Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH

MUHAMMADIYAH
Oleh :
Lydia Putri Prasetyaningtyas
Rumusan
Masalah 01
Apa saja faktor objektif (kondisi sosial dan
keagamaan bangsa Indonesia pada masa
kolonial) ?

02
Bagaimana dengan faktor subjektif
(keprihatinan dan keterpanggilan KH. A.
Dahlan terhadap umat dan bangsa ?

03
Apa saja pemikiran-pemikiran KH. A. Dahlan
tentang Islam dan umatnya ?
Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta,
pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember 1912 oleh
seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudian dikenal

1 dengan KHA Dahlan. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton


Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang.
Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan
jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat
mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali
Apa Saja Faktor Objektif kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan
(Kondisi Sosial Dan Hadist. Oleh karena itu beliau memberikan pengertian
Keagamaan Bangsa Indonesia
Pada Masa Kolonial) ? keagamaan dirumahnya ditengah kesibukannya sebagai Khatib
dan para pedagang.

Mula-mula ajaran ini ditolak, namun berkat ketekunan dan


kesabarannya, akhirnya mendapat sambutan dari keluarga dan
teman dekatnya. Profesinya sebagai pedagang sangat mendukung
ajakan beliau, sehingga dalam waktu singkat ajakannya menyebar
ke luar kampung Kauman bahkan sampai ke luar daerah dan ke
luar pulau Jawa. Untuk mengorganisir kegiatan tersebut maka
didirikan Persyarikatan Muhammadiyah. Dan kini Muhammadiyah
telah ada diseluruh pelosok tanah air.
 KRISTENISASI

Faktor subjektif yang bersifat eksternal yang paling banyak

2 mempengaruhi kelahiran Muhammadiyah adalah kristenisasi, yakni


kegiatan-kegiatan yang terprogram dan sistematis untuk mengubah
agama penduduk asli, baik yang muslim maupun bukan, menjadi kristen.
Kristenisasi ini mendapatkan peluang bahkan didukung sepenuhnya oleh
pemerintah Kolonialisme Belanda. Missi Kristen, baik Katolik maupun
Protestan di Indonesia, memiliki dasar hukum yang kuat dalam
Bagaimana Dengan Konstitusi Belanda. Bahkan kegiatan-kegiatan kristenisasi ini didukung
Faktor Subjektif dan dibantu oleh dana-dana negara Belanda. Efektifitas penyebaran
(Keprihatinan Dan agama Kristen inilah yang terutama mengguggah KH. Ahmad Dahlan
Keterpanggilan KH. A. untuk membentengi ummat Islam dari pemurtadan.
Dahlan Terhadap
Umat Dan Bangsa ?
 KOLONIALISME BELANDA

Penjajahan Belanda telah membawa pengaruh yang sangat buruk bagi perkembangan Islam
di wilayah nusantara ini, baik secara sosial, politik, ekonomi maupun kebudayaan. Ditambah
dengan praktek politik Islam Pemerintah Hindia Belanda yang secara sadar dan terencana
ingin menjinakkan kekuatan Islam, semakin menyadarkan umat Islam untuk melakukan
perlawanan. Menyikapi hal ini, KH. Ahmad Dahlan dengan mendirikan Muhammadiyah
berupaya melakukan perlawanan terhadap kekuatan penjajahan melalui pendekatan kultural,
terutama upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui jalur pendidikan.
 Periode Pertama (Periode Sebelum Snouck Hurgronje)
1. Belanda berprinsip agar penduduk Indonesia yang beragama Islam tidak
memberontak.

2 2. Menerapkan dua strategi yaitu membuat kebijakan-kebijakan yang sifatnya


membendung dan melakukan kristenisasi bagi penduduk Indonesia.
3. Dalam pelarangan pengalaman ajaran islam, Belanda membatasi masalah ibadah
haji dengan berbagai aturan tetapi pelarangan ini justru kontraproduktif bagi
Belanda karena menjadi sumber pemicu perlawanan terhadap Belanda sebagai
penjajah karena menghalangi kesempurnaan islam seseorang.
Faktor Objektif Yang Kedua
Secara Ekternal, Yaitu
Disebabkan Politik  Periode Kedua (Periode Setelah Snouck Hurgronje Menjadi Penasihat Belanda
Kolonialisme Dan Untuk Urusan Pribumi di Indonesia)
Imperialisme Belanda Yang 1. Dalam hal ini,tidak semua kegiatan pengamalan Islam dihalangi bahkan dalam
Menimbulkan Perpecahan Di hal tertentu didukung. Kebijakan didasarkan atas pengalaman Snouck
Kalangan Bangsa Indonesia. berkunjung ke Makkah dengan menyamar sebagai seorang muslim bernama
Abdul Ghaffar.
2. Kebijakan Snouck didasarkan tiga prinsip utama,yaitu: Pertama rakyat
indonesia dibebaskan dalam menjalankan semua masalah ritual keagamaan
seperti ibadah, Kedua pemerintah berupaya mempertahankan dan
menghormati keberadaan lembaga-lembaga sosial atau aspek mu’amalah dalam
islam, Ketiga pemerintah tidak menoleransi kegiatan apapun yang dilakukan
kaum muslimin yang dapat menyebarkan seruan-seruan Pan-Islamisme atau
menyebabkan perlawanan politik atau bersenjata menentang pemerintah
kolonial Belanda.
Profil K.H Ahmad Dahlan

Kyai Haji Ahmad Dahlan atau


Muhammad Darwis (lahir di Yogyakarta, 1
Agustus 1868 – meninggal di Yogyakarta,
23 Februari 1923 pada umur 54 tahun)
adalah seorang Pahlawan Nasional
Indonesia. Ia adalah putera keempat dari
tujuh bersaudara dari keluarga K.H. Abu
Bakar. KH Abu Bakar adalah seorang ulama
dan khatib terkemuka di Masjid Besar
Kasultanan Yogyakarta pada masa itu, dan
ibu dari K.H. Ahmad Dahlan adalah puteri
dari H. Ibrahim yang juga menjabat
penghulu Kesultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat pada masa itu.

 Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan  Pengalaman Organisasi  Pahlawan Nasional


KH. A. Dahlan merasa tidak puas dengan system dan praktik pendidikan yang ada di Indonesia
saat itu, dibuktikan dengan pandangannya mengenai tujuan pendidikan adalah untuk
menciptakan manusia yang baik budi, luas pandangan,dan bersedia berjuang untuk kemajuan

3 masyarakat.
Karena itu beliau merentaskan beberapa pandangannya mengenai pendidikan dalam bentuk
pendidikan model Muhammadiyah khususnya, antara lain:

 Pendidikan Integralistik
Cita-cita pendidikan yang digagas Beliau adalah lahirnya
Pemikiran- manusia-manusia baru yang mampu tampil sebagai “ulama
pemikiran KH. A. intelek” atau “intelek - ulama”, yaitu seorang muslim yang  Mengadopsi Substansi dan
Dahlan tentang memiliki keteguhan iman dan ilmu yang luas, kuat jasmani dan Metodologi Pendidikan Modern
Islam dan umatnya rohani. Belanda dalam Madrasah-
madrasah Pendidikan Agama
 Memberi Muatan Pengajaran Islam pada Sekolah- Tujuan umum pendidikan
sekolah Umum Modern Belanda Muhammadiyah menurut K.H. Ahmad
Muhammadiyah baru memutuskan meminta kepada pemerintah Dahlan adalah :
agar memberi izin bagi orang Islam untuk mengajarkan agama -Baik budi, alim dalam agama
Islam di sekolah-sekolah Goebernemen pada bulan April 1922. -Luas pandangan, alim dalam ilmu-ilmu
Sebenarnya sebelum Muhammadiyah didirikan ini sudah dunia (umum)
diusahakan namun baru mendapat izin saat itu. Hingga akhirnya -Bersedia berjuang untuk kemajuan
Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah swasta yang masyarakatnya
meniru sekolah Gubernemen dengan pelajaran agama di
dalamnya. Tujuan pokok organisasi dan pendirian lembaga
pendidikan menjadi orientasi utama K.H. Ahmad Dahlan
‫شكرا لكم‬
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai