Anda di halaman 1dari 36

PENGENDALI OTOMATIS KADAR PH TANAMAN HIDROPONIK

MENGGUNAKAN SENSOR SKU SEN 0161

TUGAS AKHIR

AHMAD FAWAID ZUHRI

NIM. 1802040788

HALAMAN SAMPUL

UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

PRODI S1 INFORMATIKA

2021
PENGENDALI OTOMATIS KADAR PH TANAMAN
HIDROPONIK MENGGUNAKAN SENSOR SKU SEN 0161

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Untuk memenuhi persyaratan penyelesaian

Program Sarjana Informatika

AHMAD FAWAID ZUHRI

NIM. 1802040788

HALAMAN JUDUL

UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

PRODI S1 INFORMATIKA

2021
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Ahmad Fawaid Zuhri

NIM : 1802040788

Program Studi : Informatika

Fakultas : Teknologi Informasi, Universitas KH.A. Wahab

Hasbullah

Judul TA : Pengendali Otomatis Kadar PH Tanaman Hidroponik

Menggunakan Sensor Sku Sen 0161

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
benar-benar tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi baik sebagian atau
seluruhnya, kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata cara
penulisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Tugas Akhir ini
hasil plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

Jombang, 09 Agustus 2021

Yang membuat pernyataan

Ahmad Fawaid Zuhri


NIM.1802040788

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir oleh : Ahmad Fawaid Zuhri

NIM : 1802040788

Judul : PENGENDALI OTOMATIS KADAR PH TANAMAN

HIDROPONIK MENGGUNAKAN SENSOR SKU SEN

0161. Ini telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat

untuk diajukan ujian Tugas Akhir.

Jombang,09 Agustus 2021


Dosen Pembimbing, Tanda Tangan

Tholib Hariono, M.Kom. Ahmad Fawaid Zuhri

NIDN.0709038301

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir oleh : Ahmad Fawaid Zuhri

NIM : 1802040788

Judul : PENGENDALI OTOMATIS KADAR PH TANAMAN

HIDROPONIK MENGGUNAKAN SENSOR SKU SEN

0161.ini telah dipertahankan di hadapan dewan penguji

Pada tanggal .........................

Dewan Penguji Tanda Tangan Tanggal Selesai


1. Agus Sifaunajah, M.Kom
NIDN …………….. ………………

Mengetahui, Mengesahkan,
Kaprodi Informatika Dekan Teknologi Informasi

Primadi Airlangga, M. IT. Tholib Hariono, M.Kom.

NIDN NIDN

ABSTRAK
Metode menanam secara hidroponik telah berkembang pesat dalam beberapa
tahun terakhir, karena dapat menghemat lahan pertanian. Sistem tanam hidroponik
perlu lebih memperhatikan kandungan pH pada air, karena air merupakan faktor

iii
utama bagi pertumbuhan tanaman hidroponik. Selama ini pemilik hidroponik
masih menggunakan cara manual untuk memantau kadar PH pada air, yaitu
dengan mengukur kadar PH pada air menggunakan PH meter, kemudian
memberikan larutan untuk menurunkan atau menaikkan kadar PH sesuai dengan
hasil pengukuran. Kegiatan ini harus dilakukan secara rutin untuk menjaga
kesuburan tanaman. Penelitian ini mengembangkan solusi berupa alat untuk
mengontrol kadar PH air secara otomatis menggunakan sensor SKU SEN 0161.
Sensor ini bekerja dengan mengecek kadar PH air. Apabila kadar PH air terlalu
rendah (asam) maka pompa larutan basa akan menyala untuk menaikkan kadar PH
air, dan apabila kadar PH air terlalu tinggi maka pompa larutan asam akan
menyala untuk menurunkan kadar PH air. Untuk mendapatkan hasil pengukuran
yang baik dilakukan proses kalibrasi sensor PH menggunakan metode regresi
linear dengan membandingkan data voltage dari sensor dengan data PH air yang
diukur menggunakan PH Meter. Dari hasil pengujian akurasi sensor PH air
memiliki akurasi yang baik dengan rata-rata error sebesar 0,51%.

Keywords: Hidroponik, PH Sensor, Arduino

iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, puji syukur kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala karena atas berkat rahmat, nikmat, taufik serta hidayah-Nya peneliti
mampu menyusun tugas akhir ini. ini merupakan bagian dari kurikulum yang
harus diselesaikan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan
sarjana strata satu di Fakultas Teknologi Informasi, Universitas KH. Abdul
Wahab Hasbullah Jombang. Adapun judul tugas akhir ini adalah “Pengendali
Otomatis Kadar PH Tanaman Hidroponik Menggunakan Sensor Sku Sen 0161”.
Sholawat serta salam tak lupa dihatrukan kepada junjungan kita baginda Nabi
Muhammad S A W dan kelak kita bisa mendapatkan syafaat dari beliau.

Peneliti menyadari dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari kata
sempurna, meski begitu ini semua tak lepas dari bantuan dari berbagai pihak,
Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada orangtua yang teristimewa yaitu
ayahanda Zuhri dan ibunda Habibah yang selalu memberikan semangat, dukungan
dan mendoakan penulis selama masa studi hingga menyelesaikan tugas akhir ini
ini. Peneliti juga mengucapkan terimakasih setulus-tulusnya kepada:

1. Dr. H. Anton Muhibuddin, M.P. selaku Rektor UNWAHA.


2. Tholib Hariono, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Teknologi Informasi
dan Pembimbing. yang telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya
untuk selalu memberikan bantuan, bimbingan, dan pengarahan kepada
penulis selama perkuliahan hingga penyusunan tugas akhir ini.
3. Primadi Airlangga, M. IT. selaku Ketua Program Studi Informatika.
yang telah mendidik serta memberikan pengalaman hidup yang
berharga selama masa perkuliahan kepada penulis.
4. Segenap bapak dan ibu dosen jurusan informatika, Fakultas Teknologi
Informasi Universitas KH. Abd Wahab Hasbullah Jombang yang telah
memberikan banyak ilmu kepada saya selama menimba ilmu di bangku
perkuliahan.

v
5. Rekan – rekan seperjuangan dan team hydroponict system yang selalu
memberi semagat dan motivasi.
6. Serta segenap pengasuh dan teman – teman di Pondok Pesantren Putra
Al Wahabiyyah 1 Bahrul Ulum Tambakrejo Jombang.
Dalam penelitian ini Dalam penelitian ini penulis telah berusaha
memberikan hasil yang terbaik, tetapi penulis menyadari penelitian ini masih
belum sempurna, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penelitian ini. Penulis
memohon maaf jika ada kata-kata yang salah dan tidak berkenan di hati, itu
semata-mata datang dari penulis dan jika ada yang bermanfaat itu semata-mata
dari Allah SWT. Akhir dari kata penulis mengucapkan terima kasih dan
mengharapkan penelitian ini dapat bermanfaat baik untuk masa sekarang maupun
masa yang akan datang.

Jombang,

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................................19

HALAMAN JUDUL......................................................................................................20

HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................iii

ABSTRAK.......................................................................................................................iv

KATA PENGANTAR......................................................................................................v

DAFTAR ISI..................................................................................................................vii

BAB I.................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................3

C. Tujuan Penelitian....................................................................................................4

D. Manfaat Penelitian.................................................................................................4

E. Batasan Masalah....................................................................................................4

BAB II...............................................................................................................................5

KAJIAN TEORI..............................................................................................................5

A. Landasan Teori.......................................................................................................5

1. Hidroponik..............................................................................................................5

2. Mikrokontroller......................................................................................................6

3. Arduino..................................................................................................................7

4. Sensor SKU SEN 0161 (pH Sensor)..........................................................................8

5. Regresi Linier Sederhana........................................................................................8

B. Hasil Penelitian Terdahulu......................................................................................9

vii
C. Kerangka Berfikir..................................................................................................10

BAB III............................................................................................................................10

METODE PENELITIAN..............................................................................................10

A. Rancangan Penelitian...........................................................................................10

B. Insturumen dan Peralatan yang Dibutuhkan........................................................11

BAB IV............................................................................................................................12

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................................................12

A. Hasil Perakitan Alat..............................................................................................12

B. Pengkodean arduino............................................................................................12

C. Hasil Implementasi Alat........................................................................................13

D. Hasil Pengujian.....................................................................................................14

BAB V.............................................................................................................................17

PENUTUP.......................................................................................................................17

A. Simpulan..............................................................................................................17

B. Saran....................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................19

LAMPIRAN....................................................................................................................21

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akhir – akhir penambahan penduduk di dunia sangat pesat, mengakibatkan

berkurangnya lahan yang tersedia untuk pertanian yang dijadikan untuk tempat

hunian. Dalam jangka panjang, penyempitan lahan pertanian akan berdampak

pada kelangkaan sumber pangan dan kerusakan ekosistem. Selain sebagai sumber

pangan, fungsi utama suatu tanaman yaitu menghasilkan O2 (Oxygen) yang

dibutuhkan setiap makhluk hidup untuk bernafas dan menyerap CO2 (Carbon

Dioksida) yang dapat membahayakan makhluk hidup (Denanta et al., 2020).

Oleh karena itu, peran tumbuhan sangat penting bagi kelangsungan hidup

organisme, tidak hanya sebagai sumber makanan, tetapi juga sebagai penghasil

oksigen dan penyerap karbon dioksida. Sektor pertanian perlu menggunakan

teknologi yang ada untuk pengembangan dan inovasi.

Awal mula pembudidayaan tanaman dengan memanfaatkan air ditulis oleh

Francis Bacon dalam bukunya berjudul Sylva sylvarum. Buku tersebut diterbitkan

pada 1627, setahun setelah kematiannya. Teknik pembudidayaan tanaman dengan

memanfaatkan air menjadi populer setelah itu (Alviani, 2015).

Hidroponik atau hydroponics berasal dari bahasa latin (Greek), yaitu

hydro yang berarti air dan pHonos yang berarti kerja. Sehingga hidroponik

dimaksud sebagai air yang bekerja. Hidroponik adalah aktivitas pertanian yang

dijalankan menggunakan air sebagai medium untuk mengganti tanah. Jadi,

1
2

hidroponik dapat diartikan sebagai suatu pengerjaan atau pengelolaan air sebagai

media tumbuh tanaman tanpa menggunakan media tanah sebagai media tanam

dan mengambil unsur hara mineral yang dibutuhkan dari larutan nutrisi yang

dilarutkan dalam air (Istiqomah, 2007). Media tanam hidroponik berfungsi

sebagai kapiler atau pengantar larutan nutrisi ke akar tanaman. Pada metode

hidroponik, pengaturan nutrisi dan tingkat keasaman (pH) akan lebih nudah

dilakukan dibandingkan dengan media tanah. Tanaman yang ditanam dengan

metode hidroponik akan lebih mydah menyerap nutrisi dari pada tanaman yang

ditanam dengan memdia tanah. Tanaman tidak perlu lagi memperbesar dadn

memperpanjang akar untuk menyerap nutrisi (Setiawan, 2017).

Dimanapun tumbuhnya suatu tumbuhan ataupun sayur- mayur hendak

akan berkembang dengan baik, apabila tumbuhan tersebut tersuplai nutrisi (faktor

hara) yang lumayan. Dalam konteks ini guna dari tanah ialah selaku penyangga

tumbuhan serta air selaku sumber nutrisi tanamanan serta kemudin nutrisi tersebut

hendak diseraop oleh tumbuhan. Pemikirin inilah yang kesimpulannya melahirkan

tekhnik menanam dengan sistem hidroponik, dimana yang diutamakan ialah

pemenuhan nutrisi pada tanaman.

Salah satu aspek terutama dalama menanam sistem hidroponik merupakan

mutu pH air pada tumbuhan. pH merupakan derajat keasaman yang digunakan

buat mengukur tingkatan keasaman ataupun kebasaan sesuatu larutan. Huruf “H”

pada singkatan pH didefinisikan selaku kologaritma aktivis ion hydrogen (H+)

yang terlarut. Sebaliknya huruf “p” tidak dikenal dengan tentu apa maknanya. Apa
3

itu pH Larutan Nutrisi Hidroponik?. pH larutan nutrisi hidroponik merupakan

derajat keasamaan ataupun kebasaan yang dipunyai sesuatu larutan nutrisi

hidroponik. Rata-rata tanaman membutuhkan larutan nutrisi yang ber pH netral,

yaitu skala pH dalam rentang 6.0 hingga 6,5. Jika skala pH suatu larutan nutrisi

dbawah atau melebihi angka tersebut sudah dapat dipastikan tanaman tidak dapat

tumbuh dan berproduksi. Hanya beberapa jenis tanaman yang mampu tumbuh

dengan baik pada pH dibawah 6.0 (asam) dan pH diatas 7.0 (basa) (Azzamy,

2016).

Tanaman hidroponik memiliki laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup

tanaman hidrponik yang dipengaruhi oleh 6 faktor penting, diantaranya adalah

suhu dan pH air. Pada umumnya pH ideal untuk tanaman hidroponik adalah

anatara 6,0 - 7,0. Apabila pH ideal, maka akar tanaman dapat menyerap dengan

baik nutrisi dan makanan yang dibutuhkan (Megawati et al., 2020).

Derajat pH pengaruhi perkembangan serta kelangsungan hidup tumbuhan

ataupun sayur- mayur hidroponik. Pada larutan nutrisi hidroponik yang bertabiat

netral membolehkan tumbuhan bisa berkembang dengan baik serta bertahan hidup

dalam jangka waktu optimal. Larutan nutrisi hidroponik yang mempunyai skala

pH dibawah 6. 0 (asam) serta diatas 7. 0 (basa). Dalam penelitian ini buat

mengenali kandungan pH tumbuhan memakai sensor pH meter dan pH sensor.

Dan akan dikelola oleh arduino yang untuk dikirimkan ke tampilan LED 12x2.
4

B. Rumusan Masalah

Pada penelitian ini penulis merumuskan sebuah rumusan masalah yang

ada di bawah ini:

1. Bagaimana membuat sistem kontrol kadar PH air secara otomatis

menggunakan sensor SKU SEN 0161 ?

2. Bagaimana melakukan kalibrasi nilai PH air pada sensor SKU SEN

061?

C. Tujuan Penelitian

Pada penelitian ini penulis telah merangkai tujuan – tujuan yang akan

dicapai setalah penulisan ini, sebagai berikut:

1. Mengontrol kadar PH air pada tanaman hidroponik secara otomatis.

2. Memperoleh hasil pengukuran PH air yang akurat.

D. Manfaat Penelitian

1. Pada penelitian ini penulis berharap kedepannya setelah adanya

penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada lingkungan

Universitas KH. Abd Wahab Hasbullah Jombang dan kepada

masyarakat luas.

2. Memberi informasi pada penulis dan pembaca mengenai sistem

monitoring kandungan PH pada hidroponik

3. Dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam mata kuliah

instrumentasi.
5

4. Membuat sebuah sistem yang dapat mempermudah petani dalam

mengontrol kadar PH tanaman hidroponik

E. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini terdapat batasan – batasan yang dilakukan oleh

penulis, sebagai berikut:

1. Pada penilitian ini yang dikontrol ialah kandungan pH air pada sistem

hidroponik.

2. Pada penelitian ini yang dikontrol ialah pompa pH basa dan pH asam.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Hidroponik

Hidroponik diambil dari bahasa Yunani yaitu hydro yang artinya air

dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal dengan sebutan

soilless culture yang artinya budidaya tanaman tanpa tanah.(Tallei et al.,

2017) Jadi, apabila disatukan hidroponik adalah teknik budidaya tanaman

dengan memanfaatkan air yang kaya akan nutrisi dan tidak menggunakan

tanah (humus) sebagai media tanam atau soilles. Dengan demikia teknik ini

dapat mempermudah dalam pengendalian hama, penyakit dan efek

pencahayaan yang sering dialami oleh tanaman.

Menanam tanaman dengan sistem hidroponik merupakan suatu metode

yang ramah lingkungan, karena dalam pembudidayaannya tidak perlu

menggunakan pestisida atau bahkan herbisida yang beracun. Meskipun sistem

hidroponik menggunakan air sebagai media tanamnya akan tetapi dalam

prakteknya air yang diperlukan dalam bercocok tanam tidaklah sebanyak

seperti budidaya dengan cara konvensional. Dan dalam perawatannya juga

tidak perlu dilakukan penyiraman secara rutin, sehingga hal ini menjadi faktor

penunjang mengapa hasil tanamannya lebih aman dan sehat (Djamil &

Asriani, 2020).

5
6

Metode budidaya hidroponik memiliki beberapa jenis metode

penanaman, namun yang kami gunakan adalah metode Nutrient Film

Technique (NFT). Metode NFT yaitu nutrisi dipompa ketanaman melalui

aliran air yang tipis, sehingga akar tumbuh bersentuhan dengan lapisan tipis

nutrisi yang mengalir. Ketinggian lapisan air bisa diatur satu sampai dua

sentimeter. Keuntungan dari sistem ini, ketika aliran listrik terputus maka

cairan nutrisi masih tersisa di dalam system.(Tallei et al., 2017)

Kadar pH pada air tanaman memiliki peran penting pada budidaya

tanaman hidroponik untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang optimal,

pH optimal yang dibutuhkan oleh tanaman yaitu berkisaran 6.0 – 7.0 pH.

2. Mikrokontroller

Mikrokontroler adalah suatu komponen semikonduktor yang

didalamnya terdapat suatu sistem mikroprosessor seperti ALU, ROM, RAM

dan port I/O. Mikrokontroler dibedakan menjadi dua jenis/tipe yaitu : (1) Tipe

CISC atau Complex Instruction Set Computing, yaitu tipe yang mempunyai

banyak instruksi namun dengan fasilitas internal secukupnya saja. (2) Tipe

RISC atau Reduced Instruction Set Computing yaitu tipe yang mempunyai

banyak fasilitas internal dengan jumlah instruksi lebih sedikit.(Djamil &

Asriani, 2020)

Dengan menggunakan mikrokontroler dalam sistem elektronika,

menjadikan sistem tersebut dapat diprogram ulang (programmable) software-

nya. Sehingga dalam pengembangannya menjadi lebih mudah dan tidak perlu
7

desain ulang secara keseluruhan terutama hardware. Dari beberapa pengertian

diatas dapat disimpulkan bahwa mikrokontroler merupakan suatu sistem

mikroprosesor yang didalamnya terdapat ALU, ROM, RAM dan port I/O

yang dapat digunakan sebagai kontroler suatu sistem elektronika sehingga

dalam pengembangannya menjadi lebih mudah. Mikrokontroler dapat

diaplikasikan pada suatu sistem yang sederhana hingga pada sistem yang

kompleks. Mikrokontroler dapat diaplikasikan pada pompa air otomatis,

lampu otomatis, robot, IoT elektronika medis dsb. Pada lingkup pendidikan

mikrokontroler dapat diaplikasikan dalam materi pendidikan hingga ajang

program kreatifitas mahasiswa (PKM), perlombaan robotika dan lain

sebagainya.(Hamonangan, 2020)

3. Arduino

Arduino Uno adalah papan pengembangan (Development Board)

mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Disebut sebagai papan

pengembangan karena board ini memang berfungsi sebagai sarana

prototyping sirkuit mikrokontroler. Dengan menggunakan papan

pengembangan, akan lebih memudahkan merangkai rangkaian elektronika

mikrokontroler dibanding jika kita memulai merakit ATMega328 dari awal di

breadboard.(Djamil & Asriani, 2020) Model board Arduino Uno ditampilkan

pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.1 Bentuk papan bord arduino uno


8

4. Sensor SKU SEN 0161 (pH Sensor)

SEN0161 merupakan tipe sensor yang memiliki fungsi untuk menghitung

atau mengukur nilai pH atau derajat keasaman suatu cairan khususnya nilai pH

dari air. Nilai yang dapat dibaca oleh sensor pH ini yaitu berkisar antara 0-14.

Modul sensor pH ini terdiri dari dua bagian yaitu Liquid pH 0-14 Value Detect

Test Sensor Module dan pH Electrode Probe Hydroponic Sensor BNC

Interface (berbentuk seperti spidol di ujung dan ujung satunya yaitu jumper

BNC). Prinsip kerja sensor pH SEN0161 yaitu ketika bagian bawah dari sensor

dimasukkan ke dalam larutan maka 13 sensor akan menghasilkan data analog

(ADC) yang kemudian akan di konversi menjadi nilai pH dengan perhitungan

yang telah ditentukan pada program Arduino.(Djamil & Asriani, 2020)

Gambar 2.1 SKU SEN 0161 (pH Sensor)


9

5. Regresi Linier Sederhana

Model regresi linier sederhana adalah model probabilistik yang

menyatakan hubungan linier antara dua variabel di mana salah satu variable

mempengaruhi variabel yang lain. Variabel yang mempengaruhi dinamakan

variabel independen dan variabel yang dipengaruhi dinamakan variabel

dependen.

Model probabilistik untuk regeresi linier sederhana adalah :

Y = a + bX

Dimana :

Y = Variabel Response atau Variabel Akibat (Dependent).

X = Variabel Predictor atau Variabel Faktor Penyebab (Independent).

a = Konstanta.

b = Koefisien regresi (kemiringan);

Rumus matematisnya adalah sebagai berikut:

n ∑ xy−∑ x ∑ y
b= 2
n ∑ x2−( ∑ y )

a=Ý −b X́=
∑ Y −b ∑ X
n n

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Pada kajian pustaka ini peneliti menemukan beberapa penelitian terdahulu

yang mempunyai relevansi terhadap penelitian yang akan dilakukan, antara lain:
10

Journal karya “Trina E. Tallei, Inneke F.M. Rumengan dan Ahmad A.

Adam” tahun 2017 yang meneliti tentang hidroponik untuk pemula. Berdasarkan

hasil penelitian menjelaskan bahwa Tingkat keasaman (pH) mempengaruhi daya

larut unsur hara yang dapat diserap oleh akar. Tumbuhan yang dibudidaya secara

hidroponik tumbuh dua kali lebih cepat dibandingkan dengan sistem

konvensional. Hal ini disebabkan kontak langsung antara akar dengan oksigen,

tingkat keasaman yang optimum, serta adanya peningkatan penyerapan nutrien

dan nutrisi yang seimbang

C. Kerangka Berfikir

Dalam pertanian ada dua media tanaman yaitu dengan tanah dan air. Dalam

penelitian ini menerapkan media air sebagai medan tanam atau disebut sistem

hidroponik dan lebih peraktis dalam penanam hidroponik dan tidak butuh tempat

luas untuk menanam. Namun mempunyai beberapa kekurangan dimana sistem ini

diwajibkan harus selalu terkoneksi dengan listrik atau catu daya agar sistem dapat

selalu bekerja setiap saat. Sistem otomatis yang baik dapat dijalankan kapanpun

dan peforma selalu dalam keadaan maksimal.


Sistem Hidroponik

Otomatisasi PH Air

Sensor PH Otomatis Pompa

Evaluasi

Pengendali Otomatis Kadar PH Tanaman Hidroponik


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Perancangan penelitian dibuat untuk mempermudah dan membantu dalam

proses pembuatan alat. Perancangan sketsa alur sistem dapat dilihat pada gambar

dibawah ini.
START

MEMBACA
SENSOR PH

JIKA PH JIKA PH
<6.0 >7.0

MENGHIDUPKAN MENGHIDUPKAN
POMPA BASA POMPA ASAM

SELESAI
Gambar 3.1 Alur Sistem

Setelah perancangan sistem yang meliputi input, proses, dan output telah

selesai langkah selanjutnya adalah perakitan hardware. Perakitan hadware

10
11

dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa komponen input, proses, dan

output, sehingga menjadi satu kesatuan alat yang tersusun dengan baik,

menjadikan alat yang dapat mengontrol kadar nutrisi pada tanaman hidroponik.

Perancangan hadware menggunakan arduino uno sebagai pembaca sensor,

pH sensor sebagai pembaca kadar pH yang dalam air, pompa air sebagai alat

untuk mengeluarkan cairan asam maupun basa dari dalam wadah penampungan

cairan.

Pengujian alat dilakukan dengan 2 jenis pengujian yaitu pengujian teknis

dan pengujian efektivitas. Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

data pengamatan dan akurasi dari alat yang dibuat.

F. Insturumen dan Peralatan yang Dibutuhkan

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini, menggunakan berbagai

metode penelitian seperti observasi, studi pustaka dan dokumentasi yang

digunakan untuk memperoleh suatu data. Instrument alat dan bahan yang

dimaksud meliputi :

1. Arduino uno sebagai alat untuk membaca data sensor.

2. Sensor yang dipakai dalam penelitian ini adalah sensor TDS meter, sensor

waterflow, serta pompa.

3. Led 12x2 dipakai untuk memantau kadar pH yang terkandung dalam air

4. Software pemograman alat yang digunakan adalah arduino ide


12

5. Alat bantu antara lain:

a. Jirigen sebagai wadah penampungan air nutrisi

b. Laptop sebagai media pemograman alat

c. Solder, timah dan kabel sebagai media penghubung antara alat dan

sensor.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Perakitan Alat

Hasil perakitan alat diletakkan pada sebuah kotak, wadah tempat air nutrisi

menggunakan jerigen berkapasitas 1,5L, pompa dan sensor waterflow diletakkan

di atas jerigen dengan kayu sebagai penyangga dari sensor waterflow. Hasil

perakitan alat dapat di lihat pada gambar 4

Gambar 4.1 Hasil perakitan alat

Perakitan alat ini di lakukan dengan mengabungkan sensor-sensor dan

komponen lainnya sehingga terbentuk seperti gambar 5

B. Pengkodean arduino

Perkodean digunakan untuk memberi suatu perintah untuk menjalankan

alat lihat gambar 6 sebagai berikut :

12
13
14

Gambar 4.2 Sorce code arduino

C. Hasil Implementasi Alat

Hasil implementasi sistem perancangan alat berupa peralatan bertanam


secara hidroponik yang dikontrol berbagai sensor secara terpadu serta berkerja
secara otomatis. Bentuk desain tersebut dapat dilihat pada gambar 7

Gambar 4.3 Hasil implementasi alat


15

D. Hasil Pengujian

Hasil pengukuran pH sensor diawali dengan proses kalibrasi menggunakan

regresi linier sederhana yang terdiri dari variabel (X) yaitu voltage atau nilai

analog dari sensor pH dan variabel (Y) yaitu nilai pH yang didapat dari pH meter.

Tabel 1 Data Sampel untuk perhitungan Regresi linear

X Y XY X2

283 2.4 679.2 80089

384 7 2688 147456

487 12 5844 237169

1154 21.4 9211.2 464714

Berikut adalah hasil perhitungan dengan regresi linier sederhana.

Y = a + bX

Dimana :

Y = nilai pH pada pH meter

X = nilai voltage pada sensor pH

a = Konstanta.

b = Koefisien regresi (kemiringan);

Rumus matematisnya adalah sebagai berikut:


16

n ∑ xy−∑ x ∑ y 3∗9211.2−1154∗21.4 2938


b= 2
= = =0.047063723
n ∑ x2−( ∑ y ) 3∗11542 −(21.4)2 62426

a=Ý −b X́=
∑ Y −b ∑ X
n n

21.4 1154
a= −0.047063723 =−10.97051229
3 3

Dari hasil di atas didapatkan persamaan sebagai berikut :

Y = a + bX

= -10.97051229 + 0.047063723X

Persamaan dari regresi linier kemudian dijadikan pedoman pengukuran

nilai pH yang dimasukkan pada script arduino. Hasil pengukuran Kandungan PH

pada air tanaman hidroponik yang dilakukan sebanyak 10 kali dan dilakukan

dalam berbagai kondsi kandungan PH pada air dapat dilihat pada tabel dibwah ini.

Tabel 2 Hasil Pengujian PH Sensor dan PH Meter

pH
Sampel Error %Error
pH Sensor pH Meter

1 2,35 2,40 0,05 2,08

2 2,63 2,60 -0,03 -1,15

3 2,91 2,90 -0,01 -0,34

4 5,6 5,60 0,00 0

5 6,35 6,40 0.05 0,78


17

6 6,73 6,80 0,07 1,02

7 7,1 7,10 0,00 0

8 7,71 7,80 0,09 1,15

9 11,76 11,80 0,04 0.33

10 11,95 12,10 0,15 1,23

Tabel diatas adalah hasil dari percobaan yang dilakukan sebanyak 10 kali

dalam beberapa kondisi pH pada air, lalu didapatkan hasil perbandingan yang

tertaut tidak terlalu jauh dengan rata – rata error sebesar 0,51%.

Dari Tabel 2 dibawah ini membuktikan hasil pengujian status pompa

asam dan pompa basa yang diuji sebanyak 10 kali dengan kadar pH rendah

sampai tinggi.

Tabel 3 Hasil Pengujian Status Pompa

Status Pompa
Status Pompa
No PH
Asam
Basa

1 2,35 On Off

2 2,63 On Off

3 2,91 On Off

4 5,6 On Off

5 6,35 Off Off

6 6,73 Off Off

7 7,1 Off On

8 7,71 Off On
18

9 11,76 Off On

10 11,95 Off On

Pompa pada penelitian ini telah diprogram secara otomatis dimana pompa

asam akan menyala pada kondisi pH air dibawah 6.0 dan pompa basa mati.

Pompa Basa akan menyala pada kondisi pH air diatas 7.0 dan pompa asam mati.

Pada saat pH air yang mengalir berada diangka 6.0 – 7.0 maka pompa asam dan

pompa basa akan mati keduanya.


BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian, penulis menyimpulkan

sebagai berikut:

1. Alat sensor pH dan pH meter memiliki rata-rata perbandingan

keakuratan sebesar 0.51%.

2. Sistem dapat menambahkan basa secara otomatis Ketika kadar PH

dibawah 6.0, dan akan mati ketika kadar PPM mencapai 6.0 atau lebih.

3. Sistem dapat menambahkan asam secara otomatis Ketika kadar PH

diatas 7.0, dan akan mati ketika kadar PPM mencapai 7.0 atau lebih.

4. Alat berhasil dirancang dan di rakit dengan baik, dengan

menggabungkan hardware dan software sehingga di dapat 3 proses

yaitu Input, Proses, dan Output.

B. Saran

Dari perancangan sistem yang telah dilakukan serta hasil pengujian-

pengujian yang sudah dilaksanakan, ternyata sistem perlu ditambahkan beberapa

hal untuk mendapatkan hasil yang lebik baik lagi, sehingga saran dari rancangan

ini adalah:

1. Menggunakan wadah penampung cairan asam dan basa yang lebih ergonomis

agar bernilai ekonomis tinggi.

2. Untuk kedepannya bisa ditambahkan keypad yang berfungsi untuk melakukan

17
18

input kadar PH bagi tanaman serta ditambahkan buzzer sebagai pengingat jika

cairan asam dan basa akan berkurang.


DAFTAR PUSTAKA

Alviani, P. (2015). Bertanam hidroponik untuk pemula. Jakarta Selatan: bibit


pubisher.

Azzamy. 2015. " Pengaruh pH Larutan Nutrisi Pada Tanaman Hidroponik",


https://mitalom.com/pengaruh-pH-larutan-nutrisi-pada-tanaman-hidroponik/,
diakses pada 20 Juli 2021 pada pukul 10.27

Denanta, P., Perteka, B., Piarsa, I. N., & Wibawa, K. S. (2020). Sistem Kontrol
dan Monitoring Tanaman Hidroponik Aeroponik Berbasis Internet of Things.
Merpati, 8(3), 197–210.

Djamil, F., & Asriani. (2020). Rancang Bangun Monitoring Dan Kontrol Pada
Sistem Hidroponik. (Skripsi Sarjana, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR)

Hamonangan, R. (2020). RANCANG BANGUN KONTROL NUTRISI OTOMATIS


PADA TANAMAN HIDROPONIK BERBASIS INTERNET OF THINGS
(IoT). Departemen Teknik Elektro Sub Konsentrasi Teknik Telekomonikasi
USU Medan.

Hidayat, T. 2019. "Trend Teknologi Revolusi Industri 4.0".


https://www.unida.ac.id/teknologi/artikel/trend-teknologi-revolusi-industri-
40.html. diakses pada 20 Juli 2021 pada pukul 10.27

Istiqomah, S. (2007). Menanam Hidroponik. Bekasi: azka mulia media.

Lingga, P. (1984). Hidroponik bercocok tanam tanpa tanah. Jakaata Timur:


penebar swadaya.

Megawati, D., Masykuroh, K., & Kurnianto, D. (2020). Rancang Bangun Sistem
Monitoring PH dan Suhu Air pada Akuaponik Berbasis Internet of Thing
(IoT). TELKA - Telekomunikasi Elektronika Komputasi Dan Kontrol, 6(2),

19
20

124–137. https://doi.org/10.15575/telka.v6n2.124-137

Setiawan, H. (2017). Kiat sukses budidaya cabai hidroponik. Yogyakarta: bio


genesis.

Tallei, T. E., Rumengan, I. F. M., & Adam, A. A. (2017). Hidroponik untuk


Pemula. In UNSRAT Press (Issue January).
21

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai