Anda di halaman 1dari 2

Gaya Gerak Listrik adalah gaya yang timbul dari perbedaan potensial antara ujung-ujung

penghantar tanpa dialiri arus listrik. Gaya Gerak Listrik atau biasa disingkat GGL ini merupakan
energi yang mampu menggerakkan muatan-muatan listrik yang berada di antara dua kutub
baterai atau generator. Satuan untuk Gaya Gerak Listrik adalah Volt.
Muatan-muatan listrik yang berada di antara dua kutub dapat bergerak karena adanya Gaya
Gerak Listrik. Muatan-muatan itu antara lain adalah elektron. Sebuah elektron yang bermuatan e
bergerak dari kutub negatif ke kutub positif melalui konduktor di luar baterai dengan gaya gerak
listrik V, elektron akan mendapatkan energi sebesar e x V joule.
Jika sejumlah arus keluar dari baterai, tegangan akan turun. Agar tegangan tetap ada, maka
dibutuhkan suatu sumber energi. Energi yang dikeluarkan inilah yang dinamakan Gaya Gerak
Listrik.

Gaya gerak listrik, secara sederhana dapat diartikan sebagai energi per satuan muatan. Gaya
Gerak Listrik (GGL) ditulis dengan sebuah simbol. Jika muatan yang digerakkan disimbolkan
dengan dQ dan usaha yang dibutuhkan disimbolkan dengan dW, maka hubungan yang diperoleh
adalah
dε = dW/dQ
Satuan Gaya Gerak Listrik dapat diturunkan dari persamaan di atas. Jika dilihat dari persamaan,
maka satuan Gaya Gerak Listrik adalah J/C atau Volt. J adalah Joule (satuan dari usaha),
sedangkan C adalah Coloumb (satuan dari besar muatan).
Saat penghantar dihubungkan dengan arus listrik, maka Gaya Gerak Listrik juga akan ikut teraliri
arus listrik. Arus listrik disimbolkan dengan simbol i. Hal ini akan menyebabkan timbulnya
tegangan dalam. Tegangan dalam biasa disimbolkan dengan simbol Vs.

Gaya Gerak Listrik dapat timbul dari alat yang memiliki kutub negatif dan kutub positif yang
terpisah. Dua kutub ini disebut terminal. Muatan listrik positif akan berkumpul di terminal
positif. Muatan listrik positif akan berkumpul di terminal positif. Terminal positif disebut juga
dengan anoda, sedangkan terminal negatif disebut juga dengan katoda.
Terpisahnya terminal positif (anoda) dengan terminal negatif (katoda) menimbulkan adanya
medan listrik. Medan listrik ini mempunyai arah dari anoda ke katoda. Medan listrik ini
membuat muatan positif selalu terdorong ke katoda (terminal negatif). Medan listrik ini juga
mendorong muatan negatif menuju ke anoda (terminal positif).
Terdorongnya muatan positif ke terminal negatif, dan sebaliknya muatan negatif ke terminal
positif dapat dilawan dengan suatu medan non listrik yang dihasilkan oleh suatu alat. Medan non
listrik cara kerjanya berlawanan dengan cara kerja medan listrik. Gaya Gerak Listrik mendorong
elektron dari potensial rendah ke potensial tinggi.
Sumber Gaya Gerak Listrik (GGL) dapat mengubah energi kimia, energi mekanik, dan bentuk
energi yang lain menjadi energi listrik. Contoh sumber Gaya Gerak Listrik (GGL) yang sudah
familiar di dalam kehidupan sehari-hari adalah baterai dan generator.
Baterai yang ideal adalah sumber gaya gerak listrik yang dapat menjaga agar beda potensial antara kedua
kutub (terminal) tetap dan tidak bergantung pada kecepatan aliran muatan. Baterai yang ideal mempunyai
beda potensial yang sama dengan gaya gerak listrik (ggl) baterai.

Pada saat arus dihilangkan/ditarik dari baterai, tegangan antara terminal positif dan negatif
menjadi tidak konstan atau turun dari nilai GGL nya. Peristiwa ini terjadi karena reaksi kimia
pada baterai tidak mampu memasok muatan dengan cukup cepat untuk mempertahankan agar ggl
tetap penuh. Muatan-muatan yang melaju bebas selalu mempunyai hambatan. Ini berarti, di
dalam baterai itu sendiri terdapat hambatan. Hambatan ini disebut hambatan dalam baterai.
Baterai dapat dianggap sebagai sebuah baterai ideal dengan gaya gerak listrik (E) disusun seri
terhadap hambatan dalam (r). Tegangan jepit yang merupakan tegangan luar iR disimbolkan
dengan VAB.

Anda mungkin juga menyukai