Anda di halaman 1dari 31

EVALUASI PROGRAM

PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA LANJUT DI


PUSKESMAS WONOASIH KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2020

Disusun oleh :
dr. Yeni Octavia

Pembimping :
dr. Dara Kharisma

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


PUSKESMAS WONOASIH KOTA PROBOLINGGO
PROVINSI JAWA TIMUR
2021
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN HASIL EVALUASI PROGRAM
PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT DI
PUSKESMAS WONOASIH KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2020

Telah disetujui dan disahkan sebagai Laporan Evaluasi Program Dokter Internsip
Periode Mei 2021-Mei 2022

Oleh :
dr. Yeni Octavia

Probolinggo, Agustus 2021


Kepala Puskesmas Pembimbing Puskesmas

dr. Elisa Kristina dr. Dara Kharisma


NIP. 19800408 200903 2 003 NIP. 19830730 201001 2 006

2
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
DAFTAR TABEL....................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................5
KATA PENGANTAR.............................................................................................6
BAB I.......................................................................................................................7
1.1 Latar Belakang...............................................................................................7
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................8
1.3 Tujuan.............................................................................................................8
1.4 Manfaat...........................................................................................................9
BAB II....................................................................................................................10
2.1 Gambaran Umum Puskesmas.......................................................................10
2.2 Pusat Kesehatan Masyarakat........................................................................13
2.3 Standar Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut...................................................14
BAB III..................................................................................................................18
3.1 Upaya Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Usia di Puskesmas Wonoasih
Tahun 2020.........................................................................................................18
3.2 Penentuan Prioitas Masalah..........................................................................18
3.3 Mencari Akar Penyebab Masalah Menggunakan Fishbone Analysis..........20
3.4 Alternatif Solusi Masalah.............................................................................22
3.5 Penentuan Prioritas Solusi (Tabel MIV/C)..................................................24
BAB IV..................................................................................................................27
4.1 Rekomendasi Intervensi Program................................................................27
BAB V....................................................................................................................30
5.1 Kesimpulan...................................................................................................30
5.2 Saran.............................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................31

3
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Luas Wilayah Kecamatan Wonoasih Berdasarkan tiap Kelurahan......11


Tabel 2.2: Jumlah KK Wilayah Kecamtan Wonoasih Berdasarkan Kelurahan.....11
Tabel 2.3: Pelayanan Kesehatan Lansia.................................................................15
Tabel 3.1: Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Wonoasih Tahun 2020..........18
Tabel 3.2: Justifikasi Skoring Komponen Urgency...............................................19
Tabel 4.1: Justifikasi Nilai MIV/C.........................................................................25

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1: Proyeksi rata-rata Usia Harapan Hidup Dunia dan Indonesia............7
Gambar 2.1: Peta Wilayah Kecamatan Wonoasih.................................................10
Gambar 2.2: Grafik penduduk Kecamatan Wonoasih Berdasarkan Jenis Kelamin
................................................................................................................................12
Gambar 2.3: Grafik Penduduk Kecamatan Wonoasih Berdasarkan Umur...........12

5
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkah dan rahmatNya, penulis bisa menyelesaikan “Laporan Evaluasi Program
Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut di Puskesmas Wonoasih Kota
Probolinggo Tahun 2020” dengan lancar. Laporan evaluasi program ini disusun
sebagai salah satu tugas wajib untuk menyelesaikan Program Dokter Internsip
Periode Mei 2021 – Mei 2022, dengan harapan dapat dijadikan sebagai tambahan
ilmu yang bermanfaat bagi pengetahuan penulis maupun pembaca.

Dalam penulisan dan penyusunan Laporan Hasil Evaluasi Program ini


tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, untuk itu saya
mengucapkan terima kasih kepada:

1. dr. Elisa Kristina selaku Kepala Puskesmas Wonoasih yang telah


memberikan kesempatan dan kemudahan untuk memanfaatkan berbagai
fasilitas belajar.

2. dr. Dara Kharisma selaku pembimbing dokter internsip yang telah


memberikan ilmu dan masukan selama proses pengerjaan evaluasi
program ini.

3. Para pegawai di Puskesmas Wonoasih yang telah membantu hingga


terselesaikannya Laporan Evaluasi Program ini.

4. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan


Evaluasi Program ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Kami menyadari bahwa Laporan Evaluasi Program yang penulis susun ini
masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang membangun dari
semua pihak sangat diharapkan. Semoga Laporan Evaluasi Program ini dapat
memberi manfaat.

Probolinggo, Agustus 2021

6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia berdampak terhadap
terjadinya penurunan angka kelahiran, angka kesakitan, dan angka kematian serta
peningkatan Umur Harapan Hidup (UHH). Bangsa yang sehat ditandai dengan
semakin panjangnya usia harapan hidup penduduknya.
Berdasarkan informasi Kemenkes RI, menyampaikan bahwa proyeksi rata-rata
usia harapan hidup penduduk Indonesia dan dunia tahun 2000-2100. Nampak
UHH penduduk Indonesia lebih tinggi dari pada rata-rata UHH Dunia.

Figure 1. Gambar 1.1: Proyeksi rata-rata Usia Harapan Hidup Dunia dan Indonesia

Lanjut
Usia merupakan seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas (UU RI
No.13 1998). Makin bertambah usia, makin besar kemungkinan seseorang
mengalami permasalahan fisik, jiwa, spiritual, ekonomi dan sosial. Salah satu
permasalahan yang sangat mendasar pada lanjut usia adalah masalah kesehatan
akibat proses degeneratif, hal ini ditunjukkan oleh data pola penyakit pada lanjut
usia. Berdasarkan Infodatin Kemenkes RI tahun 2014, 10 penyakit terbanyak pada
lanjut usia yang menduduki urutan ke satu yaitu hipertensi.

7
Untuk tercapainya hidup sehat bagi para lanjut usia maka dilakukan kegiatan
pelayanan kesehatan lanjut usia yang diadakan oleh puskesmas. Pelayanan
kesehatan lanjut usia merupakan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan
upaya peningkatan, pencegahan, dan pemeliharaan kesehatan di samping upaya
penyembuhan dan pemulihan.

Berdasarkan data penilaian kinerja yang telah diperoleh pada tahun 2020,
pelayananan kesehatan lanjut usia di Puskesmas Wonoasih tidak mencapai target.
Didapatkan pencapaian sebesar 6,7%, hal ini tidak memenuhi target tahunan yaitu
sebesar 100%. Oleh karena itu tulisan ini disusun untuk mengevaluasi program
yang ada di Puskesmas Wonoasih untuk menemukan masalah, penyebab masalah
pada program, serta membuat rencana untuk intervensi terkait penyebab masalah
program tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja penyebab dan prioritas masalah yang menyebabkan kesenjangan
target dan pencapaian program pelayanan kesehatan pada usia lanjut di
Puskesmas Wonoasih Probolinggo?

2. Bagaimana rencana intervensi untuk perbaikan target pencapaian program


pelayanan kesehatan usia lanjut di Puskesmas Wonoasih Probolinggo

1.3 Tujuan
1.1.1 Tujuan umum

Tujuan umum dari penulisan ini yaitu mengevaluasi penyebab tidak


tercapainya target pada program pelayanan kesehatan usia lanjut di Puskesmas
Wonoasih Probolinggo.

1.1.2 Tujuan Khusus


1. Mengidentifikasi masalah program pelayanan kesehatan lanjut usia di
Puskesmas Wonoasih Probolinggo..
2. Mengetahui akar penyebab masalah program pelayanan kesehatan
lanjut usia di Puskesmas Wonoasih Probolinggo
3. Membuat rekomendasi intervensi terkait masalah pada program
pelayanan kesehatan lanjut usia di Puskesmas Wonoasih Probolinggo

8
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan evaluasi program yaitu:

1.4.1 Untuk puskesmas

Evaluasi program yang diberikan dapat menjadi usulan serta


referensi untuk meningkatkan program pelayanan kesehatan pada usia
lanjut.

1.4.2 Untuk Penulis

Untuk pengembangan keterampilan dalam melaksanakan Program


Solving Cycle dalam evaluasi suatu program .

9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Puskesmas

2.1.1 Keadaan Geografis

Puskesmas Wonoasih terletak di Jalan Anggur No.70 Kelurahan


Probolinggo, Kecamatan Wonoasih, Kota probolinggo. Luas wilayah
kecamatan Wonoasih yaitu 10,891 km². Secara umum wilayah
Puskesmas Wonoasih merupakan dataran rendah, dengan kondisi
daerah bervariasi antara persawahan dan pekarangan.

Wilayah puskesmas Wonoasih berbatasan langsung dengan


beberapa kecamatan, yaitu:

a. Utara : Kec. Kedopok Kota Probolinggo


b. Selatan : Kec. Wonomerto Kab. Probolinggo
c. Barat : Kec. Kedopok Kota Probolinggo
d. Timur : Kec. Dringu Kab . Probolinggo

Figure 2. Gambar 2.1: Peta Wilayah Kecamatan Wonoasih

W i l a y a h k
Wonoasih, Kelurahan Jrebeng Kidul, Kelurahan Pakistaji, Kelurahan
Kedung Galeng, Kelurahan Kedung Asem dan Kelurahan Sumber Taman.

10
Table 1. Tabel 2.1: Luas Wilayah Kecamatan Wonoasih Berdasarkan tiap Kelurahan
Kelurahan Luas Wilayah
Kelurahan Wonoasih 0,843 km²

Kelurahan Jrebeng Kidul 1,970 km²


Kelurahan Pakistaji 1,855 km²
Kelurahan Kedung Galeng 1,298 km²
Kelurahan Kedung Asem 3,145 km²
Kelurahan Sumber Taman 1,870 km²

2.1.2 Keadaan Demografis

Jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Wonoasih adalah 34.451


jiwa, dengan 10.734 KK , 39 RW, dan 180 RT. Jumlah penduduk
berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki 49,46% dan perempuan
sebesar 50,54%. Jumlah penduduk produktif di kecamatn Wonoasih
(usia 15 - 44 tahun) adalah sebanyak 48 % dari total keseluruhan
penduduk.

Table 2. Tabel 2.2: Jumlah KK Wilayah Kecamtan Wonoasih Berdasarkan


Kelurahan
Kelurahan Jumlah KK

Jrebeng Kidul 1.646

Pakistaji 1.628

Kedung Galeng 892

Kedung Asem 2.326

Sumber Taman 3.025

Wonoasih 1.217

TOTAL 10.734

11
GRAFIK PENDUDUK BERDASAR JENIS KELAMIN
KECAMATAN WONOASIH TAHUN 2019
17413

17038

L ak i -l ak i P er em p u an

Figure 3. Gambar 2.2: Grafik penduduk Kecamatan Wonoasih Berdasarkan Jenis Kelamin

GRAFIK PENDUDUK BERDASARKAN UMUR KECAMATAN


WONOASIH TAHUN 2019
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
2% 8%
2%
3%2% 25-29
4% 30-34
9%
6% 35-39
40-44
7% 9%
45-49
50-54
8% 8% 55-59
60-64
8% 8% 65-69
8% 8% 70-75
75+

Figure 4. Gambar 2.3: Grafik Penduduk Kecamatan Wonoasih Berdasarkan Umur

12
2.2 Pusat Kesehatan Masyarakat

Pusat Kesehatan Masyarakat yang biasa disebut Puskesmas merupakan


fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran
keluarga, kelompok, dan masyarakat. Sedangkan UKP adalah suatu kegiatan
dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan
akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Dalam
melaksanakan tugas tersebut puskesmas memiliki fungsi:
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

2.2.1 Upaya Kesehatan Masyarakat


Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM Puskesmas
berwenang untuk:
a. menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan
b. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
c. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
d. menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;

13
e. melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
f. melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas
g. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,
psikologis, sosial, budaya, dan spiritual
UKM tingkat pratama meliputi UKM Esensial dan UKM Pengembangan.
UKM esensial meliputi:
a. pelayanan promosi kesehatan
b. pelayanan kesehatan lingkungan
c. pelayanan kesehatan keluarga
d. pelayanan gizi; dan
e. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

2.3 Standar Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan atau SPM Kesehatan


merupakan ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan
Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara
minimal. SPM Kesehatan terdiri atas SPM Kesehatan Daerah Provinsi dan SPM
Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota.

Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah Provinsi terdiri atas:

a. Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan


akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi; dan

b. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar


biasa provinsi.

Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota


terdiri atas:
a. Pelayanan kesehatan ibu hamil;

14
b. Pelayanan kesehatan ibu bersalin;
c. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir;
d. Pelayanan kesehatan balita;
e. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar;
f. Pelayanan kesehatan pada usia produktif;
g. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut;
h. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
i. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
j. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat;
k. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis; dan
l. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang
melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency
Virus).
Capaian kinerja Pemerintah Daerah dalam pemenuhan mutu pelayanan
setiap jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan harus 100% (seratus persen).

Pelayanan Kesehatan Lansia


Pelayanan kesehatan pada Setiap warga Negara Indonesia usia Jumlah pengunjung berusia 60 tahun
Usia Lanjut (Usia > 60 60 tahun ke atas yang mendapat keatas yang mendapat skrining
tahun) yang di skrining skrining kkesehatan sesuai standar kesehatan sesuai standar minimal
minimal 1 kali di fasilitas kesehatan satu kali dalam kurun waktu satu
dan Posyandu pada kurun waktu tahun di bagi jumlah penduduk
satu tahun. Lingkup skrining adalah sasaran lansia usia 60 tahun keatas
sebagai berikut : yang ada sesuai data BPS diwilayah
1. Deteksi Hipertensi dengan dalam kurun waktu satu tahun
mengukur Tekanan darah perhitungan di kali 100%.
2. Deteksi diabetes Melitus
dengan pemeriksaan kadar
gula darah
3. Deteksi kadar kolesterol
darah
4. Deteksi gangguan Mental
Emosional dan Perilaku
termasuk kepikunan dengan
menggunakan Mini

15
Cog/MMSE/AMT/GDS
Table 3. Tabel 2.3: Pelayanan Kesehatan Lansia

No Barang Jumlah Fungsi


.
1. Strip Uji Pemeriksaan: Sesuai jumlah sasaran warga Pemeriksaan kadar gula
negara usia lanjut (≥ 60 tahun) darah dan kolesterol dalam
- Gula darah
darah
- Kolesterol
2. Instrumen Geriatric Depression Sesuai jumlah sasaran warga Pemeriksaan kesehatan
Scale (GDS), Instrumen negara usia lanjut (≥ 60 tahun) usia lanjut (≥ 60 tahun)
Abbreviated Mental Test (AMT), meliputi pemeriksaan
dan Instrumen Activity Daily status mental, status
Living (ADL) dalam paket kognitif dan tingkat
Pengkajian Paripurna Pasien kemandirian pada usia
Geriatri (P3G) lanjut.

Buku Kesehatan Lansia Sesuai jumlah sasaran warga - Pencatatan hasil


negara usia lanjut pemeriksaan kesehatan
(≥ 60 tahun) usia lanjut (≥ 60 Tahun)
- Media KIE

2.3.1 Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar

a. Pernyataan Standar

Setiap Warga Negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan kesehatan usia
lanjut sesuai standar. Pemerintah Daerah Tingkat Kabupaten/Kota wajib
memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk edukasi dan skrining usia lanjut
sesuai standar pada Warga Negara usia 60 tahun ke atas di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun.

b. Pengertian

Pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai standar meliputi :

- Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

- Skrining faktor risiko penyakit menular dan penyakit tidak menular

c. Mekanisme Pelayanan

16
1. Penetapan sasaran usia lanjut (berusia 60 tahun atau lebih) di wilayah
kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau
data riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari
hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah.

2. Pelayanan edukasi pada usia lanjut adalah Edukasi yang dilaksanakan di


Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan/atau UKBM dan/atau kunjungan
rumah.

3. Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia lanjut adalah skrining yang
dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular dan
penyakit tidak menular meliputi:

- Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut

- Pengukuran tekanan darah

- Pemeriksaan gula darah

- Pemeriksaan gangguan mental

- Pemeriksaan gangguan kognitif

- Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut

- Anamnesa perilaku berisiko

4. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi:

- Melakukan rujukan jika diperlukan

- Memberikan penyuluhan kesehatan

17
BAB III
ANALISIS

3.1 Upaya Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Usia di Puskesmas Wonoasih


Tahun 2020

Jenis Mutu Penerima Pernyataan Target Capaian Kesenjangan


Pelayanan Pelayanan Layanan Standar (%) (%) (%)
Dasar Dasar Dasar
Pelayanan Sesuai standar WNI yang Setiap warga 100 28,68 71,32
kesehatan skrining berusia 60 negara Indonesia
pada usia kesehatan usia tahun ke atas usia 60 tahun ke
lanjut lanjut atas
mendapatkan
skrining
kesehatan sesuai
standar
Pelayanan Sesuai standar WNI yang Setiap warga 67,83 32,17
kesehatan skrining berusia 15 s.d. negara Indonesia
pada usia kesehatan usia 59 tahun usia 15 s.d. 59
produktif produktif tahun 100
mendapatkan
skrining
kesehatan sesuai
standar
Pelayanan Sesuai standar Anak pada Setiap anak usia 100 95,00 5,00
kesehatan skrining usia pendidikan dasar
pada usia kesehatan usia pendidikan mendapatkan
pendidikan pendidikan dasar skrining
dasar dasar kesehatan sesuai
standar
Table 4. Tabel 3.1: Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Wonoasih Tahun 2020

3.2 Penentuan Prioitas Masalah

Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) merupakan salah satu alat yang
digunakan untuk menyusun urutan prioritas masalah yang harus diselesaikan
dengan teknik scoring. Proses untuk penentuan prioritas masalah menggunakan
metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan seberapa mendesak masalah
tersebut harus dibahas dan diselesaikan (urgency), seberapa serius akibat yang

18
ditimbulkan jika masalah tidak diatasi (seriousness), dan seberapa besar
kemungkinan akan memburuk jika masalah dibiarkan saja (growth). Untuk semua
variabel (unsur-unsur U, S dan G) diberikan nilai antara 1 (tidak penting) sampai
dengan 5 (sangat penting).

Penentuan scoring menggunakan skala Likert 1-5:

Skor 1 : sangat kecil

Skor 2 : kecil

Skor 3 : sedang

Skor 4 : besar

Skor 5 : sangat besar

Kesenjangan nilai antara capaian dan target program dikalkulasikan,


dihitung persentase pencapaian yang telah dilakukan dibanding nilai target.
Persentase kesenjangan (gap) ini yang menentukan nilai urgency.

Table 5. Tabel 3.2: Justifikasi Skoring Komponen Urgency


Skor Urgency
1 Gap 0-20% dari target
2 Gap 20-40% dari target
3 Gap 40-60% dari target
4 Gap 60-80% dari target
5 Gap 80-100% dari target

U G
No. Masalah S (Seriousness) Total Ranking
(Urgency) (Growth)
1. Pelayanan 4
4
kesehatan pada 4 Meningkatnya 12 1
usia kanjut angka morbiditas
2. Pelayanan
3 2
kesehatan pada 1 6 3
usia produktif
3. Pelayanan 5 1 4 10 2
kesehatan pada
usia pendidikan

19
dasar

3.3 Mencari Akar Penyebab Masalah Menggunakan Fishbone Analysis

Input Environment
Lingkungan
Man
- Sikap dan pengetahuan lansia
Kurangnya partisipasi kurang
masyarakat lansia - Adanya pandemi Covid 19
Material
Method
Jumlah Posyandu yang - Penyuluhan untuk lansia
berjalan terbatas - Belum berjalannya kerjasama
Money dengan faskes jejaring
-
Output :
Pelayanan
kesehatan
Planning Actuating lansia
- Mengadakan pertemuan - Koordinasi antara tim
kader dan nakes posyandu dengan puskesmas
- Menjelaskan SOP yang - Melaksanakan kegiatan sesuai
tersedia sesuai SPM SOP
- Mengisi buku lansia
Organizing
- Adanya penanggung jawab Controlling
program - Evaluasi berkala pelayanan
- Adanya pembagian tugas tim kesehatan lansia
posyandu - Pemeliharaan sarana dan
Process
- Adanya buku lansia prasarana

Berdasarkan panduan analisis fishbone, maka proses yang mendasari


rendahnya pencapaian target program pelayanan kesehatan lansia antara lain:

1. Kurangnya partisipasi masyarakat lansia untuk datang ke posyandu atau


puskesmas

20
2. Jumlah posyandu yang berjalan tahun 2020 terbatas
3. Penyuluhan bagi lansia tidak sering dilakukan
4. Belum berjalannya kerjasama faskes jejaring untuk pengumpulan data
5. Sikap dan pengetahuan masyarakat lansia kurang terhadap penyakit
kronik
6. Adanya pandemi covid 19

21
3.4 Alternatif Solusi Masalah

No. Solusi Masalah Tujuan Deskripsi Peserta Biaya


/Sasaran
1. Memberikan penyuluhan Memberikan motivasi  Membuat materi dari sumber yang terpercaya Cetak brosur:
dan meningkatkan dengan bahasa yang mudah dipahami 200 x 200 =
secara aktif dan berkala yang
kesadaran dan  Kegiatan penyuluhan dilakukan menggunakan 40.000
bersifat persuasif kepada pengetahuan power point, brosur dan atau video dengan bahasa
masyarakat akan yang ringan dan mudah dipahami
masyarakat lansia untuk
pentingnya  Kegiatan penyuluhan dilakukan tidak hanya Konsumsi tiap
Masyarakat
memeriksakan kesehatan mengetahui penyakit dilakukan di puskesmas, melainkan juga di dilakukannya
usia 60 tahun
kronik pada lansia dan posyandu penyeluhan
walaupun tidak sakit demi keatas di
memelihara kesehatan  Penyuluhan dilakukan dengan mengadakan sesi 50 x 8000
wilayah kerja
mencegah terjadinya suatu tubuh di usia lanjut tanya jawab kepada masyarakat lansia menanyakan = 400.000
puskesmas
penyakit apakah ada hambatan atau keluhan dalam wonoasih
melakukan aktivitas sehari-hari dan apa kendala ATK :
masyarakat untuk datang ke posyandu maupun 100.000
puskesmas
Total
RP 540.000

2. Mengadakan perencanaan Meningkatkan jumlah  Melakukan analisis situasi covid 19 di daerah yan Kader Konsumsi rapat
untuk melakukan pelayanan pencapaian target terdapat posyandu yang belum aktif melakukan wilayah koordinasi
lansia di posyandu yang pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan lansia setempat dan 25 x 10000
belum di lakukan sama sekali lansia tanpa  Melakukan koordinasi antara kader dan tenaga tenaga = 250.000
dengan menyesuaikan mengabaikan kondisi kesehatan yang sesuai dengan wilayah terpilih kesehatan
kondisi covid 19 di tiap covid 19 dan protokol untuk diadakan pelayanan kesehatan di posyandu pemegang Bahan sterilisasi
wilayah yang terdapat  Melakukan koordinasi antara kader dengan program 5 x 30.000

22
posyandu dan tetap kesehatan masyarakat lansia sesuai wilayah melalui telepon = 150.000
menerapkan prokes atau kunjungan untuk memberitahukan diadakannya
pelayanan kesehatan lansia ATK
 Sebelum dilakukan pelayanan kesehatan, dilakukan 100.000
sterilisasi posyandu supaya mencegah penyebaran lansia
covid 19 Total
 Memberikan edukasi kepada masyarakat lansia Rp 500.000
untuk termotivasi datang pelayanan posyandu dan
tidak merasa takut untuk datang ke posyandu
3. Melakukan koordinasi antara Meningkatkan  Melakukan kunjungan ke faskes jejaring untuk
tenaga kesehatan puskesmas pencapaian target melakukan koordinasi mengenai pencatatan pasien
dengan faskes jejaring secara pelayanan kesehatan lansia untuk dilakukan skrining
berkala untuk melakukan lansia dan terjaringnya  Mengadakan pertemuan berkala antara tenaga
pengumpulan data mengenai masyarakat lansia Konsumsi tiap
kesehatan puskesmas dengan pihak faskes jejaring
kunjungan lansia yang sudah terskrining pertemuan
untuk melaporkan data pasien lansia yang
di faskes jejaring Tenaga koordinasi
tersekrining
kesehatan 30x15.000 =
puskesmas 450.000
pemegang
program dan ATK
pihak faskkes 100.0000
jejaring
Total :
550.000

23
3.5 Penentuan Prioritas Solusi (Tabel MIV/C)

Teknik yang digunakan untuk menentukan penyelesaian masalah terpilih


adalah dengan menggunakan decision matrix, dengan rumus sebagai berikut ini.

- Magnitude

Besarnya masalah yang dapat diselesaikan dengan dengan alternatif pemecahan


tersebut

- Importancy

Pentingnya alternatif solusi tersebut dikaitkan dengan kelanggengan penyelesaian


masalah

- Vulnerability

Seberapa sensitif (mudah dan cepat) alternatif solusi tersebut dapat mengatasi
masalah

- Cost

Besarnya biaya yang perlu dikeluarkan untuk program tersebut.

Setiap komponen diberi nilai dari rentang skor 1-5. Hasil yang paling besar
adalah yang terpilih menjadi solusi pemecahan masalah sebagai upaya untuk
meningkatkan tingkat Success Rate. Justifikasi untuk nilai MIV/C adalah sebagai
berikut:

Magnitude Importancy Vulnerability Cost


1 : Tidak magnitude 1 : Tidak penting 1 : Tidak sensitif 1 : Sangat murah
2: Kurang 2: Kurang penting 2: Kurang sensitif 2: Murah
magnitude
3: Cukup magnitude 3: Cukup penting 3: Cukup sensitif 3: Cukup murah
4: Magnitude 4: Penting 4: Sensitif 4: Kurang murah
5: Sangat magnitude 5: Sangat Penting 5: Sangat sensitif 5: Tidak murah
Table 6. Tabel 4.1: Justifikasi Nilai MIV/C

24
Alternatif Penyelesaian Effectivity
No. C MxIxV/C
Masalah M I V
1. Memberikan penyuluhan 4 4 4
secara aktif dan berkala yang
bersifat persuasif kepada .
masyarakat lansia untuk 3
21,34
memeriksakan kesehatan
walaupun tidak sakit demi
mencegah terjadinya suatu
penyakit di usia lanjut
2. Mengadakan perencanaan 4 5 3
untuk melakukan pelayanan
lansia di posyandu yang belum
di lakukan sama sekali dengan
3 20
menyesuaikan kondisi covid
19 di tiap wilayah yang
terdapat posyandu dan tetap
menerapkan prokes
3. Melakukan koordinasi antara 4 3 3
tenaga kesehatan puskesmas
dengan faskes jejaring secara
2 18
berkala untuk melakukan
pengumpulan data mengenai
kunjungan lansia

Berdasarkan alternatif penyelesaian masalah dengan metode MIV/C


didapatkan hasil bahwa prioritas utama penyelesaian masalah pada program ini
yaitu memberikan penyuluhan secara aktif dan berkala yang bersifat persuasif
kepada masyarakat lansia untuk memeriksakan kesehatan walaupun tidak sakit
demi mencegah terjadinya suatu penyakit di usia lanjut.

Penyuluhan kepada lansia dapat menjadi alternatif solusi untuk mengatasi


penyebab masalah di berbagai faktor, seperti Man, Method dan Environment.
Penyuluhan dapat dilakukan secara rutin dengan jadwal yang sudah diatur.
Penyuluhan tidak hanya dengan menyampaikan materi menggunakan power
point, namun bisa juga dengan video yang menarik dan ringan, brosur dengan
bahasa yang mudah dipahami dan bisa juga dengan memberikan contoh secara
langsung. Komunikasi dua arah dapat menjadikan parameter untuk mengetahui
apakah penyuluhan yang disampaikan dapat dipahami oleh masyarakat lansia, dan

25
juga dapat mengetahui apa yang ingin diketahui atau ingin disampaikan oleh
masyarakat lansia.

26
BAB IV
REKOMENDASI INTERVENSI PROGRAM
4.1 Rekomendasi Intervensi Program
Setelah mendapatkan alternatif solusi penyebab masalah selanjutnya akan
dibuatkan perencanaan intervensi yang lebih teknis dan terstruktur, yang tertera
pada tabel berikut ini.

Judul Memberikan penyuluhan aktif secara berkala dan melakukan tindakan


persuasif kepada masyarakat lansia
Rumusan Belum tercapainya target program pelayanan kesehatan pada masyarakat
Masalah lanjut usia
Penyebab 1. Adanya pandemi Covid 19 sehingga tingkat partisipasi masyarakat
Masalah turun dan pelayanan posyandu tidak maksimal
2. Kurangnya pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan diri
di usia lanjut dan penyakit kronik
3. Penyuluhan kepada masyarakat lansia yang jarang dilakukan
Tujuan Tujuan Umum:
Meningkatkan target program pelayanan kesehatan pada usia lanjut di
wilayah kerja Puskesmas Wonoasih
Tujuan Khusus:
1. Terdeteksinya secara dini masyarakat usia lanjut yang memiliki
penyakit kronik
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat lansia mengenai penyakit
kronik dan pentingnya menjaga kesehatan di usia lanjut
3. Menurunkan angka komorbiditas penyakit kronik pada pasien lannjut
usia
Rincian 1. Melakukan penjadwalan rutin untuk melakukan penyuluhan baik di
posyandu, pustu maupun di puskesmas dengan melihat kondisi covid 19
Kegiatan
2. Membuat tema penyuluhan dari sumber terpercaya dengan bahasa yang
mudah dipahami, membuat brosur yang menarik, menampilkan video
yang menarik dan mudah dipahami
3. Materi penyuluhan dapat disampaikan beberapa kali di tempat yang
berbeda

27
4. Penyuluhan dilakukan komunikasi dua arah, berupa tanya jawab kepada
masyarakat dan menanyakan apa yang ingin disammpaikan atau
diketahui masyarakat dan melakukan tindakan persuasif untuk
meningkatkan motivasi dan minat masyarakat lansia untuk
memeriksakan kesehatannya
5. Memberikan contoh nyata jika diperlukan untuk memantapkan
pemahaman pasien
Tempat  Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Wonoasih
 Pustu wilayah kerja Puskesmas Wonoasih
 Puskesmas wonoasih (loket pendaftaran)
Waktu 1. Penyuluhan dilakukan minimal satu bulan satu kali. Dapat dilakukan
di posyandu, pustu maupun puskesmas. Tiap penyuluhan dapat
dilakukan di berbagai tempat dengan beberapa pembicara oleh tenaga
kesehatan yang sudah mempelajari materi penyuluhan
2. Melaporkan hasil kegiatan penyuluhan untuk dilakukan evaluasi dan
rencana penyuluhan berikutnya
Estimasi 1. Persiapan materi penyuluhan, pembuatan brosur, dan kebutuhan ATK
Biaya tiap bulan  100.000
Biaya
2. Konsumsi kue atau makanan ringan jika penyuluhan dilakukan di
posyandu atau di pustu. Jika di puskesmas tidak diberikan konsumsi
Biaya tiap bulan  100 x 8000 = 800.000
3. Pertemuan evaluasi program pelayanan kesehatan lansia antara kader
dan tenaga kesehatan
Biaya tiap pertemuan (3 bulan sekali)  20 x 8.000 = 160.000
Total biaya tiap dilakukannya penyuluhan ::
Rp. 1.060.000
Metode Evaluasi program pelayanan kesehatan lansia dilakukan tiap tiga bulan

Evaluasi
Indikator 1. Terdapat peningkatan capaian target program pelayanan kesehatan
lansia
Keberhasila
Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut di rumuskan dengan
n
formula sebagai berikut :

28
jumlah usia lanjut yang memperoleh yankes
di faskes pada wilayah dan waktu tertentu
x 100 %
jumlah usia lanjut di wilayah dan kurun
waktu yang sama

29
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa dari data hasil kinerja Puskesmas Wonoasih


didapatkan hasil bahwa pelayanan kesehatan usia lanjut menjadi prioritas
masalah untuk segera diatasi. Beberapa penyebab dari adanya kesenjangan
antara capaian dan target pada pelyanan kesehatan usia lanjut yaitu adanya
pandemi covid 19 sehingga masyarakat lansia takut untuk datang ke faskes
maupun posyandu, selain itu kurangnya motivasi masyarakat lansia dan
kurangnya penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.

Pengetahuan masyarakat lansia sangatlah penting demi menunjang


motivasi masyarakat terhadap kesehatan dirinya. Dengan terlatihnya
tenaga kesehatan dan komitmen untuk melakukan penyuluan secara
berkala dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat, mengubah pola
pikir masyarakat mengenai kesehatan dan penyakit yang dapat berisko di
usia lanjut.

Tercapainya keberhasilan edukasi masyarakat tidak lepas dari


peran aktif dari tenaga kesehatan, kader dan masyarakat lansia sendiri.
Dengan begitu target program pelayanan kesehatan lansia dapat tercapai..

5.2 Saran

Meskipun penentuan masalah serta pembentukan alternative solusi


masalah pada program ini telah melalui beberapa proses, tidak menutup
kemungkinan masih terdapat kekurangan yang dapat terjadi selama
pelaksanaannya. Oleh karenanya, diperlukan suatu evaluasi berkala dan analisa
kendala yang ditemui selama pelaksanaan program ini baik dari segi regulasi,
administrasi, maupun kendala teknis yang ditemui di lapangan. Sehingga dapat
dilakukan suatu perbaikan dan penyesuaian dalam pelaksanaan program ini untuk
mencapai target yang diinginkan.

30
DAFTAR PUSTAKA

Infodantin. 2014. Situasi dan Analisis Lanjut Usia. Jakarta. Kemenkes RI


Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019.
Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019.
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan. Jakarta

Puskesmas Wonoasih. 2020. Profil Puskesmas Wonoasih Tahun 2020.


Probolinggo. Puskesmas Wonoasih

Puskesmas Wonoasih. 2020. Rekapitulasi Data Standar Pelayanan


Minimal (SPM) Puskesmas Wonoasih Tahun 2020. Probolinggo. Puskesmas
Wonoasih

31

Anda mungkin juga menyukai