Anda di halaman 1dari 51

I SALINAN I

I SALINAN I

PRESIDEN
PRESIDEN

REPUBLIK
REPLBLIK INDONESIA
INDONESIA

PERATURAN
PERATURAN PEMERINTAH
PEMERINTAH REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA

NOMOR 94
NOMOR 94 TAHUN
TAHUN 2021
2021

TENTANG
TENTANG

DISIPLIN
DISIPLIN PEGAWAI
PEGAWAI NEGERI
NEGERI SIPIL
SIPIL

DENGAN
DENGAN RAHMATTUHAN
RAHMATTUHAN YANG
YANG MAHA
MAHA ESA
ESA

PRESIDEN
PRESIDEN REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA,
INDONESIA,

Menimbang
Menimbang bahwa untuk
bahwa untuk melaksanakan
melaksanakan ketentuan
ketentuan PasalPasal 86
86 ayat
ayat (4)
(4)

Undang-Undang Nomor
Undang-Undang Nomor 55 Tahun
Tahun 2014
2 0 1 4 tentang Aparatur Sipil
ten tang Aparatur Sipil

Negara, perlu
Negara, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah
menetapkan Peraturan Pemerintah tentang
tentang

Disiplin Pegawai Negeri


Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
Sipil;

Mcngingat
Mcngingat 1. Pasal 5
1. Pasal 5 ayat
ayat (2) Undang-Undang Dasar
(2) Undang-Undang Dasar Negara
Negara Republik
Republik

Indonesia Tahun
Indonesia Tahun 1945;
1945;

2. Undang-Undang Nomor
2. Undang-Undang Nomor 55 Tahun
Tahun 2014
2014 tentang
tentang Aparatur
Aparatur

Sipil Negara
Sipil Negara (Lembaran
(Lembaran Negara
Negara Republik
Republik Indonesia
Indonesia Tahun
Tahun

2014 Nomor
2014 Nomor 6,6, Tambahan
Tambahan Lembaran
Lembaran Negara
Negara Republik
Republik

Indonesia
Indonesia Nomor
Nomor 5494);
5494);

MEMUTUSKAN:
MEMUTUSKAN:

Menetapkan
Menetapkan PERATURAN PEMERINTAH
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG
TENTANG DISIPLJN
DISIPLIN PEGAWAI
PEGAWAI

NEGERJ SIPIL.
NEGERI SIPIL.

BABI
BAB!

KETENTUAN
KETENTUAN UMUM
UMUM

Pasal 1
Pasal 1

Dalam Pera tu ran Pemerin


Dalam Peraturan tah ini
Pemerintah ini yang
yang dimaksud
dimaksud dengan:
dengan:

1.
1. Pegawai
Pegawai Negeri
Negeri Sipil
Sipil yang
yang selanjutnya
selanjutnya disingkat
disingkat PNS
PNS

adalah warga
adalah warga negara
negara Indonesia
Indonesia yang
yang memenuhi
memenuhi syarat
syarat

tertentu, diangkat sebagai


tertentu, diangkat sebagai Pegawai
Pegawai Aparatur
Aparatur Sipil
Sipil Negara
Negara

secara
secara tetap
tetap oleh Pejabat Pembina
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
Kepegawaian untuk
untuk

menduduki jabatan
menduduki pemerintahan.
jabatan pemerintahan.

2.
2. Pejabat
Pejabat ...
. . .

:~I< No 10,,::"' /\
PRESIDEN
PRESIDEN

REPUBLIK
REPLBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 2
2 ­-

2.
2. Pejabat Pembina
Pejabat Pembina Kepegawaian adalah
Kepegawaian adalah pejabat
pejabat yang
yang
mempunyai
mempunyai kewenangan
kewenangan menetapkan
menetapkan pengangkatan,
pengangkatan,

pemindahan,
pemindahan, dandan pemberhentian
pemberhentian Pegawai
Pegawai Aparatur
Aparatur Sipil
Sipil

Negara dan pembinaan Manajemen Aparatur Sipil


Negara dan pembinaan Manajemen Aparatur Sipil Negara Negara
di instansi
di instansi pemerintah
pemerintah sesuai
sesuai dengan ketentuan
dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.
peraturan perundang-undangan.
3.
3. Pejabat yang
Pejabat yang Berwenang Menghukum adalah
Berwenang Menghukum adalah pejabat yang
pejabat yang

diberi
diberi wewenang
wewenang menjatuhkan
menjatuhkan hukuman
hukuman disiplin
disiplin kepada
kepada

PNS yang
PNS yang melakukan
melakukan pelanggaran
pelanggaran disiplin.
disiplin.

4.
4. Disiplin PNS
Disiplin PNS adalah
adalah kesanggupan
kesanggupan PNS
PNS untuk
untuk menaati
menaati

kewajiban dan
kewajiban menghindari larangan
dan menghindari larangan yang
yang ditentukan
ditentukan

dalam
dalam peraturan
peraturan perundang-undangan.
perundang-undangan.

5.
5. Masuk Kerja
Masuk Kerja adalah keadaan melaksanakan
adalah keadaan melaksanakan tugas baik di
tugas baik di

dalam maupun
dalam maupun didi luar
luar kantor.
kantor.

6.
6. Pelanggaran Disiplin adalah
Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan,
setiap ucapan, atau
tulisan, atau

perbuatan PNS
perbuatan PNS yang
yang tidak menaati kewajiban
tidak menaati kewajiban dan/atau
dan/atau

melanggar larangan ketentuan


melanggar Iarangan ketentuan Disiplin
Disiplin PNS,
PNS, baik yang
baik yang

dilakukan di
dilakukan dalam maupun
di dalam maupun didi luar
Iuar jam kerja.
jam kerja.

7.
7. Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin adalah
adalah hukuman yang dijatuhkan
hukuman yang dijatuhkan oleh
oleh

Pejabat yang Berwenang


Pejabat yang Berwenang Menghukum
Menghukum kepada
kepada PNS
PNS karena
karena

melanggar peraturan
melanggar peraturan Disiplin PNS.
Disiplin PNS.

8.
8. Upaya
Upaya Administratif
Administratif adalah prosedur
adalah prosedur yang
yang dapat
dapat

ditempuh
ditempuh oleh
oleh PNS
PNS yang
yang tidak
tidak puas terhadap Hukuman
puas terhadap Hukuman

Disiplin yang dijatuhkan


Disiplin yang dijatuhkan kepadanya.
kepadanya.

9.
9. Unit Kerja
Unit Kerja adalah
adalah satuan
satuan kerja
kerja atasan langsung sebagai
atasan Iangsung sebagai

tempat
tempat PNS
PNS yang
yang bersangkutan melaksanakan
bersangkutan melaksanakan tugas
tugas

dalam
dalam organisasi.
organisasi.

10. Dampak
10. Dampak Negatif adalah
Negatif adalah dampak
dampak yang menimbulkan
yang menimbulkan
turunnya harkat,
turunnya harkat, martabat, citra,
martabat, citra, kepercayaan,
kepercayaan, nama
nama

baik dan/
baik dan/ a
a tau
tau mengganggu
mengganggu kelancaran
kelancaran pelaksanaan
pelaksanaan

tugas Unit Kerja,


tugas Unit Kerja, instansi,
instansi, dan/atau pemerintah/negara.
dan/atau pemerintah/negara.

11. Menteri adalah


1 1 . Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan
menteri yang menyelenggarakan urusan
urusan

pemerintahan di
pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur
bidang pendayagunaan aparatur negara.
negara.

BAB II ...
B A B II . . .

:~I". f\ln 10<, ·::;~. I\


PRESIDEN
PRESIDEN

REPUBUK
REPLBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 3 -
3 ­

BAB II
BAB II

KEWAJIBAN DAN
KEWAJIBAN DAN LARANGAN
LARANGAN

Bagian
Bagian Kesatu
Kesatu

Umum
Umum

Pasal
Pasal22
PNS wajib menaati
PNS wajib kewajiban dan
menaati kewajiban dan rnenghindari
menghindari larangan.
larangan.

Bagian Kedua
Bagian Kedua

Kewajiban
Kewajiban

Pasal 3
Pasal 3

PNS wajib:
PNS wajib:

a.
a. setia dan
setia dan taat
taat sepenuhnya
sepenuhnya kepada
kepada Pancasila,
Pancasila, Undang-
Undang­

Undang Dasar
Undang Dasar Negara
Negara Republik Indonesia Tahun
Republik Indonesia Tahun 1945,
1945,

Negara
Negara Kesatuan
Kesatuan Republik Indonesia, dan
Republik Indonesia, dan Pemerintah;
Pemerintah;

b.
b. menjaga
menjaga persatuan
persatuan dan
dan kesatuan
kesatuan bangsa;
bangsa;

c.
c. melaksanakan kebijakan
melaksanakan kebijakan yang
yang ditetapkan
ditetapkan oleh
oleh pejabat
pejabat

pemerin tah yang


pemerintah yang berwenang;
berwenang;

d.
d. menaati
menaati ketentuan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
peraturan perundang-undangan;

e.
e. melaksanakan
melaksanakan tugas
tugas kedinasan
kedinasan dengan
dengan penuh
penuh

pengabdian, kejujuran,
pengabdian, kejujuran, kesadaran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
dan tanggung jawab;

f.
f. menunjukkan integritas
menunjukkan integritas dan
dan keteladanan
keteladanan dalam
dalam sikap,
sikap,

perilaku, ucapan,
perilaku, dan tindakan
ucapan, dan kepada setiap
tindakan kepada orang, baik
setiap orang, baik

di dalam maupun di luar kedinasan;


di dalam maupun di luar kedinasan;

g.
g. menyimpan
menyimpan rahasia
rahasia jabatan
jabatan dan
dan hanya
hanya dapat
dapat

mengemukakan
mengemukakan rahasia
rahasia jabatan
jabatan sesuai
sesuai dengan
dengan

ketentuan
ketentuan peraturan
peraturan perundang-undangan;
perundang-undangan; dan dan

h.
h. bersedia
bersedia ditempatkan
ditempatkan di
di seluruh
seluruh wilayah Negara
wilayah Negara

Kesatuan
Kesatuan Republik Indonesia.
Republik Indonesia.

Pasal 4
Pasal 4

Selain memenuhi kewajiban


Selain memenuhi sebagaimana dimaksud
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam
dalam

Pasal 3,
Pasal 3, PNS
PNS wajib:
wajib:

a.
a. menghadiri dan mengucapkan
menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji
sumpah/ janji PNS;
PNS;

b.
b. rnenghadiri
menghadiri ...
. . .

~ ,1 < Nn l 01, ~ •.:;J r.


PRESIDEN
PRE S I D E N

REPUBLIK
REPLELIK INDONESIA
INDONESIA

-- 4
4 ­-

b.
b. menghadiri
menghadiri dan mengucapkan sumpah/janjijabatan;
dan mengucapkan sumpah/janji jabatan;
c.
c. mengutamakan
mengutamakan kepentingan
kepentingan negara
negara daripada
daripada

kepentingan
kepentingan pribadi,
pribadi, seseorang,
seseorang, dan/
dan/ atau
atau golongan;
golongan;

d.
d. melaporkan
melaporkan dengan
dengan segera
segera kepada
kepada atasannya apabila
atasannya apabila

mengetahui
mengetahui ada hal
ada ha! yang
yang dapat
dapat membahayakan
membahayakan

keamanan negara
keamanan negara atau
atau merugikan
merugikan keuangan negara;
keuangan negara;

e.
e. melaporkan
melaporkan harta
harta kekayaan
kekayaan kepada
kepada pejabat
pejabat yang
yang

berwenang
berwenang sesuai
sesuai dengan
dengan ketentuan
ketentuan peraturan
peraturan

perundang-undangan;
perundang-undangan;

f.
f. Masuk Kerja
Masuk Kerja dan
dan menaati
menaati ketentuan
ketentuan jam
jam kerja;
kerja;

g.
g. menggunakan dan
menggunakan dan memelihara
memelihara barang
barang rnilik
milik negara
negara

dengan sebaik-baiknya;
dengan sebaik-baiknya;

h.
h. memberikan
memberikan kesempatan
kesempatan kepada
kepada bawahan
bawahan untuk
untuk

mengembangkan kompetensi;
mengembangkan kompetensi; dan
dan

1.
i. menolak segala
menolak segala bentuk
bentuk pemberian
pemberian yang
yang berkaitan
berkaitan dengan
dengan

tugas
tugas dan fungsi kecuali
dan fungsi kecuali penghasilan
penghasilan sesuai
sesuai dengan
dengan
ketentuan
ketentuan peraturan perundang-undangan,
peraturan perundang-undangan.

Bagian Ketiga
Bagian Ketiga

Larangan
Larangan

Pasal
PasaJS5
PNS
PNS dilarang:
dilarang:

a.
a. menyalahgunakan
menyalahgunakan wewenang;
wewenang;

b.
b. menjadi perantara
menjadi perantara untuk
untuk mendapatkan
mendapatkan keuntungan
keuntungan

pribadi
pribadi dan/
dan/ atau
atau orang
orang lain
lain dengan
dengan menggunakan
menggunakan

kewenangan
kewenangan orang lain
orang lain yang diduga
yang diduga terjadi
terjadi konflik
konflik

kepentingan dengan
kepentingan dengan jabatan;
jabatan;

c.
c. menjadi pegawai
menjadi pegawai atau
atau bekerja
bekerja untuk negara lain;
untuk negara lain;

d.
d. bekerja pada
bekerja pada lembaga atau organisasi
lembaga atau organisasi internasional
internasional tanpa
tanpa

izin
izin atau
atau tanpa
tanpa ditugaskan
ditugaskan oleh
oleh Pejabat
Pejabat Pembina
Pembina

Kepegawaian;
Kepegawaian;

e. bekerja
e. bekerja .... . .

:-;1< i\ln I Or<~.5} /\.

I
PRESIDEN
PRESIDEN

REPUBLIK
R EPUBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 5 -
5 ­

e.
e. bekerja pada perusahaan
bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing,
asing, konsultan asing, atau
atau

lembaga
lembaga swadaya
swadaya masyarakat
masyarakat asing kecuali ditugaskan
asing kecuali ditugaskan

oleh Pejabat
oleh Pejabat Pembina
Pembina Kepegawaian;
Kepegawaian;

f.f. memiliki, menjual,


memiliki, menjual, membeli,
membeli, menggadaikan,
menggadaikan, menyewakan,
menyewakan,

atau
atau meminjamkan
meminjamkan barang baik bergerak
barang baik bergerak atau
atau tidak
tidak

bergerak, dokumen, atau


bergerak, dokumen, atau surat
surat berharga
berharga milik
milik negara
negara

secara tidak
secara tidak sah;
sah;

g.
g. melakukan
melakukan pungutan
pungutan di
di luar ketentuan;
luar ketentuan;

h.
h. melakukan
melakukan kegiatan
kegiatan yang
yang merugikan
merugikan negara;
negara;

1.
i. bertindak sewenang-wenang terhadap
bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan;
bawahan;

J.
j. menghalangi
menghalangi berjalannya
berjalannya tugas
tugas kedinasan;
kedinasan;

k.
k. menerima hadiah yang
menerima hadiah berhubungan dengan
yang berhubungan dengan jabatan
jabatan

dan/ atau pekerjaan;


dan/ atau pekerjaan;

1.I. meminta sesuatu


meminta sesuatu yang berhubungan dengan
yang berhubungan dengan jabatan;
jabatan;

m.
m. melakukan tindakan atau
melakukan tindakan atau tidak
tidak melakukan tindakan yang
melakukan tindakan yang
dapat mengakibatkan kerugian
dapat mengakibatkan kerugian bagi
bagi yang
yang dilayani;
dilayani; dan
dan

n.
n. memberikan
memberikan dukungan
dukungan kepada calon Presiden/Wakil
kepada calon Presiden/Wakil

Presiden,
Presiden, calon
calon Kepala
Kepala Daerah/Wakil
Daerah/Wakil Kepala
Kepala Daerah,
Daerah,

calon
calon anggota
anggota Dewan
Dewan Perwakilan
Perwakilan Rakyat,
Rakyat, calon
calon anggota
anggota

Dewan Perwakilan Daerah,


Dewan Perwakilan atau calon
Daerah, atau calon anggota
anggota Dewan
Dewan

Perwakilan
Perwakilan Rakyat Daerah dengan
Rakyat Daerah dengan cara:
cara:

1. ikut
1. ikut kampanye;
kampanye;

2. menjadi
2. menjadi peserta
peserta kampanye
kampanye dengan
dengan menggunakan
menggunakan

atribut partai atau


atribut partai atau atribut
atribut PNS;
PNS;

3.
3. sebagai
sebagai peserta
peserta kampanye
kampanye dengan
dengan mengerahkan
mengerahkan PNS
PNS

lain;
lain;

4. sebagai
4. sebagai peserta
peserta kampanye
kampanye dengan menggunakan
dengan menggunakan

fasilitas
fasilitas negara;
negara;

5.
5. membuat
membuat ...
. . .

~...- :--111 f0h":1h f\


PRESIDEN
PRES IDEN

REPUBLIK
R E P U B LI K INDONESIA
INDONESIA

-- 6 -
6 ­

5. membuat
5. membuat keputusan
keputusan dan/atau
dan/atau tindakan
tindakan yang
yang

menguntungkan
menguntungkan atau atau merugikan salah satu
merugikan salah pasangan
satu pasangan

calon
calon sebelum,
sebelum, selama,
selama, dan
dan sesudah
sesudah masa
masa kampanye;
kampanye;

6. mengadakan
6. mengadakan kegiatan
kegiatan yang mengarah
yang mengarah kepada
kepada

keberpihakan terhadap
keberpihakan terhadap pasangan
pasangan calon
calon yang
yang menjadi
menjadi

peserta pemilu
peserta pemilu sebelum,
sebelum, selarna,
selama, dan
dan sesudah
sesudah masa
masa

kampanye meliputi pertemuan,


kampanye meliputi pertemuan, ajakan,
ajakan, himbauan,
himbauan,

seruan,
seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam
atau pemberian barang kepada PNS dalam

lingkungan
lingkungan unit
unit kerjanya,
kerjanya, anggota keluarga,
anggota keluarga, dan
dan

masyarakat;
masyarakat; dan/ a tau
dan/atau

7.
7. memberikan
memberikan surat dukungan disertai
surat dukungan disertai fotokopi Kartu
fotokopi Kartu

Tanda
Tanda Penduduk atau
Penduduk atau Surat
Surat Keterangan Tanda
Keterangan Tanda
Penduduk.
Penduduk.

Pasal
Pasal 6
6

Ketentuan lebih
Ketentuan lebih lanjut
lanjut mengenai
mengenai kewajiban
kewajiban PNS
PNS Masuk
Masuk Kerja
Kerja

dan
dan menaati ketentuan jam
menaati ketentuan jam kerja
kerja sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud

dalam Pasal 4
dalam Pasal 4 huruf
huruff f diatur
diatur dalam
dalam Peraturan
Peraturan Menteri.
Menteri.

BAB III
BAB III

HUKUMAN
HUKUMAN DISIPLIN
DISIPLIN

Bagian Kesatu
Bagian Kesatu
Umum
Umum

Pasal 7
Pasal 7

PNS yang
PNS yang tidak
tidak menaati
menaati ketentuan
ketentuan sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud

dalam
dalam Pasal
Pasal 3
3 sampai dengan Pasal
sampai dengan Pasal 5
5 dijatuhi
dijatuhi Hukuman
Hukuman

Disiplin.
Disiplin.

Bagian Kedua
Bagian Kedua

Tingkat
Tingkat dan
dan Jenis
Jenis Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin

Pasal 8
Pasal 8

(1)
(1) Tingkat Hukuman
Tingkat Hukuman Disiplin
Disiplin terdiri atas:
terdiri atas:

a. Hukuman
a. Hukuman Disiplin
Disiplin ringan;
ringan;

b. Hukuman
b. Disiplin sedang;
Hukuman Disiplin sedang; atau
atau

c.
c. Hukuman
Hukuman Disiplin berat.
Disiplin berat.

(2)
(2) Jenis
Jenis ...
. . .

~ ~ !{ I\!!) i ()~, ~-") 7 /1.


PRESIOEN
PRES IDEN

REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 77 ­-

(2)
(2) Jenis Hukuman
Jenis Hukuman Disiplin
Disiplin ringan
ringan sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud

pada ayat
pada ayat (1)
( 1 ) huruf
huruf a
a terdiri
terdiri atas:
atas:

a.
a. teguran lisan;
teguran lisan;

b.
b. teguran
teguran tertulis;
tertulis; atau
atau

c.
c. pernyataan
pernyataan tidak puas secara
tidak puas secara tertulis.
tertulis.

(3)
(3) Jenis
Jenis Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin sedang
sedang sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud

pada ayat
pada ayat (1)
( 1 ) huruf
huruf b
b terdiri
terdiri atas:
atas:

a.
a. pemotongan
pemotongan tunjangan kinerja
tunjangan kinerja sebesar 25%
sebesar 25% (dua
(dua

puluh lima
puluh lima persen}
persen) selama
selama 6 (enam) bulan;
6 (enam) bulan;

b.
b. pemotongan tunjangan
pemotongan tunjangan kinerja
kinerja sebesar 25%
sebesar 25% (dua
(dua

puluh
puluh lima
lima persen}
persen) selama
selama 9
9 (sembilan)
(sembilan) bulan;
bulan; atau
atau

c.
c. pemotongan tunjangan
pemotongan tunjangan kinerja
kinerja sebesar
sebesar 25%
25% (dua
(dua

puluh lima persen)


puluh lima persen) selama
selama 12
12 (dua
(dua belas)
belas) bulan.
bulan.

(4)
(4) Jenis Hukuman
Jenis Hukuman Disiplin
Disiplin berat sebagaimana dimaksud
berat sebagaimana dimaksud
pada
pada ayat
ayat (1)
( 1 ) huruf
huruf c
c terdiri
terdiri atas:
atas:

a.
a. penurunanjabatan
penurunanjabatan setingkat lebih
setingkat lebih rendah
rendah selama
selama 12
12

(dua belas)
(dua belas) bulan;
bulan;
b.
b. pembebasan
pembebasan dari
dari jabatannya
jabatannya menjadi
menjadi jabatan
jabatan

pelaksana selama 12
pelaksana selama 12 (dua
{dua belas)
belas) bulan;
bulan; dan
dan

c.
c. pemberhentian
pemberhentian dengan
dengan hormat
hormat tidak
tidak atas
atas

permintaan sendiri
permintaan sendiri sebagai PNS.
sebagai PNS.

Bagian
Bagian Ketiga
Ketiga

Jenis Pelanggaran dan


Jenis Pelanggaran Hukuman
dan Hukuman

Paragraf 11
Paragraf

Pelanggaran
Pelanggaran Terhadap
Terhadap Kewajiban
Kewajiban

Pasal9
Pasal9

(1)
(1) Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin ringan sebagaimana dimaksud
ringan sebagaimana dimaksud dalam
dalam
Pasal
Pasal 88 ayat
ayat (1)
( 1 ) huruf
huruf a
a dijatuhkan
dijatuhkan bagi
bagi pelanggaran
pelanggaran

terhadap kewajiban:
terhadap kewajiban:
a. melaksanakan
a. .... . .
m e l a k s a n ak a n

~ ,!S: l\ln I ()() ~ <::; .: A


PRESIDEN
PRESIDEN

REPUBLIK INDONESIA
REPLELIK INDONESIA

-- 8 -
8 ­

a.
a. melaksanakan
melaksanakan kebijakan
kebijakan yang
yang ditetapkan
ditetapkan oleh
oleh

pejabat
pejabat pemerintah
pemerintah yang
yang berwenang
berwenang sebagaimana
sebagaimana

dimaksud dalam
dimaksud dalam Pasal
Pasal 3
3 huruf
huruf c,
c, apabila pelanggaran
apabila pelanggaran

berdampak
berdampak negatif
negatif pada
pada Unit
Unit Kerja;
Kerja;

b.
b. menaati
menaati ketentuan
ketentuan peraturan
peraturan perundang-undangan
perundang-undangan

sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 3
3 huruf d,
huruf d,

apabila
apabila pelanggaran
pelanggaran berdampak
berdampak negatif
negatif pada
pada Unit
Unit

Kerja;
Kerja;

c.
c. melaksanakan
melaksanakan tugas
tugas kedinasan
kedinasan dengan
dengan penuh
penuh

pengabdian,
pengabdian, kejujuran, kesadaran,
kejujuran, kesadaran, dan
dan tanggung
tanggung

jawab
jawab sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 3
3 huruf
huruf e,
e,

apabila pelanggaran
apabila pelanggaran berdampak negatif pada
berdampak negatif pada Unit
Unit

Kerja;
Kerja;

d.
d. menunjukkan
menunjukkan integritas
integritas dan
dan keteladanan
keteladanan dalam
dalam

sikap,
sikap, perilaku, ucapan, dan
perilaku, ucapan, dan tindakan
tindakan kepada setiap
kepada setiap

orang, baik
orang, baik di
di dalam
dalam maupun
maupun di luar kedinasan
di luar kedinasan
se bagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 3
3 huruf
huruf I,f,
apabila pelanggaran berdampak
apabila pelanggaran berdampak negatif
negatif pada
pada Unit
Unit

Kerja;
Kerja;

e.
e. menyimpan
menyimpan rahasia
rahasia jabatan
jabatan dan
dan hanya
hanya dapat
dapat

mengemukakan
mengemukakan rahasia
rahasia jabatan
jabatan sesuai
sesuai dengan
dengan

ketentuan
ketentuan peraturan
peraturan perundang-undangan
perundang-undangan

sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 3
3 huruf
huruf g,
g,

apabila pelanggaran
apabila pelanggaran berdampak
berdampak negatif
negatif pada
pada Unit
Unit

Kerja; dan
Kerja; dan

f.
f. bersedia
bersedia ditempatkan
ditempatkan di
di seluruh wilayah
seluruh wilayah Negara
Negara

Kesatuan Republik
Kesatuan Republik Indonesia
Indonesia sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud

dalam
dalam Pasal
Pasal 3
3 huruf
huruf h,
h, apabila
apabila pelanggaran
pelanggaran

berdampak negatif pada


berdampak negatif pada Unit
Unit Kerja.
Kerja.

(2)
(2) Hukuman
Hukuman .... . .

'.'"~1< No I()(, ~_:;-n !,


PRESIDEN
PE S I D E N

REPU8LIK
REPLELIK INDONESIA
INDONESIA

-- 9
9 ­-

(2)
(2) Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin ringan
ringan sebagaimana dimaksud dalam
sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 8
Pasal ayat (1)
8 ayat ( 1 ) huruf
huruf a
a dijatuhkan
dijatuhkan bagi
bagi PNS
PNS yang tidak
yang tidak

memenuhi ketentuan:
memenuhi ketentuan:

a.
a. mengutamakan
mengutamakan kepentingan
kepentingan negara
negara daripada
daripada

kepentingan pribadi, seseorang,


kepentingan pribadi, seseorang, dan/
dan/ aatau
tau golongan
golongan

sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 4
4 huruf
huruf c,
c,

apabila
apabila pelanggaran
pelanggaran berdampak
berdampak negatif pada Unit
negatif pada Unit
Kerja;
Kerja;

b.
b. Masuk
Masuk Kerja
Kerja dan
dan menaati
menaati ketentuan
ketentuan jam kerja
jam kerja
sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 4 huruf f
4 huruf f yang
yang

berdampak pada
berdampak pada Unit
Unit Kerja
Kerja berupa:
berupa:

1.
1. teguran
teguran lisan
lisan bagi PNS yang
bagi PNS yang tidak
tidak Masuk
Masuk Kerja
Kerja

tanpa
tanpa alasan
alasan yang
yang sah
sah secara
secara kumulatif
kumulatif selama
selama

3 (tiga) hari
3 (tiga) hari kerja
kerja dalam
dalam 1
1 (satu)
(satu) tahun;
tahun;

2.
2. teguran
teguran tertulis
tertulis bagi
bagi PNS
PNS yang
yang tidak Masuk Kerja
tidak Masuk Kerja

tanpa alasan
tanpa yang sah
alasan yang sah secara
secara kumulatif
kumulatif selama
selama

4
4 (empat)
(empat) sampai
sampai dengan
dengan 6
6 (enam) hari
(enam) hari kerja
kerja

dalam 1
dalam 1 (satu)
(satu) tahun;
tahun; dan
dan

3.
3. pernyataan
pernyataan tidak puas
tidak puas secara
secara tertulis
tertulis bagi
bagi PNS
PNS

yang tidak
yang Masuk Kerja
tidak Masuk Kerja tanpa
tanpa alasan
alasan yang sah
yang sah

secara kumulatif
secara kumulatif selama
selama 7
7 (tujuh)
(tujuh) sampai
sampai dengan
dengan

10
10 (sepuluh)
(sepuluh) hari kerja dalam
hari kerja dalam 11 (satu)
(satu) tahun.
tahun.

c.
c. menggunakan dan
menggunakan dan memelihara
memelihara barang
barang milik
milik negara
negara

dengan
dengan sebaik-baiknya
sebaik-baiknya sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud

dalam
dalam Pasal
Pasal 4
4 huruf
huruf g,
g, apabila
apabila pelanggaran
pelanggaran

berdampak negatif pada


berdampak negatif pada Unit
Unit Kerja;
Kerja; dan
dan

d.
d. memberikan
memberikan kesempatan
kesempatan kepada
kepada bawahan
bawahan untuk
untuk

mengembangkan
mengembangkan kompetensi
kompetensi sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud

dalam
dalam Pasal
Pasal 4
4 huruf
huruf h,
h, apabila
apabila pelanggaran
pelanggaran

berdampak negatif pada


berdampak negatif pada Unit
Unit Kerja.
Kerja.

Pasal 10
Pasal 1 0 ...
. . .

:-:', 1,: t,ln I ()(,:? rlf' r.


PRESIDEN
PRE S I D E N

REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 10
10­-

Pasal
Pasal 10
10

(1)
(1) Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin sedang
sedang sebagaimana dimaksud dalam
sebagaimana dimaksud dalam

Pasal
Pasal 88 ayat
ayat (1)
( 1 ) huruf
huruf b
b dijatuhkan
dijatuhkan bagi
bagi pelanggaran
pelanggaran

terhadap
terhadap kewajiban:
kewajiban:

a.
a. menjaga
menjaga persatuan
persatuan dan
dan kesatuan
kesatuan bangsa
bangsa

sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam Pasal
dalam Pasal 33 huruf b,
huruf b,

apabila
apabila pelanggaran
pelanggaran berdampak
berdampak negatif
negatif pada
pada Unit
Unit

Kerja dan/
Kerja dan/atau
atau instansi yang bersangkutan;
instansi yang bersangkutan;
b.
b. melaksanakan
melaksanakan kebijakan
kebijakan yang
yang ditetapkan
ditetapkan oleh
oleh

pejabat
pejabat pemerintah yang berwenang
pemerintah yang berwenang sebagaimana
sebagaimana

dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 3 huruf c,
3 huruf c, apabila
apabila pelanggaran
pelanggaran

berdampak negatif
berdampak pada instansi
negatif pada instansi yang bersangkutan;
yang bersangkutan;

c.
c. menaati
menaati ketentuan
ketentuan peraturan
peraturan perundang-undangan
perundang-undangan

sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam Pasal
dalam Pasal 3 3 huruf
huruf d,d,

apabila pelanggaran
apabila pelanggaran berdampak
berdampak negatif
negatif pada instansi
pada instansi

yang bersangkutan;
yang bersangkutan;

d.
d. melaksanakan
melaksanakan tugas
tugas kedinasan
kedinasan dengan penuh
dengan penuh
pengabdian,
pengabdian, kejujuran,
kejujuran, kesadaran,
kesadaran, dan
dan tanggung
tanggung

jawab sebagaimana
jawab sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 3
3 huruf
huruf e,
e,

apabila pelanggaran
apabila pelanggaran berdampak negatif pada
berdampak negatif instansi
pada instansi

yang bersangkutan;
yang bersangkutan;

e.
e. menunjukkan
menunjukkan integritas
integritas dan keteladanan
dan keteladanan dalam
dalam

sikap, perilaku,
sikap, perilaku, ucapan,
ucapan, dan tindakan kepada
dan tindakan kepada setiap
setiap

orang,
orang, baik di dalam
baik di dalam maupun
maupun di di luar
luar kedinasan
kedinasan

sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 3
3 huruf f,
huruf f,

apabila pelanggaran
apabila pelanggaran berdampak
berdampak negatif
negatif pada
pada instansi
instansi

yang bersangkutan;
yang bersangkutan;
f.
f. menyimpan rahasia
menyimpan rahasia jabatan
jabatan dan
dan hanya
hanya dapat
dapat

mengemukakan
mengemukakan rahasia
rahasia jabatan
jabatan sesuai
sesuai dengan
dengan

ketentuan
ketentuan peraturan
peraturan perundang-undangan
perundang-undangan

sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 3
3 huruf g,
huruf g,

apabila pelanggaran
apabila berdampak negatif
pelanggaran berdampak pada instansi
negatif pada instansi
yang bersangkutan;
yang bersangkutan; dan
dan

g.
g. bersedia
bersedia .. .. ..

=-~1••
5 . J\10
Ma I1 0
W1:'(,
6 , 6 I /I
1 A
PRESIDEN
PRE S I D E N

REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 11 -
1 1 ­

g.
g. bersedia ditempatkan
bersedia diternpatkan di
di seluruh
seluruh wilayah
wi!ayah Negara
Negara

Kesatuan Republik
Kesatuan Republik Indonesia
Indonesia sebagaimana dimaksud
sebagairnana dirnaksud

dalam
dalarn Pasal 3
Pasal 3 huruf
huruf h,h, apabila
apabila pelanggaran
pelanggaran
berdampak negatif
berdarnpak pada instansi
negatif pada instansi yang bersangkutan.
yang bersangkutan.

(2)
(2) Hukuman Disiplin
Hukurnan Disiplin sedang sebagaimana dimaksud
sedang sebagairnana dirnaksud dalam
dalarn

Pasal 8 ayat
Pasal 8 ayat (1)
( 1 ) huruf
huruf b
b dijatuhkan
dijatuhkan bagi
bagi PNS
PNS yang tidak
yang tidak

memenuhi ketentuan:
rnernenuhi ketentuan:

a.
a. menghadiri
rnenghadiri dan
dan mengucapkan
rnengucapkan sumpah/janji
surnpah/janji PNS
PNS

sebagaimana dimaksud
sebagairnana dirnaksud dalam Pasal
dalarn Pasal 44 huruf
huruf a,
a,

apabila
apabila pelanggaran
pelanggaran dilakukan tanpa alasan
dilakukan tanpa alasan yang
yang

sah;
sah;

b.
b. menghadiri dan
rnenghadiri dan mengucapkan
rnengucapkan sumpah/janjijabatan
surnpah/janjijabatan

sebagaimana
sebagairnana dimaksud
dimaksud dalam Pasal
dalarn Pasal 4 huruf b,
4 huruf b,

apabila pelanggaran
apabila dilakukan tanpa
pelanggaran dilakukan alasan yang
tanpa alasan yang
sah;
sah;

c.
c. mengutamakan
mengutamakan kepentingan
kepentingan negara
negara daripada
daripada

kepentingan pribadi,
kepentingan seseorang, dan/
pribadi, seseorang, dan/atau
atau golongan
golongan

sebagaimana dimaksud
sebagairnana dimaksud dalam
dalarn Pasal 4
Pasal 4 huruf
huruf c,c,

apabila
apabila pelanggaran berdampak negatif
pelanggaran berdarnpak pada instansi
negatifpada instansi
yang bersangkutan;
yang bersangkutan;

d.
d. melaporkan dengan
rnelaporkan dengan segera
segera kepada
kepada atasannya
atasannya apabila
apabila

mengetahui ada
rnengetahui ada ha!
hal yang
yang dapat
dapat membahayakan
rnernbahayakan

keamanan negara
kearnanan negara atau
atau merugikan keuangan negara
rnerugikan keuangan negara
sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
dalarn Pasal 4 huruf d,
4 huruf d,

apabila
apabila pelanggaran
pelanggaran berdampak
berdarnpak negatif pada instansi
negatifpada instansi
yang bersangkutan;
yang bersangkutan;

e.
e. melaporkan
rnelaporkan harta
harta kekayaan
kekayaan kepada
kepada pejabat
pejabat yang
yang

berwenang
berwenang sesuai
sesuai dengan ketentuan
dengan ketentuan peraturan
peraturan

perundang-undangan sebagaimana
perundang-undangan sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalarn

Pasal 4
Pasal 4 huruf
hurufe e yang
yang dilakukan
dilakukan pejabat
pejabat administrator
administrator

dan pejabat
dan pejabat fungsional;
fungsional;

f.
f. Masuk
Masuk ...
. . .

~ t< l\lo I ()r<'..:1 ~ A


PRES JO
PRE S I EN
DE N

REPUBLIK
REPLBLIK INOONESIA
INDONESIA

-- 12
12­-

f.
f. Masuk
Masuk Kerja
Kerja dan
dan menaati
menaati ketentuan
ketentuan jam jam kerja
kerja

sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud dalamdalam Pasal
Pasal 4 4 huruf
huruf f f berupa:
berupa:

1) pemotongan
1) tunjangan kinerja
pemotongan tunjangan kinerja sebesar
sebesar 25% 25% (dua
(dua

puluh
puluh limalima persen) selama 6
persen) selama (enam) bulan
6 (enam) bulan bagibagi

PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa


PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang alasan yang
sah
sah secara
secara kumulatif
kumulatif selama
selama 111 1 (sebelas)
(sebelas) sampai
sampai

dengan 13
dengan 13 (tiga
(tiga belas) hari kerja
belas) hari kerja dalam
dalam 11 (satu)
(satu)
tahun;
tahun;

2) pemotongan
2) tunjangan kinerja
pemotongan tunjangan kinerja sebesar
sebesar 25% 25% (dua
(dua

puluh
puluh lima
lima persen)
persen) selama
selama 9 9 (sembilan)
(sembilan) bulan bagi
bulan bagi

PNS yang tidak


PNS yang Masuk Kerja
tidak Masuk tanpa alasan
Kerja tanpa alasan yangyang
sah
sah secara
secara kumulatif selama 14
kumulatif selama 14 (empat
(empat belas)
belas)

sampai
sampai dengan
dengan 16 16 {enam
(enam belas)
belas) hari
hari kerja dalam 11
kerja dalam

(satu)
(satu) tahun;
tahun; dan dan

3) pemotongan
3) tunjangan kinerja
pemotongan tunjangan kinerja sebesar
sebesar 25% (dua
25% (dua

puluh
puluh limalima persen) selama 12
persen) selama 12 (dua
(dua belas)
belas) bulan
bulan

bagi PNS yang


bagi PNS yang tidak
tidak Masuk Kerja tanpa
Masuk Kerja tanpa alasan
alasan

yang
yang sah
sah secara
secara kumulatif
kumulatif selama
selama 17 17 (tujuh
(tujuh belas)
belas)

sampai dengan
sampai dengan 20 20 (dua
(dua puluh)
puluh) hari kerja dalam
hari kerja dalam 11
(satu)
(satu) tahun.
tahun.

g.
g. menggunakan dan
menggunakan dan memelihara barang milik
memelihara barang milik negara
negara

dengan
dengan sebaik-baiknya
sebaik-baiknya sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam dalam

Pasal
Pasal 4 huruf g,
4 huruf g, apabila pelanggaran
apabila pelanggaran berdampak
berdampak

negatif pada
negatif pada instansi
instansi yang
yang bersangkutan;
bersangkutan; dan dan
h.
h. memberikan
memberikan kesempatan kepada
kesempatan kepada bawahan
bawahan untuk untuk
mengembangkan kompetensi
mengembangkan kompetensi sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud

dalam
dalam Pasal
Pasal 4
4 huruf
huruf h,
h, apabila
apabila pelanggaran
pelanggaran

berdampak
berdampak negatif pada instansi
negatif pada instansi yang
yang bersangkutan.
bersangkutan.

Pasal
Pasal 11
11

(1)
(1) Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin berat
berat sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam

Pasal 8
Pasal 8 ayat
ayat (1)
(1) huruf
huruf cc dijatuhkan
dijatuhkan bagibagi pelanggaran
pelanggaran

terhadap kewajiban:
terhadap kewajiban:

a. setia
a. setia dan
dan taat
taat sepenuhnya
sepenuhnya kepada
kepada Pancasila,
Pancasila,

Undang-Undang
Undang-Undang Dasar Dasar Negara
Negara Republik
Republik Indonesia
Indonesia

Tahun 1945,
Tahun 1945, Negara
Negara Kesatuan
Kesatuan Republik
Republik Indonesia,
Indonesia,

dan
dan Pemerintah
Pemerintah sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam

Pasal 3
Pasal 3 huruf
huruf a,a, apabila pelanggaran berdampak
apabila pelanggaran berdampak

negatif
negatif pada
pada Unit Kerja, instansi,
Unit Kerja, instansi, dan/
dan/ atau
atau negara;
negara;

b.
b. menjaga
menjaga .... . .

r,r,: r.. 1n 1 n(, 1 () ~ fl


PRESIDEN
PRESIDEN

REPUBLIK
REPLELIK INDONESIA
INDONESIA

-- 13
13­-

b.
b. menjaga
menjaga persatuan
persatuan dan
dan kesatuan
kesatuan bangsa
bangsa

sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam Pasal
dalam Pasal 3
3 huruf
huruf b,
b,

apabila
apabila pelanggaran berdampak negatif
pelanggaran berdampak negatif pada
pada negara;
negara;

c.
c. melaksanakan
melaksanakan kebijakan
kebijakan yang
yang ditetapkan
ditetapkan oleh
oleh

pejabat pemerintah yang


pejabat pemerintah yang berwenang
berwenang sebagaimana
sebagaimana

dimaksud
dimaksud dalam Pasal 3
dalam Pasal 3 huruf
huruf c,
c, apabila pelanggaran
apabila pelanggaran

berdampak negatif
berdampak negatif pada negara;
pada negara;

d.
d. menaati
menaati ketentuan
ketentuan peraturan
peraturan perundang-undangan
perundang-undangan

sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 3
3 huruf
huruf d,
d,

apabila
apabila pelanggaran
pelanggaran berdampak
berdampak negatif
negatif pada
pada negara;
negara;

e.
e. melaksanakan
melaksanakan tugas
tugas kedinasan
kedinasan dengan
dengan penuh
penuh

pengabdian,
pengabdian, kejujuran,
kejujuran, kesadaran,
kesadaran, dan
dan tanggung
tanggung

jawab sebagaimana dimaksud


jawab sebagaimana dimaksud dalam
dalam Pasal 3 huruf
Pasal 3 huruf e,
e,

apabila
apabila pelanggaran berdampak negatif
pelanggaran berdampak negatif pada
pada negara;
negara;

f.
f. menunjukkan
menunjukkan integritas
integritas dan
dan keteladanan dalam
keteladanan dalam

sikap,
sikap, perilaku,
perilaku, ucapan,
ucapan, dan tindakan kepada
dan tindakan kepada setiap
setiap

orang,
orang, baik
baik di
di dalam maupun di
dalam maupun di luar
luar kedinasan
kedinasan

sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam Pasal
dalam Pasal 3
3 huruf
huruf f,
f,

apabila pelanggaran
apabila pelanggaran berdampak
berdampak negatif
negatif pada
pada negara;
negara;

g.
g. menyimpan
menyimpan rahasia
rahasia jabatan
jabatan dan
dan hanya
hanya dapat
dapat

mengemukakan
mengemukakan rahasia
rahasia jabatan
jabatan sesuai
sesuai dengan
dengan

ketentuan
ketentuan peraturan
peraturan perundang-undangan
perundang-undangan

sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 3
3 huruf g,
huruf g,

apabila
apabila pelanggaran berdampak negatif
pelanggaran berdampak negatif pada
pada negara;
negara;

dan
dan

h.
h. bersedia
bersedia ditempatkan
ditempatkan di
di seluruh
seluruh wilayah
wilayah Negara
Negara

Kesatuan Republik
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam
dalam Pasal
Pasal 3
3 huruf
huruf h,
h, apabila
apabila pelanggaran
pelanggaran

berdampa
berdampakk negatif pada negara.
negatif pada negara.

(2) Hukuman
(2) Hukuman ..... .

:~ I< !\lo ! O(<:.f~ . .1 A


PRESIDEN
PRE S I D E N

REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA

-- 114
4­-

(2)
(2) Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin berat
berat sebagaimana dimaksud dalam
sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 8
Pasal ayat (1)
8 ayat ( 1 ) huruf
huruf c
c dijatuhkan
dijatuhkan bagi
bagi PNS
PNS yang
yang tidak
tidak

memenuhi ketentuan:
memenuhi ketentuan:

a.
a. mengutamakan
mengutamakan kepen tingan
kepentingan negara
negara daripada
daripada

kepentingan pribadi,
kepentingan pribadi, seseorang,
seseorang, dan/atau
dan/atau golongan
golongan

sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 4 huruf
4 huruf c,
c,

apabila
apabila pelanggaran
pelanggaran berdampak
berdampak negatif
negatif pada negara
pada negara

dan/
dan/ atau
atau pemerintah;
pemerintah;

b. melaporkan
b. dengan segera
melaporkan dengan kepada atasannya
segera kepada apabila
atasannya apabila

mengetahui
mengetahui ada
ada hal
ha! yang
yang dapat
dapat membahayakan
membahayakan

keamanan negara
keamanan negara atau
atau merugikan
merugikan keuangan
keuangan negara
negara

sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 4
4 huruf
huruf d,
d,

apabila pelanggaran
apabila pelanggaran berdampak
berdampak negatif pada negara
negatif pada negara

dan/ atau
dan/ atau pemerintah;
pemerintah;

c.
c. melaporkan harta kekayaan
melaporkan harta kekayaan kepada
kepada pejabat
pejabat yang
yang

berwenang sesuai
berwenang sesuai dengan
dengan ketentuan
ketentuan peraturan
peraturan

perundang-undangan
perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
Pasal 44 huruf
huruf e yang dilakukan
e yang pejabat pimpinan
dilakukan pejabat pimpinan
tinggi dan
tinggi dan pejabat
pejabat lainnya;
lainnya;

d. Masuk Kerja
d. Masuk Kerja dan
dan menaati
menaati ketentuan
ketentuan jam kerja
jam kerja

sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 4
4 huruf f berupa:
huruf f berupa:

1)
1) penurunan jabatan
penurunan setingkat lebih
jabatan setingkat rendah selama
lebih rendah selama

12 (dua
12 (dua belas)
belas) bulan
bulan bagi PNS yang
bagi PNS yang tidak
tidak Masuk
Masuk

Kerja tanpa
Kerja tanpa alasan yang sah
alasan yang sah secara
secara kumulatif
kumulatif

selama 2
selama 211 (dua
(dua puluh satu) sampai
puluh satu) sampai dengan
dengan 2424 (dua
(dua

puluh empat) hari


puluh empat) hari kerja
kerja dalam
dalam 1 (satu) tahun;
1 (satu) tahun;
2)
2) pembebasan
pembebasan dari
dari jabatannya
jabatannya menjadi
menjadi jabatan
jabatan

pelaksana selama
pelaksana selama 1212 (dua
(dua belas)
belas) bulan
bulan bagi
bagi PNS
PNS

yang tidak
yang Masuk Kerja
tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang
tanpa alasan yang sah
sah

secara kumulatif
secara kumulatif selama
selama 25 (dua
25 (dua puluh
puluh lima)
lima)

sampai dengan
sampai dengan 27 27 (dua
(dua puluh
puluh tujuh)
tujuh) hari
hari kerja
kerja

dalam
dalam 1 (satu) tahun;
1 (satu) tahun;

3) pemberhentian
3) pemberhentian ...
. . .

..
, r1"
+

' .
,~
r,1,, r n,, 6
Mo 106 ~r,.~
5 I\
A
PRESIDEN
PRES I D E N

REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 15
15­-

3)
3) pemberhentian
pemberhentian dengan
dengan hormat
hormat tidak
tidak atas
atas

permintaan
permintaan sendiri
sendiri sebagai
sebagai PNS
PNS bagi
bagi PNS
PNS yang
yang

tidak
tidak Masuk
Masuk Kerja
Kerja tanpa alasan yang
tanpa alasan yang sah
sah secara
secara

kumulatif selama 28
kumulatif selama 28 (dua
(dua puluh
puluh delapan)
delapan) hari
hari

kerja
kerja atau
atau lebih
lebih dalam
dalam 1
1 (satu)
(satu) tahun;
tahun; dan
dan

4) pemberhentian
4) pemberhentian dengan
dengan hormat
hormat tidak
tidak atas
atas

permintaan sendiri sebagai


permintaan sendiri sebagai PNS
PNS bagi
bagi PNS
PNS yang
yang

tidak
tidak Masuk
Masuk Kerja
Kerja tanpa
tanpa alasan
alasan yang
yang sah
sah secara
secara

terus menerus
terus menerus selama
selama 10
10 (sepuluh)
(sepuluh) hari kerja.
hari kerja.

e.
e. menolak segala
menolak segala bentuk pemberian yang
bentuk pemberian berkaitan
yang berkaitan

dengan
dengan tugas
tugas dan
dan fungsi
fungsi kecuali
kecuali penghasilan
penghasilan sesuai
sesuai

dengan ketentuan peraturan


dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perundang-undangan

sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam Pasal 4
dalam Pasal 4 huruf
huruf i.
i.

Paragraf
Paragraf22
Pelanggaran
Pelanggaran Terhadap
Terhadap Larangan
Larangan

Pasal
Pasal 12
12

Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin ringan
ringan sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud dalam
dalam

Pasal
Pasal 8
8 ayat
ayat (1)
( 1 ) huruf
huruf a
a dijatuhkan
dijatuhkan bagi
bagi PNS
PNS yang
yang melanggar
melanggar

ketentuan larangan:
ketentuan larangan:

a.
a. memiliki,
memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,
menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan,
menyewakan,

atau
atau meminjamkan
meminjamkan barang
barang baik
baik bergerak atau
bergerak atau tidak
tidak

bergerak,
bergerak, dokurnen,
dokumen, atau surat
atau berharga milik
surat berharga milik negara
negara

secara
secara tidak
tidak sah
sah sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 5
5

huruf f,
huruf f, apabila pelanggaran berdampak
apabila pelanggaran berdampak negatif pada Unit
negatif pada Unit

Kerja;
Kerja;

b.
b. melakukan .... . .
m e l a k u k an

~~ !< No I n.r.2r,r~ I\
PRESIDEN
PRESIDEN

REPUBLIK
R E P LI B L I K INDONESIA
INDONESIA

-- 116
6­-

b.
b. melakukan kegiatan yang
melakukan kegiatan yang merugikan
merugikan negara
negara sebagaimana
sebagaimana

dimaksud dalam Pasal


dimaksud dalam Pasal 5
5 huruf
huruf h,
h, apabila
apabila pelanggaran
pelanggaran

berdampak negatif pada


berdampak negatif pada Unit
Unit Kerja;
Kerja;

c.
c. bertindak
bertindak sewenang-wenang
sewenang-wenang terhadap
terhadap bawahan
bawahan

sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 5 huruf i,
5 huruf i, apabila
apabila

pelanggaran
pelanggaran berdampak
berdampak negatif pada Unit
negatif pada Unit Kerja;
Kerja;

d.
d. menghalangi berjalannya tugas
menghalangi berjalannya tugas kedinasan sebagaimana
kedinasan sebagaimana

dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 5
5 huruf
huruf j,
j, apabila pelanggaran
apabila pelanggaran

berdampak
berdampak negatif pada Unit
negatif pada Unit Kerja.
Kerja.

Pasal
Pasal 13
13

Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin sedang
sedang sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam

Pasal
Pasal 8
8 ayat
ayat (1)
( 1 ) huruf
huruf b
b dijatuhkan
dijatuhkan bagi
bagi PNS
PNS yang melanggar
yang melanggar

ketentuan
ketentuan larangan:
larangan:

a.
a. rnemiliki,
memiliki, menjual,
menjual, mernbeli,
membeli, menggadaikan,
menggadaikan,

menyewakan, atau meminjamkan


menyewakan, atau meminjamkan barang
barang baik bergerak
baik bergerak

atau tidak
atau bergerak, dokumen,
tidak bergerak, atau surat
dokumen, atau surat berharga
berharga milik
milik

negara secara
negara secara tidak
tidak sah
sah sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam

Pasal 5
Pasal 5 huruf
huruf f,
f, apabila
apabila pelanggaran
pelanggaran berdampak
berdampak negatif
negatif

pada
pada instansi
instansi yang
yang bersangkutan;
bersangkutan;

b.
b. melakukan
melakukan pungutan
pungutan di
di luar ketentuan sebagaimana
luar ketentuan sebagaimana
dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 5
5 huruf
huruf g,
g, apabila
apabila pelanggaran
pelanggaran

berdampak
berdampak negatif
negatif pada
pada Unit
Unit Kerja
Kerja dan/atau
dan/atau instansi
instansi

yang bersangkutan;
yang bersangkutan;

c. melakukan
c. melakukan ...
. . .

:~1-. !'In I ()(,~(,7 /\


PRESIDEN
PRE S I D E N

REPUBLIK
REPLBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 17
17­-

c.
c. melakukan
melakukan kegiatan
kegiatan yang
yang merugikan
merugikan negara
negara

sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam Pasal 5
dalam Pasal 5 huruf h, apabila
huruf h, apabila

pelanggaran
pelanggaran berdampak
berdampak negatif
negatif pada
pada instansi yang
instansi yang

bersangkutan;
bersangkutan;

d.
d. bertindak
bertindak sewenang-wenang
sewenang-wenang terhadap
terhadap bawahan
bawahan

sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam Pasal 5
dalam Pasal huruf I,
5 huruf i, apabila
apabila

pelanggaran
pelanggaran berdampak negatif
berdampak negatif pada
pada instansi yang
instansi yang
bersangku
bersangku tan;
tan;

e.
e. melakukan tindakan
melakukan tindakan atau
atau tidak melakukan tindakan
tidak melakukan tindakan
yang dapat
yang mengakibatkan kerugian
dapat mengakibatkan kerugian bagi
bagi yang
yang dilayani
dilayani

sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 5 huruf m,
5 huruf m, apabila
apabila

pelanggaran berdampak
pelanggaran berdampak negatif
negatif pada
pada instansi yang
instansi yang
bersangkutan;
bersangkutan;

f.
f. menghalangi berjalannya
menghalangi berjalannya tugas
tugas kedinasan sebagaimana
kedinasan sebagaimana

dimaksud dalam
dimaksud dalam Pasal
Pasal 5
5 huruf j, apabila
huruf j, apabila pelanggaran
pelanggaran

berdampak negatif
berdampak negatif pada instansi yang
pada instansi yang bersangkutan;
bersangkutan;

dan
dan

g.
g. memberikan dukungan
memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil
kepada calon Presiden/Wakil

Presiden, calon
Presiden, calon Kepala
Kepala Daerah/Wakil
Daerah/Wakil Kepala
Kepala Daerah,
Daerah,

calon
calon anggota
anggota Dewan
Dewan Perwakilan
Perwakilan Rakyat,
Rakyat, calon anggota
calon anggota

Dewan Perwakilan
Dewan Perwakilan Daerah,
Daerah, atau
atau calon
calon anggota
anggota Dewan
Dewan

Perwakilan Rakyat
Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara
Daerah dengan cara menjadi
menjadi peserta
peserta

kampanye
kampanye dengan menggunakan atribut
dengan menggunakan atribut partai
partai atau
atau

atribut
atribut PNS
PNS sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud dalam
dalam Pasal 5
Pasal 5

huruf
hurufn n angka
angka 2.2.

Pasal 14
Pasal 14

Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin berat
berat sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud dalam
dalam
Pasal 8
Pasal ayat (1)
8 ayat ( 1 ) huruf
huruf cc dijatuhkan
dijatuhkan bagi
bagi PNS
PNS yang melanggar
yang melanggar

ketentuan larangan:
ketentuan larangan:

a.
a. menyalahgunakan
menyalahgunakan wewenang
wewenang sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal
dalam Pasal 5
5 h uruf a;
huruf a;

b.
b. menjadi
m e n j a d...
i...

':h· l\ln J['t' ~(,)~I\


PRES ID
PRE S I EN
DE N

REPUBLIK
REPLBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 18
18­-

b.
b. menjadi
menjadi perantara
perantara untuk
untuk mendapatkan
mendapatkan keuntungan
keuntungan

pribadi
pribadi dan/ atau orang
dan/ atau orang lain dengan
lain dengan menggunakan
menggunakan

kewenangan
kewenangan orang
orang lain
lain yang diduga
yang diduga terjadi
terjadi konflik
konflik

kepentingan
kepentingan dengan jabatan
dengan jabatan sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud

dalam Pasal
dalam Pasal 5
5 huruf
huruf b;
b;

c.
c. menjadi
menjadi pegawai
pegawai atau
atau bekerja
bekerja untuk
untuk negara
negara lain
lain

dan/ atau lembaga


dan/ atau lembaga atau
atau organisasi
organisasi internasional
internasional tan
tanpa
pa

izin
izin atau
atau tanpa
tanpa ditugaskan
ditugaskan oleh
oleh Pejabat Pembina
Pejabat Pembina
Kepegawaian
Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Pasal 5
5

huruf c
huruf c dan
dan huruf
huruf d;
d;

d.
d. bekerja pada
bekerja pada perusahaan asing, konsultan
perusahaan asing, konsultan asing,
asing, atau
atau

lembaga
lembaga swadaya
swadaya masyarakat
masyarakat asing
asing kecuali ditugaskan
kecuali ditugaskan

oleh
oleh Pejabat
Pejabat Pembina
Pembina Kepegawaian
Kepegawaian sebagaimana
sebagaimana

dimaksud dalam Pasal


dimaksud dalam Pasal 5
5 huruf
huruf e;
e;

e.
e. memiliki,
memiliki, menjual,
menjual, membeli,
membeli, menggadaikan,
menggadaikan,

menyewakan, atau meminjamkan


menyewakan, atau meminjamkan barang baik bergerak
barang baik bergerak

atau
atau tidak bergerak, dokumen,
tidak bergerak, dokumen, atau surat berharga
atau surat berharga milik
milik

negara secara
negara tidak sah
secara tidak sebagaimana dimaksud
sah sebagaimana dimaksud dalam
dalam

Pasal
Pasal 5
5 huruf
huruf I,
f, apabila pelanggaran berdampak
apabila pelanggaran berdampak negatif
negatif

pada negara clan/


pada negara atau pemerintah;
dan/ atau pemerintah;
f.f. melakukan pungutan
melakukan pungutan di-
di luar
luar ketentuan sebagaimana
ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam
dimaksud Pasal 5
dalam Pasal 5 huruf
huruf g,
g, apabila pelanggaran
apabila pelanggaran

berdampak negatif
berdampak negatif pada negara dan/
pada negara dan/ atau
atau pemerintah;
pemerintah;

g.
g. menerima hadiah
menenma hadiah yang
yang berhubungan
berhubungan dengan
dengan jabatan
jabatan

dan/atau
dan/atau pekerjaan
pekerjaan sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam

Pasal 5
Pasal 5 huruf
huruf k;
k;

h.
h. meminta sesuatu yang
meminta sesuatu berhubungan dengan
yang berhubungan dengan jabatan
jabatan

sebagaimana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
dimaksud dalam Pasal 5
5 huruf
huruf l;
I;

i.
i. memberikan
memberikan ...
. . .

:~ I< i'-10 I nr,.Y)') /\


PRESIDEN
PRES I D E N

REPUBLIK INDONESIA
REPLIELIK INDONESIA

-- 19
19 -­

1.
i. memberikan
memberikan dukungan
dukungan kepada calon Presiden/Wakil
kepada calon Presiden/Wakil

Presiden, calon
Presiden, Kepala Daerah/Wakil
calon Kepala Daerah/Wakil Kepala
Kepala Daerah,
Daerah,

calon anggota Dewan


calon anggota Dewan Perwakilan
Perwakilan Rakyat,
Rakyat, calon anggota
calon anggota

Dewan
Dewan Perwakilan Daerah, atau
Perwakilan Daerah, atau calon
calon anggota
anggota Dewan
Dewan

Perwakilan
Perwakilan Rakyat
Rakyat Daerah
Daerah sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud

dalam
dalam Pasal
Pasal 5
5 hurufn
hurufn angka
angka 3,
3, angka
angka 4,
4, angka
angka 5,
5, angka
angka

6,
6, dan angka 7
dan angka 7 dengan
dengan cara:
cara:

1.
1. sebagai
sebagai peserta kampanye dengan
peserta kampanye dengan mengerahkan
mengerahkan

PNS
PNS lain;
lain;

2.
2. sebagai
sebagai peserta kampanye dengan
peserta kampanye dengan menggunakan
menggunakan
fas iiitas
fasili tas negara;
negara;

3.
3. membuat keputusan
membuat keputusan dan/atau
dan/atau tindakan
tindakan yang
yang

menguntungkan
menguntungkan atau
atau merugikan
merugikan salah
salah satu
satu

pasangan calon
pasangan sebelum, selama,
calon sebelum, dan sesudah
selama, dan sesudah masa
masa

kampanye;
kampanye;

4.
4. mengadakan
mengadakan kegiatan
kegiatan yang
yang mengarah
mengarah kepada
kepada

ke berpihakan
keberpihakan terhadap
terhadap pasangan
pasangan calon
calon yang
yang

menjadi
menjadi peserta
peserta pemilu sebelum,
pemilu sebelum, selama,
selama, dan
dan

sesudah
sesudah masa
masa kampanye
kampanye meliputi
meliputi pertemuan,
pertemuan,

ajakan,
ajakan, himbauan, seruan, atau
himbauan, seruan, atau pemberian barang
pemberian barang

kepada
kepada PNS
PNS dalam
dalam lingkungan
lingkungan unit
unit kerjanya,
kerjanya,

anggota
anggota keluarga, dan masyarakat;
keluarga, dan dan/atau
masyarakat; dan/ atau

5.
5. memberikan
memberikan surat
surat dukungan
dukungan disertai
disertai fotokopi
fotokopi Kartu
Kartu

Tanda Penduduk
Tanda Penduduk atau
atau Surat
Surat Keterangan Tanda
Keterangan Tanda

Penduduk.
Penduduk.

Pasal 15
Pasal 15

(1)
(1) Pelanggaran
Pelanggaran terhadap kewajiban
terhadap kewajiban Masuk
Masuk Kerja
Kerja dan
dan

menaati ketentuan jam


menaati ketentuan jam kerja
kerja sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud

dalam Pasal 4
dalam Pasal huruf f
4 huruf f dihitung
dihitung secara
secara kumulatif
kumulatif sampai
sampai

dengan akhir
dengan akhir tahun
tahun berjalan.
berjalan.

(2) PNS
(2) PNS ...
. . .

: Y t'I~, I()(,"'_"!() I\
PRESIDEN
PRE S I D E N

REPLIBLIK
R EPLBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 20
20­-

(2)
(2) PNS
PNS yang
yang tidak
tidak Masuk Kerja
Masuk Kerja dan
dan tidak
tidak menaati
menaati

ketentuan jam
ketentuan jam kerja tanpa alasan
kerja tanpa yang sah
alasan yang sah secara
secara terus
terus

menerus selama
menerus selama 10
10 (sepuluh)
(sepuluh) hari
hari kerja
kerja sebagaimana
sebagaimana

dimaksud dalam
dimaksud dalam Pasal
Pasal 11
1 1 ayat (2) huruf
ayat (2) huruf d d angka
angka 4)
4)

diberhentikan
diberhentikan pembayaran
pembayaran gajinya
gajinya sejak
sejak bulan
bulan

berikutnya.
berikutnya.

Bagian
Bagian Keempat
Keempat

Pejabat yang
Pejabat yang Berwenang
Berwenang Menghukum
Menghukum

Pasal
Pasal 16
16

Pejabat
Pejabat yang
yang Berwenang
Berwenang Menghukum
Menghukum terdiri
terdiri atas:
atas:

a. Presiden;
a. Presiden;

b.
b. Pejabat Pembina
Pejabat Pembina Kepegawaian;
Kepegawaian;

c.
c. Kepala Perwakilan
Kepala Perwakilan Republik
Republik Indonesia;
Indonesia;

d. Pejabat
d. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya
Pimpinan Tinggi atau pejabat
Madya atau pejabat lain
lain yang
yang
setara;
setara;

e.
e. Pejabat Pimpinan
Pejabat Tinggi Pratama
Pimpinan Tinggi Pratama atau
atau pejabat
pejabat lain
lain yang
yang

setara;
setara;

f.
f. Pejabat Administrator
Pejabat atau pejabat
Administrator atau pejabat lain
lain yang
yang setara;
setara; dan
dan

g.
g. Pejabat Pengawas
Pejabat Pengawas atau
atau pejabat lain yang
pejabat lain yang setara.
setara.

Pasal 17
Pasal 17

(1)
(1) Presiden
Presiden menetapkan
menetapkan penjatuhan
penjatuhan Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin

bagi PNS
bagi PNS yang menduduki:
yang menduduki:

a.
a. Jabatan
Jabatan Pimpinan
Pimpinan Tinggi
Tinggi Utama;
Utama; dan dan

b.
b. Jabatan
Jabatan Pimpinan
Pimpinan Tinggi Madya
Tinggi Madya yang merupakan
yang merupakan

Pejabat Pembina Kepegawaian,


Pejabat Pembina Kepegawaian,
untuk semua
untuk semua jenis
jenis Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin sebagaimana
sebagaimana

dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 88 ayat
ayat (2), ayat (3),
(2), ayat dan
(3), clan ayat (4).
ayat (4).

(2)
(2) Presiden menetapkan
Presiden menetapkan penjatuhan
penjatuhan Hukuman D
Hukuman Disiplin
isiplin

bagi
bagi PNS yang menduduki:
PNS yang menduduki:

a.. JJabat
a abatan Pimpinan Tinggi
an Pimpinan Madya;
Tinggi Madya;

b.. Jabatan
b Jabatan FuFungsional
ngsional JJenjang Ahlili Utama;
enjang Ah Utama; danclan

c.
c. Jabatan
Jabatan llain yang
ain y pengangkatan dan
ang pengangkatan pemberhentiannya
dan pe mberhentiannya

menjadi wewenang
menjadi we wenang Presiden,
Presiden,

untuk
untuk jenis
jenis Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin berat
berat sebagaimana
sebagaimana

dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 88 ayat
ayat {4) huruf
(4) hu c.
ruf c.

(3) Penjatuhan
(3) Penjatuhan .. .. ..

~,I< [\10 I nr,~71 A


PRESIDEN
PRE S I D E N

REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 21 -
2 1 ­

(3)
(3) Penjatuhan
Penjatuhan Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud

pada
pada ayat ( 1 ) dan
ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan
ayat (2) ditetapkan berdasarkan
berdasarkan usul:
usu!:

a.
a. Menteri yang
Menteri yang mengoordinasikan
mengoordinasikan bagi
bagi PNS
PNS yang
yang

menduduki Jabatan
menduduki Jabatan Pimpinan
Pimpinan Tinggi
Tinggi Utama;
Utama; dan
dan

b.
b. Pejabat Pembina
Pejabat Pembina Kepegawaian
Kepegawaian bagi PNS
bagi PNS yang
yang

menduduki
menduduki Jabatan
Jabatan Pimpinan
Pimpinan Tinggi
Tinggi Madya
Madya dan
dan

jabatan
jabatan lain
lain yang
yang pengangkatan
pengangkatan dan
dan pemberhentiannya
pemberhentiannya

menjadi
menjadi wewenang Presiden.
wewenang Presiden.

Pasal
Pasal 18
18

(1) Pejabat
(1) Pejabat Pembina
Pembina Kepegawaian
Kepegawaian Instansi
Instansi Pusat
Pusat dan
dan Pejabat
Pejabat

Pembina
Pembina Kepegawaian
Kepegawaian Instansi
Instansi Daerah
Daerah Provinsi
Provinsi

menetapkan
menetapkan penjatuhan
penjatuhan Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin bagi Pejabat
bagi Pejabat

Pimpinan Tinggi
Pimpinan Tinggi Madya
Madya didi lingkungannya
lingkungannya untuk
untuk jenis
jenis

Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 8
8

ayat (2),
ayat (2), ayat
ayat (3), dan ayat
(3), dan ayat (4) huruf aa clan
(4) huruf huruf b.
dan huruf b.
(2) Pejabat
(2) Pejabat Pembina
Pembina Kepegawaian
Kepegawaian Instansi
lnstansi Pusat
Pusat clan
dan Pejabat
Pejabat

Pembina
Pembina Kepegawaian
Kepegawaian Instansi
Instansi Daerah
Daerah Provinsi
Provinsi

menetapkan penjatuhan
menetapkan penjatuhan Hukuman Disiplin bagi:
Hukuman Disiplin bagi:

a.
a. Pejabat
Pejabat Pimpinan
Pimpinan Tinggi
Tinggi Pratama
Pratama di di lingkungannya
lingkungannya

untuk
untuk jenis
jenis Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin sebagaimana
sebagaimana

dimaksud dalam
dimaksud dalam Pasal 8 ayat
Pasal 8 (3) dan
ayat (3) dan ayat
ayat (4);
(4);

b.
b. Pejabat
Pejabat Fungsional
Fungsional jenjang
jenjang Ahli
Ahli Utama
Utama untuk jenis
untuk jenis

Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam

Pasal 8
Pasal ayat (2),
8 ayat ayat (3),
(2), ayat (3), clan ayat (4)
dan ayat (4) huruf
huruf a dan
a dan

huruf b;
hurufb;
••
c.
c. Pejabat Administrator ke
Pejabat Administrator ke bawah
bawah di lingkungannya
di Iingkungannya

untuk
untuk jenis
jenis Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin sebagaimana
sebagaimana

dimaksud dalam
dimaksud dalam Pasal
Pasal 8
8 ayat
ayat (4);
(4); dan
dan

d.
d. Pejabat
Pejabat Fungsional
Fungsional selain
selain Pejabat
Pejabat Fungsional
Fungsional jenjang
jenjang

Ahli Utama
Ahli Utama di lingkungannya untuk
di lingkungannya jenis Hukuman
untuk jenis Hukuman
Disiplin
Disiplin sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 8
8

ayat (4)..
ayat (4)

(3) Pejabat
(3) P e j a b a...
t...

.• t< Nr, I()(, :T~ /\


PRESIDEN
PRE S I D E N

REPUBLIK INOONESIA
EPLBLIK INDONESIA

-- 22
22­-

(3) Pejabat
(3) Pejabat Pembina
Pembina Kepegawaian
Kepegawaian Instansi
Instansi Daerah
Daerah

Kabupaten/ Kota menetapkan


Kabupaten/Kota menetapkan penjatuhan
penjatuhan Hukuman
Hukuman

Disiplin bagi:
Disiplin bagi:

a.
a. Pejabat Pimpinan Tinggi
Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
Pratama di di lingkungannya
lingkungannya

untuk jenis Hukuman


untukjenis Hukuman Disiplin
Disiplin sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud

dalam Pasal
dalam Pasal 8
8 ayat (2), ayat
ayat (2), ayat (3),
(3), clan
dan ayat
ayat (4);
(4);

b.
b. Pejabat Fungsional
Pejabat jenjang Ahli
Fungsional jenjang Ahli Utama
Utama untuk
untuk jenis
jenis

Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam

Pasal 88 ayat
Pasal (2), ayat
ayat (2), (3), dan
ayat (3), dan ayat (4) huruf
ayat (4) huruf a
a dan
dan

huruf b;
hurufb;

c.
c. Pejabat Administrator
Pejabat Administrator ke bawah
ke bawah di
di lingkungannya
lingkungannya

untukjenis Hukuman
untukjenis Hukuman Disiplin
Disiplin sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud

dalam Pasal
dalam Pasal 8 ayat (3)
8 ayat dan ayat
(3) dan (4); dan
ayat (4); dan

d.
d. Pejabat
Pejabat Fungsional
Fungsional selain
selain Pejabat
Pejabat Fungsional
Fungsional jenjang
jenjang

Ahli
Ahli Utama
Utama didi lingkungannya untuk jenis
lingkungannya untuk Hukuman
jenis Hukuman

Disiplin sebagaimana dimaksud


Disiplin sebagaimana dimaksud dalam
dalam Pasal 8 ayat
Pasal 8 ayat (4).
(4).

Pasal
Pasal 19
19

Kepala
Kepala Perwakilan
Perwakilan Republik
Republik Indonesia
Indonesia berwenang
berwenang

menjatuhkan
menjatuhkan Hukuman
Hukuman Disiplin bagi:
Disiplin bagi:

a.
a. PNS di
PNS di lingkungannya
lingkungannya yang
yang berada
berada 1 l (satu)
(satu) tingkat
tingkat di
di

bawahnya
bawahnya untuk
untuk jenis Hukuman
jenis Hukuman Disiplin ringan
Disiplin ringan
sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal 8 ayat
Pasal 8 (2); dan
ayat (2); dan

b.
b. PNS di lingkungannya
PNS di lingkungannya yang
yang berada
berada 2 2 (dua)
(dua) tingkat
tingkat di
di

bawahnya
bawahnya untuk jenis
untuk jenis Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin sedang
sedang

sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 88 ayat
ayat (3).
(3).

Pasal 20
Pasal 20

Pejabat Pimpinan Tinggi


Pejabat Pimpinan Tinggi Madya
Madya atau
atau pejabat
pejabat lain
lain yang
yang setara
setara

di lingkungan Pusat
di lingkungan Pusat dan
dan Provinsi,
Provinsi, berwenang
berwenang menjatuhkan
menjatuhkan

Hukuman Disiplin bagi:


Hukuman Disiplin bagi:

a.
a. PNS di
PNS di lingkungannya
lingkungannya yang
yang berada
berada 1 1 (satu)
(satu) tingkat
tingkat di
di

bawahnya
bawahnya untuk
untuk jenis Hukuman
jenis Hukuman Disiplin
Disiplin ringan
ringan

sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud dalam
dalam Pasal 8 ayat
Pasal 8 (2); dan
ayat (2); dan

b.
b. PNS
PNS ...
. . .

: ~!< i\lp I ()r, ~ 7 _: A


PRESIDEN
PRESIDEN

REPUBLIK
REPLBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 23
23­-

b.
b. PNS
PNS di
di lingkungannya
lingkungannya yang berada 2
yang berada 2 (dua)
(dua) tingkat
tingkat di
di

bawahnya untuk
bawahnya untuk jenis Hukuman
jenis Hukuman Disiplin
Disiplin sedang
sedang

sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal 8 ayat
Pasal 8 ayat (3).
(3).

Pasal 21
Pasal 21

Pejabat
Pejabat Pimpinan
Pimpinan Tinggi
Tinggi Pratama
Pratama atauatau pejabat
pejabat lain yang
lain yang

setara di
setara di lingkungan
lingkungan Pusat,
Pusat, Provinsi,
Provinsi, dan
dan Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota

berwenang
berwenang menjatuhkan Hukuman Disiplin
menjatuhkan Hukuman Disiplin bagi:
bagi:

a.
a. PNS di
PNS lingkungannya yang
di lingkungannya yang berada
berada 11 (satu}
(satu) tingkat
tingkat di
di

bawahnya untuk
bawahnya jenis Hukuman
untuk jenis Disiplin sebagaimana
Hukuman Disiplin sebagaimana

dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal 8 ayat
Pasal 8 (2);
ayat (2);

b.
b. PNS di
PNS di lingkungannya
lingkungannya yang berada 2
yang berada 2 (dua) tingkat di
(dua) tingkat di
bawahnya untuk jenis
bawahnya untuk jenis Hukuman Disiplin sebagaimana
Hukuman Disiplin sebagaimana
dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 8
8 ayat
ayat (3);
(3); dan
dan

c.
c. Pejabat Fungsional
Pejabat Fungsional di
di lingkungannya
lingkungannya untuk
untuk jenis
jenis

Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 8
8

ayat
ayat (2)
(2) dan
dan ayat
ayat (3).
(3).

Pasal 22
Pasal 22

(1) Pejabat Administrator


( 1 ) Pejabat Administrator atau
atau pejabat lain yang
pejabat lain setara di
yang setara di

lingkungan
lingkungan Pusat,
Pusat, Provinsi,
Provinsi, dan
dan Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota

berwenang
berwenang menjatuhkan
menjatuhkan Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin bagi:
bagi:

a.
a. PNS di
PNS di lingkungannya
lingkungannya yang berada 11 (satu)
yang berada (satu) tingkat
tingkat di
di

bawahnya
bawahnya untuk
untuk jenis
jenis Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin

sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 88 ayat
ayat (2);
(2);

b.
b. PNS
PNS di lingkungannya yang
di lingkungannya yang berada
berada 22 (dua)
(dua) tingkat
tingkat di
di

bawahnya
bawahnya untuk
untuk jenis
jenis Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin

sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 88 ayat (3}; dan
ayat (3); dan
c.
c. Pejabat
Pejabat Fungsional
Fungsional di
di lingkungannya
lingkungannya untuk jenis
untuk jenis

Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam

Pasal 8 ayat (2) dan ayat (3).


Pasal 8 ayat (2) dan ayat (3).

(2) Dalam hal


(2) Dalam ha! tidak terdapatjabatan administrator
tidak terdapatjabatan administrator pada Unit
pada Unit

Kerja
Kerja di
di lingkungan
lingkungan Pusat,
Pusat, Provinsi,
Provinsi, dan Kabupaten/Kota,
dan Kabupaten/Kota,

Pejabat
Pejabat Fungsional jenjang Ahli
Fungsional jenjang Madya tertentu
Ahli Madya dapat
tertentu dapat

menjatuhkan
menjatuhkan Hukuman
Hukuman Disiplin bagi PNS
Disiplin bagi sebagaimana
PNS sebagaimana

dimaksud pada
dimaksud pada ayat
ayat (1)
( 1 ) huruf
huruf a.
a.

(3)
(3) Pejabat
Pejabat ..... .

0!< f\lo 1 ()(\~7.1 A


P R E S ID
PRES IDEEN
N

REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA

-- 2
244 ­-

(3)
(3) Pejabat
Pejabat Fungsional
Fungsional jenjang
jenjang Ahli
Ahli Madya
Madya tertentu
tertentu

sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
pada ayat
ayat (2)
(2) ditetapkan
ditetapkan dengan
dengan

keputusan Pejabat
keputusan Pejabat Pembina
Pembina Kepegawaian.
Kepegawaian.

Pasa123
Pasal23

( 1 ) Pejabat
(1) Pejabat Pengawas
Pengawas atau
atau pejabat
pejabat lain
lain yang
yang setara
setara di
di

lingkungan
lingkungan Pusat,
Pusat, Provinsi,
Provinsi, dan
dan Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota

berwenang menjatuhkan
berwenang Hukuman Disiplin
menjatuhkan Hukuman Disiplin bagi:
bagi:

a.
a. PNS
PNS didi lingkungannya
lingkungannya yangyang berada
berada 1 1 (satu)
(satu) tingkat
tingkat didi

bawahnya
bawahnya untukjenis
untukjenis Hukuman Disiplin sebagaimana
Hukuman Disiplin sebagaimana

dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 88 ayat
ayat (2);
(2);

b. PNS
b. PNS di lingkungannya yang
di lingkungannya yang berada
berada 2 2 (dua) tingkat di
(dua) tingkat di
bawahnya
bawahnya untukjenis
untukjenis Hukuman Disiplin sebagaimana
Hukuman Disiplin sebagaimana
dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 88 ayat
ayat (2)
(2) dan ayat (3);
dan ayat (3); dan
dan
c.
c. Pejabat
Pejabat Fungsional
Fungsional di lingkungannya
di lingkungannya untuk jenis
untuk jenis

Hukuman
Hukuman Disiplin sebagaimana
Disiplin sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam

Pasal 8 ayat (2).


Pasal 8 ayat (2).

(2)
(2) Dalam
Dalam halhal tidak terdapat jabatan
tidak terdapat pengawas pada
jabatan pengawas pada unit
unit

kerja
kerja di
di lingkungan
lingkungan Pusat,
Pusat, Provinsi,
Provinsi, clan
dan Kabupaten/Kota,
Kabupaten/Kota,

Pejabat
Pejabat Fungsional
Fungsional jenjang
jenjang AhliAhli Muda
Muda tertentu
tertentu dapat
dapat

menjatuhkan
menjatuhkan Hukuman Disiplin bagi
Hukuman Disiplin PNS sebagaimana
bagi PNS sebagaimana

dimaksud pada
dimaksud ayat (1)
pada ayat huruf a.
( 1 ) huruf a.
(3) Pejabat
(3) Pejabat Fungsional
Fungsional jenjang
jenjang Ahli
Ahli Muda
Muda tertentu
tertentu

sebagaimana dimaksud pada


sebagaimana dimaksud pada ayat
ayat (2)
(2) ditetapkan
ditetapkan dengan
dengan

keputusan Pejabat
keputusan Pejabat Pembina
Pembina Kepegawaian.
Kepegawaian.

Pasal 24
Pasal 24

(1)
(1) Pejabat yang Berwenang
Pejabat yang Berwenang Menghukum
Menghukum wajib
wajib menjatuhkan
menjatuhkan

Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin kepada
kepada PNS
PNS yang
yang melakukan
melakukan

Pelanggaran
Pelanggaran Disiplin.
Disiplin.

(2)
(2) Dalam
Dalam hal
hal Pejabat
Pejabat yang
yang Berwenang
Berwenang Menghukum
Menghukum

sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
pada ayat ( 1 ) tidak
ayat (1) tidak menjatuhkan
menjatuhkan

Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin kepada
kepada PNS yang
PNS yang melakukan
melakukan

Pelanggaran
Pelanggaran Disiplin,
Disiplin, Pejabat
Pejabat yang
yang Berwenang
Berwenang

Menghukum dijatuhi
Menghukum Hukuman Disiplin
dijatuhi Hukuman Disiplin oleh atasannya.
oleh atasannya.

(3)
(3) Dalam
D a l am.... . .

: .i-, f-.ln I()(,:):·· I\


PRESIDEN
PRESIDEN

REPUBLIK
REPLLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 25
25­-

(3)
(3) Dalam
Dalam hal
hal Pejabat
Pejabat yang
yang Berwenang
Berwenang Menghukurn
Menghukurn

sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pada ayat ( 1 ) tidak menjatuhkan
tidak menjatuhkan

Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin yang
yang sesuai
sesuai Pelanggaran
Pelanggaran Disiplin
Disiplin yang
yang

dilakukan
dilakukan oleh
oleh PNS,
PNS, maka
maka Pejabat yang Berwenang
Pejabat yang Berwenang

Menghukum dijatuhi Hukuman


Menghukum dijatuhi Hukuman Disiplin
Disiplin yang
yang lebih berat.
lebih berat.

(4)
(4) Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
pada ayat
ayat (2)
(2)

clan ayat
dan ayat (3)
(3) dijatuhkan
dijatuhkan setelah
setelah melalui proses
melalui proses

pemeriksaan.
pemeriksaan.

(5)
(5) Atasan sebagaimana
Atasan sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
pada ayat
ayat (2),
(2), juga
juga

menjatuhkan Hukuman
menjatuhkan Hukuman Disiplin
Disiplin terhadap
terhadap PNS yang
PNS yang

melakukan Pelanggaran
melakukan Pelanggaran Disiplin.
Disiplin.

Pasal
Pasal 25
25

Dalam
Dalam hal
ha! tidak
tidak terdapat
terdapat Pejabat
Pejabat yang
yang Berwenang
Berwenang

Menghukurn,
Menghukum, maka
maka kewenangan
kewenangan menjatuhkan Hukuman
menjatuhkan Hukuman

Disiplin
Disiplin menjadi kewenangan pejabat
menjadi kewenangan pejabat yang lebih tinggi.
yang lebih tinggi.

Bagian Kelima
Bagian Kelima

Tata Cara
Tata Cara Pemeriksaan,
Pemeriksaan, Penjatuhan,
Penjatuhan, dan
dan

Penyampaian
Penyampaian Keputusan
Keputusan Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin

Pasal 26
Pasal 26

(( 11)) PNS
PNS yang
yang diduga
diduga melakukan
melakukan Pelanggaran
Pelanggaran Disiplin
Disiplin

dipanggil secara
dipanggil tertulis oleh
secara tertulis oleh atasan
atasan langsung
langsung untuk
untuk

dilakukan
dilakukan pemeriksaan.
pemeriksaan.

(2)
(2) Jarak waktu
Jarak waktu antara
antara tanggal
tanggal surat
surat panggilan
panggilan dengan
dengan

tanggal pemeriksaan paling


tanggal pemeriksaan paling lambat
lambat 7
7 (tujuh)
(tujuh) hari
hari kerja.
kerja.

(3)
(3) Apabila
Apabila pada
pada tanggal yang
tanggal yang ditentukan
ditentukan pada surat
pada surat
panggilan
panggilan pertama
pertama yang
yang bersangkutan tidak hadir,
bersangkutan tidak hadir, maka
maka
dilakukan
dilakukan pemanggilan
pemanggilan kedua
kedua paling lambat 7
paling lambat 7 (tujuh)
(tujuh)

hari kerja
hari setelah tanggal
kerja setelah seharusnya yang
tanggal seharusnya bersangkutan
yang bersangkutan

diperiksa
diperiksa pada
pada pemanggilan
pemanggilan pertama.
pertama.

(4)
(4) Apabila
Apabila ...
. . .

SI< l\k1 I or,2·,r, I\


PRESIDEN
PRE S I D E N

REPUBLIK
R EPUBLIK INDONESIA
INDONESIA

- 26 -
- 26­

(4) Apabila pada pemanggilan kedua sebagaimana dimaksud


(4) Apabila pada pemanggilan kedua sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) PNS yang bersangkutan tidak hadir juga,


pada ayat (3) PNS yang bersangkutan tidak hadir juga,

maka
maka Pejabat yang
Pejabat Berwenang Menghukum
yang Berwenang Menghukum

menjatuhkan Hukuman Disiplin berdasarkan alat bukti


menjatuhkan Hukuman Disiplin berdasarkan alat bukti

dan keterangan yang ada tanpa dilakukan pemeriksaan.


dan keterangan yang ada tanpa dilakukan pemeriksaan.

Pasal 27
Pasal 27

(1) Atasan
(1) Atasan langsung wajib memeriksa PNS yang diduga
langsung wajib memeriksa PNS yang diduga

melakukan Pelanggaran Disiplin sebelum PNS dijatuhi


melakukan Pelanggaran Disiplin sebelum PNS dijatuhi

Hukuman Disiplin.
Hukuman Disiplin.

(2) Pemeriksaan
(2) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan secara tertutup melalui tatap muka langsung


dilakukan secara tertutup melalui tatap muka langsung

maupun secara virtual dan hasilnya dituangkan dalam


maupun secara virtual dan hasilnya dituangkan dalam

bentuk berita acara pemeriksaan.


bentuk berita acara pemeriksaan.

(3) Dalam hal hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada


(3) Dalam ha! hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada

ayat {2) menyatakan kewenangan menjatuhkan Hukuman


ayat (2) menyatakan kewenangan menjatuhkan Hukuman

Disiplin merupakan kewenangan atasan langsung, maka


Disiplin merupakan kewenangan atasan langsung, maka

atasan langsung tersebut wajib menjatuhkan Hukuman


atasan langsung tersebut wajib menjatuhkan Hukuman

Disiplin.
Disiplin.

(4)
(4) Dalarn hal sesuai hasil peroeriksaan sebagaimana dimaksud
Dalam ha! sesuai hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) menyatakan kewenangan penjatuhan


pada ayat (2) menyatakan kewenangan penjatuhan

Hukuroan Disiplin roerupakan kewenangan pejabat yang


Hukuman Disiplin merupakan kewenangan pejabat yang

lebih tinggi, maka at.asan langsung wajib melaporkan berita


lebih tinggi, maka atasan langsung wajib melaporkan berita

acara pemeriksaan dan hasil pemeriksaan secara hierarki.


acara pemeriksaan dan hasil pemeriksaan secara hierarki.

Pasal 28
Pasal28

( 1) Atasan langsung yang tidak melakukan pemanggilan dan


(1) Atasan langsungyang tidak melakukan pemanggilan dan

pemeriksaan terhadap PNS yang diduga melakukan


pemeriksaan terhadap PNS yang diduga melakukan

Pelanggaran
Pelanggaran Disiplin, dan/ atau melaporkan
Disiplin, hasil
dan/ atau melaporkan hasil

pemeriksaan
pemeriksaan kepada Pejabat yang
kepada Berwenang
Pejabat yang Berwenang

Menghukum dijatuhi Hukuman Disiplin.


Menghukum dijatuhi Hukuman Disiplin.

(2)
(2) Pejabat yang Berwenang Menghukum menjatuhkan
Pejabat yang Berwenang Menghukum menjatuhkan

Hukuman Disiplin yang lebih berat kepada atasan


Hukuman Disiplin yang lebih berat kepada atasan

langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan


langsung sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) dilakukan

setelah melalui proses pemeriksaan.


setelah melalui proses pemeriksaan.

Pasal 29
Pasal 29 ... . . .

:-;1< !'lo I()(,~ T:' I\


PRESIDEN
PRES IDEN

REPUBLIK
REPLLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 27
27­-

Pasal 29
Pasal 29

(1)
(1) Pelanggaran terhadap
Pelanggaran terhadap kewajiban
kewajiban dan/atau
dan/atau larangan
larangan

dengan
dengan Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin sedang
sedang sebagaimana
sebagaimana

dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal 10
Pasal 1 0 dan
dan Pasal
Pasal 13
13 dapat dilakukan
dapat dilakukan

pemeriksaan
pemeriksaan oleh
oleh tim
tim pemeriksa.
pemeriksa.

(2)
(2) Pelanggaran
Pelanggaran terhadap
terhadap kewajiban dan/
kewajiban dan/ atau
atau larangan
larangan

dengan
dengan Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin berat
berat sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud

dalam
dalam Pasal
Pasal 11 dan Pasal
1 1 dan Pasal 14
14 dilakukan
dilakukan pemeriksaan
pemeriksaan oleh
oleh

tim
tim pemeriksa.
pemeriksa.

(3)
(3) Tim pemeriksa
Tim pemeriksa sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
pada ayat
ayat (1)
(1) dan
dan

ayat
ayat (2)
(2) terdiri
terdiri dari
dari atasan langsung, unsur
atasan langsung, unsur pengawasan,
pengawasan,

dan
dan unsur
unsur kepegawaian.
kepegawaian.

(4)
(4) Dalam ha!
Dalam hal tertentu
tertentu tim
tim pemeriksa
pemeriksa sebagaimana
sebagaimana

dimaksud
dimaksud pada
pada ayat
ayat (3)
(3) dapat
dapat melibatkan
melibatkan pejabat
pejabat lain
lain

yang ditunjuk.
yang ditunjuk.

(5)
(5) Tim
Tim pemeriksa sebagaimana dimaksud
pemeriksa sebagaimana dimaksud pada
pada ayat
ayat (3)
(3)

dibentuk
dibentuk oleh
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat
atau pejabat

lain
lain yang
yang ditunjuk.
ditunjuk.

(6)
(6) Dalam hal atasan
Dalam ha! atasan langsung
langsung PNSPNS yang diduga melakukan
yang diduga melakukan

Pelanggaran
Pelanggaran Disiplin
Disiplin terlibat
terlibat dalam
dalam pelanggaran
pelanggaran tersebut,
tersebut,

maka
maka yang menjadi anggota
yang menjadi anggota tim
tim pemeriksa
pemeriksa adalah
adalah atasan
atasan

yang
yang lebih
lebih tinggi
tinggi secara
secara berjenjang.
berjenjang.

Pasal
Pasal 30
30

Atasan
Atasan langsung,
langsung, tim
tim perneriksa,
pemeriksa, atau
atau Pejabat
Pejabat yang
yang

Berwenang Menghukum
Berwenang Menghukum dapat
dapat meminta
meminta keterangan dari
keterangan dari

pihak lain
pihak lain dalam
dalam pemeriksaan
pemeriksaan dugaan
dugaan Pelanggaran
Pelanggaran Disiplin.
Disiplin.

Pasal
Pasal 31
31

(1)
(1) Untuk kelancaran
Untuk kelancaran pemeriksaan,
pemeriksaan, PNS
PNS yang
yang diduga
diduga

melakukan Pelanggaran
melakukan Pelanggaran Disiplin
Disiplin dan kemungkinan akan
dan kemungkinan akan

dijatuhi Hukuman
dijatuhi Hukuman Disiplin berat,
Disiplin berat, dapat dibebaskan
dapat dibebaskan

sementara dari tugas


sementara dari tugas jabatannya
jabatannya oleholeh atasan langsung
atasan langsung

sejak yang
sejak bersangkutan diperiksa.
yang bersangkutan diperiksa.

{2)
(2) Pembebasan
Pembebasan ...
. . .

:--;f,: ~.1,, f P(, :.7~~ A


PRES
PRE S IID
DEEN
N

REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 28
28 -
­

(2)
(2) Pembebasan
Pembebasan sementara
sementara dari
dari tugas
tugas jabatannya
jabatannya

sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
pada ayat
ayat (1)
( 1 ) berlaku
berlaku sampai
sampai

dengan ditetapkannya
dengan ditetapkannya keputusan
keputusan Hukuman
Hukuman Disiplin.
Disiplin.

(3)
(3) Selama PNS
Selama PNS sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada ayat
pada ayat (1)
(1)

dibebaskan sementara
dibebaskan sementara dari
dari tugas
tugas jabatannya,
jabatannya, diangkat
diangkat

pejabat pelaksana
pejabat pelaksana harian.
harian.

(4)
(4) PNS yang
PNS yang dibebaskan
dibebaskan sementara
sementara dari
dari tugas
tugas jabatannya
jabatannya

sebagaimana dimaksud pada


sebagaimana dimaksud pada ayat
ayat (1)
(1) tetap diberikan
tetap diberikan

hak-hak kepegawaiannya
hak-hak kepegawaiannya sesuai
sesuai dengan
dengan ketentuan
ketentuan

peraturan perundang-undangan.
peraturan perundang-undangan.

(5)
(5) Dalam
Dalam hal atasan
ha! atasan langsung
langsung sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud

pada ayat
pada ayat (1)
( 1 ) tidak
tidak ada,
ada, maka
maka pembebasan
pembebasan sementara
sementara

dari
dari tugas
tugas jabatannya
jabatannya dilakukan
dilakukan oleh pejabat yang
oleh pejabat yang lebih
lebih

tinggi.
tinggi.

Pasal
Pasal 32
32

(( 11)) Berita acara


Berita acara pemeriksaan sebagaimana dimaksud
pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam
dalam

Pasal 27
Pasal 27 ayat
ayat (2)
(2) harus
harus ditandatangani
ditandatangani oleh
oleh pejabat
pejabat yang
yang

memeriksa dan
memeriksa dan PNS yang diperiksa
PNS yang diperiksa secara
secara langsung
langsung

maupun secara
maupun secara virtual.
virtual.

(2)
(2) Dalam
Dalam hal
ha! PNS
PNS yang
yang diperiksa
diperiksa tidak bersedia
tidak bersedia
menandatangani berita
menandatangani berita acara
acara pemeriksaan
pemeriksaan sebagaimana
sebagaimana

dimaksud
dimaksud pada
pada ayat
ayat (1),
(1), berita acara
berita acara pemeriksaan
pemeriksaan

tersebut
tersebut tetap
tetap dijadikan
dijadikan sebagai
sebagai dasar
dasar untuk
untuk

menjatuhkan Hukuman
menjatuhkan Hukuman Disiplin.
Disiplin.

(3)
(3) PNS
PNS yang
yang diperiksa berhak mendapat
diperiksa berhak salinan berita
mendapat salinan berita
acara
acara pemeriksaan
pemeriksaan se bagaimana dimaksud
sebagaimana pada ayat
dimaksud pada ayat (1 ).
(1).

Pasal33
Pasal33

(1)
(1) Berdasarkan
Berdasarkan basil
hasil pemeriksaan
pemeriksaan sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud

dalam Pasal
dalam Pasal 27
27 dan Pasal 28
dan Pasal 28 Pejabat yang Berwenang
Pejabat yang Berwenang

Menghukum menjatuhkan
Menghukum menjatuhkan Hukuman
Hukuman Disiplin.
Disiplin.

(2)
(2) Dalam
Dalam ...
. . .

:~ 11: 1\10 r r,r<?1 ,1,


PRESIDEN
PRES IDEN

REPUBUK
REPLBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 29
29­-

(2)
(2) Dalam
Dalam keputusan
keputusan Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin sebagaimana
sebagaimana

dimaksud pada
dimaksud pada ayat
ayat (1)
( 1 ) harus
harus disebutkan
disebutkan Pelanggaran
Pelanggaran

Disiplin yang
Disiplin yang dilakukan
dilakukan oleholeh PNS
PNS yang bersangkutan.
yang bersangkutan.

Pasal34
Pasal 34

Hasil pemeriksaan
Hasil unsur pengawasan
pemeriksaan unsur pengawasan dan/
dan/ aatau
tau unit yang
unit yang

mempunyai tugas
mempunyai tugas pengawasan
pengawasan dapat
dapat digunakan
digunakan sebagai
sebagai

bahan untuk
bahan untuk melakukan
melakukan pemeriksaan
pemeriksaan dan/
dan/ a
atau
tau melengkapi
melengkapi

pertimbangan
pertimbangan untuk
untuk menjatuhkan
menjatuhkan Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin

terhadap PNS
terhadap PNS yang
yang diduga
diduga melakukan
melakukan Pelanggaran
Pelanggaran Disiplin.
Disiplin.

Pasal
Pasal 35
35

(( 11)) PNS
PNS yang
yang berdasarkan
berdasarkan hasil pemeriksaan
hasil pemeriksaan ternyata
ternyata

melakukan
melakukan beberapa
beberapa Pelanggaran Disiplin, terhadapnya
Pelanggaran Disiplin, terhadapnya
hanya
hanya dapat dijatuhi 11 (satu)
dapat dijatuhi (satuj jenis
jenis Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin

yang terberat
yang terberat setelah mempertimbangkan pelanggaran
setelah mempertimbangkan pelanggaran
yang dilakukan.
yang dilakukan.

(2)
(2) PNS
PNS yang
yang pemah
pernah dijatuhi
dijatuhi Hukuman
Hukuman Disiplin,
Disiplin, kemudian
kemudian

melakukan Pelanggaran
melakukan Pelanggaran Disiplin
Disiplin yang sifatnya sama,
yang sifatnya sama,

kepadanya
kepadanya dijatuhi
dijatuhi jenis
jenis Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin yang
yang lebih
lebih

berat dari
berat dari Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin terakhir
terakhir yang
yang pernah
pernah

dijatuhkan kepadanya.
dijatuhkan kepadanya.

(3)
(3) PNS
PNS tidak
tidak dapat
dapat dijatuhi
dijatuhi Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin 2
2 (dua)
(dua) kali
kali

atau
atau lebih
lebih untuk
untuk 11 (satu)
(satu) Pelanggaran
Pelanggaran Disiplin.
Disiplin.

(4)
(4) Dalam
Dalam ha!hal PNS
PNS yang
yang akan dijatuhi Hukuman
akan dijatuhi Hukuman Disiplin
Disiplin

merupakan
merupakan PNS PNS yang mendapatkan penugasan
yang mendapatkan penugasan khusus
khusus

dan jenis
dan jenis Hukuman
Hukuman Disiplin yang
Disiplin yang akan dijatuhkan
akan dijatuhkan

bukan merupakan
bukan merupakan kewenangan
kewenangan pimpinan instansi atau
pimpinan instansi atau

Kepala Perwakilan
Kepala Perwakilan tempat
tempat penugasan
penugasan khusus,
khusus, maka
maka

pimpinan
pimpinan instansi
instansi atau
atau Kepala
Kepala Perwakilan
Perwakilan mengusulkan
mengusulkan

penjatuhan
penjatuhan Hukuman
Hukuman Disiplin kepada
Disiplin kepada pimpinan
pimpinan

instansi induk disertai


instansi induk disertai berita acara pemeriksaan.
berita acara pemeriksaan.

Pasal 366 ...


Pasal 3 . . .

., v l\ln 1 ()(, '~:n /\


PRES ID
PRE S I EN
DE N

REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 30
30­-

Pasal 36
Pasal 36

(1)
(1) Dalam
Dalam hal berdasarkan hasil
hal berdasarkan hasil pemeriksaan
pemeriksaan sebagaimana
sebagaimana

dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 27 ayat (3)
27 ayat (3) terdapat indikasi
terdapat indikasi

penyalahgunaan
penyalahgunaan wewenang
wewenang yang
yang menimbulkan
menimbulkan

kerugian keuangan
kerugian keuangan negara, maka atasan
negara, maka langsung atau
atasan langsung atau

tim
tim pemeriksa wajib
pemeriksa wajib berkoordinasi
berkoordinasi dengan
dengan aparat
aparat

pengawas intern
pengawas pemerintah.
intern pemerintah.

(2)
(2) Dalam hal indikasi
Dalam hal indikasi sebagaimana
sebagaimana dimaksud pada ayat
dimaksud pada ayat (1) (1)

terbukti,
terbukti, aparat
aparat pengawas
pengawas intern
intern pemerintah
pemerintah

merekomendasikan
merekomendasikan Pejabat
Pejabat Pembina
Pembina Kepegawaian
Kepegawaian

untuk
untuk melaporkan
melaporkan kepada
kepada aparat
aparat penegak
penegak hukum.
hukum.

Pasal 37
Pasal 37

(1)
(1) Setiap penjatuhan
Setiap penjatuhan Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin ditetapkan
ditetapkan dengan
dengan

keputusan Pejabat yang


keputusan Pejabat yang Berwenang
Berwenang Menghukum.
Menghukum.

(2)
(2) Keputusan
Keputusan sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
pada ayat
ayat (1)
(1)

disampaikan
disampaikan kepada
kepada PNS
PNS yang
yang dijatuhi
dijatuhi Hukuman
Hukuman

Disiplin
Disiplin oleh
oleh Pejabat
Pejabat yang
yang Berwenang
Berwenang Menghukum atau
Menghukum atau

pejabat
pejabat lain
lain yang
yang ditunjuk.
ditunjuk.

(3)
(3) Penyampaian
Penyampaian keputusan
keputusan Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin

sebagaimana
sebagaimana dimaksud pada ayat
dimaksud pada ayat (2)
(2) dilakukan paling
dilakukan paling

lambat
lambat 14
14 (empat belas)
(empat belas) hari
hari kerja
kerja sejak
sejak keputusan
keputusan

ditetapkan.
ditetapkan.

(4)
(4) Dalam
Dalam hal
hal PNS
PNS yang
yang dijatuhi Hukuman Disiplin
dijatuhi Hukuman Disiplin tidak
tidak

hadir
hadir pada saat
pada saat penyampaian
penyampaian keputusan
keputusan Hukuman
Hukuman

Disiplin,
Disiplin, keputusan
keputusan dikirim
dikirim kepada yang bersangkutan.
kepada yang bersangkutan.

BAB IV
BAB IV ...
. . .

!";!< !\lo
No I1 0
062g
6 2 R 1I /\ I
l
SI A
PRESIDEN
PRESIDEN

REPUBLIK
R EPUBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 3
311 ­-

BAB IV
BAB IV

BERLAKUNYA HUKUMAN
BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN
DISIPLIN

DAN PENDOKUMENTASIAN
DAN PENDOKUMENTASIAN

KEPUTUSAN
KEPUTUSAN HUKUMAN
HUKUMAN DISIPLIN
DISIPLIN

Bagian Kesatu
Bagian Kesatu
Berlakunya Hukuman Disiplin
Berlakunya Hukuman Disiplin

Pasal 38
Pasal 38

(1)
(1) Keputusan Hukuman Disiplin
Keputusan Hukuman Disiplin berlaku
berlaku pada
pada hari
hari ke-15
ke-15

{lima
(lima belas)
belas) sejak diterima.
sejak diterima.

(2)
(2) Keputusan Hukuman
Keputusan Hukuman Disiplin yang diajukan
Disiplin yang diajukan Upaya
Upaya

Administratif
Administratif berlaku sesuai dengan
berlaku sesuai dengan keputusan
keputusan upaya
upaya

administratifnya.
administratifnya.

(3)
(3) Ketentuan
Ketentuan lebih
lebih lanjut mengenai Upaya
lanjut mengenai Upaya Administratif
Administratif

sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud pada
pada ayat (2)
ayat (2) diatur
diatur dalam
dalam

Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah tersendiri.
tersendiri.

Bagian Kedua
Bagian Kedua
Pendokumentasian Keputusan
Pendokumentasian Keputusan Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin

Pasal 39
Pasal 39

(( 11)) Keputusan Hukuman


Keputusan Hukuman Dlsiplin
Disiplin harus
harus didokumentasikan
didokumentasikan

oleh
oleh pejabat pengelola kepegawaian
pejabat pengelola kepegawaian didi instansi
instansi yang
yang

bersangkutan.
bersangkutan.

(2)
(2) Dokumen
Dokumen keputusan
keputusan Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin sebagaimana
sebagaimana

dimaksud
dimaksud pada ayat (1)
pada ayat ( 1 ) digunakan
digunakan sebagai
sebagai salah
salah satu
satu

bahan
bahan penilaian
penilaian dalam
dalam pembinaan
pembinaan PNS
PNS yang
yang

bersangkutan.
bersangkutan.

(3)
(3) Pendokumentasian
Pendokumentasian keputusan
keputusan Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin

termasuk
termasuk dokumen
dokumen dalam pemeriksaan diunggah
dalam pemeriksaan diunggah ke
ke

dalam
dalam sistem
sistem yang terintegrasi dengan
yang terintegrasi Sistem Informasi
dengan Sistem lnformasi

Aparatur
Aparatur Sipil
Sipil Negara.
Negara.

BABV ...
BABV . . .

;,!( No I ()6 ~i.:.~ fl


PRESIDEN
PRESIDEN

REPUBLIK
REPLBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 32
92­-

BABV
BABV

KETENTUAN
KETENTUAN PERALIHAN
PERALIHAN

Pasal40
Pasal40

(1)
(1) Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin yang
yang telah
telah dijatuhkan
dijatuhkan sebelum
sebelum

berlakunya Peraturan
berlakunya Peraturan Pemerintah
Pemerintah ini dan sedang
ini dan sedang dijalani
dijalani

oleh PNS
oleh yang bersangkutan
PNS yang bersangkutan dinyatakan
dinyatakan tetap
tetap berlaku.
berlaku.

(2)
(2) Keberatan yang
Keberatan yang diajukan
diajukan kepada
kepada atasan
atasan Pejabat
Pejabat yang
yang

Berwenang
Berwenang Menghukum
Menghukum atau
atau banding administratif
banding administratif

kepada
kepada Badan
Badan Pertimbangan
Pertimbangan Kepegawaian
Kepegawaian sebelum
sebelum

berlakunya Peraturan
berlakunya Peraturan Pemerintah
Pemerintah ini
ini diselesaikan
diselesaikan sesuai
sesuai

dengan
dengan Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor
Nomor 53 Tahun 2010
53 Tahun 2010

tentang Disiplin
tentang Disiplin Pegawai
Pegawa.i Negeri
Negeri Sipil
Sipil (Lembaran
(Lembaran Negara
Negara

Republik
Republik Indonesia
Indonesia Tahun
Tahun 2010
2010 Nomor
Nomor 74,74, Tambahan
Tambahan

Lembaran
Lembaran Negara
Negara Republik
Republik Indonesia
Indonesia Nomor 5135) beserta
Nomor 5135) beserta
peraturan pelaksanaannya.
peraturan pelaksanaannya.
(3)
(3) Pelanggaran
Pelanggaran Disiplin
Disiplin yang
yang dilakukan
dilakukan sese belum
belum berlakunya
berlakunya

Peraturan
Peraturan Pemerintah
Pemerintah ini dan
ini dan belum
belum dilakukan
dilakukan

pemeriksaan, maka
pemeriksaan, maka berlaku
berlaku ketentuan
ketentuan dalam
dalam Peraturan
Peraturan

Pemerintah ini.
Pemerintah ini.

(4)
(4) Pelanggaran Disiplin
Pelanggaran Disiplin yang
yang telah
telah dilakukan
dilakukan pemeriksaan
pemeriksaan

sebelum
sebelum berlakunya
berlakunya Peraturan
Peraturan Pemerintah, maka hasil
Pemerintah, maka hasil

pemeriksaan tetap
pemeriksaan tetap berlaku
berlaku dan
dan proses
proses selanjutnya
selanjutnya

berlaku
berlaku ketentuan
ketentuan dalam
dalam Peraturan
Peraturan Pemerintah
Pemerintah ini.
ini.

Pasal
Pasal 41
41

PNS yang
PNS yang melanggar ketentuan
melanggar ketentuan Peraturan
Peraturan Pemerintah
Pemerintah

Nomor 10
Nomor 10 Tahun
Tahun 1983
1983 tentang
tentang Izin
Izin Perkawinan
Perkawinan dan
dan

Perceraian
Perceraian bagi
bagi Pegawai
Pegawai Negeri
Negeri Sipil
Sipil (Lembaran
(Lembaran Negara
Negara

Republik
Republik Indonesia
Indonesia Tahun
Tahun 1983
1983 Nomor
Nomor 13,
13, Tambahan
Tambahan

Lembaran
Lembaran Negara Republik
Negara Republik Indonesia
Indonesia Nomor
Nomor 3250)
3250)

sebagaimana
sebagaimana telahtelah diubah
diubah dengan
dengan Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah

Nomor 45
Nomor 45 Tahun 1990 tentang
Tahun 1990 tentang Perubahan
Perubahan atas Peraturan
atas Peraturan

Pemerintah Nomor
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983
10 Tahun 1983 ten tang Izin
tentang Izin Perkawinan
Perkawinan
dan
dan Perceraian
Perceraian bagi
bagi Pegawai
Pegawai Negeri
Negeri Sipil
Sipil (Lembaran
(Lembaran Negara
Negara

Republik Indonesia
Republik Indonesia Tahun 1990
Tahun 1990 Nomor
Nomor 61,
6 1, Tambahan
Tambahan

Lembaran Negara Republik


Lembaran Negara Republik Indonesia
Indonesia Nomor
Nomor 3424),
3424), dijatuhi
dijatuhi

salah
salah satu
satu jenis
jenis Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin berat berdasarkan
berat berdasarkan
Peraturan
Peraturan Pemerin tah ini.
Pemerintah ini.

Pasal 42
Pasal 42 ...
. . .

;~1< i\ln I ()r, :r:; /\


PRESIDEN
PRESIDEN

REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 33
33­-

Pasal 42
Pasal42

(1)
(1) Ketentuan
Ketentuan tingkat dan jenis
tingkat dan Hukuman Disiplin
jenis Hukuman Disiplin sedang
sedang
sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 88 ayat (3) dalam
ayat (3) dalam

Peraturan
Peraturan Pemerintah
Pemerintah ini,
ini, berlaku
berlaku setelah
setelah Peraturan
Peraturan

Pemerintah
Pemerintah mengenai
mengenai Gaji dan Tunjangan
Gaji dan berlaku.
Tunjangan berlaku.

(2)
(2) Sebelum
Sebelum berlakunya
berlakunya Peraturan
Peraturan Pemerintah mengenai
Pemerintah mengenai
Gaji dan Tunjangan
Gaji dan sebagaimana dimaksud
Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat
pada ayat

(1),
(1), penjatuhan
penjatuhan Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin sedang
sedang berlaku
berlaku

ketentuan sebagaimana
ketentuan sebagaimana diatur
diatur dalam
dalam Pasal
Pasal 7 ayat (3)
7 ayat (3)

Peraturan Pemerintah Nomor


Peraturan Pemerintah Nomor 53 53 Tahun
Tahun 2010
2 0 1 0 tentang
tentang

Disiplin Pegawai
Disiplin Pegawai Negeri
Negeri Sipil.
Sipil.

Pasal
Pasal 43
43

Ketentuan
Ketentuan Peraturan
Peraturan Pemerintah
Pemerintah mi ini mutatis
mutatis mutandis
mutandis

berlaku
berlaku untuk
untuk calon PNS.
calon PNS.

BABVI
BAB VI

KETENTUAN
KETENTUAN PENUTUP
PENUTUP

Pasal 44
Pasal 44

Ketentuan
Ketentuan pelaksanaan
pelaksanaan Peraturan
Peraturan Pemerintah
Pemerintah ini
ini diatur
diatur lebih
Iebih

lanjut dengan
lanjut dengan Peraturan Badan Kepegawaian
Peraturan Badan Kepegawaian Negara.
Negara.

Pasal
Pasal 4545
Pada saat
Pada saat Peraturan
Peraturan Pemerintah
Pemerintah ini ini mulai
mulai berlaku:
berlaku:

1.
1. Peraturan
Peraturan perundang-undangan
perundang-undangan yang
yang merupakan
merupakan

pelaksanaan
pelaksanaan dari
dari peraturan
peraturan perundang-undangan
perundang-undangan

mengenai Disiplin
mengenai Disiplin PNSPNS yang
yang adaada sebelum berlakunya
sebelum berlakunya

Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah ini
ini dinyatakan
dinyatakan tetap berlaku
tetap berlaku
sepanjang tidak
sepanjang tidak bertentangan
bertentangan dan
dan belum
belum diubah
diubah

berdasarkan Peraturan
berdasarkan Pemerintah ini;
Peraturan Pemerintah ini;

2.
2. Peraturan
Peraturan Pemerintah
Pemerintah Nomor 6
Nomor 6 Tahun
Tahun 1974 tentang
1974 tentang
Pembatasan Kegiatan Pegawai
Pembatasan Kegiatan Pegawai Negeri
NegeriDalam
Dalam Usaha Usaha Swasta
Swasta

(Lembaran
(Lembaran Negara
Negara Republik
Republik Indonesia Tahun 1974
Indonesia Tahun 1974 Nomor
Nomor

8, Tambahan Lembaran
8, Tambahan Lembaran Negara
Negara Republik
Republik Indonesia Nomor
Indonesia Nomor

3021)
3021) dicabut
dicabut dan dinyatakan tidak
dan dinyatakan berlaku; dan
tidak berlaku; dan

3.
3. Peraturan
Peraturan Pemerintah
Pemerintah Nomor Nomor 53 53 Tahun
Tahun 2010 2 0 1 0 tentang
tentang

Disiplin Pegawai
Disiplin Pegawai Negeri
Negeri Sipil
Sipil (Lembaran
{Lembaran Negara Negara Republik
Republik

Indonesia Tahun
Indonesia Tahun 2010 Nomor 74,
2 0 1 0 Nomor 74, Tambahan
Tambahan Lembaran Lembaran

Negara Republik
Negara Republik Indonesia Nomor 5
Indonesia Nomor 5135), sepanjang tidak
1 3 5 ) , sepanjang tidak

mengatur jenis
mengatur jenis Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin sedang,
sedang, dicabutdicabut dan dan

dinyatakan
dinyatakan tidak
tidak berlaku.
berlaku.

Pasal 46
Pasal 46

Peraturan
Peraturan Pemerin tah ini
Pemerintah ini mulai
mulai berlaku
berlaku pad
padaa tanggal
tanggal

diundangkan.
diundangkan.

Agar
Agar ...
. . .

SK
SK No
No 106893
106893 A
A
PRESIDEN
PRESIDEN

REPUBLIK
REPLIBLIK INOONESIA
I NDONESIA

-- 34 -
34 ­

Agar setiap
Agar setiap orang
orang mengetahuinya,
mengetahuinya, memerintahkan
memerintahkan
pengundangan
pengundangan Peraturan
Peraturan Pemerin
Pemerin tah
tah ini
ini dengan
dengan

penempatannya
penempatannya dalam
dalam Lembaran
Lembaran Negara Republik
Negara Republik
Indonesia.
Indonesia.

Ditetapkan
Ditetapkan di
di Jakarta
Jakarta

pada tanggal 31
pada tanggal 31 Agustus
Agustus 2021
2021

PRESIDEN REPUBLIK
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INDONESIA,

ttd.
ttd.

JOKO WIDODO
JOKO WIDODO

Diundangkan di
Diundangkan di Jakarta
Jakarta

pada tanggal
pada tanggal 31
3 1 Agustus
Agustus 2021
2021

MENTERI HUKUM
MENTER! HUKUM DAN
DAN HAK
HAK ASASI
ASASI MANUSIA
MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.
ttd.

YASONNA H.
YASONNA H. LAOLY
LAOLY

LEMBARAN NEGARA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA TAHUN
TAHUN 2021
2021 NOMOR
NOMOR 202
202

Salinan sesuai
Salinan dengan aslinya
sesuai dengan aslinya

KEMENTERIAN SEKRETARIAT
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
NEGARA

REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA

De uti Bidang Perundang-undangan

inistrasi Hukum,

SK No 023648
SK No 023648 A
A
PRESIDEN
PRESIDEN

REPUBLIK
REPLLIK INDONESIA
INDONESIA

PENJELASAN
PENJELASAN

ATAS
ATAS

PERATURAN
PERATURAN PEMERINTAH
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 94
NOMOR 94 TAHUN
TAHUN 2021
2021

TENTANG
TENTANG

DISIPLIN PEGAWAI
DISIPLIN PEGAWAI NEGERI
NEGERI SIPIL
SIPIL

I.
I. UMUM
UMUM

Dalam
Dalam rangka
rangka melaksanakan ketentuan Pasal
melaksanakan ketentuan Pasal 86
86 ayat (4) Undang-
ayat (4) Undang­

Undang
Undang Nomor
Nomor 5
5 Tahun
Tahun 2014
2014 ten tang Aparatur
tentang Aparatur Sipil
Sipil Negara,
Negara, untuk
untuk

menjamin terpeliharanya
menjamin terpeliharanya tata
tata tertib
tertib dalam
dalam kelancaran
kelancaran pelaksanaan
pelaksanaan tugas,
tugas,

PNS wajib
PNS wajib mematuhi
mematuhi ketentuan
ketentuan mengenai
mengenai Disiplin
Disiplin PNS.
PNS. Selama
Selama ini
ini

ketentuan mengenai
ketentuan Disiplin PNS
mengenai Disiplin PNS telah
telah diatur
diatur dalam
dalam Peraturan
Peraturan Pemerintah
Pemerintah

Nomor 53 Tahun
Nomor 53 Tahun 2010
2010 tentang
tentang Disiplin
Disiplin Pegawai
Pegawai Negeri
Negeri Sipil.
Sipil. Dengan
Dengan

ditetapkannya
ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5
Undang-Undang Nomor 5 Tahun
Tahun 2014
2014 tentang
tentang Aparatur
Aparatur

Sipil
Sipil Negara,
Negara, ketentuan
ketentuan mengenai
mengenai Disiplin
Disiplin PNS
PNS tersebut perlu disesuaikan.
tersebut perlu disesuaikan.
Untuk
Untuk mewujudkan
mewujudkan PNS
PNS yang
yang berintegritas
berintegritas moral,
moral, profesional,
profesional, dan
dan

akuntabel,
akuntabel, diperlukan
diperlukan peraturan
peraturan Disiplin PNS
Disiplin PNS yang
yang dapat
dapat dijadikan
dijadikan

pedoman
pedoman dalam
dalam menegakkan
menegakkan disiplin.
disiplin. Penegakan disiplin dapat
Penegakan disiplin dapat mendorong
mendorong

PNS
PNS untuk
untuk lebih
lebih produktif berdasarkan sistem
produktif berdasarkan sistem karier
karier dan
dan sistem
sistem prestasi
prestasi

kerja
kerja serta
serta berintegritas
berintegritas moral
moral menjadi
menjadi pertimbangan
pertimbangan dalam
dalam

pengembangan
pengembangan karier,
karier.

Sesuai
Sesuai ketentuan
ketentuan Undang-Undang
Undang-Undang Nomor
Nomor 6
6 Tahun
Tahun 2014
2 0 1 4 tentang
tentang

Desa,
Desa, PNS yang diangkat
PNS yang diangkat sebagai penjabat Kepala
sebagai penjabat Kepala Desa juga wajib
Desa juga wajib menaati
menaati

ketentuan peraturan Disiplin


ketentuan peraturan PNS antara
Disiplin PNS antara lain
lain setia
setia kepada Pancasila,
kepada Pancasila,

Undang-Undang Dasar
Undang-Undang Dasar Negara
Negara Republik
Republik Indonesia Tahun 1945,
Indonesia Tahun 1945, Negara
Negara

Kesatuan
Kesatuan Republik Indonesia, clan
Republik Indonesia, dan Pemerintah.
Pemerintah. Dalam melaksanakan
Dalam melaksanakan

tugasnya sebagai
tugasnya sebagai penyelenggara
penyelenggara pemerintahan
pemerintahan wajib
wajib rnenerapkan prinsip-
menerapkan prinsip­

prinsip pemerintahan yang


prinsip pemerintahan yang baik
baik (good governance) serta
(good governance) bersikap disiplin,
serta bersikap disiplin,
jujur, adil,
jujur, adil, transparan,
transparan, dan
dan akuntabel.
akuntabel.

Peraturan ...
Peraturan . . .

~~!< t,10 I t;(-.'!~~h /\.


PRESIDEN
P R E S ID E N

REPUBLlt<
REPLBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 2
2 ­-

Peraturan
Peraturan Pemerintah
Pemerintah tentang
tentang Disiplin
Disiplin PNS
PNS ini
ini antara
antara lain memuat
lain memuat

kewajiban, larangan, dan


kewajiban, larangan, dan hukuman
hukuman disiplin
disiplin yang dapat dijatuhkan
yang dapat dijatuhkan kepada
kepada

PNS yang telah


PNS yang telah terbukti
terbukti melakukan pelanggaran. Penjatuhan
melakukan pelanggaran. Penjatuhan Hukuman
Hukuman

Disiplin dimaksudkan
Disiplin dimaksudkan untuk
untuk membina PNS
membina PNS yang
yang telah
telah melakukan
melakukan

pelanggaran, agar
pelanggaran, agar yang
yang bersangkutan
bersangkutan mempunyai
mempunyai sikapsikap menyesal
menyesal dan
dan

berusaha
berusaha tidak
tidak mengulangi serta memperbaiki
mengulangi serta memperbaiki diri
diri pada
pada masa
masa yang
yang akan
akan

datang.
datang.

Dalam Peraturan
Dalam Peraturan Pemerintah ini
Pemerintah ini secara
secara tegas
tegas disebutkan
disebutkan jenis
jenis

Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin yang dapat dijatuhkan
yang dapat dijatuhkan terhadap
terhadap suatu
suatu Pelanggaran
Pelanggaran

Disiplin. Hal
Disiplin. Hal ini dimaksudkan
ini dimaksudkan sebagai
sebagai pedoman
pedoman bagi
bagi Pejabat yang
Pejabat yang

Berwenang Menghukum
Berwenang Menghukum serta memberikan kepastian
serta memberikan kepastian dalam
dalam menjatuhkan
menjatuhkan

Hukuman Disiplin.
Hukuman Disiplin. Demikian juga dengan
Demikian juga dengan batasan
batasan kewenangan
kewenangan bagibagi

Pejabat
Pejabat yang
yang Berwenang
Berwenang Menghukum telah ditentukan
Menghukum telah dalam Peraturan
ditentukan dalam Peraturan

Pemerintah
Pemerintah ini.
ini.

Penjatuhan hukuman berupajenis


Penjatuhan hukuman berupajenis Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin ringan,
ringan, sedang,
sedang,

atau
atau berat
berat sesuai
sesuai dengan
dengan berat ringannya pelanggaran
berat ringannya pelanggaran yang dilakukan oleh
yang dilakukan oleh

PNS
PNS yang
yang bersangkutan,
bersangkutan, dengan
dengan mempertimbangkan latar belakang
mempertimbangkan latar dan
belakang dan

dampak
dampak dari
dari pelanggaran yang dilakukan.
pelanggaran yang dilakukan.

Kewenangan untuk
Kewenangan untuk menetapkan
menetapkan keputusan pemberhentian bagi
keputusan pemberhentian bagi PNS
PNS

yang
yang melakukan
melakukan Pelanggaran
Pelanggaran Disiplin
Disiplin dilakukan
dilakukan berdasarkan
berdasarkan ketentuan
ketentuan

peraturan perundang-undangan.
peraturan perundang-undangan.
Selain
Selain hal
ha! tersebut
tersebut didi atas,
atas, bagi
bagi PNS
PNS yang
yang dijatuhi
dijatuhi Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin

diberikan
diberikan hak
hak untuk
untuk membela
membela diridiri melalui
melalui Upaya
Upaya Administratif,
Administratif, sehingga
sehingga

dapat
dapat dihindari terjadinya
dihindari terjadinya kesewenang-wenangan
kesewenang-wenangan dalam
dalam penjatuhan
penjatuhan

Hukuman Disiplin.
Hukuman Disiplin.

II.
II. PASAL DEMI
PASAL DEMI PASAL
PASAL

Pasal
Pasal 1
1

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Pasal2
Pasal2

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Pasal
Pasal 3
3 ...
. . .

~1< l'.ln I nr...:·~7 r,


PRESIDEN
PRE S I D E N

REPUBLIK
REPLELIK INDONESIA
INDONESIA

-- 3 -
3 ­

Pasal 3
Pasal 3

Hurufa
Hurufa

Yang dimaksud
Yang dimaksud dengan
dengan "setia
"setia dan
dan taat
taat sepenuhnya
sepenuhnya kepada
kepada

Pancasila, Undang-Undang
Pancasila, Undang-Undang Dasar Dasar Negara
Negara Republik Indonesia
Republik Indonesia

Tahun 1945,
Tahun 1945, Negara
Negara Kesatuan Republik
Kesatuan Republik Indonesia,
Indonesia, dan
dan

Pemerintah" adalah
Pemerintah" adalah setiap PNS
setiap PNS di
di samping
samping taat
taat juga
juga

berkewajiban melaksanakan
berkewajiban ketentuan Undang-Undang
melaksanakan ketentuan Undang-Undang Dasar
Dasar

Negara
Negara Republik
Republik Indonesia Tahun 1945,
Indonesia Tahun 1945, kebijakan negara dan
kebijakan negara dan

Pemerintah
Pemerintah serta tidak menentang
serta tidak menentang Pancasila,
Pancasila, dan
dan Undang­
Undang-
Undang
Undang Dasar
Dasar Negara
Negara Republik Indonesia Tahun
Republik Indonesia Tahun 1945.
1945.

Hurufb
Hurufb

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Hurufc
Hurufc

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Hurufd
Hurufd

Yang
Yang dimaksud
dimaksud dengan
dengan "peraturan
"peraturan perundang-undangan"
perundang-undangan"

adalah
adalah peraturan
peraturan tertulis
tertulis yang
yang memuat
memuat norma
norma hukum
hukum yang
yang

mengikat
mengikat secara
secara umum
umum dan dan dibentuk
dibentuk atau ditetapkan oleh
atau ditetapkan oleh

lembaga
lembaga negara
negra atau
atau pejabat
pejabat yang
yang berwenang
berwenang melalui
melalui

prosedur
prosedur yang
yang ditetapkan
ditetapkan dalam
dalam peraturan
peraturan perundang-
perundang­

undangan.
undangan.

Huruf
Huruf e
e

Yang
Yang dimaksud
dimaksud dengan
dengan "tugas
"tugas kedinasan"
kedinasan adalah
adalah tugas
tugas yang
yang

diberikan oleh
diberikan oleh atasan yang berwenang
atasan yang berwenang sesuai
sesuai dengan:
dengan:

a. perintah
a. kedinasan;
perintah kedinasan;

b. peraturan
b. perundang-undangan
peraturan perundang-undangan di
di bidang
bidang kepegawaian
kepegawaian

atau peraturan
atau peraturan yang
yang berkaitan
berkaitan dengan kepegawaian; dan
dengan kepegawaian; dan

c.
c. peraturan kedinasan.
peraturan kedinasan.

Huruff
Huruff

Kewajiban
Kewajiban menunjukkan integritas dan
menunjukkan integritas dan keteladanan
keteladanan dalam
dalam

sikap, perilaku,
sikap, perilaku, ucapan, dan tindakan
ucapan, dan tindakan kepada setiap orang,
kepada setiap orang,

baik
baik di
di dalam maupun
dalam maupun di
di luar
luar kedinasan
kedinasan termasuk
termasuk

melaksanakan
melaksanakan kewajiban
kewajiban bekerja
bekerja dengan
dengan jujur,
jujur, tertib, cermat,
tertib, cermat,

dan bersemangat
dan bersemangat untuk
untuk kepentingan
kepentingan negara
negara dan
dan pemerintah.
pemerintah.

Huruf
Hurufgg ...
. . .

:_;r< i'lo 1 or~2g;; A


PRESIDEN
PRES IDEN

REPUBLIK
R EPLELIK INOONESIA
INDONESIA

-- 4
4 -
-

Huruf
Hurufgg
Kewajiban menyimpan
Kewajiban menyimpan rahasia
rahasia jabatan
jabatan dan hanya
dan hanya dapat
dapat

mengemukakan rahasia
mengemukakan rahasia jabatan
jabatan sesuai dengan ketentuan
sesuai dengan ketentuan

peraturan
peraturan perundang-undangan
perundang-undangan termasuk
termasuk melaksanakan
melaksanakan

kewajiban
kewajiban menjunjung
menjunjung tinggi kehormatan negara,
tinggi kehormatan negara, pemerintah,
pemerintah,
dan martabat PNS.
dan martabat PNS.

Huruf
Hurufhh
Cukup jelas.
Cukup jelas.

Pasal 4
Pasal 4

Hurufa
Hurufa

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Huruf
Hurufbb
Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Huruf
Hurufcc
Cukup jelas.
Cukup jelas.

Huruf
Hurufdd
Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Huruf
Hurufee
Cukup jelas.
Cukup jelas.

Huruff
Huruff

Yang dimaksud
Yang dengan "Masuk
dimaksud dengan "Masuk Kerja clan menaati
Kerja dan menaati ketentuan
ketentuan

jam kerja"
jam kerja" adalah
adalah kewajiban
kewajiban melaksanakan
melaksanakan tugas sesuai
tugas sesuai

dengan ketentuan
dengan ketentuan sistem
sistem kerja
kerja yang
yang dapat
dapat dilaksanakan
dilaksanakan

melalui fleksibilitas
melalui fleksibilitas dalam
dalam pengaturan
pengaturan lokasi dan
lokasi dan waktu
waktu

bekerja.
bekerja.

Hurufg
Hurufg

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Huruf
Hurufhh
Yang
Yang dimaksud dengan "memberikan
dimaksud dengan "memberikan kesempatan
kesempatan kepada
kepada

bawahan
bawahan untuk
untuk mengembangkan
mengembangkan kompetensi"
kompetensi" adalah
adalah

memberikan
memberikan kesempatan
kesempatan pada
pada bawahan
bawahan untuk
untuk meningkatkan
meningkatkan

kemampuan
kemampuan antara
antara lain
lain memberikan
memberikan kesempatan mengikuti
kesempatan mengikuti

rapat,
rapat, seminar,
seminar, pelatihan, dan pendidikan
pelatihan, dan pendidikan formal
formal lanjutan
lanjutan
sesuai dengan ketentuan
sesuai dengan ketentuan peraturan
peraturan perundang-undangan.
perundang-undangan.
Hurufii ...
Huruf . . .

~~V hlri I (1(, ::?I\ 11.


PRESIDEN
PRE S I D E N

REPLIBLIK
REPLBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 5
5 ­-

Huruf ii
Huruf
Yang dimaksud
Yang dimaksud dengan
dengan "pemberian
pemberian yangyang berkaitan dengan
berkaitan dengan

tugas
tugas dan
dan fungsi kecuali penghasilan
fungsi kecuali penghasilan sesuai
sesuai dengan ketentuan
dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan"
peraturan perundang-undangan termasuk
termasuk memberi atau
memberi atau
menyanggupi akan
menyanggupi akan memberi
memberi sesuatu kepada siapapun
sesuatu kepada siapapun baik
baik

secara langsung
secara langsung atau tidak
atau tidak langsung
langsung dan
dan dengan
dengan dalih
dalih

aapapun.
pa pun.
Pasal
Pasal 5
5

Huruf
Hurufaa
Yang
Yang dimaksud
dimaksud dengan
dengan "menyalahgunakan
"menyalahgunakan wewenang"
wewenang"

meliputi tindakan
meliputi tindakan melampaui
melampaui wewenang,
wewenang, mencampuradukkan
mencampuradukkan

wewenang,
wewenang, dan/ atau bertindak
dan/ atau bertindak sewenang-wenang.
sewenang-wenang. Lingkup
Lingkup
penyalahgunaan
penyalahgunaan wewenang
wewenang termasuk
termasuk tindakan
tindakan melakukan
melakukan

sesuatu atau
sesuatu atau tidak
tidak melakukan
melakukan sesuatu
sesuatu untuk
untuk kepentingan
kepentingan

pribadi
pribadi atau
atau kepentingan
kepentingan pihak
pihak lain yang tidak
lain yang tidak sesuai
sesuai dengan
dengan

tujuan
tujuan pemberian
pemberian kewenangan tersebut.
kewenangan tersebut.

Hurufb
Hurufb

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Huruf
Hurufcc
Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Huruf
Huruf d
d

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Huruf
Hurufee
Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Huruff
Huruff

Yang dimaksud
Yang dimaksud dengan
dengan "memiliki,
memiliki, menjual,
menjual, membeli,
membeli,

menggadaikan,
menggadaikan, menyewakan,
menyewakan, atau meminjamkan barang
atau meminjamkan barang baik
baik

bergerak
bergerak atau
atau tidak
tidak bergerak, dokumen, atau
bergerak, dokumen, atau surat
surat berharga
berharga

milik negara
milik negara secara
secara tidak
tidak sah" adalah
sah adalah perbuatan
perbuatan yang
yang

dilakukan tidak
dilakukan tidak atas
atas dasar
dasar ketentuan
ketentuan termasuk
termasuk tata cara
tata cara

maupun kualifikasi
maupun kualifikasi barang,
barang, dokumen,
dokumen, atau
atau benda
benda lain
lain yang
yang

dapat dipindahtangankan.
dapat dipindahtangankan.

Hurufg
H u ru f g.... . .

:'"~1< Nn I()(, -:11~n "


PRESIOEN
PRESIDEN

REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 6 -
6 ­

Hurufg
Huruf g

Yang dimaksud dengan


Yang dimaksud "pungutan di
dengan "pungutan di luar
luar ketentuan" adalah
ketentuan adalah

pengenaan
pengenaan biaya
biaya yang
yang tidak
tidak seharusnya
seharusnya dikenakan
dikenakan atau
atau

penyalahgunaan
penyalahgunaan wewenang
wewenang untuk
untuk mendapatkan
mendapatkan uang,
uang,

barang, atau
barang, atau bentuk
bentuk lain untuk kepentingan
lain untuk kepentingan pribadi
pribadi atau
atau

pihak lain
pihak lain baik dilakukan secara
baik dilakukan secara sendiri-sendiri
sendiri-sendiri atau
atau bersama-
bersama­

sama.
sama.

Hurufh
Hurufh

Yang
Yang dimaksud dengan "melakukan
dimaksud dengan "melakukan kegiatan
kegiatan yang merugikan
yang merugikan

negara" termasuk kegiatan


negara" termasuk kegiatan yang
yang dilakukan bersarna dengan
dilakukan bersama dengan

atasan, teman
atasan, teman sejawat, bawahan, atau
sejawat, bawahan, atau orang
orang lain
lain di dalarn
di dalam

maupun di
maupun luar lingkungan
di luar lingkungan kerjanya
kerjanya dengan
dengan tujuan
tujuan untuk
untuk

keuntungan pribadi,
keuntungan golongan, atau
pribadi, golongan, atau pihak
pihak lain, baik secara
lain, baik secara

langsung
langsung rnaupun
maupun tidak langsung
tidak langsung yangyang mengakibatkan
mengakibatkan
kerugian
kerugian keuangan
keuangan negara.
negara.

Huruf ii
Huruf
Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Hurufj
Hurufj

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Hurufk
Hurufk

Yang
Yang dimaksud dengan "menerirna
dimaksud dengan "menerima hadiah
hadiah yang
yang berhubungan
berhubungan

dengan
dengan jabatan
jabatan dan/
dan/ atau
atau pekerjaan" termasuk menerima
pekerjaan termasuk menerima
hadiah, padahal
hadiah, padahal diketahui
diketahui dan
dan patut
patut diduga
diduga bahwa hadiah
bahwa hadiah

tersebut diberikan
tersebut diberikan sebagai
sebagai akibat
akibat atau
atau disebabkan
disebabkan karena
karena

telah melakukan
telah melakukan atau
atau tidak
tidak melakukan
melakukan sesuatu
sesuatu dalam
dalam

jabatannya
jabatannya yang
yang bertentangan
bertentangan dengan
dengan kewajibannya.
kewajibannya.

Hurufl
Hurufl

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Huruf
Hurufmm
Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Huruf
Hurufnn ...
. . .

.. ~!< r.1n IO(<'ll /\


6
PRE S II D
PRES DEN
EN

REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 77 ­-
Hurufn
Hurufn

Angka
Angka 1
1

PNS sebagai
PNS sebagai peserta
peserta kampanye
karnpanye hadir
hadir untuk
untuk

mendengar,
mendengar, menyimak
menyimak visi,
visi, misi,
misi, dan
dan program
program yang
yang

ditawarkan
ditawarkan peserta
peserta pemilu,
pemilu, tanpa
tanpa menggunakan
menggunakan

atribut partai
atribut partai atau
atau atribut
atribut PNS.
PNS.

Angka 2
Angka 2

Yang dimaksud
Yang dimaksud dengan
dengan "menggunakan
"menggunakan atribut
atribut partai"
partai"

adalah dengan menggunakan


adalah dengan menggunakan dan/dan/ atau
atau memanfaatkan
memanfaatkan

pakaian,
pakaian, kendaraan, atau media
kendaraan, atau media lain
lain yang
yang bergambar
bergambar

partai politik,
partai calon Presiden/Wakil
politik, calon Presiden/Wakil Presiden,
Presiden, calon
calon

Kepala Daerah/Wakil
Kepala Kepala Daerah,
Daerah/Wakil Kepala Daerah, calon
calon anggota
anggota

Dewan Perwakilan
Dewan Perwakilan Rakyat,
Rakyat, calon
calon anggota Dewan
anggota Dewan
Perwakilan
Perwakilan Daerah,
Daerah, calon
calon anggota
anggota Dewan
Dewan Perwakilan
Perwakilan

Rakyat
Rakyat Daerah
Daerah dalam
dalarn masa
masa kampanye.
kampanye.

Yang dimaksud
Yang dimaksud "menggunakan
"menggunakan atribut
atribut PNS"
PNS" adalah
adalah

menggunakan
menggunakan seragam
seragam Korpri,
Korpri, seragam
seragam dinas,
dinas,

kendaraan
kendaraan dinas,
dinas, dan
dan lain-lain.
lain-lain.

Angka
Angka33
Yang dimaksud
Yang dengan "peserta
dimaksud dengan "peserta kampanye" adalah
kampanye adalah

PNS bertindak
PNS bertindak sebagai
sebagai pelaksana
pelaksana kampanye,
kampanye, petugas
petugas

kampanye/tim
kampanye/tim sukses,
sukses, tenaga
tenaga ahli,
ahli, penyandang
penyandang dana,
dana,

pencari dana,
pencari dana, dan
dan lain-lain.
lain-lain.

Angka
Angka 4
4

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Angka
Angka 5
5

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Angka
Angka66
Cukup je1as.
Cukup jelas.

Angka 7
Angka 7

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Pasal
Pasal 6
6 ...
. . .

~; ,,: i-10 1()(, .,q" /\


PRESIDEN
PRE S I D E N

REPUBLIK
REPUBLIK IMDONESIA
INDONESIA

-- 88 ­-

Pasal 6
Pasal 6

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Pasal 7
Pasal 7

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Pasal 8
Pasal 8

Ayat
Ayat (1)
(1)

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Ayat
Ayat (2)
(2)

Hurufa
Hurufa

Teguran lisan merupakan


Teguran Iisan jenis hukuman
merupakan jenis hukuman ringan yang
ringan yang

dituangkan
dituangkan dalam
dalam surat
surat keputusan
keputusan Pejabat
Pejabat yang
yang

Berwenang Menghukum
Berwenang Menghukum serta
serta dinyatakan
dinyatakan secara
secara lisan
Iisan

oleh Pejabat
oleh Pejabat yang
yang Berwenang
Berwenang Menghukum
Menghukum dan
dan

disampaikan kepada
disampaikan PNS yang
kepada PNS yang melakukan
melakukan Pelanggaran
Pelanggaran
Disiplin.
Disiplin.

Hurufb
Huruf b

Teguran tertulis
Teguran tertulis merupakan
merupakan jenis hukuman ringan
jenis hukuman ringan yang
yang

dinyatakan dan
dinyatakan disampaikan secara
dan disampaikan secara tertulis
tertulis oleh
oleh Pejabat
Pejabat

yang Berwenang
yang Berwenang Menghukum
Menghukum kepada
kepada PNS
PNS yang
yang

melakukan
melakukan Pelanggaran
Pelanggaran Disiplin.
Disiplin.

Huruf c
Huruf c

Pernyataan
Pernyataan tidak
tidak puas
puas secara tertulis merupakan
secara tertulis merupakan jenis
jenis

hukuman ringan
hukuman ringan yang
yang dinyatakan
dinyatakan dan disampaikan
dan disampaikan
secara tertulis
secara tertulis oleh
oleh Pejabat yang Berwenang
Pejabatyang Berwenang Menghukum
Menghukum

kepada
kepada PNS yang melakukan
PNS yang melakukan Pelanggaran Disiplin.
Pelanggaran Disiplin.

Ayat (3)
Ayat (3)

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Ayat
Ayat (4)
(4)

Huruf a
Hurufa

Yang dimaksud
Yang dimaksud dengan
dengan "penurunan
"penurunan jabatan
jabatan setingkat
setingkat

lebih rendah selama


lebih rendah selama 12
12 (dua belas)
(dua belas) bulan"
bulan adalah
adalah

penurunan
penurunan jabatan
jabatan pimpinan
pimpinan tinggi,
tinggi, jabatan
jabatan

administrator,jabatan
administrator, jabatan pengawas
pengawas atau jabatan fungsional
ataujabatan fungsional

menjadi jabatan
menjadi jabatan setingkat
setingkat lebih
Iebih rendah
rendah dari
dari jabatan
jabatan

semula selama
semula selama 12 12 (dua
(dua belas)
belas) bulan.
bulan.
Hurufb
Hurufb ...
. . .

:-;1< r.10 1'1h21)~ A


PRESIDEN
PRESIDEN

REPUBLIK
R EPLBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 9
9 ­-

Hurufb
Hurufb

Yang dimaksud
Yang dimaksud dengan
dengan "pembebasan
"pembebasan dari
dari jabatannya
jabatannya

menjadijabatan pelaksana selama


menjadijabatan pelaksana selama 12
1 2 (dua
(dua belas)
belas) bulan"
bulan"

adalah
adalah pemberhentian
pemberhentian dar'i
dari jabatan
jabatan pimpinan
pimpinan tinggi,
tinggi,

jabatan administrator, jabatan


jabatan administrator, jabatan pengawas
pengawas atau
atau jabatan
jabatan
fungsional
fungsional dengan
dengan menugaskan
menugaskan ke
ke dalam
dalam jabatan
jabatan

pelaksana.
pelaksana.

Huruf
Hurufcc
Jenis
Jenis hukuman
hukuman pemberhentian dengan hormat
pemberhentian dengan hormat tidak
tidak

atas
atas permintaan
permintaan sendiri
sendiri sebagai
sebagai PNS
PNS sebagaimana
sebagaimana

con toh berikut:


contoh berikut:

Seorang PNS
Seorang PNS bernama A, menduduki
bernama A, menduduki jabatan
jabatan sebagai
sebagai

Kepala
Kepala Bidang
Bidang Peningkatan
Peningkatan Kinerja
Kinerja PPPK.
PPPK. Yang
Yang

bersangkutan diduga melanggar


bersangkutan diduga melanggar ketentuan
ketentuan tidak
tidak Masuk
Masuk

Kerja
Kerja tanpa alasan yang
tanpa alasan yang sah
sah secara
secara terus
terus menerus
menerus selama
selama

10 (sepuluh)
10 hari kerja.
(sepuluh) hari kerja. Setelah dilakukan pemeriksaan
Setelah dilakukan pemeriksaan
oleh
oleh atasan langsungnya bersama
atasan langsungnya bersama tim
tim pemeriksa,
pemeriksa, terbukti
terbukti
yang
yang bersangkutan tidak Masuk
bersangkutan tidak Masuk Kerja
Kerja tanpa
tanpa alasan yang
alasan yang

sah
sah secara
secara terus menerus selama
terus menerus selama 10
10 (sepuluh)
(sepuluh) hari
hari kerja.
kerja.

Berdasarkan basil pemeriksaan,


Berdasarkan hasil maka atasan
pemeriksaan, maka atasan langsung
langsung
melaporkan kepada Pejabat
melaporkan kepada Pejabat yang
yang Berwenang Menghukum
Berwenang Menghukum

yaitu
yaitu Pejabat
Pejabat Pembina
Pembina Kepegawaian
Kepegawaian melalui
melalui Pejabat
Pejabat yang
yang

Berwenang
Berwenang Menghukum
Menghukum dan
dan Pejabat
Pejabat Pembina
Pembina

Kepegawaian
Kepegawaian menjatuhkan
menjatuhkan Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin berat
berat

berupa
berupa pemberhen tian
pemberhentian dengan
dengan hormat
hormat tidak
tidak atas
atas

permintaan
permintaan sendiri.
sendiri.

Pasal 9
Pasal 9

Ayat
Ayat (1)
(1)

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Ayat (2)
Ayat (2) ...
. . .

;,1,
'
NQ rnr,~<\1
No 1 0 6 9 . 1 1,
PRESIDEN
PRESIDEN

REPUBLIK
REPLBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 10
10­-

Ayat
Ayat (2)
(2)

Huruf
Hurufaa
Cukup jelas.
Cukup jelas.

Hurufb
Hurufb

Contoh:
Contoh:

Seorang PNS
Seorang PNS dari bulan J
dari bulan anuari sampai
Januari sampai dengan
dengan bulan
bulan

Maret 2 0 1 9 tidak
Maret 2019 tidak masuk bekerja selama
masuk bekerja selama 3
3 (tiga)
(tiga) hari kerja
hari kerja

maka yang
maka yang bersangkutan
bersangkutan dijatuhi Hukuman
dijatuhi Hukuman Disiplin
Disiplin

berupa teguran
berupa teguran lisan.
lisan.

Selanjutnya, pada
Selanjutnya, pada bulan
bulan Mei
Mei sampai
sampai dengan
dengan Juli
Juli 2019
2019

yang
yang bersangkutan tidak Masuk
bersangkutan tidak Masuk Kerja
Kerja selama
selama 44 (empat)
(empat)

sampai
sampai dengan
dengan 66 (enam)
(enam) hari
hari kerja.
kerja. Dalam ha! dernikian,
Dalam hal demikian,

maka yang
maka yang bersangkutan
bersangkutan dijatuhi
dijatuhi Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin

berupa teguran
berupa teguran tertulis.
tertulis.

Selanjutnya, pada
Selanjutnya, pada bulan
bulan September
September sampai
sampai dengan bulan
dengan bulan

November
November 2019 2 0 1 9 yang
yang bersangkutan
bersangkutan tidak
tidak Masuk
Masuk Kerja
Kerja

selama
selama 7 7 (tujuh)
(tujuh) sampai
sampai dengan
dengan 10
10 (sepuluh) hari kerja.
(sepuluh) hari kerja.

Dalam hal
Dalam hal dem
demikian, maka yang
ikian, maka bersangkutan
yang bersang kutan dijatuhi
dijatuhi

Hukuman
H ukuman Disiplin
Disiplin berupa pernyataan
berupa pernyataan tidak puas
tidak pu as secara
secara

tertulis.
tertulis.

Huruf c
Huruf c

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Huruf
Hurufdd
Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Pasal
Pasal 10
10

Ayat (1)
Ayat (1)

Cukup jelas..
Cukup jelas

Ayat
Ayat (2)
(2)

Huruf
Hurufaa
Cukup jelas.
Cukup jelas.

Hurufb
Huru fb

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Huruf c c.... . .
H u ru f

:-:1< No r ()r1'.::')5 A
PRESIDEN
PRE S I D E N

REPUBLIK
R EPUBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 11 -
1 1 ­

Huruf
Hurufcc
Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Hurufd
Hurufd

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Huruf
Hurufee
Yang
Yang dimaksud
dimaksud dengan "sesuai
dengan "sesuai dengan
dengan ketentuan
ketentuan

peraturan
peraturan perundang-undangan"
perundang-undangan" adalah
adalah peraturan
peraturan

perundang-undangan
perundang-undangan yang
yang mengatur
mengatur mengenai
mengenai

kewajiban melaporkan
kewajiban melaporkan harta kekayaan kepada
harta kekayaan pejabat
kepada pejabat

yang
yang berwenang
berwenang termasuk peraturan kedinasan.
termasuk peraturan kedinasan.

Yang dimaksud
Yang dimaksud dengan "pejabat fungsional"
dengan "pejabat fungsional adalah
adalah PNS
PNS

yang
yang menduduki jabatan fungsional
menduduki jabatan fungsional yang
yang diwajibkan
diwajibkan

melaporkan
melaporkan harta
harta kekayaan
kekayaan kepada pejabat
kepada pejabat yang
yang

berwenang
berwenang sesuai
sesuai dengan
dengan ketentuan
ketentuan peraturan
peraturan

perundang-undangan.
perundang-undangan.

Huruff
Huruff

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Huruf
Hurufgg
Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Hurufh
Hurufh

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Pasal
Pasal 11
11

Ayat
Ayat (1)
(1)

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Ayat
Ayat (2)
(2)

Hurufa
Hurufa

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Hurufb
Hurufb

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Huruf
Hurufcc ...
. . .

: ~,-: i\10 1 ()6 ::'}(, /\


PRESIDEN
PRE S I D E N

REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 112
2­-

Huruf
Hurufcc
Yang dimaksud
Yang dimaksud dengan
dengan "sesuai
"sesuai dengan
dengan ketentuan
ketentuan

peraturan
peraturan perundang-undangan"
perundang-undangan adalah
adalah peraturan
peraturan

perundang-undangan
perundang-undangan yang
yang mengatur
mengatur mengenai
mengenai

kewajiban
kewajiban melaporkan
melaporkan harta
harta kekayaan kepada pejabat
kekayaan kepada pejabat

yang berwenang termasuk


yang berwenang termasuk peraturan
peraturan kedinasan.
kedinasan.

Yang
Yang dimaksud dengan "pejabat
dimaksud dengan "pejabat lainnya"
lainnya" adalah
adalah PNS
PNS

yang
yang menduduki
menduduki jabatan
jabatan yang
yang diwajibkan
diwajibkan melaporkan
melaporkan

harta kekayaan kepada


harta kekayaan kepada pejabat
pejabat yang
yang berwenang
berwenang sesuai
sesuai

dengan
dengan ketentuan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
peraturan perundang-undangan.

Huruf
Hurufdd
Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Huruf
Hurufee
Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Hurufh
Hurufh

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Pasal 12
Pasal 12

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Pasal 13
Pasal 13

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Pasal
Pasal 14
14

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Pasal
Pasal 15
15

Ayat
Ayat (1)
(1)

Yang dimaksud
Yang dimaksud dengan
dengan "dihitung
"dihitung secara
secara kumulatif
kumulatif sampai
sampai

dengan akhir tahun


dengan akhir tahun berjalan"
berjalan" adalah dihitung secara
adalah dihitung secara kumulatif
kumulatif

selama 11 (satu)
selama tahun berjalan
(satu) tahun berjalan mulai
mulai bulan Januari sampai
bulan Januari sampai
dengan
dengan bulan
bulan Desember tahun yang
Desember tahun yang bersangkutan.
bersangkutan.
Ayat
Ayat (2)
(2)

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Pasal
Pasal 16
1 6 ...
. . .

:·:v ~.In 1 n,, :'l"/ 11


PRESIDEN
PRE S I D E N

REPUBLIK INDONESIA
REPLELIK INDONESIA

-- 113
3­-

Pasal 16
Pasal 16

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Pasal
Pasal 17
17

Ayat
Ayat (1)
(1)

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Ayat
Ayat (2)
(2)

Huruf
Hurufaa
Cukup jelas.
Cukup jelas.

Hurufb
Hurufb

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Huruf c
Huruf c

Yang
Yang dimaksud
dimaksud dengan "jabatan lain
dengan "jabatan yang pengangkatan
lain yang pengangkatan
dan pemberhentiannya
dan pemberhentiannya menjadi
menjadi wewenang
wewenang Presiden"
Presiden

antara
antara lain
lain Panitera
Panitera Mahkamah
Mahkamah Agung
Agung dan Panitera
dan Panitera

Mahkamah Konstitusi.
Mahkamah Konstitusi.

Ayat
Ayat (3)
(3)

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Pasal
Pasal 18
18

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Pasal
Pasal 19
19

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Pasal 20
Pasal 20

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Pasal
Pasal 21
21

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Pasal22
Pasal22

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Pasa1
Pasal 23
23

Cukup jjelas.
Cukup elas.
Pasal 24
Pasal 24 ....
. .

::',!< r-,,ir, r n,;:q:--: I\


PRESIDEN
FRESIDEN

REPUBLIK
REPLBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 14
14­-

Pasal
Pasal 24
24

Ayat
Ayat (1)
(1)

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Ayat (2)
Ayat (2)

Atasan Pejabat
Atasan Pejabat yang Berwenang Menghukum
yang Berwenang Menghukum menjatuhkan
menjatuhkan

Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin kepada
kepada Pejabat
Pejabat yang
yang Berwenang
Berwenang

Menghukum
Menghukum yang
yang tidak
tidak menjatuhkan
menjatuhkan Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin

kepada
kepada PNS
PNS yang
yang melakukan
melakukan Pelanggaran
Pelanggaran Disiplin.
Disiplin.

Ayat
Ayat (3)
(3)

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Ayat (4)
Ayat (4)

Proses
Proses pemeriksaan penjatuhan Hukuman
pemeriksaan penjatuhan Hukuman Disiplin
Disiplin oleh
oleh atasan
atasan

kepada
kepada pejabat
pejabat yang
yang tidak menjatuhkan Hukuman
tidak menjatuhkan Hukuman Disiplin
Disiplin

dilakukan
dilakukan dengan
dengan mendengar
mendengar keterangan
keterangan dan
dan dituangkan
dituangkan

dalam berita
dalam berita acara pemeriksaan.
acara pemeriksaan.

Ayat
Ayat (5)
(5)

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Pasal 25
Pasal 25

Yang
Yang dimaksud
dimaksud dengan
dengan "tidak
"tidak terdapat Pejabat yang
terdapat Pejabat yang Berwenang
Berwenang

Menghukurn" adalah terdapat


Menghukum" adalah satuan organisasi
terdapat satuan yang pejabatnya
organisasi yang pejabatnya

lowong, antara
lowong, antara lain karena berhalangan
lain karena berhalangan tetap.
tetap.
Pasal
Pasal 26
26

Ayat
Ayat (1)
(1)

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Ayat
Ayat (2)
(2)

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Ayat
Ayat (3)
(3)

Dalam menentukan
Dalam menentukan tanggal
tanggal pemeriksaan
pemeriksaan berikutnya
berikutnya dengan
dengan

memperhatikan waktu
memperhatikan yang diperlukan
waktu yang diperlukan untuk menyampaikan
untuk menyampaikan

surat panggilan.
surat panggilan.
Ayat
Ayat (4)
(4)

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Pasal
Pasal 27
27 ...
. . .

: : I< hin [ ()I, ~1\1'\ /\


PRES
PRESI IDEN
DEN

REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA

-- 15
15­-

Pasal27
Pasal 27

Ayat
Ayat (1)
(1)

Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan
dilakukan untuk
untuk mengetahui
mengetahui kebenaran
kebenaran

Pelanggaran
Pelanggaran Disiplin
Disiplin yang
yang dilakukan
dilakukan PNS,
PNS, serta
serta untuk
untuk

mengetahui
mengetahui faktor
faktor yang mendorong atau
yang mendorong atau menyebabkan yang
menyebabkan yang

bersangkutan melakukan
bersangkutan Pelanggaran Disiplin.
melakukan Pelanggaran Disiplin.

Pemeriksaan dilakukan
Pemeriksaan dilakukan dengan
dengan teliti
teliti dan
dan objektif,
objektif, sehingga
sehingga

Pejabat yang Berwenang


Pejabat yang Berwenang Menghukum dapat mempertimbangkan
Menghukum dapat mernpertimbangkan
jenis Hukuman Disiplin
jenis Hukuman Disiplin yang
yang akan
akan dijatuhkan
dijatuhkan dengan
dengan adil.
adil.

Ayat
Ayat (2)
(2)

Yang
Yang dimaksud
dimaksud dengan
dengan "perneriksaan
"pemeriksaan secara
secara tertutup"
tertutup adalah
adalah

pemeriksaan hanya
pemeriksaan hanya dihadiri
dihadiri oleh
oleh PNS
PNS yang diduga melakukan
yang diduga melakukan

Pelanggaran Disiplin
Pelanggaran Disiplin dan
dan pemeriksa.
pemeriksa.

Ayat
Ayat (3)
(3)

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Ayat
Ayat (4)
(4)

Kewajiban
Kewajiban melaporkan
melaporkan berita
berita acara pemeriksaan dan
acara pemeriksaan dan hasil
hasil
pemeriksaan secara
pemeriksaan secara hierarki
hierarki termasuk
termasuk hasil
hasil pemeriksaan
pemeriksaan yang
yang

dilakukan oleh inspektorat.


dilakukan oleh inspektorat.

Pasal28
Pasal28

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Pasal 29
Pasal 29

Ayat (1)
Ayat (1)

Tim
Tim pemeriksa bersifat temporer
pemeriksa bersifat temporer (Ad
(Ad Hoc).
Hoc).

Ayat
Ayat (2)
(2)

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Ayat
Ayat (3)
(3)

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Ayat
Ayat (4)
(4)

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Ayat (5)
Ayat (5)

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Ayat
Ayat (6)
(6)

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Pasal
Pasal 30
30 ..... .

.S!< i\10 1 nr,.~nn A


PRESIDEN
PRE S I D E N

REPUBLIK
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA

-- 16
16­-

Pasal 30
Pasal30

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Pasal 311
Pasal 3

Ayat
Ayat (1)
(1)

Pembebasan sementara dari


Pembebasan sementara dari tugas
tugas jabatannya
jabatannya dimaksudkan
dimaksudkan

untuk kelancaran
untuk kelancaran pemeriksaan
pemeriksaan dan
dan kelancaran
kelancaran tugas.
tugas.

Ayat
Ayat (2)
(2)

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Ayat
Ayat (3)
(3)

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Ayat
Ayat (4)
(4)

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Ayat
Ayat (5)
(5)

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Pasal 32
Pasal 32

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Pasal33
Pasal33

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Pasal
Pasal 34
34

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Pasal 35
Pasal 35

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Pasal 36
Pasal 36

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Pasal37
Pasa137

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Pasal38
Pasal 38

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Pasal39
Pasal39

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Pasal 40
Pasal 40 ...
. . .

~:!·: i,10 1 n,,.~n t "


PRES ID EN
PRE SIDEN

REPUBLIK
REPLBLIK INDONESIA
I NDONESIA

-- 17
17­-

Pasa140
Pasal 40

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Pasal
Pasal 41
41

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Pasal
Pasal 42
42

Ayat
Ayat (1)
(1)

Tingkat dan
Tingkat dan jenis
jenis Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin sedang diberlakukan
sedang diberlakukan

setelah Peraturan
setelah Peraturan Pemerintah
Pemerintah yang
yang mengatur mengenai Gaji
mengatur mengenai Gaji

dan Tunjangan sebagai


dan Tunjangan pelaksanaan Undang-Undang
sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor
Nomor 5
5

Tahun 2014
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
tentang Aparatur Negara berlaku.
Sipil Negara berlaku.

Ayat
Ayat (2)
(2)

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Pasal 43
Pasal 43

Cukup
Cukup jelas.
jelas.

Pasal
Pasal 44
44

Cukup jelas.
Cukup jelas.

Pasal 45
Pasal 45

Ketentuan ini
Ketentuan ini dimaksudkan untuk jenis
dimaksudkan untuk jenis Hukuman
Hukuman Disiplin
Disiplin sedang
sedang

yang diatur dalam


yang diatur dalam Peraturan
Peraturan Pemerintah
Pemerintah Nomor
Nomor 5353 Tahun
Tahun 2 2010
010

tentang Disiplin
tentang Disiplin Pegawai
Pegawai Negeri
Negeri Sipil
Sipil masih
masih tetap
tetap berlaku
berlaku sampai
sampai

dengan ditetapkannya
dengan Peraturan Pemerintah
ditetapkannya Peraturan Pemerintah mengenai
mengenai Gaji
Gaji dan
dan

Tunjangan
Tunjangan berdasarkan Undang-Undang
berdasarkan Nomor 5
Undang-Undang Nomor 5 Tahun
Tahun 2014
2014

tentang Aparatur
tentang Sipil Negara.
Aparatur Sipil Negara.
Pasal 46
Pasal 46

Cukup jelas.
Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARANNEGARA
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARAREPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA NOMOR
NOMOR 6718
6718

SK No
SK No 023649
023649 A
A

Anda mungkin juga menyukai