Anda di halaman 1dari 1

Bicara meracau

Pasien mengaku diantar ke rumah sakit jiwa oleh suami dan anaknya
dikarenakan virus corona yang akan membunuh semua umat manusia. Pasien
berkata apabila dirinya berada di rumah sakit jiwa maka virus corona tidak
akan mungkin bisa membunuhnya. Pasien mengaku tidak pernah melihat
sesuatu yang tidak wajar, namun pasien beranggapan bahwa dengan adanya
virus corona maka dapat mengancam nyawanya apabila dia tetap berada
diluar dan keberadaannya di luar juga dapat menularkan virus corona ke
keluarganya. Pasien berkata bahwa virus corona telah membunuh sebagian
masyarakat di dunia dan keberadaan Soekarno menghilang akibat wabah virus
corona. Selain virus corona pasien juga mengatakan bahwa ganja dan sabu-
sabu sudah beredar luas di dunia dan telah membunuh banyak orang sehingga
dirinya tidak mau apabila ada orang lain menawarkan ganja dan sabu-sabu
kepadanya.
Selama menjalani perawatan di rumah sakit pasien merasa lebih aman dan
tenang dibandingkan saat berada di luar rumah sakit. Pasien berkata sudah 5
kali dirawat di rumah sakit jiwa sejak tahun 2013, pasien mengaku pada
awalnya masuk ke rumah sakit jiwa setelah ayah pasien meninggal pada tahun
2013 sehingga pasien tidak mempunyai uang untuk membiayai ke-7 anaknya,
setelah itu pasien dibawa keluarganya ke RSJ dan tidak mengetahui alasan
kenapa ia sampai dibawa ke rumah sakit tersebut. Selama menjalani
pengobatan pasien sering tidak minum obat dikarenakan merasa sudah
sembuh, pasien mengaku keluarga sering menyuruh meminum obat tapi
pasien tidak mau karena merasa dia sudah sembuh.

Anda mungkin juga menyukai