Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PERBANDINGAN SISTEM DEMOKRASI

INDONESIA DENGAN NEGARA LAIN


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan
Dosen Pengajar : Dian Eriani, S.H., M.H

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. Anita Mulyani 200320102

2. Hasnatur Rahmi 200320024

3. Ridha Hafdhi 200320147

4. Aulia Natasya 200320023

5. Rahmaliana 200320059

6. Tania Ivangga putri 200320057

7. Ade Rivandia 200320051

8. Rahmah 200320027

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
bertemakan “Demokrasi di Indonesia dan Negara lain”
Makalah ini berisikan tentang informasi bagaimana perbandingan antara demokrasi
yang di jalankan oleh Negara Indonesia dengan Negara lain yang juga menganut system
demokrasi yang sama. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua tentang bagaimana demokrasi yang di jalan kan Australia dan perbandingannya
dengan Negara kita sendiri.kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

ii
DAFTAR ISI

JUDUL........................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 4

A. Latar Belakang.............................................................................................. 4
B. Tujuan........................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 6

A. Demokrasi di Indonesia................................................................................ 6
B. Pelaksaanaan Demokrasi di Indonesia.......................................................... 6
C. Pelaksaanaan Demokrasi di Luar Negeri...................................................... 7
D. Perbedaan Demokrasi di Indonesia dan Luar Negeri................................... 12
E. Hubungan Agama dan Demokrasi................................................................ 13

BAB III KESIMPULAN............................................................................................... 14

A. Kesimpulan................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata demokrasi barangkali sangat sering kita dengarkan apalagi ketika kita menyaksikan
berita-berita politik. Sejak berdirinya negara Indonesia secara resmi mungkin kita mulai
mendengar istilah demokrasi. Istilah demokrasi makin meluas penggunaanya manakala
terjadi reformasi pada tahun 1998. Sebagai sebuah politik, sistem pemerintahan kita yang
menganut sistem presidensial begitu dalam terkait dengan paham demokrasi. Oleh karena itu
dalam decadeterahir ini hampir seluruh warga di dunia mengaku menjadi penganut paham
demokrasi. Demokrasi dipraktekkan di seluruh dunia secara berbeda-beda dari satu negara ke
negara lain.
Konsep demokrasi diterima oleh hampir seluruh negara di dunia. Diterimanya konsep
demokrasi disebabkan oleh keyakinan mereka bahwa konsep ini merupakan tata
pemerintahan yang paling unggul menganut sistem demokrasi, demokrasi harus berdasarkan
pada suatu kedaulatan rakyat, artinya kekuasaan negara itu dikelola oleh rakyat, dari rakyat
dan untuk rakyat.
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang berusaha untuk membangun
sistem politik demokrasi sejak menyatakan kemerdekaan dan kedaulatannya pada tahun
1945. Sebagai sebuah gagasan, demokrasi sebenarnya sudah banyak dibahas atau bahkan
dicoba diterapkan di Indonesia. Pada awal kemerdekaan Indonesia berbagai hal dengan
negaramasyarakat telah diatur dalam UUD 1945.
Para pendiri bangsa berharap agar terwujudnya pemerintahan yang melindungi bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Semua itu merupakan
gagasan-gagasan dasar yang melandasi kehidupan negara yang demokratis.
Sebagai bentuk kesungguhan negara Indonesia, landasan tentang demokrasi telah tertuang
dalam Pembukaan UUD 1945 maupun Batang Tubuh UUD 1945. Seluruh pernyataan dalam
UUD 1945 dilandasi oleh jiwa dan semangat demokrasi. Penyusunan naskah UUD 1945 itu
sendiri juga dilakukan secara demokratis. UUD 1945 merangkum semua golongan dan
kepentingan dalam masyarakat Indonesia. Dengan demikian, demokrasi bagi bangsa
Indonesia adalah konsep yang tidak dapat dipisahkan.
Budaya demokrasi di Indonesia perlu dikembangkan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara serta hendaknya mengacu kepada akar budaya nasionalisme yang
memiliki nilai gotong royong atau kebersamaan dan mementingkan kepentingan umum.
Namun, budaya individualisme dan budaya liberal yang masuk melanda masyarakat dengan
melalui arus globalisasi tidak mungkin bisa dibendung karena kemajuan teknologi.
Adapun dalam tulisan ini akan dibahas mengenai demokrasi di Indonesia dan Negara
lain yang juga menganut system demokrasi yang berbeda dengan Negara Indonesia.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana demokrasi di Indonesia
2. Untuk mengetahui pelaksanaan demokrasi di Indonesia
3. Untuk mengetahui pelaksanaan demokrasi di luar negeri
4. Untuk mengetahui perbedaan demokrasi di Indonesia dan luar negeri
5. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara dan demokrasi

C. Manfaat Penulisan
Untuk menambah wawasan tentang demokasi di Indonesia dan untuk mengetahui
perbedaan yang di anut demokrasi antara Indonesia dengan Negara lain

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Demokrasi di Indonesia
Semenjak kemerdekaan 17 agustus 1945, UUD 1945 memberikan penggambaran bahwa
Indonesia adalah negara demokrasi.Dalam mekanisme kepemimpinannya Presiden harus
bertanggung jawab kepada MPR dimana MPR adalah sebuah badan yang dipilih dari Rakyat.
Sehingga secara hirarki seharusnya rakyat adalah pemegang kepemimpinan negara melalui
mekanisme perwakilan yang dipilih dalam pemilu. Indonesia sempat mengalami masa
demokrasi singkat pada tahun 1956 ketika untuk pertama kalinya diselenggarakan pemilu
bebas di indonesia, sampai kemudian Presiden Soekarno menyatakan demokrasi terpimpin
sebagai pilihan sistem pemerintahan. Setelah mengalami masa Demokrasi Pancasila, sebuah
demokrasi semu yang diciptakan untuk melanggengkan kekuasaan Soeharto, Indonesia
kembali masuk kedalam alam demokrasi pada tahun 1998 ketika pemerintahan militer
Soeharto tumbang. Pemilu demokratis kedua bagi Indonesia terselenggara pada tahun 1999
yang menempatkan PDI-P sebagai pemenang Pemilu.

B. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia


Bisa dikatakan bahwa Indonesia sangat berpotensi menjadi kiblat demokrasi di kawasan
Asia, berkat keberhasilan mengembangkan dan melaksanakan sistem demokrasi. Menurut
Ketua Asosiasi Konsultan Politik Asia Pasifik (APAPC), Pri Sulisto, keberhasilan Indonesia
dalam bidang demokrasi bisa menjadi contoh bagi negara-negara di kawasan Asia yang
hingga saat ini beberapa di antaranya masih diperintah dengan ‘tangan besi’. Indonesia juga
bisa menjadi contoh, bahwa pembangunan sistem demokrasi dapat berjalan seiring dengan
upaya pembangunan ekonomi. Ia menilai, keberhasilan Indonesia dalam bidang demokrasi
yang tidak banyak disadari itu, membuat pihak luar termasuk Asosiasi Internasional
Konsultan Politik (IAPC), membuka mata bangsa Indonesia, bahwa keberhasilan tersebut
merupakan sebuah prestasi yang luar biasa. Prestasi tersebut juga menjadikan Indonesia
sangat berpotensi mengantar datangnya suatu era baru di Asia yang demokratis dan makmur.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Indonesia yang ke enam yaitu Bapak Susilo
Bambang Yudhoyono yang akrab disapa SBY menerima anugerah medali demokrasi. SBY
pun memaparkan panjang lebar perjalanan demokrasi Indonesia. Menurutnya, demokrasi
Indonesia merupakan jawaban terhadap skeptisme perjalanan demokrasi di negeri ini. Beliau
pun mencontohkan beberapa nada skeptis yang ditujukan kepada Indonesia.

3
Pertama, demokrasi akan membawa situasi kacau dan perpecahan. Demokrasi di
Indonesia hanyalah perubahan rezim, demokrasi akan memicu ekstrimisme dan radikalisme
politik di Indonesia.
Beliau pun menambahkan bahwa demokrasi di Indonesia menunjukkan Islam dan
moderitas dapat berjalan bersama. Dan terlepas dari goncangan hebat akibat pergantian 4 kali
presiden selama periode 1998-2002, demokrasi Indonesia telah menciptakan stabilitas politik
dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Selain itu, Indonesia juga telah berhasil menjadi
sebuah negara demokrasi terbesar di dunia dan melaksanakan pemilu yang kompleks dengan
sangat sukses.
Meski pada awalnya banyak yang meragukan pelaksanaan demokrasi di Indonesia,
kenyataannya demokrasi di Indonesia saat ini telah berusia 10 tahun dan akan terus
berkembang. Sebagian orang pernah berpendapat bahwa demokrasi tidak akan berlangsung
lama di Indonesia, karena masyarakatnya belum siap. Mereka juga pernah mengatakan bahwa
negara Indonesia terlalu besar dan memiliki persoalan yang kompleks. Keraguan tersebut
bahkan menyerupai kekhawatiran yang dapat membuat Indonesia chaos yang dapat
mengakibatkan perpecahan.
Sementara itu, mantan wakil perdana menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang turut hadir
menyebutkan bahwa demokrasi telah berjalan baik di Indonesia dan hal itu telah menjadikan
Indonesia sebagai negara dengan populasi 4 besar dunia yang berhasil melaksanakan
demokrasi. Hal ini juga membuat Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di
dunia yang telah berhasil menerapkan demokrasi. beliau juga berharap agar perkembangan
ekonomi juga makin meyakinkan sehingga demokrasi bisa disandingkan dengan kesuksesan
pembangunan. Hal tersebut tentunya bisa terjadi bila demokrasi dapat mencegah korupsi dan
penumpukan kekayaan hanya pada elit tertentu. Demokrasi, menurut Anwar Ibrahim, adalah
pemberian kebebasan kepada warga negara, sedangkan kegagalan atau keberhasilan ekonomi
menyangkut sistem yang diterapkan.

C. Demokrasi di luar negri atau Negara komunis


Kajian dalam demokrasi diluar negeri ini penulis menspesifikasikan kajian pada Negara
Australia yang juga menganut system demokrasi yang sama dengan yang ada di Negara
Indonesia.
a. Demokrasi Australia

1) Sistem Pemerintahan Australia

4
Sistem pemerintahan Australia dibangun di atas tradisi demokrasi liberal.
Berdasarkan nilai-nilai toleransi beragama, kebebasan berbicara dan berserikat, dan
supremasi hukum, lembaga-lembaga Australia dan praktik-praktik pemerintahannya
mencerminkan model Inggris dan Amerika Utara. Pada saat yang sama, mereka khas
Australia.

2) Pemerintah yang bertanggung jawab


Salah satu demokrasi yang tertua dan lestari di dunia, Persemakmuran
Australia didirikan pada 1901 ketika bekas koloni Inggris ini – kini enam negara
bagian – sepakat untuk menjadi federasi. Praktik dan prinsip demokrasi yang
membentuk parlemen kolonial pra-federasi (seperti ‘satu orang, satu suara’ dan hak
pilih wanita) diberlakukan oleh pemerintah federal Australia yang pertama.
Koloni Australia mewarisi tradisi pemilu dari Inggris yang mencakup hak pilih
terbatas dan pemungutan suara umum dan ganda. Pelanggaran seperti suap dan
intimidasi pemilih mendorong perubahan pemilihan umum. Australia mempelopori
reformasi yang menopang praktik pemilu demokrasi modern.
Pada 1855, Victoria memperkenalkan pemilihan umum secara rahasia, yang
menjadi terkenal di seluruh dunia sebagai ‘pemilu Australia’. Pada 1856, Australia
Selatan menghapuskan persyaratan profesional dan harta serta memberi hak pilih
kepada seluruh pria dewasa, kemudian pada 1892 memberi wanita dewasa hak pilih.
Pada dasawarsa 1890an koloni-koloni tersebut memberlakukan prinsip satu suara per
orang, menghentikan praktik pemungutan suara ganda.
Pemerintah Australia didasarkan pada parlemen yang dipilih secara populer
dengan dua majelis: Dewan Perwakilan dan Senat. Para menteri yang diangkat dari
kedua majelis ini menjalankan fungsi eksekutif, dan keputusan kebijakan dibuat
dalam rapat-rapat Kabinet. Selain pengumuman keputusan, diskusi Kabinet tidak
disebarluaskan. Para menteri terikat oleh prinsip solidaritas Kabinet, yang sangat
mencerminkan model Inggris yakni Kabinet bertanggungjawab kepada parlemen.
Walaupun Australia adalah bangsa yang merdeka, Ratu Elizabeth II dari Inggris
secara resmi juga merupakan Ratu Australia. Ratu menunjuk Gubernur Jenderal (atas
saran dari Pemerintah Australia terpilih) untuk mewakilinya. Gubernur Jenderal
memiliki kekuasaan yang luas,tetapi berdasarkan konvensi hanya bertindak atas saran
para menteri dalam hampir semua urusan.

5
3) UUD tertulis
Seperti Amerika Serikat namun berbeda dengan Inggris, Australia memiliki
undangundang dasar tertulis. UUD Australia merumuskan tanggung jawab
pemerintah federal, yang mencakup hubungan luar negeri, perdagangan, pertahanan
dan imigrasi. Pemerintah negara bagian dan teritori bertanggungjawab atas semua
urusan yang tidak dilimpahkan kepada Persemakmuran, dan mereka juga mematuhi
prinsip pemerintah yang bertanggungjawab. Di negara bagian, Ratu diwakili oleh
seorang Gubernur untuk setiap negara bagian.
Pengadilan Tinggi Australia menangani sengketa antara Persemakmuran dan
negara bagian. Banyak keputusan pengadilan memperluas kekuasaan dan tanggung
jawab konstitusional pemerintah federal.
UUD Australia hanya dapat diubah dengan persetujuan pemilih melalui suatu
referendum nasional di mana seluruh orang dewasa yang masuk dalam daftar pemilih
harus ikut serta.
Rancangan undang-undang yang berisi amandemen pertama-tama harus
disahkan oleh kedua majelis parlemen tersebut atau, dalam situasi tertentu saja, hanya
oleh salah satu majelis parlemen. Setiap perubahan UUD harus disetujui oleh
mayoritas ganda – mayoritas pemilih nasional dan mayoritas pemilih di mayoritas
negara bagian (sekurangnya empat dari enam negara bagian). Jika satu atau
bebeberapa negara bagian tertentu terkena dampak isi referendum tersebut, mayoritas
pemilih di negara-negara bagian tersebut juga harus menyetujui perubahan tersebut.
Ini sering disebut dengan kaidah ‘tiga mayoritas’.
Ketentuan mayoritas ganda membuat perubahan UUD menjadi sulit. Sejak
federasi berdiri pada 1901, hanya delapan dari 44 usulan amandemen UUD yang
disetujui. Pemilih pada umumnya enggan mendukung apa yang mereka pandang
sebagai peningkatan kekuasaan pemerintah federal. Negara bagian dan teritori juga
boleh menyelenggarakan referendum.
4) Kedaulatan parlementer
UUD Australia menjabarkan kekuasaan pemerintah dalam tiga bagian –
legislatif, eksekutif dan yudikatif – tetapi menegaskan bahwa anggota legislatif harus
juga anggota eksekutif. Pada kenyataannya, parlemen mendelegasikan wewenang
penyusunan undang-undang yang luas kepada eksekutif. Pemerintah dibentuk di

6
Dewan Perwakilan Rakyat oleh partai yang mampu meraih mayoritas di majelis
tersebut.
Partai minoritas seringkali menjadi penyeimbang kekuasaan di Senat, yang
berfungsi sebagai majelis kaji ulang keputusan-keputusan pemerintah. Para senator
dipilih untuk masa bakti enam tahun, dan dalam satu pemilihan umum biasa hanya
separuh senator yang menghadapi pemilih.
Di semua parlemen Australia, pertanyaan dapat diajukan tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu, dan menerapkan giliran yang ketat antara pertanyaan pemerintah dan
Oposisi kepada para menteri selama Waktu Tanya- Jawab. Oposisi menggunakan
pertanyaan untuk mencecar pemerintah. Pemerintahan memberi kesempatan kepada
para menteri untuk menjelaskan kebijakan dan tindakan pemerintah secara positif,
atau untuk menyerang Oposisi.
Apa pun yang diucapkan di parlemen dapat disebarluaskan dengan berimbang
dan akurat tanpa kekhawatiran akan tuntutan pencemaran nama baik. Keriuhan Waktu
Tanya-Jawab dan debat parlemen disiarkan dan diberitakan secara luas. Ini membantu
membangun reputasi debat publik yang tangguh di Australia, dan berfungsi sebagai
kendali informal atas kekuasaan eksekutif

5) Kekerapan pemilihan umum

Pemilihan umum nasional harus diselenggarakan dalam jangka waktu tiga


tahun sejak sidang pertama parlemen federal yang baru. Masa bakti rata-rata parlemen
sekitar dua setengah tahun. Pada praktiknya, pemilihan umum diadakan ketika
Gubernur Jenderal menyetujui permintaan dari Perdana Menteri, yang memilih
tanggal pemilihan umum.
Partai yang berkuasa berganti rata-rata setiap lima tahun sejak federasi berdiri
pada 1901, akan tetapi masa bakti pemerintah sangat bervariasi. Partai Liberal
memimpin koalisi dengan masa bakti paling lama — 23 tahun — dari 1949 hingga
1972. Sebelum Perang Dunia II, beberapa pemerintahan bertahan kurang dari satu
tahun, tetapi sejak 1945 hanya terjadi tujuh kali pergantian pemerintahan.

6) Pemungutan suara
Seluruh warga negara yang berusia di atas 18 tahun wajib memberikan
suaranya dalam pemilihan umum pemerintah federal atau negara bagian, dan
kemangkiran dari pemilu dapat berujung pada denda atau tuntutan pidana.

7
7) Partai
Seperti halnya di negara lain, partai politik Australia dan kegiatan internalnya
umumnya tidak diatur, namun disiplin internal partai sangat ketat. Australia memiliki
sistem resmi pendaftaran partai dan pelaporan kegiatan partai melalui Komisi
Pemilihan Australia dan komisi setara di tingkat negara bagian dan teritori.
Australia memiliki empat partai politik utama. Partai Buruh Australia (ALP)
adalah partai sosial demokrat yang didirikan oleh gerakan buruh Australia. ALP telah
berkuasa sejak akhir 2007. Partai Liberal adalah partai sayap kanan tengah. Partai
Nasional Australia, sebelumnya Partai Negeri, adalah partai konservatif yang
mewakili kepentingan pedesaan. Partai Hijau Australia adalah partai sayap kiri dan
lingkungan.
Partai politik utama Australia memiliki tata cara terstruktur untuk melibatkan
anggota mereka dalam pengembangan kebijakan partai atas isu tertentu. Politisi
terpilih jarang yang menentang partai mereka di parlemen.
Meskipun para komentator Australia mengamati bahwa pemilihan umum
semakin bersifat ‘presidensial’ dalam arti beberapa metode kampanye Amerika telah
digunakan, struktur dasar sistem Australia cenderung menekankan posisi kebijakan
daripada kepribadian perorangan politisi.
Seperti halnya di negara demokrasi lainnya, biaya kampanye pemilu dan
sumber dana kegiatan politik menjadi isu di Australia. Sejak 1984, sistem pendanaan
publik (dikelola oleh Komisi Pemilihan Umum Australia) dan keterbukaan kampanye
pemilihan umum telah diterapkan. Partai harus meraih sedikitnya 4 persen dari suara
yang sah dalam pemilihan yang mereka ikuti untuk menerima dana publik.
Partai-partai harus mengungkapkan pengeluaran kampanye dan sumber-
sumber sumbangan di atas batas yang sudah ditentukan. Calon perorangan juga harus
mengungkapkan sumber sumbangan di atas batas tertentu. Partai dan perorangan yang
mengikuti pemilihan umum tidak secara berturut-turut harus mengungkapkan hadiah
dan sumbangan yang diterima di selang kampanye.

8) Hubungan Antar Tingkat Pemerintahan

Parlemen negara bagian tunduk kepada UUD nasional dan konstitusi negara
bagian. Hukum federal mengalahkan hukum negara bagian yang tidak selaras
dengannya.

8
Dalam praktiknya, kedua tingkat pemerintahan bekerja sama dalam banyak
bidang di mana negara bagian dan teritori secara resmi bertanggungjawab, seperti
pendidikan, transportasi, kesehatan dan penegakan hukum. Pajak penghasilan
ditetapkan secara federal, dan debat antar tingkat pemerintahan mengenai akses ke
penerimaan dan fungsi pengeluaran yang tumpang tindih adalah corak permanen
politik Australia. Lembaga pemerintah daerah dibentuk melalui perundang-undangan
di tingkat negara bagian dan teritori. Dewan Pemerintahan Australia (COAG) adalah
forum untuk memprakarsai, mengembangkan dan menerapkan reformasi kebijakan
nasional yang menuntut tindakan kerja sama antar tiga tingkat pemerintahan:
nasional, negara bagian atau teritori, dan daerah. Sasarannya mencakup penanganan
isu besar dengan kerja sama dalam reformasi struktural pemerintah dan reformasi
untuk mencapai ekonomi nasional yang terintegrasi dan efisien serta pasar tunggal
nasional
COAG terdiri dari perdana menteri, perdana menteri negara bagian, ketua
menteri teritori, dan presiden Asosiasi Pemerintah Daerah Australia. Selain itu, dewan
menteri (terdiri dari menteri nasional, negara bagian dan teritori, dan bila relevan,
perwakilan pemerintah daerah dan pemerintah Selandia Baru dan Papua Nugini)
bertemu secara teratur untuk mengembangkan dan menerapkan tindakan antar-
pemerintah di bidang-bidang kebijakan khusus.

D. Perbedaan Demokrasi Indonesia dengan Negara Lain


Bentuk sistem pemerintahan apapun yang dijalankan dalam suatu negara tersebut bisa
dikategorikan sebagai negara yang memiliki pemerintahan demokratis apabila bisa
menampung aspirasi dari masyarakatnya serta membawa kearah yang lebihbaik dengan
dukungan masyarakatnya juga. Sistem perlementer yang ada di Australia sudahcukup
menggambarkan bentuk demokrasi pada porsi yang tepat.Dimana pada level Ke-Negaraan
masing-masing beserta latar belakang sejarah negara danperkembangannya, masing-masing
terdapat juga efisiensi proporsionalitas suatu sistem teruji, karena fakta menunjukkan bahwa
keberhasilan dan pengakuan internasional baik melalui sistem politik maupun eksistensi
negara itu sendiri.Karena dengan adanya perwakilan rakyat yang dipilih secara sah dan legal
yang duduk di kursi pemerintahan.
Perbedaan system demokrasi yang ada di Indonesia dengan Negara lain meliputi :

9
Pertama, Dalam perjalanan sitem politik di Indonesia banyak bukti menunjukan bahwa
UUD tidak dapat dijadikan pegangan dalam sistem pilitik maupun penegakan hu¬kum. Telah
terjadi empat periode pemerintahan masa Kemerdekaan (1945-1959), era Demokrasi
Terpimpin (1959-1966), masa Orde Baru (1966-1998) dan era Reformasi (1998-Sekarang).
Sedangkan dinegara lain UUD menjadi pegangan pokok dalam system penegakan hukum.
Kedua, pada saat kemerdekaan dulu berlaku tiga macam UUD(1945, RIS dan 1950)
namun dalam prosesnya sitem demokrasi dan hukum dapat ditegakan. Dekrit presiden 5 Juli
1959, UUD 1945 kembali berlaku dan dinyatakan penggunaan sistem Demokrasi Terpimpin,
namun yang berlaku sistem otoritarian (Hatta, Demokrasi Kita, 1960). Kemudian beralih
pada masa Demokrasi Orde Baru 1966. Rakyat dan pemerintah bekerjasama menjalankan
pemerintahan yang demokratis dan menegakan hukum dengan semboyan “kembali ke UUD
1945 dengan murni dan konsekuen”. Kemudian belangsung Era Reformasi yang diawali
perubahan mendadak dari sistem politik otoriter ke sistem demokrasi. Pada saat pergantian
kepemimpinan di bawah presiden BJ Habibie, sistem demokrasi berubah 180 derajat.
Kebebasan membentuk partai politik, Lembaga-lembaga perwakilan bebas berbicara.

E. Hubungan Agama dan Demokrasi


Agama, bagian dari salah satu kebutuhan pokok manusia dan ia tetap berperan dalam
segala aspek kehidupan yang berlangsung pada manusia, begitu juga dalam hubungannya
dengan demokrasi. Sebagaimana yang dikatakan oleh Julian Huxley dam Norholismajid
“manusia selalu concerned tentang nasibnya, artinya tentang kedudukan dan perannya dalam
alam raya ini, bagaiman ia mempertahankan kedudukan itu dan bagaimana pula ia memenuhi
peranannya tersebut.
Dalam dunia demokrasi agama menjadi tolak ukur, sebagai pandu dalam menjalankan
progresnya kedepan yang dilaksanakannya demi, oleh dan untuk rakyat guna menemukan
kemaslahatan dan kesejahteraan manusia pada umumnya.

10
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasaan diatas dapat disimpulkan bahwa Kata demokrasi merujuk kepada
konsep kehidupan negara atau masyarakat, dimana warga negara dewasa turut berpartisipasi
dalam pemerintahan melalui wakilnya yang diplih melalui pemilu. Pemerintahan di Negara
demokrasi juga mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara, beragarna, berpendapat,
berserikat setiap warga Negara, menegakanruleoflaw, adanya pemerintahan menghormati
hak-hak kelompok minoritas; dan masyarakat warga Negara memberi peluang yang sama
untuk mendapatkan kehidupan yang layak.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://robihartopurba.blogspot.co.id/2015/03/makalah-tentang-demokrasi-di indonesia.html di
akses pada tanggal 21 Marer 2015

Nurcholish Majid, 1987. Islam kemoderenan dan keindonesian. Mizan. Bandung.

12

Anda mungkin juga menyukai