Anda di halaman 1dari 3

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

TUGAS : TAKE HOME EXAMINATION


Mata Kuliah : Keperawatan Keluarga
HARI / TANGGAL : Jumat, 11 Juni 2021
SEMESTER : VI (Enam)
DOSEN : Masyita Haerianti, S.Kep., Ns., M.Kep

Petunjuk !!

1. Tulislah data pengkajian keperawatan keluarga sesuai dengan case di bawah ini.
2. Kirimkan jawaban paling lambat Senin, 14 Juni 2021 via google classroom jam 15.00
WITA.
3. Jawaban ditulis rapi, sesuai dengan subtopic pengkajian yang telah dipelajari, diketik
dalam huruf Arial 11, lampirkan cover sebagai identitas mahasiswa.
4. Keterlambatan dalam submit/upload tugas tidak akan ditoleransi.
5. Jika terdapat unsur plagiat atau kesamaan dalam penugasan, maka tugas tidak
akan dinilai.

CASE

Bapak SY (Umur 62 tahun) mempunyai seorang istri bernama Ny.H (62th), dan 6 orang
anak. Anak pertama MH Perempuan (32 th) berstatus menikah dan bekerja sebagai pengajar,
Anak kedua MH (28th) Perempuan berstatus menikah dengan satu anak laki-laki 2th dan
bekerja sebagai wiraswasta, anak ketiga HH Perempuan (27th) bekerja sebagai guru, anak
keempat IM Laki-laki (24th) menempuh pendidikan di Universitas, anak kelima dan anak keenam
perempuan yang lahir dihari yang sama (22th) juga sedang menempuh pendidikan di
Universitas. Bapak SY menyelesaikan pendidikan pada tingkat strata 1 sementara Ny.H
menyelesaikan pendidikan pada tingkat D2. Bapak SY, istri dan keenam anaknya berstatus
sehat. Keenam anaknya sering mengatakan kepada Bp.SY tentang biaya pendidikan yang
mahal dan biaya kehidupan namun Bp.SY mengatakan tidak perlu cemas dan semua akan
berjalan dengan baik.
Hasil wawancara yg dilakukan didapatkan data bahwa Bpk SY anak pertama dan
memilki satu saudara laki-laki yang meninggal dunia saat dilahirkan. Kedua orang tua Bp.SY
telah meninggal dunia 57 tahun yang lalu (Ayah Bp.SY) dan Ibu Bp SY 52 tahun yang lalu.
Sementara Ny.H merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. Kedua orang tua Ny.H telah
meninggal dunia sejak 16 th (Ayah Ny.H) dan 13 thyang lalu (Ibu Ny.H). Saudara pertama
Ny.ZH perempuan meninggal dunia di usia 67 th akibat penyakit diabetes mellitus, anak kedua
laki-laki 73th masih hidup, anak ketiga laki-laki juga telah meninggal dunia di usia 65 th akibat
penyakit diabetes mellitus, anak keempat laki-laki 63th saat ini mengidap penyakit diabetes
mellitus dan anak kelima perempuan 60th dalam kondisi sehat.
Bpk SY merupakan orang Mandar yang menganut agama Islam. Bp. SY bekerja
sebagai wiraswasta dengan penghasilan perbulan ± Rp. 5.000.000,- Saat Pak SY sakit,
penghasilan keluarga dibantu oleh istri yang bekerja sebaga guru dengan penghasilan sebesar
Rp. 4.500.000,- per bulan. Penghasilan yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar
sehari-hari.
Bpk SY mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan. Bp SY menderita penyakit
rematik sampai sekarang. Pak SY tidak pernah memeriksakan diri ke rumah dan saat penyakit
rematik kambuh Pak SY hanya minum obat yang dibeli diapotik. Keluarga jarang memanfaatkan
fasilitas kesehatan seperti kartu BPJS, pemeriksaan perbulan posyandu dekat rumah, ataupun
puskesmas yang ada di sekitar rumah (500 m dari rumah). Pak SY saat ini masih merokok 3-4
batang per hari. Anak pertama selalu mengingatkan Bp.SY untuk mengurangi dan berhenti
untuk merokok, namun Bp. SY sulit berhenti merokok.
Saat ini Pak SY tinggal dengan istri, anak pertama dan menantu, anak kedua, cucu,
saudara ipar perempuan 60th dan satu asisten rumah tangga 40 th. Sesekali anak kelima dan
keenam menyempatkan pulang jika ada waktu luang disela kesibukan kuliah. Jika waktu libur
tiba, anak-anak Pak SY akan kumpul dirumah dan sesekali menyempatkan untuk rekreasi ke
pantai, sungai ataupun ke sawah untuk bakar jagung. Saat anak-anak Pak SY pulang, mereka
akan kumpul dan saling bercerita. Pak SY salah satu tokoh masyrakat, dan mantan imam
masjid. Pak SY selalu mengobrol dengan tetangga dan kadangkala terlibat dalam kegiatan
kemasyarakatan yang ada di tempat tinggalnya.
Bp. SY memiliki luas rumah yang 108±m2 (lebar 9 m panjang 12 m), terdiri dari 4 kamar
tidur, 3 kamar mandi dan WC, ruang tamu, dan dapur, ruang keluarga dan ruang makan. Tipe
bangunan rumah adalah permanen. Keadaan lantai terbuat dari papan, ada sinar matahari yang
masuk melalui jendela. Barang yang tidak terpakai sehari-hari ditempatkan pada ruang pojok
atau gudan. Sumber air minum yang digunakan dari PAM dan air bor. Untuk keperluan sehari-
hari menggunakan air bor. WC yang dimiliki memiliki septik tank. Kebiasaan memasak
menggunakan gas. Keluarga tidak pernah pindah tempat tinggal sejak menikah.
Meskipun Bp. SY sdang sakit namun Bp. SY masih mengerjakan sholat dan keluarga
masih tetap percaya bahwa yang diderita merupakan ujian dari Tuhan dan dapat diobati,
meskipun ada tetangganya yang mengatakan sebaiknya dibawa ke dukun karena penyakitnya
tidak sembuh-sembuh.`Saat sakit Bp.SY selalu mendapatkan perhatian dan dukungan dari
keluarga besar dan tetangga.
Bapk SY juga masih menyempatkan untuk mendidik anaknya, tetapi sewaktu-waktu
memberikan teguran apabila anak-anaknya telah diperingatkan oleh ibunya. Bapak SY
mengajarkan agar anak tertuanya selalu memperhatikan keadaan adiknya. Sikap saling
menghormati antar anggota keluarga masih tetap diajarkan oleh keluarga. Bapk SY jg selalu
mengingatkan agar berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan
sehari-hari di rumah dan lingkungan tempat tinggalnya. Hasil wawancara yang dilakukan
perawat juga mendapat data bahwa Ibu H tidak mengikuti program KB, dan saat muda tidak
ingin menambah anak setelah anak terakhir lahir.
Melhat kondisi keluarga Bp. SY pasrah menerima keadaan ini apa adanya karena
sedang mendapat cobaan. Keluarga juga selalu melibatkan anak tertua dan saudara Ny.H
untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi keluarga. Bp.SY berharap untuk diberikan
informasi yang akurat seperti pencegahan dan penangan dini dirumah jika penyakitnya kambuh
dan mendapatkan pelayanan yang kondusif.

SELAMAT MENGERJAKAN

Anda mungkin juga menyukai