Anda di halaman 1dari 31

DASAR HUKUM PENGELOLAAN ASDP

1. Undang-Undang R.I No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;


2. Undang-Undang R.I No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran;
3. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 Tentang Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah;
4. Keputusan Menteri Perhubungan No. 73 Tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan Angkutan
Sungai Dan Danau
5. Keputusan Menteri Perhubungan No. 58 Perubahan Atas Keputusan Menteri Perhubungan
No. 73 Tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai dan Danau
6. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 69 Tahun 2017 Tentang Pembentukan dan Susunan
Organisasi Cabang Dinas dan UPTD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan
7. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 76 Tahun 2017 Tentang Tugas Pokok Fungsi, Rincian
Tugas Unit, dan Tata Kerja UPTD di Lingkungan Dinas Perhubungan Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat;
8. Perjanjian Kerjasama (PKS) Antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Dengan Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Tengah.
PEMBAGIAN KEWENANGAN ASDP

1. PEMBAGIAN KEWENANGAN SUB URUSAN PELAYARAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
2. PEMBAGIAN KEWENANGAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 17 TAHUN 2008 TENTANG PELAYARAN
3. PEMBAGIAN KEWENAGAN BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 38 TAHUN 2007 TENTANG TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA
PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI DAN PEMERINTAHAN DAERAH
PERJANJIAN KERJA SAMA
ANTARA
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DENGAN
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

TENTANG

PENGEMBANGAN TRANSPORTASI DI WILAYAH PERBATASAN


PROVINSI JAWA BARAT DAN PROVINSI JAWA TENGAH

NOMOR : ........................
NOMOR : ........................

Pada hari ini, ……., tanggal .….. bulan …… tahun dua ribu dua puluh
(….-….2020), bertempat di …., yang bertandatangan di bawah ini :

I. DR. HERY ANTASARI, : Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa


ST,M.Dev Plg Barat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
Gubernur Jawa Barat Nomor:
119/10/PEMKSM tanggal 10 Februari 2020
tanggal 10 Februari 2020 dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Barat, selanjutnya
disebut PIHAK KESATU.
II Ir. SATRIYO HIDAYAT : Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa
. Tengah, berkedudukan di Semarang, Jalan
Siliwangi 355-357 Semarang, berdasarkan
Surat Kuasa Nomor ……….. tanggal
……………., dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Tengah, selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA dalam Perjanjian Kerja Sama ini secara
bersama-sama selanjutnya disebut PARA PIHAK, dan masing-masing disebut
PIHAK.
PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan percepatan
pemenuhan pelayanan publik perlu dilaksanakan kerja sama wajib dalam
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 3 ayat (2) Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 2018 tentang Kerja Sama Daerah. Berdasarkan hal
tersebut, PARA PIHAK telah berkomitmen untuk melakukan kerja sama
pembangunan wilayah perbatasan Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa
Tengah yang telah dituangkan dalam Kesepakatan Bersama Nomor
135.2/19/Pemksm dan Nomor 120.13/025/2019 tentang Pembangunan di
Daerah Perbatasan Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah.

PEMPROV JATENG PEMPROV JABAR


BIRO BIRO
DISHUB BAPPEDA DISHUB BAPPEDA
KERJASAMA KERJASAMA
2. Sebagai implemetasi dari kesepakatan bersama sebagaimana dimaksud pada
angka 1 (satu), para pihak berkomitmen untuk menindaklanjuti dengan
perjanjian kerja sama di bidang perhubungan dalam kegiatan fasilitasi
penyediaan sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, serta
angkutan sungai, danau dan penyeberangan di wilayah perbatasan Provinsi
Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah.
3. Dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini PARA PIHAK tunduk pada
ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai berikut :
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
b. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan;
c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di
Perairan;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2018 tentang Kerja Sama Daerah;
h. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 73 Tahun 2004 tentang
Penyelenggaran Angkutan Sungai dan Danau;
i. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 28 Tahun 2015 tentang
Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor
Umum Dalam Trayek;
j. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 15 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaran Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum
Dalam Trayek;
k. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
248/KPTS/M/2015 tentang Penetapan Ruas Jalan Dalam Jaringan Jalan
Primer Menurut Fungsinya Sebagai Jalan Arteri (JAP) dan Jalan Kolektor-
1 (JKP-1);
l. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2019 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2018-2023;
m. Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 16 Tahun
2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2009-2029;
n. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 13 Tahun 2019 tentang
Rencana Strategis Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 -
2023;
o. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 620/2 Tahun 2016 tentang
Penetapan Status Ruas Jalan Sebagai Jalan Provinsi Jawa Tengah;

PEMPROV JATENG PEMPROV JABAR


BIRO BIRO
DISHUB BAPPEDA DISHUB BAPPEDA
KERJASAMA KERJASAMA
p. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 551.22/57 Tahun 2016
tentang Penetapan Terminal Tipe B di Jawa Tengah sebagaimana telah
diubah dengan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 551.22/31
Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Keputusan Gubernur Jawa Tengah
Nomor 551.22/57 Tahun 2016 tentang Penetapan Terminal Tipe B di
Jawa Tengah;

Berdasarkan hal-hal tersebut, sesuai dengan kedudukan dan kewenangan


masing-masing, PARA PIHAK setuju dan bersepakat untuk mengadakan
Perjanjian Kerja Sama tentang Pengembangan Transportasi di wilayah
Perbatasan Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah (selanjutnya disebut
Perjanjian Kerja Sama), dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Perjanjian Kerja Sama ini yang dimaksud dengan :


1. Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat adalah Perangkat Daerah yang yang
melaksanakan urusan pemerintahan bidang perhubungan yang menjadi
kewenangan Provinsi Jawa Barat.
2. Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah adalah Perangkat Daerah yang
yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang perhubungan yang menjadi
kewenangan Provinsi Jawa Tengah.
3. Pengembangan Transportasi adalah upaya untuk meningkatkan layanan
transportasi di wilayah perbatasan.
4. Wilayah Perbatasan adalah bagian wilayah yang berada di batas administrasi
Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah.

Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Maksud Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagai dasar pelaksanaan
pengembangan transportasi di wilayah perbatasan Provinsi Jawa Barat dan
Provinsi Jawa Tengah.
(2) Tujuan Perjanjian Kerja Sama ini adalah dalam rangka mewujudkan
penyelenggaraan transportasi yang aman, selamat, tertib dan lancar untuk
mencapai pemerataan, pertumbuhan perekonomian dan sebagai pendorong,
penggerak dan penunjang pembangunan di wilayah perbatasan Provinsi Jawa
Barat dan Provinsi Jawa Tengah.

Pasal 3
OBJEK PERJANJIAN KERJA SAMA

Objek Perjanjian Kerja Sama ini adalah pengembangan transportasi di wilayah


perbatasan Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah.

Pasal 4
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini, meliputi :


a. fasilitasi penyediaan trayek angkutan umum;
b. fasilitasi pengembangan angkutan sungai, danau dan penyeberangan; dan

PEMPROV JATENG PEMPROV JABAR


BIRO BIRO
DISHUB BAPPEDA DISHUB BAPPEDA
KERJASAMA KERJASAMA
c. pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan atau perlengkapan
jalan.

Pasal 5
PELAKSANAAN

Pelaksanaan kerja sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dituangkan pada


rencana kerja/aksi yang disusun oleh PARA PIHAK, sebagai bagian tidak
terpisahkan dari perjanjian ini.

Pasal 6
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KESATU

(1) PIHAK KESATU mempunyai hak :


a. memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dari PIHAK KEDUA
terkait dalam pengembangan transportasi di wilayah perbatasan Provinsi
Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah;
b. mendapatkan bantuan penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
dari PIHAK KEDUA sesuai kemampuan dalam melaksanakan kegiatan
pengembangan transportasi di wilayah perbatasan Provinsi Jawa Barat dan
Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan ruang lingkup sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4; dan
c. mendapatkan jaminan dari PIHAK KEDUA akan melaksanakan
pengembangan transportasi di wilayah perbatasan Provinsi Jawa Barat dan
Provinsi Jawa Tengah dengan mengkoordinasikan Perangkat Daerah dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Wilayah Perbatasan Provinsi Jawa
Barat dan Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan ruang lingkup sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 dan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

(2) PIHAK KESATU berkewajiban :


a. memberikan data dan informasi yang dibutuhkan kepada PIHAK KEDUA
terkait dalam pelaksanaan pengembangan transportasi di wilayah
perbatasan Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah;
b. membantu menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan PIHAK
KEDUA sesuai kemampuan dalam melaksanakan seluruh kegiatan
pengembangan transportasi di wilayah perbatasan Provinsi Jawa Barat
dan Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan ruang lingkup sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4;
c. mensinergikan semua potensi yang ada untuk pengembangan transportasi
di wilayah perbatasan Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah; dan
d. melaksanakan pengembangan transportasi di wilayah perbatasan Provinsi
Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah dengan dapat mengkoordinasikan
Perangkat Daerah terkait dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di
Wilayah Perbatasan Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah sesuai
dengan ruang lingkup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 7
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

(1) PIHAK KEDUA mempunyai hak :


a. memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dari PIHAK KESATU
terkait dalam pengembangan transportasi di wilayah perbatasan Provinsi

PEMPROV JATENG PEMPROV JABAR


BIRO BIRO
DISHUB BAPPEDA DISHUB BAPPEDA
KERJASAMA KERJASAMA
Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah;

b. mendapatkan bantuan penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan


dari PIHAK KESATU sesuai kemampuan dalam melaksanakan kegiatan
pengembangan transportasi di wilayah perbatasan Provinsi Jawa Barat dan
Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan ruang lingkup sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4; dan
c. mendapatkan jaminan dari PIHAK KESATU akan melaksanakan
pengembangan transportasi di wilayah perbatasan Provinsi Jawa Barat dan
Provinsi Jawa Tengah dengan mengkoordinasikan Perangkat Daerah dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Wilayah Perbatasan Provinsi Jawa
Barat dan Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan ruang lingkup sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 dan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) PIHAK KEDUA berkewajiban :
a. memberikan data dan informasi yang dibutuhkan kepada PIHAK KESATU
terkait dalam pelaksanaan pengembangan transportasi di wilayah
perbatasan Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah;
b. membantu menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan PIHAK
KESATU sesuai kemampuan dalam melaksanakan seluruh kegiatan
pengembangan transportasi di wilayah perbatasan Provinsi Jawa Barat
dan Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan ruang lingkup sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4;
c. mensinergikan semua potensi yang ada untuk pengembangan transportasi
di wilayah perbatasan Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah; dan
d. melaksanakan pengembangan transportasi di wilayah perbatasan Provinsi
Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah dengan mengkoordinasikan
Perangkat Daerah terkait dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di
Wilayah Perbatasan Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah sesuai
dengan ruang lingkup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 8
PEMBIAYAAN

Pembiayaan yang diperlukan untuk pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini,


dibebankan pada :
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat;
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah; dan
c. sumber lain yang sah dan tidak mengikat, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
JANGKA WAKTU

(1) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu 4 (empat) tahun
terhitung sejak ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama ini dan dapat
diperpanjang sesuai kesepakatan PARA PIHAK.
(2) PIHAK yang berkeinginan untuk memperpanjang Perjanjian Kerja Sama
memberitahukan terlebih dahulu kepada PIHAK lainnya, paling kurang 3
(tiga) bulan sebelum Perjanjian Kerja Sama ini berakhir.

PEMPROV JATENG PEMPROV JABAR


BIRO BIRO
DISHUB BAPPEDA DISHUB BAPPEDA
KERJASAMA KERJASAMA
Pasal 10
BERAKHIRNYA KERJA SAMA

Perjanjian Kerja Sama ini berakhir bilamana :


a. telah berakhir jangka waktu yang ditentukan;
b. salah satu PIHAK melanggar ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama ini; dan
c. disepakati PARA PIHAK.

Pasal 11
FORCE MAJEURE

(1) PARA PIHAK bersepakat bahwa force majeure tidak berakibat pada batalnya
Perjanjian Kerja Sama ini.
(2) Force majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi keadaan-
keadaan :
a. perang, penyerbuan, pemberontakan, revolusi, makar, huru-hara, perang
saudara, tindakan Pemerintah dalam rangka kedaulatannya, gempa bumi,
angin ribut, gelombang besar, banjir, atau setiap kekuatan-kekuatan alam
yang tidak dapat dihindari dengan pandangan ke depan dan kemampuan
yang wajar dari Pihak yang terkena peristiwa tersebut, menghilangnya
bahan-bahan konstruksi dan persediaan barang-barang yang diperlukan
dari pasaran, pemogokan-pemogokan, penutupan pintu bagi buruh yang
ingin bekerja (lockouts), atau kegaduhan perburuhan yang lain serta
peristiwa-peristiwa di luar batas kewajaran dari PIHAK yang
pelaksanaannya kewajibannya terhambat oleh peristiwa force majeure,
kecuali kekurangan dana dan peristiwa-peristiwa lain yang dapat dihindari
atau diatasi secara wajar oleh pandangan ke depan dan kemampuan yang
lumrah dari PIHAK yang terkena; dan
b. perubahan kebijakan Pemerintah yang secara langsung ataupun tidak
langsung mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini.
(3) Dalam hal terjadi force majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PIHAK
yang terkena force majeure harus memberitahukan kepada PIHAK lainnya
secara tertulis, paling lambat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak
terjadinya force majeure.
(4) Dalam hal force majeure terjadi terus menerus melebihi 30 (tiga puluh) hari
yang sangat berdampak pada kemampuan salah satu PIHAK untuk
melaksanakan kewajiban berdasarkan Perjanjian Kerja Sama ini, maka
PIHAK yang terkena dampak force majeure tersebut dapat mengajukan
pengakhiran Perjanjian Kerja Sama.
(5) Dalam hal dilaksanakan pengakhiran Perjanjian Kerja Sama sebagaimana
dimaksud pada ayat (4), masing-masing PIHAK tidak dapat menuntut ganti
rugi kepada PIHAK lainnya dengan dalih apapun juga.

Pasal 12
ADDENDUM

Hal-hal yang belum dan/atau belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerja Sama
ini akan diatur oleh PARA PIHAK berdasarkan kesepakatan yang dituangkan
dalam Perjanjian Tambahan (addendum) dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.

PEMPROV JATENG PEMPROV JABAR


BIRO BIRO
DISHUB BAPPEDA DISHUB BAPPEDA
KERJASAMA KERJASAMA
PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Apabila di kemudian hari terdapat perselisihan dalam pelaksanaan Perjanjian


Kerja Sama ini, PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara
musyawarah dan mufakat.
(2) Apabila upaya penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tidak membawa hasil yang diharapkan, PARA PIHAK bersepakat untuk
menyelesaikannya melalui Kementerian Dalam Negeri, sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(3) Keputusan Menteri Dalam Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
merupakan keputusan yang final dan bersifat mengikat (final and binding)
terhadap PARA PIHAK.

Pasal 14
LAIN-LAIN

(1) Dalam hal terdapat perubahan kebijakan Pemerintah atau peraturan lain
yang mengakibatkan perubahan-perubahan dalam pelaksanaan Perjanjian
Kerja Sama ini, akan dibicarakan dan disepakati bersama oleh PARA PIHAK,
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini tidak terpengaruh dengan terjadinya
pergantian kepemimpinan dari PARA PIHAK.

Pasal 15
PENUTUP

Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK
pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaImana disebut pada awal Perjanjian
Kerja Sama, dibuat dalam rangkap 2 (dua), bermeterai cukup dan masing-
masing mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk PARA PIHAK

PIHAK KEDUA, PIHAK KESATU,

Ir. SATRIYO HIDAYAT DR. HERY ANTASARI, ST,M.Dev Plg

PEMPROV JATENG PEMPROV JABAR


BIRO BIRO
DISHUB BAPPEDA DISHUB BAPPEDA
KERJASAMA KERJASAMA
LAMPIRAN
PERJANJIAN KERJA SAMA
NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG PENGEMBANGAN TRANSPORTASI DI
WILAYAH PERBATASAN PROVINSI JAWA BARAT
DAN PROVINSI JAWA TENGAH

RENCANA KERJA/AKSI PENGEMBANGAN TRANSPORTASI DI WILAYAH PERBATASAN


PROVINSI JAWA BARAT DAN PROVINSI JAWA TENGAH

RUANG TAHUN
TUJUAN RINCIAN SUMBER LOKASI PENANGGUNG
NO LINGKUP/PROGRAM
KEGIATAN KEGIATAN DANA KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 JAWAB
KERJA SAMA
1. Fasilitasi Penyediaan Tersedianya Trayek 1. Fasilitasi - APBD Cibingbin √ √ Dinas
Trayek Angkutan Umum Angkutan Umum di Pengusulan Provinsi (Kabupaten Perhubungan
Perbatasan Penetapan Jawa Barat Kuningan) Provinsi Jawa
Jaringan Barat
Trayek dan
Kebutuhan - APBD Banjarharjo √ √ Dinas
Kendaraan Provinsi (Kab. Brebes) Perhubungan
Trayek Jawa Provinsi Jawa
Cibingbin - Tengah Tengah
Banjarharjo
2. Fasilitasi - APBD Cibingbin √ √ Dinas
Sosialisasi Provinsi (Kabupaten Perhubungan
Trayek Jawa Barat Kuningan) Provinsi Jawa
Angkutan Barat
Umum
Perbatasan

PEMPROV JATENG PEMPROV JABAR


BIRO BIRO
DISHUB BAPPEDA DISHUB BAPPEDA
KERJASAMA KERJASAMA
RUANG TAHUN
TUJUAN RINCIAN SUMBER LOKASI PENANGGUNG
NO LINGKUP/PROGRAM
KEGIATAN KEGIATAN DANA KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 JAWAB
KERJA SAMA
- APBD Banjarharjo √ √ Dinas
Provinsi (Kab. Brebes) Perhubungan
Jawa Provinsi Jawa
Tengah Tengah

3. Fasilitasi - APBD Cibingbin √ √ Dinas


Pengusulan Provinsi (kabupaten Perhubungan
Anggaran Jawa Barat Kuningan) Provinsi Jawa
Untuk Barat
Penyediaan
Armada - APBD Banjarharjo Dinas
Angkutan Provinsi (Kab. Brebes) Perhubungan
√ √
Umum Melalui Jawa Provinsi Jawa
Sistem Tengah Tengah
Informasi
Perencanaan
4. Fasilitasi - APBD Cibingbin √ √ Dinas
Pengusulan Provinsi (kabupaten Perhubungan
Anggaran Jawa Barat Kuningan) Provinsi Jawa
Untuk Barat
Evaluasi
Penyediaan
Trayek
Angkutan - APBD Banjarharjo √ √ Dinas
Umum Melalui Provinsi (Kab. Brebes) Perhubungan
Sistem Jawa Provinsi Jawa
Informasi Tengah Tengah
Perencanaan;
dan

PEMPROV JATENG PEMPROV JABAR


BIRO BIRO
DISHUB BAPPEDA DISHUB BAPPEDA
KERJASAMA KERJASAMA
RUANG TAHUN
TUJUAN RINCIAN SUMBER LOKASI PENANGGUNG
NO LINGKUP/PROGRAM
KEGIATAN KEGIATAN DANA KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 JAWAB
KERJA SAMA
5. Peningkatan/
revitalisasi
Terminal Tipe B
di Perbatasan
- APBD Terminal √ Dinas
Provinsi Ciledug Perhubungan
Jawa Barat Kab. Cirebon Provinsi Jawa
Barat
- APBD Terminal √ Dinas
Provinsi Pangandaran Perhubungan
Jawa Barat Kab. Provinsi Jawa
Pengandaran Barat
- APBD Terminal √ Dinas
Provinsi Tanjung Perhubungan
Jawa Kab. Brebes Provinsi Jawa
Tengah Tengah
2. Fasilitasi Pengembangan Terbangunnya 1. Fasilitasi - APBD Padaherang √ √ √ √ Dinas
Angkutan Sungai Danau Dermaga perijinan ke Provinsi Kab. Perhubungan
dan Penyeberangan Penyeberangan BBWS Jawa Barat Pangandaran Provinsi Jawa
Citanduy Barat
2. Penyediaan
lahan Untuk
Dermaga
3. Fasilitasi
pengusulan
anggaran
melalui Sistem
Informasi
Perencanaan

PEMPROV JATENG PEMPROV JABAR


BIRO BIRO
DISHUB BAPPEDA DISHUB BAPPEDA
KERJASAMA KERJASAMA
RUANG TAHUN
TUJUAN RINCIAN SUMBER LOKASI PENANGGUNG
NO LINGKUP/PROGRAM
KEGIATAN KEGIATAN DANA KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 JAWAB
KERJA SAMA
4. Fasilitasi √ Dinas
Terbangunnya - APBD ...........
pengusulan (usul Perhubungan
Dermaga Provinsi Kabupaten
anggaran an Provinsi Jawa
Penyeberangan Jawa Cilacap
untuk saja, Tengah
(Pelengkapan Tengah
Peningkatan cek
Fasilitas
Dermaga tahu
Keselamatan
Penyeberangan n
berupa Lampu
(pelengkapan realis
Penerangan
fasilitas tisny
Dermaga)
keselamatan a)
dengan LPJU)

Terwujudnya 1. Fasilitasi - APBD Patimuan Kab. Dinas
(cek
pembangunan dan pengusulan Provinsi Cilacap Perhubungan
tahu
peningkatan anggaran untuk Jawa Provinsi Jawa
nnya)
dermaga Peningkatan Tengah Tengah;
dan
pembangunan
dermaga
penyeberangan
melalui Sistem
Informasi
Perencanaan

2. Fasilitasi - APBD Majingklak √ √ √ √ Dinas


pengusulan Provinsi Kab. Perhubungan
anggaran Jawa Barat Pangandaran Provinsi Jawa
melalui Sistem Barat
Informasi
Perencanaan

PEMPROV JATENG PEMPROV JABAR


BIRO BIRO
DISHUB BAPPEDA DISHUB BAPPEDA
KERJASAMA KERJASAMA
RUANG TAHUN
TUJUAN RINCIAN SUMBER LOKASI PENANGGUNG
NO LINGKUP/PROGRAM
KEGIATAN KEGIATAN DANA KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 JAWAB
KERJA SAMA
3. Pengadaan dan Tersedianya 1. Inventarisasi - APBD Wilayah √ √ √ √ Dinas
Pemasangan Fasilitas fasilitas lalu lintas kebutuhan Provinsi Perbatasan Perhubungan
Keselamatan / keselamatan jalan fasilitas lalu Jawa Barat Provinsi Jawa Provinsi Jawa
Perlengkapan Jalan lintas Barat dan Barat
keselamatan Provinsi Jawa
jalan Tengah
Ruas Jalan
Spesifik di
Wilayah Jabar
apa?

- APBD Ruas Jalan √ Dinas


Provinsi Bandungsari - Perhubungan
Jawa Pananggapan Provinsi Jawa
Tengah Tengah

2. Pengadaan dan - APBD Ruas Jalan √ √ √ √ Dinas


Pemasangan Provinsi Spesifik di Perhubungan
Perlengkapan Jawa Barat Wilayah Jabar Provinsi Jawa
Jalan apa? Barat

PEMPROV JATENG PEMPROV JABAR


BIRO BIRO
DISHUB BAPPEDA DISHUB BAPPEDA
KERJASAMA KERJASAMA
RUANG TAHUN
TUJUAN RINCIAN SUMBER LOKASI PENANGGUNG
NO LINGKUP/PROGRAM
KEGIATAN KEGIATAN DANA KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 JAWAB
KERJA SAMA
- APBD Ruas Jalan √ Dinas
Provinsi Bandungsari – Perhubungan
Jawa Pananggapan Provinsi Jawa
Tengah (bagaimana Tengah
dengan ruas
Bantarsari –
Kersana –
Ketanggungan?

PIHAK KEDUA, PIHAK KESATU,

Ir. SATRIYO HIDAYAT DR. HERY ANTASARI, ST,M.Dev Plg

PEMPROV JATENG PEMPROV JABAR


BIRO BIRO
DISHUB BAPPEDA DISHUB BAPPEDA
KERJASAMA KERJASAMA

Anda mungkin juga menyukai