Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PARADIGMA SEHAT

Disusun Oleh:
Nama: Putri Lutfia Nihali
NIM : 751331121041
Kelas : B STr Gizi dan Dietetika

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah, segala puji dan puja penyusun panjatkan
kehadirat Allah SWT karena hanya berkat rahmat dan karunia-Nya yang
telah memberikan kemudahan dalam menyusun makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah kesehatan masyarakat “paradigma sehat”
sehingga makalah ini dapat penyusun selesaikan dengan baik.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan yang penuh
kegelapan ke jalan yang penuh dengan cahaya.
Walaupun mungkin terdapata kesalahan dan kekurangannya
penyusun sebagai manusia biasa yang tak terlepas dari kesalahan dan
kekurangan sangat mengharapkan bimbingan dan kritikan dari berbagai
pihak dengan harapan penulis dapat menyempurnakan segala kesalahan
dan kekurangan dari makalah ini.

Tilamuta, 4 September 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Definisi Paradigma Sehat
B. Faktor Pendorong Adanya Paradigma Sehat

BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Paradigma adalah suatu cara pandang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memaknai, menyikapi serta memilih tindakan atas fenomena
yang ada. Paradigm merupakan suatu diagram atau kerangka berpikir yang
menjelaskan suatu fenomena. Paradigma mengandung berbagai konsep yang
terkait dengan fokus keilmuannya. Sedangkan, kesehatan adalah suatu
pandangan akan kondisi yang fleksibel antara kesehatan badan jasmani
dengan kesehatan mental rohani.
Paradigm sehat adalah cara pandang, pola piir, atau model
pembangunan kesehatan yang memandang masalah kesehatan saling terkait
dalam mempengaruhi banyak faktor yang bersifat lintas sektoral dengan
upaya yang lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan, serta
perlindungan kesehatan, tidak hanya pada upaya penyembuhan penyakit atau
penyembuhan kesehatan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan paradigma sehat?


2. Apa saja yang mendorong adanya paradigma hidup sehat?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi paradigm sehat


2. Untuk mengetahui faktor pendorong adanya paradigma hidup sehat
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Definisi Paradigma Sehat


paradigma sehat adalah cara pandang, pola piker, atau model
pembangunan kesehatan yang bersifat holistic, melihat masalah kesehatan
yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sector, dan
upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan
kesehatan, tidak hanya pada upaya penyembuhan penyakit atau pemulihan
kesehatan.
Paradigm sehat mengubah cara pandang terhadap masalah kesehatan
baik secara makro maupun mikro. Secara mikro, semua sector harus
memperhatikan dampaknya dibidang kesehatan, minimal memberi
sumbangan dalam pengembangan lingkungan dan perilaku sehat . secara
makro, berarti bahwa pembangunan kesehatan harus menekankan pada upaya
promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan
rehabilitatif. Lebih dari itu, paradgma sehat adalah bagian dari pembangunan
peradaban dan kemanusiaan secara keseluruhan. Paradigm sehat adalah
perubahan mental dan watak dalam pembangunan.
Paradigma sehat adalah perubahan sikap dan orientasi (mindset) yaitu
sebagai berikut:
1. Pola piker yang memandang kesehatan sebagai kebutuhan yang
bersifat pasif, menjadi sesuatu yang bersifat aktif, yang mau tidak
mau harus diupayakan karena kesehatan merupakan keperluan dan
bagian dari hak asasi manusia (HAM)
2. Sehat bukan hal yang konsumtif, melainkan suatu investasi karena
menjamin tersedianya SDM yang produktif secara sosial dan
ekonomi
3. Kesehatan yang semula hanya berupa penanggulangan yang bersifat
jangka pendek kedepannya akan menjadi bagian dari upaya
pengembangan SDM yang bersifat jangkapanjang
4. Pelayanan kesehatan tidak hanya pelayanan medis yang melihat
bagian dari yang sakit/penyakit, tetapi merupakan pelayanan
kesehatan paripurna yang memandang manusia secara utuh
5. Kesehatan tidak hanya sehat jasmani, tetapi juga sehat mental dan
sosial
6. Pelayanan kesehatan tidak lagi terpecah-pecah(fragmented), tetapi
terpadu (intergrated)
7. Focus kesehatan tidak hanya penyakit tetapi juga bergantung pada
permintaan pasar
8. Sasaran pelayanan kesehatan bukan hanya masyarakat umum
(pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan umum) melainkan
juga masyarakat swasta (pelayanan kesehatan untuk
perorangan/pribadi, misalnya homecare)
9. Kesehatan bukan hanya menjadi urusan pemerintah melainkan juga
urusan swasta
10. Biaya yang ditanggung pemerintah adalah untuk keperluan public
(seperti pemberantasan penyakit menular, penyuluhan kesehatan)
sedangkan keperluan lainnya perlu ditanggung bersama dengan
pengguna jasa
11. Biaya kesehatan bergeser dari pembayaran setelah pelayanan
menjadi pembayaran muka dengan model jaminan pemeliharaan
kesehatan masyarakat
12. Kesehatan tidak hanya berfungsi sosial tetapi juga dapat berfungsi
ekonomi
13. Pengaturan kesehatan tidak lagi diatur dari atas (top down) tetapi
berdasarkan aspirasi dari bawah (bottom up)
14. Pengaturan kesehatan tidak lagi tersentralisasi tetapi telah
terdesantralisasi
15. Pelayanan kesehatan tidak lagi bersifat birokratis tetapi entrepreuner
16. Masyarakat tidak sekedar ikut berperan serta tetapi telah berperan
sebagai mitra.
B. Faktor Pendorong Adanya Paradigma Sehat

Beberapa faktor pendorong paradigm sehat meliputi perubahan konsep


sehat, transisi epidemologi dari penyakit infeksi ke penyakit kronik
degenerative, dan pemahaman terkait faktor-faktor yang memengaruhi
kesehatan.

Lalonde (1974) dan Blum (1974) menekankan bahwa status kesehatan


manusia bukan hanya pada pelayanan medis saja, namun meliputi factor
lingkungan, perilaku, dan genetic.
Selama ini, upaya kesehatan yang dilakukan berorientasi pada upaya
penanggulangan penyakit dan upaya penyembuhan. Padahal upaya kesehatan
harusnya diarahkan untuk membawa setiap orang memiliki kesehatan yang
optimal dari fisik, mental, sosial, spiritual, dan ekonomi.

Faktor yang mendorong perlu adanya paradigma sehat adalah:


1. Pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan orang sakit
ternyata tidak efektif
2. Konsep sehat mengalami perubahan, dimana dalam arti sehat
dimasukkan unsur sehat produktif sosial ekonomi
3. Adanya transisi epidemiologi dari penyakit infeksi ke penyakit
kronik degenerative
4. Adanya transisi demografi, meningkatnya lansia yang memerlukan
penanganan khusus
5. Makin jelasnya pemahaman tentang faktor yang mempengaruhi
kesehatan penduduk
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan

 paradigma sehat adalah pola pikir pembangunan kesehatan yang


bersifat holistik, proaktif antisipatif, dengan melihat masalah kesehatan
sebagai masalah yang dipengaruhi oleh banyak faktor secara dinamis dan
lintas sektoral dalam suatu wilayah yang berorientasi kepada peningkatan
pemeliharaan dan perlindungan agar tetap sehat serta bukan penyembuhan
sakit saja. Jika paradigm sehat berjalan dengan baik dalam masyarakat maka
kesehatan nasional juga akan membaik.

B. Saran

Demikianlah pokok bahasan dari makalah ini. Besar harapan penulis


makalah ini dapat bermanfaat. Karena keterbatasan pengetahuan dan
referensi penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritikan yang membangun sangat diharapkan agar
makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

https://farmasetika.com/2017/12/13/beginilah-paradigma-berpikir-sehat-
sebenarnya/
http://yuliyantiamidwife.blogspot.com/2014/11/konsep-kebidanan-
paradigma-sehat.html
https://www.kemkes.go.id/article/view/18012900004/together-overcoming-
health-problem-.html
https://www.borneonews.co.id/berita/93364-penerapan-paradigma-sehat-
dilaksanakan-melalui-dua-pendekatan
http://alfhaizan.blogspot.com/2012/11/makalah-paradigma-sehat.html?
showComment=1545136720059

Anda mungkin juga menyukai