Anda di halaman 1dari 2

MENGAPA MALAISILEM?

Banjir sudah menjadi bencana alam yang selalu terjadi di Malasilem setiap musim hujan. Populasi
sampah di kota Sorong, sering menumpuk di bagian hilir sungai akibatnya genangan air dengan mudah

muncul apabila alirannya tersumbat oleh sampah, selain itu banjir disebabkan oleh pencemaran limbah

industri dan rumah tangga. Perilaku masyarakat dan industri yang sering membuang limbah dan kotoran

ke sungai  Remu di pusat Kota Sorong,  menyebabkan pendangkalan dan penyempitan pada aliran sungai.

Kemampuan sungai  Remu dan drainase di kota ini  dalam menampung dan mengalirkan air hujan kian

menurun. Ditambah  salah tafsir masyarakat tentang sungai melanjutkan, konsepsi nilai budaya

masyarakat  Sorong . Masyarakat Malasilem menjadikan sungai dan drainase sebagai tempat

pembuangan sampah yang praktis dan murah. Kebiasaan warga seperti itu, semakin memperburuk

keadaan lingkungan di kota ini. Kerugian dari banjir di kota Sorong, tentu saja menghasilkan konsekuensi

bagi perekonomian setempat. Apa saja dampak negatif dari bencana banjir di kota Sorong. Banyak

aktifitas ekonomi yang dipaksa terhenti selama bencana banjir terjadi.

Untuk mencegah terjadinya banjir maka dibuatlah Biopori, malaisilem dipilih karna kelurahan tersebut

merupakan langanan banjir, selain itu dari survey yang telah dilakukan lahan yang ada di Malaisilem

cocok untuk membuat lubang resapan Biopori.

Anda mungkin juga menyukai