Anda di halaman 1dari 11

PENGOLAHAN AIR

Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia,
baik untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari maupun untuk kepentingan lainnya seperti
pertanian dan indutri. Oleh karena itu keberadaan air dalam masyarakat perlu dipelihara dan
dilestarikan bagi kelangsungan kehidupan. Air tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan, tanpa
air tidaklah mungkin ada kehidupan. Kebutuhan akan pentingnya air tidak diimbangi dengan
kesadaran untuk melestarikan air, sehingga banyak sumber air yang tercemar oleh perbuatan
manusia itu sendiri. Ketidak bertanggung jawaban mereka membuat air menjadi kotor, seperti
membuang sampah ke tepian sungai sehingga aliran sungai menjadi mampet dan akhirnya timbul
banjir jika hujan turun, membuang limbah pabrik ke sungai yang mengkibatkan air itu menjadi
tercemar oleh bahan-bahan berbahaya, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan
pengolahan air yang telah tercemar hingga layak digunakan untuk aktivitas sehari-hari.

A. PENGOLAHAN AIR KOTOR

Air kotor adalah air buangan dari kamar mandi, WC, dapur dan tempat cuci yang berasal dari
buangan rumah tangga, perkantoran hotel, restoran, rumah sakit dan lain sebagainya (buangan
domestik), tetapi tidak termasuk air buangan industri dan air hujan. Proses pengolahan air kotor
pada meliputi beberapa tahap, antara lain:

(1). Pengolahan Fisik :

a. Saringan Kasar (Bar Screen); untuk menyaring sampah yang berukuran besar (>50mm).

b. Pompa Ulir (Screw Pump); untuk memompa air dari bak penampungan ke Grit Chamber.

c. Saringan Halus (Mechanical Bar Screen); untuk menyaring sampah berukuran kecil (20mm-50mm).

d. Screening Press; untuk memadatkan sampah yang dihasilkan oleh saringan halus.

e. Grit Chamber; bak pemisah Lumpur dan pasir.

(2). Pengolahan Biologik :

a. Proses Anaerobik; penurunan bahan organic secara anaerobic dengan bantuan mikroorganisme
anaerob.

b. Proses Fakultatif; penurunan bahan organic secara aerob dan anaerob.


c. Proses Maturasi (pematangan); penyempurnaan kualitas air.

1. Tujuan Penyediaan Sarana Pengolahan

Air Kotor Perbaikan sanitasi lingkungan pemukiman yang bersih, sehat dan berkesinambungan
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui terciptanya kesehatan masyarakat.

2. Pemanfaatan Hasil Proses Pengolahan Air Kotor

Hasil proses instalasi pengolahan air kotor dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk
kebutuhan pertanian dan perikanan. Sebagai produk samping, yaitu berupa lumpur organik. Lumpur
tersebut kaya akan bahan-bahan organik karena berasal dari air limbah domestik yang diproses secara
biologi. Sesuai dengan produk yang dihasilkan dari sistem pengolahan tersebut, maka lumpur yang
dihasilkan diolah untuk dijadikan media tanam yang dapat membantu proses pertumbuhan tanaman
menjadi lebih baik.

3. Benefit Pelayanan Air Kotor bagi Masyarakat

i. Perbaikan lingkungan pemukiman terutama untuk daerah-daerah padat penduduk.

ii. Penataan sistem saluran pembuangan.

iii. Penataan sistem sanitasi lingkungan pemukiman.

iv. Penurunan tingkat pencemaran pada badan-badan air penerima akibat pembuangan limbah domestik.

B. PENGOLAHAN AIR BERSIH

Air bersih adalah air yang biasa dipergunakan untuk keperluan rumah tangga yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan apabila diminum harus dimasak terlebih dahulu. Air yang diolah untuk
menjadi air bersih berasal dari air permukaan, mata air, dan air tanah.

1. Air permukaan

Air permukaan adalah sumber air yang terdapat dipermukaan tanah seperti sungai, waduk, bendungan
yang merupakan tampungan air hujan, danau. Proses pengolahan air minum meliputi :

1. Instalasi didesain untuk menghasilkan air bersih yang memenuhi standar air minum. Pengambilan
sumber air baku melalui bangunan penyadap air (INTAKE/BAK I), kemudian proses pengendapan
awal (PRASEDIMENTASI/BAK II) dari Sungai Cisangkuy dialirkan secara gravitasi dan dari Sungai
Cikapundung dialirkan menggunakan pompa.
2. Air baku masuk ke bak pengumpul air baku (Colektor Tank) di instalasi pengolahan. Air baku
umumnya mengandung kotoran dan colloidal berwarna. Untuk memisahkan kotoran ini dibubuhkan
bahan kimia/koagulan pengikat kotoran,yaitu PAC/Poly Alumunium Chloride (proses koagulasi).
Pengadukan koagulan terjadi secara hidrolis gravitasi dengan memanfaatkan water jump pada ambang
pelimpah utama sekaligus berfungsi sebagai pengaduk cepat (rapid Mix) agar koagulan tercampur
merata.

3. Ikatan antara koagulan/koloid bermuatan negatif dengan koagulan (PAC) bermuatan positif disebut
floc. Proses pembentukan floc (flokulasi) di Instalasi Badaksinga ada dua macam, yaitu secara
mekanis (paddle stirring) dikompartemen accelerator dan hidrolis/buffle channel di Floculator. Di
kompartemen ini terjadi proses pengendapan floc dan sedimentasi.

4. Flok-flok halus yang tidak terendapkan akan tersaring di bak filter/proses penyaringan floc (Proses
Filtrasi). Kemudian sebelum air masuk ke bak penampungan sementara (reservoir) dialiri gas chlor
sebagai desinfektan (Proses Desinfeksi). Selanjutnya, air siap didistribusikan.

2. Mata Air

Mata air adalah tempat pemunculan sumber air tanah yang dapat disebabkan oleh topografi,
gradien hidrolik atau struktur geologi. Sumber air yang didapat dari mata air sudah jernih dan
memenuhi persyaratan untuk menjadi air minum, tidak perlu diolah lagi sebagaimana air tercemar
(kotor), cukup diberikan gas chlor atau kaporit sebagai desinfektan di bak penampungan, dan dapat
langsung didistribusikan ke pengguna.

C. PENGOLAHAN AIR MINUM


Air minum merupakan air yang dapat dikonsumsi oleh manusia tanpa menimbulkan efek samping
yang berbahaya, mengandung jumlah mineral yang mencukupi, tidak berbau, tidak berwarna dan
tidak berasa (tawar). Air minum yang biasa digunakan adalah air minum yang berasal dari air
tanah, mata air, dan air permukaan yang selama perjalannya menembus lapisan-lapisan tanah
sehingga terjadi filtrasi atau penyaringan partikel-partikel yang tersuspensi di dalamnya. Air dalam
tanah mengandung bakteri patogen dalam jumlah yang relatif kecil dibandingkan dengan air
permukaan karena air tanah mempunyai kemungkinan kontak langsung dengan kontaminan-
kontaminan yang mungkin mencemari air tanah. Sehingga kualitas air tanah umumnya lebih baik
jika dibandingkan dengan air permukaan. Akan tetapi air ini pun tidak dapat diminum secara
langsung karena masih terdapat kemungkinan terjadinya kontaminasi, maka perlu diolah terlebih
dahulu agar memenuhi syarat kesehatan dan aman untuk dikonsumsi (Sutrisno,1987). 12 Air
minum yang digunakan harus memenuhi syarat fisika, kimia dan biologi. Syarat mutu air minum
diatur dalam SNI 01-3553-1996 seperti terlihat pada Tabel 1.

Syarat Mutu Air Minum sesuai SNI 01-3553 2006


Nomo Kriteria Uji Satuan Persyaratan
r
1 Keadaan : a.Bau ----- ---------- -- Tidak berbau
b.Rasa Unit Pt.CO Normal
c.Warna Maks 5
2 pH - 6,5 –8,53
3 Kekeruhan NTU Maks 5
4 Kesadahan, sebagai CaCO3 mg/L Maks 150
5 Zat padat terlarut mg/L Maks 500
6 Zat Organik, sebagai angka mg/L Maks 1,0
KMnO4
7 Nitrat sebagai NO3 mg/L Maks 45
8 Nitrit sebagai NO2 mg/L Maks 0,005
9 Ammonia (NH4) mg/L Maks 0,15
10 Sulfat mg/L Maks 200
11 Khlorida (Cl) mg/L Maks 250
12 Flourida (F) mg/L Maks 1
13 Sianida (CN) mg/L Maks 0,05
14 Besi (Fe) mg/L Maks 0,3
15 Mangan (Mn) mg/L Maks 0,05
16 Khlor bebas mg/L Maks 0,1
17 Cemaran logam berata
Timbal (Pb) mg/L Maks 0,005
Tembaga (Cu) mg/L Maks 0,5
Kadmium (Cd) mg/L Maks 0,005
Raksa (Hg) mg/L Maks 0,001
18 Cemaran Arsen (As) mg/L Maks 0,05
19 Cemaran mikrobaa.
a. Angka lempeng total Koloni/mL Maks 1,0x102
awal
b. Angka lempeng total Koloni/mL Maks 1,0x105
akhir
c. Bakteri bentuk coli coliAPM/100 mL <2
Koloni/mL
- Nol
d. Clotridium perfringens Negatif/100ml
-
e. Salmonella Negatif/100 ml

Langkah-langkah pada pengolahan air secara sederhana:


 Proses pendahuluan dimaksudkan untuk mengeluarkan benda-benda kasar dan
mengendapkan lumpur kasar atau pasir pada bak pengendap pendahuluan.
 Proses koagulasi dan flokulasi. Proses koagulasi dimaksudkan untuk mengendapkan
lumpur halus berupa koloid dan zat-zat kimia yang terdapat pada air. Lumpur halus
berupa koloid yang bermuatan negatif akan sukar untuk mengendap meskipun dibiarkan
beberapa waktu lamanya. Cara untuk mengendapkan lumpurhalus ialah secara kimia
yaitu mula-mula menetralkan muatan negatifnya dengan ion-ion yang bermuatan positif,
misalnya Al3+, Fe3+, Fe2+, dsb.
 Proses pengendapan lumpur yang telah netral (dengan cara pengocokan) dengan zat
pemberat diusahakan agar menjadi blok-blok yang besar dan mudah mengendap. Pada
peristiwa ini, zat-zat kimia yang terdapat pada air akan terendapkan juga.
 Proses penyaringanLumpur halus dan zat-zat kimia yang ada pada air setelah mengendap
selanjutnya disaring menggunakan pasir sehinggadidapat air yang jernih.
 Proses sterilisasiAir yang jernih didesinfekter, maksudnya untuk membasmi
mikroorganisme dan bakteri-bakteri yang ada pada air agar air itu steril. Air dibiarkan
pada bak penampung kira-kira 24 jam agar sterilisasi terjadi dengan sempurna.
Selanjutnya, airdidistribusikan ke konsumen.

Setiap bakteri atau mikroorganisme dalam air akan mengeluarkan CO2pada proses respirasi.
CaOCl2+CO2 ---> CaCO3(s)+2Cln

2Cln+H2O ------> 2HCl+On


On akan mengoksidasi bakteri dan mikroorganisme dalam air dan air menjadi steril. Untuk
mengendapkan lumpur halus dapat digunakan senyawa alumseperti : Al2(SO4)3, FeCl3.6H2O,
Fe2(SO4)3, FeSO4, atau tawas (K2SO4.Al2(SO4)3).
Al2(SO4)3(s) ------> 2Al3+(aq)+3SO42-(aq)

Al3+(aq)+3H2O(l) -------> Al(OH)3(s)+3H+(aq)


H+akan menetralkan muatan lumpur yang negatif dan Al(OH)3berfungsi sebagai pemberat untuk
mengendapkan lumpur halus yang telah netral.

Zat yang diperlukan:


a.Serbuk CaCO3 1mg/1 L air
b.Al2(SO4)3 1mg/1L air
c.CaOCl2 3mg/1 L air
d.Arang secukupnya

Cara kerja:
i. Air dipisahkan dulu dari lumpur dan kotoran yang kasar
ii. Ke dalam air ditambahkan larutan Al2(SO4)3sebanyak 1mg/L air
iii. Kocok kuat-kuat agar terjadi penetralan muatan lumpur dengan sempurna, lakukan kira-
kira 10 menit
iv. Tambahkan serbuk CaCO3(batu kapur) sebanyak 1mg/L air
v. Kocok secara pelan-pelan agat terjadi flokulasi dan lumpurnya mengendap. Lakukan
kira-kira 5 menit
vi. Tambahkan larutan Ca(OCl)2atau kaporit sebanyak 3mg/L air
vii. Biarkan kira-kira 3 jam dan saring dengan saringan pasir dan arang aktif untuk
mengambil Cl2yang berlebih.

Pengolahan Air Asin

1.Penukar ion(Ion-Exchange)
Penukar ion biasanya digunakan untuk pemurnian air yaitu untuk memperoleh air
demineral(deionized-water)dan softened water. Untukneralisasi dapat dilakukan dengan
menggunakan penukar kation dan anion. Setiap penukar ion dapat disusun pada kolom yang
berlainan maupun pada kolom yang sama. Penukar ion pada umumnya menggunakan bentuk
H+untuk penukar kation dan bentuk OH-untuk penukar anion. Ion H+akan menggantikan kation
dalam air dan ion OH-akan menggantikan anion dalam air. Softener digunakan untuk
menghilangkan ion kalsium dan magnesium, dan menggantinya dengan ion natrium. Proses ini
banyak digunakan untuk mereduksi kesadahan air sebelum dipakai didestilasi atau diosmosis
balik (reverse osmosis)

2.Destilasi
Distilasi merupakan salah satu cara untuk memproduksi water for injection. Pada
prinsipnya pemanasan air sampai mendidih dan uap airnya kemudian dilewatkan melalui
kondensor bertemperatur rendah sehingga uap terkondensasi, lalu dikumpulkan dan disimpan.
Kelemahannya beberapa kontaminan atau residu dapat terbawa kondensat.
Untuk mengurangi residu atau kontaminan dan gangguan lain, diperlukan batas kandungan
berbagai zat dalam air yang digunakan antara lain :
1. Magnesium, kalsium dan karbonat.Pada saat evaporasi ion ini dapat mengendap bersama
anion karbonat membentuk kerak hard scale. Pembentukan kerak pada tabung evaporator
tentu dapat mengurangi transfer panas dan kapasitas.
2. Klorid,klorin bebas dan silika klorid dan klorin bebaspada stainless steel dapat
menyebabkan stress corrosion cracking, terutama pada daerah sambungan. Ini dapat
terjadi pada konsentrasi relatifrendah.

3.Reverse osmosis(RO)
Pengolahan air menggunakan membran reverse osmosis sering digunakan karena
membran ini mampu memisahkan berbagai ion, partikel, garam terlarut, substansi organik,
subtansi koloid dan bakteri dari molekul air, sehingga diperoleh air berkualitas tinggi.
Osmosis merupakan proses dua larutan yang dipisahkanmembran semi permeabel, di
manaair akan bergerak melalui membran dari larutan konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi
dalam usaha menyamakan konsentrasi di kedua sisi membran. Dengan menggunakan tekanan,
proses osmosis akan berbalik, air melalui membran akan bergerak meninggalkan larutan pekat.
Pada saat air merembes melalui membran, kotoran harus dibuang secara terus menerus untuk
mencegah pengotoran membran.Membran yang digunakan untuk reverse osmosis biasanya
merupakan polimer komplek. Polimer yang paling lazim digunakan yaitu Cellulose Acetate
Triacetate (CA), polyamide (PA), Thin film composite (TEC) dan Sulfon composite. Digram
Reverse osmosis

Pengolahan Air Minum Cara Ozonisasi


Ozon pertama kali ditemukan oleh C F Schonbein pada tahun 1840. Penamaan ozon
diambil dari bahasa yunani OZEINyang berarti smell atau bau. Ozon dikenal sebagai gas yang
tidak memiliki warna. Soret pada tahun 1867 mengumunkan bahwa ozon adalah sebuah molekul
gas yang terdiri tiga buah atom oksigen.
Secara alamiah ozon dapat terbentuk melalui radiasi sinar ultraviolet pancaran sinar
Matahari. Chapman menjelaskan pembentukan ozon secara alamiah pada tahun 1930. Di mana ia
menjelaskan bahwa sinar ultraviolet dari pancaran sinar matahari mampu menguraikan gas
oksigen di udara bebas.
Molekul oksigen tadi terurai menjadi dua buah atom oksigen, proses ini kemudian
dikenal dengan nama fotolisis. Lalu atom oksigen tadi secara alamiah bertumbukan dengan
molekul gas oksigen yang ada disekitarnya, lalu terbentuklah ozon. Ozon yang terdapat pada
lapisan stratosfer yang kita kenal dengan nama ozone layer(lapisan ozon) adalah ozon yang
terjadi dari hasil proses alamiah fotolisis ini.
Proses semacam ini terjadi pula padasmog(kabut) yang banyak kita dapati di kota-kota
besar yang sarat dengan polusi udara. Gas NOx dan hidrokarbon dari asap buangan kendaraan
bermotor dan berbagai kegiatan industri, merupakan sumber pembawa terbentuknya ozon.
Selain proses alamiah, ozon juga dapat dibuat dengan mempergunakan peralatan antara
lain dengan metode electrical dischargedan sinar radioaktif. Pembuatan ozon dengan electrical
dischargepertama kali dilakukan oleh Siemens pada tahun 1857 dengan mempergunakan metode
dielectric barrier discharge.
Pembentukan ozon dengan electrical dischargeini secara prinsip sangat mudah. Prinsip
ini dijelaskan oleh Devins pada tahun 1956. Ia menjelaskan bahwa tumbukan dari electron yang
dihasilkan oleh electrical dischargedengan molekul oksigen menghasilkan dua buah atom
oksigen.
Selanjutnya atom oksigen ini secara alamiah bertumbukan kembali dengan molekul
oksigen di sekitarnya, lalu terbentuklah ozon. Dewasa ini, metode electrical dischargemerupakan
metode yang paling banyak dipergunakan dalam pembuatan ozon diberbagai kegiatan industri.

A. Proses Pengolahan Air Minum metode ozonisasi


B. Tahap Proses Pengolahan
Tahapan proses pengolahan terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1. Netralisasi dengan pemberian kapur
2. Aerasi dengan pemompaan udara.
3. Koagulasi dengan pemberian tawas
4. Pengendapan
5. Penyaningan
6. Ozonisasi

Netralisasi
Yang dimaksud dengan netralisasi adalah mengatur keasaman air agar menjadi netral
(pH7-8). Untuk air yang bersifat asam diberi kapur. Fungsi kapur disamping untuk menetralkan
air baku yang bersifat asam juga untuk membantu efektifitas proses selanjutnya.

Aerasi
Yang dimaksud dengan aerasi yaitu mengontakkan udara dengan air baku agarkandungan
zat besi dan mangan yang ada dalam air baku bereaksi dengan oksigen yang ada dalam udara
membentuk senyawa besi dan senyawa mangan yang dapat diendapkan. Disamping itu proses
aerasi juga berfungsi untuk menghilangkan gas-gas beracun yang tak diinginkan misalnya gas
H2S, CH4, CO2dan gas-gas racun lainnya.

Koagulasi
Koagulasi adalah proses penambahan bahan kimia kedalam air agar kotoran dalam air
yang berupa padatan tersuspensi rnisalnya zat warna organik, lumpur halus,bakteri dan lain-lain
dapat menggumpal dan cepat rnengendap. Pada proses koagulasi ini digunakantawas. Cara
penambahantawas dapat dilakukan sebagai berikut yaitu sejumlah tawas dilarutkan dalam air
kemudian dirnasukkan kedalam air baku lalu diaduk dengan cepat hingga merata selama kurang
lebih 2 rnenit. Setelah itu kecepatan pengadukkan dikurangi sedemikian rupa sehingga terbentuk
gurnpalan-gunipalan kotoran akibat bergabungnya kotoran tersuspensi yang ada dalam air baku.
Setelah itu dibiarkan beberapa saat sehingga gumpalan kotoran atau disebut flok tumbuh menjadi
besar dan berat dan cepat mengendap.

Pengendapan
Setelah proses koagulasi air tersebut didiamkan sampai gumpalan kotoran yang terjadi
mengendap semua (+45-60 menit). Setelah kotoran mengendap air akan tarnpak lebih jernih.
Endapan yang terkumpul di dasar tangki dapat dibersihkan dengan membuka kran penguras yang
terdapat di bawah tangki.

Penyaringan
Pada proses pengendapan, tidak semua gumpalan kotoran dapat diendapkan secara sempurna.
Gumpalan kotoran dengan ukuran yang besar dan berat akan mengendap, sedangkan gumpalan
berukuran kecil dan ringan masih melayang-layang dalam air. Untuk mendapatkan air yang
betul-betul jernih harus dilakukan proses penyaringan. Penyaringan dilakukan dengan
mengalirkan air yang kotorannya telah diendapkan ke bak penyaring yang berisikan saringan
pasir.

Ozonisasi
Tahap terakhir adalah proses ozonisasi. Air hasil penyaringan yang telah cukup jernih
diozonisasiuntuk menghilangkan bakteri-bakteri patogen dan senyawa-senyawa organiksehingga
air hasil pengolahan dapat langsung dikonsumsi.
Keunggulan dan Kelemahan
Kegunaan dalam teknologi ozonisasi adalah dapat menghilangkan polutan
mikroorganisme dan polutan zat organiksekaligus karena hal ini tidak terlepas dari sifat
ozonyang dikenal memiliki sifat radikal (mudah bereaksi dengan senyawa disekitarnya) serta
memiliki potential oksidasi 2.07 V. Ozon dengan kemampuan oksidasinya dapat membunuh
berbagai macam microorganisma seperti bakteri Escherichia coli, Salmonella enteriditis, serta
berbagai bakteri pathogen lainnya.Selain itu,ozon juga dapat menguraikan berbagai macam
senyawa organik beracun yang terkandung dalam air, seperti benzen, atrazin, dioxin dan
berbagai zat pewarna organik. Keunggulan lainnya penggunaan ozon adalah pipa, peralatan, dan
kemasan akan ikut disanitasi sehingga produk yang dihasilkan akan lebih terjamin selama tidak
ada kebocoran di kemasan. Ozon merupakan bahan sanitasi air yang efektif disamping sangat
aman.

Namun metode ozonisasi memiliki kelemahan diantaranya ozon dapat meracuni manusia
bahkan bisa sampai membawa pada kematian apabila terhirup dengan konsentrasi 50 ppm
selama kurang lebih 1 jam.Batas kadar konsentrasi penggunaan gas ozon dalam berbagai
kegiatan industri adalah 0.1 ppm,sedangkan kadar ozon dalam air hingga 0.05 ppm tidak
membahayakan tubuh manusia. Ozon, species aktif yang mempunyai sifat radikal ini,
memerlukan perhatian khusus dalam penyimpanannya. Kadar 100 persen ozon pada suhu kamar
mudah sekali meledak. Ozon akan aman disimpan pada suhu di bawah -1830C dengan kadar
ozon dalam campuran ozon dan oksigen dibawah 30 persen. Sekarang ozon kebanyakan
disimpan dalam bentuk ozonized-water atau ozonized ice.

Anda mungkin juga menyukai