu dalam
v
HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN TINGKAT KECEMASAN
PADAWANITA MENOPAUSE DI RW 04DESA BATUJAJAR TIMUR
ABSTRAK
vi
ABSTRAK
Menopausal women based on psychological reviews will experience changes in
self-concept that caused anxiety. Postmenopausal women who have a negative
self-concept caused selft-concept disorders, on the other hand, menopausal
women who have a positive self-concept will appear more optimistic and full of
convidence. As the elderly population increases, it will cause various problems in
the self-concept of the elderly, physical, mental and social changes. Objective to
determine the relationship between self-concept and anxiety levels in menopausal
women in RW 04 Batujajar Timur Village West Bandung District. The Research
Method used a correlation study with purposive sampling technique that meet the
criteria inclusion and exclusion. Using two subjects with 45 respondents. Result
spearmen statistical test, with a significance level of 0,05, the P Value<0,009 and
the closeness value of -0,385. So that there is relationship between self-concept
and anxiety levels in menopausal women in RW 04 Batujajar Timur Village, West
Bandung Regency, and has relationship value of -0,385 wich means that it has a
strong relationship. Conclusions and suggestions there is a relationship between
self-concept and anxiety levels in menopausal women RW 04 Batujajar Timur
Village, West Bandung Regency with a strong relationship. It is expected that
menopausal women can improve a good self-concept so that menopausal women
do not experience severe anxiety so that their physical and mental health is well
maintained.
Key Words : Self-concept, Anxiety, Menopause
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................10
C. Tujuan Penelitian...............................................................................................10
D. Manfaat Penelitian.............................................................................................10
BAB II....................................................................................................................13
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................13
A. Kajian Pustaka...................................................................................................13
D. Kerangka Teori..................................................................................................57
viii
BAB III..................................................................................................................58
METODE PENELITIAN……………………………………….…………...…63
A. Rancangan Penelitian........................................................................................58
B. Variabel Penelitian............................................................................................58
C. Definisi operasional...........................................................................................59
I. Etika Penelitian...................................................................................................71
BAB IV..................................................................................................................73
A. Hasil Penelitian.................................................................................................73
B. Pembahasan.......................................................................................................76
C. Keterbatasan......................................................................................................84
BAB V....................................................................................................................85
A. Simpulan............................................................................................................85
B. Saran…………………………………………………………………….….…96
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................87
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengalami atresia terus meningkat, hingga pada suatu ketika tidak tersedia
lagi folikel yang cukup. Kini wanita Indonesia rata-rata memasuki masa
menopause pada usia 50 tahun. Tetapi sebagian ada yang mengalami pada
usia lebih awal atau lebih lanjut. Umur waktu terjadinya menopause
pada perempuan dengan rentang usia 40 sampai 55 tahun. Masa ini sangat
(Baziad,2013).
1
2
memasuki periode perimenopause tiga sampai lima tahun lebih awal dari
satu bentuk emosi individu yang berkenaan dengan adanya rasa terancam
oleh sesuatu, biasanya dengan objek ancaman yang tidak begitu jelas.
yang tidak menyenangkan, dan perasaan bahwa suatu yang buruk akan
(Kartono,2000).
3
bahwa gejala ansietas yang lebih berat banyak di temukan pada masa
dan masa klimakterium akhir (1,9%). Gejala ansietas yang lebih berat
ingat dan merasa tidak berharga. Konsep diri wanita menopause sangat
stress dan depresi dengan kondisi yang mereka alami. Depresi yang
dialami oleh wanita yang menopause akan sangat berdampak pada konsep
diri wanita tersebut. Hal ini berkenaan dengan kehilangan peran nya
perang”, dan jika gagal akan ada dua pihak yang disalahkan, entah itu
lebih optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positif terhadap
Orang dengan konsep diri positif akan mampu menghargai dirinya dan
bagaimana individu berpikir dan menilai dirinya sendiri. Jika ia tidak bisa
dan trauma psikis. Terjadi pula perasaan degradasi diri, disertai tingkah
(Kartono,1992)
Verini Fahmi pada tahun 2017 di dapatkan hasil bahwa ada hubungan
Dusun Polaman adalah sebagai berikut ada hubungan yang kuat antara
rendah konsep diri ibu menopause maka tingkat kecemasan ibu semakin
tinggi, begitu juga sebaliknya semakin tinggi konsep diri ibu menopause
tahun 2013, di dapatkan hasil bahwa ada hubungan antara konsep diri
teliti oleh Rina Kunde pada tahun 2019 di dapatkan hasil adanya
tersinggung dengan hal-hal kecil, sering merasa tubuh nya sudah tidak
percaya diri.
29,1 juta dan pada tahu 2025 menjadi 36 juta jiwa. Dilihat dari angka
harapan hidup (AHH) lansia di indonesia meningkat dari 68,5 tahun pada
tahun 2006 menjadi 69,65 tahun pada tahun 2011. Menurut profil
penduduk lansia adalah 7,18% pada tahun 2010 jumlah penduduk lansia
perkirakan akan meningkat dari 500 juta pada saat ini menjadi 1 miliyar
jumlah wanita menopause akan melonjak dari 107 juta jiwa akan menjadi
wanita dari seluruh jumlah penduduk Indonesia yang sebesar 240 -250 juta
Tahun 2020 Hasil sensus penduduk tahun 2020 di jawa barat jumlah
(Kemenkes) jumlah wanita usia lanjut usia di jawa barat adalah 177,476
7
Tahun 2020 memiliki jumlah penduduk 97,888 yang terdiri dari laki-laki
Masalah atau gangguan konsep diri pada lansia dapat dlihat dari
konsep diri yang positif atau negatif. Konsep diri yang negatif
maupun sosial.
citra diri, ideal diri, harga diri, penampilan peran dan identitas diri. Jika
sering terjadi dan berkaitan dengan konsep diri lansia adalah sebagai
8
berikut. Gangguan harga diri pada lansia akan merasa harga dirinya rendah
orang tua. Gangguan keputusasaan pada lansia akan terdapat beberapa ciri
dan tampak murung , menarik diri dari lingkungan. Gangguan Citra Tubuh
pada lansia Misal nya Lansia yang tidak percaya diri dengan kulitnya yang
sudah keriput atau rambutnya yang beruban, ciri lansia yang mengalami
sebelumnya.
alami. Ada 6 orang yang merasa khawatir pada fase menopause karena
merasa ada yang kurang dalam dirinya, mereka juga merasa khawatir
dipopulerkan oleh Callista Roy pada tahun 1960. Roy memalui teorinya
9
disebut dengan mode adaptif. Mode adaptif ini dapat mengarah pada
perilaku koping yang positif atau negatif. Mode adaptif terdiri dari 4
dan orang lain. Interaksi dengan diri sendiri yang merupakan dasar
perilaku koping meliputi Physical self dan personal self . Physical Self
terdiri dari sensasi diri dan gambaran diri sedangkan Personal Self terdiri
dari sensasi konsistensi diri, ideal diri, serta moral etik dan spiritual.
fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi selama sehat dan
sakit
Batujajar Timur”
10
B. Rumusan Masalah
Batujajar Timur?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Batujajar Timur
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
peningkatan.
11
2. Manfaat Praktik
a. Bagi Wanita
umumnya.
c. Bagi Peneliti
nya terjaga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Konsep Menopause
a. Definisi Menopause
“Men” dan “Pauseis” adalah kata yunani yang pertama kali digunakan
berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia 45 dan
meningkat, hingga pada suatu ketika tidak tersedia lagi folikel yang
usia 50 tahun. Tetapi sebagian ada yang mengalami pada usia lebih awal
13
14
dari penuaan, yaitu ketika wanita tidak lagi mendapat haid selama 1
tahun.
kehidupan wanita.
ras, paritas, tinggi, atau berat badan. Namun usia menopause dapat
kejadian yang dapat terjadi secara alami atau perubahan hidup yang
1) Menopause alami
Ditandai dengan tidak hadirnya siklus menstruasi selama satu tahun lebih.
2) Menopause premature
selama satu tahun penuh sebelum usia 40 tahun. Ini dapat terjadi akibat
resiko kanker payudara dan ovarium lebih kecil, tetapi memiliki resiko
b. Tahap-Tahap Menopause
1. Fase Pramenopause
Hal ini biasanya berlangsung selama 4-5 tahun. Tejadi pada usia antara 48-
2012)
2. Fase Menopause
fisik makin menonjol. Berlangsung sekitar 3-4 tahun. Pada usia antara 56-
dapat didahului oleh siklus haid yang lebih panjang, dengan perubahan
dewasa ini untuk terjadinya menopause pada umur yang lebih tua.
c. Fisiologis Menopause
Sejak lahir bayi wanita sudah mempunyai 770.000 sel telur yang
belum berkembang. Pada fase pubertas, yaitu usia 8-12 tahun, mulai
menarche (haid pertama kalinya). Masa ini disebut dengan masa pubertas
Pada masa ini ovarium mulai mengeluarkan sel-sel telur yang siap untuk
dibuahi. Masa ini disebut fase reproduksi yang berlangsung sampai usia
menurun jumlah sel-sel telur pada kedua ovarium. Hal ini disebabkan
adanya ovulasi pada setiap siklus haid, dimana pada setiap siklus, anatara
20 hingga 1.000 sel telur tumbuh dan berkembang tetapi hanya satu atau
matang, akan mati, juga karena proses atresia, yaitu proses awal
pertumbuhan sel telur yang segera berhenti dalam beberapa hari atau tidak
adalah FSH. Kada FSH pada masa menopause adalah 30-40 mlu/ml
1. Perubahan Fisik
dalam siklud haid, kadang kala haid muncul tepat waktu, tetapi tidak
yang normal.
Hot fluses adalah rasa panas yang luar biasa pada wajahdan tubuh
bagian bawah (leher dan dada). Hot fluses di tandai oleh sensasi
c. Jantung Berdebar-Debar
jantung sekitar 20 kali lebih sedikit dari pria. Peluang ini dapat
termostrat tubuh pada suhu yang lebih rendah. Akibat nya, suhu
e. Berkunang-Kunang
f. Gangguan Libido
vagina menjadi tipis dan mudah cedera. Sehingga wanita tidak mau
g. Perubahan Kulit
Pada kulit tumbuh bintik hitam, otot bawah kulit wajah mengendur
tidak hubungannya dengan Produksi Hormon pada saat atau sesudah tidak
22
Menopause.
2. Konsep Kecemasan
a. Definisi Kecemasan
yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti
dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik
b. Kepribadian cemas
Seseorang yang tanpa stressor juga dapat menjadi cemas dapat dinamakan
tersinggung
7) Selain keluhan cemas diatas ada kelompok cemas yang lebih berat
24
1) Faktor Presdiposisi
emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian, yatu ide dan
meliputi :
kecemasan.
25
individu.
kecemasannya.
2) Faktor Presipitasi
eksternal
e. Tingkat Kecemasan
hal yang penting dan mengesampingkan hal yang lain. Kecemasan ini
Individu cenderung berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta
ketakutan dan teror. Hal yang rinci terpecah dari proporsinya. Karena
berlangsung terus dalam waktu yang lama, dapat terjadi kelelahan dan
kematian.
setiap item yang diobservasi diberi 5 tingkatan skor antara 0 (Nol Persent)
untuk melakukan pengukuran kecemasan pada trial cilinic yaitu 0,93 dan
menggunakan skala HARS akan diperoleh hasil yang valid dan reliable.
Skala HARS menurut Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) yang dikutip
malam hari, tidur tidak nyenyak, bangun dengan lesu, banyak mimpi-
hari.
g. Gejala somatic ditandai dengan nyeri pada otot, kaku, kdutan otot, gigi
panjang.
makan, rasa panas di perut, peut terasa kembung atau penuh, muntah,
buang air besar lembek, kehilangan berat badan, sukar buang air besar
(Konstipasi).
30
l. Gejala urogenital ditandai oleh sering buang air kecil, tidak dapat
haid amat pendek, haid beberapa kali dalam sebulan, menjadi dingin
dengan kaegori :
a) Respon fisologis
pernapasan adalah napas cepat, sesak napas, tekanan pada dada, napas
makan, rasa tidak nyaman pada abdomen, nyeri abdomen, mual, nyeri
tangan), gatal, rasa panas dan dingin pada kulit, wajah pucat,
b) Respon Perilaku
c) Respon Kognitif
gambaran visual, takut cedera atau kematian, kilas balik, mimpi buruk.
d) Respon Afektif
3. Konsep Diri
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang
berhubungan dengan orang lain (Stuart dan Sudeen, 1991). Menurut Bell
dirinya secara utuh, baik fisikal, emosional intelektual, sosial dan spiritual
Konsep diri adalah satu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan,
pendapat orang-orang mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang kita
individu. Individu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih
dan penguasaan lingkungan. Konsep diri yang negative dapat dilihat dari
merupakan hasil dari bagaimana dia mengamati situasi dan dirinya sendiri.
Konsep diri merupakan sebuah organisasi yang stabil dan berkarakter yang
c. Teori Perkembangan
Konsep diri belum ada waktu lahir, kemudian berkembang secara
bertahap sejak lahir seperti mulai mengenal dan membedakan dirinya dan
pada area tertentu yang dinilai oleh diri sendiri atau masyarakat serta
orang lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu dengan
dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengan dirinya, pengaruh orang
dekat atau orang penting sepanjang siklus hidup, pengaruh budaya dan
sosialisasi.
diri dapat dibentuk melalui pandangan diri dan pengalaman yang positif.
Sehingga konsep merupakan aspek yang kritikal dan dasar dari prilaku
35
individu. Individu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih
efektif yang dapat berfungsi lebih efektif yang dapat dilihat dari
kuat terhadap tingkah laku seseorag. Kita akan lebih mudah meramalkan
dan memahami tingkah laku orang tersebut. Pada umumnya tingkah laku
acuh tak acuh, tidak memiliki empati pada orang lain, tidak
lain, dan jarang atau bahkan tidak pernah melibatkan diri dalam
aktivitas-aktivitas sosial.
1965 adalah Tennessee Self Concept Scale (TSCS) merupakan alat untuk
mengukur konsep diri secara umum, alat ukur ini dapat diberikan secara
39
satu sama lain, sehingga dari 3 dimensi internal dan 5 dimensi eskternal
Tabel 1
Kisi-Kisi Instrumen Konsep Diri
(Tennesse Self Concept Scale)
Variabel Dimensi internal
Konsep Identitas peneriman Tingkah
Diri laku
SS = Sangat Sesuai
S = Sesuai
R = Ragu-Ragu
TS = Tidak Sesuai
diberi bobot skor dalam rentang 1-5 dan terdapat item yang bernilai
favorable (+) dan Unfavorable (-) yang diuraikan pada Tabel Gambar 2 :
Tabel 2
Sistem Penilaian Alternative Jawaban Berdasarkan Skala Likert
Bentuk Item Pola Skor
SS S R TS STS
Favorable (+) 5 4 3 2 1
Unfavorable (-) 1 2 3 4 5
sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan
tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini
sehingga terhindar dari rasa cemas dan meningkatkan harga diri. Sejak
42
gejala, seperti:
1) Syok Psikologis.
2) Menarik diri.
proses yang adaptif, jika tampak gejala dan tanda-tanda berikut secara
2. Ideal Diri
capai. Ideal diri akan mewujudkan cita-cita, nilai- nilai yang ingin
diri.
kecocokan antara persepsi diri dan ideal diri. Ideal diri ini hendaknya
ditetapkan tidak terlalu tinggi, tetapi masih lebih tinggi dari kemampuan
agar tetap menjadi pendorong dan masih dapat dicapai (Keliat, 1992 ).
3. Harga Diri
harga diri yang rendah atau harga diri yang tinggi. Jika individu sering
gagal, maka cenderung harga diri rendah. Harga diri diperoleh dari diri
sendiri dan orang lain. Aspek utama adalah di cintai dan menerima
negatif terhadap diri sendiri termasuk hilangnya percaya diri dan harga
diri. Harga diri rendah dapat terjadi secara situasional (trauma) atau
kronis (negatif self evaluasi yang telah berlangsung lama). Dan dapat di
ekspresikan secara langsung atau tidak langsung (nyata atau tidak nyata)
a. Perkembangan individu.
mengalami kurangnya pengakuan dan pujian dari orang tua dan orang
yang tidak dapat dicapai, seperti cita –cita yang terlalu tinggi dan
hilang.
rendah diri.
mampu membangun harga diri anak dengan baik. Orang tua memberi
46
umpan balik yang negatif dan berulang-ulang akan merusak harga diri
pada trauma.
4. Peran
Peran adalah pola sikap, perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan
pilihan, sedangkan peran yang diterima adalah peran yang terpilih atau
diri. Harga diri yang tinggi merupakan hasil dari peran yang memenuhi
5. Identitas Diri
Sundeen,1991).
kelamin tersebut. Perasaan dan perilaku yang kuat akan indentitas diri
menghargai diri, percaya diri, mampu diri, menerima diri dan dapat
yang terpisah dan berbeda dengan orang lain, individu mengakui atau
berbagai aspek tentang dirinya yang terdiri dari peran, nilai dan prilaku
hubungan masa lalu, saat ini dan masa yang akan datang, individu
Sudeen, 1991)
Judul Hasil
Hubungan Konsep Diri Dengan Berdasarkan hasil pengujian statistic
1. Teori Keperawatan
Dikutip dari jurnal dan buku Peran perawat menurut Roy adalah
harus dapat mengantar stimulus fokal. Kontekstual dan residual yang ada
51
stimulus tertinggi.
a. Teori adaptasi Callista Roy merupakan suatu teori yang di turunkan dari
Kesehatan merupakan status dan proses ada atau menjadi seseorang yang
seseorang.
manusia memberikan respond dan terjadi proses adaptasi. Respon ini dapat
1. Stimulus Fokal
dengan tiba-tiba.
2. Stimulus konstektual
Stimulus yang muncul pada situasi yang turut menjadi akibat dari
lingkungan yang muncul bagi seseorag dari dalam atau dari sesuatu
3. Stimulus Residual
53
luar sistem manusia yang memiliki dampak tidak jelas pada situasi
saat ini.
c. Proses control
a) Mekanisme Koping
1. Subsistem regulator
2. Subsistem kognator
d. Efektor
1. Mode fisiologis-fisik
54
sendiri pada waktu tertentu yang terbentuk dari persepsi internal dan
persepsi dari reaksi orang lain. Komponen konsep diri terdiri dari :
fisik diri yaitu citra tubuh, personal diri yaitu konsistensi diri, ideal
diri, atau harapan diri dan moral etik spiritual diri. Mode identitas
Mode ini satu atau dua mode sosial yang fokus pada peran
peran yaitu integrasi sosial. Hal ini untuk mengetahui bahwa seseorang
memiliki suatu hubungan dengan orang lain sehingga orang itu bertindak
f. Mode interdependasi
sama lain aspek semacam rasa cinta, rasa hormat, merawat, pengetahuan,
paling penting bagi invidu tersebut. Hubungan yang kedua yaitu dengan
g. Output
Menurut Hamid dan Kusman (2017) output terdiri dari dua yaitu:
1. Respon adaptif
2. Respon inefektif
sistem manusia.
Gambar 1
Bagan Konsep Teori Callista Roy
56
Umpan Balik
Gambar 1 Manusia Sebagai sistem adaptif Hamid dan
Kusman (2017)
stimulus fokal, stimulus konstektual, dan stimulus residual melalui proses control
dalam bentuk mekanisme koping yang digunakan. Mekanisme control ini dibagi
atas subsistem regulator dan kognator. Respon subsistem tersebut dapat terlihat
pada perubahan yang ada pada perempuan menopause yaitu fungsi fisiologis
berupa perubahan fisik dan seksual. Output dari suatu sistem adalah perilaku
yangdapat diamati , diukur, dapat dilaporkan baik berasal dari dalam maupun luar
D. Kerangka Teori
Factor yang mempengaruhi
konsep diri menopause
1. perubahan fisik
2. Psikologis
3. Spiritual
57
Kecemasan
Teori Model Keperawatan Model Pada Wanita
Adaptasi ( Sister Callista Roy ) Menopause
2. Presitipasi
a. Ancaman terhadap integritas fisik
b. Ancaman terhadap harga diri
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
A. Rancangan Penelitian
gejala satu dengan gejala yang lain, atau variabel satu dengan variabel
sectional atau potong silang, yaitu suatu penelitian dimana variabel yang
B. Variabel Penelitian
lain. Pada variabel jenis penelitian ini dimana variabel dependen konsep
ini untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel bebas yaitu konsep
58
59
C. Definisi operasional
1. Konsep Diri
Untuk dapat secara jelas definisi operasional dari penelitian ini dapat
penelitian ini
sesuai dengan
kuisoner yang
dijawab oleh
responden adalah
Citra tubuh, ideal
tubuh, harga diri,
peran diri, dan
identitas diri
Variabel Kecemasan pada Kuesioner tidak ada Ordinal
dependen wanita menopause kecemasan
kecemasan adalah keadaan Skor kurang
psikologis dimana dari 6
seorang wanita
merasa khawatir,
gelisah dan kecemasan
ketakutan dengan ringan
perubahan- Skor 7 – 14
perubahan fisik
maupun psikis
selama menopause. Kecemasan
Kecemasan dalam sedang
masa menopause Skor 15-27
dalam penelitian
ini adalah respon
yang tampak pada Kecemasan
pasien atas apa berat
yang telah terjadi Skor lebih
pada dirinya dalam dari 27
masa menopause.
Isi kecemasan (Hawari,
yang akan diteliti 2011)
pada penelitian ini
sesuai dengan
kuisoner yang
dijawab oleh
responden adalah
Waniita
menghadapi
perasaan cemas,
ketegangan,
ketakutan,
gangguan
kecerdasan,
perasaan depresi,
gejala somatic,
61
gejala sensorik,
gejala
cardiovaskuler,
gejala pernafasan,
gejala saluran
pencernaan, gejala
urogenital, gejala
otonom, perilaku
sewaktu
wawancara
a. Populasi Penelitian
b. Sampel Penelitian
a. Besaran Sampel
N
n=
1+ N (d) ²
85
n=
1+85 (0.1)²
85
n=
1+85 (0,01)
62
85
n=
1+0,85
85
ո=
1,85
Keterangan :
n : besar sampel
N : besar populasi
d :tingkat signifikan
d. Kriteria Sampel
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria eksklusi
Pada skala ini sampel diminta untuk menjawab pertanyaan yang ada
yang tersedia skala ini menggunakan skala model likert yang terdiri dari
Intrumen tentang konsep diri pada penelitian ini dibuat oleh Imran
(2007). Yang seluruh nya berjumlah 25 butir pertanyaan yang terdiri dari
metode skala likert. Adapun blue print konsep diri adalah sebagai berikut :
64
jawaban
4 = Sangat Setuju
3 = Setuju
2 = Tidak Setuju
mendukung jawaban
3 = Tidak Setuju
2 = Setuju
1 = Sangat Setuju
0 = tidak ada
a. Uji Validitas
mengukur apa yang harus diukur. Ada dua hal penting yang harus
instrument harus (1) relevan isi dan (2) relevan cara dan sasaran
b. Uji reliabilitas
1) Persiapan penelitian
d. Seminar proposal
2) Pelaksanaan Penelitian
a. Ijin penelitian
3) Alur penelitian
Latar Belakang
Rumusan
Pengambilan Data
Tujuan
Primer Sekunder
Pengolahan Data
Analisis
1. Pengolahan Data
69
a. Editing
b. Coding
e. Analisa Data
1. Analisa Univariate
Pada penelitian ini meliputi data umum dan data khusus yang
2. Analisa Bivariate
September 2020.
H. Etika Penelitian
1. Izin etik
Nomor :24/D/KEPK-STIKes/VII/2020
3. Kerahasiaan (confidentiality)
4. Manfaat (benefit)
kesehatan hendaknya :
jawab
b. Keadilan (justice)
A. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
a. Variabel penelitian
tabel tersebut.
73
74
Total 45 100
Sumber : Data Primer 2020
Berdasarkan hasil univarat yang tertera tabel 6 pada 45
didapatkan konsep diri tinggi (15.6%) konsep diri sedang (13,3%) dan
Total 45 100.0
Sumber : Data Primer 2020
2. Analisa Bivariat
ini :
Tingkat Kecemasan
Dari hasil uji statistik pada tabel diatas diperoleh, nilai p=0.009 <α (0.05)
dengan tingkat kecemasan kuat, dan berpola negatif artinya semakin rendah
B. Pembahasan
gangguan daya ingat dan merasa tidak berharga. Konsep diri wanita
sangat stress dan depresi dengan kondisi yang mereka alami. Depresi yang
dialami oleh wanita yang menopause akan sangat berdampak pada konsep
diri wanita tersebut. Hal ini berkenaan dengan kehilangan peran nya sebagai
perang”, dan jika gagal akan ada dua pihak yang disalahkan, entah itu
terlihat lebih optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positif
menghargai dirinya dan melihat hal-hal yang positif yang dapat dilakukan
bagaimana individu berpikir dan menilai dirinya sendiri. Jika ia tidak bisa
dan trauma psikis. Terjadi pula perasaan degradasi diri, disertai tingkah
tinggi dan rendah dipengerahui oleh faktor usia dan pekerjaan. Pada
ini sesuai dengan teori blackburnd dan davidson (1990) faktor yang
kali dimana usia menopause dimulai pada saat umur 50 tahun berhenti
siklus haid.
dari siklus haid yang rutin setiap bulan ke masa menopause dimana
karena itu memasuki usia 40-50 tahun sering dijadikan sesuatu yang
pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat dan tidak cantik.
(Baziad, 2002).
(Johnson,1993)
79
berusia 50 tahun ke atas di seluruh dunia akan meningkat 500 juta lebih
perubahan kualitas hidup seperti mulai menarik diri dari pergaulan sosial
karena merasa dirinya tidak ada harganya dan merasa tidak berguna lagi,
agar tidak minder dalam beradaptasi dengan lingkungan selain itu adanya
Kecemasan
pendidikan formal tetapi juga bisa diperoleh dari sumber informasi lain.
Timur
yang dilakukan Triani Rosanti, Tri Anjaswani, Novita dewi 2017 yang
Pvalue lebih kecil dari α (0,000 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan Ho
yang kuat antara konsep diri dengan tingkat kecemasan pada ibu
diri memiliki korelasi yang sangat erat dengan kecemasan jadi apabila
masa menopause fisik atau psikis, harga diri, gambaran diri, ideal diri,
peran, identitas diri. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
tersebut terlihat bahwa konsep diri rendah kurang nya menerima diri
valid untuk mengukur konsep diri dan tingkat kecemasan responden pada
berperan hanya sebagai ibu rumah tangga saja tingkat pengetahuan yang
kecemasan tersebut berasal dari pekerjaan itu sendiri dan bukan berasal
dari proses menuju menopause menurut darmojo dan hadi (2006) seorang
wanita yang mempunyai aktifitas sosial diuar rumah akan lebih banyak
mendapat informasi baik misalnya dari teman bekerja atau teman dalam
aktifitas sosial.
kategori konsep diri rendah dan tingkat kecemasan berat. Pada kuesioner
terjadi pada masa menopause seperti harga diri, ideal diri, gambaran diri,
sebanyak 64,4% hal ini terjadi karena dari mereka menjawab ada gejala
C. Keterbatasan
di setiap RW sehingga ada beberapa yang harus door to door dan tidak ada
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan terhadap 45
(71.1%).
lansia (64.4%).
B. Saran
1. Bagi Wanita
menghadapi menopause.
85
86
menopause
3. Bagi Peneliti
wanita menopause
5. Bagi Puskesmas
kecemasan.
DAFTAR PUSTAKA
85
http://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://media.neliti.com/media/publications/38
76-ID-factor-yang-mempengaruhi-tingkat-kecemasan-pada-wanita-
perimenopause.pdf&ved=2ahUKEwi8zcfL_PjoAhUXdCsKHSurD8wQFjA
AegQIBhAC&usg=AOvV0W221aEXvxI9rPnBcmAo2
[15] S. Dwi Suliseliawaty. (2007) Dampak Menopause Terhadap Konsep Diri
Wanita Yang Mengalami Menopause di Kelurahan Trengguli, Kecamatan
Jenawi, Kabupaten Karanganyar. [Online]. http://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/1
23456789/64151/cover.pdf%3D7%26isAllowed%3Dy
%ved=2ahUKEewjWp6m7gvnoAhUTfX0KHcDhCqsQFJCegQBhAB&US
G=AOvVawFR89vZU8nVWYKYKYJOLgy8d&cshid=1587455156955
[16] E. Lukyta. (2006) Kecemasan Menjelang Masa Menopause Ditinjau Dari
konsep Diri Wanita Dewasa Madya. [Online]. http://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.wima.ac.id/3114/&ved=2ah
UKEwiDjbv_g_noAhUZA3IKHXMw804ChAWMAB6BAgAEAE&usg=A
OvVaw2Z2plI6rfhMkmilM8de3ISV
[17] Nur Hasan. (2012) Teori dan Model Keperawatan Callsta Roy. [Online].
http://www.google.com/ur?sa=web&rct=j&url=http://nurhasan-
unija.blogspot.com/2012/12/teori-dan-model-keperawatan-callista-roy.html
%3Fm%3D1&ved=2ahUKEwjDweD_hfnoAhUEg-
YKHWtOBrQQFjAMegQCRAB&usg=AOvVawOa_mud4OgRZp3L2Q2w
M3lc&cshid=1587456011477
[18] Ika Erika. (2000) Hubungan antara Konsep Diri dengan derajat stress pada
masa menopause. [Online]. http://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.untar.ac.id/8513/&ved=2ah
UKEwiq1OO5iPnoAhUUWXOKHaYICOUQFjANegQICBAB&usg=AOv
VawOnNOCVVVQPgdOC1m_jggzG
[19] M A Rosyada. (2015) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Usia
Menopause. [Online]. http://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://media.neliti.com/media/publications/18
410/-ID-faktor-faktor-yang-berhubungan-dengan-usia-menopause-studi-di-
puskesmas-bangetay.pdf&ved=2ahUKEwjavOWTifnoAhWwIEsFHasMC-
kQFjAGegQIBRAB&usg=AOvVaw1Xagx
RESPONDEN(INFORMED CONSENT)
(…………….)
2. Usia : …… tahun
3. Tempat tinggal :
4. Pendidikan : Tidak sekolah
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
5. Pekerjaan :
PNS
Pegawai Swasta
Lain-lain, sebutkan
………………….
6. Status Perkawinan :
Menikah
Janda
RATING SCALE)
A. Penilaian
B. Berilah tanda (√) pada salah satu kolom yang tersedia sesuai dengan
No Pernyataan 0 1 2 3 4
1 Perasaan Cemas
2 Ketegangan
masalah
gelap
menakutkan
orang
4 Gangguan tidur
hari
lagi
menakutkan
5 Gangguan Kecerdasan
minat
sudah menopause
sering lakukan
alami
memikirkan sesuatu
sekejap
10 Gejala pernafasan
bila bernafas
pendek/sesak
panjang
11 Gejla sistem pencernaan
pencernaan
sebelum/sesudah makan
kencing
13 Gejala autonomy
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
TS : Tidak sesuai
B. Berilah tanda (√) pada salah satu kolom yang tersedia sesuai dengan
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Saya dapat menjalani menopause
dengan baik
2 Saya yakin semua masalah dalam
menopause
4 Seburuk apapun kondisi menopause
saya saya akan tetap tenang
5 Saya tidak terganggu dengan
selama menopause
6 Saya merasa penampilan saya tidak
seumuran saya
7 Saya sering mengalami kesulitan
tidur
8 Saya merasa gelisah saat memikirkan
dimasa hidupnya
10 Menopause membuat saya tidak
tenang
11 Saya puas dengan diri saya sekarang
menopause
15 Saya tetap disayangi walaupun sudah
saya
16 Saya tidak dicintai oleh keluarga saya
menopause
21 Saya harus meningkatkan
menopause
22 Menopause membuat saya merasa
kegiatan saya
23 Selera makan saya berkurang karena
alami
24 Apakah setelah menopause ibu
merasa senang karena tidak
memikirkan lagi repotnya menstruasi
25 Apakah aktivitas dan hubungan sosial