Pasal 155 43. Pasal 155 dihapus. 43. Pasal 155 dihapus. 46. Pasal 155 dihapus. Tidak ada Perubahan
(1) Pemutusan hubungan kerja tanpa penetapan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 ayat (3)
batal demi hukum.
(2) Selama putusan lembaga penyelesaian
perselisihan hubungan industrial belum
ditetapkan, baik pengusaha
maupun pekerja/buruh harus tetap
melaksanakan segala
kewajibannya.
(3) Pengusaha dapat melakukan
penyimpangan terhadap ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2) berupa tindakan skorsing
kepada pekerja/buruh yang sedang
dalam proses pemutusan hubungan
kerja dengan tetap wajib
membayar upah beserta hak-hak
lainnya yang biasa diterima
pekerja/buruh
44. Ketentuan Pasal 156 diubah 47. Ketentuan Pasal 156 diubah 47. Ketentuan Pasal 156 diubah Tidak ada Perubahan
sehingga berbunyi sebagai berikut: sehingga berbunyi sebagai berikut: sehingga berbunyi sebagai berikut:
45. Ketentuan Pasal 157 diubah 48. Ketentuan Pasal 157 diubah 48. Ketentuan Pasal 157 diubah Tidak ada Perubahan
sehingga berbunyi sebagai berikut: sehingga berbunyi sebagai berikut: sehingga berbunyi sebagai berikut:
(1) Komponen upah yang (1) Komponen Upah yang digunakan (1) Komponen upah yang digunakan (1) Komponen Upah yang digunakan
digunakan sebagai dasar sebagai dasar perhitungan uang pesangon sebagai dasar perhitungan uang pesangon sebagai dasar perhitungan uang pesangon
perhitungan uang pesangon, uang dan uangpenghargaan masa kerja terdiri dan uang penghargaan masa kerja terdiri dan uangpenghargaan masa kerja terdiri
penghargaan masa kerja, dan uang atas: atas: atas:
pengganti hak yang seharusnya a. Upah pokok; dan a. upah pokok; dan a. Upah pokok; dan
diterima yang tertunda, terdiri atas: b. tunjangan tetap yang diberikan kepada b. tunjangan tetap yang diberikan kepada b. tunjangan tetap yang diberikan kepada
Pekerja/ Buruh dan keluarganya. pekerja/buruh dan keluarganya. Pekerja/ Buruh dan keluarganya.
a. upah pokok;
(2) Dalam hal penghasilan Pekerja/Buruh (2) Dalam hal penghasilan pekerja/buruh (2) Dalam hal penghasilan Pekerja/Buruh
b. segala macam bentuk tunjangan yang bersifat dibayarkan atas dasar perhitungan harian, dibayarkan atas dasar perhitungan harian, dibayarkan atas dasar perhitungan harian,
tetap yang diberikan kepada pekerja/buruh dan upah sebulan sama dengan 30 (tiga puluh) upah sebulan sama dengan 30 (tiga puluh) upah sebulan sama dengan 30 (tiga puluh)
keluarganya, termasuk harga pembelian dari catu dikalikan Upah sehari. dikalikan upah sehari. dikalikan Upah sehari.
yang diberikan kepada pekerja/buruh secara
cuma-cuma, yang apabila catu harus dibayar (3) Dalam hal Upah Pekerja/Buruh (3) Dalam hal upah pekerja/buruh (3) Dalam hal Upah Pekerja/Buruh
pekerja/buruh dengan subsidi, maka sebagai upah dibayarkan atas dasar perhitungan satuan dibayarkan atas dasar perhitungan satuan dibayarkan atas dasar perhitungan satuan
dianggap selisih antara harga pembelian dengan hasil, Upah sebulan sama dengan hasil, upah sebulan sama dengan hasil, upah sebulan sama dengan
harga yang harus dibayar oleh pekerja/buruh. penghasilan rata-rata dalam 12 (dua penghasilan rata-rata dalam 12 (dua belas) penghasilan rata-rata dalam 12 (dua belas)
belas)bulan terakhir. bulan terakhir. bulan terakhir.
(2) Dalam hal penghasilan pekerja/buruh
dibayarkan atas dasar perhitungan harian, maka (4) Dalam hal upah sebulan sebagaimana (4) Dalam hal upah sebulan sebagaimana (4) Dalam hal upah sebulan sebagaimana
penghasilan sebulan adalah sama dengan 30 kali dimaksud pada ayat (3) lebih rendah dari dimaksud pada ayat (3) lebih rendah dari dimaksud pada ayat (3) lebih rendah dari
penghasilan sehari. upah minimum, upah yang menjadi dasar upah minimum, upah yang menjadi dasar upah minimum, upah yang menjadi dasar
perhitungan pesangon adalah upah perhitungan pesangon adalah upah perhitungan pesangon adalah upah
(3) Dalam hal upah pekerja/buruh dibayarkan atas minimum yang berlaku di wilayah minimum yang berlaku di wilayah minimum yang berlaku di wilayah
dasar perhitungan satuan hasil,potongan/borongan domisili perusahaan. domisili perusahaan. domisili perusahaan.
atau komisi, maka penghasilan sehari adalah sama
dengan pendapatan ratarata per hari selama 12
(dua belas) bulan terakhir, dengan ketentuan tidak
boleh kurang dari ketentuan upah minimum
provinsi atau kabupaten/kota.
Pasal 158 47. Pasal 158 dihapus. 50. Pasal 158 dihapus. 50. Pasal 158 dihapus. Tidak ada Perubahan
(1) Pengusaha dapat memutuskan hubungan kerja
terhadap pekerja/buruh dengan alasan
pekerja/buruh telah melakukan kesalahan berat
sebagai berikut :
Pasal 159 48. Pasal 159 dihapus. 51. Pasal 159 dihapus 51. Pasal 159 dihapus Tidak ada Perubahan
49. Ketentuan Pasal 160 diubah 52. Ketentuan Pasal 160 diubah 52. Ketentuan Pasal 160 diubah Tidak ada Perubahan
sehingga berbunyi sebagai berikut: sehingga berbunyi sebagai berikut: sehingga berbunyi sebagai berikut:
(1) Dalam hal pekerja/buruh ditahan pihak yang (1) Dalam hal pekerja/buruh ditahan pihak (1) Dalam hal pekerja/buruh ditahan pihak (1) Dalam hal pekerja/buruh ditahan
berwajib karena diduga melakukan tindak pidana yang berwajib karena diduga melakukan yang berwajib karena diduga melakukan pihak yang berwajib karena diduga
bukan atas pengaduan pengusaha, maka tindak pidana, pengusaha tidak wajib tindak pidana, pengusaha tidak wajib melakukan tindak pidana, pengusaha
pengusaha tidak wajib membayar upah tetapi membayar upah, tetapi wajib memberikan membayar upah, tetapi wajib memberikan tidak wajib membayar upah, tetapi wajib
wajib memberikan bantuan kepada keluarga bantuan kepada keluarga pekerja/buruh bantuan kepada keluarga pekerja/buruh memberikan bantuan kepada keluarga
pekerja/buruh yang menjadi tanggungannya yang menjadi tanggungannya dengan yang menjadi tanggungannya dengan pekerja/buruh yang menjadi
dengan ketentuan sebagai berikut : ketentuan sebagai berikut: ketentuan sebagai berikut: tanggungannya dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. untuk 1 (satu) orang tanggungan: 25% (dua a. untuk 1 (satu) orang tanggungan, 25% a. untuk 1 (satu) orang tanggungan, 25%
puluh lima perseratus) dari upah; (dua puluh lima persen) dari upah; (dua puluh lima persen) dari upah; a. untuk 1 (satu) orang tanggungan, 25%
(dua puluh lima persen) dari upah;
b. untuk 2 (dua) orang tanggungan: 35% (tiga b. untuk 2 (dua) orang tanggungan, 35% b. untuk 2 (dua) orang tanggungan, 35%
puluh lima perseratus) dari upah; (tiga puluh lima persen) dari upah; (tiga puluh lima persen) dari upah; b. untuk 2 (dua) orang tanggungan, 35%
(tiga puluh lima persen) dari upah;
c. untuk 3 (tiga) orang tanggungan : 45% (empat c. untuk 3 (tiga) orang tanggungan, 45% c. untuk 3 (tiga) orang tanggungan, 45%
puluh lima perseratus) dari upah; (empat puluh lima persen) dari upah; (empat puluh lima persen) dari upah; c. untuk 3 (tiga) orang tanggungan, 45%
(empat puluh lima persen) dari upah;
d. untuk 4 (empat) orang tanggungan atau lebih : d. untuk 4 (empat) orang tanggungan atau d. untuk 4 (empat) orang tanggungan atau
50% (lima puluh perseratus) dari upah. lebih, 50% (lima puluh persen) dari upah. lebih, 50% (lima puluh persen) dari upah. d. untuk 4 (empat) orang tanggungan atau
lebih, 50% (lima puluh persen) dari upah.
(2) Bantuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) (2) Bantuan sebagaimana dimaksud pada (2) Bantuan sebagaimana dimaksud pada
diberikan untuk paling lama 6 (enam) bulan ayat (1) diberikan untuk paling lama 6 ayat (1) diberikan untuk paling lama 6 (2) Bantuan sebagaimana dimaksud pada
takwin terhitung sejak hari pertama pekerja/buruh (enam) bulan terhitung sejak hari pertama (enam) bulan terhitung sejak hari pertama ayat (1) diberikan untuk paling lama 6
ditahan oleh pihak yang berwajib. pekerja/buruh ditahan oleh pihak yang pekerja/buruh ditahan oleh pihak yang (enam) bulan terhitung sejak hari pertama
berwajib. berwajib. pekerja/buruh ditahan oleh pihak yang
(3) Pengusaha dapat melakukan pemutusan berwajib.
hubungan kerja terhadap pekerja/buruh yang (3) Pengusaha dapat melakukan (3) Pengusaha dapat melakukan
setelah 6 (enam) bulan tidak dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pemutusan hubungan kerja terhadap (3) Pengusaha dapat melakukan
pekerjaan sebagaimana mestinya karena dalam pekerja/buruh yang setelah 6 (enam) bulan pekerja/buruh yang setelah 6 (enam) bulan pemutusan hubungan kerja terhadap
proses perkara pidana sebagaimana dimaksud tidak dapat melakukan pekerjaan tidak dapat melakukan pekerjaan pekerja/buruh yang setelah 6 (enam)
dalam ayat (1). sebagaimana mestinya karena dalam sebagaimana mestinya karena dalam bulan tidak dapat melakukan pekerjaan
proses perkara pidana sebagaimana proses perkara pidana sebagaimana sebagaimana mestinya karena dalam
(4) Dalam hal pengadilan memutuskan perkara dimaksud pada ayat (1). dimaksud pada ayat (1). proses perkara pidana sebagaimana
pidana sebelum masa 6 (enam) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
dimaksud dalam ayat (3) berakhir dan (4) Dalam hal pengadilan memutuskan (4) Dalam hal pengadilan memutuskan
pekerja/buruh dinyatakan tidak bersalah, maka perkara pidana sebelum masa 6 (enam) perkara pidana sebelum masa 6 (enam) (4) Dalam hal pengadilan memutuskan
pengusaha wajib mempekerjakan pekerja/buruh bulan sebagaimana dimaksud pada ayat bulan sebagaimana dimaksud pada ayat perkara pidana sebelum masa 6 (enam)
kembali. (3) berakhir dan pekerja/buruh dinyatakan (3) berakhir dan pekerja/buruh dinyatakan bulan sebagaimana dimaksud pada ayat
tidak bersalah, pengusaha wajib tidak bersalah, pengusaha wajib (3) berakhir dan pekerja/buruh dinyatakan
(5) Dalam hal pengadilan memutuskan perkara mempekerjakan pekerja/buruh kembali. mempekerjakan pekerja/buruh kembali. tidak bersalah, pengusaha wajib
pidana sebelum masa 6 (enam) bulan berakhir dan mempekerjakan pekerja/buruh kembali.
pekerja/ buruh dinyatakan bersalah, maka (5) Dalam hal pengadilan memutuskan (5) Dalam hal pengadilan memutuskan
perkara pidana sebelum masa 6 (enam)
pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan perkara pidana sebelum masa 6 (enam) bulan berakhir dan pekerja/buruh (5) Dalam hal pengadilan memutuskan
kerja kepada pekerja/buruh yang bersangkutan. bulan berakhir dan pekerja/buruh dinyatakan bersalah, pengusaha dapat perkara pidana sebelum masa 6 (enam)
dinyatakan bersalah, pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja bulan berakhir dan pekerja/buruh
(6) Pemutusan hubungan kerja sebagaimana melakukan pemutusan hubungan kerja kepada pekerja/buruh yang bersangkutan. dinyatakan bersalah, pengusaha dapat
dimaksud dalam ayat (3) dan ayat (5) dilakukan kepada pekerja/buruh yang bersangkutan. melakukan pemutusan hubungan kerja
tanpa penetapan lembaga penyelesaian kepada pekerja/buruh yang bersangkutan
perselisihan hubungan industrial.
Pasal 161 50. Pasal 161 dihapus. 53. Pasa1 161 dihapus. 53. Pasa1 161 dihapus. Tidak ada Perubahan
Pasal 162 51. Pasal 162 dihapus 54. Pasal 162 dihapus. 54. Pasal 162 dihapus. Tidak ada Perubahan
Pasal 163 52. Pasal 163 dihapus. 55. Pasal 163 dihapus. 55. Pasal 163 dihapus. Tidak ada Perubahan
Pasal 164 53. Pasal 164 dihapus. 56. Pasal 164 dihapus. 56. Pasal 164 dihapus. Tidak ada Perubahan
Pasal 165 54. Pasal 165 dihapus. 57. Pasal 165 dihapus. 57. Pasal 165 dihapus. Tidak ada Perubahan
Pasal 166 55. Pasal 166 dihapus. 58. Pasal 166 dihapus. 58. Pasal 166 dihapus. Tidak ada Perubahan
Pasal 167 56. Pasa1 167 dihapus. 59. Pasa1 167 dihapus. 59. Pasa1 167 dihapus. Tidak ada Perubahan
Pasal 168 57. Pasal 168 dihapus. 60. Pasal 168 dihapus. 60. Pasal 168 dihapus. Tidak ada Perubahan
Pasal 169 58. Pasal 169 dihapus. 61. Pasal 169 dihapus. 61. Pasal 169 dihapus. Tidak ada Perubahan
Pasal 170 59. Pasal 170 dihapus. 62. Pasal 170 dihapus. 62. Pasal 170 dihapus. Tidak ada Perubahan
Pasal 171 60. Pasal l7l dihapus. 63. Pasal l7l dihapus. 63. Pasal l7l dihapus. Tidak ada Perubahan
Pasal 172 61. Pasal 172 dihapus. 64. Pasal 172 dihapus. 64. Pasal 172 dihapus. Tidak ada Perubahan
Pasal 184 62. Pasal 184 dihapus. 65. Pasal 184 dihapus. 65. Pasal 184 dihapus. Tidak ada Perubahan
63. Ketentuan Pasal 185 diubah 66. Ketentuan Pasal 185 diubah 66. Ketentuan Pasal 185 diubah Tidak ada Perubahan
sehingga berbunyi sebagai berikut: sehingga berbunyi sebagai berikut: sehingga berbunyi sebagai berikut:
(1) Barang siapa melanggar ketentuan (1) Barang siapa melanggar ketentuan (1) Barang siapa melanggar ketentuan (1) Barang siapa melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42
dan ayat (2), Pasal 68, Pasal 69 ayat (2), Pasal 80, ayat (2), Pasal 68, Pasal 69 ayat (2), Pasal ayat (2), Pasal 68, Pasal 69 ayat (2), Pasal ayat (2), Pasal 68, Pasal 69 ayat (2), Pasal
Pasal 82, Pasal 90 ayat (1), Pasal 143, dan Pasal 80, Pasal 82, Pasal 88A ayat (3), Pasal 80, Pasal 82, Pasal 88A ayat (3), Pasal 80, Pasal 82, Pasal 88A ayat (3), Pasal
160 ayat (4) dan ayat (7), dikenakan sanksi pidana 88E ayat (2), Pasal 143, Pasal 156 ayat 88E ayat (2), Pasal 143, Pasal 156 ayat 88E ayat (2), Pasal 143, Pasal 156 ayat
penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling (1), atau Pasal 160 ayat (4) dikenai sanksi (1), atau Pasal 160 ayat (4) dikenai sanksi (1), atau Pasal 160 ayat (4) dikenai sanksi
lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling pidana penjara paling singkat 1 (satu) pidana penjara paling singkat 1 (satu) pidana penjara paling singkat 1 (satu)
sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) tahun dan paling lama 4 (empat) tahun tahun dan paling lama 4 (empat) tahun tahun dan paling lama 4 (empat) tahun
dan paling banyak Rp 400.000.000,00 (empat dan/atau denda paling sedikit dan/atau denda paling sedikit dan/atau denda paling sedikit
ratus juta rupiah). Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
dan paling banyak Rp400.000.000,00 dan paling banyak Rp400.000.000,00 dan paling banyak Rp400.000.000,00
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam (empat ratus juta rupiah). (empat ratus juta rupiah). (empat ratus juta rupiah).
ayat (1) merupakan tindak pidana kejahatan
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) merupakan tindak pidana pada ayat (1) merupakan tindak pidana pada ayat (1) merupakan tindak pidana
kejahatan kejahatan kejahatan
64. Ketentuan Pasal 186 diubah 67. Ketentuan Pasal 186 diubah 67. Ketentuan Pasal 186 diubah Tidak ada Perubahan
sehingga berbunyi sebagai berikut: sehingga berbunyi sebagai berikut: sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 186 Pasal 186 Pasal 186 Pasal 186 Tidak ada Perubahan
(1) Barang siapa melanggar ketentuan (1) Barang siapa melanggar ketentuan (1) Barang siapa melanggar ketentuan (1) Barang siapa melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35
dan ayat (3), Pasal 93 ayat (2), Pasal 137, dan ayat (2) atau ayat (3), atau Pasal 93 ayat ayat (2) atau ayat (3), atau Pasal 93 ayat ayat (2) atau ayat (3), atau Pasal 93 ayat
Pasal 138 ayat (1), dikenakan sanksi pidana (2), dikenakan sanksi pidana penjara (2), dikenakan sanksi pidana penjara (2), dikenakan sanksi pidana penjara
penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan paling paling singkat 1 (satu) bulan dan paling paling singkat 1 (satu) bulan dan paling paling singkat 1 (satu) bulan dan paling
lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda lama 4 (empat) tahun dan/atau denda lama 4 (empat) tahun dan/atau denda
sedikit Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) paling sedikit Rp 10.000.000,00 (sepuluh paling sedikit Rp 10.000.000,00 (sepuluh paling sedikit Rp 10.000.000,00 (sepuluh
dan paling banyak Rp 400.000.000,00 (empat juta rupiah) dan paling banyak Rp juta rupiah) dan paling banyak Rp juta rupiah) dan paling banyak Rp
ratus juta rupiah). 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah). 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah). 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud
ayat (1) merupakan tindak pidana pelanggaran. pada ayat (1) merupakan tindak pidana pada ayat (1) merupakan tindak pidana pada ayat (1) merupakan tindak pidana
pelanggaran pelanggaran pelanggaran
65. Ketentuan Pasal 187 diubah 68. Ketentuan Pasal 187 diubah 68. Ketentuan Pasal 187 diubah Tidak ada Perubahan
sehingga berbunyi sebagai berikut: sehingga berbunyi sebagai berikut: sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 187 Pasal 187 Pasal 187 Pasal 187 Tidak ada Perubahan
(1) Barang siapa melanggar ketentuan (1) Barang siapa melanggar ketentuan (1) Barang siapa melanggar ketentuan
(1) Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2), ayat (1), Pasal 67 ayat (1), Pasal 71 ayat ayat (1), Pasal 67 ayat (1), Pasal 71 ayat ayat (1), Pasal 67 ayat (1), Pasal 71 ayat
Pasal 44 ayat (1), Pasal 45 ayat (1), Pasal 67 ayat (2), Pasal 76, Pasal 78 ayat (2), Pasal 79 (2), Pasal 76, Pasal 78 ayat (2), Pasal 79 (2), Pasal 76, Pasal 78 ayat (2), Pasal 79
(1), Pasal 71 ayat (2), Pasal 76, Pasal 78 ayat (2), ayat (1), ayat (2), atau ayat (3), Pasal 85 ayat (1), ayat (2), atau ayat (3), Pasal 85 ayat (1), ayat (2), atau ayat (3), Pasal 85
Pasal 79 ayat (1), dan ayat (2), Pasal 85 ayat (3), ayat (3), atau Pasal 144 dikenai sanksi ayat (3), atau Pasal 144 dikenai sanksi ayat (3), atau Pasal 144 dikenai sanksi
dan Pasal 144, dikenakan sanksi pidana kurungan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) pidana kurungan paling singkat 1 (satu) pidana kurungan paling singkat 1 (satu)
paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 12 bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan dan paling lama 12 (dua belas)
(dua belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp bulan dan/atau denda paling sedikit bulan dan/atau denda paling sedikit bulan dan/atau denda paling sedikit
10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan paling Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah)
banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus dan paling banyak Rp100.000.000,00 dan paling banyak Rp100.000.000,00
juta rupiah). (seratus juta rupiah). (seratus juta rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) merupakan tindak pidana pelanggaran. (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) merupakan tindak pidana pada ayat (1) merupakan tindak pidana pada ayat (1) merupakan tindak pidana
pelanggaran. pelanggaran. pelanggaran.
66. Ketentuan Pasal 188 diubah 69. Ketentuan Pasal 188 diubah 69. Ketentuan Pasal 188 diubah Tidak ada Perubahan
sehingga berbunyi sebagai berikut: sehingga berbunyi sebagai berikut: sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 188 Pasal 188 Pasal 188 Pasal 188 Tidak ada Perubahan
(1) Barang siapa melanggar ketentuan (1) Barang siapa melanggar ketentuan (1) Barang siapa melanggar ketentuan (1) Barang siapa melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2), sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38
Pasal 38 ayat (2), Pasal 63 ayat (1), Pasal 78 ayat ayat (2), Pasal 63 ayat (1), Pasal 78 ayat ayat (2), Pasal 63 ayat (1), Pasal 78 ayat ayat (2), Pasal 63 ayat (1), Pasal 78 ayat
(1), Pasal 108 ayat (1), Pasal 111 ayat (3), Pasal (1), Pasal 108 ayat (1), Pasal 111 ayat (3), (1), Pasal 108 ayat (1), Pasal 111 ayat (3), (1), Pasal 108 ayat (1), Pasal 111 ayat (3),
114, dan Pasal 148, dikenakan sanksi pidana Pasal 114, atau Pasal 148 dikenai sanksi Pasal 114, atau Pasal 148 dikenai sanksi Pasal 114, atau Pasal 148 dikenai sanksi
denda paling sedikit Rp 5.000.000,00 (lima juta pidana denda paling sedikit pidana denda paling sedikit pidana denda paling sedikit
rupiah) dan paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) dan Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) dan Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) dan
puluh juta rupiah). paling banyak Rp50.000.000,00 (lima paling banyak Rp50.000.000,00 (lima paling banyak Rp50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah). puluh juta rupiah). puluh juta rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) merupakan tindak pidana pelanggaran. (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) merupakan tindak pidana pada ayat (1) merupakan tindak pidana pada ayat (1) merupakan tindak pidana
pelanggaran pelanggaran pelanggaran
67. Ketentuan Pasal 190 diubah 70. Ketentuan Pasal 190 diubah 70. Ketentuan Pasal 190 diubah Tidak ada Perubahan
sehingga berbunyi sebagai berikut: sehingga berbunyi sebagai berikut: sehingga berbunyi sebagai berikut:
(1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk (1) Pemerintah Pusat atau Pemerintah (1) Pemerintah Pusat atau Pemerintah (1) Pemerintah Pusat atau Pemerintah
mengenakan sanksi administratif atas pelanggaran Daerah sesuai kewenangannya Daerah sesuai kewenangannya Daerah sesuai kewenangannya
ketentuanketentuan sebagaimana diatur dalam mengenakan sanksi administratif atas mengenakan sanksi administratif atas mengenakan sanksi administratif atas
Pasal 5, Pasal 6, Pasal 15, Pasal 25, Pasal 38 ayat pelanggaran ketentuan-ketentuan pelanggaran ketentuan-ketentuan pelanggaran ketentuan-ketentuan
(2), Pasal 45 ayat (1), Pasal 47 ayat (1), Pasal 48, sebagaimana diatur dalam Pasal 5, Pasal 6, sebagaimana diatur dalam Pasal 5, Pasal sebagaimana diatur dalam Pasal 5, Pasal
Pasal 87, Pasal 106, Pasal 126 ayat (3), dan Pasal Pasal 14 ayat (1), Pasal 15, Pasal 25, Pasal 6, Pasal 14 ayat (1), Pasal 15, Pasal 25, 6, Pasal 14 ayat (1), Pasal 15, Pasal 25,
160 ayat (1) dan ayat (2) Undangundang ini serta 37 ayat (2), Pasal 38 ayat (2), Pasal 42 Pasal 37 ayat (2), Pasal 38 ayat (2), Pasal Pasal 37 ayat (2), Pasal 38 ayat (2), Pasal
peraturan pelaksanaannya. ayat (1), Pasal 47 ayat (1), Pasal 61A, 42 ayat (1), Pasal 47 ayat (1), Pasal 61A, 42 ayat (1), Pasal 47 ayat (1), Pasal 61A,
Pasal 66 ayat (4), Pasal 87, Pasal 92, Pasal Pasal 66 ayat (4), Pasal 87, Pasal 92, Pasal Pasal 66 ayat (4), Pasal 87, Pasal 92,
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud 106, Pasal 126 ayat (3), atau Pasal 160 106, Pasal 126 ayat (3), atau Pasal 160 Pasal 106, Pasal 126 ayat (3), atau Pasal
dalam ayat (1) berupa : ayat (1) atau ayat (2) undangundang ini ayat (1) atau ayat (2) undangundang ini 160 ayat (1) atau ayat (2) undangundang
serta peraturan pelaksanaannya. serta peraturan pelaksanaannya. ini serta peraturan pelaksanaannya.
a. teguran;
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai
b. peringatan tertulis; Administratif sebagaimana dimaksud pada sanksi administratif sebagaimana sanksi administratif sebagaimana
ayat (1) diatur dalam Peraturan dimaksud pada ayat (1) diatur dalam dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
c. pembatasan kegiatan usaha; Pemerintah. Peraturan Pemerintah. Peraturan Pemerintah.
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
h. pencabutan ijin.
68. Di antara Pasal 191 dan Pasal 192 71. Di antara Pasal 191 dan Pasal 192 71. Di antara Pasal 191 dan Pasal 192 Tidak ada Perubahan
disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal
19lA sehingga berbunyi sebagai 19lA sehingga berbunyi sebagai 19lA sehingga berbunyi sebagai
berikut: berikut: berikut:
Pada saat berlakunya Undang-Undang ini: Pada saat berlakunya Undang-Undang ini: Pada saat berlakunya Undang-Undang ini:
a. untuk pertama kali upah minimum yang a. untuk pertama kali upah minimum yang a. untuk pertama kali upah minimum yang
berlaku, yaitu upah minimum yang telah berlaku, yaitu upah minimum yang telah berlaku, yaitu upah minimum yang telah
ditetapkan berdasarkan peraturan ditetapkan berdasarkan peraturan ditetapkan berdasarkan peraturan
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
mengatur mengenai pengupahan. yang mengatur mengenai pengupahan. yang mengatur mengenai pengupahan.
b. bagi perusahaan yang telah memberikan b. bagi perusahaan yang telah b. bagi perusahaan yang telah
upah lebih tinggi dari upah minimum yang memberikan upah lebih tinggi dari upah memberikan upah lebih tinggi dari upah
ditetapkan sebelum Undang-Undang ini, minimum yang ditetapkan sebelum minimum yang ditetapkan sebelum
pengusaha dilarang mengurangi atau Undang-Undang ini, pengusaha dilarang Undang-Undang ini, pengusaha dilarang
menurunkan upah. mengurangi atau menurunkan upah. mengurangi atau menurunkan upah.