Anda di halaman 1dari 3

Perencanaan Geometrik adalah Perencanaan rute dari suatu ruas jalan secara lengkap, meliputi beberapa elemen yang

disesuaikan dengan kelengkapan dan data dasar yang tersedia (dari hasil survei lapangan dan telah dianalisis ). Serta
mengacu pada ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Perencanaan Geometrik jalan Merupakan bagian dari perencanaan jalan yang menitik beratkan pada bentuk fisik
sehingga dapat memenuhi fungsi dari jalan yakni memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu
lintas.Perencanaan geometrik yg baik adalah perencanaan yang dapat membuat disain geometrik jalan dengan
pelayanan yg optimal kepada lalu lintas sesuai fungsi dan tujuan dr perencanaan.

Jarak Pandang adalah suatu jarak yang diperlukan oleh seorang pengemudi pada saat mengemudi, sedemikian
sehingga jika pengemudi melihat suatu halangan yang membahayakan, maka pengemudi dapat melakukan sesuatu
tindakan antisipasi untuk menghindari bahaya tersebut dengan aman.

JARAK PANDANG HENTI (Jh) adalah jarak minimum yang diperlukan oleh setiap pengemudi untuk
menghentikan kendaraannya dengan aman begitu melihat adanya halangan di depan.

Jarak Tanggap (Jht) adalah jarak yang ditempuh oleh kendaraan sejak pengemudi melihat suatu halangan yang
menyebabkannya harus berhenti sampai saat pengemudi menginjak rem.  Jarak Pengereman (Jhr) adalah jarak
yang dibutuhkan untuk menghentikan kendaraan sejak pengemudi menginjak rem sampai kendaraan berhenti

Teori PIEV

Perception (tanggapan memahami): Proses mengenali suatu rangsangan yang diterima melalui mata, telinga maupun
indera yang lain yang memerlukan penelaahan di otak. Waktu yang dibutuhkan untuk proses ini disebut waktu
tanggapan ( perception time ).

Intellection or identification (pengenalan): Proses pemikiran yang diterima otak. Proses ini disebut proses
pengenalan ( intellection process ). Bagi pengemudi yang berpengalaman, proses ini akan lebih cepat.

Emotion or decision (emosi atau keputusan): Keputusan untuk melakukan respon yang tepat terhadap suatu
rangsangan. Emosi mempengaruhi proses pengambilan keputusan, setelah melalui perception dan intellection .
Emosi dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin.

Volition or reaction (kemauan atau reaksi): Reaksi untuk mengambil suatu tindakan dengan berbagai pertimbangan
yang diambil, seperti: menginjak pedal rem atau membanting setir ke kiri/kanan. Waktu untuk merespon ini disebut
volition time .

Contoh proses PIEV

 Pengemudi yang menuju rambu STOP


 Pengemudi melihat rambu (perception)
 Pengemudi mengenali rambu tersebut sebagai rambu STOP (intellection)
 Pengemudi memutuskan untuk berhenti (emotion)
 Pengemudi meletakkan kakinya pada pedal rem (volition)
 Waktu total untuk melakukan proses tersebut PIEV Time = Perception-Reaction Time

 Jalan adalah : jalur di atas permukaan bumi yang dibuat oleh manusia dengan bentuk, ukuran dan jenis 
konstruksinya sehingga dapat di pergunakan sebagai  lalu lintas orang, hewan, dan kendaraan yang
mengangkut barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan mudah , cepat dan aman.

 Arteri : jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan
rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk (akses) dibatasi secara berdaya guna.

 Kolektor : jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan
jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.
 Lokal : jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat,
kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

 Lingkungan : jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak
dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.

 Jalan nasional : jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan
antar ibukota provinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol.

 Jalan provinsi : jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota provinsi
dengan ibukota kabupaten/kota, atau antar ibukota kabupaten /kota, dan jalan strategis provinsi.

 Jalan kabupaten : jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk jalan yang
menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar ibukota kecamatan, ibukota
kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antar pusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan
jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.

 Jalan kota : jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang menghubungkan antar pusat pelayanan
dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antar persil, serta
menghubungkan antar pusat permukiman yang berada di dalam kota.

 Jalan desa : jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antar permukiman di dalam desa, serta
jalan lingkungan.

 Jalan Tol : Jalan umum yang berbayar dibawah badan otoritas khusus yaitu pengelola Jalan Tol Nasional
( Jasa Marga Persero).

 Sistem jaringan jalan primer : sistem jaringan jalan yang menghubungkan antar kawasan perkotaan, yang
diatur secara berjenjang sesuai dengan peran perkotaan yang dihubungkannya.

 Sistem jaringan jalan sekunder : sistem jaringan jalan yang menghubungkan antar kawasan di dalam
perkotaan yang diatur secara berjenjang sesuai dengan fungsi kawasan yang dihubungkannya.

 Datar : Jalan yang memiliki kemiringan < 6 %

 Perbukitan : Jalan yang memiliki kemiringan 6 – 25 %

 Pegunungan : Jalan yang memiliki kemiringan > 25 %

 Alinyemen horizontal merupakan proyeksi sumbu jalan pada bidang horizontal. (Berbelok kekiri dan
kekanan apabila terjadi perubahan arah pada tangen )

• Hal-hal yang perlu diperhatikan :

1. Sedapat mungkin menghindari broken back, artinya tikungan searah yang hanya dipisahkan oleh tangen
yang sangat pendek < 25 m.

2. Pada bagian yang relatif lurus dan panjang, jangan sampai terdapat tikungan tajam yang tiba2 sehingga
akan mengejutkan pengemudi.

3. Kalau tidak sangat terpaksa jangan sampai menggunakan radius minimum ( Rmin ), sebab jalan tersebut
akan sulit mengikuti perkembangan-perkembangan mendatang atau jalan susah di Up Grade.

4. Full Circle – FC (Lengkung Penuh) yaitu, Lengkung yang hanya terdiri dari bagian lengkung tanpa adanya
peralihan. Yang dimaksud disini adalah hanya ada satu jari2 lingkaran pada lengkung tersebut. (lihat
perbedaan dengan SCS)
5. Spiral-Circle-Spiral – SCS yaitu, Lengkung terdiri atas bagian lengkungan (Circle) dengan bagian peralihan
(Spiral) untuk menghubungkan dengan bagian yang lurus FC. Dua bagian lengkung di kanan-kiri FC itulah
yg disebut Spiral. (lihat perbedaan dengan FC).

6. Spiral-Spiral – SS yaitu, Lengkung yg hanya terdiri dari spiral-spiral saja tanpa adanya circle. Ini
merupakan model SCS tanpa circle. Lengkung ini biasanya terdapat di tikungan dengan kecepatan sangat
tinggi. (lihat perbedaan dengan SCS)

7. Apabila suatu kendaraan bergerak dengan kecepatan tetap V pada bidang datar atau miring dengan lintasan
berbentuk suatu lengkung seperti lingkaran, maka pada kendaraan tersebut bekerja gaya kecepatan V dan
gaya sentrifugal F. Gaya sentrifugal mendorong kendaraan secara radial keluar dari lajur jalannya, berarah
tegak lurus terhadap gaya kecepatan V. Gaya ini menimbulkan rasa tidak nyaman pada si pengemudi.

8. Untuk dapat mempertahankan kendaraan tersebut pada sumbu lajur jalannya, maka perlu adanya gaya yang
dapat mengimbangi gaya tersebut sehingga terjadi suatu keseimbangan.

Gaya yang mengimbangi gaya sentrifugal tersebut dapat berasal dari: a)Gaya gesekan melintang antara ban
kendaraan dengan permukaan jalan. b)Komponen berat kendaraan akibat kemiringan melintang permukaan
jalan

Superelevasi adalah gradien jalan pada perkerasan melengkung yang dirancang untuk menambah gaya yang
membantu kendaraan menjaga pergerakan melingkar.

Langkah langkah mendesain alinyemen horizontal Membuat Poligon dengan cara menetapkan titik-titik Intersection
Point (IP), Mengumpamakan jenis tukungan sebagai S-C-S,Menghitung panjang jari-jari tikungan (R) dan (LS)
dengan 13 rumus kemudian menetapkan tipe tikungan yang akan dipakai,Setelah ditentukan Ls dihitung elemen-
elemen tikungan,Menghitung elemen-elemen tikungan seperti Ts, Ls, Lc, Es, p, k, dll. ,Menentukan jenis tikungan :
SCS, SS, atau Full Circle.,Mengambar tikungan berdasarkan elemen tikungan, Membuat diagram superelevasi dari
tikungan

Kecepatan rencana ("design speed") adalah kecepatan kendaraan yang dapat dicapai bila berjalan tanpa gangguan
dan aman. Jalan dengan kecepatan rencana paling rendah 60 (enam puluh) km/jam adalah jalan yang didesain
dengan persyaratan- persyaratan geometric yang diperhitungkan terhadap kecepatan minimum 60 (enam puluh)
km/jam, sehingga pada volume jam perencanaan ("design hourly volume") kendaraan bermotor dapat menggunakan
kecepatan 60 (enam puluh) km/jam dengan aman.

Kecepatan Maksimum
Kecepatan maksimum adalah kecepatan tertinggi yang diijinkan untuk operasi
suatu rangkaian kereta pada lintas tertentu.
Radius minimum atau derajat lengkung maksimum adalah lengkung tertajam yang dapat direncanakan untuksatu
nilai kecepatan rencana yang dipilih pada satu nilai superelevasi maksimum.

Nilai radius minimum harus dihindari karena menimbulkan rasa tidak nyaman pada pengemudi berkecepatan tinggi.

Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum benda tersebut bergerak. Gaya
gesekan maksimum antara dua permukaan sebelum gerakan terjadi adalah hasil dari koefisien gesek statis dikalikan
dengan gaya normal f = μs Fn.

Lengkung peralihan adalah suatu lengkung dengan jari-jari yang berubah beraturan. Lengkung peralihan dipakai


sebagai peralihan antara bagian yang lurus dan bagian lingkaran dan sebagai peralihan antara dua jari-jari
lingkaran yang berbeda

Anda mungkin juga menyukai