BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
penularan infeksi virus ini, yaitu manusia, virus dan faktor perantara.
aegypti (jenis nyamuk aedes lainnya juga dapat menularkan virus ini,
berikut:
1) Kriteria klinis
c) Pembesaran hati
d) Syok.
2) Kriteria laboratorium
a) Trombositopenia (<100.000/mm3).
gejala klinis yang positif dan 1 hasil laboratorium yang positip. Bila gejala dan
tanda tersebut kurang dari ketentuan di atas maka pasien dinyatakan menderita
Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk DBD, pencegahan
nyamuk DBD.
selain itu ditambah dengan cara lain yang disebut “3M PLUS” yaitu:
d) Menabur larvasida
12
h) Menggunakan kelambu
Selain dari pada tersebut diatas Ayu Putri Ariani, 2016 dalam bukunya
yang disebut Pemberantas Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD)
di antaranya:
1. Pencegahan Primer
Dengue (DBD). Secara garis besar ada cara pengendalian vektor yaitu:
kebersihan rumah.
2. Pencegahan Sekunder
Dengue(DBD)
a. pembersihan jentik
2) Larvasidasi
3) Menggunakan ikan
1) Menggunakan kelambu
4) Penyemprotan.
a. Telur
3) Telur ini menempel di tempat yang kering (tanpa air) dan dapat
b. Jentik
1) Jentik kecil yang menetas dari telur akan tumbuh menjadi besar
seterusnya.
16
penampungan air.
c. Kepompong
2) Gerakannya lamban
d. Nyamuk dewasa
tubuhnya
manusia.
Waktu menghisap darah pada pagi hari dan sore hari setiap 2
mengandung gula
berkembangbiaknya, dan dalam ruangan yang agak gelap serta lembab Setelah
masa istirahat selesai, nyamuk itu akan meletakkan telurnya pada dinding bak
mandi/ WC, tempayan, drum, kaleng bekas, dan lain-lain. Telur biasanya
diletakkan sedikit diatas permukaan air, dan selanjutnya nyamuk akan mencari
2016)
pengetahuan pola perilaku nyamuk tersebut yaitu perilaku mencari darah, istirahat
dan berkembangbiak, sehingga diharapkan akan dicapai PSN DBD dan jentik
darah pada pagi hari sampai sore hari, dan lebih suka pada jam 08.00-
nyamuk betina sering mengigit lebih dari satu orang. Jarak terbang
nyamuk sekitar 100 meter. Umur nyamuk betina dapat mencapai sekitar
1 bulan.
2. Perilaku istirahat
2-3 hari untuk mematangkan telur. Tempat istirahat yang disukai yaitu
19
3. Perilaku berkembangbiak
sekitar 100 butir telur dengan ukuran 0,7 mm per butir. Telur ini di
tempat kering (tanpa air) dapat bertahan sampai 6 bulan. Telur akan
menetas menjadi jentik setelah 2 hari terendam air. Jentik nyamuk setelah
6-8 hari tumbuh menjadi pupa nyamuk. Pupa masih dapat aktif bergerak
di dalam air, tetapi tidak makan dan setelah 1-2 hari akan memunculkan
sudah terinfeksi virus demam berdarah. Virus ini akan terbawa dalam kelenjar
ludah si nyamuk. Virus Dengue berada dalam darah selama 4-7 hari mulai 1-2
hari sebelum demam. Bila penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) digigit
nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terhisap masuk ke dalam
lambung nyamuk.
menghisap darah penderita, nyamuk tersebut siap untuk menularkan kepada orang
20
lain (masa inkubasi eksktinsik). Virus ini akan berada dalam tubuh nyamuk
sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, nyamuk Aedes aegypti yang telah
darah akan mengeluarkan air liur melalui alat tusuknya agar darah yang dihisap
tidak membeku. Bersama air liur virus Denguedipindahkan dari nyamuk ke orang
lain.
darah orang yang sehat, virus demam berdarah juga berpindah ke orang tersebut
Nyamuk demam berdarah ini memiliki siklus hidup yang berbeda dari yamuk
biasa. Nyamuk ini aktif dari pagi sampai sekitar jam 3 sore untuk menghisap
darah yang juga berarti dapat menyebabkan virus demam berdarah. Sedangkan
pada malam hari, nyamuk ini tidur. Maka, berhati-hatilah terhadap gigitan
nyamuk pada siang hari dancegah nyamuk ini mengigit anak dengang tidur siang.
Kebiasaan dari nyamuk ini adalah dia senang berada di gengan air bersih dan di
daerah yang banyak pohon sperti tanaman atau kebon. Genangan air pada pot
bunga mungkin menjadi salah satu tempat favorit nyamuk yang dapat terlupakan
dan tidak beralaskan tanah, misalnya bak mandi/WC, dispenser, tempayan, drum,
tempat minum burung, vas bunga, kaleng bekas, dan botol bekas, tempurung
21
kelapa, sampah plastik dan lain-lain yang dibuang sembarang tempat Berikut ini
bambu.
Penelitian juga menunjukkan di daerah dengan persediaan air tanpa pipa atau
penampungan air lebih banyak dibandingkan di daerah yang sudah tersedia air
dengan saluran pipa. Di daerah ini, air tidak perlu ditampung lebih dulu sehingga
tempat minum burung, vas bunga, bak bekas, kaleng bekass, botol-
bioekologis kedua Spesie nyamuk tersebut mempunyai dua habitat, yaitu aquatic
(perairan) untuk fase pradewasanya (telur, larva dan pupa), dan daratan atau udara
untuk serangga dewasa. Walaupun habitat imago di daratan atau udara, namun
juga mencari tempat di dekat permukaan air untuk meletakkan telurnya. Bila telur
yang diletakkan itu tidak mendapat sentuhan air atau kering masih mampu
Masa hibernasi telur-telur itu akan berakhir atau menetas bila sudah
mendapatkan lingkungan yang cocok pada musim hujan untuk menetas. Telur itu
akan menetas antara 3–4 jam setelah mendapat genangan air menjadi larva.
Habitat larva yang keluar dari telur tersebut hidup mengapung di bawah
menjulurkan alat pernapasan yang disebut sifon menjangkau permukaan air guna
telur, larva dan pupa hidup didalam air walaupun kondisi airnya sangat terbatas
mempunyai kebiasaan hidup yang berbeda, yaitu imago Aedes aegypti lebih
menyukai tempat di luar rumah yaitu hidup di pohon atau kebun atau kawasan
pinggir hutan. Oleh karena itu, Aedes albopictus sering disebut nyamuk kebun.
Sementara Aedes aegypti yang lebih memilih habitat di dalam rumah sering
23
menantikan saat tepat inang datang untuk mengisap darah. Informasi tentang
habitat dan kebiasaan hidup nyamuk tersebut sangat penting untuk mempelajari
Dengan pola pemilihan habitat dan kebiasaan hidup imago tersebut Aedes
aegypti dapat berkembang biak ditempat penampungan air bersih seperti bak
mandi, tempayan, tempat minum burung dan barang-barang bekas yang dibuang
sembarangan yang pada waktu hujan terisi air. Sementara itu, Aedes albopictus
dapat berkembang biak di habitat perkebunan terutama pada lubang pohon atau
pangkal babu yang sudah dipotong yang biasanya jarang terpantau di lapangan.
Kondisi itu dimungkinkan karena larva nyamuk tersebut dapat berkembang biak
dengan volume air minimum kira-kira 0.5 cm setara atau dengan dengan satu
berbulan-bulan bila berada di tempat kering dengan suhu 2˚C dan bisa
lain.
mendadak, masa demam lebih pendek, suhu lebih tinggi, hampir selalu
sejak semula pasien tampak sakit berat, demam naik turun dan ditemukan
201643-45)
terdapat nyamuk penularanya. Oleh karena itu, tempat potensial untuk terjadi
pertukaran beberapa tipe virus Dengue yang cukup besar seperti : sekolah,
lain-lain)
terdapat penderita yang membawa tipe virus Dengue yang berada dari
2. Host (penjamu)
Faktor utama adalah semua faktor yang terdapat pada dari manusia yang
Dengue(DBD) yaitu
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Nutrisi
antibodi yang cukup baik, maka terjadi infeksi virus Dengue yang tidak
berat.
d. Populasi
e. Mobilitas penduduk
1) Imunitas penjamu
4) Virulensi virus
3. Lingkungan (enviroment)
a. Letak geografis
negara tropik dan subtropik yang terletak diantara 30º Lintang Utara
tahunnya.
b. Musim
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar dari host, baik benda
tidak hidup, benda hidup, nyata atau abstrak seperti suasana yang
1. Faktor Intrinsik
a. Ketahanan tubuh
dan pancaroba.
b. Stamina
dibutuhkan stamina yang bagus untuk bisa tetap fit dan terjaga dari
2. Faktor Ekstrinsik
kebersihannya.
a. Lingkungan
1) Lingkungan fisik
30
yang bersih.
dalam 1 minggu.
c) Kepadatan rumah
2) Lingkungan biologi
a) Kepadatan vektor
penularan.
barang bekas.
pelaksanakannya.
2014:34)
3) Lingkungan sosial
hanya sadar, tahu dan mengerti tapi juga mau dan bisa
d) Pekerjaan
e) Pendidikan
b. Umur
c. Pengetahuan
majalah.
berkesinambungan.
d. Sikap
kebudayaan.
K. Teori Kesehatan
Konsep hidup sehat dari teori H.L.Blum unutk menciptakan kondisi sehat
dalam menjaga kesehatan tubuh, sampai saat ini masih sangatlah relevan
untuk diterapkan. Kondisi sehat secara hilistik bukan saja kondisi sehat
secara fisik melainkan juga spriritual dan sosial dalam bermasyarakat dan
Keempat faktor tersebut terdiri dari faktor perilaku/gaya hidup (life style),
tersebut
1. Perilaku Masyarakat
program kesehatan.
2. Lingkungan
sampah yang tidak dapat dikelola dengan baik, polusi udara, air dan
semua pihak.
interaksi individu satu dengan yang lainnya harus terjalin dengan baik.
kejiwaan.
3. Pelayanan Kesehatan
saat ini seperti jantung karoner, stroke, diabetes militus dan lainnya.
kesehatannya.
4. Genetik
merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa
sejak lahir, hal ini juga dapat dikaitkan dengan status kesehatan
L. Perilaku Kesehatan
aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak
(rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses
merespon, maka teori Skiner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus
relatif tetap.
M. Kerangka Teori
Kerangka teori ini dari buku Ariani Tahun 2016 dengan judul Demam
Berdarah Dengue
a. Fisik:
- Memakai kelambu
- Menguras bak mandi/WC
- Menutup rapat-rapat penampun air
- Mengubur sampah
Enviroment - Memasang kawat anti nyamuk
- Menimbun genangan air
- Menjaga kebersihan rumah
b. Kimia :
-Menyemprot cairan pembasmi nyamuk
-Mengoleskan lotion anti nyamuk
-Menabur serbuk abate
c. Biologi:
- Memelihara ikan cupang (Predator)
- Menanam bunga lavender
Agent :
1. Aedes Aegypti Kejadian DBD
2. Aedes Albocpictus
Host :
a. Manusia :
1. Umur
2. Jenis Kelamin
b. Nyamuk
1. Perilaku nyamuk
2. Tempat
menggigit
3. Objek yang
digigit
N. Kerangka Konsep
1. fisik
Upaya pengendalian
nyamuk Aedes aegypti
Upaya pengendalian
dalam kelompok fisik yaitu:
kejadian penyakit DBD
a. Menguras, menyikat dan
di Puskesmas Rawat Inap
membersihkan tempat-
Way Kandis Kecamatan
tempat penampungan
Tanjung Seneng Kota
air.
Bandar Lampung Tahun
b. Menutup tempat-tempat
2018
penampungan air
c. Mengubur barang-
barang bekas
2. kimia
Upaya pengendalian
nyamuk Aedes aegypti
dalam kelompok kimia
yaitu:
a. Pemberian bubuk abate.