Anda di halaman 1dari 6

Tokoh Tokoh Pendiri Negara Indonesia

1. Ir. Soekarno 2. Mohammad Hatta

3. Soepomo 4. Mohammad Yamin

 5. Sayuti Melik 6. Fatmawati

7. Radjiman Wedyodiningrat 8. Laksamana Maeda


Tokoh Tokoh Pendiri Negara Indonesia Peran Dan Aktivitasnya
1. Ir. Soekarno

Ir. Soekarno adalah Presiden Indonesia pertama yang


menjabat pada periode 1945–1966. Ia memainkan
peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia
dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator
Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad
Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.
Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep
mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan
ia sendiri yang menamainya. 

2. Mohammad Hatta
Mohammad Hatta adalah pejuang, negarawan,
ekonom, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang
pertama. Ia bersama Soekarno memainkan peranan
penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari
penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya
pada 17 Agustus 1945. Ia juga pernah menjabat
sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I,
Hatta II, dan RIS
.

3. Soepomo

Soepomo adalah seorang pahlawan nasional Indonesia.


Soepomo dikenal sebagai arsitek Undang-undang
Dasar 1945, bersama dengan Muhammad Yamin dan
Ir. Soekarno.

4. Mohammad Yamin

Mohammad Yamin adalah sastrawan, sejarawan,


budayawan, politikus, dan ahli hukum yang telah
dihormati sebagai pahlawan nasional Indonesia
yang lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat
pada 24 Agustus 1903 dan meninggal di Jakarta
pada 17 Oktober 1962 pada umur 59 tahun. Ia
merupakan salah satu perintis puisi modern
Indonesia dan pelopor Sumpah Pemuda sekaligus
"pencipta imaji keindonesiaan" yang
mempengaruhi sejarah persatuan Indonesia.
5. Sayuti Melik

Sayuti Melik dicatat dalam sejarah Indonesia sebagai


pengetik naskah proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia. Dia adalah suami dari Soerastri Karma
Trimurti, seorang wartawati dan aktivis perempuan di
zaman pergerakan dan zaman setelah kemerdekaan.

6. Fatmawati

Fatmawati dikenal akan jasanya dalam menjahit


Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang turut
dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.

7. Radjiman Wedyodiningrat

Radjiman Wedyodiningrat  adalah seorang dokter yang


juga merupakan salah satu tokoh pendiri Republik
Indonesia. Beliau adalah satu-satunya orang yang
terlibat secara akif dalam kancah perjuangan bangsa
yang dimulai dari munculnya Boedi Utomo sampai
pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKl).]

8. Laksamana Maeda

Laksamana Maeda adalah seorang perwira tinggi


Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Hindia
Belanda pada masa Perang Pasifik. Selama
pendudukan Indonesia di bawah Jepang, ia
menjabat sebagai Kepala Penghubung Angkatan
Laut dan Angkatan Darat Tentara Kekaisaran
Jepang. Laksamana Muda Maeda memiliki peran
yang cukup penting dalam kemerdekaan
Indonesia dengah mempersilakan kediamannya
yang berada di Jl. Imam Bonjol, No.1, Jakarta
Pusat sebagai tempat penyusunan naskah
proklamasi oleh Soekarno, Mohammad Hatta
dan Achmad Soebardjo, ditambah sang juru ketik
Sayuti Melik. Selain itu, dia juga bersedia
menjamin keamanan bagi mereka. Kini, bekas
kediamannya itu menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
Pengertian BPUPKI
BPUPKI atau badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia adalah sebuah badan
yang dibentuk oleh pihak jepang pada tanggal 29 april 1945. Badan ini dibentuk dengan alasan
mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia supaya mau membantu bangsa jepang dengan
menjanjikan kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia.
Badan ini diketuai oleh Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T) Radjiman Wedyodiningrat serta
wakilnya yaitu Ichibangase Yoshio (orang jepang) dan Raden Pandji Soeroso. Badan ini
beranggotakan 67 orang. BPUPKI mempunyai tugas yakni mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang
bersifat dengan aspek-aspek politik ekonomi, tata pemerintahan serta hal lain yang dibutuhkan untuk
persiapan kemerdekaan Indonesia.
Tak lama kemudian BPUPKI pun dibubarkan dibentuk sebuah badan baru untuk menggantikan
BPUPKI. Badan tersebut yakni PPKI atau Panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Junbi
Inkai) dengan jumlah anggota 21 orang dengan ketuanya yaitu Ir. Soekarno , wakilnya Drs. M. Hatta
dan Mr. Ahmad Soebardjo sebagai penasehat PPKI. Anggota dari PPKI tersebut dipilih dengan
mewakili berbagai etnis yang mewakili Indonesia diantaranya yakni : 12 orang asal jawa, 3 orang asal
sumatera, 2 orang asal Sulawesi, 1 orang asal Kalimantan, 1 orang asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1
orang asal Maluku dan terakhir 1 orang etnis Tionghoa.
Sejarah Pembentukan BPUPKI
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau (Jepang: Dokuritsu Junbi Cosakaiatau
dilafalkan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai) adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah
pendudukan balatentara Jepangpada tanggal 29 April 1945bertepatan dengan hari ulang tahun
KaisarHirohito. Badan ini dibentuk sebagai upaya mendapatkan dukungan bangsa Indonesia dengan
menjanjikan bahwa Jepangakan membantu proses kemerdekaan Indonesia. BPUPKI beranggotakan 63
orang yang diketuai oleh Radjiman Wedyodiningratdengan wakil ketua Hibangase Yosio (orang Jepang)
dan R.P. Soeroso. Adapun Sejarah Pembentukan BPUPKI secara formil, termuat dalam Maklumat
Gunseikan nomor 23 tanggal 29 Mei 1945, dilihat dari latar belakang dikeluarnya Maklumat No. 23 itu
adalah karena kedudukan Facisme (kekuasaan) Jepang yang sudah sangat terancam.

Sejarah Pembentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)


PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau atau dalam bahasa Jepang disebut Dookuritsu
Junbi Iinkai adalah panitia yang bertugas melanjutkan hasil kerja BPUPKI setelah BPUPKI dibubarkan
Jepang pada 7 Agustus 1945. Selain itu, PPKI juga bertugas meresmikan pembukaan
atau preambule dan batang tubuh UUD 1945. PPKI diresmikan oleh Jendral Terauchi pada 9 Agustus
1945 di Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Peresmian ini dihadiri oleh Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta
dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat.
Keanggotaan PPKI
PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno, dengan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil ketua. Anggotanya sendiri
berjumlah 21 orang yang merupakan tokoh utama pergerakan nasional Indonesia. Anggota PPKI terdiri
dari berbagai etnis Nusantara, meliputi 12 orang etnis Jawa, 3 orang etnis Sumatera, 2 orang etnis
Sulawesi, 1 orang etnis Kalimantan, 1 orang etnis Nusa Tenggara, 1 orang etnis Maluku, dan 1 orang
etnis Tionghoa. Yang termasuk anggota PPKI antara lain: Mr. Soepomo, Dr. Radjiman Wedyodiningrat,
R. P. Soeroso, Soetardjo Kartohadikoesoemo, Kiai Abdoel Wachid Hasjim, Ki Bagus Hadikusumo, Otto
Iskandardinata, Abdoel Kadir,  Pangeran Soerjohamidjojo, Pangeran Poerbojo, Dr. Mohammad Amir,
Mr. Abdul Maghfar, Mr. Teuku Mohammad Hasan, Dr. GSSJ Ratulangi, Andi Pangerang, A.H.
Hamidan, I Goesti Ketoet Poedja, Mr. Johannes Latuharhary, Drs. Yap Tjwan Bing. Kemudian, tanpa
sepengetahuan pemerintah Jepang, anggota PPKI bertambah lagi 6 orang, yaitu: Achmad Soebardjo,
Sajoeti Melik, Ki Hadjar Dewantara, R.A. A. Wiranatakoesoema, Kasman Singodimedjo, Iwa
Koesoemasoemantri.
Golongan muda memberikan sikap tidak suka pada PPKI. Mereka menganggap PPKI sebagai suatu
badan bentukan pemerintah pendudukan militer Jepang yang sudah tentu memihak Jepang. Akan tetapi,
di lain pihak, PPKI adalah sebuah badan yang sangat berguna dalam mempersiapkan kemerdekaan.
Untuk mewujudkan Indonesia merdeka, perlu dipersiapkan segala macam keperluan bagi berdirinya
suatu negara. Meski demikian, baik cepat atau lambat, kemerdekaan Indonesia yang dijanjikan oleh
pemerintah Jepang tergantung kepada kerja PPKI. Pada akhirnya, Jendral Terauchi memberikan
keputusan bahwa pemerintah Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 24
Agustus 1945. Seluruh persiapan kemerdekaan Indonesia tersebut diserahkan sepenuhnya kepada PPKI

Anda mungkin juga menyukai