KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengalaman Lapangan Industri (PLI)
a. Definisi PLI
Pengalaman Lapangan Industri merupakan salah satu Mata Kuliah
Keahlian (MKK) di luar kampus yang menuntut mahasiswa untuk dapat
memperhatikan dan melihat bukti nyata penerapan ilmu pengetahuan
yang diperoleh di bangku perkuliahan pada dunia konstruksi di
lapangan. Sementara itu, menurut Panduan Pengalaman Lapangan
Industri Jurusan Teknik Sipil FT UNP (2014), “PLI merupakan suatu
kegiatan intra kurikuler dalam kelompok mata kuliah Keahlian (MKK)
jenjang pendidikan D3 dan SI pada semua jurusan di Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang”. Sedangkan menurut Astuti (2016)
“Pengalaman Lapangan industri adalah suatu bentuk penyelenggaraan
pendidikan keahlian, dimana mahasiswa yang telah menempuh
pendidikan secara teori di kampus kemudian melakukan pelatihan di
dunia kerja”.
Berdasarkan pendapat dan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa PLI adalah salah satu mata kuliah wajib yang harus dipenuhi
oleh mahasiswa sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studinya,
dengan tujuan untuk melihat secara nyata penerapan teori-teori dan
pengetahuan yang dipelajari di bangku perkuliahan terhadap kondisi
nyata di lapangan.
b. Syarat-Syarat PLI
Sebelum melaksanakan PLI tentu seorang mahasiswa terlebih
dahulu harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan.
Berdasarkan panduan Pengalaman Lapangan Industri Jurusan Teknik
Sipil FT UNP (2014), ada beberapa syarat yang harus dipenuhi setiap
mahasiswa sebelum melaksanakan PLI, yaitu:
7
8
1) Minimal telah lulus mata kuliah sebanyak 80%, yaitu 80% x 144 sks
= 115 sks, dan lulus mata kuliah berikut ini:
a) Objek PLI Bangunan Gedung: Analisis Struktur, Manajamen
Proyek, dan Kuantiti Surveying.
b) Objek PLI Bangunan Transportasi: Konstruksi Perkerasan Jalan
Raya, Manajemen Proyek dan Kuantiti Surveying.
c) Objek PLI Bangunan Air: Hidrolika, Manajemen Proyek dan
Kuantiti Surveying.
2) Terdaftar sebagai mahasiswa FT di kantor registrasi UNP.
3) Telah mencapai IP komulatif minimal 2,00.
4) Telah mengikuti kegiatan pembengkalan PLI yang diselenggarakan
oleh Unit Hubungan Industri (UHI) FT UNP dan Jurusan.
5) Tidak sedang mengikuti kuliah di UNP selama melaksanakan PLI.
c. Tujuan PLI
Tujuan merupakan suatu hasil capaian yang diharapkan pada akhir
proses suatu kegiatan. Berdasarkan panduan Pengalaman Lapangan
Industri Jurusan Teknik Sipil FT UNP (2014) ada beberapa tujuan dari
pelaksanaan PLI, yaitu:
1) Tujuan Umum
PLI bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap mahasiswa di bidang teknologi/kejuruan melalui
keterlibatan lansung dalam berbagai kegiatan di industri konstruksi.
2) Tujuan Khusus
Prodi S1 Pendidikan Teknik Bangunan (PTB) yaitu:
a) Setelah melaksanakan PLI mahasiswa diharapkan memperoleh
pengetahuan dan pengalaman sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas di industri konstruksi.
b) Melalui PLI tersebut dapat dijadikan sebagai dasar
pengembangan materi ajar.
Sementara itu menurut Sugiharto di dalam Astuti (2016: 13), tujuan
PLI dapat dijabarkan menjadi tiga poin inti sebagai berikut:
9
d. Manfaat PLI
Astuti (2016: 14) mengemukakan berbagai manfaat PLI atau
Praktik Kerja Industri antara lain:
1) Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilan-
keterampilan manajemen dalam situasi lapangan yang aktual. Hal ini
penting dalam rangka belajar menerapkan teori, konsep atau prinsip
yang telah dipelajari sebelumnya.
2) Memberikan pengalaman-pengalaman praktis kepada siswa sehingga
hasil penelitian bertambah luas.
3) Siswa berkesempatan memecahkan masalah manajemen di
lingkungan lapangan dengan mendayagunakan kemampuannya.
4) Mendekatkan dan menjembatani penyiapan siswa untuk terjun ke
bidang tugasnya setelah menempuh program pelatihan praktik kerja
industri.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sangat
besar manfaat dari pelaksanaan PLI, terutama bagi mahasiswa.
Pelaksanaan PLI dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang
dunia industri konstruksi dan bisa menjembataninya untuk bekerja di
bidang konstruksi setelah lulus nantinya. Oleh karena itu, pelaksanaan
PLI perlu menjadi salah satu kegiatan penting yang harus diperhatikan
dan ditingkatkan pengawasannya oleh pihak kampus. Agar pelaksanaan
PLI ini dapat berjalan dengan baik dan benar-benar bermanfaat bagi
mahasiswa yang melaksanakannya.
e. Minat Profesi Jasa Konstruksi/ Teknik Sipil Setelah PLI
Efendi (2013), mengemukakan “teknik sipil (civil engineering)
adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana merancang,
membangun, renovasi tidak hanya gedung dan infastruktur, tetapi juga
mencakup lingkungan untuk kebaikan hidup manusia, maka dari itu
ilmu ini disebut dengan sipil/civil”. Teknik sipil terbagi atas beberapa
peminatan yaitu: Struktur, Geoteknik, Manajemen Rekayasa
Konstruksi, Hidrologi, Teknik Lingkungan, dan Transportasi. Profesi
11
kerja sam tim yang solid menjadi hal penting yang perlu ada di
dalam diri masing-masing pekerja di bidang jasa konstruksi. Hal
inilah yang membuat mahasiswa menjadi semakin tertarik untuk
bisa bekerja di bidang jasa konstruksi.
5) Ketertarikan di bidang jasa konstruksi
Seiring dengan meningkatnya pengetahuan mahasiswa
mengenai jasa konstruksi pada saat PLI menjadikan mahasiswa
semakin merasa tergiur dan tertarik akan pekerjaan di bidang jasa
konstruksi. Rasa ketertarikan itu di perlihatkan dengan rasa senang
terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh supervisor pada saat PLI ,
baik itu tugas yang berhubungan dengan gambar konstruksi serta
tugas di lapangan. Kesenangan itulah yang nanti menjadi titik awal
seorang mahasiswa memilih untuk bekerja dan berprestasi di bidang
jasa konstruksi.
2. Minat
a. Definisi Minat
Menurut Crow and Crow dalam Djaali (2011: 121) “minat adalah
suatu hal yang berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong
seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda,
kegiatan, pengalaman yang diransang oleh kegiatan itu sendiri”. Minat
dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa
seseorang lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula
dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Sedangkan
Slameto (2010: 180), menyatakan bahwa “minat adalah suatu rasa lebih
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh”.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa minat
adalah suatu kecenderungan dalam diri seseorang untuk tertarik
terhadap suatu hal atau aktifitas yang diwujudkan dengan rasa lebih
suka tanpa adanya paksaan dari orang lain tetapi muncul dari diri
sendiri.
15
b. Unsur-Unsur Minat
Menurut Sukardi dalam Auzan (2016) seseorang dikatakan
berminat terhadap sesuatu apabila individu itu memiliki beberapa unsur
antara lain:
1) Perhatian
Seseorang dikatakan berminat apabila memiliki perhatian yang
tinggi terhadap hal yang diminatinya. Rasa perhatian yang tinggi itu
akan diwujudkan melalui pengembangan wawasan dan kreativitas
yang dia miliki. Menurut Slameto (1995: 105) “perhatian adalah
kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan
pemilihan ransangan yang datang dari lingkungannya”.
2) Kesenangan
Rasa senang terhadap suatu objek baik itu orang maupun benda
tentu akan menimbulkan minat pada diri seseorang. Orang yang
merasa tertarik pada suatu objek maka akan timbul keinginan yang
dikehendaki agar objek tersebut menjadi miliknya.
3) Kemauan
Kemauan yang dimaksud adalah dorongan yang terarah pada
suatu tujuan yang dikehendaki akal dan pikiran. Dorongan ini akan
melahirkan timbulnya suatu perhatian terhadap suatu objek.
Sehingga pada akhirnya akan muncul minat individu yang
bersangkutan.
Menurut Abd. Rachman Abror (1993: 112) dalam Kurniasari
(2016) minat mengandung unsur-unsur berikut:
1) Kognisi (Mengenal)
Minat mengandung unsur kognisi artinya minat itu didahului
dengan perkenalan terlebih dahulu dengan objek yang diminati, yang
ditunjukkan dengan mencari pengetahuan dan informasi mengenai
objek yang dituju.
2) Emosi (Perasaan)
16
B. Penelitian Relevan
Berdasarkan kajian teori yang diberikan, ditemukan beberapa hasil
penelitian sebelumnya yang relevan dengan variabel penelitian ini antara lain:
1. Silfira (2018) dengan judul penelitian “Minat Menjadi Guru Mahasiswa
Prodi PKK Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pariwisata dan
Perhotelan Universitas Negeri Padang”. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi pada
penelitian ini sebanyak 268 orang, teknik pengambilan sampel yaitu
proportionate stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak
68 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, teknik analisis
data menggunakan rumus persentase dan pengkategorian. Pengolahan data
menggunakan program SPSS 16.00. Hasil penelitian ini menunjukan
persentase minat menjadi guru mahasiswa Prodi PKK Konsentrasi
Pendidikan Tata Busana Jurusan IKK FPP UNP berada pada kategori
sedang, dengan tingkat ketercapaian responden sebesar 69,97%. Maknanya
adalah minat menjadi guru yang dimiliki mahasiswa Prodi PKK jurusan
IKK FPP UNP tidak terlalu tinggi dan tidak juga terlalu rendah.
2. Alim (2015) meneliti tentang “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Profesi Guru Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan (S1)
24
C. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual ini dimaksudkan untuk menjelaskankan,
memaparkan, dan menunjukkan keterkaitan antara variabel-variabel yang
diteliti. Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian teori yang dipaparkan,
selanjutnya akan dirumuskan kerangka konseptual pengaruh antara masing-
masing variabel yang terlibat dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan
untuk melihat dan mengetahui seberapa besar pengaruh pelaksanaan
Pengalaman Lapangan Industri (X) terhadap minat terhadap profesi guru (Y)
bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan. Maka kerangka
konseptual penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
D. Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 2010: 110). Untuk memberikan jawaban sementara terhadap
masalah yang akan diteliti, dikemukakan hipotesis sebagai berikut:
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan Pengalaman
Lapangan Industri terhadap minat memilih profesi guru bagi
mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.
26