Anda di halaman 1dari 7

MODUL II

VARIABEL, TIPE DATA & KONSTANTA

Variabel

Variabel adalah wadah yang digunakan untuk menampung nilai atau informasi. Nilai variabel
dapat berubah-ubah ketika program dijalankan.

Mendeklarasikan dan Mendefinisikan Variabel

Variabel yang akan digunakan dalam program haruslah dideklarasikan terlebih dahulu.
Pengertian deklarasi disini berarti mengenalkan sebuah pengenal ke program dan menentukan
jenis data yang disimpam didalamnya.

Bentuk pendefinisian variabel :

<Tipe Data> <Nama Variabel>

Keterangan:
Tipe data bisa berupa int, long, float, char, Boolean
Nama variable dapat ditentukan sendiri oleh pemrogram dengan aturan sebagai berikut :
1. Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa
huruf.
Bahasa C ++ bersifat case-sensitive artinya huruf besar dan kecil dianggap berbeda. Jadi
antara nim, NIM dan Nim dianggap berbeda.
2. Tidak boleh mengandung spasi.
3. Tidak boleh mengandung simbol-simbol khusus, kecuali garis bawah
(underscore). Yang termasuk symbol khusus yang tidak diperbolehkan antara lain: $,
?, %, #, !, &, *, (, ), -, +, = dsb.
4. Panjangnya bebas, tetapi hanya 32 karakter pertama yang terpakai.

Insialisai Variabel

Adakalanya dalam penulisan program, variabel langsung diberi nilai setelah didefinisikan.
Sebagai contoh :

int jumlah;
jumlah = 10;

Dua pernyataan seperti diatas sebenarnya dapat disingkat melalui pendefinisian yang disertai
penugasan nilai, sebagi berikut :
int jumlah = 10;
Contoh program :

/**
* ------------------------------------------
* program2-1.cpp: inisialisasi variabel dengan
* nilai konstan
* ------------------------------------------
*/
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main() {
int a = 100;
int b = 200;

cout << "A + B = " << a + b;

getch();
}

Hasil eksekusi program 2.1:

A + B = 300

Pemberian inisialisasi terhadap suatu variabel dengan menggunakan ungkapan juga dapat
diperkenenkan. Sebagai contoh :

float duaphi = 2 * 3.14;

Contoh Program :

/**
* ----------------------------------------------------
* Program2-2.cpp :
* Contoh Inisialisasi variabel dengan suatu ungkapan
* ----------------------------------------------------
**/
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main() {
float dupahi = 2 * 3.14;

clrscr(); // clear screen/ membersihkan layar


cout << "Isi duaphi = " << duaphi;
getch();
}

Hasil Eksekusi program2-2.cpp

Isi duaphi = 6.28

Pembuatan variabel tidak selalu di bagian awal program, tapi boleh dimana saja sebelum
dipanggil atau dioperasikan.

Contoh Program:

/**
* ----------------------------------------------------
* Program2-3.cpp :
* contoh program untuk mencari luas persegi panjang
* ----------------------------------------------------
**/
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main() {
clrscr();
float p;
cout << "Masukkan nilai Panjang : "; cin >> p;

float l;
cout << "Masukkan nilai Lebar : "; cin >> l;

float L = p * l;
cout << "Luas persegi panjang : " << L;
getch();
}

Konstanta

Berbeda dengan variabel, konstanta merupakan wadah yang dapat menyimpan nilai tetap
selama eksekusi program. Untuk membedakan dengan variabel maka nama konstanta harus
menggunakan huruf capital. C++ menyediakan 2 cara untuk membuat konstanta:

Menggunakan keyword const


Contoh :

const float PHI = 3.14;


Menggunakan #define
Contoh :

#define PHI 3.14

Keuntungan menggunakan #define apabila dibandingkan dengan const adalah


kecepatan kompilasi, karena sebelum kompilasi dilaksanakan, kompiler pertama kali
mencari symbol #define (oleh sebab itu mengapa # dikatakan prepocessor directive)
dan mengganti semua Phi dengan nilai 3.14.

Contoh Program:

/**
* ----------------------------------------------------
* Program2-4.cpp :
* contoh program untuk mencari
* luas dan keliling lingkaran
* ----------------------------------------------------
**/
#include <iostream.h>
#include <conio.h>

void main() {
clrscr();
const float PHI = 3.13;
float jari2, luas, keliling;

cout << "Masukkan nilai Jari-jari : ";


cin >> jari2;

luas = 0.5 * PHI * jari2 * jari2;


keliling = 2 * PHI * jari2;

cout << "Luas Lingkaran : " << luas << endl;


cout << "Keliling Lingkaran : " << keliling;

getch();
}
Tipe Data

Borland C++ memiliki 7 tipe data dasar yang dapat digunakan, untuk lebih lengkapnya
perhatikan tabel berikut:

Tipe Data Ukuran Memori Jangkauan Nilai Jumlah digit


char 1 Byte -128 s/d 127
int 2 Byte -32768 s/d 32767
long 4 Byte -2.147.438.648 s/d 2.147.438.647
float 4 Byte 3,4E-38 s/d 3,4E38 5-7
double 8 Byte 1.7E-308 s/d 1.7E308 15-16
long double 10 Byte 3.4E-4932 s/d 1.1E4932 19

Untuk mengetahui ukuran memori dari tipe data, anda dapat menggunakan fungsi sizeof()
seperti program di bawah ini:

/**
* ----------------------------------------------------
* Program2-5.cpp :
* program untuk menentukan ukuran memori dari
* tipe data
* ----------------------------------------------------
**/
#include <iostream.h>
#include <conio.h>

void main() {
clrscr();

cout << "Ukuran char : " << sizeof(char) << endl;


cout << "Ukuran int : " << sizeof(int) << endl;
cout << "Ukuran long : " << sizeof(long) << endl;
cout << "Ukuran float : " << sizeof(float) << endl;
cout << "Ukuran double : " << sizeof(double) << endl;
cout << "Ukuran long double : " << sizeof(long double) <<
endl;

getch();
}

Tipe data yang berhubungan dengan bilangan bulat adalah char, int, long.
Sedangkan lainnya berhubungan dengan bilangan pecahan.
Terdapat juga beberapa tipe data tambahan yang dimiliki oleh Borland C++. Tipe data
tambahan ini diberi kata unsigned di depan nama tipe data.

Unsigned digunkana bila data yang digunakan hanya data yang positif saja. Berikut beberapa
tipe data tambahan yang dapat Anda gunkana, diantaranya adalah:

Tipe Data Jumlah Memori Jangkauan Nilai


unsigned int 2 byte 0 – 65535
unsigned char 1 byte 0 – 255
unsigned long int 4 byte 0 – 4.294.967.295

Contoh Program:

/**
* ----------------------------------------------------
* Program2-6.cpp :
* mendeklarasikan beberapa variabel dengan tipe
* data berbeda
* ----------------------------------------------------
**/
#include <iostream.h>
#include <iomanip.h>
#include <conio.h>

void main() {
clrscr();

char kar1 = 66;


char kar2 = 'A';
char kar3[30] = "Stmik El-Rahma Yogyakarta";
cout << "Isi kar1 = " << kar1 << '\n';
cout << "Isi kar2 = " << kar2 << '\n';
cout << "Isi kar3 = " << kar3 << '\n';

int bil_int1 = 32767;


int bil_int2 = 32768;
int bil_int3 = -1;
unsigned int bil_int4 = -1;
cout << "Isi bil_int1 = " << bil_int1 << '\n';
cout << "Isi bil_int2 = " << bil_int2 << '\n';
cout << "Isi bil_int3 = " << bil_int3 << '\n';
cout << "Isi bil_int4 = " << bil_int4 << '\n';

float bil_f1 = 1.23e2;


float bil_f2 = 123.0;
cout << "Isi bil_f1 = " << bil_f1 << '\n';
cout << "Isi bil_f2 = " << bil_f2 << '\n';

float bil_f3 = 56.0123456789123456789123456789;


double bil_d1 = 56.0123456789123456789123456789;
long double bil_ld = 56.0123456789123456789123456789;
cout << setprecision(20); // mengatur presisi tampilan
cout << "Isi bil_f3 = " << bil_f3 << '\n';
cout << "Isi bil_d1 = " << bil_d1 << '\n';
cout << "Isi bil_ld = " << bil_ld << '\n';

getch();
}

Anda mungkin juga menyukai