Anda di halaman 1dari 17

Analisis Penentuan Harga Jual Produk Menggunakan Metode… |1

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK


MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING
PADA PT RIMBA RAYA LESTARI

Fariyanti, S.E., M.Si.


Zulfikar, S.E., M.S.A. (Humbis).
Aldisepa Richmond Asherrama, S.Tr. Ak.

Program Studi Akuntansi Manajerial (S1 Terapan).


Jurusan Akuntansi. Politeknik Negeri Samarinda. Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo, Kampus Gunung
Lipan, Telp. 0541-260588, Samarinda 75131, Kalimantan Timur, Indonesia.
Email: fariyantipolnes@gmail.com
Email: zulfikar@polnes.ac.id
Email: ra290997@gmail.com
http://www.polnes.ac.id

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui harga pokok produksi


plywood 3 ply dan plywood 5 ply, harga jual plywood 3 ply dan plywood 5 ply,
serta selisih antara harga pokok produksi dan harga jual konvensional dengan
penghitungan yang dilakukan peneliti. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode cost plus pricing dengan pendekatan full
costing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga pokok produksi
konvensional sebesar Rp 23.628 untuk plywood 3 ply dan Rp 69.116 untuk
plywood 5 ply lebih rendah dibandingkan harga pokok produksi metode full
costing sebesar Rp 23.797 untuk plywood 3 ply dan Rp 69.285 untuk plywood 5
ply dengan selisih sebesar Rp 169 untuk kedua jenis produk. Hal ini berpengaruh
pada harga jual sebesar Rp 32.896 untuk plywood 3 ply dan Rp 95.971 untuk
plywood 5 ply dengan menggunakan metode cost plus pricing dengan selisih Rp
Jurnal Akuntansi 6.104 lebih rendah untuk plywood 3 ply dan selisih Rp 40.971 lebih tinggi untuk
Volume : plywood 5 ply dari harga jual konvensional.
Nomor :
Kata Kunci: Harga Pokok Produksi, Full Costing, Harga Jual, Cost Plus
Halaman : Pricing.
Samarinda, - 2019
ISSN : ABSTRACT: The purpose of this research is to know the cost of good
e-ISSN : manufactured of 3 ply plywood and 5 ply plywood, sale price of 3 ply plywood
and 5 ply plywood, and the difference of cost of good manufactured and sale
price coonventional with the calculation from researcher. The results of the
Tanggal Masuk research show that conventional cost of good manufactured as Rp 23.628 for 3
- ply plywood and Rp 69116 for 5 ply plywood that is lower than cost of good
manufactured with full costing method as Rp 23.797 for 3 ply plywood and Rp
Tanggal Revisi 69.285 for 5 ply plywood with Rp 169 difference for both product. That result
- effect to sale price as Rp 32.896 for 3 ply plywood and Rp 95.971 for 5 ply
Tanggal Diterima plywood with cost plus pricing method with Rp 6.104 lower of difference for 3
- ply plywood and Rp 40.971 higher of difference for 5 ply plywood from
conventional sale price.

Keywords: Cost of Good Manufactured, Full Costing, Sale Price, Cost Plus
Pricing.

PENDAHULUAN jasa. Bebagai macam industri ini diupayakan


Latar Belakang dapat memenuhi kebutuhan hidup dari
Terdapat beberapa industri yang ada di masyarakat. Pemenuhan kebutuhan bagi
Indonesia. Beberapa di antaranya industri masyarakat saat ini merupakan sasaran utama
manufaktur, industri konstruksi, dan industri dari tujuan perusahaan. Melalui penyediaan
Analisis Penentuan Harga Jual Produk Menggunakan Metode… |2

kebutuhan masyarakat berupa produk barang Penjualan produk ke pasar global lebih
maupun jasa, para pelaku bisnis mendapatkan menguntungkan dari segi laba dibandingkan
feedback berupa keuntungan atau laba. Proses dengan penjualan ke pasar lokal. Hal ini
pemenuhan kebutuhan masyarakat ini mendapat disebabkan, perbedaan kurs mata uang setiap
perhatian penting dari para pelaku bisnis. Salah negara. Tahun 2016 persentase penjualan
satu masalah yang sering dihadapi oleh para sebesar 32,68%, pada tahun 2017 sebesar
pelaku bisnis dalam menghasilkan produk 32,85%, dan pada tahun 2018 sebesar 34,47%.
adalah penentuan harga jual dari produk yang Persentase penjualan tersebut dapat dilihat
dihasilkan. Harga jual produk sangat erat penjualan mengalami kenaikan setiap tahunnya
kaitannya dengan besarnya laba. Para pelaku yaitu pada 2016 ke tahun 2017 mengalami
usaha selalu berusaha agar pendapatan yang kenaikan sebesar 0,17% dan pada tahun 2017 ke
diperoleh selalu lebih tinggi dari pada biaya tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 1,62%.
yang dikeluarkan. Pendapatan itu diperoleh dari Berdasarkan uraian latar belakang
harga jual dari sebuah produk dengan upaya masalah di atas, peneliti tertarik untuk
mengefisiensi biaya secara maksimal. mengambil judul skripsi: “Analisis Penentuan
Banyaknya pesaing atau perusahaan Harga Jual Produk Menggunakan Metode Cost
yang bergerak dalam bidang yang sama dapat Plus Pricing Pada PT Rimba Raya Lestari”.
menghambat tercapainya laba. Perusahaan harus
menawarkan harga jual yang dinilai wajar oleh Rumusan Masalah
konsumen dengan tetap menjaga kualitas dan Adapun rumusan masalah dalam
mampu bersaing dengan para kompetitor penelitian ini berdasarkan uraian latar belakang
lainnya. Harga jual yang terlalu tinggi di atas adalah:
berpengaruh terhadap kurangnya daya beli dari 1. Berapakah harga pokok produksi plywood 3
masyarakat, sebaliknya harga jual yang terlalu ply dan plywood 5 ply pada PT Rimba Raya
rendah menyebabkan penurunan pendapatan Lestari?
perusahaan yang berdampak terhadap 2. Berapakah harga jual plywood 3 ply dan
menurunnya laba perusahaan. Karena itu, plywood 5 ply pada PT Rimba Raya
dibutuhkan strategi dalam efisiensi biaya dan Lestari?
penetapan harga yang tepat. 3. Berapakah selisih antara harga pokok
Penentuan harga jual suatu produk produksi dan harga jual konvensional
sangat dipengaruhi oleh perhitungan harga dengan harga pokok produksi
pokok produksi. Perhitungan harga pokok menggunakan metode full costing dan harga
produksi ini dilakukan dengan menganalisis jual menggunakan metode cost plus
biaya-biaya yang telah dikorbankan selama pricing?
proses produksi dari suatu produk yang
dihasilkan oleh perusahaan. Biaya-biaya yang Tujuan Penelitian
dikorbankan oleh perusahaan yang dimaksud Adapun tujuan penelitian yang ingin
adalah biaya untuk memproduksi suatu produk, dicapai peneliti berdasarkan perumusan masalah
dari pemrosesan bahan baku sampai dengan yang diuraikan adalah:
hasil akhir dari produk itu yang siap untuk 1. Untuk mengetahui harga pokok produksi
dijual. plywood 3 ply dan plywood 5 ply pada PT
PT Rimba Raya Lestari merupakan Rimba Raya Lestari.
perusahaan yang bergerak di bidang industri 2. Untuk mengetahui harga jual plywood 3 ply
pengolahan kayu yang terletak di Kota dan plywood 5 ply pada PT Rimba Raya
Samarinda. Salah satu hasil olahan kayu pada Lestari.
PT Rimba Raya Lestari merupakan plywood 3. Untuk mengetahui selisih antara harga
dengan berbagai jenis dan ukuran. Produk pokok produksi dan harga jual
olahan kayu tersebut dipasarkan oleh perusahaan konvensional dengan harga pokok produksi
dalam pasar lokal maupun pasar global. menggunakan metode full costing dan harga
Analisis Penentuan Harga Jual Produk Menggunakan Metode… |3

jual menggunakan metode cost plus Berdasarkan definisi yang telah


pricing. diuraikan, dapat disimpulkan akuntansi biaya
merupakan proses mengukur, menganalisis,
KAJIAN TEORITIS meringkas, dan penyajian informasi sumber
Pengertian Akuntansi daya terkait pelaksanaan berbagai aktivitas
Samryn (2012:4) mendefinisikan bisnis dan produksi.
akuntansi secara umum adalah sebagai suatu
proses identifikasi, pengukuran, dan Pengelompokkan Biaya
pengomunikasian informasi ekonomi yang Terdapat 3 (tiga) jenis mendasar pola
menghasilkan informasi yang berguna bagi perilaku biaya yang ditemukan pada banyak
pembuatan kebijakan dan keputusan oleh sistem akuntansi, yaitu sebagai berikut:
pemakainya. Sama halnya dengan Rudianto 1. Biaya Tetap
(2009) mendefinisikan akuntasi adalah sebuah Samryn (2012:47) menjelaskan
sistem informasi yang menghasilkan informasi pengertian biaya tetap (fixed cost) adalah suatu
keuangan kepada pihak-pihak yang ber- biaya yang konstan dalam total tanpa
kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan mempertimbangkan perubahan-perubahan
kondisi suatu perusahaan. Santoso (2007) tingkat aktivitas dalam suatu kisaran relevan
mendefinisikan akuntansi adalah suatu sistem tertentu. Sama halnya dengan Hansen dan
informasi yang mengukur aktivitas-aktivitas Mowen (2004:84) mendefinisikan biaya tetap
bisnis, yang selanjutnya memproses informasi adalah biaya yang, dalam jumlah total, tetap
tersebut dalam bentuk laporan-laporan dan konstan dalam rentang yang relevan ketika
mengomunikasikannya kepada para pengambil tingkat output aktivitas berubah. Horngen,
keputusan (decesion makers). Datar, dan Foster (2006:34) juga mendefinisikan
Berdasarkan uraian definisi di atas, biaya tetap (fixed cost) tidak akan berubah
dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah secara total selama periode waktu tertentu,
proses identifikasi, pengukuran, dan sekalipun terjadi perubahan yang besar atas
pengomunikasian informasi ekonomi untuk para tingkat aktivitas atau volume terkait.
pemakai informasi yang berfungsi sebagai Berdasarkan definisi yang telah
pembuatan kebijakan dan keputusan. diuraikan, peneliti dapat menyimpulkan biaya
tetap merupakan biaya yang bersifat tetap dan
Akuntansi Biaya tidak dipengaruhi oleh perubahan aktivitas
Mulyadi (2010:7) mendefinisikan produksi.
akuntansi biaya adalah proses pencatatan, 2. Biaya Variabel
penggolongan, peringkasan, dan penyajian biaya Samryn (2012:47) menjelaskan
pembuatan dan penjualan produk atau jasa, pengertian biaya variabel (variable cost) adalah
dengan cara-cara tertentu serta penafsiran biaya yang secara total berubah secara
terhadapnya. Sedangkan Horngren, Datar, dan proporsional dengan perubahan dalam tingkat
Foster (2006) mendefinisikan akuntansi biaya aktivitas. Sama halnya dengan Hansen dan
menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk Mowen (2004:86) mendefinisikan biaya variabel
akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan. adalah biaya yang, dalam jumlah total,
Akuntansi biaya mengukur, menganalisis, dan bervariasi secara proporsional terhadap
melaporkan informasi keuangan dan perubahan output. Horngen, Datar, dan Foster
nonkeuangan yang terkait dengan biaya (2006:34) juga mendefinisikan biaya variabel
perolehan atau penggunaan sumber daya dalam (variable cost) secara total berubah seiring
suatu organisasi. Samryn (2012:4) juga dengan perubahan tingkat aktivitas atau volume
mendefinisikan akuntansi biaya adalah konsep yang terkait.
dan prosedur akuntansi untuk mengukur biaya- Berdasarkan uraian definisi di atas,
biaya pelaksanaan berbagai aktivitas bisnis dan peneliti dapat menyimpulkan biaya variabel
produksi.
Analisis Penentuan Harga Jual Produk Menggunakan Metode… |4

merupakan biaya yang bersifat tidak tetap dan bahan baku yang menjadi bagian yang
dipengaruhi oleh perubahan aktivitas produksi. integral dari produk jadi dan dapat
3. Biaya Campuran atau Biaya Semivariabel ditelusuri hubungannya dengan mudah
Samryn (2012:48) menjelaskan mixed kedalam produk yang dihasilkan. Sama
cost atau semivariable cost merupakan biaya halnya dengan Hansen dan Mowen
yang di dalamnya terdiri dari elemen-elemen (2004:50) yang mendefinisikan bahan
biaya tetap dan biaya variabel. Sama halnya langsung adalah bahan yang dapat
dengan Hansen dan Mowen (2004:87) yang ditelusuri ke barang atau jasa yang sedang
mendefinisikan suatu biaya campuran adalah diproduksi. Ahmad (2005:35) juga
biaya yang memiliki komponen tetap dan mendefinisikan bahan langsung yaitu bahan
variabel. Horngen, Datar, dan Foster (2006:37) baku yang merupakan bagian yang integral
juga mendefinisikan biaya campuran atau dari produk jadi.
semivariabel merupakan beberapa biaya yang Berdasarkan definisi yang telah
mempunyai unsur tetap maupun variabel. diuraikan, peneliti dapat menyimpulkan
Berdasarkan uraian definisi di atas, biaya bahan langsung adalah bagian yang
peneliti dapat menyimpulkan biaya campuran integral dari produk jadi dan dapat
atau biaya semivariabel merupakan biaya yang ditelusuri ke barang atau jasa yang
memiliki sifat biaya tetap dan variabel. diproduksi.
Dalam penyajian laporan laba rugi 2) Biaya Tenaga Kerja Langsung
konvensional dapat ditemukan pengelompokkan Samryn (2012:29) mendefinisikan
biaya menurut fungsi organisasi dimana suatu biaya tenaga kerja langsung terdiri dari
biaya terjadi. Secara garis besar biaya dapat biaya-biaya tenaga kerja pabrik yang dapat
dikelompokkan sebagai biaya pabrik atau biaya ditelusuri hubungannya dengan mudah ke
produksi dan biaya nonpabrik atau biaya dalam produk-produk tertentu. Sama halnya
nonproduksi. dengan Hansen dan Mowen (2004:50) yang
1. Biaya Pabrik atau Biaya Produksi mendefinisikan tenaga kerja langsung
Samryn (2012:28) menjelaskan biaya adalah tenaga kerja yang dapat ditelusuri
pabrik yaitu semua biaya yang terjadi di pabrik, pada barang atau jasa yang sedang
baik yang berhubungan langsung maupun tidak diproduksi. Ahmad (2005:35) juga
berhubungan langsung dengan proses produksi. mendefinisikan upah langsung merupakan
Sama halnya dengan Hansen dan Mowen upah tenaga kerja langsung untuk keperluan
(2004:50) yang mendefinisikan biaya produksi komponen produk jadi.
adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan Berdasarkan definisi yang telah
barang dan penyediaan jasa. Mulyadi (2010:16) diuraikan, peneliti dapat menyimpulkan
juga mendefinisikan biaya produksi merupakan biaya tenaga kerja langsung adalah biaya
biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada
bahan baku menjadi produk. komponen produk jadi.
Berdasarkan definisi yang telah 3) Biaya Overhead Pabrik
diuraikan, peneliti dapat menyimpulkan biaya Samryn (2012:29) mendefinisikan
pabrik atau biaya produksi merupakan biaya biaya overhead pabrik meliputi semua
yang berkaitan langsung dengan kegiatan biaya yang berhubungan dengan pabrik
operasional produksi. selain bahan langsung dan tenaga kerja
Biaya pabrik atau biaya produksi dapat langsung. Sama halnya dengan Hansen dan
diklasifikasikan lebih lanjut sebagai biaya bahan Mowen (2004:51) yang mendefinisikan
baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan overhead adalah semua biaya produksi
biaya overhead. selain dari bahan langsung dan tenaga kerja
1) Biaya Bahan Langsung langsung. Ahmad (2005:35) juga
Samryn (2012:29) mendefinisikan mendefinisikan biaya umum pabrik
biaya bahan langsung terdiri dari bahan- mencakup segala bahan, upah tidak
Analisis Penentuan Harga Jual Produk Menggunakan Metode… |5

langsung serta biaya produksi yang tidak tentang suatu produk. Penetapan harga juga
langsung dapat dibebankan pada satuan, berhubungan dengan seluruh tujuan jangka
pekerjaan, atau produk tertentu. pendek dan sasaran jangka panjang sebuah
Bedasarkan uraian definisi di atas, perusahaan.
peneliti menyimpulkan biaya overhead Berdasarkan uraian definisi di atas harga
pabrik adalah semua biaya produksi selain jual merupakan sejumlah biaya yang harus
biaya bahan langsung dan tenaga kerja dikeluarkan untuk mendapatkan suatu barang
langsung yang dapat dibebankan pada atau jasa yang dibutuhkan.
satuan, pekerjaan, atau produk.
2. Biaya Nonpabrik atau Biaya Nonproduksi Penetapan Harga
Samryn (2012:30) mendefinisikan biaya Terdapat dua jenis pendekatan yang
nonpabrik meliputi biaya yang terjadi dalam berbeda untuk keputusan penetapan harga yang
perusahaan tetapi tidak berhubungan langsung ditemukan pada banyak sistem akuntansi, yaitu
dengan departemen produksi. Sama halnya sebagai berikut:
dengan Hansen dan Mowen (2004:50) yang 1. Berbasis biaya (Cost Plus Pricing)
mendefinisikan biaya nonproduksi adalah biaya Hansen dan Mowen, (2007:89)
yang berkaitan dengan fungsi perancangan, mendefinisikan mark up adalah persentase yang
pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan dibebankan pada biaya dasar, termasuk di
pelanggan, dan administrasi umum. Ahmad antaranya laba yang di inginkan dan setiap biaya
(2005:35) juga mendefinisikan biaya yang tidak termasuk dalam biaya dasar.
nonproduksi merupakan pelayanan/ jasa yang Perusahaan menggunakan penetapan harga ber-
tidak langsung terlibat dalam kegiatan produksi basis biaya sebagai titik awal untuk membuat
dan biaya pada akhirnya dibebankan pada satuan keputusan penetapan harga. Karena itu,
produksi. komponen mark up tidak selalu merupakan
Berdasarkan definisi yang telah angka yang kaku, tetapi selalu fleksibel,
diuraikan, peneliti menyimpulkan biaya bergantung pada perilaku pelanggan dan
nonproduksi merupakan biaya yang tidak pesaing.
berhubungan langsung dalam kegiatan produksi 2. Berbasis pasar (Target Cost)
berkaitan dengan fungsi perancangan, Hansen dan Mowen, (2007:91)
pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan mendefinisikan penetapan harga berbasis pasar
pelanggan, dan administrasi umum. didasarkan pada perhitungan biaya target untuk
penetapan harga. Perhitungan biaya target yaitu
Pengertian Harga Jual suatu metode penentuan biaya produk atau jasa
Lasena (2013) mendefinisikan harga jual bedasarkan harga (harga target) yang bersedia
adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan dibayar pelanggan. Perhitungan biaya target
perusahaan untuk memproduksi suatu barang mengidentifikasikan estimasi harga yang
atau jasa ditambah dengan persentase laba yang bersedia dibayar pelanggan dan kemudian
diinginkan perusahaan, karena itu untuk menghitung biaya target untuk mendapatkan
mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan laba yang di inginkan.
salah satu cara yang dilakukan untuk menarik
minat konsumen adalah dengan cara menetukan Perhitungan dan Pencatatan Harga Pokok
harga jual yang tepat untuk produk yang terjual. Produk
Sedangkan Halim dan Supomo (2005) Hansen dan mowen (2004) membagi
mendefinisikan harga jual adalah biaya total metode perhitungan produksi dalam 2 jenis,
(biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya yaitu:
administrasi dan umum) ditambah jumlah laba 1. Perhitungan produksi biaya pesanan
(mark up) yang diinginkan perusahaan. Samryn Pada sistem produksi berdasar pesanan,
(2012:347) definisi harga merupakan salah satu biaya-biaya diakumulasikan berdasarkan
jenis informasi penting yang diterima pelanggan pekerjaannya. Pengumpulan biaya per pekerjaan
Analisis Penentuan Harga Jual Produk Menggunakan Metode… |6

menyediakan informasi penting bagi informasi yang tersaji dalam laporan tersebut.
manajemen. Perusahaan yang beroperasi dalam Dengan pendekatan ini, para pemakai laporan
industri berdasarkan proses, memproduksi jenis dapat membuat berbagai analisis sesuai
jasa atau produk yang sangat banyak dan kebutuhannya berdasarkan informasi yang
berbeda satu dengan lainnya. Produk khusus standar.
atau yang dibuat menurut pesanan termasuk 2. Variable costing
dalam kategori ini, termasuk juga perusahaan Untuk pengguna internal manajemen
yang menyediakan jasa yang berbeda kepada harga pokok produk dapat juga dihitung dengan
setiap pelanggan. menggunakan pendekatan variable costing.
2. Perhitungan produksi biaya proses Dalam pendekatan ini, biaya-biaya yang
Pada sistem produksi biaya proses, biaya diperhitungkan sebagai harga pokok produk
per unit dihitung melalui pembagian biaya adalah biaya produksi variabel yang terdiri dari
prosesnya dengan output pada periode terkait. biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam dan biaya overhead variabel. Biaya-biaya
industri proses, secara besar-besaran produksi tetap dikelompokkan sebagai biaya
memproduksi produk yang hampir sama atau periodik bersama-sama dengan biaya tetap
sejenis. Hal yang penting dalam sistem proses nonproduksi.
adalah bahwa biaya satu unit produk, identik Pendekatan variable costing atau juga dikenal
dengan biaya produk lainnya. sebagai pendekatan kontribusi merupakan suatu
Dalam membebankan harga pokok format laporan laba rugi yang mengelompokkan
kepada produk, Samryn (2012) mendefinisikan biaya berdasarkan perilaku biaya, dimana biaya-
ada 2 (dua) konsep pembebanan harga pokok biaya dipisahkan menurut kategori biaya
yaitu: variabel dan biaya tetap. Biaya tidak dipisahkan
1. Full costing menurut fungsi-fungsi produksi, administrasi,
Dalam akuntansi biaya untuk dan penjualan. Pendekatan ini juga dikenal
pengumpulan harga pokok secara umum dikenal sebagai pendekatan biaya langsung karena biaya
pengumpulan semua biaya produksi untuk variabel yang menjadi harga pokok dalam
selanjutnya diperhitungkan sebagai harga pokok perhitungannya terdiri dari biaya-biaya
produk tanpa mempertimbangkan faktor langsung. Dalam pendekatan ini hanya biaya-
perilakunya. Dalam pendekatan ini semua biaya biaya produksi yang berubah secara proporsional
produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, dengan perubahan output yang diperlakukan
biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik sebagai elemen harga pokok produk. Laporan
diperhitungkan sebagai harga pokok produk. laba rugi yang dihasilkan dari pendekatan ini
Dalam akuntansi manajemen cara ini disebut banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pendekatan full costing. Karena menyerap pihak internal perusahaan. Oleh karena itu,
semua elemen biaya produksi sebagai komponen sistematikanya tidak harus disesuaikan dengan
harga pokok produknya, maka metode ini juga prinsip akuntansi yang berlaku umum. Para
disebut (absorption costing). pemakainya dapat membuat berbagai model
Pendekatan full costing yang biasanya penyajian sesuai dengan bentuk yang
disebut sebagai pendekatan tradisional dianggapnya paling informatif.
menghasilkan laporan laba rugi dimana biaya-
biaya diorganisasi dan disajikan berdasarkan Pengertian Laba Kotor
fungsi-fungsi produksi, administrasi, dan Kasmir (2017) mendefinisikan laba
penjualan. Laporan laba rugi yang dihasilkan kotor adalah laba yang diperoleh sebelum
dari pendekatan ini banyak digunakan untuk dikurangi biaya-biaya yang menjadi beban
memenuhi kebutuhan pihak luar perusahaan. perusahaan. Sedangkan Harrison, dkk (2012)
Oleh karena itu, sistematikanya harus mendefinisikan laba kotor adalah pendapatan
disesuaikan dengan prinsip akuntansi yang penjualan dikurangi harga pokok penjualan.
berlaku umum untuk menjamin keseragaman Stice (2009) mendefinisikan laba kotor adalah
Analisis Penentuan Harga Jual Produk Menggunakan Metode… |7

selisih antara pendapatan dari penjualan bersih yang tepat akan berujung pada penentuan harga
dan harga pokok penjualan. jual produk yang tepat pula, sehingga
Berdasarkan uraian definisi di atas laba perusahaan memperoleh laba yang telah di-
kotor adalah selisih total penjualan dengan biaya rencanakan sebelumnya secara maksimal.
produksi suatu barang. Metode cost plus pricing sebagai salah satu
metode penetapan harga yang tidak lepas dari
Kerangka Pikir pendekatan perhitungan harga pokok produksi.
Perusahaan sangat membutuhkan Secara sederhana kerangka pikir dapat
perhitungan harga pokok produksi yang efisien dijelaskan dalam gambar berikut:
dan efektif. Perhitungan harga pokok produksi

PT RIMBA RAYA LESTARI

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BIAYA

BIAYA BAHAN BAKU BIAYA TENAGA KERJA BOP (TETAP & VARIABEL)

METODE PERUSAHAAN METODE FULL COSTING

HARGA POKOK PRODUKSI

LABA KOTOR

BIAYA TOTAL (TOTAL HARGA


POKOK PRODUKSI)

LABA YANG DIHARAPKAN

HARGA JUAL PER UNIT

METODE PENELITIAN laporan pemakaian bahan baku, biaya tenaga


Jenis dan Sumber Data kerja, dan biaya overhead pabrik perusahaan.
Jenis data dalam penelitian ini yaitu data Sedangkan data sekunder merupakan data yang
primer dan data sekunder. Adapun data primer diperoleh dari media perantara seperti buku,
diperoleh langsung dari objek yang diteliti jurnal, dan media lain yang mendukung
berupa laporan biaya-biaya produksi seperti penelitian ini.
Analisis Penentuan Harga Jual Produk Menggunakan Metode… |8

Teknik Pengumpulan Data untuk menelusuri objek biaya langsung dan


Metode pengumpulan data yang tidak langsung serta mengetahui biaya overhead
dilakukan dalam penelitian ini adalah: pabrik dari perusahaan tersebut. Hasil
1. Studi lapangan perhitungan kemudian dianalisis untuk dijadikan
Studi lapangan dilakukan oleh peneliti dasar penetapan harga pokok produksi yang
dengan cara mengadakan pengamatan langsung paling efektif dan efisien bagi perusahaan.
pada perusahaan PT Rimba Raya Lestari yang Berikut analisis data yang digunakan dalam
menjadi objek penelitian. Teknik pengumpulan penelitian ini:
data ini dilakukan dengan cara observasi 1. Analisis deskriptif kuantitatif
langsung ke perusahaan tersebut utuk Analisis deskriptif kuantitatif digunakan
mengetahui secara langsung mengenai data yang untuk menjelaskan perhitungan dengan
ada sesuai dengan masalah yang akan diteliti. menggunakan metode full costing dalam
Sehingga data yang diperoleh berupa informasi menentukan harga pokok produksi yang
yang relevan dengan penelitian. kemudian informasi tersebut akan dijadikan
2. Studi pustaka landasan dalam penentuan harga jual produk.
Studi pustaka merupakan teknik Melalui pendekatan biaya, harga jual akan
pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti ditentukan dengan menggunakan cost plus
dengan cara mencari, mengumpulkan, membaca, pricing. Biaya-biaya yang terjadi dalam proses
dan mempelajari serta memahami literatur produksi akan disajikan dalam rumus atau
referensi yang bersumber dari buku, jurnal, konsep-konsep yang telah ditentukan dalam
makalah dan sumber lainnya yang relevan metode full costing.
dengan permasalahan yang dikaji guna 1. Samryn (2012) menjelaskan kos atau
mendapatkan kejelasan tentang konsep dan harga pokok produksi menurut metode
landasan teori yang berkaitan dengan penelitian full costing terdiri dari unsur biaya
ini. produksi berikut ini:
3. Studi dokumentasi Biaya Bahan Baku Langsung xxx
Dokumen merupakan sebuah tulisan Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
yang memuat informasi. Dimana informasi Overhead Pabrik Variabel xxx
tersebut merupakan data primer yang diperoleh Total Biaya Produksi Variabel xxx
langsung dari perusahaan seperti dokumen Overhead Pabrik Tetap xxx
mengenai profil perusahaan, data biaya bahan Harga Pokok Per Unit Produk xxx
baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead 2. Perhitungan Penetapan Harga Jual
pabrik yang dikeluarkan dalam proses Dalam penetapan harga jual
pengolahan produk. dalam penelitian tersebut peneliti
4. Internet searching menggunakan harga biaya plus (cost plus
Internet searching dilakukan dengan pricing method). Dan dapat hitung dengan
cara mencari sumber referensi atau bahan acuan rumus harga biaya plus sebagai berikut:
dalam mendukung kelengkapan referensi
peneliti yang berkaitan dengan masalah yang Dalam penentuan harga jual suatu
diteliti. produk yang dihasilkan menggunakan
metode cost plus pricing ini semua unsur
Teknik Pengolahan dan Analisis Data biaya harus diperhitungkan, baik biaya
Data yang telah didapat dari penelitian produksi maupun biaya nonproduksi yang
ini dihitung dengan menggunakan perhitungan ada di perusahaan dan akan menghasilkan
harga pokok produksi, yaitu dengan biaya total atau total harga pokok
menggunakan metode full costing untuk produksi. Adapun perhitungan biaya total
menghitung harga pokok produksi yang yaitu:
selanjutnya digunakan untuk menentukan harga
jual produk kepada konsumen. Hal ini dilakukan
Analisis Penentuan Harga Jual Produk Menggunakan Metode… |9

Selanjutnya harga jual produk tersebut dengan mark up (%) kemudian dibagi dengan
dihitung dengan metode cost plus pricing volume produksi. Perhitungannya dapat
dengan pendekatan full costing yaitu dengan dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
cara menjumlahkan total taksiran biaya total

HASIL PENELITIAN terdiri dari berbagai jenis log. Penggunaan


Harga Pokok Produksi Konvensional bahan baku yang digunakan oleh perusahaan
1. Biaya bahan baku selama bulan Januari 2019 dapat dilihat dalam
Bahan baku yang digunakan PT Rimba tabel di bawah ini:
Raya Lestari untuk memproduksi plywood
Tabel 1
Biaya Bahan Baku

No. Nama Bahan Kuantitas Harga (Rp) Biaya (Rp)


1. Meranti 3.535 Lembar 1.627.000 5.751.445.000
2. Melapi/ Mersawa 219 Lembar 1.627.000 356.313.000
3. KPR/ KRG/ M.Batu 125 Lembar 1.627.000 203.375.000
4. Rimba Campuran 1.065 Lembar 1.254.500 1.336.042.500
5. Sengon 2.270 Lembar 625.000 1.418.750.000
Total Pemakaian Log 7.214 Lembar - 9.065.925.500
Sumber: Biaya Bahan Baku PT Rimba Raya Lestari Januari 2019
Total pemakaian bahan baku tersebut sama rata dalam proses produksi. Sehingga
dapat menghasilkan 2 jenis produk plywood, dapat digambarkan pemakaian bahan baku
yaitu tipis (3 ply) dan tebal (5 ply) yang dibagi untuk 2 jenis produk plywood sebagai berikut:
Tabel 2
Biaya Bahan Baku 3 Ply dan 5 Ply

No. Nama Bahan Kuantitas Harga (Rp) Biaya (Rp)


1. Meranti 1.768 Lembar 1.627.000 2.875.722.500
2. Melapi/ Mersawa 110 Lembar 1.627.000 178.156.500
3. KPR/ KRG/ M.Batu 63 Lembar 1.627.000 101.687.500
4. Rimba Campuran 533 Lembar 1.254.500 668.021.250
5. Sengon 1.135 Lembar 625.000 709.375.000
Total Pemakaian Log 3.607 Lembar - 4.532.962.750
Sumber: Data Diolah (2019)
2. Biaya tenaga kerja mengelompokkan bagian berdasarkan mesin
PT Rimba Raya Lestari menggunakan dan proses yang dilaksanakan untuk membuat
tenaga kerja agar proses produksi plywood plywood sehingga perusahaan tidak membagi
dapat beroperasi secara maksimal. Dalam proses produksi ke dalam departemen-
pelaksanaan produksi, perusahaan departemen tertentu. Biaya tenaga kerja yang
A n a l i s i s P e n e n t u a n H a r g a J u a l P r o d u k M e n g g u n a k a n M e t o d e … | 10

dikeluarkan oleh perusahaan selama bulan bawah ini:


Januari 2019 dapat dilihat dalam tabel di
Tabel 3
Biaya Tenaga Kerja

Karyawan Tetap PKWT Jumlah Karyawan Upah Per Orang


Biaya (Rp)
(Orang) (Orang) (Orang) (Rp)
656 36 692 3.048.743 2.109.730.287
Sumber: Biaya Tenaga Kerja PT Rimba Raya Lestari Januari 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dan tebal. Pembagian karyawan dilakukan
bahwa jumlah karyawan PT Rimba Raya sama rata yaitu 346 orang untuk 1 jenis
Lestari sebanyak 692 orang di bidang produksi produksi. Sehingga dapat digambarkan biaya
plywood. Namun, perusahaan membagi tenaga kerja untuk 2 jenis produk plywood
karyawan untuk memproduksi plywood tipis sebagai berikut:
Tabel 4
Biaya Tenaga Kerja 3 Ply dan 5 Ply

Karyawan Tetap PKWT Jumlah Karyawan Upah Per Orang


Biaya (Rp)
(Orang) (Orang) (Orang) (Rp)
328 18 346 3.048.743 1.054.865.144
Sumber: Data Diolah (2019)
3. Biaya overhead pabrik dari biaya reparasi dan pemeliharaan, biaya
Dalam melakukan proses produksi, PT bahan penolong, biaya bahan pembantu, dan
Rimba Raya Lestari mengeluarkan biaya biaya kemasan. Biaya-biaya tersebut menjadi
lainnya selain dari biaya bahan baku dan biaya biaya overhead pabrik yang dikeluarkan oleh
tenaga kerja. Perusahaan mengeluarkan biaya- perusahaan selama bulan Januari 2019 dan
biaya tambahan antara lain biaya listrik, biaya dapat diperhitungkan dalam tabel dibawah di
air, dan biaya penunjang produksi yang terdiri bawah ini:
Tabel 5
Biaya Overhead Pabrik
Jumlah Biaya
Keterangan Biaya (Rp)
(Rp)
Biaya Tetap
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan 770.561.250
Biaya Variabel
Biaya Listrik 1.781.124.000
Biaya Air 22.348.561
Biaya Bahan Penolong 7.832.837.060
Biaya Bahan Pembantu 918.667.800
Biaya Kemasan 288.450.000
Total Biaya Overhead Pabrik Variabel 10.843.427.422
Total Biaya Overhead Pabrik 11.613.988.672
Sumber: Biaya Overhead Pabrik PT Rimba Raya Lestari Januari 2019
Dengan total biaya overhead pabrik Berdasarkan laporan produksi perusahaan,
sebulan sebesar Rp 11.613.960.672. Biaya plywood tipis terdiri dari 86,5% jumlah
tersebut merupakan biaya keseluruhan baik produksi sedangkan plywood tebal terdiri dari
plywood tipis maupun plywood tebal. 13,5% jumlah produksi. Sehingga dapat
A n a l i s i s P e n e n t u a n H a r g a J u a l P r o d u k M e n g g u n a k a n M e t o d e … | 11

digambarkan biaya overhead pabrik untuk 2 jenis produk plywood sebagai berikut:
Tabel 6
Biaya Overhead Pabrik 3 Ply
Keterangan Biaya (Rp) Jumlah Biaya (Rp)
Biaya Tetap
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan 666.535.481
Biaya Variabel
Biaya Listrik 1.540.672.260
Biaya Air 19.331.506
Biaya Bahan Penolong 6.775.404.057
Biaya Bahan Pembantu 794.647.647
Biaya Kemasan 249.509.250
Total Biaya Overhead Pabrik Variabel 9.379.564.720
Total Biaya Overhead Pabrik 10.046.100.201
Sumber: Data Diolah (2019)
Tabel 7
Biaya Overhead Pabrik 5 Ply
Keterangan Biaya (Rp) Jumlah Biaya (Rp)
Biaya Tetap
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan 104.025.769
Biaya Variabel
Biaya Listrik 240.451.740
Biaya Air 3.017.056
Biaya Bahan Penolong 1.057.433.003
Biaya Bahan Pembantu 124.020.153
Biaya Kemasan 38.940.750
Total Biaya Overhead Pabrik Variabel 1.463.862.702
Total Biaya Overhead Pabrik 1.567.888.471
Sumber: Data Diolah (2019)
Perhitungan harga pokok produksi yang dan biaya overhead pabrik pada saat
dilakukan perusahaan yaitu dengan melakukan proses produksi plywood.
menjumlahkan semua total biaya produksi, Perhitungan harga pokok produksi terbagi atas
yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, 2 produk plywood sebagai berikut:
Tabel 8
Harga Pokok Produksi Plywood 3 Ply
Keterangan Total Biaya (Rp)
Biaya Bahan Baku 4.532.962.750
Biaya Tenaga Kerja 1.054.865.144
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Tetap
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan 666.535.481
Biaya Variabel
Biaya Listrik 1.540.672.260
Biaya Air 19.331.506
Biaya Bahan Penolong 6.775.404.057
Biaya Bahan Pembantu 794.647.647
Biaya Kemasan 249.509.250
Total Biaya Overhead Pabrik Variabel 10.046.100.201
Total Biaya Produksi 15.633.928.095
Jumlah Produksi 661.668 Lembar
Harga Pokok Produksi 23.628
Sumber: Data Diolah (2019)
A n a l i s i s P e n e n t u a n H a r g a J u a l P r o d u k M e n g g u n a k a n M e t o d e … | 12

Tabel 9
Harga Pokok Produksi Plywood 5 Ply
Keterangan Total Biaya (Rp)
Biaya Bahan Baku 4.532.962.750
Biaya Tenaga Kerja 1.054.865.144
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Tetap
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan 104.025.769
Biaya Variabel
Biaya Listrik 240.451.740
Biaya Air 3.017.056
Biaya Bahan Penolong 1.057.433.003
Biaya Bahan Pembantu 124.020.153
Biaya Kemasan 38.940.750
Total Biaya Overhead Pabrik Variabel 1.567.888.471
Total Biaya Produksi 7.155.716.364
Jumlah Produksi 103.532 Lembar
Harga Pokok Produksi 69.116
Sumber: Data Diolah (2019)
Harga Pokok Produksi Menggunakan Full dihitung sebagai biaya produksi. Hal ini
Costing disebabkan karena dalam metode full costing
semua biaya harus diperhitungkan dalam
Harga pokok produksi menurut metode
menentukan total harga pokok produksi yang
full costing yaitu menghitung seluruh biaya
akurat, yang akan dijadikan sebagai dasar
yang mempengaruhi proses produksi, seperti
dalam penentuan harga jual.
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan
1. Biaya depresiasi kendaraan
biaya overhead pabrik, baik yang bersifat tetap
PT Rimba Raya Lestari tidak
maupun yang bersifat variabel. Berdasarkan
menghitung biaya depresiasi kendaraan ke
data yang diterima dari perusahaan dalam
dalam harga pokok produksi. Hal ini
menghitung harga pokok produksi plywood,
disebabkan karena perusahaan meng-
terdapat beberapa biaya yang tidak dihitung
klasifikasikan kendaraan sebagai modal awal
oleh perusahaan.
perusahaan. Biaya depresiasi untuk masing-
Biaya yang diabaikan oleh perusahaan
masing kendaraan per bulan dapat dilihat
yaitu biaya depresiasi kendaraan dan biaya
dalam tabel berikut:
depresiasi mesin produksi. Biaya tersebut akan
Tabel 10
Biaya Depresiasi Kendaraan Pabrik
Umur Penyusutan per Penyusutan per
No. Nama Kendaraan Unit Harga (Rp)
(Tahun) Tahun (Rp) Bulan (Rp)
1 Forklift Mitsubishi 9 250.000.000,00 8 31.250.000 2.604.167
2 Excavator Hitachi ZX330 1 483.121.980,00 8 60.390.248 5.032.521
3 Excavator Komatsu PC78 3 190.320.780,00 8 23.790.098 1.982.508
4 Truk 2 260.000.000,00 8 32.500.000 2.708.333
Total Penyusutan Kendaraan Pabrik (100%) 147.930.345 12.327.529
Penyusutan Kendaraan Pabrik 3 Ply (86,5%) 127.959.748 10.663.312
Penyusutan Kendaraan Pabrik 5 Ply (13,5%) 19.970.597 1.664.216
Sumber: Data diolah (2019)
2. Biaya depresiasi mesin produksi harga pokok produksi. Hal ini disebabkan
PT Rimba Raya Lestari tidak karena perusahaan mengklasifikasikan mesin
menghitung biaya depresiasi mesin ke dalam sebagai modal awal perusahaan. Biaya
A n a l i s i s P e n e n t u a n H a r g a J u a l P r o d u k M e n g g u n a k a n M e t o d e … | 13

depresiasi untuk masing-masing mesin per bulan dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 11
Biaya Depresiasi Mesin Produksi
Umur Penyusutan per Penyusutan per
No. Nama Mesin Unit Harga (Rp)
(Tahun) Tahun (Rp) Bulan (Rp)
1 Rotary Meinan 1 834.417.987,00 12 69.534.832 5.794.569
2 Rotary Meinan 5' 2 834.417.987,00 12 69.534.832 5.794.569
3 Rotary China 9' Spindles 10 504.833.700,00 12 42.069.475 3.505.790
4 Rotary China 5' Spindles 1 360.595.500,00 12 30.049.625 2.504.135
5 Rotary Uroko REB 9' 2 2.004.910.980,00 12 167.075.915 13.922.993
6 Rotary Uroko Super Hirex 9' 1 3.750.193.200,00 12 312.516.100 26.043.008
7 Rotary Uroko SUS 9' 2 3.750.193.200,00 12 312.516.100 26.043.008
8 Continous Dryer 4 1.622.679.750,00 12 135.223.313 11.268.609
9 Roll Dryer Chi Huanq 3 1.442.382.000,00 12 120.198.500 10.016.542
10 Core Builder 23 389.572.954,38 12 32.464.413 2.705.368
11 Cold Press 11 144.238.200,00 12 12.019.850 1.001.654
12 Hot Press 4 288.461.976,18 12 24.038.498 2.003.208
13 Sizer 3 72.119.100,00 12 6.009.925 500.827
14 Sander 4 158.662.020,00 12 13.221.835 1.101.820
15 Long Core Builder 2 309.073.614,00 12 25.756.135 2.146.345
16 Face Back Compuser 3 288.476.400,00 12 24.039.700 2.003.308
17 Glue Spreader 7 36.059.550,00 12 3.004.963 250.414
18 Sander Core Kalibrasi 4 98.081.976,00 12 8.173.498 681.125
Total Penyusutan Mesin Produksi (100%) 1.407.447.508 117.287.292
Penyusutan Mesin Produksi 3 Ply (86,5%) 1.217.442.094 101.453.508
Penyusutan Mesin Produksi 5 Ply (13,5%) 190.005.414 15.833.784
Sumber: Data diolah (2019)
Sama halnya dengan harga pokok Perhitungan harga pokok produksi dengan
produksi konvensional, harga pokok produksi menggunakan metode full costing pada produk
yang dihitung dengan menggunakan metode full plywood tipis dan plywood tebal dapat
costing dibagi menjadi 2 jenis produk plywood. digambarkan sebagai berikut:
Tabel 12
Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode Full Costing 3 Ply
Biaya Bahan Baku
Meranti 1.768 Lembar @ Rp 1.627.000 Rp 2.875.722.500
Melapi/ Mersawa 110 Lembar @ Rp 1.627.000 Rp 178.156.500
KPR/ KRG/ M.Batu 63 Lembar @ Rp 1.627.000 Rp 101.687.500
Rimba Campuran 533 Lembar @ Rp 1.254.500 Rp 668.021.250
Sengon 1.135 Lembar @ Rp 625.000 Rp 709.375.000
Total Biaya Bahan Baku Rp 4.532.962.750
Biaya Tenaga Kerja 346 Orang @ Rp 3.048.743 Rp 1.054.865.144
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Tetap
Biaya Depresiasi Mesin Produksi Rp 101.453.508
Biaya Depresiasi Kendaraan Rp 10.663.312
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Rp 666.535.481
Total Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 778.652.301
Biaya Variabel
Biaya Listrik Rp 1.540.672.260
Biaya Air Rp 19.331.506
Biaya Bahan Penolong Rp 6.775.404.057
Biaya Bahan Pembantu Rp 794.647.647
Biaya Kemasan Rp 249.509.250
Total Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 9.379.564.720
Total Biaya Overhead Pabrik Rp 10.158.217.021
Total Biaya Produksi Rp 15.746.044.915
Jumlah Produksi 661.668 Lembar
Harga Pokok Produksi Rp 23.797
Sumber: Data diolah (2019)
A n a l i s i s P e n e n t u a n H a r g a J u a l P r o d u k M e n g g u n a k a n M e t o d e … | 14

Tabel 13
Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode Full Costing 5 Ply
Biaya Bahan Baku
Meranti 1.768 Lembar @ Rp 1.627.000 Rp 2.875.722.500
Melapi/ Mersawa 110 Lembar @ Rp 1.627.000 Rp 178.156.500
KPR/ KRG/ M.Batu 63 Lembar @ Rp 1.627.000 Rp 101.687.500
Rimba Campuran 533 Lembar @ Rp 1.254.500 Rp 668.021.250
Sengon 1.135 Lembar @ Rp 625.000 Rp 709.375.000
Total Biaya Bahan Baku Rp 4.532.962.750
Biaya Tenaga Kerja 346 Orang @ Rp 3.048.743 Rp 1.054.865.144
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Tetap
Biaya Depresiasi Mesin Produksi Rp 15.833.784
Biaya Depresiasi Kendaraan Rp 1.664.216
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Rp 104.025.769
Total Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 121.523.770
Biaya Variabel
Biaya Listrik Rp 240.451.740
Biaya Air Rp 3.017.056
Biaya Bahan Penolong Rp 1.057.433.003
Biaya Bahan Pembantu Rp 124.020.153
Biaya Kemasan Rp 38.940.750
Total Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 1.463.862.702
Total Biaya Overhead Pabrik Rp 1.585.386.472
Total Biaya Produksi Rp 7.173.214.365
Jumlah Produksi 103.532 Lembar
Harga Pokok Produksi Rp 69.285
Sumber: Data diolah (2019)
Berdasarkan perhitungan harga pokok Perbedaan perhitungan harga pokok produksi
produksi yang dilakukan, dapat diketahui bahwa antara konvensional dengan perhitungan harga
harga pokok produksi dengan menggunakan pokok produksi menggunakan metode full
metode full costing memiliki angka yang lebih costing dapat dilihat sebagai berikut:
tinggi dibandingkan dengan konvensional.
Tabel 14
Perbandingan Harga Pokok Produksi
Jenis Produk Perusahaan Full Costing Selisih
3 Ply Rp 23.628 Rp 23.797 Rp 169
5 Ply Rp 69.116 Rp 69.285 Rp 169
Sumber: Data diolah (2019)
Harga Jual Konvensional
Penentuan harga jual produk pada Harga Jual Menggunakan Cost Plus Pricing
perusahaan sangatlah penting karena harga jual Biaya Administrasi
sangat menentukan laba yang akan diperoleh Biaya ATK Rp 9.000.000
perusahaan. Dimana antara biaya produksi dan Biaya K3 Rp 15.000.000
harga jual memiliki hubungan signifikan dalam
Total biaya administrasi : Rp 24.000.000
menentukan laba yang diinginkan atau
diharapkan perusahaan. PT Rimba Raya Lestari Biaya telpon dan internet : Rp 2.786.000
dalam menentukan harga jual produknya yaitu Total : Rp 26.786.000
dengan melakukan estimasi biaya atau Berdasarkan perhitungan di atas dapat
pengorbanan sumber ekonomi yang dikeluarkan diketahui bahwa biaya nonproduksi sebulan
perusahaan dalam memproduksi plywood. sebesar Rp 26.786.000. Berdasarkan hasil
Berdasarkan perhitungan di atas, Harga wawancara yang dilakukan, diketahui bahwa
Pokok Produksi pada PT Rimba Raya Lestari
perusahaan menginginkan laba sebesar 38%
bulan Januari 2019 sebesar Rp 29.723 per
lembar secara keseluruhan. Dari perkiraan untuk setiap produk yang akan dijual. Persentase
tersebut, perusahaan menentukan harga jual tersebut berdasarkan asumsi peneliti dengan
untuk plywood tipis (3 Ply) sebesar Rp 39.000 pengarahan langsung oleh Kepala Bagian Tata
per lembar dan Rp 55.000 per lembar untuk Usaha Kayu (TUK) dengan perhitungan sebagai
plywood tebal (5 Ply). Harga ini relatif tidak berikut:
konstan disebabkan karena kelangkaan bahan
baku.
A n a l i s i s P e n e n t u a n H a r g a J u a l P r o d u k M e n g g u n a k a n M e t o d e … | 15

Tabel 15
Perhitungan Persentase Laba
Unit Produksi (Lembar) Harga Jual (Rp)
Total (Rp)
Keseluruhan 3 Ply 5 Ply 3 Ply 5 Ply
100% 86,50% 13,50% 39.000 55.000 -
765.200 661.668 103.532 25.805.069.160 5.694.235.800 31.499.304.960
Total Biaya Produksi (Rp) 22.789.644.459
Margin Keuntungan (Rp) 8.709.660.501
Persentase Keuntungan (%) 38%
Sumber: Data Diolah (2019)
Penentuan harga jual dengan metode pada perhitungan harga pokok produksi akan
cost plus pricing merupakan penentuan harga menghasilkan perhitungan yang berbeda
jual yang paling sederhana yaitu dengan dengan perusahaan. Maka perhitungan
menambahkan sejumlah mark up atau penetuan harga jual cost plus pricing
persentase laba yang diharapkan perusahaan. menggunakan metode full costing sebagai
Dengan menggunakan pendekatan full costing berikut:
1. Harga Jual Plywood 3 Ply
Biaya Produksi Per Pcs = HPP
Jumlah Unit Produksi
Rp 15.772.830.915
661.668 Lembar
Rp 23.838

Harga Jual = HPP + (% Laba x HPP)


= Rp 15.772.830.915 + ( 38% x Rp 15.772.830.915)
= Rp 21.766.506.663

Harga Jual Per Pcs = Harga Jual


Jumlah Unit Produksi
Rp 21.766.506.663
661.668 Lembar
Rp 32.896
2. Harga Jual Plywood 5 Ply
Biaya Produksi Per Pcs = HPP
Jumlah Unit Produksi
Rp 7.200.000.365
103.532 Lembar
Rp 69.544

Harga Jual = HPP + (% Laba x HPP)


= Rp 7.200.000.365 + ( 38% x Rp 7.200.000.365)
= Rp 9.936.000.504

Harga Jual Per Pcs = Harga Jual


Jumlah Unit Produksi
Rp 9.936.000.504
103.532 Lembar
Rp 95.971
A n a l i s i s P e n e n t u a n H a r g a J u a l P r o d u k M e n g g u n a k a n M e t o d e … | 16

Berdasarkan perhitungan di samping, full costing mengalami perbedaan.


dapat diketahui bahwa harga jual plywood 3 Perbandingan harga jual menurut perusahaan
ply per lembar sebesar Rp 32.896 dan sebesar dengan menurut metode cost plus pricing
Rp 95.971 untuk plywood 5 ply per lembar. untuk penentuan harga jual plywood sebagai
Penentuan harga jual pada perusahaan dengan berikut:
metode cost plus pricing dengan pendekatan
Tabel 16
Perbandingan Harga Jual
Jenis Produk Perusahaan Cost Plus Pricing Selisih
3 Ply Rp 39.000 Rp 32.896 Rp 6.104
5 Ply Rp 55.000 Rp 95.971 -Rp 40.971
Sumber: Data diolah (2019)
Berdasarkan tabel di atas, diketahui perkiraan dari harga per lembar sebesar
harga jual plywood 3 ply menurut cost plus Rp 39.000 untuk plywood 3 ply dan
pricing lebih rendah dengan selisih Rp 6.104. sebesar Rp 55.000 untuk plywood 5 ply.
Namun sebaliknya, harga jual plywood 5 ply Sedangkan menurut perhitungan harga
konvensional lebih rendah dengan selisih Rp jual dengan metode cost plus pricing yaitu
40.971. Hal ini dikarenakan perusahaan hanya sebesar Rp 32.896 untuk plywood 3 ply
menetapkan harga apa adanya dan hanya dan sebesar Rp 95.971 untuk plywood 5
berdasarkan estimasi. Perusahaan beranggapan ply.
semakin tebal plywood maka harga jual 3. Terdapat selisih sebesar Rp 169 pada
produknya semakin murah disebabkan jumlah harga pokok produksi antara
lembar produk yang lebih sedikit dengan pe- penghitungan konvensional dengan
ngemasan (packing) yang sama. Walaupun penghitungan menurut full costing.
demikian, masih banyak faktor yang Sedangkan dalam harga jual,
mempengaruhi harga jual seperti kualitas konvensional dan penghitungan dengan
produk, kondisi pasar, kebijakan perusahaan, metode cost plus pricing terdapat selisih
dan lain sebagainya. Perhitungan dengan cost sebesar Rp 6.104 untuk plywood 3 ply dan
plus pricing hanya sebagai langkah awal dalam sebesar Rp 40.971 untuk plywood 5 ply.
menetapkan harga jual.
SARAN
SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah
Berdasarkan hasil analisis dan dilakukan, adapun saran-saran peneliti sebagai
pembahasan yang dilakukan peneliti, maka hasil berikut:
penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. PT Rimba Raya Lestari diharapkan
1. Terdapat perbedaan perhitungan antara memperhitungkan biaya overhead pabrik
harga pokok produksi konvensional dan lebih rinci agar memberikan penjelasan
harga pokok produksi menggunakan full yang lebih akurat mengenai data biaya
costing, hal ini terjadi karena adanya produksi.
perbedaan pembebanan biaya overhead 2. PT Rimba Raya Lestari diharapkan
pabrik. Perusahaan mengabaikan biaya menentukan harga jual dengan
depresiasi aktiva tetap (mesin produksi menggunakan metode akuntansi agar
dan kendaraan pabrik) sebagai biaya memperoleh harga yang dapat bersaing
overhead pabrik. Sedangkan dalam dalam pasar lokal maupun global.
metode full costing, biaya depresiasi 3. PT Rimba Raya Lestari diharapkan
aktiva tetap dibebankan sebagai biaya melakukan penghitungan harga pokok
overhead pabrik. produksi dan harga jual dengan akurat
2. Penentuan harga jual pada perusahaan melalui metode penghitungan akuntansi
hanya menggunakan estimasi atau seperti full costing dan cost plus pricing.
A n a l i s i s P e n e n t u a n H a r g a J u a l P r o d u k M e n g g u n a k a n M e t o d e … | 17

DAFTAR PUSTAKA Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen


Ahmad, Kamaruddin. 1996. Akuntansi YKPN
Manajemen: Dasar-dasar Konsep
Biaya & Pengambilan Keputusan. Purnama, Dian. 2017. “Perhitungan Harga
Edisi Revisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Pokok Produksi dalam Menentukan
Grafindo Persada Harga Jual Melalui Metode Cost Plus
Bahri, Syaiful. 2016. Pengantar Pricing dengan Pendekatan Full
Akuntansi. Yogyakarta: CV Costing (Studi pada PT. Prima
Andi Offset Istiqamah Sejahtera di Makassar)”.
Skripsi. UIN Alauddin Makassar.
(Online), (https://repositori.uain-
Batubara, Helmina. 2013. ”Penentuan Harga alauddin.ac.id), diakses 6 Oktober
Pokok Produksi Berdasarkan Metode 2018
Full costing pada Pembuatan Etalase
Kaca dan Aluminium di UD. Istana
Alumunium Manado”. Jurnal. Rudianto. 2009. Pengantar
Universitas Sam Ratulangi Manado. Akuntansi. Jakarta: Erlangga
(Online), (https://media.neliti.com), Samryn, L.M. 2012. Akuntansi Manajemen:
diakses 15 Oktober 2018 Informasi Biaya Untuk Mengendalikan
Aktivitas Operasi dan Informasi Edisi
Firmansyah, Iman. 2014. Revisi. Jakarta: Kencana Prenadamedia
Akuntansi Biaya Itu Gampang. Group
Jakarta: Dunia Cerdas
Santoso, Iman. (2007). Akuntansi Keuangan
Menengah (Intermediate Accountin).
Halim, Abdul dan Bambang Supomo. 2005. Bandung : PT Refika Aditama
Akuntansi Manajemen. Yogyakarta :
BPFE- YOGYAKARTA
Setiyaningsih, Endra. 2014. “Analisis Penerapan
Hansen, dan Mowen. 2004. Akuntansi Metode Full costing dalam
Manajemen Buku 1 Edisi 7. Jakarta: Perhitungan Harga Pokok Produksi
Salemba Empat Untuk Penetapan Harga Jual (Studi
Kasus pada Pabrik Tahu Lestari)”.
-----------. 2007. Akuntansi Manajerial Buku 2 Jurnal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat Universitas Dian Nuswantoro
Semarang. (Online),
(https://eprints.dinus.ac.id), diakses 15
Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, dan
Oktober 2018
George Foster. 2006. Akuntansi Biaya
Dengan Penekanan Manajerial Edisi
Kedua Belas. Jakarta: Erlangga Stice, James. 2009. Akuntansi Keuangan
Intermediate Accounting Buku 1 Edisi
16. Jakarta: Salemba Empat
Kamus Bahasa Indonesia ISBN 978-979-689-
779-1. 2008. Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional.

Kasmir. 2017. Analisis Laporan Keuangan.


Jakarta: RajaGrafindo Persada

Lasena, Sitti Rahmi. “Analisis Penentuan Harga


Pokok Produksi Pada PT. Dimembe
Nyiur Agripro”. Jurnal EMBA, Vol. 1,
No. 3, ISSN: 2303-1174, (2013): h
585-592.
Mulyadi. 2010. Akuntansi Biaya Edisi Ke 5
Cetakan Sepuluh. Yogyakarta :

Anda mungkin juga menyukai