Isu penggantian Juru bicara Presiden Joko Widodo ini mencuat, begini penjelasannya.
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, belakangan ini menjadi perbincangan yang cukup hangat. Hal ini
dikarenakan isu penggantian Jubir Presiden mencuat ke publik. Ia digadang-gadang akan menjadi Duta Besar
Kazakhstan pada akhir tahun 2021 ini. Hal ini sejalan dengan masa tugasnya sebagai Jubir Presiden yang akan
berakhir pada Desember 2021. Fadjroel tidak menyebutkan secara gamblang siapa yang akan mengganti posisinya
(liputan6.com)
Fadjroel Rachman mengungkapkan tugasnya akan berakhir pada Desember 2021. Menurutnya, Fdjroel Rahman
pada bulan itu akan menduduki jabatan baru, yaitu sebagai duta besar Republik Indonesia untuk Kazakhstan.
lucunya Ia di singgung soal Panggilan Mas Fadjroel atau Pak Dubes oleh moderator diskusi Sambil tertawa
Fadjroel mengaku kalau saat ini bertugas sebagai jubir kemudian ia mengatakan "Adapun ia akan menjadi dubes
pada akhir tahun 2021". Masih Desember jadi dubesnya sekarang masih bertugas jadi jubir lagi belum pindah ke
jabatan kehormatan. kata fadjroel sembari tertawa dalam diskusi bertajuk membaca arah koalisi pemerintah secara
virtual pada Sabtu (28/8/2021). Tetapi Fadjroel tidak menyebutkan secara gamblang siapa pengganti posisinya.
Mantan aktivis ini menyatakan ada beberapa orang yang bisa dimintai konfirmasi dengan atribusi istana "sekarang
ini selain aku yang bisa bicara atas nama istana adalah Arif budimanta, Dini Purwono, dan Angkie Yudistia kata
Fadjroel melalui pesan singkat. Kemudian Fajroel ini membuat pernyataan apa pun tugas negara yang diarahkan
Presiden Joko Widodo kepada saya adalah sebuah anugerah yang tak ternilai.
Tim Komunikasi Istana sering membuat blunder ? Penggantian Fadzroel Rachman selaku Juru Bicara Presiden
dikaitkan dengan pernyataan-pernyataan blunder yang belakangan ini sering menjadi perbincangan hangat di
masyarakat. Masih hangat di ingatan kita bahwa pada moment lebaran kemarin, Presiden Joko Widodo menyebut
Bipang Ambawang sebagai makanan khas yang sebenarnya pernyataan tersebut disampaikan pada saat moment
mudik lebaran. Paling terbaru, Fadzroel Rachman mengadakan suatu diskusi yang bertemakan "Ibu Kota Negara
Baru sebagai Transformasi Indonesia Maju". Hal ini dikritik berbagai pihak dikarenakan tidak semestinya orang-
orang di lingkaran istana mengadakan suatu acara pada saat masyarakat sedang berduka dikarenakan pandemi
Covid-19 Itu merupakan beberapa kasus yang cukup kontroversial di masyarakat. Banyak pihak yang akhirnya
melihat bahwa komunikasi yang dilakukan oleh istana ke masyarakat cukup membuat gaduh. Hal ini dianggap tidak
sejalan dengan pandangan & pemikiran dari presiden tersendiri. Terlepas dari apa alasan Presiden mengganti juru
bicaranya, tentu kita semua tidak mengetahui secara pasti apa yang melatarbelakangi presiden melakukan hal itu.
Kita selaku masyarakat hanya bisa mengamati & membuat praduga yang mungkin bisa sedikit bersinggungan.
Lalu, siapakah yang pantas menggantikan Fadzroel Rachman? Menurut hemat penulis, ada beberapa nama calon
yang cocok untuk menggantikan siapa yang akan menjadi Juru Bicara Presiden. Beberapa nama diantaranya adalah
sebagai berikut :
Melihat track record dari Ali Mochtar sendiri memang cukup membuat orang terpesona. Selain pernah menjadi
Tim Pemenangan dari Pasangan Prabowo & Sandiaga pada pilpres 2019 lalu, siapa sangka pada akhirnya Ali
Mochtar diangkat menjadi Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden ? Hal ini pun cukup rasional karena Ali Mochtar
sendiri cukup dekat dengan kekuatan Islam yang mana pada saat ini banyak kelompok-kelompok yang merasa tidak
cukup terakomodir oleh pemerintahan Joko Widodo.
Hal ini tentu menjadi bahan pertimbangan yang cukup jika kita melihat latar belakang dari masing-masing calon
kandidat pengganti Juru Bicara Presiden saat ini. Tentu menjadi Juru Bicara Presiden bukanlah hal yang mudah,
kemampuan retorika/komunikasi cukup diandalkan mengingat hal itu adalah salah satu syarat utama untuk menjadi
seorang Juru Bicara