Anda di halaman 1dari 8

Tinjauan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (SMK3) Pada Proyek Pembangunan Hotel Novotel Pekanbaru

M. Almer Rikardo 1), Hendra Taufik 2)


1)
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, 2) Dosen Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Riau, Pekanbaru 28293
E-mail : almer.rikardo@gmail.com / taufik27@yahoo.com

ABSTRACT

Safety and Health Management System (SHMS) was mandatory for construction
company in order to protect stakeholder including workers, staff from work accident.
The current study aimed at identification stakeholders perception of Hotel Novotel
construction on the implementation of SHMS. Further the result of the study was
analyzes by comparing to the score established in the Government Regulation act No
50/ 2012.Data analysis were performed by quantitative and qualitative approach
quantitative methodes was conducted on hard defences on 17 staff and 108 workers. In
the project of Hotel Novotel Construction. Qualitative analysis was done especially on
the expert (head of SHMS). It result that the implementation of SHMS account for
ZKLFK FDWHJRUL]H LQWR ³JRRG´ LQ DFFRUGDQFH ZLWK *RYHUPHQW 5HJXODWLRQ DFW
No 50/ 2012. Based on interview with expert respondent, the implementation of SHMS
on the project had on optimal level. However it was found the inefficient in supervision
and fund support on the program of SHMS.

Keywords: Application, Implementation, Safety, Health Management System (SHMS).

PENDAHULUAN
Saat ini industri konstruksi diperhatikan dalam pelaksanaan suatu
sedang mengalami perkembangan yang proyek konstruksi, dari proyek skala
cukup pesat, dan bila ditinjau dari segi kecil sampai mega proyek.
manajemen dan teknologi, industri Manajemen Keselamatan dan
konstruksi sudah termasuk dalam Kesehatan Kerja (MK3) adalah bagian
kategori yang cukup kompleks dimana dari sistem manajemen secara
diperlukan penanganan kombinasi keseluruhan yang meliputi struktur
sumber daya manusia material, organisasi, perencanaan, tanggung
teknologi dan manajemen yang jawab, pelaksanaan, prosedur, proses
seoptimal mungkin. Secara keseluruhan dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
industri konstruksi dituntut menerapkan pengembangan, penerapan, pencapaian,
prinsip-prinsip manajemen secara pengkajian dan pemeliharaan K3 dalam
lengkap dan utuh, termasuk didalamnya rangka pengendalian risiko yang
penerapan aspek keselamatan dan berkaitan dengan kegiatan kerja, guna
kesehatan kerja. Pada masa ini aspek terciptanya tempat kerja yang aman,
K3 termasuk salah satu yang sangat efisien dan produktif (Endroyo, 2006).

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 1


Dengan banyaknya aktivitas, ANALISIS DATA DAN
teknologi, sumber daya dan dengan PEMBAHASAN
segala macam keanekaragamannya, Pada bagian ini akan dilakukan
dapat menimbulkan kemungkinan analisa dan pembahasan. Untuk analisa
untuk terjadinya kecelakaan kerja. data akan menggunakan metode
Suatu kecelakaan kerja dapat diartikan kuantitatif dan kualitatif. Metode
sebagai beberapa kegiatan yang tidak kuantitatif dengan analisa frekuensi dan
direncanakan dan dapat menyebabkan indeks rata-rata. Untuk analisa dengan
terjadinya cidera, kecelakaan ataupun pendekatan kualitatif akan digunakan
juga kematian. model analisa isi (Content Analysis).
Untuk itu perlu dilakukan suatu Berikut ini proyek yang menjadi objek
kajian tentang penerapan Sistem penelitian adalah Proyek Pembangunan
Manajemen Keselamatan dan Hotel Novotel Pekanbaru.
Kesehatan Kerja (SMK3) sebagai
bagian dari sistem manajemen suatu Hasil Analisa Kuisioner
perusahaan secara keseluruhan dimana
manajemen keselamatan dan kesehatan Pandangan Terhadap Sistem
kerja harus mencakup pernyataan Pertahanan Keselamatan Kerja
bahwa baik perencanaan maupun
keputusan-keputusan manajerial dan Hard Defences
organisasi secara keseluruhan tidak a. Hard defences merupakan pertahanan
terlepas dari lingkungan kerjanya. yang berbentuk nyata dan langsung
Manajemen keselamatan kerja pada dapat digunakan pekerja. Pertahanan
dasarnya mencari dan mengungkapkan jenis ini meliputi:
kelemahan operasional yang 1. Perlengkapan perlindungan diri
memungkinkan terjadinya kecelakaan. 2. Peralatan pengaman
3. Peralatan kerja yang baik dan
METODOLOGI PENELITIAN terawat
Metode yang digunakan pada Dari hasil kuesioner diketahui bahwa
penelitian ini adalah metode kuantitatif pandangan responden pada proyek hotel
dan kualitatif. Metode kuantitatif alat novotel terhadap hard defences sangat
ukur penelitian ini berupa kuisioner, baik. Responden memandang bahwa
data yang diperoleh berupa jawaban hard defences ³6DQJDW 3HQWLQJ´ XQWXN
dari staf proyek dan pekerja konstruksi mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
terhadap pertanyaan yang diajukan. Hal ini ditunjukkan dengan kategori
Sedangkan metode kualitatif dengan VNDOD UDWLQJ \DQJ PHPDQGDQJ ³6DQJDW
melakukan wawancara kepada 3HQWLQJ´ XQWXN WLDS-tiap komponen.
responden yang ahli dalam bidang K3
b. Soft defences merupakan
(Kepala K3 proyek). Hasil wawancara
pertahanan yang tidak berbentuk nyata
berisikan jawaban inti dari setiap
dan sifatnya memberikan dorongan
pertanyaan yang diberikan kepada
kepada para pekerja untuk bekerja
responden.
secara aman. Pertahanan jenis ini
meliputi:
1. Penataan site yang teratur
2. Perencanaan jadwal yang baik

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 2


3. Peraturan dan prosedur (APD). Adapun pembahasan penilaian
keselamatan kerja terhadap pekerja konstruksi dapat
4. Pengawasan dilihat sebagai berikut:
5. Program latihan keselamatan kerja 1. Pengetahuan program K3
6. Pengarahan keselamatan kerja Berdasarkan analisa diperoleh total
7. Pengertian, tanggung jawab serta tanggapan responden pada proyek
pengetahuan pekerja terhadap Hotel Novotel dengan nilai sebesar
bahaya yang ada. 76,85%. Dengan demikian, pelaku
8. Spanduk dan poster keselamatan konstruksi akan secara sadar
kerja mengikuti peraturan untuk tujuan
9. Lingkungan kerja yang aman dan keselamatan dan kesehatan
nyaman kerjanya sendiri.
10. Kesadaran pekerja tentang 2. Adanya program K3
pentingnya peraturan Berdasarkan analisa diperoleh total
11. Sanksi terhadap pelanggaran tanggapan responden pada proyek
peraturan Hotel Novotel dengan nilai sebesar
12. Pertemuan keselamatan kerja 83,33%. Angka ini memberikan arti
(safety meeting) bahwa secara umum responden
13. Penyelidikan terhadap kecelakaan mengetahui adanya program
kerja keselamatan dan kesehatan kerja
Dari hasil kuesioner diketahui (K3) yang dijalankan oleh
bahwa pandangan responden pada kontraktor pelaksana.
proyek Hotel Novotel menganggap 3. Standarisasi K3
komponen soft defences ³6DQJDW Berdasarkan analisa diperoleh total
3HQWLQJ´, Jadi dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden pada proyek
komponen sistem pertahanan Hotel Novotel dengan nilai sebesar
keselamatan kerja dimana 72,22%. Secara umum responden
menggabungkan unsur hard defences menyatakan bahwa proyek tempat
dan soft defences adalah komponen dimana mereka bekerja sekarang
yang sangat penting dalam proyek. sudah memenuhi standar K3.
4. Pendapat mengenai pentingnya
Pembahasan Hasil Analisa Opini dan sistem keselamatan dan kesehatan
Sikap Pekerja Terhadap Penerapan kerja pada sebuah proyek
Program K3 (Keselamatan dan konstruksi terhadap pencegahan
Kesehatan Kerja) Proyek Hotel kecelakaan kerja
Novotel Pekanbaru. Berdasarkan analisa diperoleh total
tanggapan responden pada proyek
Dalam kuesioner yang telah Hotel Novotel dengan nilai sebesar
diberikan kepada pekerja konstruksi 80,09%. Angka ini memberikan arti
ditanyakan beberapa item tetang bahwa secara umum responden
keselamatan dan kesehatan kerja (K3). memandang sistem manajemen
Responden ditanyakan apakah mereka keselamatan kerja (SMK3) penting
mengetahui tentang program K3, untuk menghindari kecelakaan
seberapa pentingnya SMK3 pada kerja pada sebuah pembangunan
proyek konstruksi, pengarahan program proyek konstruksi.
K3 dan pemakaian alat pelindung diri

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 3


5. Kursus/pelatihan tentang keselamatan dan kesehatan kerja
keselamatan kerja (K3)
Berdasarkan analisa diperoleh total Berdasarkan analisa diperoleh total
tanggapan responden pada proyek tanggapan responden pada proyek
Hotel Novotel dengan nilai sebesar Hotel Novotel dengan nilai sebesar
5,56%. Dari angka tersebut 51,85%. Angka ini memberikan
diperoleh gambaran secara umum gambaran secara umum responden
bahwa pekerja konstruksi tidak menyatakan adanya frekuensi
pernah mendapatkan pelatihan atau pengarahan K3 yang dilakukan oleh
kursus mengenai K3. kontraktor pelaksana yakni
6. Mengalami kecelakaan saat bekerja mingguan.
Berdasarkan analisa diperoleh total 10. Pemakaian APD sebelum bekerja
tanggapan responden pada proyek Berdasarkan analisa diperoleh total
Hotel Novotel dengan nilai sebesar tanggapan responden pada proyek
81,48%. Angka ini memberikan Hotel Novotel dengan nilai sebesar
gambaran bahwa secara umum 97,22%. Angka ini memberikan
pekerja konstrusi tidak pernah gambaran secara umum responden
mendapat kecelakaan kerja. memakai alat pelindung diri (APD)
7. Waktu penyembuhan setelah sebelum bekerja.
mengalami kecelakaan kerja 11. Seberapa penting pemakaian APD
Berdasarkan analisa diperoleh total sebelum bekerja Berdasarkan
tanggapan responden pada proyek analisa diperoleh total tanggapan
Hotel Novotel dengan nilai sebesar responden pada proyek Hotel
87,50%. Angka ini memberikan arti
Novotel dengan nilai sebesar
bahwa secara umum responden
84,03%. Angka ini memberikan
tidak memerlukan waktu yang lama gambaran bahwa secara umum
untuk masa penyembuhan dari responden menyatakan bahwa
kecelakaan kerja khususnya bagi pemakaian APD ³sangat penting´
yang mendapat kecelakaan kerja untuk mencegah kecelakaan.
yang ringan seperti terjatuh, 12. Pemakaian APD diwajibkan oleh
tergelincir, kaki tertusuk paku, mandor/kontraktor/supervisor
tergores besi. Berdasarkan analisa diperoleh total
8. Adanya pengarahan dari pimpinan tanggapan responden pada proyek
proyek tentang program Hotel Novotel dengan nilai sebesar
keselamatan dan kesehatan kerja 100%. Angka ini memberikan arti
(K3) bahwa secara umum responden
Berdasarkan analisa diperoleh total menyatakan bahwa pemakaian
tanggapan responden pada proyek APD diwajibkan oleh
Hotel Novotel dengan nilai sebesar mandor/kontraktor/supervisor.
92,59%. Angka ini memberikan 13. Adanya teguran jika tidak memakai
gambaran secara umum responden APD ketika bekerja
menyatakan adanya pengarahan Berdasarkan analisa diperoleh total
K3.
tanggapan responden pada proyek
9. Frekuensi pengarahan dari
Hotel Novotel dengan nilai sebesar
pimpinan proyek tentang program
100%. Angka ini memberikan
gambaran bahwa secara umum

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 4


responden menyatakan bahwa perusahaan. Responden menganggap
adanya teguran yang dilakukan oleh penerapan K3 oleh perusahaan
mandor/pengawas terhadap berdampak sangat positif. Adapun
kelalaian pemakaian APD. alasan penerapan K3 oleh
14. Adanya hukuman/sangsi bila anda perusahaan yaitu dapat
tidak memakai Alat Pelindung Diri meminimalisir angka kecelakaan
(APD) kerja dan penyakit akibat kecelakaan
Berdasarkan analisa diperoleh total kerja, mengurangi biaya untuk
tanggapan responden pada proyek kecelakaan kerja tersebut dan
Hotel Novotel dengan nilai sebesar berpengaruh pada nama besar
86,11%. Angka ini memberikan perusahaan.
gambaran bahwa secara umum b. Responden menanggapi pertanyaan
responden menyatakan bahwa seberapa pentingkah penerapan
adanya hukuman/sangsi bila tidak Sistem Manajemen K3 bagi
memakai Alat Pelindung Diri perusahaan. Responden menganggap
(APD). penerapan SMK3 pada perusahaan
15. Pemakaian APD merasa nyaman sangat penting. Hal ini dikarenakan
dan aman dapat menjamin keselamatan para
Berdasarkan analisa diperoleh total pekerja dalam menjalankan
tanggapan responden pada proyek pekerjaan mereka.
Hotel Novotel dengan nilai sebesar c. Responden menanggapi pertanyaan
85,19%. Angka ini memberikan apa alasan perusahaan menerapkan
gambaran bahwa secara umum SMK3. Menurut responden alasan
responden menyatakan bahwa perusahaan menerapkan SMK3
dengan pemakaian APD ketika adalah untuk keselamatan para
bekerja merasa aman dan nyaman. pekerja dan memperoleh tender
16. Pemakaian APD meningkatkan proyek karena K3 merupakan salah
produktivitas kerja satu pertimbangan perusahaan untuk
Berdasarkan analisa diperoleh total mendapatkan proyek karena semakin
tanggapan responden pada proyek sedikit angka kecelakaan pada
Hotel Novotel dengan nilai sebesar perusahaan tersebut maka semakin
89,81%. Angka ini memberikan tinggi juga prospek untuk
gambaran bahwa secara umum mendapatkan proyek tersebut.
responden menyatakan bahwa d. Responden menanggapi pertanyaan
dengan pemakaian APD dapat terhadap perusahaan yang masih
meningkatkan produktivitas kerja menganggap penerapan SMK3 tidak
begitu penting dan cenderung
Pembahasan Hasil Analisa mengabaikannya. Responden
Wawancara memberikan tanggapan bahwa
perusahaan tersebut telah menyalahi
Analisa isi wawancara pada proyek aturan dan perundang ± undangan
Pembangunan Hotel Novotel dapat ketenaga kerjaan dan perusahaan
memberikan informasi sebagai berikut: seperti itu harus dihindari.
a. Responden menanggapi pertanyaan e. Responden menanggapi pertanyaan
apakah penerapan K3 oleh setujukah bahwa penerapan K3 yang
perusahaan berdampak positif bagi baik akan memberikan rasa aman

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 5


dan nyaman pada pekerja dalam i. Responden menanggapi pertanyaan
pelaksanaan proyek konstruksi. tentang peraturan-peraturan atau
Responden berpendapat sangat setuju undang-undang K3 untuk konstruksi
dengan penerapan K3 yang baik yg ada saat ini sudah mencukupi
maka pekerja merasa dapat untuk menjamin keselamatan dan
perlindungan dan keselamatan dari kesehatan tenaga kerja konstruksi.
perusahaan. Responden menjawab sudah
f. Responden menanggapi pertanyaan mencukupi peraturan-peraturan atau
pentingnya SMK3 pada sebuah undang-undang K3 untuk konstruksi
proyek konstruksi terhadap yg ada saat ini untuk menjamin
pencegahan kecelakaan kerja. keselamatan dan kesehatan tenaga
Responden berpendapat sangat kerja konstruksi tergantung pada
penting SMK3 pada sebuah proyek penerapan dari masing-masing
konstruksi terhadap pencegahan perusahaan.
kecelakaan kerja. j. Responden menanggapi pertanyaan
g. Responden menanggapi pertanyaan tentang peranan pemerintah terhadap
apakah pengawasan terhadap Sistim Manajemen K3 di industri
penerapan SMK3 selama ini sudah konstruksi. Responden menjawab
optimal. Responden menjawab sudah sudah berperan sangat baik terbukti
optimal walaupun masih ada dengan adanya peraturan-peraturan
beberapa kekurangan, terutama para yang selalu terupdate terutama dari
pekerja dimana rata-rata tingkat Dinas Tenaga Kerja.
pendidikan mereka yang rendah dan
dibutuhkan pengawasan serta Hasil Penilaian Penerapan Sistem
ditingkatkan kesadaran dalam Manajemen Keselamatan Dan
pemakaian peralatan K3 di lapangan. Kesehatan Kerja (SMK3) Proyek
h. Responden menanggapi pertanyaan Hotel Novotel Pekanbaru
mengenai pelaksanaan SMK3 pada Berdasarkan Peraturan Pemerintah
proyek konstruksi di Indonesia pada Nomor 50 tahun 2012 tentang
umumnya dan di kota Pekanbaru Penerapan Sistem Manajemen
pada khususnya. Responden Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
menjawab pelaksanaan K3 di (K3) Konstruksi.
Indonesia sudah bagus, karena
dengan adanya Peraturan Menteri
Tenaga Kerja setiap perusahaan yang
mempekerjakan tenaga kerja
sebanyak seratus orang atau lebih
dan atau yang mengandung potensi
bahaya yang ditimbulkan wajib
menerapkan SMK3 pada perusahaan
tersebut. Khususnya di Pekanbaru
cukup baik pelaksanaan SMK3 pada
proyek konstruksi disebabkan karena
perusahaan sangat menegaskan
pentingnya K3 bagi pekerja
konstruksi.

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 6


Komponen Proyek Hotel terjadinya kecelakaan kerja.
Novotel Komponen tersebut antara lain
perlengkapan perlindungan diri
Faktor Peraturan dan 60% (APD), peralatan pengaman dan
Standar Keselamatan peraturan/prosedur keselamatan
kerja.
Kerja
2. Pekerja konstruksi proyek Hotel
Faktor Individu 58,33% Novotel memiliki opini dan sikap
Faktor Lingkungan 100% tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) dengan nilai sebesar
Proyek 79,53%.
Faktor Manajemen 54,54% 3. Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pelaksanaan Program 60%
(SMK3) pada proyek Hotel Novotel
K3 Pekanbaru menghasilkan nilai
Total 332,87% sebesar 66,57%. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 50
Rata ± Rata 66,57% tahun 2012 tentang penerapan SMK3
Konstruksi untuk proyek
Berdasarkan dari tabel Pembangunan Hotel Novotel dengan
diperoleh rekapitulasi total hasil nilai 66,57% maka dapat dikatakan
penilaian Penerapan Sistem Manajemen tingkat penilaian penerapan baik.
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(SMK3) proyek Pembangunan Hotel
Novotel Pekanbaru sebesar 66,57%. Saran
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Adapun saran untuk penelitian ini
Nomor 50 tahun 2012 tentang adalah sebagai berikut:
penerapan SMK3 Konstruksi untuk 1. Pihak manajemen seharusnya
proyek Pembangunan Hotel Novotel memberikan pelatihan K3 kepada
dengan nilai 66,57% maka dapat pekerja konstruksi supaya pekerja
dikatakan tingkat penilaian penerapan mengerti akan ilmu tentang K3
baik. tersebut.
2. Anggaran untuk K3 harus
KESIMPULAN DAN SARAN disesuaikan dengan proporsi proyek
Berdasarkan analisa yang telah tersebut, dengan banyaknya aktivitas,
dilakukan, didapatkan kesimpulan dan teknologi, sumber daya dan dengan
saran sebagai berikut. segala macam keanekaragamannya
dapat menimbulkan kemungkinan
Kesimpulan untuk terjadinya kecelakaan kerja
Berdasarkan hasil penelitian sangat besar dan membutuhkan dana
yang dilakukan pada proyek yang besar pula dan jangan
Pembangunan Hotel Novotel di peroleh menganggap K3 hanya sebagai
hasil sebagai berikut: pemborosan dana.
1. Komponen Hard Defences dan Soft 3. Adanya ketegasan dan
Defences merupakan komponen yang konsistensi manajemen
sangat penting untuk mencegah

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 7


perusahaan dalam pelaksanaan
SMK3. Putri, H. 2009. Faktor ± faktor yang
Berhubungan dengan Perilaku Tidak
Aman di Departemen Utility and
DAFTAR PUSTAKA Operation, PT. Indofood Sukses
Makmur, Tbk Divisi Bogasari Flour
Ali, F. 2008. Tinjauan Penerapan K3 Mills.
pada Proyek Pembangunan Gedung
Badan Perpustakaan dan Arsip Propinsi Satriyo. 2011. Tingkat Penerapan
Riau. Skripsi Teknik Sipil. Pekanbaru: Manajemen Keselamatan dan
Universitas Riau. Kesehatan Kerja (SMK3) Terhadap
Peningkatan Produktivitas Pekerja
Endroyo,B.2006. Peranan Manajemen Konstruksi. Skripsi Teknik Sipil.
K3 dalam Pencegahan Kecelakaan Pekanbaru: Universitas Riau.
Kerja Konstruksi. Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Universitas Negeri Semarang. Undang ± undang Republik
Indonesia No. 1 Tahun 1970 tentang
Indria, S. 2009. Program Keselamatan Keselamatan Kerja.
dan Kesehatan Kerja sebagai wujud dari
kebijakan K3 di PT. Indocement Yayang, S. et al. 2013. Penerapan
Tunggal Prakarsa, Tbk. Fakultas SMK3 Pada Proyek Gran Rubina
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Bussiness Park ± Tower 1 Kuningan
Surakarta. Jakarta Selatan dengan Kontraktor PT.
PP (Persero), Tbk. Jurusan Teknik Sipil,
Irwin, H. 2012. Tinjauan Penerapan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Universitas Bung Hatta, Padang.
Kesehatan Kerja pada Pembangunan
Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri
dan Pembangunan The Peak Hotel and
Apartment di Pekanbaru. Skripsi Teknik
Sipil. Pekanbaru: Universitas Riau.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja


Nomor 05/PER/M/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi PER.01/ MEN/ 1980
tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pada Konstruksi Bangunan.

Peraturan Pemerintah Republik


Indonesia Nomor 50 Tahun 2012
tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 8

Anda mungkin juga menyukai