Tutorial Independen T Test Dengan SPSS
Tutorial Independen T Test Dengan SPSS
Penulis
Anwar Hidayat
-
22 April 2014
26
8178
Untuk asumsi poin no. 1 dan 2, anda tidak perlu mengujinya dengan SPSS. Sedangkan untuk
asumsi no. 3 dan no. 5 anda harus mengujinya dengan SPSS. Untuk uji normalitas secara
lengkap baca DISINI. Untuk uji homogenitas secara lengkap, baca DISINI.
Langsung saja kita buat data sebagai berikut: Data di bawah ini menunjukkan bahwa ada 2
kelompok yaitu 1 dan 2, di mana tiap kelompok terdapat 10 responden/observasi.
Dataset Independen T Test
Langkah pertama adalah menguji asumsi normalitas, outlier dan homogenitas. Yaitu pada
menu SPSS, klik Analyze, Descriptive Statistics, Explore. Maka akan muncul jendela seperti
berikut:
Klik tombol Plots, setelah muncul jendela, centang Factor levels together, Stem-and-leaf,
Histogram, Normality plots with tests dan Power estimation. Kemudian Klik Continue.
Plot Independen T Test
Tabel di atas menunjukkan hasil uji Shapiro Wilk dan Lilliefors. Nilai p value (Sig) lilliefors
0,200 pada 2 kelompok di mana > 0,05 maka berdasarkan uji lilliefors, data tiap kelompok
berdistribusi normal. P value uji Shapiro wilk pada kelompok 1 sebesar 0,884 > 0,05 dan pada
kelompok 2 sebesar 0,778 > 0,05. Karena semua > 0,05 maka kedua kelompok sama-sama
berdistribusi normal berdasarkan uji Shapiro wilk.
Diagram di atas adalah diagram stem-leaf yang berfungsi untuk mendeteksi adanya outlier. Ada
outlier apabila terdapat nilai Extrem di atas dan di bawah stem-leaf. Pada data anda tidak
terdapat nilai exkstrem, maka tidak terdapat outlier. Deteksi outlier juga bisa dinilai dengan Box-
plot seperti di bawah ini:
Oleh karena semua asumsi terpenuhi, maka dapat dilanjutkan ke uji selanjutnya yaitu uji
Independen T Test.
Pada menu SPSS, klik Analyze, Compare Means, Independen Samples T Test. Maka akan
muncul jendela sebagai berikut: Kemudian masukkan variabel terikat anda yaitu Nilai ke kotak
Test Variable(s) dan masukkan variabel bebas anda yaitu Kelompok ke kotak Grouping
Variables.
Klik Continue. Dan pada jendela utama klik OK kemudian lihat Output!
Tabel di atas menunjukkan Mean atau rerata tiap kelompok, yaitu pada kelompok 1 nilainya 56
di mana lebih rendah dari kelompok 2 yaitu 73,1. Apakah perbedaan ini bermakna? lihat di
bawah ini:
Output Independen T Test
Nilai hasil uji levene test untuk homogenitas sama dengan bahasan di atas, yaitu homogen.
Karena homogen, maka gunakan baris pertama yaitu nilai t hitung -2,577 pada DF 18. DF pada
uji t adalah N-2, yaitu pada kasus ini 20-2=18. Nilai t hitung ini anda bandingkan dengan t tabel
pada DF 18 dan probabilitas 0,05.
Apabila nilai t hitung positif: Ada perbedaan bermakna apabila t hitung > t tabel.
Apabila nilai t hitung negatif: ada perbedaan bermakna apabila t hitung < t tabel.
Cara kedua adalah dengan melihat nilai Sig (2 tailed) atau p value. Pada kasus di atas nilai p
value sebesar 0,019 di mana < 0,05. Karena < 0,05 maka perbedaan bermakna secara statistik
atau signifikan pada probabilitas 0,05.
Besarnya perbedaan rerata atau mean kedua kelompok ditunjukkan pada kolom Mean
Difference, yaitu -17,1. Karena bernilai negatif, maka berarti kelompok pertama memiliki Mean
lebih rendah dari pada kelompok kedua.
Demikian pembahasan tentang Independen T Test dengan SPSS. Untuk pengujian dengan Excel,
silahkan anda baca DISINI. Baca juga: Contoh Penelitian Pendidikan Eksperimen dengan t test.