Anda di halaman 1dari 4

ZAT ADIKTIF

A. Definisi Zat Adiktif


Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organisme
hidup dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang
sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terusmenerus yang jika
dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa.
B. Macam-macam Zat Adiktif
Macam-macam zat adiktif diantaranya adalah:
1. Heroin (Putau) Heroin atau Putau adalah adalah sejenis opioid alkaloid.. Heroin berasal
dari bunga Papaver somniferum, sejenis bunga di iklim panas dan kering. Bunga
tersebut menghasilkan zat lengket yang menjadi cikal bakal dari heroin, opium, morfin
dan kodein. Heroin adalah zat depresan. Obatobatan depresan tidak langsung membuat
Anda merasa tertekan. Zat-zat tersebut memperlambat pesan dari otak ke tubuh dan
sebaliknya. Beberapa nama lain dari zat tersebut adalah bedak, putih. Tidak seperti
Morphine yang masih mempunyai nilai medis, heroin yang masih berasal dari candu,
setelah melalui proses kimia yang sangat cermat dan mempunyai kemampuan yang
jauh lebih keras dari morphine. Rumus molekul heroin adalah C21H23NO5C21H23NO5
2.
2. Kokain (benzoylmethylecgonine) adalah kristalin tropane alkaloid yang diperoleh dari
daun koka nama latinya adalah Erythroxylum coca (lihat gambar disamping). Daun koka
atau Erythroxylon coca adalah jenis pokok Erythroloxylon yang terdapat di Peru, Bolivia
dan Colombia di Pergunungan Andes,Amerika Serikat. Bahan ini kebanyakannya
digunakan di Amerika Serikat. Rumus Molekul Untuk Kokain Adalah
:C17H21NO4C17H21NO4
3. Opium Getah berwarna putih yang keluar dari kotak biji tanaman papaper sammi
vervum yang kemudian membeku, dan mongering berwarna hitam cokelat dan diolah
menjadi candu mentah atau candu kasar.
4. Morpin dalam dunia pengobatan digunakan untuk bahan obat penenang dan obat untuk
menghilangkan rasa sakit atau nyeri, yang bahan bakunya berasal dari candu atau
opium.
5. Tembakau berasal dari tumbuhan yang bernama nicotiana tabacum. Walaupun orang-
orang percaya bahwa rokok meregangkan saraf-saraf, namun secara ilmiah terbukti
bahwa merokok melepaskan zat epinefrin, yaitu hormon yang menghasilkan stres psikis
pada perokok, daripada peregangan. Ketika rokok dihisap, nikotin diserap oleh paru-
paru dan secara cepat berpindah ke aliran darah, di mana zat tersebut disirkulasikan ke
otak. Nikotin bekerja secara langsung pada jantung untuk mengubah denyut jantung dan
tekanan darah, sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi, serangan jantung,
penyakit pembuluh darah lainnya, dan pembengkakan pembuluh darah. Zat tersebut
juga bekerja pada saraf yang mengendalikan pernafasan untuk mengubah pola
pernafasan. Dalam konsentrasi tinggi, nikotin sangat mematikan; kenyataannya setetes
pemurnian nikotin di lidah akan membunuh orang tersebut. Zat itu begitu mematikan
sehingga zat tersebut telah digunakan sebagai pestisida selama berabad-abad.
Kecanduan rokok adalah sepertiga penyebab dari semua penyakit kanker, dan kanker
yang paling banyak disebabkan oleh rokok adalah kanker paru-paru. Tingkat
keseluruhan kematian yang disebabkan oleh kanker diderita oleh perokok, dua kali lebih
banyak daripada non-perokok. Seperlima dari kematian yang disebabkan oleh serangan
jantung, diakibatkan karena merokok. Perokok pasif atau perokok sekunder juga
meningkatkan resiko banyak penyakit sejenis. Rokok juga dapat berperan sebagai pintu
masuk utama dari bentuk lain kecanduan narkoba. Sepertiga dari populasi kaum muda
yang “bereksperimen”, akhirnya menjadi kecanduan rokok ketika mereka berusia 20
tahun. Perokok remaja memiliki kecenderungan 100 kali untuk menghisap ganja dan
menggunakan obat-obatan terlarang lainnya, seperti kokain dan heroin di masa depan.
Merokok sangat berbahaya terutama bagi para remaja karena tubuh mereka masih
dalam tahap perkembangan dan perubahan, serta zat tersebut dapat berpengaruh
negatif pada proses ini. tembakau adalah zat berbahaya. Zat ini membuat kecanduan,
merusak kesehatan dan menyebabkan pengurangan tenaga dan penyakit yang
mengubah kehidupan yang mematikan. Tembakau dikemas dan dijual seperti rokok.
6. Ekstasi (Metilendioksimetamfetamin) MDMA atau ekstasi, begitu orang mengenalnya,
struktur kimia dan efeknya sejenis dengan amfetamin dan bersifat halusinogen. Ekstasi
biasanya hadir dalam dalam bentuk tablet berbagai warna dengan desain yang berbeda.
Ekstasi juga dapat berupa bubuk atau kapsul. Seperti narkoba lainnya, tidak ada
pengawasan terhadap kekuatan dan kebersihan dari zat tersebut. Tidak ada jaminan
bahwa sebuah pil ekstasi mengandung MDMA secara keseluruhan, karena zat-zat
tersebut sering dicampur dengan zat-zat berbahaya lainnya. Nama lain: Inex, XTC,
Dolphin, Black Heart, Gober, Circle K, dan lain-lain.
7. Ganja (Cannabis sativa) adalah obat depresan terbuat dari daun tanaman cannabis.
THC (Delta 9 tetrahidrokanibinol) adalah salah satu dari 400 zat kimia yang ditemukan di
dalam ganja dan yang menyebabkan efek perubahan suasana hati. Sebagai obat
depresan, ganja memengaruhi sistem saraf dengan memperlambat aktivitas otak. Ganja
hadir dalam berbagai bentuk. Ganja adalah tembakau hijau-seperti campuran daun.
Hasis dan minyak hasis adalah bentuk yang lebih kuat dampaknya dari ganja. Hasis
adalah hasil lelehan dari tanaman yang dijual dalam bentuk minyak atau blok kecil hasil
pemadatan. Ganja mempunyai beberapa nama populer seperti dele, daun, cimeng, Pot,
Weed, dan lain-lain. Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di
Amerika Serikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk
khas. Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan
terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara
berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva menggunakan
produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara menghisap
Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.
8. Alkohol
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan
kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang
etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol,
atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia
famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia
memiliki pengertian yang lebih luas lagi. Alkohol juga bisa sebagai pengawet hewan.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik
apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia
sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain. Alkohol adalah zat
pengalih suasana hati. Zat tersebut ,merupakan sebuah depresan yang mengurangi
aktivitas otak dan sistem saraf. Minuman beralkohol mengandung zat etanol dan
mempunyai warna dan rasa yang berbeda-beda, tergantung bahan-bahan yang dipakai
dalam pembuatannya. Alkohol tersaji dalam banyak variasi termasuk bir, anggur,
brandy, arak, whisky, dan lain-lain.
9. Barbiturates
Barbiturat disebut juga asam barbiturate. Barbiturat digunakan secara medis untuk
menenangkan orang dan sebagai obat tidur. Barbiturat merupakan obat yang dibeli
dengan resep. Barbiturat mempengaruhi sistim syaraf pusat, menyebabkan perasaan
lembab, dan tergantung pada dosisnya, efeknya dapat bertahan antara tiga hingga
enam jam. Barbiturat dapat menyebabkan orang jadi sembrono, merasa bahagia dan
kebingungan mental – ketidak bahagiaan juga dapat diakibatkan oleh
barbiturat. Dosis yang tinggi dapat menyebabkan pingsan, masalah pernapasan dan
kematian. Kematian akibat overdosis merupakan bahaya yang sangat nyata, karena
dosis yang berbahaya takarannya sangat dekat dengan dosis normal yang aman.
Kemungkinan overdosis lebih meningkat lagi bila barbiturat dikonsumsi bersamaan
dengan alkohol. Risiko penggunaan barbiturat juga meningkat bila obat tersebut
disuntikkan. Tubuh dapat dengan cepat menjadi toleran terhadap barbiturate, yang
mengakibatkan ketergantungan fisik dan mental. Sakaw dapat menunjukkan gejala
mudah marah, tidak bisa tidur, sakit-sakitan, tidak bisa diam, kejang-kejang, dan
halusinasi.

C. Dampak Zat Adiktif


Dampak dari pemakaian zat adiktif bagi tubuh diantaranya:
1. Otak dan syaraf dipaksa untuk bekerja di luar kemampuan yang sebenarnya dalam
keadaan yang tidak.
2. Peredaran darah dan Jamtung dikarenakan pengotoran darah oleh zat-zat yang
mempunyai efek yang sangat keras, akibatnya jantung di rangsang untuk bekerja di
luar kewajiban.
3. Pernapasan tidak akan bekerja dengan baik dan cepat lelah sekali.
4. Penggunaan lebih dari dosis yang dapat ditahan oleh tubuh akan mendatangkan
kematian secara mengerikan.
5. Timbul ketergantungan baik rohani maupun jasmani sampai timbulnya keadaan yang
serius karena putus obat. (Hawari, dadang, “Narkoba Strategi Global Hancurkan
Generasi Muda”)

Anda mungkin juga menyukai