Anda di halaman 1dari 2

Terdapat beberapa upaya yang dilakukan pasca banjir di Pangkal Pinang tahun 2016:

1. Pengerukan sedimentasi lumpur pada sungai dan muara sungai

2. Membangun check dam untuk penghambat limbah pasir yang masuk ke muara sungai
dan sekaligus sebagai pengelolaan DAS.
3. Membentuk tim penanggulangan bencana yang diberi nama Tim Tantangan (Tanggap,
Tangkas dan Tangguh). Tim Tantangan ini terdiri atas pemerintah, TNI, Polri,
masyarakat dan relawan serta dunia usaha.
4. BPBD membuat program desa atau kelurahan tangguh bencana dan membuat aplikasi
tanggap bencana untuk memberikan informasi seputar potensi bencana yang akan terjadi
di wilayah itu.
5. Pemerintah memberhentikan segala aktivitas pertambangan illegal dan juga melarang
kegiatan lain yang merusak daerah hijau seperti pembukaan lahan, penebangan liar, dan
lain sebagainya.
6. Membangun waduk seluas sekitar 6 hektare untuk menampung tingginya debit air dan
mencegah banjir kiriman dari Bangka Tengah ke Pangkalpinang.
7. Memperbaiki saluran-saluran drainase
8. Pemetaan daerah banjir
9. Melakukan sosialisasi daerah dengan elevasi rendah yang rawan banjir.

Rendy Ferdiansyah. (2016). Bangka Belitung Setop Tambang Timah. Diakses pada 24
September 2021, dari MEDIAINDONESIA.COM:
https://mediaindonesia.com/nusantara/38331/bangka-belitung-setop-tambang-timah
Abeng. (2019). Wagub : Penanganan Banjir di Bangka Barat Dimulai dari DAS. Diakses pada 24
September 2021, dari wowbabel.com: https://wowbabel.com/2019/05/20/wagub-penanganan-
banjir-di-bangka-barat-dimulai-dari-das
Eka Santhika. (2018). Bangka Belitung Kerap Diterjang Puting Beliung dan Banjir. Diakses pada
24 September 2021, dari CNN Indonesia:
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180502010303-20-294977/bangka-belitung-kerap-
diterjang-puting-beliung-dan-banjir
Utomo, M., & Astuti, S. A. (n.d.). Studi Evaluasi dan Upaya Pengendalian Banjir Pada Sungai
Rangkui Bagian Hilir.

Anda mungkin juga menyukai