Anda di halaman 1dari 2

Pengobatan kandidiasis lini kedua:

A. Ketokonazol
1. Indikasi
a. mukosa sistemik
b. kandidiasis mukokutan resisten yang kronis
c. mukosa saluran cerna resisten serius
d. kandidiasis vaginal resisten yang kronis
e. infeksi dermatofita pada kulit atau kuku tangan (tidak pada kuku kaki)
f. profilaksis mikosa pada pasien imunosupresan
g. kandidiasis mukokutan kronis yang tidak responsif terhadap nistatin dan obat-
obat lain
h. infeksi mikosis sistemik
2. Kontraindikasi
a. gangguan hati
b. kehamilan dan menyusui
c. pemberian bersamaan dengan terfenadin atau astemizol.
B. Flukonazol
1. Indikasi
Indikasi fluconazole adalah pada kasus kandidiasis superfisial (misalnya
kandidiasis oral dan kandidiasis vaginalis), kandidiasis sistemik, meningitis
kriptokokus, dan profilaksis infeksi Candida pada transplantasi sumsum tulang.
2. Kontraindikasi
a. pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap fluconazole atau komponen azol
b. Penggunaan fluconazole dosis ganda 400 mg dengan terfenadin
C. Itrakonazol
1. Indikasi
Indikasi itraconazole adalah untuk terapi infeksi jamur lokal maupun sistemik,
misalnya pada kasus kandidiasis, blastomikosis, histoplasmosis, aspergillosis, dan
tinea unguium (onikomikosis). Dosis itraconazole yang dikonsumsi akan
bervariasi tergantung jenis infeksi jamur yang dialami.
Pemberian itraconazole direkomendasikan pada orang dewasa. Pemberian
pada anak maupun balita tidak direkomendasikan karena belum ada data yang
jelas terkait keamanannya pada kelompok tersebut.
2. Kontraindikasi
a. ada riwayat hipersensitivitas terhadap komponen obat. Obat ini juga tidak
boleh diberi bila pasien sedang menerima avanafil, cisapride, disopyramide,
dofetilide, dronedarone, eplerenone, derivat ergot, felodipine, irinotecan,
isavuconazole, ivabradine, lomitapide, lovastatin, lurasidone, methadone,
midazolam (oral), naloxegol, nisoldipine, pimozide, quinidine, ranolazine,
simvastatin, ticagrelor, atau triitraconazoleazoleam.
b. Sedang hamil
c. Gangguan ginjal berat

Anda mungkin juga menyukai