B. Candi Borobudur
C. Keris
D. Naskah Kuno
E. Lumpia
A. Rambu Solo
B. Ngaben
C. Moksa
D. Ammateang
E. Ma’nene
3. Konflik sosial adalah pertentangan antar anggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam
kehidupan. Konflik berasal dari kata kerja latin "configere". Artinya saling memukul. Secara
sosiologi, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih. Konflik yang
terjadi di Poso, Sulawesi Tengah adalah bentuk konflik dengan latar belakang ....
A. rasial
B. politik
C. ekonomi
D. agama
E. etnis
4. Pak Edi mempertemukan dan menjadi penengah kedua saudaranya yang sedang berselisih
sejak sebulan terakhir terkait dengan harta warisan orang tua mereka. Bentuk akomodasi yang
diperankan Pak Edi adalah ....
A. adjudikasi
B. koersi
C. mediasi
D. arbitasi
E. stalemate
4. Ketimpangan sosial
B. 1), 2) dan 4)
6. Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur- unsur yang berbeda dalam masyarakat
sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur- unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi perbedaan
kedudukan sosial, ras etnik, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan norma. Berikut ini yang
merupakan contoh integrasi koersif adalah ....
B. para demonstran yang merusak fasilitas umum dihalau dengan gas air mata oleh aparat kepolisian
7. Akulturasi adalah percampuran dua budaya atau lebih yang saling bertemu dan saling
memengaruhi. Contoh akulturasi budaya dalam bidang makanan adalah ....
A. Roti Canai
B. Bubur Manado
C. Bakmi Ketoprak
D. Bakso
E. Getuk Lindri
8. Yessy dan Diah bermain jual beli layaknya pedagang di pasar. Hal tersebut mereka lakukan
setelah beberapakali melihat ibu mereka berbelanja di pasar. Tahapan sosialisasi yang dicapai Yessy
dan Diah adalah ….
A. play stage
B. game stage
C. natural stage
D. preparatory stage
E. generalized others
9. Lingkungan dimana seorang individu akan menjalankan peranan sesuai dengan kedudukan
yang dimiliki, dan kedudukan tersebut juga akan memengaruhi interaksi antarindividu dalam
lingkungan tersebut, merupakan peran media sosialisasi ….
A. sekolah
B. keluarga
C. media massa
D. lingkungan kerja
E. lingkungan pergaulan
10. Damar merasa tidak nyaman dengan pilihan jurusan kuliah yang sekarang ia jalani. Damar masuk
jurusan tersebut lebih karena paksaan orang tuanya. Damar sebenarnya telah memiliki pilihan
sendiri jurusan yang ingin ia pilih karena ia merasa bakatnya ada di sana. Namun orang tua Damar
tidak menyetujuinya. Ilustrasi tersebut menggambarkan proses sosialisasi di dalam keluarga dengan
pola ….
A. partisipatif
B. represif
C. koersif
D. preventif
E. persuasif
11. Seorang individu dikenalkan dengan anggota keluarga, dikenalkan dengan dirinya sendiri agar
bisa membedakan dirinya dengan orang lain, dan juga ditanamkan dasar-dasar nilai dan norma
sosial. Proses sosialisasi tersebut merupakan bentuk sosialisasi ….
A. komplementer
B. sekunder
C. egaliter
D. tersier
E. primer
12. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki perbedaan suku, ras dan
kebudayaan. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor ….
A. iklim
B. posisi silang
C. kondisi geografis
D. keturunan
E. nenek moyang
13. Interaksi sosial terjalin harmonis meskipun masyarakat terdiri dari berbagai macam ras, suku,
agama, dan budaya. Satu sama lain saling menghormati, menghargai, dan selalu terjadi interaksi
sosial yang hangat tanpa merasa dibatasi oleh sekat-sekat perbedaan tersebut. Gambaran
masyarakat tersebut menunjukkan sikap masyarakat yang ….
A. inklusif
B. interaktif
C. eksklusif
D. persuasif
E. kompulsif
14. Membina kerukunan dalam kehidupan masyarakat majemuk bukanlah persoalan mudah.
Diperlukan sikap dan paham yang dapat mempererat semangat persatuan dan kesatuan. Berikut ini
sikap yang harus dikembangkan dalam kehidupan masyarakat majemuk adalah ….
15. Masyarakat majemuk didefinisikan oleh Fredrik Barth sebagai masyarakat yang menggabungkan
perbedaan etnis, saling ketergantungan ekonomi kelompok-kelompok itu, dan spesialisasi ekologis
mereka. Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan, yaitu masyarakat yang antara komunitas
atau kelompok etnisnya terdapat kelompok mayoritas. Berdasarkan ilustrasi tersebut pola hubungan
yang terjadi adalah….
16. Kearifan lokal merupakan cara dan praktik yang dikembangkan oleh sekelompok masyarakat
yang berasal dari pemahaman mendalam mereka akan lingkungan setempat yang terbentuk dari
tinggal di tempat tersebut secara turun-menurun. Kearifan lokal muncul dari dalam masyarakat
sendiri, disebarluaskan secara non-formal, dan dimiliki secara kolektif oleh masyarakat yang
bersangkutan. Selain itu, kearifan lokal juga dikembangkan selama beberapa generasi dan tertanam
di dalam cara hidup masyarakat yang bersangkutan sebagai sarana untuk mempertahankan hidup.
Kearifan lokal turut memuat pengetahuan lokal masyarakat. Adapun contoh kearifan lokal tersebut
ditunjukkan oleh pernyataan….
A. nelayan memanfaatkan angin darat untuk berlayar ke tengah laut dan memanfaatkan angin laut
untuk pulang melaut
B. masyarakat Jawa memiliki tiga tingkatan bahasa yaitu ngoko, krama dan krama inggil
D. masyarakat Baduy memiliki kearifan Pikukuh yaitu larangan penggunaan bahan kimia
E. masyarakat adat Kampung Naga melarang masyarakat memasuki Kawasan hutan pada waktu
tertentu
17. Salah satu tugas pokok pemerintah daerah dan perangkatnya adalah pemberdayaan masyarakat.
Oleh karena itu, perangkat pemerintahan di daerah senantiasa dituntut mengambil peran yang besar
di dalam memberdayakan masyarakat yang ada di wilayahnya. Pelaksanaan program pemberdayaan
dengan memperhatikan aspek kearifan lokal. Alasan memperhatikan kearifan lokal untuk
menyukseskan program pemberdayaan adalah….
18. Kebudayaan Indonesia mengajarkan tentang hubungan yang baik antara sesama manusia,
manusia dan alam, serta manusia dan sang pencipta. kearifan lokal memiliki potensi dan kekuatan
yang sangat besar untuk menginspirasi sintesis keragaman karakter solusi masalah di Indonesia dan
dunia pada umumnya. Dalam bingkai kearifan lokal ini, masyarakat bereksistensi, dan
berkoeksistensi satu dengan yang lain. Globalisasi bisa memudarkan kearifan lokal dalam masyarakat.
Upaya yang tepat menjaga kearifan lokal pada era globalisasi adalah….
Ibu-ibu anggota komunitas pengrajin batik melakukan evaluasi pemberdayaan setiap akhir tahun.
Hasil evaluasi menunjukkan sistem pengelolaan komunitas belum maksimal karena keterbatasan
alat dan bahan pembuatan batik. Oleh karena itu, komunitas berencana membeli alat dan bahan
seperti canting, malam/lilin batik, kain, zat pewarna, wajan kecil, serta kompor kecil. Pembelian alat
dan bahan tersebut menggunakan dana dari desa.
Prinsip evaluasi pemberdayaan yang tampak berdasarkan ilustrasi tersebut adalah….
B. tranparansi/ akuntabilitas
C. akurasi informasi
D. tindak lanjut
E. partisipasi masyarakat
KUNCI JAWABAN
Kunci jawaban soal sosiocultural
PAKET: A
1. A
2. B
3. D
4. C
5. E
6. B
7. C
8. A
9. D
10. B
11. E
12. C
13. A
14. B
15. B
16. A
17. E
18. C
19. B
20. B
· Sistem bahasa.
· Sistem pengetahuan.
· Sistem teknologi.
· Sistem ekonomi.
· Sistem religi.
· Sistem kesenian.
warisan budaya yang dapat diraba (tangible cultural heritage) seperti bangunan bersejarah Candi
Borobudur di Kabupaten Magelang dan Lawang Sewu di Kota Semarang.
warisan budaya yang tidak diraba (intangible cultural heritage), misalnya tulisan aksara Jawa dan
tari tradisional serta upacara adat.
Ngaben (Bali), Rambu Solo (Toraja), Moksa (Budha), Ammateang (Bugis), Ma’nene (Toraja)
Mitoni (Tujuh bulan kandungan), Tedak Siten (injak tanah untuk bayi), Mapati (4 bulan dalam
kandungan), Megengan (perayaan sebelum bulan puasa), Puputan (upacara lepasnya tali pusat bayi)
• Ketimpangan sosial
• Ketimpangan sosial
• Integrasi NormatifIntegrasi normatif dapat diartikan sebagai bentuk integrasi yang terjadi
akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini, norma merupakan
hal yang mampu mempersatukan masyarakat. Misalnya, bangsa Indonesia dipersatukan oleh
prinsip Bhinneka Tunggal İka. Bhinneka Tunggal İka menjadi sebuah norma yang berfungsi
mengintegrasikan perbedaan yang ada dalam masyarakat.
• Integrasi Fungsional integrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu dalam
masyarakat. Sebuah integrasi dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi dari masing-
masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat. Misalnya, Indonesia yang terdiri dari
bermacam-macam suku mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi dari masing-masing
suku yang ada, seperti suku Bugis yang suka melaut difungsikan sebagai penyedia hasil-hasil
laut, suku Minang yang pandai berdagang difungsikan sebagai penjual hasil-hasil laut
tersebut. Dengan demikian, akan tercipta sebuah integrasi dalam masyarakat.
• Akulturasi adalah proses budaya dalam suatu masyarakat yang dimodifikasi dengan budaya
lain. Terjadinya proses ini diakibatkan dari aktivitas kontak sosial dengan budaya lain yang
berdampak pada munculnya proses akulturasi.Secara lebih luas, akulturasi adalah proses
adaptasi kebudayaan dengan tetap mempertahankan kebudayaan lama. Sehingga proses ini
tidak berjalan secara tunggal, melainkan terjadi secara dinamis.
• Asimilasi adalah suatu proses penggabungan dua kebudayaan berbeda menjadi suatu
kebudayaan baru. Proses ini juga dapat diartikan sebagai suatu peleburan budaya dengan
menghilangkan budaya asli menjadi suatu budaya baru yang lebih dominan.
Tahap-tahap sosialisasi:
1. Preparatory stage
Masa Persiapan
2. Play stage
Bermain peran. Anak menirukan peran orang-orang disekelilingnya
3. Game stage.
Masa dimana anak sudah mulai memiliki kelompok sosial, dan seorang anak/individu sudah dapat
menjalan peran yang dimilikinya dalam kelompok tersebut
4. Generalizsed others
Seorang individu memasuki tahapan dewasa, sudah dapat menjalankan peran yang dimiliki, hak dan
kewajiban yang dimiliki dengan baik.
1. Keluarga.
2. Sekolah
3. Lingkungan kerja.
b. Menumbuhkembangkan kemandirian
c. Sebagai tempat untuk menyalurkan rasa takut, kecewa, khawatir, gembira, dan yang lain yang
mungkin tidak didapatkan di rumah
5. Media massa
a. Memengaruhi terhadap perilaku khalayak kearah perilaku pro sosial atau anti sosial
c. Perubahan moralitas
e. Memberikan motivasi
Pola sosialisasi di lingkungan keluarga ada dua yaitu represif dan partisipatif.
Pola sosialisasi represif intinya adalah orangtua terlalu dominan, dan anak kurang di dengarkan
keinginannya. Interaksi cenderung satu arah.
Sedangkan pola sosialisasi partisipatif intinya orangtua tidak terlalu mendominasi, anak di dengarkan
keinginannya, interaksi berlaku dua arah. Punishment dan reward bagi anak diberikan seimbang
Bentuk sosialisasi
Bentuk sosialisai ada dua, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Sosialisasi
primer adalah sosialisasi yang dilakukan di lingkungan keluarga. Sedangkan sosialisasi sekunder
adalah sosialisasi yang dilakukan di luar lingkungan keluarga, meliputi sosialisasi di lingkungan
sekolah, teman sebaya, lingkungan kerja dan media massa.
1. Kondisi geografis.
2. Posisi silang Indonesia diantara dua benua dan dua samudera, menyebabkan banyak terjadinya
akulturasi kebudayaan pada masyarakat indonesia
3. Iklim
Inklusif adalah sikap terbuka terhadap kelompok lain. Sikap yang dapat memposisikan dirinya
sama dengan orang lain sehingga akan berusaha memahami perpektif orang lain.
Eksklusif adalah sikap tertutup terhadap kelompok lain. Sikap ini akan mendorong
seseorang/sekelompok orang untuk memisahkan diri dari masyarakat lainnya.
Beberapa sikap yang perlu dikembangkan dalam kehidupan masyarakat majemuk diantaranya
adalah empati, yaitu suatu sikap yang bisa merasakan dan diikuti dengan tindakan/perbuatan atas
apa yang dialami oleh orang lain. Kemudian tolerasi, yaitu sikap yang bisa menghormati dan
menghargai perbedaan.
Sedangkan sikap yang harus dihindari dalam kehidupan masyarakat majemuk diantaranya
adalah primordialisme dan etnosentrisme. Primordialisme adalah perasaan yang dimiliki oleh
seseorang yang sangat menjunjung tinggi ikatan sosial yang berupa nilai-nilai, norma, dan kebiasaan-
kebiasaan, yang bersumber pada etnik,ras, tradisi, dan kebudayaan yang dibawa sejak lahir.
Sedangkan etnosentrisme adalah memandang baik atau buruk kebudayaan kelompok masyarakat
lain berdasarkan ukuran kebudayaannya sendiri.
Menurut konfigurasi dari komunitas etnisnya, masyarakat majemuk dapat dibedakan menjadi empat
kategori sebagi berikut :
2. Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan, yaitu masyarakat majemuk yang terdiri
atas sejumlah komunitas atau kelompok etnis yang kekuatan kompetitip tidak seimbang di
mana mayoritas yang mendominasi.
3. Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan, yaitu masyarakat yang antara komunitas
atau kelompok etnisnya terdapat kelompok minoritas, tetapi mempunyai kekuatan
kompetitip di atas yang lain, sehingga mendominasi politik dan ekonomi.
Budaya Lokal
Sistem pengetahuan lokal, kearifan lokal atau kearifan tradisional (indigenous knowledge system)
adalah pengetahuan yang khas milik suatu masyarakat atau budaya tertentu yang telah berkembang
lama sebagai hasil dari proses hubungan timbal-balik antara masyarakat dengan lingkungannya.
Ciri-cirinya adalah:
1. Pengetahuan lokal
Merupakan inti kebudayaan sehingga kerap disebut pula sebagai modal sosial yang menjadi modal
dasar, sarana dan prasarana penghidupan, perekat kesatuan dan persatuan, serta pertahanan dan
keamanan suatu masyarakat lokal
2. Nilai Lokal
Nilai-nilai budaya yang berawal dari perilaku yang bersifat bijaksana yang ada di dalam suatu
masyarakat yang sudah diajarkan secara turun temurun oleh orang tua kita kepada kita selaku anak -
anaknya. Sehingga nilai kearifan lokal akan berbeda antara satu daerah dengan daerah lain.
3. Hukum Lokal
Hukum yang hanya berlaku disuatu daerah tertentu (Hukum Adat Batak, Minangkabau, Jawa dan
sebagainya), atau suatu sistem hukum yang tampak seiring dengan peningkatan
pentingnya hukum negara dan aparatur administrasinya, dimana pengembangan dan
kewenangannya
4. Keterampilan lokal
Merupakan seperangkat pengetahuan, tata cara, berperilaku terhadap peristiwa yang terjadi di
sekitar lingkungannya. Suatu keterampilan lokal dapat dipertahankan atau diberdayakan melalui
pemberdayaan komunitas. Suatu pemberdayaan komunitas bertujuan untuk mempertahankan
kearifan lokal.
5. Kepercayaan lokal
Berkaiatan dengan pemahaman spiritual masyarakat lokal yang hanya dipercaya oleh kelompok
tertentu.
a. Partisipasi
c. Tindak lanjut
Jika hasil baik maka dilanjutkan jika kurang baik maka diperbaiki
d. Akurasi informasi
Menyajikan data yang factual, dapat dipercaya dan sesuai dengan keadaaan lapangan.
e. Transparansi/ akuntabilitas